perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini terdiri atas dua bagian yaitu hasil penelitian dan pembahasan. Pada bagian hasil penelitian, peneliti menyajikan hasil penelitian tentang penerjemahan klausa kompleks dalam cerita pendek The Snow of Kilimanjaro. Hasil penelitian tersebut meliputi bentuk klausa kompleks dan terjemahannya, teknik penerjemahan serta kualitas penerjemahan yang terdiri atas keakuratan, keberterimaan, dan keterbacaan klausa kompleks dalam cerita pendek The Snow of Kilimanjaro. Sementara itu, bagian pembahasan menggambarkan dampak teknik penerjemahan yang telah ditemukan terhadap kualitas terjemahan klausa kompleks. Terdapat 311 data klausa kompleks dalam penelitian ini. Peneliti kemudian mengkategorikan data klausa kompleks tersebut sesuai dengan interdependensi dan logiko-semantiknya. Berdasarkan hubungan interdependensi, data klausa kompleks tersebut dikategorikan ke dalam parataktik dan hipotaktik, sedangkan
berdasarkan
hubungan
logiko-semantiknya,
klausa
tersebut
dikategorikan menjadi projeksi dan ekspansi. Berdasarkan pengelompokan tersebut, dihasilkan berbagai bentuk klausa kompleks yaitu Projeksi Parataktik Lokusi, Projeksi Hipotaktik Idea, Projeksi Hipotaktik Lokusi, Parataktik Ekstensi, Parataktik Enhansi, Parataktik Elaborasi, Hipotaktik Enhansi, Hipotaktik Elaborasi, gabungan beberapa klausa Parataktik, gabungan beberapa klausa Hipotaktik,dan gabungan antara klausa Parataktik dan Hipotaktik. commit to user
76
77 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Untuk mendapatkan penilaian tentang kualitas terjemahan yang lebih objektif, peneliti menggunakan tiga rater. Rater tersebut menilai keakuratan dan keberterimaan terjemahan klausa kompleks. Untuk menilai kualitas keterbacaan, peneliti menggunakan tiga responden. Hasil penelitian tersebut dijelaskan seperti di bawah ini. 4.1.
HASIL PENELITIAN 1. Bentuk Klausa Kompleks dan Terjemahannya Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan bentuk klausa kompleks yang
dikemukakan
oleh
Halliday
(2004).
Bentuk
klausa
kompleks
tersebut
diklasifikasikan berdasarkan hubungan interdependensi dan hubungan logikosemantik. Hubungan interdependensi tersebut terdiri atas Parataktik dan Hipotaktik, sedangkan hubungan logiko-semantik terdiri atas Projeksi dan Ekspansi. Hubungan logis ekspansi atau pengembangan meliputi elaborasi (perluasan), ekstensi (penambahan) dan enhansi (pelipatan). Hubungan logis tersebut di atas dianalisis dari konjungsi yang digunakan. Sementara itu, hubungan logis projeksi meliputi projeksi lokusi dan projeksi gagasan. Projeksi Parataktik bisa dikenali sebagai kalimat langsung sedangkan Projeksi Hipotaktik dikenali sebagai kalimat tidak langsung. Hasil Penelitian ini akan menyajikan bentuk - bentuk klausa kompleks yang ditemukan dalam cerita pendek The Snow of Kilimanjaro. Beberapa klausa kompleks dalam cerita pendek ini mengalami pergeseran bentuk dalam penerjemahannya. Namun, tidak semua klausa kompleks mengalami pergeseran commit to user
78 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
bentuk. Bentuk hubungan interdependensi dan logiko-semantik klausa kompleks dalam cerita pendek The Snow of Kilimanjaro akan dijelaskan di bawah ini. 1.1.
PARATAKTIK Dari hasil analisis yang telah dilakukan, peneliti menemukan 164
(52,74%) klausa yang berbentuk Parataktik dari 311 data. Dari 164 (52,74%) klausa tersebut, 140 (85,36%) klausa tidak mengalami pergeseran dalam penerjemahan sedangkan 24 (14,64%) klausa mengalami pergeseran bentuk saat diterjemahkan. Klausa kompleks Parataktik yang ditemukan dalam penelitian terdiri atas, klausa Projeksi Parataktik, klausa Parataktik Ekstensi, Parataktik Enhansi, Parataktik Elaborasi, dan Gabungan beberapa bentuk klausa Parataktik. Klausa kompleks parataktik ekstensi adalah klausa yang paling banyak ditemukan dalam cerita pendek The Snow of Kilimanjaro. Beberapa klausa kompleks parataktik tersebut mengalami pergeseran dan ada yang diterjemahkan tetap. Berikut rekapitulasi jumlah klausa kompleks parataktik yang ditemukan dalam cerita pendek The Snow of Kilimanjaro. Tabel 13. Klausa Kompleks Parataktik dalam cerita pendek The Snow of Kilimanjaro Bentuk Klausa
Parataktik
Projeksi Ttp Brgsr 60 1
Elaborasi Ttp Brgsr 4 1
Ekstensi Enhansi Ttp Brgsr Ttp Brgsr 56 10 4 2
Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar klausa kompleks parataktik tidak menglami pergeseran dalam penerjemahannya. Klausa kompleks parataktik yang mengalami banyak pergeseran adalah klausa kompleks parataktik ekstensi.
commit to user
79 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 14. Klausa Kompleks Gabungan Parataktik dalam cerita pendek The Snow of Kilimanjaro Gabungan Parataktik
1. Elaborasi + Enhansi 2. Elaborasi + Ekstensi +Enhansi 3. Elaborasi + Ekstensi 4. Elaborasi + Ekstensi + Enhansi + Ekstensi 5. Elaborasi + Ekstensi + Enhansi + Elaborasi 6. Enhansi + Ekstensi 7. Enhansi + Ekstensi + Enhansi + Elaborasi 8. Enhansi + Projeksi 9. Enhansi + Elaborasi + Ekstensi 10. Projeksi + Ekstensi 11. Ekstensi + Elaborasi + Ekstensi 12. Enhansi + Elaborasi + Enhansi Jumlah
Tetap
1 0 6 0 1 3 0 1 1 1 2 0 16
Bergeser
0 1 3 1 0 2 1 0 1 0 0 1 10
Tabel di atas menunjukkan bahwa klausa gabungan parataktik yang paling banyak ditemukan dalam cerita pendek The Snow of Kilimanjaro adalah gabungan klausa komplek parataktik elaborasi + enhansi. Klausa kompleks gabungan parataktik tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar klausa tersebut tidak bergeser bentuknya dalam BSa. Pembahasan dan contoh klausa – klausa kompleks parataktik yang mengalami pergeseran dan tidak mengalami pergeseran akan dijelaskan di bawah ini. 1.1.1. Projeksi 1.1.1.1. Penerjemahan Projeksi Tetap Terdapat dua bentuk klausa dalam klausa kompleks projeksi parataktik yaitu klausa kompleks projeksi parataktik lokusi dan klausa kompleks projeksi parataktik idea. Klausa kompleks projeksi parataktik yang ditemukan dalam cerita commit to user pendek The Snow of Kilimanjaro adalah klausa kompleks projeksi parataktik
perpustakaan.uns.ac.id
80 digilib.uns.ac.id
lokusi. Pada projeksi lokusi parataktik, klausa yang memprojeksi menggunakan proses verbal seperti kata say, tell, report, complain, ask, dll. Dalam penelitian ini ditemukan 60 atau 19,30% klausa kompleks projeksi parataktik lokusi yang tidak mengalami pergeseran dalam penerjemahannya. Berikut beberapa contoh temuan klausa kompleks tersebut. Data 002/PPL/PPL/AL-Har BSu : "Look at them," he said. BSa : “Coba kau amati burung-burung itu,” katanya. Data 003/PPL/PPL/Har-NB BSu : "They've been there since the day the truck broke down," he said. BSa : “Burung – burung itu sudah ada semenjak truk itu mogok,” kata lelaki itu. 1.1.1.2. Penerjemahan Projeksi Bergeser Dalam penelitian ini, ditemukan 1 data atau 0,33% klausa kompleks projeksi parataktik lokusi yang mengalami pergeseran dalam penerjemahannya. Klausa tersebut diterjemahkan menjadi Klausa Simpleks. Berikut klausa kompleks projeksi parataktik lokusi yang mengalami pergeseran dalam penerjemahannya. Data 008/PPL/KS/Trans-AL BSu : "I don't want to move," the man said. BSa : “Aku takkan beringsut seujung rambut pun.” Pada klausa di atas, klausa the man said tidak diterjemahkan sehingga mengubah bentuk klausa menjadi klausa simpleks. 1.1.2. Ekspansi 1.1.2.1. Elaborasi Dalam elaborasi, satu klausa menguraikan makna klausa lainnya dengan commit to user memberikan spesifikasi. Eggins (2004:278) menyebutkan bahwa klausa dengan
perpustakaan.uns.ac.id
81 digilib.uns.ac.id
hubungan logiko-semantik elaborasi adalah klausa yang memberikan hubungan pernyataan baru atau klarifikasi. Klausa kompleks ini biasanya ditandai dengan tanda koma (,) atau tanda titik koma (;). 1.1.2.1.1. Penerjemahan Elaborasi Tetap Dalam penelitian ini, ditemukan 4 klausa atau 1, 29% klausa parataktik elaborasi yang tidak mengalami pergeseran dalam penerjemahan. Contoh-contoh klausa tersebut dapat dilihat di bawah ini. Data 094/PEL/PEL/Har BSu : So this was the way it ended, in a bickering over a drink. BSa : Jadi beginilah semuanya diakhiri, dengan pertengkaran soal minum. Data 158/PEL/PEL/AL-Har BSu : The drunkards killed their poverty that way; the sportifs took it out in exercise. BSa : Si pemabuk membunuh kemiskinannya dengan mabuk-mabuk; si penggemar olah raga dengan berlatih. 1.1.2.1.2. Penerjemahan Elaborasi Bergeser Dalam penelitian ini ditemukan 1 atau 0,33% data klausa kompleks parataktik elaborasi yang mengalami pergeseran bentuk dalam penerjemahannya. Klausa tersebut dapat dilihat pada contoh klausa berikut ini. Data 135/PEL/PEL.HEN.cau-con.rea.PEK.ad.pos/Trans-har BSu : Drinking together, with no pain now except the discomfort of lying in the one position, the boys lighting a fire, its shadow jumping on the tents, he could feel the return of acquiescence in this life of pleasant surrender. BSa : Minum bersama, tanpa rasa nyeri kecuali tidak nyaman karena hanya dapat berselonjor dengan sebelah kaki saja, sementara dua bocah itu menyalakan api, dan bayang-bayang api itu melompat hingga ke tenda, lelaki itu dapat merasakan datangnya kembali rasa tentram dalam hidup yang menyenangkan berserah diri ini. Pada klausa di atas, penerjemah melakukan pergeseran bentuk dari klausa kompleks parataktik elaborasi menjadi beberapa bentuk. Pergeseran tersebut commit to user
82 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
terjadi pada klausa kedua with no pain now except the discomfort of lying in the one position diterjemahkan dengan menambahkan konjungsi ‘karena’ dalam BSa ‘tanpa rasa nyeri kecuali tidak nyaman karena hanya dapat berselonjor dengan sebelah kaki saja’. Konjungsi ‘karena’ adalah konjungsi yang menandai klausa Hipotaktik Enhansi Causal Conditional Reason yang menyatakan alasan. Kemudian klausa yang mengalami pergeseran bentuk dalam klausa di atas adalah the boys lighting a fire, its shadow jumping on the tents. Klausa tersebut di terjemahkan menjadi ‘sementara dua bocah itu menyalakan api, dan bayangbayang api itu melompat hingga ke tenda’. Penerjemah menambahkan konjungsi ‘dan’ yang merupakan konjungsi penanda klausa Parataktik Ekstensi Adisi Positif. Dalam BSu, klausa tersebut berbentuk Parataktik Elaborasi dengan klausa kedua menyatakan
kembali
pernyataan
dalam
klausa
sebelumnya.
Dalam
penerjemahannya, klausa tersebut diterjemahkan dengan mengganti tanda koma (,) dengan konjungsi ‘dan’ yang menyatakan penambahan proses pada klausa selanjutnya. 1.1.2.2. Ekstensi Hubungan logis ekstensi memperluas makna klausa primer dengan menambah sesuatau yang baru di dalamnya. Konjungsi yang digunakan untuk menandai klausa parataktik ekstensi adalah and/dan, or/atau, but/tetapi, nor/bukan dan lain-lain yang sejenis. 1.1.2.2.1.
Penerjemahan Ekstensi Tetap
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
83 digilib.uns.ac.id
Klausa Parataktik ekstensi yang tidak mengalami pergeseran dalam penerjemahan berjumlah 56 atau 18,01% klausa. Contoh-contoh klausa tersebut dapat dilihat di bawah ini. Data 098/PEK.ad.pos/PEK.ad.pos/Har BSu : I left everything and I went wherever you wanted to go and I've done what you wanted to do. BSa : Aku korbankan segalanya dan aku ikuti kau ke mana pun kau ingin pergi dan ku lakukan segala yang ingin kau lakukan Pada contoh di atas, ditemukan konjungsi penghubung and dalam BSu. Konjungsi tersebut diterjemahkan sepadan dalam BSa menjadi ‘dan’. Bentuk klausa dalam BSu dan BSa adalah klausa kompleks parataktik ekstensi yang dihubungkan dengan hubungan adisi positif. Data 121/PEK.ad.adv/PEK.ad.adv/Har BSu : He had found that out but he would never write that, now, either. BSa : Ia telah lama mengetahui semua ini, tetapi ini juga, sekarang tidak akan dituliskannya. Pada contoh di atas, jelas terlihat bahwa klausa tersebut tidak mengalami pergeseran dalam penerjemahannya. Bentuk klausa tersebut adalah parataktik ekstensi dengan hubungan adisi adversatif. Konjungsi BSu yang menandai klausa Parataktik Ekstensi Adisi Adversatif yaitu but diterjemahkan menjadi ‘tetapi’ dalam BSa. Data 097/PEK.alter/PEK.alter/Har BSu : We could have stayed in Paris or gone anywhere. BSa : Mestinya kita tetap di Paris atau pergi ke mana saja. Bentuk klausa di atas adalah parataktik ekstensi dengan hubungan alternasi. Klausa ini ditandai dengan konjungsi or dalam BSu dan ‘atau’ dalam BSa. Dalam klausa alternasi, sebuah klausa dimunculkan sebagai sebuah alternatif commit to userbahwa klausa gone anywhere dan dari klausa lainnya. Pada klausa di atas terlihat
84 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
terjemahannya ‘pergi ke mana saja’ memberikan alternatif dari klausa sebelumnya. 1.1.2.2.2. Klausa
Penerjemahan Ekstensi Bergeser parataktik
ekstensi
yang
mengalami
pergeseran
dalam
penerjemahan berjumlah 10 atau 3,22 % klausa. Data – data klausa kompleks parataktik ekstensi yang mengalami pergeseran bentuk akan disajikan seperti berikut ini. Data 183/PEK.ad.pos/PEN.tem/Trans-Part-AL BSu : Compton started the motor and got in. BSa : Compton menghidupkan mesin lalu masuk ke dalam pesawat. Klausa di atas menunjukkan pergeseran klausa dari klausa kompleks Parataktik Ekstensi dengan hubungan adisi positif menjadi parataktik enhansi. Pergeseran tersebut bisa dilihat dari konjungsi yang dipakai dalam BSu dan BSa. Klausa dalam BSa menggunakan konjungsi and yang berfungsi menambahkan proses pada klausa berikutnya. Sementara dalam BSa konjungsi tersebut diterjemahkan menjadi ‘lalu’ yang menandai klausa Parataktik Enhansi dan berfungsi menjelaskan kegiatan selanjutnya. Data 092/PEK.ad.pos/PEK.ad.pos.PEL.HEL/Har-Amp BSu : He lay then and was quiet for a while and looked across the heat shimmer of the plain to the edge of the bush. BSa : Lelaki itu kemudian berbaring dan berdiam diri sebentar, melayangkan matanya jauh menyeberangi kilau terik sang surya yang menyinari padang sampai ke tepian semak – semak. Pada contoh di atas, terdapat dua konjungsi and yang menandai klausa Parataktik Ekstensi dengan hubungan adisi positif dalam bahasa sumber. Dalam penerjemahannya, klausa He lay then and was quiet for a while diterjemahkan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
85 digilib.uns.ac.id
menjadi ‘Lelaki itu kemudian berbaring dan berdiam diri sebentar’. Klausa tersebut diterjemahkan tetap. Sedangkan klausa kedua ….and looked across the heat shimmer of the plain to the edge of the bush mengalami pergeseran dalam penerjemahan. Klausa tersebut diterjemahkan menjadi ‘….., melayangkan matanya jauh menyeberangi kilau terik sang surya yang menyinari padang sampai ke tepian semak – semak.’ Bentuk klausa tersebut adalah parataktik elaborasi yang ditandai dengan tanda koma (,) dan hipotaktik elaborasi yang ditandai dengan konjungsi ‘yang’. Dalam penerjemahannya, konjungsi and pada klausa kedua diganti dengan tanda koma (,) dan menambahkan konjungsi ‘yang’ pada klausa berikutnya. Data 176/PEK.ad.adv/PEL/Trans BSu : It did not go away but moved a little closer. BSa : Tapi bukannya pergi, maut itu malah beringsut makin ke atas. Pada klausa di atas menunjukkan bahwa klausa BSu berbentuk Parataktik Ekstensi dengan hubungan adisi adversatif dan dalam penerjemahannya klausa tersebut berubah bentuk menjadi Parataktik Elaborasi. Konjungsi but pada BSu yang menandai Parataktik Ekstensi Adisi Adversatif tidak diterjemahkan dan diganti dengan tanda koma (,) yang merupakan konjungsi yang menandai klausa Parataktik Elaborasi. 1.1.2.3. Enhansi Dalam enhansi, satu klausa menggandakan makna klausa lainnya dengan cara: merujuk pada waktu, tempat, cara, sebab, dan kondisi. Bentuk klausa parataktik enhansi yang ditemukan dalam cerita pendek ini adalah klausa parataktik enhansi yang mempunyai makna berhubungan dengan waktu. Klausa commit to user
86 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
tersebut disebut parataktik enhansi temporal.
Konjungsi yang dipakai dalam
klausa ini adalah and when, and then atau ‘dan ketika’, ‘dan kemudian’ dalam bahasa Indonesia. 1.1.2.3.1. Penerjemahan Enhansi Tetap Ditemukan 4 atau 1,29% klausa Parataktik Enhansi Temporal yang tidak mengalamai pergeseran bentuk dalam penerjemahannya. Berikut beberapa contoh klausa parataktik enhansi yang tidak mengalami pergeseran. Data 102/PEN.tem/PEN.tem/Har BSu BSa
: When there was no snow you gambled and when there was too much you gambled. : Ketika tidak ada salju, orang main judi, dan ketika terlalu banyak salju orang main judi.
Data 136/PEN.tem/PEN.tem/AL BSu : I'll eat with you and then we'll put the cot in. BSa : Aku akan menemanimu makan lalu tempat tidur gantung ini kita bawa masuk lagi ke dalam kemah. Kedua contoh klausa tersebut adalah klausa Parataktik Enhansi Temporal yang tidak mengalami pergeseran dalam penerjemahannya. Pada contoh pertama dalam data 102/PEN.tem/PEN.tem/Har, konjungsi and when dalam BSu yang menandai klausa Parataktik Enhansi Temporal diterjemahkan menjadi ‘dan ketika’ yang memang padanan arti dara konjungsi and when. Pada contoh kedua dengan nomer data 136/PEN.tem/PEN.tem/AL, klausa tersebut ditandai dengan konjungsi and then yang diterjemahkan menjadi ‘lalu’. Penerjemahan tersebut tidak menyebabkan perubahan bentuk dalam klausa Parataktik Enhansi Temporal. 1.1.2.3.2. Penerjemahan Enhansi Bergeser commit to user
87 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dalam penelitian ini juga ditemukan 2 data atau 0,65% klausa Parataktik Enhansi Temporal yang mengalami perubahan bentuk. Contoh klausa yang mengalami pergeseran adalah sebagai berikut. Data 134/PEN.tem/PEN.tem.PEL/Har-AL BSu : Then, in town, they will fix up your leg and then we will have some good destruction. BSa : Lalu, di kota nanti, kakimu akan dirawat dan kemudian kita akan saling meremukkan di tempat tidur, bukan lagi bertengkar Klausa pertama dalam Klausa Parataktik Enhansi Temporal di atas diterjemahkan tetap sedangkan pada klausa kedua mengalami pergeseran. Pada contoh di atas, klausa we will have some good destruction diterjemahkan menjadi ‘kita akan saling meremukkan di tempat tidur, bukan lagi bertengkar’. Satu klausa diterjemahkan menjadi dua klausa dalam BSa dengan menggunakan tanda koma (,) sebagai penghubungnya. Klausa setelah tanda koma (,) di atas memberikan spesifikasi dari klausa sebelumnya. 1.1.2.4. Gabungan Klausa Parataktik Klausa gabungan parataktik adalah klausa yang mempunyai lebih dari satu bentuk parataktik. Dalam penelitian ini ditemukan 16 (5,15%) klausa gabungan parataktik yang tidak mengalami pergeseran dalam penerjemahannya dan 10 (3,22%) klausa yang mengalami pergeseran dalam penerjemahannya. Berikut beberapa contoh klausa yang mengalami pergeseran dan tidak mengalami pergeseran dalam penerjemahannya. 1.1.2.4.1. Penerjemahan Gabungan Parataktik Tetap a. Parataktik Elaborasi + Parataktik Enhansi commit to user
88 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Klausa ini memiliki dua bentuk klausa parataktik yaitu Parataktik Elaborasi dan Parataktik Enhansi Temporal dalam satu klausa. Data klausa kompleks campuran Parataktik Elaborasi + Parataktik Enhansi Temporal yang tidak mengalami pergeseran adalah sebagai berikut. Data 101/PEL.PEN.tem/PEL.PEN.tem.Mod-Amp-Har BSu : He could see him with his long nose, picking up the cards and then opening, "Sans Voir." BSa : Terbayang di matanya Tuan Lent, hidungnya panjang, jari-jarinya memungut kartu dan kemudian membuka permainan, Sans Voir. Klausa tersebut terdiri atas 3 klausa yaitu (1) He could see him with his long nose (2) picking up the cards (3) opening, "Sans Voir." Klausa pertama menggunakan tanda koma (,) untuk menggabungkan dengan klausa kedua dan klausa ini disebut Parataktik Elaborasi. Parataktik Enhansi Temporal terlihat dengan
penggunaan
konjungsi
and
then
pada
klausa
ketiga.
Dalam
penerjemahanya klausa tersebut tidak mengalami pergeseran. Konjungsi yang menandai masing – masing klausa diterjemahkan sama. b. Parataktik Elaborasi + Parataktik Ekstensi Ditemukan 4 (1,29%) klausa Parataktik Elaborasi + Parataktik Ekstensi Adisi Positif dalam cerita pendek The Snow of Kilimanjaro. Keempat klausa tersebut tidak mengalami pergeseran dalam penerjemahannya. Berikut contoh data klausa tersebut. Data 137PEL.PEK.ad.pos/PEL.PEK.ad.pos/Har BSu : He had loved too much, demanded too much, and he wore it all out. BSa : Dia memang mencintai terlalu banyak, menuntut terlalu banyak, dan semua itu manjadikannya letih. Masing-masing klausa di atas digabungkan dengan konjungsi penanda commit to user parataktik elaborasi dan parataktik ekstensi. Klausa yang berbentuk Parataktik
perpustakaan.uns.ac.id
89 digilib.uns.ac.id
Elaborasi adalah He had loved too much, demanded too much yang diterjemahkan menjadi ‘Dia memang mencintai terlalu banyak, menuntut terlalu banyak’. Kemudian klausa yang berbentuk Parataktik Ekstensi adalah …demanded too much, and he wore it all out. yang diterjemahkan menjadi ‘…menuntut terlalu banyak, dan semua itu manjadikannya letih.’ c. Projeksi Parataktik + Parataktik Ekstensi Klausa Projeksi Parataktik Lokusi + Parataktik Ekstensi Adisi Positif pada cerita pendek The Snow of Kilimanjaro diterjemahkan tetap. Hanya terdapat 1 klausa pada cerita pendek ini. Berikut data klausa Projeksi Parataktik Lokusi + Parataktik Ekstensi Adisi Positif Data 144/PPL.PEK.ad.pos/PPL.PEK.ad.pos/Har BSu : But his wife said, ''Who is that letter from, dear?'' and that was the end of the beginning of that. BSa : Tetapi istrinya berkata, “Dari siapa surat itu, sayang?” dan itulah akhir dari awal petualangan itu. Klausa Projeksi Parataktik Lokusi pada klausa di atas ditunjukkan oleh But his wife said, ''Who is that letter from, dear?'' yang diterjemahkan menjadi ‘Tetapi istrinya berkata, “Dari siapa surat itu, sayang?” ‘. Klausa Parataktik Ekstensi Adisi Positif ditandai oleh konjungsi and/dan yang ditunjukkan pada klausa …… and that was the end of the beginning of that. Klausa tersebut diterjemahkan tetap menjadi ‘……dan itulah akhir dari awal petualangan itu. ‘ 1.1.2.4.2. Penerjemahan Gabungan Parataktik Bergeser a. Parataktik Elaborasi + Parataktik Enhansi Terdapat klausa gabungan parataktik dengan bentuk Parataktik Elaborasi + Parataktik Enhansi yang mengalami pergeseran dalam penerjemahannya. Klausa commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
90 digilib.uns.ac.id
tersebut bergeser menjadi Parataktik Ekstensi + Parataktik Enhansi. Berikut data klausa tersebut. Data 091/PELPEN.tem/PEK.ad.pos.PEN.tem/Amp-Har BSu : A fourth planed down, to run quick-legged and then waddle slowly toward the others. BSa : Burung yang keempat menukik dan mendarat berlari-larian dan kemudian melangkah perlahan-lahan menuju kawan-kawannya yang lain. Terdapat tiga klausa dalam gabungan klausa kompleks parataktik di atas. Klausa to run quick-legged digabungkan dengan klausa A fourth planed down dengan menggunakan tanda koma (,) yang merupakan konjungsi dari klausa Parataktik Elaborasi. Klausa terakhir pada klausa di atas digabungkan dengan konjungsi and then yang merupakan klausa penanda Parataktik Enhansi Temporal. Dilihat dari penanda-penanda konjungsi dari klausa di atas, klausa tersebut berbentuk Parataktik Elaborasi + Pararataktik Enhansi Temporal. Dalam penerjemahannya, klausa tersebut mengalami pergeseran bentuk menjadi Parataktik Ekstensi Adisi Positif + Parataktik Enhansi Temporal. Klausa yang mengalami pergeseran adalah bentuk klausa pertama yaitu Parataktik Elaborasi menjadi Parataktik Ekstensi Adisi Positif. Perubahan tersebut bisa dilihat dari klausa A fourth planed down, to run quick-legged yang diterjemahkan menjadi ‘Burung yang keempat menukik dan mendarat berlari-larian’. b. Parataktik Elaborasi + Parataktik Ekstensi + Parataktik Enhansi + Parataktik Ekstensi Ditemukan 1 (0,33%) klausa gabungan parataktik berbentuk Parataktik Elaborasi + Parataktik Ekstensi + Parataktik Enhansi + Parataktik Ekstensi dalam cerita pendek The Snow of Kilimanjaro. Klausa tersebut mengalami pergeseran commit to user
91 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
bentuk menjadi Parataktik Ekstensi + Parataktik Elaborasi + Hipotaktik Enhansi + Parataktik Ekstensi + Parataktik Enhansi + Parataktik Ekstensi. Bentuk klausa BSu dan BSa adalah seperti di bawah ini: Data147/PEL.PEK.ad.adv.PEN.tem.PEK.ad.Pos/PEK.ad.pos.PEL.HEN.caucon.rea.PEK.ad.adv.PEN.tem.PEK.ad.pos/Trans-Har BSu : She looked at him with her well-known, well-loved face from Spur and Town & Country, only a little the worse for drink, only a little the worse for bed, but Town & Country never showed those good breasts and those useful thighs and those lightly smallof- back-caressing hands, and as he looked and saw her well-known pleasant smile, he felt death come again. BSa : Perempuan itu melihat pada lelaki itu dengan wajahnya yang tak asing dan disukai seperti wajah-wajah dalam majalah Spur dan Town and Country, hanya sedikit berkerut karena banyak minum, hanya agak terlalu gemar bermain cinta, tetapi Town and Country tidak pernah memperagakan buah dada yang montok itu dan paha yang bagus dan telapak tangannya yang lembut membelai, dan ketika dia menengok kepadanya dan melihat senyumnya yang tak asing dan menyenangkan itu merekah, lelaki itu kembali merasa ajalnya hampir tiba. Pada klausa di atas terdapat pergeseran klausa yang ditemukan dalam BSa. Pergeseran tersebut terjadi pada klausa Parataktik Elaborasi She looked at him with her well-known, well-loved face from Spur and Town & Country, only a little the worse for drink yang diterjemahkan menjadi dua bentuk klausa yaitu klausa Parataktik Ekstensi, Parataktik Elaborasi dan Hipotaktik Enhansi. Klausa tersebut di atas diterjemahkan menjadi ‘Perempuan itu melihat pada lelaki itu dengan wajahnya yang tak asing dan disukai seperti wajah-wajah dalam majalah Spur dan Town and Country, hanya sedikit berkerut karena banyak minum’. Klausa Parataktik Ekstensi terlihat pada klausa yang menggunakan konjungsi ‘dan’, sementara klausa Hipotaktik Enhansi terlihat dari klausa yang menggunakan konjungsi ‘karena’. commit to user
92 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c. Parataktik Enhansi + Parataktik Ekstensi Klausa campuran parataktik berbentuk Parataktik Enhansi + Parataktik Ekstensi berjumlah 1 (0,33%) klausa. Klausa ini mengalami pergeseran menjadi Parataktik elaborasi + Parataktik Ekstensi + Parataktik Enhansi. Data 154/PEN.tem.PEK.ad.pos/PEL.PEK.ad.pos.PEN.tem/Har-Trans BSu : The other way was to climb steeply up to the edge of the woods and then go across the top of the hills through the pine woods, and then out to the edge of a meadow and down across this meadow to the bridge. BSa : Cara lainnya, mendaki terjal sekali hingga ke tepi hutan itu dan melintas ke puncak bukit-bukit itu melalui hutan-hutan pinus, dan kemudian muncul di tepi sebuah padang, lalu turun dan melintas padang itu terus ke jembatan. Pergeseran klausa di atas terjadi pada klausa Parataktik Enhansi yang diterjemahkan dalam BSa menjadi Parataktik Elaborasi + Parataktik Ekstensi. Pergeseran tersebut dapat dilihat pada klausa The other way was to climb steeply up to the edge of the woods and then go across the top of the hills through the pine woods, dan terjemahannya ‘Cara lainnya, mendaki terjal sekali hingga ke tepi hutan itu dan melintas ke puncak bukit-bukit itu melalui hutan-hutan pinus,’. Pada klausa BSu, terdapat konjungsi and then yang menandai bentuk klausa Parataktik Enhansi. Dalam BSa, terdapat dua penanda klausa yaitu tanda koma (,) yang menandai bentuk klausa Parataktik Elaborasi dan konjungsi and yang menandai klausa kompleks Parataktik Ekstensi. Pergeseran yang terjadi selanjutnya terlihat pada klausa Parataktik Ekstensi ….. out to the edge of a meadow and down across this meadow to the bridge. yang diterjemahkan menjadi klausa Parataktik Enhansi ‘….muncul di tepi sebuah padang, lalu turun dan melintas padang itu terus ke jembatan.’. Konjungsi commit to user
93 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
and sebagai penanda parataktik ekstensi pada klausa BSa bergeser menjadi ‘lalu’ yang merupakan penanda konjungsi klausa Parataktik Enhansi. 1.2.
HIPOTAKTIK
Dari hasil analisis yang telah dilakukan, peneliti menemukan 83 (26,67%) klausa yang berbentuk Hipotaktik dari 311 data. Dari 83 klausa tersebut, 60 (72,29%) klausa tidak mengalami pergeseran dalam penerjemahan sedangkan 23 (27,72%) klausa mengalami pergeseran bentuk klausa saat diterjemahkan. Klausa kompleks Hipotaktik yang ditemukan dalam penelitian terdiri atas klausa Projeksi Hipotaktik, Hipotaktik Enhansi, Hipotaktik Elaborasi dan gabungan beberapa bentuk klausa hipotaktik. Bentuk-bentuk klausa tersebut akan dipaparkan seperti berikut ini. Tabel 15. Klausa Kompleks Hipotaktik dalam cerita pendek The Snow of Kilimanjaro Bentuk Klausa
Hipotaktik
Projeksi Ttp Brgsr 27 0
Elaborasi Ttp Brgsr 2 9
Ekstensi Enhansi Ttp Brgsr Ttp Brgsr 0 0 29 11
Sebagian besar klausa kompleks hipotaktik dalam cerita pendek The Snow of Kilimanjaro tidak mengalami pergeseran dalam penerjemahan. Klausa kompleks hipotaktik yang mengalami pergeseran penerjemahan paling banyak adalah klausa kompleks hipotaktik enhansi.
commit to user
94 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 16. Klausa Kompleks Gabungan Hipotaktik dalam cerita pendek The Snow of Kilimanjaro Gabungan Hipotaktik
Tetap
1. Elaborasi + Enhansi 2. Enhansi + Ekstensi Jumlah
Gabungan
klausa
1 1 2
kompleks
hipotaktik
Bergeser
3 0 3
enhansi+elaborasi
banyak
mengalami pergeseran bentuk dalam BSa. Dari tabel di atas, 3 data klausa gabungan hipotaktik elaborasi+enhansi mengalami pergseran dan 2 data diterjemahkan tetap. 1.2.1. Projeksi Projeksi hipotaktik dalam cerita pendek The Snow of Kilimanjaro tidak mengalami pergeseran dalam penerjemahan. Semua diterjemahkan sepadan dengan bentuk klausa BSu yaitu projeksi hipotaktik. Projeksi hipotaktik yang ditemukan dalam cerita pendek ini adalah projeksi hipotaktik lokusi dan projeksi hipotaktik idea. Projeksi Hipotaktik Idea ditandai dengan penggunaan proses mental
dalam
klausa
tersebut
seperti
berpikir/think,
mengetahui/know,
mendengarkan/listen, dll. Dalam penelitian ini, ditemukan 22 (7,08%) klausa kompleks berbentuk Projeksi Hipotatkik Idea. Klausa kompleks projeksi hipotaktik lokusi ditandai dengan proses verbal. Ditemukan 5 (1,61%) klausa projeksi hipotaktik lokusi dalam cerita pendek ini. Berikut beberapa contoh klausa projeksi hipotaktik lokusi dan idea yang terdapat dalam cerita pendek The Snow of Kilimanjaro. Data 062/PHI/PHI/Har commit to user BSu : I know it's bad for you.
perpustakaan.uns.ac.id
BSa
95 digilib.uns.ac.id
: Aku tahu alkohol tidak baik untukmu. Pada contoh data di atas tidak terjadi pergeseran klausa dalam
penerjemahannya. Klausa dalam BSu ditandai dengan kata know dan kata tahu dalam BSa. Data 063/PHI/PHI/Har BSu : So now it was all over, he thought. BSa : Jadi kini segalanya berakhir sudah, pikir si lelaki. Klausa di atas termasuk contoh klausa Projeksi Hipotaktik Idea. Klausa tersebut ditandai dengan proses mental thought/think dalam BSu dan pikir dalam BSa. Terjemahan klausa di atas juga tidak mengalami pergeseran. Data 064/PHL/PHL/Har BSu : You always said you loved Paris. BSa : Kau selalu mengatakan kau suka sekali Paris. Data 065/PHL/PHL/Har BSu : I said I'd go anywhere you wanted. BSa : Sudah kubilang aku akan pergi ke mana saja kau ingin pergi Contoh klausa-klausa di atas tidak mengalami pergeseran dalam penerjemahannya. Dalam BSu klausa tersebut berbentuk Projeksi Hipotaktik Lokusi yang ditandai dengan kata said. Dalam penerjemahannya, klausa tersebut tetap berbentuk Projeksi Hipotaktik Lokusi dan ditandai dengan kata ‘mengatakan’ dan ‘kubilang’. Sebagian besar klausa Projeksi Hipotaktik Lokusi dalam penelitian ini ditandai dengan kata said pada BSu. 1.2.2. Ekspansi Dalam hubungan logiko-semantik ekspansi, hanya ditemukan hubungan logis elaborasi dan enhansi dalam klausa kompleks hipotaktik. Penjelasan dari masing-masing hubungan logis tersebut dapat dilihat di bawah ini. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
1.2.2.1.
96 digilib.uns.ac.id
Elaborasi
1.2.2.1.1. Penerjemahan Hipotaktik Elaborasi Tetap Dalam penelitian ini, ditemukan 2 (0,65%) klausa yang tidak mengalami pergeseran dalam penerjemahan. Fungsi dari klausa hipotaktik elaborasi ini adalah sebagai penjelas dari klausa primer. Klausa ini ditandai dengan konjungsi that, which, who, whose atau ‘yang’, ‘yaitu’, ‘dengan kata lain’, dll. Kombinasi elaborasi dengan klausa kompleks hipotaktik memberikan kategori klausa relatif tidak menegaskan. Elaborasi hipotaksis merupakan suatu strategi untuk memperkenalkan latar belakang informasi, karakterisasi, dan interpretasi aspekaspek klausa yang dominan (Setia: 2008:5). Berikut klausa Hipotaktik Elaborasi yang tidak mengalami pergeseran dalam cerita pendek TheSnow of Kilimanjaro. Data 196/HEL/SK/6/HEL/Mod BSu : You give a damn about so many things that I don't. BSa : Kau terlalu banyak mempedulikan hal-hal kecil yang justru kuremehkan. Data 220/HEL/HEL/Har-Mod BSu : But she wanted some one that she respected with her. BSa : Dan dia ingin seseorang di sisinya yang dapat dihargai dan dihormatinya Klausa kedua pada klausa hipotaktik elaborasi di atas berfungsi sebagai penjelas dari klausa pertama. Pada data 196, klausa that I don't dan terjemahannya ‘yang justru kuremehkan’ menjelaskan kata about so many things dan terjemahannya ‘mempedulikan hal-hal kecil’. Sedangkan pada data 220, klausa kedua that she respected with her dan terjemahannya ‘yang dapat dihargai dan dihormatinya’ menjelaskan klausa sebelumnya yaitu some one dan terjemahannya ‘seseorang di sisinya’. 1.2.2.1.2. Penerjemahan Hipotaktik Elaborasi Bergeser commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
97 digilib.uns.ac.id
Ditemukan 9 (2,90%) klausa hipotaktik elaborasi yang mengalami pergeseran dalam penerjemahan. Klausa hipotaktik elaborasi ini paling banyak mengalami pergeseran menjadi klausa simpleks. Terdapat 6 klausa yang mengalami pergeseran menjadi klausa simpleks. Selain itu, terdapat 1 klausa yang mengalami pergeseran menjadi klausa kompleks parataktik ekstensi adisi positif dan 2 klausa mengalami pergeseran menjadi parataktik elaborasi. Pergeseran klausa tersebut dapat dilihat pada contoh di bawah ini. Data 217/HEL/KS/Trans BSu : However you make your living is where your talent lies. BSa : Apapun cara kita mencari nafkah tergantung sepenuhnya pada bakat yang kita miliki. Data 236/HEL/KS/Trans BSu : This knowledge that you're going mad for me. BSa : Kau jadi gila memikirkan aku. Dari dua data di atas klausa BSu berbentuk Hipotaktik Elaborasi dengan menggunakan konjungsi penanda hipotatik elaborasi where dan that. Dalam penerjemahannya, klausa tersebut bergeser menjadi klausa simpleks. Klausa simpleks adalah klausa tunggal yang hanya memiliki satu proses utama. Data 205/HEL/PEK.ad.pos/Trans BSu : Those were the same Austrians they killed then that he skied with later. BSa : Mereka itu orang-orang Austria yang mereka bunuh kemudian dan dia bermain ski dengan mereka kemudian. Klausa dalam BSu di atas menunjukkan bentuk klausa Hipotaktik Elaborasi dengan penanda elaborasi that. Dalam penerjemahannya, klausa tersebut bergeser menjadi klausa Parataktik Ekstensi Adisi Positif dengan konjungsi ‘dan’. Data 225/HEL/PEL/Trans userI've ever had. Bsu : If you're all right it's the commit most funtothat
perpustakaan.uns.ac.id
Bsa
98 digilib.uns.ac.id
: Jika kau sehat saja, itulah yang paling menyenangkan bagi ku. Pada contoh klausa di atas, klausa Hipotaktik Elaborasi bergeser menjadi
klausa Parataktik Elaborasi. Klausa dalam BSu menggunakan konjungi penanda hipotaktik elaborasi that. Sedangkan dalam BSa menggunakan tanda koma (,) sebagai penanda parataktik elaborasi. 1.2.2.2.
Enhansi
Klausa kompleks hipotaktik dengan hubungan logis enhansi adalah klausa yang paling banyak ditemukan dalam cerita pendek The Snow of Kilimanjaro ini. Ditemukan 40 klausa hipotaktik dengan hubungan logis enhansi. Dari 40 klausa tersebut 28 klausa diterjemahkan tetap sedangkan 11 klausa diterjemahkan bergeser. 1.2.2.2.1. Penerjemahan Enhansi Tetap Data 194/HEN.tem/HEN.tem/KL-Har BSu : I think we might make it as easy as we can until the plane comes. BSa : Kukira sebaiknya kita tenang saja, sampai pesawat itu datang. Klausa di atas ditandai dengan penanda enhansi until dalam BSu yang diterjemahkan menjadi ‘sampai’. Klausa tersebut tidak mengalami pergeseran karena konjungsi diterjemahkan sepadan. Contoh lain dari klausa hipotaktik enhansi adalah sebagai berikut. Data 192/HEN.cau-co.re/HEN.cau-co.re/Har BSu : I watched the way they sailed very carefully at first in case I ever wanted to use them in a story. BSa : Mulanya kuamati betul-betul cara burung-burung itu menukik ke tanah, kalau – kalau aku ingin menjadikannya bahan untuk tulisanku nanti. Klausa di atas menggunakan penanda enhansi in case yang mempunyai padanan dalam BSa ‘kalau-kalau’. Klausa tersebut tidak mengalami pergeseran commit to user
99 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
bentuk. Klausa hipotaktik enhansi juga ditandai dengan konjungsi penanda if/jikakalau. Klausa dengan penanda enhansi ini dapat dilihat di bawah ini. Data 193/HEN.cau-co.con.pos/HEN.cau-co.con.pos/AL BSu : It's much easier if I talk. BSa : Lebih lega rasanya kalau kukeluarkan isi hatiku. Klausa hipotaktik enhansi juga di tandai dengan konjungsi to/untuk. Dalam cerita pendek ini juga ditemukan bentuk klausa yang menggunakan konjungsi tersebut. Data 233/HEN.cau-co.res/HEN.cau-co.res/Har BSu : There was a bell on a pole by the door to call the people in to meals. BSa : Di atas tonggak dekat pintunya tergantung sebuah lonceng untuk memanggil pekerja untuk makan. 1.2.2.2.2. Penerjemahan Enhansi Bergeser Penelitian ini menemukan bahwa klausa kompleks hipotaktik yang mengalami pergeseran adalah klausa kompleks hipotaktik enhansi. Berikut beberapa contoh klausa yang mengalami pergeseran dalam penerjemahannya. Data 199/HEN.cau-co.res/HEN.cau-co.re/Trans BSu : Well, he would not have to fail at trying to write them either. BSa : Selain itu, aku tidak perlu harus mengalami kemungkinan gagal karena mencoba menuliskannya. Klausa di atas mengalami pergeseran dari Hipotaktik Enhansi dengan hubungan causal conditional result menjadi Hipotaktik Enhansi dengan hubungan causal conditional reason. Pergeseran tersebut terlihat dari konjungsi yang dipakai dalam BSu dan BSa. Klausa BSu menggunakan konjungsi to/untuk yang merupakan penanda enhansi causal conditional result sedangkan klausa BSa menggunkaan konjungsi ‘karena’ yang menandai enhansi causal conditional reason.
commit to user
100 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Data 236/HEL/KS/Trans BSu : This knowledge that you're going mad for me. BSa : Kau jadi gila memikirkan aku. Klausa dalam BSu berbentuk hipotaktik elaborasi. Dalam penerjemahannya, klausa tersebut bergeser menjadi klausa simpleks. Klausa simpleks adalah klausa tunggal yang hanya memiliki satu proses utama. Selain pergeseran menjadi klausa simpleks, klausa hipotaktik elaborasi juga mengalami pergeseran bentuk penerjemahan menjadi klausa kompleks parataktik ekstensi dengan hubungan adisi positif. Data 205/HEL/PEK.ad.pos/Trans BSu : Those were the same Austrians they killed then that he skied with later. BSa : Mereka itu orang-orang Austria yang mereka bunuh kemudian dan dia bermain ski dengan mereka kemudian. Pergeseran bentuk klausa dalam penerjemahan di atas dapat dilihat dari konjungsi yang dipakai. Klausa BSu menggunakan konjungsi that yang merupakan penanda hipotaktik elaborasi, sedangkan dalam penerjemahannya, konjungsi tersebut diterjemahkan menjadi ‘dan’. Konjungsi tersebut adalah penanda klausa kompleks parataktik dengan hubungan adisi positif. 1.2.2.3.
Gabungan Klausa Hipotaktik
Klausa gabungan hipotaktik adalah klausa yang mempunyai lebih dari satu bentuk hipotaktik. Dalam penelitian ini, ditemukan 2 klausa gabungan hipotaktik yang tidak mengalami pergeseran dalam penerjemahannya dan 3 klausa yang mengalami pergeseran dalam penerjemahannya. Berikut beberapa contoh klausa yang
mengalami
pergeseran
dan
tidak
mengalami
penerjemahannya. commit toHipotaktik user 1.2.2.3.1. Penerjemahan Gabungan Tetap
pergeseran
dalam
perpustakaan.uns.ac.id
101 digilib.uns.ac.id
a. Hipotaktik Elaborasi + Hipotaktik Enhansi Klausa kompleks Hipotaktik Elaborasi ditandai dengan konjungsi that/yang. Klausa Hipotaktik Enhansi ditandai dengan konjungsi to/untuk. Klausa tersebut tidak mengalami pergeseran bentuk dalam penerjemahannya. Data 207/HEL.HEN.cau-co.res/HEL.HEN.cau-co.res/Har BSu : And I'm the cock that gets on it to crow. BSa : Dan aku ini ayam jantan yang menungganginya untuk berkokok di atasnya. b. Hipotaktik Enhansi + Hipotaktik Ekstensi Konjungsi to/untuk adalah konjungsi yang digunakan dalam klausa ini untuk menandai klausa Hipotaktik Enhansi. Konjungsi instead of/bukan digunakan untuk menandai klausa kompleks Hipotaktik Ekstensi. Berikut data klausa kompleks campuran hipotaktik yang ditemukan dalam cerita pendek The Snow of Kilimanjaro. Data 216/HEN.cau-co.res.HEK.var/HEN.cau-co.res.HEK.var/Har BSu : And he had chosen to make his living with something else instead of a pen or a pencil. BSa : Dan dia memilih untuk mencari nafkah hidupnya dengan sesuatu yang lain, bukan dengan pena atau pensil. 1.2.2.3.2. Penerjemahan Gabungan Hipotaktik Bergeser a. Hipotaktik Elaborasi + Hipotaktik Enhansi Klausa kompleks campuran hipotaktik dalam BSu ini memiliki 2 bentuk dalam satu klausa nya. Bentuk pertama adalah klausa kompleks Hipotaktik Elaborasi yang ditandai dengan konjungsi that. Klausa Now he would never write the things that he had saved adalah bentuk klausa dari Hipotaktik Elaborasi. Klausa kedua dari campuran klausa hipotaktik bentuk klausa enhansi. Klausa to user enhansi ini mempunyai hubungancommit yang berbeda-beda. Klausa Hipotaktik Enhansi
perpustakaan.uns.ac.id
102 digilib.uns.ac.id
yang pertama adalah Hipotaktik Enhansi dengan hubungan causal conditional result. Klausa tersebut ditandai dengan dengan konjungsi to. Bentuk dari klausa tersebut adalah he had saved to write dan he knew enough to write them well. Kemudian bentuk klausa hipotaktik enhansi yang kedua adalah klausa Hipotaktik Enhansi Temporal. Klausa ini ditandai dengan konjungsi until. Bentuk dari klausa tersebut adalah klausa write until he knew enough. Dalam penerjemahannya, klausa tersebut mengalami pergeseran bentuk menjadi Hipotaktik elaborasi + Hipotaktik Enhansi Causal Conditional Result + Hipotaktik Enhansi Causal Conditional Positif. Berikut data klausa nya. Data198/HEL.HEN.cau-co.res.HEN.tem.HEN.cau-co.res/HEL.HEN.cauco.res.HEN.cau-co.con.pos/Har-Trans BSu : Now he would never write the things that he had saved to write until he knew enough to write them well. BSa : Sekarang aku tak usah menuliskan kisah-kisah yang telah lama ku kumpulkan itu untuk ditulis bila tiba saatnya aku sudah yakin benar aku sudah mampu menulis dengan baik. Pergeseran klausa tersebut dapat dilihat pada klausa …… write until he knew enough to write them well yang diterjemahkan menjadi ‘…..ditulis bila tiba saatnya aku sudah yakin benar aku sudah mampu menulis dengan baik’. Konjungsi until pada klausa BSu diterjemahkan menjadi ‘bila’ yang merupakan penanda konjungsi Hipotaktik Enhansi Causal Conditional Positif. Sedangkan konjungsi to pada klausa BSu tidak diterjemahkan dalam BSa. Pergeseran tersebut terjadi pada campuran klausa Hipotaktik Enhansi Temporal (until) + Hipotatkik enhansi causal conditional result (to) menjadi Hipotaktik Enhansi Causal Conditional Positif (bila). b. Hipotaktik Elaborasi + Hipotaktik Enhansi commit to user
103 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Klausa campuran hipotaktik di bawah ini memiliki dua bentuk klausa yaitu Hipotaktik Elaborasi It was not so much that he lied dan Hipotaktik enhansi Temporal he lied as that there was no truth to tell. Dalam penerjemahannya klausa tersebut bergeser menjadi Hipotaktik Enhansi Causal Conditional Reason ‘Sebenarnya dia berbohong bukan karena dia pembohong’ dan Parataktik Ekstensi Adisi Adversatif ‘dia pembohong tetapi lebih karena tidak ada kebenaran yang dapat diucapkan’. Data 211/HEL.HEN.tem/HEN.cau-co.re.PEK.ad.adv/Mod-AL BSu : It was not so much that he lied as that there was no truth to tell. BSa : Sebenarnya dia berbohong bukan karena dia pembohong tetapi lebih karena tidak ada kebenaran yang dapat diucapkan. 1.3.
PARATAKTIK-HIPOTAKTIK
Klausa campuran parataktik-hipotaktik ini bisa juga disebut mixed taxis. Klausa ini adalah gabungan dari kedua bentuk klausa kompleks parataktik dan hipotaktik. Dalam penerjemahannya, klausa ini juga mengalami pergeseran bentuk dan tidak mengalami pergeseran bentuk. 1.3.1. Penerjemahan Parataktik-Hipotaktik Tetap Terdapat 24 (7,72%) klausa campuran parataktik-hipotaktik yang tidak mengalami pergeseran dalam penerjemahan. Klausa – klausa tersebut dapat dilihat pada table berikut ini.
commit to user
104 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 17. Klausa Kompleks Parataktik-Hipotaktik dalam cerita pendek The Snow of Kilimanjaro No 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Bentuk Klausa Parataktik enhansi + Parataktik elaborasi + hipotaktik enhansi Parataktik Ekstensi + Hipotaktik Enhansi Hipotaktik Enhansi + Hipotaktik Ekstensi + Parataktik Ekstensi Hipotaktik Enhansi + Parataktik Ekstensi + Parataktik Elaborasi Hipotaktik Enhansi + Parataktik Enhansi Parataktik Ekstensi + Parataktik Enhansi + Hipotaktik Enhansi
Jumlah
Dari
Jumlah
2
13
1
5
2
1
24
tabel
di
atas
terlihat
bahwa
klausa
campuran
parataktik
ekstensi+hipotaktik enhansi adalah klausa yang paling banyak tidak mengalami pergeseran dalam cerita pendek ini. Beberapa contoh klausa kompleks mixed taxis akan di tunjukkan di bawah ini. a. Parataktik Enhansi + Parataktik Elaborasi + Hipotaktik Enhansi Data 246/PEN.tem.PEL.HEN.tem/PEN.tem.PEL.HEN.tem/Har-KL BSu : The cot [[the man lay on]] was in the wide shade of a mimosa tree and as he looked out past the shade onto the glare of the plain there were three of the big birds squatted obscenely, while in the sky a dozen more sailed, making quick-moving shadows as they passed. BSa : Tempat tidur gantung [[tempat lelaki itu berbaring]] terentang di keteduhan bayang – bayang pohon mimosa dan saat ia melayangkan pandang sekilas nun jauh ke padang luas di seberang melintasi keteduhan itu, tampaklah tiga ekor burung besar sedang berjongkok penuh harapan, sementara di angkasa selusin lebih lainnya terbang berkuak – kuak, menciptakan bayang – bayang yang melintas bagai kilat. Klausa Parataktik Enhansi ditandai oleh konjungsi and as/dan saat. Klausa Hipotaktik ditandai dengan konjungsi while/sementara, sedangkan klausa commit to user Partaktik Elaborasi ditandai dengan tanda koma (,). Klausa di atas tidak
perpustakaan.uns.ac.id
105 digilib.uns.ac.id
mengalami pergeseran dalam penerjemahannya. Klausa Parataktik Enhansi ditunjukkan oleh klausa The cot [[the man lay on]] was in the wide shade of a mimosa tree and as he looked out past the shade onto the glare of the plain dan terjemahannya ‘Tempat tidur gantung [[tempat lelaki itu berbaring]] terentang di keteduhan bayang – bayang pohon mimosa dan saat ia melayangkan pandang sekilas nun jauh ke padang luas di seberang melintasi keteduhan itu’. Klausa Parataktik Elaborasi pada klausa campuran di atas ditunjukkan oleh klausa he looked out past the shade onto the glare of the plain there were three of the big birds squatted obscenely dalam BSu. Klausa dalam BSu tersebut tidak mempunyai penanda konjungsi, tetapi klausa tersebut mempunyai 2 klausa tunggal yang digabungkan secara parataktik elaborasi. Klausa tersebut diterjemahkan menjadi ‘ia melayangkan pandang sekilas nun jauh ke padang luas di seberang melintasi keteduhan itu, tampaklah tiga ekor burung besar sedang berjongkok penuh harapan’. Klausa Hipotaktik Enhansi pada klausa campuran di atas ditunjukkan oleh klausa while in the sky a dozen more sailed, making quick-moving shadows as they passed. Dan terjemahannya ‘sementara di angkasa selusin lebih lainnya terbang berkuak – kuak, menciptakan bayang – bayang yang melintas bagai kilat. b. Parataktik Ekstensi + Hipotaktik Enhansi Klausa Parataktik Ekstensi Adisi Positif ditandai dengan konjungsi and/dan sedangkan klausa Hipotaktik Enhansi Kondisi Konsesi ditandai dengan konjungsi though/walau. Bentuk campuran klausa tersebut adalah sebagai berikut. Data247/PEK.ad.pos.HEN.con.conces/PEK.ad.pos.HEN.con.conces/Mod-Har user stop it, though I doubt it. BSu : You can take the leg off commit and thattomight
perpustakaan.uns.ac.id
BSa
106 digilib.uns.ac.id
: Potong saja kakiku ini dan mungkin aku akan lebih tenang, walau aku tidak yakin itu. Klausa Parataktik Ekstensi Adisi Positif di atas ditunjukkan oleh klausa
You can take the leg off and that might stop it yang diterjemahkan menjadi ‘Potong saja kakiku ini dan mungkin aku akan lebih tenang’. Klausa kompleks Hipotaktik Enhansi Kondisi Konsesi ditunjukkan oleh klausa that might stop it, though I doubt it yang diterjemahkan menjadi ‘mungkin aku akan lebih tenang, walau aku tidak yakin itu’. c. Hipotaktik Enhansi + Hipotaktik Ekstensi + Parataktik Ekstensi Klausa campuran ini mempunyai 3 bentuk klausa yaitu Hipotaktik Enhansi yang ditandai dengan konjungsi if/andaikan, Hipotaktik Ekstensi yang ditandai dengan konjungsi instead of/ dan bukan cuma, dan bentuk klausa terakhir yaitu Parataktik Ekstensi yang ditandai dengan konjungsi and/dan. Berikut data klausa campuran parataktik hipotaktik di atas. Data250/HEN.con.pos.HEK.var.rep.PEK.ad.pos/HEN.con.pos.HEK.var.rep. PEK.ad.pos/Har-Adp-Mod-NB BSu : If we would have hired a good mechanic instead of a half-baked Kikuyu driver, he would have checked the oil and never burned out that bearing in the truck. BSa : Andaikan saja kita membawa montir berpengalaman dan bukan cuma sopir yang masih hijau, dia pasti memeriksa oli mobil, dan pelor roda truk itu tidak akan terbakar. Klausa Hipotaktik Enhansi terlihat pada klausa If we would have hired a good mechanic instead of a half-baked Kikuyu driver, he would have checked the oil dan terjemahannya ‘Andaikan saja kita membawa montir berpengalaman dan bukan cuma sopir yang masih hijau, dia pasti memeriksa oli mobil’. Klausa Hipotaktik Ekstensi ditunjukkan pada klausa we would have hired a good commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
107 digilib.uns.ac.id
mechanic instead of a half-baked Kikuyu driver dan terjemahannya ‘kita membawa montir berpengalaman dan bukan cuma sopir yang masih hijau’. Klausa Parataktik Ekstensi pada klausa campuran di atas dapat dilihat pada klausa he would have checked the oil and never burned out that bearing in the truck dan terjemahannya ‘dia pasti memeriksa oli mobil, dan pelor roda truk itu tidak akan terbakar’ d. Hipotaktik Enhansi + Parataktik Ekstensi + Parataktik Elaborasi Klausa campuran parataktik hipotaktik ini mempunyai 3 bentuk klausa yaitu Hipotaktik Enhansi, Parataktik Ekstensi, dan Parataktik Elaborasi. Klausa Hipotaktik Enhansi ditunjukkan dengan konjungsi penandanya yaitu when/waktu, klausa Parataktik Ekstensi ditunjukkan dengan penggunaan konjungsi and/dan, dan Parataktik elaborasi pada klausa campuran di atas dapat dilihat dengan penggunaan tanda koma (,) untuk menggabungkan klausanya. Klausa tersebut di atas dapat dilihat pada data berikut ini: Data 264/HEN.tem.PEK.ad.pos.PEL/HEN.tem.PEK.ad.pos.PEL/Har-KL BSu : Her husband had died when she was still a comparatively young woman and for a while she had devoted herself to her two just-grown children, [[who did not need her and were embarrassed at having her about]], to her stable of horses, to books, and to bottles. BSa : Suaminya meninggal waktu dia masih muda dan untuk beberapa lama ia mengabdikan dirinya pada kedua anaknya [[yang berangkat besar dan yang sebenarnya tidak memerlukannya dan bahkan merasa malu bila didampingi ibu mereka]], pada kuda-kudanya, pada buku-bukunya, pada minuman keras. Klausa Hipotaktik Enhansi dapat dilihat pada klausa Her husband had died when she was still a comparatively young woman dan terjemahannya ‘Suaminya meninggal waktu dia masih muda’. Klausa Parataktik dapat dilihat pada klausa commit to userand for a while she had devoted she was still a comparatively young woman
perpustakaan.uns.ac.id
108 digilib.uns.ac.id
herself to her two just-grown children, [[who did not need her and were embarrassed at having her about]] dan terjemahannya ‘dia masih muda dan untuk beberapa lama ia mengabdikan dirinya pada kedua anaknya [[yang berangkat besar dan yang sebenarnya tidak memerlukannya dan bahkan merasa malu bila didampingi ibu mereka]]’. Klausa Parataktik Elaborasi pada klausa di atas ditunjukkan pada klausa she had devoted herself to her two just-grown children, [[who did not need her and were embarrassed at having her about]], to her stable of horses, to books, and to bottles dan terjemahannya ‘ia mengabdikan dirinya pada kedua anaknya [[yang berangkat besar dan yang sebenarnya tidak memerlukannya dan bahkan merasa malu bila didampingi ibu mereka]], pada kuda-kudanya, pada buku-bukunya, pada minuman keras. ‘ e. Hipotaktik Enhansi + Parataktik Enhansi Bentuk klausa campuran selanjutnya yang tidak mengalami pergeseran dalam penerjemahannya adalah klausa campuran Hipotaktik Enhansi + Parataktik Enhansi. Bentuk klausa tersebut dapat dilihata pada data berikut ini. Data 281/HEN.tem.PEN.tem/HEN.tem.PEN.tem/Har-Mod BSu : He had to hold it in the cup until it cooled enough to take it and then he just got it down without gagging. BSa : Dia terpaksa memegangi cangkirnya hingga air daging itu cukup dingin lalu menghabiskannya sekali teguk. Klausa Hipotaktik Enhansi ditunjukkan oleh klausa yang digabungkan dengan konjungsi until/hingga. Klausa tersebut terlihat pada klausa BSa He had to hold it in the cup until it cooled enough to take it dan klausa BSa nya ‘Dia terpaksa memegangi cangkirnya hingga air daging itu cukup dingin’. Klausa Parataktik Enhansi ditandai dengan konjungsi and then/lalu. Bentuk klausa commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
109 digilib.uns.ac.id
tersebut dapat dilihat pada klausa it cooled enough to take it and then he just got it down without gagging dan terjemahannya ‘air daging itu cukup dingin lalu menghabiskannya sekali teguk’. f. Parataktik Ekstensi + Parataktik Enhansi + Hipotaktik Enhansi Klausa campuran parataktik hipotaktik ini terdiri atas 3 bentuk klausa kompleks yaitu Parataktik Ekstensi yang ditandai oleh konjungsi and/dan, klausa Parataktik Enhansi yang ditandai dengan konjungsi and then/dan kemudian, dan bentuk klausa terakhir adalah Hipotaktik Enhansi yang ditandai dengan konjungsi until/hingga. Hanya terdapat 1 klausa ini dalam cerpen The Sniw of Kilimajaro. Klausa campuran tersebut dapat dilihat pada data berikut. Data283/PEK.ad.pos.PEN.tem.HEN.tem/PEK.ad.pos.PEN.tem.HEN.tem/Har BSu : One was down the valley from Triberg and around the valley road in the shade of the trees [[that bordered the white road]], and then up a side road [[that went up through the hills past many small farms, with the big Schwarzwald houses,]] until that road crossed the stream. BSa : Pertama menuruni lembah dari Triberg dan mengitari jalan lembah itu di keteduhan perpohonan [[yang memagari jalan putih itu]], dan kemudian mendaki jalan sebelahnya [[yang mendaki ke perbukitan melewati ladangladang kecil, dan rumah-rumah besar Schwarzwald,]] hingga jalan itu memotong sungai itu. Klausa Parataktik Ekstensi pada klausa campuran di atas ditunjukkan oleh klausa One was down the valley from Triberg and around the valley road in the shade of the trees [[that bordered the white road]], dan terjemahannya dalam BSa ‘Pertama menuruni lembah dari Triberg dan mengitari jalan lembah itu di keteduhan perpohonan [[yang memagari jalan putih itu]],’. Bentuk klausa Parataktik Enhansi ditunjukkan oleh klausa around the valley road in the shade of the trees [[that bordered the white road]], and then up a side road [[that went up user through the hills past many smallcommit farms, to with the big Schwarzwald houses,]] dan
110 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
terjemahannya ‘mengitari jalan lembah itu di keteduhan perpohonana [[yang memagari jalan putih itu]], dan kemudian mendaki jalan sebelahnya [[yang mendaki ke perbukitan melewati ladang-ladang kecil, dan rumah-rumah besar Schwarzwald,]]’. Klausa Hipotaktik Enhansi dapat dilihat pada klausa up a side road [[that went up through the hills past many small farms, with the big Schwarzwald houses,]] until that road crossed the stream dan klasua dalam BSa ‘mendaki jalan sebelahnya [[yang mendaki ke perbukitan melewati ladang-ladang kecil, dan rumah-rumah besar Schwarzwald,]] hingga jalan itu memotong sungai itu.’ 1.3.2. Penerjemahan Parataktik-Hipotaktik Bergeser Terdapat 40 (12,87%) klausa campuran parataktik hipotaktik yang mengalami pergeseran dalam penerjemahan. Klausa yang paling banyak mengalami pergeseran dalam cerita pendek ini adalah klausa campuran parataktik ekstensi+hipotaktik
enhansi.
Ditemukan
14
klausa campuran
parataktik
ekstensi+hipotaktik enhansi yang mengalami pergeseran dalam penelitian ini. Klausa campuran kedua yang paling banyak mengalami pergeseran bentuk adalah campuran Hipotaktik Enhansi + Parataktik Elaborasi + Parataktik Ekstensi. Ditemukan 7 klausa dalam cerita pendek The Snow of Kilimanjaro ini. Kemudian klausa campuran Parataktik Ekstensi + Parataktik Enhansi + Hipotaktik Enhansi juga banyak mengalami pergeseran bentuk saat diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Dalam penelitian ini, ditemukan 6 klausa tersebut yang mengalami pergeseran. Bentuk klausa lain yang menglamai pergerseran akan disajikan dalam tabel berikut ini.
commit to user
111 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 18. Klausa Kompleks Parataktik-Hipotaktik yang Bergeser dalam cerita pendek The Snow of Kilimanjaro No 1.
Bentuk Klausa BSu Hipotaktik Enhansi + Parataktik Ekstensi + Hipotaktik Elaborasi 2. Hipotaktik Enhansi + Parataktik Elaborasi + Parataktik Ekstensi 3. Parataktik Ekstensi + Hipotaktik Enhansi 4. Hipotaktik Enhansi + Hipotaktik Elaborasi + Parataktik Elaborasi + Parataktik Ekstensi 5. Parataktik Ekstensi +Projeksi Hipotaktik Idea 6. Hipotaktik Enhansi + Parataktik Elaborasi 7. Parataktik Enhansi + Parataktik Ekstensi + Parataktik Elaborasi 8. Parataktik Ekstensi + Parataktik Enhansi + Hipotaktik Enhansi 9. Parataktik Ekstensi + Hipotaktik Enhansi + Parataktik Elaborasi 10. Hipotaktik Enhansi + Parataktik Enhansi 11. Parataktik Ekstensi + Hipotaktik Elaborasi 12. Parataktik Ekstensi + Parataktik Elaborasi + Hipotaktik Elaborasi Jumlah
Jumlah
1
7
14 2
1 2 1
6
1
3 1 1
40
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa klausa campuran parataktikhipotaktik atau disebut juga mixed taxis banyak mengalami pergeseran saat diterjemahkan. Berikut contoh-contoh klausa mixed taxis yang mengalami pergeseran. a. Hipotaktik Enhansi + Parataktik Ekstensi + Hipotaktik Elaborasi Klausa campuran parataktik hipotaktik ini memliki 3 bentuk klausa yaitu klausa kompleks Hipotaktik Enhansi yang ditandai dengan klausa since/sejak, Parataktik Ekstensi yang ditandai oleh konjungsi and/dan, dan yang terakhir adalah klausa Hipotaktik Elaborasi yang ditandai dengan konjungsi that. Klausa ini mengalami pergeseran menjadi Hipotaktik commit to userEnhansi + Parataktik Ekstensi +
112 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Hipotaktik Enhansi. Klausa yang mengalami pergeseran hanya pada bentuk klausa ketiga yaitu klausa kompleks hipotaktik elaborasi yang bergeser bentuk menjadi hipotaktik enhansi. Pergeseran tersebut dapat dilihat pada data di bawah ini. Data248/HEN.tem.PEK.ad.pos.HEL/HEN.tem.PEK.ad.pos.HEN.cauco.re/Mod-Har-Trans BSu : Since the gangrene started in his right leg he had no pain and with the pain the horror had gone and all he felt now was a great tiredness and anger that this was the end of it. BSa : Semenjak kaki kanannya membusuk ia tidak merasa sakit apa-apa lagi dan sejak mati rasa itu sirna pula rasa takutnya dan kini yang dirasakannya hanyalah rasa letih dan amarah yang sangat besar karena merasa inilah akhir dari segalanya. Pergeseran klausa campuran ini hanya terjadi pada klausa Hipotaktik Elaborasi yang bergeser menjadi klausa kompleks Hipotaktik Enhansi. Konjungsi that yang menandai klausa Hipotaktik Elaborasi tersebut bergeser menjadi konjungsi ‘karena’ yang menandai klausa Hipotaktik Enhansi dengan hubungan causal conditional reason. Dalam BSu, klausa all he felt now was a great tiredness and anger that this was the end of it, klausa this was the end of it berfungsi mengelaborasi klausa sebelumnya. Pada BSa klausa tersebut diterjemahkan menjadi ‘kini yang dirasakannya hanyalah rasa letih dan amarah yang sangat besar karena merasa inilah akhir dari segalanya.’ Klausa ‘merasa inilah akhir dari segalanya’ menyatakan alasan dari klausa ‘kini yang dirasakannya hanyalah rasa letih dan amarah yang sangat besar’. b. Hipotaktik Enhansi + Parataktik Elaborasi + Parataktik Ekstensi Klausa
kompleks
campuran
parataktik-hipotaktik
ini
mengalami
pergeseran dalam penerjemahannya. Klausa tersebut bergeser menjadi Hipotaktik enhansi dengan hubungan causal conditional result + Hipotaktik enhansi dengan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
113 digilib.uns.ac.id
hubungan temporal + parataktik ekstensi + Parataktik elaborasi. Pergeseran tersebut dapat dilihat pada data berikut ini. Data251/HEN.cau-co.res.PEK.ad.pos.HEN.cauco.con.pos.PEK.ad.pos.PEL/HEN.cauco.res.HEN.tem.PEK.ad.pos.PEL/Trans-Har BSu : That was one of the things he had saved to write, with, in the morning at breakfast, looking out the window and seeing snow on the mountains in Bulgaffa and Nansen’s Secretary asking the old man if it were snow and the old man looking at it and saying, No, that’s not snow. BSa : Itu salah satu dari berbagai peristiwa yang sengaja disimpannya untuk dituliskannya nanti, sambil, pada saat makan pagi, melihat keluar jendela dan melihat salju di pegunungan di Bulgaria dan Sekretaris Nansen bertanya pada si bapak tua itu apakah itu salju dan si bapak tua itu melihat keluar dan menjawab, Bukan, itu bukan salju. Klausa Hipotaktik Enhansi ditunjukkan pada klausa That was one of the things he had saved to write dan terjemahannya ‘Itu salah satu dari berbagai peristiwa yang sengaja disimpannya untuk dituliskannya nanti’. Klausa tersebut tidak mengalami pergeseran dalam penerjemahannya. Sedangkan klausa Parataktik elaborasi pada klausa …. write, with, in the morning at breakfast, looking out the window mengalami pergeseran penerjemahan menjadi klausa Hipotaktik Enhansi ‘dituliskannya nanti, sambil, pada saat makan pagi, melihat keluar jendela’. Terdapat penggunaan konjungsi ‘sambil’ pada klausa BSa yang menandai klausa Hipotaktik Enhansi dengan hubungan temporal. Pergeseran bentuk juga terjadi pada klausa BSu Nansen’s Secretary asking the old man if it were snow. Klausa ini berbentuk Hipotaktik Enhansi dengan hubungan causal conditional positif dengan penanda konjungsi if. Dalam penerjemahannya, klausa tersebut bergeser menjadi klausa simpleks ‘Sekretaris Nansen bertanya pada si bapak tua itu apakah itu salju’. Klausa yang lain pada to user klausa campuran tidak mengalamicommit pergeseran bentuk.
114 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c. Parataktik Ekstensi + Hipotaktik Enhansi Klausa ini adalah klausa yang paling banyak mengalami pergeseran bentuk dalam penerjemahannya. Beberapa contoh pergeseran bentuk tersebut akan di bahas seperti dalam contoh berikut ini. Data 255/PEK.ad.pos.HEN.tem/PEK.ad.pos/Trans-Mod BSu : They were snow-bound a week in the Madlenerhaus that time in the blizzard playing cards in the smoke by the lantern light and the stakes were higher all the time as Herr Lent lost more. BSa : Mereka pernah terkurung oleh salju selama sepekan di penginapan Madlener pada waktu ada badai salju dan mereka bermain kartu dalam kepulan asap di bawah sinar lentera dan semakin banyak Tuan Lent kalah semakin tinggi taruhannya. Klausa campuran ini mengalami pergeseran bentuk menjadi Parataktik Ekstensi dengan hubungan adisi positif. Dalam BSu klausa campuran tersebut memiliki 3 klausa. Klausa pertama berbentuk Parataktik Ekstensi yang terlihat pada They were snow-bound a week in the Madlenerhaus that time in the blizzard playing cards in the smoke by the lantern light dan juga terlihat pada klausa playing cards in the smoke by the lantern light and the stakes were higher all the time. Klausa terakhir pada BSu berbentuk Hipotaktik Enhansi dan terlihat pada klausa the stakes were higher all the time as Herr Lent lost more. Pada klausa BSa klausa campuran tersebut mengalami pergeseran bentuk dan hanya terdapat 2 klausa. Kedua klausa tersebut berbentuk Parataktik Ekstensi Adisi Positif. Klausa pertama pada BSa ditunjukkan oleh klausa ‘Mereka pernah terkurung oleh salju selama sepekan di penginapan Madlener pada waktu ada badai salju dan mereka bermain kartu dalam kepulan asap di bawah sinar lentera’ dan semakin banyak Tuan Lent kalah semakin tinggi taruhannya’. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
115 digilib.uns.ac.id
Klausa yang mengalami pergeseran pada klausa campuran di atas adalah playing cards in the smoke by the lantern light and the stakes were higher all the time as Herr Lent lost more yang mempunyai bentuk Parataktik Ekstensi Adisi Positif dan Hipotaktik Enhansi Temporal. Klausa tersebut diterjemahkan menjadi ‘mereka bermain kartu dalam kepulan asap di bawah sinar lentera dan semakin banyak Tuan Lent kalah semakin tinggi taruhannya’. Klausa tersebut berbentuk Parataktik Ekstensi Adisi Positif. Data 257HEN.cau-co.pur.PEK.ad.pos. /HEN.cau-co.re.PEK.ad.pos./AL-Har BSu : You were equipped with good insides so that you did not go to pieces that way, [[the way most of them had]], and you made an attitude [[that you cared nothing for the work you used to do, now that you could no longer do it.]] BSa : Kita dikaruniai sesuatu yang kokoh dalam diri kita, jadi kita tidak kehilangan pegangan seperti mereka, [[seperti sebagian besar dari mereka]], dan kita pasang sikap [[bahwa kita tidak peduli sedikitpun pada pekerjaan yang pernah kita lakukan dulu, karena sekarang kita tidak mampu lagi melakukannya.]] Pergeseran bentuk klausa tersebut dapat dilihat pada klausa You were equipped with good insides so that you did not go to pieces that way, [[the way most of them had]], yang diterjemahkan menjadi ‘Kita dikaruniai sesuatu yang kokoh dalam diri kita, jadi kita tidak kehilangan pegangan seperti mereka, [[seperti sebagian besar dari mereka]],’. Klausa dalam BSu berbentuk Hipotaktik Enhansi Causal Conditional Purpose dengan penanda konjungsi so that, sedangkan dalam BSa klausa tersebut bergeser menjadi Hipotaktik Enhansi Causal Conditional Reason dengan konjungsi ‘jadi’. Data294/PEK.ad.pos.HEN.tem/SK/1.PEK.ad.pos.HEN.tem.2.HEN.tem.PEL. PEK.ad.pos/Trans-Har-Mod BSu : The boy got the rifle from the kitchen and shot him when he tried to come into the barn and when they came back to the ranch he'd been dead a userhad eaten part of him. week, frozen in the corral, commit and thetodogs
perpustakaan.uns.ac.id
BSa
116 digilib.uns.ac.id
: Si bocah mengambil sepucuk senapan dari dapur dan menembak orang itu ketika orang itu mencoba memaksa masuk kandang. Waktu mereka kembali ke peternakan orang itu telah mati seminggu lamanya, membeku di balik pagar kandang, dan tubuhnya sebagian sudah habis digerogoti anjing. Dalam BSa, klausa campuran tersebut dipecah menjadi 2 bentuk klausa.
Klausa pertama adalah Parataktik Ekstensi Adisi Positif+ Hipotaktik Enhansi Temporal dan klasua kedua adalah Hipotaktik Enhansi Temporal + Parataktik Elaborasi + Parataktik Ekstensi Adisi Positif. Bentuk klausa pertama dapat dilihat pada klausa The boy got the rifle from the kitchen and shot him when he tried to come into the barn yang diterjemahkan menjadi ‘Si bocah mengambil sepucuk senapan dari dapur dan menembak orang itu ketika orang itu mencoba memaksa masuk kandang.’ Klausa kedua terlihat pada and when they came back to the ranch he'd been dead a week, frozen in the corral, and the dogs had eaten part of him yang diterjemahkan menjadi ‘Waktu mereka kembali ke peternakan orang itu telah mati seminggu lamanya, membeku di balik pagar kandang, dan tubuhnya sebagian sudah habis digerogoti anjing.’ d. Parataktik Ekstensi +Projeksi Hipotaktik Idea Data259/PEK.ad.adv.PEK.ad.pos.PHI/PEK.ad.adv.PEK.ad.pos.HEN.cauco.re/Har-Trans BSu : There was no hardship; but there was no luxury and he had thought that he could get back into training that way. BSa : Tidak sengsara; tetapi tidak mewah dan dia pikir dengan cara ini dia dapat melatih dirinya untuk kembali mencoba menulis. Pada data klausa di atas terlihat pergeseran bentuk klausa campuran Parataktik Ekstensi adisi Adversatif + Parataktik Ekstensi Adisi Positif + Projeksi Hipotaktik Idea menjadi klausa Parataktik Ekstensi adisi Adversatif + Parataktik commit to user Ekstensi Adisi Positif + Hipotaktik Enhansi causal conditional reason. Pergeseran
117 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
bentuk klausa hanya terjadi pada klausa Projeksi Hipotaktik Idea he had thought that he could get back into training that way menjadi klausa Hipotaktik Enhansi causal conditional reason ‘dia pikir dengan cara ini dia dapat melatih dirinya untuk kembali mencoba menulis.’ e. Parataktik Ekstensi + Parataktik Enhansi + Hipotaktik Enhansi Klausa campuran parataktik-hipotaktik di atas mengalami pergeseran bentuk menjadi 2 klausa yaitu klausa simpleks dan klausa kompleks Parataktik Ekstensi + Parataktik Enhansi + Hipotaktik Enhansi. Data273/PEK.ad.pos.PEN.tem.HEN.tem/1.KS.2.PEK.ad.adv.PEN.tem.HEN.t em/Trans-Har BSu : He swung with his left again and landed and the gunner fell on him and grabbed his coat and tore the sleeve off and he clubbed him twice behind the ear and then smashed him with his right as he pushed him away. BSa : Ia mengayunkan tinju kirinya yang tepat mengenai matanya. Si serdadu menghantam tubuhnya, merenggut mantelnya, merobek lengan mantelnya, tapi ditinjunya si serdadu di belakang telinga dan kemudian dihabisinya dengan pukulan tangan kanannya sambil mendorong tubuh si serdadu menjauhinya. Pergeseran klausa terjadi pada klausa He swung with his left again and landed and the gunner fell on him and grabbed his coat and tore the sleeve off and he clubbed him twice behind the ear yang diterjemahkan menjadi ‘Ia mengayunkan tinju kirinya yang tepat mengenai matanya. Si serdadu menghantam tubuhnya, merenggut mantelnya, merobek lengan mantelnya, tapi ditinjunya si serdadu di belakang telinga’. Terdapat 2 bentuk klausa pada BSa yaitu klausa simpleks ‘Ia mengayunkan tinju kirinya yang tepat mengenai matanya.’, dan klausa Parataktik Ekstensi dengan hubungan adisi adversatif ‘Si serdadu menghantam tubuhnya, merenggut mantelnya, merobek lengan mantelnya, tapi commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
118 digilib.uns.ac.id
ditinjunya si serdadu di belakang telinga.’ Klausa pada BSu berbentuk Parataktik Ekstensi Adisi Positif dengan penanda konjungsi and. Pergeseran klausa kompleks Parataktik Ekstensi + Parataktik Enhansi + Hipotaktik Enhansi juga terjadi pada contoh berikut ini. Klausa tersebut mengalami pergeseran bentuk menjadi Hipotaktik Enhansi + Parataktik Enhansi. Data295/HEN.cau-co.pur.PEK.ad.pos.PEN.tem/HEN.cauco.pur.PEN.tem/Amp-Trans-Har-Gen BSu : He'd helped to haul the old man in so everybody could know how bad the old man had been and how he'd tried to steal some feed [[that didn't belong to him]], and when the sheriff put the handcuffs on the boy he couldn't believe it. BSa : Dia telah membantu menyeret tubuh lelaki tua biadab itu masuk agar semua orang tahu betapa jahatnya orang itu [[yang telah mencoba mencuri makanan ternak bukan miliknya]], dan ketika polisi mengalungkan borgol ke lengannya bocah itu hampir-hampir tidak percaya. Pergeseran klausa terjadi pada klausa He'd helped to haul the old man in so everybody could know how bad the old man had been and how he'd tried to steal some feed [[that didn't belong to him]], yang diterjemahkan menjadi ‘Dia telah membantu menyeret tubuh lelaki tua biadab itu masuk agar semua orang tahu betapa jahatnya orang itu [[yang telah mencoba mencuri makanan ternak bukan miliknya]],’. Klausa BSu tersebut berbentuk Hipotaktik Enhansi Causal Conditional Purpose dengan konjungsi so + Parataktik Ekstensi Adisi Positif dengan konjungsi and. Dalam penerjemahannya, klausa tersebut bergeser bentuk menjadi Hipotaktik Enhansi Causal Conditional Purpose dengan konjungsi ‘agar’. 2. Teknik Penerjemahan Klausa Kompleks Analisis dan penghitungan teknik diidentifikasi pada tingkat kata, frasa, dan klausa. Karena sumber data yang dipakai adalah klausa kompleks, peneliti commit user penerjemahan dalam satu klausa menemukan penerapan satu sampai lima to teknik
119 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kompleks. Dalam penelitian ini, analisis teknik dilakukan pada setiap jenis teknik yang ditemukan pada setiap data klausa kompleks. Jumlah penerapan teknik penerjemahan akan dijelaskan pada tabel berikut ini. Tabel 19. Teknik Penerjemahan Klausa Kompleks dalam Cerita Pendek The Snow of Kilimanjaro Klausa
Parataktik Hipotaktik ParataktikHipotaktik Jumlah
1 Teknik 89 62 18
2 Teknik 62 21 31
3 4 Teknik Teknik 11 2 0 0 10 4
5 Teknik 0 0 1
Jumlah
164 83 64
311
Dalam klausa kompleks parataktik dan hipotaktik, penggunaan 1 teknik paling banyak ditemukan. Sedangkan dalam klausa kompleks campuran parataktik-hipotaktik, penerapan 2 teknik paling banyak digunakan untuk menerjemahkan klausa kompleks BSu ke dalam BSa. Pembahasan serta contohcontoh teknik yang diterapkan untuk menerjemahkan klausa adalah sebagai berikut. 2.1.
Penerapan 1 Teknik
Sub bab ini akan menjelaskan tentang penerapan 1 teknik dalam klausa. Ditemukan 169 (54,34%) data yang menerapkan 1 teknik dalam menerjemahkan klausa kompleks. Teknik yang ditemukan dalam penerapan 1 teknik ini adalah harfiah (har), amplifikasi linguistik (AL), Generalisasi (gen), Modulasi (mod), kompresi linguistik (KL), amplifikasi (amp), dan transposisi (trans). Teknik yang paling banyak ditemukan dalam penelitian ini adalah teknik penerjemahan commit to user harfiah. Pada klausa parataktik ditemukan 74 teknik harfiah, pada klausa
120 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
hipotaktik ditemukan 40 data yang menerapkan teknik harfiah sedangkan 14 data ditemukan dalam klausa campuran parataktik-hipotaktik.
Teknik kedua yang
paling banyak diterapkan dalam klausa kompleks parataktik adalah teknik amplifikasi linguistik. 6 data menerapkan teknik tersebut. Kemudian dalam klausa kompleks hipotaktik dan campuran parataktik-hipotaktik, teknik kedua yang paling banyak digunakan adalah teknik transposisi. Pada klausa kompleks hipotaktik ditemukan 17 data dan pada klausa campuran parataktik-hipotaktik ditemukan 2 data. Berikut tabel penerapan 1 teknik dalam cerita pendek The Snow of Kilimanjaro. Tabel 20. Penerapan 1 Teknik calam Klausa Kompleks Cerita Pendek The Snow of Kilimanjaro Klausa Parataktik Hipotaktik Parataktikhipotaktik
Har 74 39 14
AL 6 4 1
Gen 2 0 0
Mod 3 2 0
KL 1 0 0
Amp 2 0 1
Trans 1 17 2
Jumlah 89 62 18
Dalam sub bab ini juga akan memberikan beberapa contoh penerapan teknik tersebut dalam menerjemahankan klausa kompleks. Data 113/PEK.ad.pos.PEL/PEK.ad.pos.PEL/Har BSu : The sun was gone behind the hill and there was a shadow all across the plain and the small animals were feeding close to camp; quick dropping heads and switching tails, he watched them keeping well out away from the bush now. BSa : Sang surya telah lama bersembunyi di balik bukit dan ada bayang-bayang menyelimuti seluruh dataran itu satwa-satwa kecil sedang mencari makan di dekat kemah; kepala-kepala yang hilang timbul dan ekor-ekornya yang bertukar-tukar, diamatinya satwa-satwa itu yang sudah menjauh sekarang dari semak-semak. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
121 digilib.uns.ac.id
Contoh data di atas adalah data klausa kompleks parataktik yang menerapkan teknik penerjemahan harfiah. Klausa dalam BSa di atas diterjemahkan secara kata demi kata tetapi strukturnya sudah mengikuti aturan dalam bahasa sasaran yaitu Bahasa Indonesia. Data 012/PPL/PPL/AL BSu : "You shouldn't," she said. BSa : “Kau mestinya jangan minum,” kata si perempuan. Data 139/PEK.ad.pos/PEK.ad.pos/AL BSu : The gunner asked him outside and they fought in the street on the cobbles in the dark. BSa : Si serdadu itu menantangnya untuk berduel di luar dan keduanya beradu jotos di jalan batu bata dalam kepekatan malam. Teknik Amplifikasi Linguistik terdapat pada ketiga contoh di atas. Teknik Amplifikasi linguistik pada data 012 terlihat pada penambahan kata ‘jangan minum’. Teknik amplifikasi linguistik pada data 139 terlihat pada klausa The gunner asked him outside yang diterjemahkan menjadi ‘Si serdadu itu menantangnya untuk berduel di luar’. Pada BSa terdapat penambahan kata ‘berduel’ agar pembaca bahasa sasaran lebih memahami klausa tersebut. Selain kedua teknik tersebut, teknik transposisi adalah teknik yang banyak ditemukan. Teknik transposisi dapat dilihat pada contoh berikut ini. Data 200/HEN.tem/KS/Trans BSu : I did when you were all right. BSa : Memang, waktu itu kau masih sehat. Data 206/HEL/KS/Trans BSu : That's where we always stayed. BSa : Kita selalu menginap di sana. Kedua klausa di atas menunjukkan pergeseran penerjemahan dari klausa kompleks menjadi klausa simpleks. Klausa dalam BSu di atas berbentuk klausa commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
122 digilib.uns.ac.id
kompleks dan dalam penerjemahannya, klausa-klausa tersebut bergeser menjadi klausa simpleks. Pergeseran dari kompleks ke simpleks adalah contoh penerapan teknik transposisi. Contoh lain dari penerapan teknik transposisi juga dapat dilihat pada data berikut ini. Klausa BSu berbentuk klausa kompleks dan dalam penerjemahannya, klausa kompleks tersebut di pecah menjadi 2 klausa. Data296/HEN.tem.PEK.ad.pos.PEK.ad.adv.PEN.tem/1.PEK.ad.adv.PEK.ad. pos.2.PEK.ad.pos.PEL/Trans BSu : He could stand pain as well as any man, until it went on too long, and wore him out, but here he had something [that had hurt frightfully] and just when he had felt it breaking him, the pain had stopped. BSa : Sebenarnya ia sanggup menahan rasa nyeri seperti lelaki lainnya, tetapi jika sudah terlalu lama, dan meletihkannya, ia tidak tahan lagi. Tetapi di sini ia merasakan rasa sakit yang sangat menakutkan, dan tepat saat rasa sakit itu hampir mematahkan semangatnya, rasa nyeri itu tiba-tiba lenyap. Klausa dalam BSu berbentuk hipotaktik enhansi + Parataktik ekstensi + parataktik enhansi. Dalam penerjemahannya, klausa tersebut dipecah menjadi 2 klausa. Klausa yang pertama adalah ‘Sebenarnya ia sanggup menahan rasa nyeri seperti lelaki lainnya, tetapi jika sudah terlalu lama, dan meletihkannya, ia tidak tahan lagi.’ Klausa tersebut berbentuk parataktik ekstensi dengan hubungan adisi adversative dan adisi positif. Klausa kedua dalam BSa adalah ‘Tetapi di sini ia merasakan rasa sakit yang sangat menakutkan, dan tepat saat rasa sakit itu hampir mematahkan semangatnya, rasa nyeri itu tiba-tiba lenyap.’ Bentuk dari klausa tersebut adalah parataktik ekstensi dan parataktik elaborasi. Teknik transposisi dalam klausa di atas menyebabkan pergeseran bentuk klausa kompleks. 2.2.
Penerapan 2 Teknik Penerjemahan Dalam sub bab ini akan dibahas data klausa kompleks yang menerapkan 2
user teknik penerjemahan dalam satu commit klausa to nya. Terdapat 113 (36,34%) data yang
123 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
menerapkan 2 teknik penerjemahan dalam menerjemahkan klausa kompleks. Teknik –teknik tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 21. Penerapan 2 Teknik dalam Klausa Kompleks Cerita Pendek The Snow of Kilimanjaro NO
Teknik
Parataktik
Hipotaktik
ParataktikHipotaktik
1. 2. 3. 4. 5.
Harfiah-Transposisi Amplifikasi Linguistik-Harfiah Harfiah-Naturalized Borrowing Modulasi-Harfiah Transposisi-Amplifikasi Linguistik Kesepadanan Lazim-Harfiah Harfiah-Generalisasi Reduksi-Harfiah Kompresi Lingustik-Harfiah Adaptasi-Harfiah Harfiah-Amplifikasi Amplifikasi-Reduksi Kompresi Linguistik-Generalisasi Harfiah-Pure Borrowing Harfiah-Kompensasi Transposisi-Modulasi Transposisi-Amplifikasi Modulasi-Amplifikasi Linguistik Jumlah
11 7 5 11 3
6 5 0 4 1
13 4 1 4 0
3 5 3 2 2 6 1 1 1 1 1 0 0 62
0 0 0 1 0 2 0 0 0 0 0 1 1 21
0 0 1 2 0 3 0 0 1 0 1 1 0 31
6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa teknik dominan yang diterpakan dalam klausa parataktik adalah teknik modulasi-harfiah. Ditemukan 11 data yang menerapkan teknik tersebut dalam menerjemahkan klausa kompleks. Kemudian dalam klausa hipotaktik dan klausa kompleks campuran parataktikhipotaktik teknik yang paling dominan adalah harfiah-transposisi. Berikut contohcontoh data yang menerapkan kedua teknik tersebut. Data 001/PPL/PPL/Har-Trans commit to user BSu : “The marvelous thing is that it’s painless," he said.
124 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BSa
: “Yang menakjubkan tidak ada rasa sakit sama sekali, “katanya. Teknik harfiah pada klausa di atas terihat pada “The marvelous thing is
that it’s painless," dan terjemahannya “Yang menakjubkan tidak ada rasa sakit sama sekali,“. Teknik transposisi dapat dilihat pada klausa he said yang diterjemahkan menjadi frasa ‘katanya’. Data 281/HEN.tem.PEN.tem/HEN.tem.PEN.tem/Har-Mod BSu : He had to hold it in the cup until it cooled enough to take it and then he just got it down without gagging. BSa : Dia terpaksa memegangi cangkirnya hingga air daging itu cukup dingin lalu menghabiskannya sekali teguk. Data 220/HEL/HEL/Har-Mod BSu : But she wanted some one that she respected with her. BSa : Dan dia ingin seseorang di sisinya yang dapat dihargai dan dihormatinya. Pada data 281, teknik modulasi dapat dilihat pada klausa he just got it down without gagging yang diterjemahkan menjadi ‘menghabiskannya sekali teguk’. Pada penerjemahan klausa di atas, terjadi pergeseran kognitif dari BSu ke BSa. Kemudian teknik modulasi juga dapat dilihat pada data 220. Pada data tersebut klausa yang diterjemahkan dengan teknik modulasi adalah she respected with her dan klausa BSa nya ‘dapat dihargai dan dihormatinya’. Pada penerjemahan klausa tersebut terjadi perubahan sudut pandang dari BSu ke BSa. 2.3.
Penerepan 3 Teknik Penerjemahan Dalam penelitian ini, penulis juga menemukan 3 teknik dalam satu klausa
kompleks. Penerapan 3 teknik penerjemahan tidak ditemukan pada klausa hipotaktik. Terdapat 21 (6,76%) data yang menerapkan 3 teknik penerjemahan commit to user
125 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dalam menerjemahkan klausa kompleks. Teknik – teknik tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 22. Penerapan 3 Teknik dalam Klausa Kompleks Cerita Pendek The Snow of Kilimanjaro NO
1. 2.
3.
4. 5. 6.
7
8.
9.
10. 11.
12. 13.
14.
Teknik
Reduksi-Pure Borrowing-Harfiah Harfiah-Transposisi-Naturalized Borrowing Amplifikasi Linguistik-Harfiah-Pure Borrowing Harfiah-Adaptasi-Transposisi Modulasi-Amplifikasi-Harfiah Transposisi-Partikularisasi-Amplifikasi Linguistik Harfiah-Naturalized borrowingtransposisi Harfiah-Modulasi-Amplifikasi Linguistik Transposisi-Amplifikasi LinguistikHarfiah Modulasi-Harfiah-Transposisi Harfiah-Transposisi-Kompresi Linguistik Harfiah-Transposisi-Amplifikasi Modulasi-Harfiah-Naturalized Borrowing Transposisi-Harfiah-Kreasi Diskursif Jumlah
Paratak tik 1 2
ParataktikHipotaktik 2 0
1
0
1 2 1
1 0 0
1
0
1
0
1
1
0 0
2 1
0 0
1 1
0 11
1 10
Contoh – contoh dari penerapan 3 teknik tersebut dalam satu klausa dapat dilihat di bawah ini. Data 093/PEK.ad.pos/PEK.ad.pos/Red-PB-Har BSu : There were a few Tommies [[that showed minute]] and white against the yellow and, far off, he saw a herd of zebra, white against the green of the bush. BSa : Tampak sejumlah senapan Tommy kecil-kecil, putih di latar kuning, dan di kejauhan, dilihatnya kawanan commit tokuda userzebra, titik-titik putih pada latar hijau semak-semak belukar.
126 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Teknik reduksi adalah teknik yang menekan / memadatkan informasi yang terdapat dalam BSu ke dalam BSa. Menurut Molina dan Albir teknik reduksi terkait dengan implisitasi pesan Bsu pada Bsa. Teknik tersebut terlihat pada penerjemahan BSu There were a few Tommies [[that showed minute]] dan BSa ‘Tampak sejumlah senapan Tommy kecil-kecil,’. Pada penerjemahan tersebut terdapat implisitai pesan [[that showed minute]] pada klausa BSa. Teknik Pure Borrowing atau peminjaman murni terlihat pada kata zebra yang diterjemahakan sama dalam BSa. Teknik harfiah pada klausa tersebut terlihat pada klausa yang tidak dicetak tebal. Contoh selanjutnya dari penerapan 3 teknik dalam satu klausa adalah teknik Amplifikasi Linguistik-Harfiah-Pure Borrowing. Data 111/PEK.ad.pos/PEK.ad.pos/AL-Har-PB BSu : I didn't mean to start this, and now I'm crazy as a coot and being as cruel to you as I can be. BSa : Bukan maksudku kita sampai bertengkar seperti ini, dan kini aku sudah mulai segila burung coot dan kejam sekejam-kejamnya padamu. Teknik amplifikasi linguistik adalah teknik menambah unsur – unsur linguistik dalam teks bahasa sasaran. Teknik tersebut dapat dilihat pada klausa I didn't mean to start this dan terjemahannya ‘Bukan maksudku kita sampai bertengkar seperti ini’.penerjemahan tersebut terlihat mengeksplisitkan makna dari klausa BSu. Teknik peminjaman murni terdapat pada penerjemahan kata coot, sedangkan teknik penerjemahan harfiah terlihat pada klausa I'm crazy as a coot and being as cruel to you as I can be dan terjemahannya ‘aku sudah mulai segila burung coot dan kejam sekejam-kejamnya padamu’. commit to user
127 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2.4.
Penerepan 4 Teknik Penerjemahan Penelitian ini juga menemukan penerapan 4 teknik dalam satu klausa.
Klausa yang menerapkan 4 teknik ini adalah klausa parataktik dan klausa kompleks campuran parataktik-hipotaktik. Ditemukan 8 (2,58%) data yang menerapkan 4 teknik ini. Teknik-teknik tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 23. Penerapan 4 Teknik dalam Klausa Kompleks Cerita Pendek The Snow of Kilimanjaro NO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Jumlah
Teknik
Harfiah-adaptasi-reduksi-Pure Borrowing Harfiah-transposisi-Naturalized Borrowing-Pure Borrowing Harfiah-Adaptasi-modulasi-Naturalized Borrowing Amplifikasi-Harfiah-generalisasiAmplifikasi linguistik Amplifikasi-transposisi-kompensasiharfiah Amplifikasi-transposisi-harfiahgeneralisasi
Paratak tik 1
ParataktikHipotaktik 0
1
0
0
1
0
1
0
1
0
1
2
4
Contoh klausa-klausa yang menerpakan 3 teknik tersebut dapat dilihat di bawah ini. Data179/PEN.tem.PEK.ad.pos.PEN.cauco.re.PEL/PEN.tem.PEN.tem.PEK.ad.pos.PEN.tem.PEL/Har-Trans-NB-PB BSu : It showed very tiny and then made a wide circle and the boys ran out and lit the fires, using kerosene, and piled on grass so there were two big smudges at each end of the level place and the morning breeze blew them toward the camp and the plane circled twice more, low this time, and then glided down and levelled off and landed smoothly and, coming walking toward him, was old Compton in to slacks, commit user a tweed jacket and a brown felt hat.
128 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BSa
: Mulanya tampak bagai titik kecil yang kemudian berputar melingkar dan bocah-bocah itu segera berlarian lalu membuat api dengan minyak tanah dan tumpukan rerumputan hingga terciptalah api unggun besar di tiap-tiap ujung tanah lapang itu, dan angin pagi menghembus api unggun itu ke arah kemah dan pesawat itu berputar dua kali lagi, lebih rendah kali ini, dan kemudian meluncur ke bawah dan kemudian mendatar dan mendarat dengan tenang dan datang melangkah ke arahnya tiada lain Compton sendiri kawannya, mengenakan pantalon rimba, jaket wol dan sebuah topi felt berwarna coklat. Klausa di atas adalah contoh penerapan teknik Harfiah-transposisi-
Naturalized Borrowing-Pure Borrowing. Teknik peminjaman terlihat pada kata jacket yang diterjemahkan menjadi ‘jaket’ dan kata felt yang diterjemahkan sama menjadi ‘felt’. Kata ‘jaket’ tersebut adalah contoh peminjaman yang telah dinaturalisasi atau naturalized borrowing. Teknik harfiah terlihat pada penerjemahan klausa It showed very tiny and then made a wide circle dan terjemahanannya ‘Mulanya tampak bagai titik kecil yang kemudian berputar melingkar’ serta terlihat pada klausa the morning breeze blew them toward the camp and the plane circled twice more, low this time, dan terjemahannya ‘angin pagi menghembus api unggun itu ke arah kemah dan pesawat itu berputar dua kali lagi, lebih rendah kali ini,’. Teknik transposisi terlihat pada penerjemahan klausa BSu the boys ran out and lit the fires, using kerosene, dan BSa nya ‘bocah-bocah itu segera berlarian lalu membuat api dengan minyak tanah’. Terdapat perubahan bentuk klausa dari BSu ke dalam BSa pada penerjemahan di atas. Pergeseran bentuk dari Bsu kedalam BSa merupakan contoh penerapan teknik transposisi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
2.5.
129 digilib.uns.ac.id
Penerapan 5 Teknik Penerjemahan Penelitian ini juga menemukan satu klausa yang menerapkan 5 teknik
penerjemahan. Hanya ditemukan 1 (0,33%) data yang menerapkan teknik – teknik tersebut yaitu pada klausa campuran parataktik-hipotaktik. Teknik-teknik tersebut adalah transposisi-modulasi-kompresi linguistik-amplifikasi-harfiah. Berikut data yang menerapkan teknik-teknik tersebut. Data275/PEK.ad.pos.HEN.tem.PEK.ad.pos.HEN.cauco.re/PEL.PEN.tem.PEK.ad.pos.PEK.ad.pos.HEN.tem.PEK.ad.pos.HEN.tem .HEN.cau-co.re/Trans-Mod-KL-Amp-Har BSu : They got into a taxi and drove out to Rimmily Hissa along the Bosphorus, and around, and back in the cool night and went to bed and she felt as over-ripe as she looked but smooth, rose-petal, syrupy, smooth-bellied, big-breasted and needed no pillow under her buttocks, and he left her before she was awake looking blousy enough in the first daylight and turned up at the Pera Palace with a black eye, carrying his coat because one sleeve was missing. BSa : Keduanya mencegat taksi menuju Rimmily Hissa di tepi Selat Bosporus, berputar-putar di sana tanpa tujuan lalu kembali ke pelukan malam yang dingin dan bercinta di ranjang dan perempuan itu terasa panas seperti raut mukanya tetapi halus, seperti kelopak bunga mawar, manis bagai air gula, perutnya halus dadanya montok, pinggulnya pun tak perlu alas, dan ditinggalkannya perempuan itu sebelum ia sempat terjaga di waktu subuh dan kembali ke Pera Palace dengan sebelah matanya hitam kena tinju, sambil menjinjing mantelnya karena lengan mantel itu hilang satu. Teknik transposisi pada klausa di atas terlihat pada klausa They got into a taxi and drove out to Rimmily Hissa along the Bosphorus, and around, and back in the cool night dan terjemahannya ‘Keduanya mencegat taksi menuju Rimmily Hissa di tepi Selat Bosporus, berputar-putar di sana tanpa tujuan lalu kembali ke pelukan malam yang dingin’. Terjadi perubahan bentuk klausa dari Bsu ke BSa pada klausa tersebut. Teknik modulasi terlihat pada klausa she felt as over-ripe as she looked commit to user but smooth, rose-petal, syrupy, smooth-bellied, big-breasted and needed no pillow
perpustakaan.uns.ac.id
130 digilib.uns.ac.id
under her buttocks dan terjemahannya ‘perempuan itu terasa panas seperti raut mukanya tetapi halus, seperti kelopak bunga mawar, manis bagai air gula, perutnya halus dadanya montok, pinggulnya pun tak perlu alas’. Terdapat perubahan dari klausa aktif dalam BSu menjadi klausa pasif dalam BSa. Teknik kompresi linguistik adalah teknik mensintesa unsur – unsur linguistik ke dalam teks BSa. Maksudnya disini adalah memadatkan informasi dalam BSa untuk mendapatkan makna yang lebih jelas. Teknik tersebut terlihat pada klausa he left her before she was awake looking blousy enough in the first daylight yang diterjemahankan menjadi ‘ditinggalkannya perempuan itu sebelum ia sempat terjaga di waktu subuh’. Teknik amplifikasi linguistik terdapat pada penerjemahan klausa turned up at the Pera Palace with a black eye, carrying his coat yang diterjemahankan menjadi ‘kembali ke Pera Palace dengan sebelah matanya hitam kena tinju, sambil menjinjing mantelnya’. Terdapat eksplisitasi pesan dari BSu kedalam BSa agar pembaca lebih memahami makna yang akan disampaikan oleh BSu. Kemudian teknik penerjemahan harfiah dalam klausa di atas ditemukan pada penerjemahan klausa because one sleeve was missing dan terjemahannya ‘karena lengan mantel itu hilang satu’. 3. Kualitas Terjemhan Klausa Kompleks Penilaian terhadap kualitas terjemahan mengacu pada tiga komponen, yaitu keakurata (accuracy), keberterimaan (acceptability) dan keterbacaan (readability). Kualitas ini diperoleh dari analisis dan akumulasi hasil penilaian dari tiga orang raters yang menilai keakuratan dan keberterimaan terjemahan commit to user
131 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
klausa kompleks, serta tiga orang responden untuk menilai keterbacaan terjemahan klausa kompleks. Penilaian kualitas terjemahan ini menggunakan skala penilaian kualitas terjemahan yang diajukan oleh Nababan (2010). Penjelasan tentang kualitas terjemahan tersebut akan dijelaskan seperti di bawah ini. Tabel 24: Rekapitulasi Penilaian Kualitas Terjemahan
Keakuratan A KA TA 159 5 74 9 57 7 311
Kualitas Keberterimaan B KB TB 155 9 78 5 46 18 311
Keterbacaan KT KS KR 157 7 81 2 63 1 311
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas penerjemahan klausa kompleks dalam cerita pendek The Snow of Kilimanjaro masuk dalam kategori akurat, berterima, dan mempunyai kualitas keterbacaan tinggi. Pembahasan kualitas tersebut dapat dilihat di bawah ini. 3.1. Keakuratan Keakuratan berkaitan dengan kesepadanan makna antara BSu dan BSa. Tingkat keakuratan pengalihan pesan ditetapkan oleh seberapa akurat isi atau pesan teks bahasa sumber dialihkan ke dalam bahasa sasaran (Nababan 2010). Selain kesepadanan makna, menurut Machali (2000: 110) kesepadanan juga dapat dilihat pada aspek gramatika, semantik, dan pragmatik. Kesepadanan dalam bentuk teks juga harus diperhatikan dalam penilaian keakuratan. Berikut commit to user
132 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
rekapitulasi keakuratan terjemahan klausa kompleks dalam cerita pendek The Snow of Kilimanjaro. Tabel 25.Rekapitualsi Keakuratan Terjemahan Klausa Kompleks No 1
Bentuk Klausa Parataktik
2
Hipotaktik
3
Parataktik Hipotakik
Jumlah
Keakuratan Akurat Kurang Akurat Akurat Kurang Akurat Akurat Kurang Akurat 311
Jumlah 159 5 74 9 57 7
Sesuai dengan skala penilaian keakuratan, data penelitian terbagi ke dalam tiga kelompok, yaitu: akurat dengan rata-rata skor 2,6 sampai 3, kurang akurat dengan skor 1,6 sampai 2,5, dan tidak akurat dengan skor 1 sampai 1,5. Namun, pada penelitian ini hasil penilaian keakuratan hanya menunjukkan 2 jenis hasil penilaian, yaitu: akurat dan kurang akurat. 1) Akurat Terjemahan dapat dikatakan akurat apabila pesan tersampaikan dengan tepat dalam BSa, tidak ada penyimpangan/distorsi dan tidak ada penambahan, penghilangan atau perubahan informasi. Dari tabel di atas data yang tergolong dalam terjemahan akurat adalah sebanyak 290 (93,25%) data. Berikut ini beberapa contoh data klausa kompleks yang tergolong dalam terjemahan akurat. Data 006/PPL/PPL/Mod-Har BSu : "You know it doesn't bother me," she said. BSa : “Kau kan tahu aku sama sekali tak terganggu,” kata si perempuan. Data 101/PEL.PEN.tem/PEL.PEN.tem.Mod-Amp-Har BSu : He could see him with his long nose, picking up the cards and then opening, "Sans Voir." commit to user
133 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BSa
: Terbayang di matanya Tuan Lent, hidungnya panjang, jari-jarinya memungut kartu dan kemudian membuka permainan, Sans Voir. Kedua contoh klausa parataktik di atas menunjukkan terjemahan yang
akurat. Makna BSu pada kedua klausa tersebut tersampaikan dengan baik dalam BSa. Bentuk klausa dalam BSu dan BSa tidak mengalami pergeseran. Pada data 006
klausa
tersebut
berbentuk
projeksi
parataktik
lokusi
dan
dalam
penerjemahannya, klausa tersebut tidak mengalami pergeseran. Kata yang menandai klausa projeksi parataktik lokusi yaitu know dalam BSu diterjemahkan sepadan dalam BSa menjadi ‘tahu’. Pada data 101, klausa tersebut berbentuk Parataktik Elaborasi + Parataktik Enhansi Temporal. Konjungsi yang menandai klausa tersebut yaitu and then juga diterjemahkan sepadan dalam BSa menjadi ‘dan kemudian’. Keakuratan terjemahan tersebut juga diperkuat oleh penilaian 3 rater yang memberikan nilai 3 pada kedua data tersebut. Nilai tersebut adalah nilai keakuratan tertinggi. Data198/HEL.HEN.cau-co.res.HEN.tem.HEN.cau-co.res/HELHEN.cauco.res.HEN.cau-co.con.pos/Har-Trans BSu : Now he would never write the things that he had saved to write until he knew enough to write them well. BSa : Sekarang aku tak usah menuliskan kisah-kisah yang telah lama ku kumpulkan itu untuk ditulis bila tiba saatnya aku sudah yakin benar aku sudah mampu menulis dengan baik. Klausa di atas merupakan contoh dari klausa hipotaktik yang diterjemahkan secara akurat. Dalam penerjemahannya, klausa tersebut mengalami pergeseran bentuk. Pergeseran bentuk tersebut terjadi karena konjungsi penanda klausa kompleks diterjemahkan berbeda dalam BSa. Walaupun klausa tersebut to masuk user dalam terjemahan akurat. mengalami pergeseran, terjemahancommit tersebut
perpustakaan.uns.ac.id
134 digilib.uns.ac.id
Dalam penilaiannya terdapat perbedaan penilaian dari rater. Salah satu rater memberi nilai 2 untuk keakuratan data di atas. Nilai dari salah satu rater tersebut disebabkan adanya perubahan kata ganti dalam klausa tersebut. Kata ganti pada BSu adalah kata ganti orang ketiga he, sedangkan dalam penerjemahannya, kata ganti tersebut berubah menjadi orang pertama ‘aku’. Akan tetapi, terjemahan tersebut masuk dalam tingkat akurat karena pesan sudah tersampaikan dengan baik pada bahasa sasaran. Argumen keakuratan tersebut juga ditunjukkan oleh rata-rata nilai yang diberikan oleh rater yaitu 2,7. Data 246/PEN.tem.PEL.HEN.tem/PEN.tem.PEL.HEN.tem/Har-KL BSu : The cot [[the man lay on]] was in the wide shade of a mimosa tree and as he looked out past the shade onto the glare of the plain there were three of the big birds squatted obscenely, while in the sky a dozen more sailed, making quick-moving shadows as they passed. BSa : Tempat tidur gantung [[tempat lelaki itu berbaring]] terentang di keteduhan bayang – bayang pohon mimosa dan saat ia melayangkan pandang sekilas nun jauh ke padang luas di seberang melintasi keteduhan itu, tampaklah tiga ekor burung besar sedang berjongkok penuh harapan, sementara di angkasa selusin lebih lainnya terbang berkuak – kuak, menciptakan bayang – bayang yang melintas bagai kilat. Klausa campuran parataktik hipotaktik di atas adalah termasuk terjemahan akurat. Ketiga rater memberi nilai 3 pada data tersebut meskipun terjadi pergeseran bentuk klausa nya. Makna pada klausa tersebut sudah dialihkan sepadan dan tersampaikan dengan baik dalam BSa. 2) Kurang Akurat Dari tabel di atas ditemukan 21 (6,76%) data yang termasuk dalam kategori terjemahan kurang akurat. Berikut beberapa contoh klausa kompleks yang termasuk dalam terjemahan kurang akurat. Data 093/PEK.ad.pos/PEK.ad.pos/Red-PB-Har commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
BSu
BSa
135 digilib.uns.ac.id
: There were a few Tommies [[that showed minute]] and white against the yellow and, far off, he saw a herd of zebra, white against the green of the bush. : Tampak sejumlah senapan Tommy kecil-kecil, putih di latar kuning, dan di kejauhan, dilihatnya kawanan kuda zebra, titik-titik putih pada latar hijau semak-semak belukar. Data di atas adalah klausa kompleks parataktik yang masuk dalam
terjemahan kurang akurat. Hasil terjemahan kurang akurat tersebut disebabkan ada informasi yang hilang dalam BSa. Klausa embedded pada BSu yaitu [[that showed minute]] yang menjelaskan klausa sebelumnya tidak diterjemahkan dalam BSa. Hal ini menyebabkan hilangnya informasi yang ingin disampaikan dari BSu ke BSa. Ketiga rater pada data ini juga memberikan nilai 2 yang menunjukkan bahwa tersebut kurang akurat. Data 236/HEL/KS/Trans BSu : This knowledge that you're going mad for me. BSa : Kau jadi gila memikirkan aku. Klausa hipotaktik di atas masuk dalam kategori terjemahan kurang akurat. Terdapat penghilangan pesan dari Bsu ke dalam BSa pada terjemahan tersebut. Frase This knowledge dalam BSu tidak diterjemahkan dalam BSa dan ini menyebabkan hilangnya pesan yang akan disampaikan dari BSu ke dalam BSa. Ketiga rater juga memberikan nilai 2 pada data ini. Data272/HEN.cau-co.con.re.PEL.PEK.ad.pos/HEN.cauco.con.re.PEK.ad.adv.PEK.ad.pos/Har-Amp BSu : He had gone to a place to dance with her afterward, she danced badly, and left her for a hot Armenian slut, [[that swung her belly against him so it almost scalded.]] BSa : Sesudahnya ia sempat mengunjungi suatu tempat untuk berdansa bersamanya, namun perempuan itu tak pandai berdansa, dan digantikannya ia dengan perempuan Armenia berdarah panas, [[yang menggosok-gosokkan perutnya pada perutnya sedemikian rupa hingga perutnya terasa sakit.]] commit to user
136 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Klausa campuran parataktik-hipotaktik di atas termasuk pada kategori terjemahan kurang akurat. Ketiga rater pada penelitian ini memberikan nilai 2 pada klausa tersebut. Klausa di atas mengalami pergeseran bentuk dari BSu ke BSa. Pergeseran tersebut tidak terlalu mempengaruhi kualitas terjemahan. Klausa tersebut termasuk dalam nilai kurang akurat karena kata a hot Armenian slut diterjemahkan tidak sepadan. Nominal Group ‘a hot Armenian slut’ diterjemahkan menjadi ‘perempuan Armenia berdarah panas’. Terjemahan tersebut tidak akurat karena nominal group tersebut seharusnya diterjemahkan menjadi ‘perempuan jalang Armenia’. Terjemahan tersebut membuat pesan dalam BSu tidak tersampaikan dengan baik dalam BSa. 3.2. Keberterimaan Tingkat keberterimaan terjemahan dinilai atas dasar apakah isi atau pesan teks bahasa sumber tersebut sudah diungkapkan sesuai dengan kaidah-kaidah, norma dan budaya yang berlaku dalam bahasa sasaran (Nababan, 2010). Berikut Rekapitulasi keberterimaan terjemahan klausa kompleks dalam cerita pendek The Snow of Kilimanjaro. Tabel 26.Rekapitualsi Keberterimaan Terjemahan Klausa Kompleks No 1
Bentuk Klausa Parataktik
2
Hipotaktik
3
Parataktik Hipotakik
Keberterimaan Berterima Kurang Berterima Berterima Kurang Berterima Berterima Kurang Berterima
Jumlah
commit to user
Jumlah 155 9 78 5 46 18 311
137 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Sesuai dengan skala penilaian keberterimaan, data penelitian terbagi ke dalam tiga kelompok, yaitu: berterima dengan rata-rata skor 2,6 sampai 3, kurang berterima dengan skor 1,6 sampai 2,5, dan tidak brterima dengan skor 1 sampai 1,5. Sama dengan penelitian keakuratan, penilaian keberterimaan hanya menunjukkan 2 jenis hasil penilaian, yaitu: berterima dan kurang berterima. 1)
Berterima Terjemahan dikatakan berterima apabila terjemahan terasa alami, wajar,
luwes/tidak kaku dan tata bahasa lazim dijumpai dalam kaidah BSa. Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa 279 (89,72%) data masuk dalam kategori berterima. Untuk lebih jelasnya, tingkat kualitas terjemahan klausa kompleks yang berterima dapat dilihat pada beberapa contoh data berikut. Data 098/PEK.ad.pos/PEK.ad.pos/Har BSu : I left everything and I went wherever you wanted to go and I've done what you wanted to do. BSa : Aku korbankan segalanya dan aku ikuti kau ke mana pun kau ingin pergi dan ku lakukan segala yang ingin kau lakukan. Terjemahan klausa di atas adalah contoh terjemahan klausa parataktik yang berterima. Bentuk klausa dari BSu ke dalam BSa tidak mengalami pergeseran. Dalam penilaiannya, rater kedua menilai bahwa terjemahan klausa di atas kurang berterima karena penggunaan konjungsi ‘dan’ yang berturut-turut Namun, kedua rater yaitu rater pertama dan ketiga memberikan nilai 3 atau berterima terhadap penerjemahan klausa tersebut. Walaupun penerjemahan tersebut terlalu harfiah, tetapi terjemahan klausa kompleks di atas masuk dalam kategori berterima karena secara gramatikal terjemahan tersebut sesuai dengan kaidah dan budaya BSa.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
138 digilib.uns.ac.id
Data 062/PHI/PHI/Har BSu : I know it's bad for you. BSa : Aku tahu alkohol tidak baik untukmu. Contoh klausa hipotaktik di atas termasuk dalam terjemahan klausa kompleks yang berterima. Terjemahan klausa tersebut terlihat luwes dan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. 2)
Kurang Berterima Penelitian ini menemukan 32 (10,29%) data masuk dalam kategori kurang
berterima. Berikut contoh-contoh klausa yang masuk dalam kategori kurang berterima dalam penerjemahannya. Data 034/PPL/PPL/Gen-Har BSu : "That bastard crosses there every night," the man said. BSa : “Si binatang celaka itu selalu lewat di situ setiap malam,” kata si lelaki. Kedua rater menilai terjemahan klausa tersebut kurang berterima. Hanya satu rater yang memberikan nilai 3 dalam terjemahan tersebut. Apabila dijumlahkan nilainya, terjemahan tersebut masuk dalam kategori kurang berterima. Terjemahan ini dinilai kurang berterima karena ada bagian yang kurang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, yaitu kata That bastard yang diterjemahkan menjadi ‘Si binatang celaka’. Kedua rater setuju bahwa kata tersebut masuk dalam kategori kurang berterima. Kata That bastard akan berterima jika diterjemahkan menjadi ‘bajingan/keparat’. Data221/HEN.cau-co.re.HEN.tem.HEN.tem/HEN.cauco.re.HEN.tem.HEN.tem/Har BSu
: And now this life [[that she had built again]] was coming to a term because he had not used iodine two weeks ago when a thorn had scratched his knee as they moved forward trying to photograph a herd of waterbuck [[standing, their heads up, peering while their nostrils searched the air, commit to user
139 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BSa
their ears spread wide to hear the first noise that would send them rushing into the bush.]] : Tapi kini kehidupan baru [[yang dibangunnya dengan susah payah itu]] sudah akan berakhir hanya karena lelaki itu lupa membubuhkan yodium dua minggu lalu ketika sebatang duri menusuk kakinya saat mereka berdua melangkah maju, mencoba memotret sekawanan bebek air [[yang tengah berdiri tegak, kepala mereka menengadah ke atas, mengintai sambil mencium-cium hawa udara, daun telinganya terbuka lebar untuk menangkap suara pertama yang mencurigakan dan akan mengusir mereka kembali ke semak-semak.]] Ketiga rater dalam terjemahan klausa di atas memberikan nilai 2 yang
artinya terjemahan tersebut kurang berterima. Terjemahan tersebut kurang berterima dalam kaidah bahasa sasaran karena klausa tersebut terlalu panjang. Terjemahan tersebut akan berterima jika klausa tersebut dipecah menjadi beberapa bentuk agar mudah dipahami oleh pembaca sasaran. Data248/HEN.tem.PEK.ad.pos.HEL/HEN.tem.PEK.ad.pos.HEN.cauco.re/Mod-Har-Trans BSu
BSa
: Since the gangrene started in his right leg he had no pain and with the pain the horror had gone and all he felt now was a great tiredness and anger that this was the end of it. : Semenjak kaki kanannya membusuk ia tidak merasa sakit apa-apa lagi dan sejak mati rasa itu sirna pula rasa takutnya dan kini yang dirasakannya hanyalah rasa letih dan amarah yang sangat besar karena merasa inilah akhir dari segalanya. Ketiga rater dalam terjemahan tersebut memberi nilai 2. Terjemahan
tersebut masuk dalam kategori tidak berterima karena klausa dalam BSa tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia Agar berterima, klausa tersebut harusnya di pecah menjadi 2 klausa agar konjungsi ‘dan’ tidak tertulis berturut-turut dalam satu klausa.
commit to user
140 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3.3. Keterbacaan Tingkat keterbacaan teks terjemahan merujuk pada derajat kemudahan suatu teks terjemahan untuk dipahami oleh pembaca sasaran (Nababan: 2010). Tingkat keterbacaan juga ditentukan oleh berbagai macam faktor. Richard et al dalam Nababan (2003: 63) menyatakan bahwa faktor keterbacaan tergantung pada panjang rata – rata kalimat, jumlah kata baru, dan kompleksitas gramatikal dari bahasa yang digunakan. Faktor lain yang menentukan tingkat keterbacaan adalah penggunana kata asing dan daerah, kata dan kalimat taksa, dan kalimat tak lengkap. Hal – hal tersebut bisa membuat tingkat keterbacaan menjadi rendah. Berikut Rekapitulasi keterbacaan terjemahan klausa kompleks dalam cerita pendek The Snow of Kilimanjaro. Tabel 27.Rekapitualsi Keterbacaan Terjemahan Klausa Kompleks No 1
Bentuk Klausa Parataktik
2
Hipotaktik
3
Parataktik Hipotakik
Keakuratan Keterbacaan tinggi Keterbacaan sedang Keterbacaan tinggi Keterbacaan sedang Keterbacaan tinggi Keterbacaan sedang
Jumlah
Jumlah 157 7 81 2 63 1 311
Penelitian ini menemukan bahwa terjemahan klausa kompleks dalam cerita pendek The Snow of Kilimanjaro masuk dalam keterbacaan tinggi dan sedang. Sesuai dengan skala penilaian keberterimaan, data penelitian terbagi ke dalam tiga kelompok, yaitu: keterbacaan tinggi dengan rata-rata skor 2,6 sampai 3, keterbacaan sedang dengan skor 1,6 sampai 2,5, dan keterbacaan rendah dengan skor 1 sampai 1,5.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
141 digilib.uns.ac.id
1) Keterbacaan Tinggi Terjemahan klausa kompleks dalam cerita pendek The Snow of Kilimanjaro masuk dalam kategori keterbacaan tinggi. Hal ini terlihat dari hasil penilaian tentang kualitas keterbacaan. Ditemukan 301 (96,79%) data dari 311 data termasuk dalam kategori keterbacaan tinggi. Untuk lebih jelas mengenai kualitas keterbacaan, peneliti akan menyertakan contoh data-data klausa kompleks yang mempunyai nilai keterbacaan tinggi. Data 021/PPL/PPL/Har BSu : "Love is a dunghill," said Harry. BSa : “Cinta itu onggokan kotoran,” kata Harry. Data 062/PHI/PHI/Har BSu : I know it's bad for you. BSa : Aku tahu alkohol tidak baik untukmu. Data247/PEK.ad.pos.HEN.con.conces/PEK.ad.pos.HEN.con.conces/Mod-Har BSu : You can take the leg off and that might stop it, though I doubt it. BSa : Potong saja kakiku ini dan mungkin aku akan lebih tenang, walau aku tidak yakin itu. Ketiga klausa di atas masuk dalam kategori keterbacaan tinggi. Ketiga responden memberikan nilai 3 pada ketiga klausa di atas. Klausa – klausa di atas masuk dalam kategori keterbacaan tinggi karena tidak ada penggunaan kata asing dalam BSa dan penggunaan kata-kata yang mudah dipahami. Ketiga klausa di atas mempunyai struktur klausa yang tidak terlalu panjang jadi pembaca lebih bisa memahami makna yang akan disampaikan oleh BSu. Data 103/PEK.ad.neg/PEK.ad.neg/Amp-Har BSu : But he had never written a line of that, nor of that cold, bright Christmas day with the mountains showing across the plain [[that Barker had flown across the lines to bomb the Austrian officers' leave train, machinegunning them as they scattered and ran.]] BSa : Tetapi mengenai itu belum pernah sebaris kalimat pun ditulisnya, juga to user tidak sebaris pun mengenaicommit hari Natal [[yang dingin dan cerah itu]] dengan
142 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pegunungan yang menjulang di seberang sana padang yang luas [[yang pernah dilintasi Barker dengan pesawatnya ketika hendak menjatuhkan bom ke atas kereta api yang sedang mengangkut para perwira Austria yang akan cuti], menembaki mereka yang berhamburan kucar kacir dari kereta dan berlarian, dengan senapan mesin.]] Data 205/HEL/PEK.ad.pos/Trans BSu : Those were the same Austrians they killed then that he skied with later. BSa : Mereka itu orang-orang Austria yang mereka bunuh kemudian dan dia bermain ski dengan mereka kemudian. Kedua klausa di atas juga termasuk dalam kategori keterbacaan tinggi meskipun salah satu responden memberi nilai 2 pada kedua klausa tersebut. Pada data 103, responden 3 memberikan nilai 2 pada tingkat keterbacaan karena klausa dalam BSa nya terlalu panjang dan sulit untuk mencerna maksud dari klausa tersebut. Namun, kedua responden memberikan nilai 3 pada terjemahan tersebut. Kedua responden berpendapat bahwa mereka tidak mengalami kesulitan dalam menangkap makna dari klausa tersebut. Pada data 205, responden satu memberikan nilai 2 pada keterbacaan terjemahan tersebut. Responden tersebut kurang bisa memahami klausa ‘orangorang Austria yang mereka bunuh kemudian dan dia bermain ski dengan mereka kemudian.’ Namun terlepas dari penilaian responden satu, klausa tersebut masuk dalam kategori keterbacaan tinggi karena kedua responden memberikan nilai 3 pada keterbacaan klausa tersebut. 2) Keterbacaan Sedang Penelitian ini menemukan 10 data (3%) klausa kompleks yang masuk dalam kategori keterbacaan sedang. Sebagaian data tersebut akan dibahas pada contoh di bawah ini. Data 027PPL/PPL/Har
commit to user
143 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BSu BSa
: "Memsahib's gone to shoot," the boy said. : “Memsahib sudah pergi menembak,” kata bocah itu.
Data 082/PHI/PHI/AL BSu : Do you think you should? BSa : Apakah tidak sebaiknya kau tidak minum? Data 100/PEK.ad.pos.PEL/SK/10/PEK.ad.pos.PEL/Har-NB BSu : It was snow too [[that fell all Christmas week that year up in the Gauertal, that year they lived in the woodcutter's house with the big square porcelain stove that filled half the room, ]] and they slept on mattresses filled with beech leaves, the time the deserter came with his feet bloody in the snow. BSa : Dan salju pula [[yang berjatuhan di sepanjang minggu Natal pada tahun itu di Gauertal, tahun mereka tinggal di rumah si penebang kayu, yang dilengkapi sebuah belanga besar segi empat dari porselen yang hampir mengisi separuh kamar itu,]] dan mereka tidur beralaskan kasur yang diisi dengan daun-daun pohon hias, saat si desertir itu muncul sambil menyeret kakinya yang berdarah-darah di atas salju. Ketiga klausa di atas masuk dalam kategori keterbacaan sedang. Pada data 027, ketiga responden memberikan nilai 2 yang berarti keterbacaan terjemahan tersebut sedang. Arti kata Memsahib pada klausa di atas tidak dimengerti oleh pembaca. Kemudian pada data 082, ketiga responden mempunyai penilaian yang berbeda. Responden satu memberi nilai 1 yang berarti tingkat keterbacaannya rendah, responden dua memberi nilai 3 pada terjemahan klausa tersebut, dan responden tiga memberi nilai 2. Jika dijumlahkan, penilaian ketiga rater tersebut masuk dalam tingkat keterbacaan sedang. Data 081 menurut dua responden memiliki tingkat keterbacaan sedang karena klausa tersebut sulit untuk dipahami. Klausa tersebut akan memiliki tingkat keterbacaan tinggi bila diterjemahkan menjadi ‘kau sebaiknya tidak minum.’ commit to user
144 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Pada data 100, kedua responden memberi nilai 2 pada tingkat keterbacaan terjemahan. Hanya satu rater yang memberikan nilai 3. Klausa ini masuk dalam kategori keterbacaan sedang karena kedua responden tidak memahami arti kata ‘si desertir’ dalam terjemahan kata tersebut. 4. Dampak Teknik Penerjemahan Terhadap Hasil Terjemahan 4.1.
Dampak Teknik Terhadap Bentuk Terjemahan Klausa Teknik penerjemahan yang diterapkan dalam menerjemahkan klausa
kompleks berpengaruh pada bentuk klausa. Bentuk klausa kompleks tersebut mengalami pergeseran dan tidak mengalami pergeseran. Pergeseran bentuk klausa dari BSu ke dalam BSa disebabkan oleh teknik yang digunakan dalam menerjemahkan klausa kompleks tersebut. Tabel berikut ini akan menggambarkan bentuk terjemahan klausa kompleks dan penerapan tekniknya. Tabel 28: Teknik Penerjemahan dan Bentuk Klausa Teknik
1 teknik 2 teknik 3 teknik 4 teknik 5 teknik Jumlah
Parataktik
Hipotaktik
ParataktikHipotaktik Tetap Bergeser Tetap Bergeser Tetap Bergeser 86 3 46 17 14 4 43 19 13 7 6 25 7 4 0 0 2 8 1 1 0 0 2 2 0 0 0 0 0 1 137 27 59 24 24 40
Penggunaan satu teknik lebih dominan diterapkan dalam menerjemahkan klausa kompleks pada cerita pendek The Snow of Kilimanjaro. Pada tabel di atas menunjukkan bahwa penerapan satu teknik dalam penerjemahan sebagian besar tidak mengubah bentuk klausa kompleks di dalam BSa. commit to user
145 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Penerapan satu teknik penerjemahan yang tidak mengubah bentuk dalam klausa kompleks parataktik adalah 86 data. Dalam klausa hipotaktik ditemukan 46 data sedangkan dalam klausa kompleks campuran parataktik-hipotaktik terdapat 14 data. Penerapan dua teknik dalam penerjemahan pada klausa kompleks parataktik dan hipotaktik sebagian besar tidak mengubah bentuk klausa. Namun, pada klausa kompleks campuran parataktik-hipotaktik, penerapan dua teknik ini cenderung mengubah bentuk klausanya. Ditemukan 25 data yang mengalami pergeseran bentuk ketika diterjemahkan menggunakan dua teknik yang berbeda. Penerapan tiga dan empat teknik penerjemahan dalam satu klausa ditemukan pada klausa kompleks parataktik dan klausa campuran parataktikhipotaktik. Penggunaan tiga teknik dalam menerjemahkan klausa kompleks parataktik tidak mengubah bentuk klausa sedangkan dalam klausa kompleks campuran parataktik-hipotaktik, penerapan tiga teknik ini mengubah bentuk klausa ketika diterjemahkan kedalam BSa. Penerapan empat teknik ini membuat bentuk klausa tetap dan bergeser. Jumlah penerjemahan bentuk klausa tetap setara dengan jumlah penerjemahan bentuk klausa yang bergeser. Penerapan lima teknik dalam penerjemahan klausa kompleks hanya ditemukan dalam klausa kompleks campuran parataktik-hipotaktik. Penerapan lima klausa ini membuat pergeseran bentuk klausa dalam BSa nya. Untuk pembahasan teknik penerjemahan dan dampaknya pada bentuk terjemahan akan dijelaskan seperti di bawah ini. commit to user
146 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4.1.1. Dampak Penerapan 1 Teknik Terhadap Bentuk Terjemahan Klausa Penerapan 1 teknik penerjemahan ini paling banyak ditemukan dalam menerjemahkan klausa kompleks pada cerita pendek The Snow of Kilimanjaro. Penerapan 1 teknik ini berdampak pada bentuk klausa. Teknik tersebut menyebabkan
pergeseran
bentuk
klausa
saat
diterjemahkan
dan
tidak
menyebabkan pergeseran bentuk klausa. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa klausa yang menerapkan 1 teknik penerjemahan, paling banyak tidak mengalami pergeseran bentuk klausa. Hanya beberapa klausa kompleks parataktik, hipotaktik, dan campuran parataktik-hipotaktik yang mengalami pergeseran bentuk klausa. Teknik-teknik yang dipakai dalam menerjemahkan klausa kompleks serta dampaknya akan dijelaskan pada tabel berikut ini. Tabel 29: Penerapan 1 Teknik Penerjemahan dan Dampaknya Terhadap Bentuk Klausa Teknik
Harfiah Amplifikasi Linguistik Generalisasi Kompresi Linguistik Modulasi Amplifikasi Transposisi Jumlah
Parataktik
Hipotaktik
Tetap 74 6
Bergeser Tetap 0 39 0 4
ParataktikHipotaktik Bergeser Tetap Bergeser 0 14 0 0 0 1
2 1 3 1 0 86
0 0 1 1 1 3
0 0 1 0 16 17
0 0 1 0 1 46
0 0 0 0 0 14
0 0 0 1 2 4
Pada tabel di atas terlihat bahwa teknik transposisi adalah teknik yang menyebabkan pergeseran bentuk commit klausa.toTeknik user yang menyebabkan pergeseran
147 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
bentuk klausa lainnya adalah teknik modulasi, amplifikasi, dan amplifikasi linguistik. Berikut contoh-contoh klausa kompleks yang mengalami pergeseran yang disebabkan oleh teknik-teknik tersebut. 4.1.1.1.
Dampak Teknik Transposisi terhadap Bentuk Klausa
Teknik transposisi berdampak pada pergeseran bentuk klausa dalam BSa. Dalam cerita pendek The Snow of Kilimanjaro ditemukan 20 klausa yang menerapkan teknik tersebut. Teknik transposisi paling banyak ditemukan pada klausa kompleks hipotaktik. Dari 17 klausa kompleks hipotaktik, 1 klausa tidak mengalami pergeseran sementara 16 klausa mengalami pergeseran bentuk dalam BSa. Pada klausa kompleks parataktik, hanya ditemukan 1 klausa yang menerapkan teknik transposisi dan klausa tersebut mengalami pergeseran. Sementara itu pada klausa kompleks campuran parataktik hipotaktik ditemukan 2 klausa dan keduanya mengalami pergeseran bentuk klausa dalam BSa. Berikut contoh klausa hipotaktik yang mengalami pergeseran bentuk ketika diterjemahkan menggunakan teknik transposisi. Klausa dalam BSa mengalami pergeseran bentuk dari klausa kompleks hipotaktik menjadi klausa simpleks. Data 200/HEN.tem/KS/Trans BSu : I did when you were all right. BSa : Memang, waktu itu kau masih sehat. Data 206/HEL/KS/Trans BSu : That's where we always stayed. BSa : Kita selalu menginap di sana. Klausa kompleks parataktik dan klausa kompleks campuran parataktikhipotaktik yang mengalami pergeseran bentuk akan dijelaskan seperti di bawah ini.
commit to user
148 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Data 176/PEK.ad.adv/PEL/Trans BSu : It did not go away but moved a little closer. BSa : Tapi bukannya pergi, maut itu malah beringsut makin ke atas. Teknik transposisi pada klausa kompleks parataktik di atas mengubah bentuk klausa dari Parataktik Ekstensi menjadi Parataktik Elaborasi. Data 274/HEN.tem.PEK.ad.pos.HEN.cau-co.re/HEN.tem/Trans BSu : When the gunner went down his head hit first and he ran with the girl because they heard the M.P.’s coming. BSa : Begitu si serdadu terjatuh sempoyongan dengan kepalanya lebih dulu menyentuh jalan, ia lari lintang pukang bersama perempuan itu begitu didengarnya langkah-langkah polisi militer mendatangi. Data296/HEN.tem.PEK.ad.pos.PEK.ad.adv.PEN.tem/1.PEK.ad.adv.PEK.ad. pos.2.PEK.ad.pos.PEL/Trans BSu : He could stand pain as well as any man, until it went on too long, and wore him out, but here he had something [[that had hurt frightfully]] and just when he had felt it breaking him, the pain had stopped. BSa : Sebenarnya ia sanggup menahan rasa nyeri seperti lelaki lainnya, tetapi jika sudah terlalu lama, dan meletihkannya, ia tidak tahan lagi. Tetapi di sini ia merasakan rasa sakit yang sangat menakutkan, dan tepat saat rasa sakit itu hampir mematahkan semangatnya, rasa nyeri itu tiba-tiba lenyap. Kedua
klausa
kompleks
campuran
parataktik-hipotaktik
di
atas
menggunakan teknik transposisi. Dampak penggunaan teknik transposisi tersebut menyebabkan pergeseran bentuk klausa dalam BSa. Pada data 274, klausa BSa berbentuk klausa kompleks hipotaktik enhansi + parataktik ekstensi + hipotaktik enhansi sedangkan klausa BSa berbentuk klausa kompleks hipotaktik enhansi. Teknik transposisi mengubah struktur klausa secara keseluruhan. Pada data 296, teknik transposisi juga mengubah struktur klausa secara keseluruhan. Bentuk klausa kompleks pada BSu yaitu klausa kompleks hipotaktik enhansi + parataktik ekstensi + parataktik enhansi. Pada BSa, penerjemah memecah klausa tersebut menjadi 2 bentuk klausa kompleks. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
149 digilib.uns.ac.id
Ditemukan 1 klausa yang menerapkan teknik transposisi ini dan tidak mengalami pergeseran. Klausa tersebut adalah sebagai berikut. Data 074/PHL/PHL/Trans BSu : She said she loved it. BSa : Katanya dia sangat suka petualangan itu. Teknik transposisi pada klausa di atas terlihat pada ‘she said’ yang diterjemahkan menjadi ‘katanya’. Teknik transposisi tersebut tidak mengubah bentuk klausa. Teknik transposisi tersebut mengubah klausa menjadi frasa. 4.1.1.2.
Dampak Teknik Modulasi terhadap Bentuk Klausa
Teknik modulasi hanya diterapkan pada klausa kompleks parataktik dan hipotaktik. Ditemukan 3 klausa kompleks parataktik dan 2 klausa kompleks hipotaktik yang menerapkan teknik modulasi. Pada klausa kompleks parataktik 2 klausa diterjemahkan tetap dan 1 klausa bergeser, sedangkan pada klausa kompleks hipotaktik 1 klausa diterjemahkan tetap dan 1 klausa mengalami pergeseran. Berikut contoh penerapan teknik modulasi pada klausa kompleks parataktik dan hipotaktik. Data 231/HEN.cau-co.res/HEN.cau-co.pur/Mod BSu : You ought to take some broth to keep your strength up. BSa : Kau harus minum kaldu ini dulu, supaya tenagamu pulih. Contoh di atas adalah dampak penerapan teknik modulasi. Teknik modulasi tersebut terlihat pada klausa to keep your strength up dan terjemahannya dalam BSa ‘supaya tenagamu pulih’. Teknik modulasi tersebut menyebabkan pergeseran bentuk klausa. Teknik modulasi yang menyebabkan pergeseran bentuk juga dapat dilihat pada contoh di bawah ini. Data 118/PEK.repPEL/PEK.ad.adv/Mod commit to user BSu : It was a talent all right but instead of using it, he had traded on it.
perpustakaan.uns.ac.id
BSa
150 digilib.uns.ac.id
: Memang bakatnya ada, tetapi bakat itu bukannya digunakan tetapi dijajakannya. Penerapan teknik modulasi juga tidak mengubah bentuk klausa. Berikut
contoh klausa yang tidak mengalami pergeseran bentuk ketika diterjemahkan dengan teknik modulasi. Data 133/PEK.ad.pos/PEK.ad.pos/Mod BSu : There's plenty of room to land and we have the smudges ready at both ends. BSa : Cukup luas untuk mendarat dan api unggun akan kita siapkan pada kedua ujung lapangan. 4.1.1.3.
Dampak Teknik Amplifikasi terhadap Bentuk Klausa
Teknik amplifikasi pada penelitian ini berdampak pada pergeseran terjemahan klausa kompleks. Teknik amplifikasi ini ditemukan pada klausa kompleks parataktik dan campuran parataktik-hipotaktik. Berikut data klausa kompleks yang menerapkan teknik amplifikasi dan mengalami pergeseran. Data 117/PEK.ad.pos/PEL.PEK.ad.pos/Amp BSu : That in some way he could work the fat off his soul the way a fighter went into the mountains to work and train in order to burn it out of his body. BSa : Bahwa jika mujur dengan cara itu dia akan dapat mengenyahkan kemewahan dari jiwanya, seperti petinju yang pergi ke gunung untuk bekerja keras dan berlatih guna membakar dan mengenyahkan semua lemak dari dalam tubuhnya. Penerapan teknik amplifikasi pada data di atas menyebabkan bentuk klausa BSu mengalami pergeseran saat diterjemahkan dalam BSa. Penerapan teknik amplifikasi juga menyebabkan pergeseran bentuk klausa dari BSu ke BSa. Contoh dari penerapan teknik amplifikasi lainnya yang menyebabkan pergeseran bentuk adalah sebagai berikut. Data 269/PEL.HEN.tem/HEN.tem.HEN.tem/Amp BSu : He thought about alone in Constantinople that time, having quarrelled in commit to user Paris before he had gone out.
perpustakaan.uns.ac.id
BSa
151 digilib.uns.ac.id
: Pikirannya mulai lagi menerawang jauh saat ia seorang diri di Konstantinopel, setelah bertengkar di Paris sebelum ia keluar. Pada klausa di atas terjadi pergeseran bentuk klausa dari BSu ke BSa.
Pergeseran tersebut terjadi karena adanya penerapan teknik amplifikasi pada BSa. Teknik tersebut terlihat pada penambahan kata-kata ‘saat’ dan ‘setelah’ yang berfungsi sebagai konjungsi pada klausa BSa. Konjungsi tersebut menyebabkan pergeseran bentuk klausa BSu kedalam klausa BSa. Klausa dalam BSu berbentuk klausa kompleks campuran parataktik elaborasi dan hipotaktik enhansi sedangkan klausa BSa berbentuk hipotaktik enhansi. 4.1.2. Dampak Penerapan 2 Teknik Terhadap Bentuk Terjemahan Klausa Penggunaan 2 teknik penerjemahan juga ditemukan dalam penelitian ini. Penggunaan 2 teknik dalam menerjemahkan klausa kompleks berdampak pada bentuk klausa dalam bahasa sasaran. Klausa tersebut akan mengalami pergeseran dan juga tidak mengalami pergeseran bentuk. Klausa yang tidak mengalami pergeseran bentuk paling banyak adalah klausa kompleks parataktik. Terdapat 45 klausa yang tidak mengalami pergeseran bentuk. Pada klausa hipotaktik ditemukan 13 klausa tidak mengalami pergeseran bentuk. Hal ini dikarenakan teknik-teknik penerjemahan yang diterapkan dalam menerjemahkan klausa kompleks parataktik dan hipotaktik adalah teknik-teknik yang tidak menyebabkan pergeseran bentuk. Teknik-teknik tersebut adalah teknik penerjemahan harifah, naturalized borrowing, amplifikasi linguistik, kesepadanana lazim, kompensasi dan amplifikasi. Sementara itu, klausa kompleks campuran parataktik-hipotaktik commit mengalami to user adalah klausa yang paling banyak pergeseran bentuk ketika
152 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
diterjemahkan. Terdapat 25 klausa yang mengalami pergeseran bentuk. Hal itu disebabkan penggunaan teknik-teknik yang dapat menyebabkan perubahan bentuk seperti teknik transposisi, amplifikasi linguistik, reduksi, dan modulasi. Tabel 30: Penerapan 2 Teknik Penerjemahan dan Dampaknya Terhadap Bentuk Klausa Teknik
Harfiah-Transposisi Amplifikasi Linguistik-Harfiah Harfiah-Naturalized Borrowing Modulasi-Harfiah TransposisiAmplifikasi Linguistik Kesepadanan lazimHarfiah Harfiah-Generalisasi Reduksi-Harfiah Kompresi Linguistik-Harfiah Adaptasi-Harfiah Harfiah-Pure Borrowing Harfiah-Kompensasi TransposisiModulasi Kompresi LinguistikGeneralisasi Harfiah-Amplifikasi Amplifikasi-Reduksi TransposisiAmplifikasi ModulasiAmplifikasi Linguistik Jumlah
Parataktik
Hipotaktik
Tetap 2 5
Bergeser Tetap 9 1 2 5
ParataktikHipotaktik Bergeser Tetap Bergeser 5 0 13 0 2 2
4
0
0
0
1
0
10 0
1 3
4 0
0 0
3 0
1 0
3
0
0
0
0
0
5 2 2
0 1 0
0 0 1
0 0 0
0 0 1
0 1 1
2 1
0 0
0 0
0 0
0 1
0 0
1 0
0 1
0 0
0 0
0 0
0 1
1
0
0
0
0
0
4 1 0
2 0 0
2 0 0
0 0 1
0 0 0
3 0 1
0
0
0
1
0
0
43
commit to 13 user 19
7
6
25
perpustakaan.uns.ac.id
153 digilib.uns.ac.id
Dari tabel di atas terlihat bahwa dua teknik yang paling dominan diterapkan dalam menerjemahkan klausa kompleks pada cerita pendek The Snow of Kilimanjaro adalah teknik harfiah-transposisi. Terdapat 31 data menerapkan campuran kedua teknik tersebut. Dampak dari penggunaan dua teknik tersebut lebih dominan menyebabakan pergeseran bentuk dalam penerjemahannya. Berikut contoh-contoh data yang menerapkan teknik-teknik tersebut. 4.1.2.1.
Dampak Teknik Transposisi-Harfiah terhadap Bentuk Klausa
Ditemukan 31 data yang menerapkan teknik transposisi-harfiah. Dari 31 data, 28 klausa mengalami pergeseran dan 3 klausa tidak mengalami pergeseran. Contoh klausa yang tidak mengalami pergesean adalah sebagai berikut. Data 073/PHI/PHI/Trans-Har BSu : She was always thoughtful, he thought. BSa : Perempuan itu memikirkan segalanya, pikir Harry. Klausa ini tidak mengalami pergeseran bentuk dalam penerjemahannya. Teknik transposisi pada klausa ini dapat dilihat pada klausa She was always thoughtful yang diterjemahakan menjadi ‘Perempuan itu memikirkan segalanya’. Kemudian teknik penerjemahan harfiah terlihat pada penerjemahan klausa he thought dan terjemahannya ‘pikir Harry’. Teknik transposisi-harfiah yang menyebabakan pergeseran bentuk klausa adalah seperti berikut ini. Data 096/PEK.ad.pos/PENcau-co.con.pos.PEK.ad.pos/Trans-Har BSu BSa
: Maybe you could never write them, and that was why you put them off and delayed the starting. : Mungkin karena kita memang tidak pandai menulis, maka kita terus menangguhkannya dan mengulur waktu untuk memulainya. Teknik transposisi pada klausa diatas terlihat pada klausa and that was
why you put them off yangcommit diterjemahkan menjadi ‘maka kita terus to user
perpustakaan.uns.ac.id
154 digilib.uns.ac.id
menangguhkannya’. Klausa dalam BSu berbentuk klausa parataktik dengan hubungan ekstensi positif sedangkan dalam BSa klausa tersebut berbentuk parataktik dengan hubungan enhansi. Penggantian konjungsi dari and/dan menjadi ‘maka’ menyebabkan struktur klausa bergeser. Teknik penerjemehan harfiah pada klausa di atas ditemukan pada klausa Maybe you could never write them, dan terjemahannya ‘Mungkin karena kita memang tidak pandai menulis, dan klausa kedua and delayed the starting dan terjemahannya ‘dan mengulur waktu untuk memulainya’. Teknik transposisi-harfiah juga ditemukan pada data berikut ini. Terjadi pergeseran bentuk dari satu klausa kompleks yang dipecah menjadi klausa simpleks dan gabungan beberapa klausa kompleks. Data273/PEK.ad.pos.PEN.tem.HEN.tem/1.KS.2.PEK.ad.adv.PEN.tem.HEN.t em/Trans-Har BSu : He swung with his left again and landed and the gunner fell on him and grabbed his coat and tore the sleeve off and he clubbed him twice behind the ear and then smashed him with his right as he pushed him away. BSa : Ia mengayunkan tinju kirinya yang tepat mengenai matanya. Si serdadu menghantam tubuhnya, merenggut mantelnya, merobek lengan mantelnya, tapi ditinjunya si serdadu di belakang telinga dan kemudian dihabisinya dengan pukulan tangan kanannya sambil mendorong tubuh si serdadu menjauhinya. Teknik transposisi pada klausa di atas terlihat pada klausa ‘He swung with his left again and landed and the gunner fell on him and grabbed his coat and tore the sleeve off and he clubbed him twice behind the ear yang diterjemahkan menjadi ‘Ia mengayunkan tinju kirinya yang tepat mengenai matanya. Si serdadu menghantam tubuhnya, merenggut mantelnya, merobek lengan mantelnya, tapi ditinjunya si serdadu di belakang telinga’. Klausa tersebut dipecah menjadi 2 commit to user
155 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
bentuk yaitu klausa simpleks dan gabungan beberapa klausa kompleks. Klausa He swung with his left again and landed pada klausa diatas diterjemahkan dengan teknik transposisi menjadi klausa simpleks ‘Ia mengayunkan tinju kirinya yang tepat mengenai matanya.’ Kemudian klausa ‘and the gunner fell on him and grabbed his coat and tore the sleeve off and he clubbed him twice behind the ear diterjemahkan menjadi ‘Si serdadu menghantam tubuhnya, merenggut mantelnya, merobek lengan mantelnya, tapi ditinjunya si serdadu di belakang telinga’. Penerjemah menerapkan teknik transposisi untuk menerjemahkan klausa tersebut karena struktur gramatikal klausa BSu menglami perubahan dalam BSa. Klausa BSu berbentuk parataktik ekstensi dengan hubungan adisi positif sedangkan klausa BSa berbentuk parataktik ekstensi dengan hubungan adisi adversatif. Teknik harfiah dalam klausa di atas terlihat pada penerjemahan klausa and then smashed him with his right as he pushed him away dan terjemahannya ‘dan kemudian dihabisinya dengan pukulan tangan kanannya sambil mendorong tubuh si serdadu menjauhinya’. 4.1.2.2.
Dampak Teknik Modulasi-Harfiah terhadap Bentuk Klausa
Kemudian teknik kedua setelah teknik harfiah-transposisi yang paling dominan digunakan adalah teknik modulasi-harfiah. Penerapan teknik ini tidak berdampak pada pergeseran bentuk klausa. Data-data klausa yang diterjemahkan dengan teknik ini banyak yang tidak mengalami pergeseran bentuk. 17 data tidak mengalami pergeseran bentuk dan hanya 2 data klausa yang mengalami pergeseran bentuk klausa saat diterjemahkan. Penerapan teknik ini dapat dilihat pada contoh-contoh berikut ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
156 digilib.uns.ac.id
Data 006/PPL/PPL/Mod-Har BSu : "You know it doesn't bother me," she said. BSa : “Kau kan tahu aku sama sekali tak terganggu,” kata si perempuan. Data 218/HEN.con.conces/HEN.con.concess/Har-Mod BSu : No, he would not write that, although it was well worth writing. BSa : Tidak, ia takkan menuliskannya, walaupun layak ditulis. Data 252/PEK.ad.pos.HEN.tem/PEK.ad.pos.HEN.tem/Mod-Har BSu : But it was the snow all right and he sent them on into it when he evolved exchange of populations. BSa : Tetapi nyatanya itu memang salju dan Nansen mengirimkan mereka semua ke sana saat ia menyusun rencana pertukaran penduduk. Ketiga klausa di atas adalah contoh klausa yang menerapkan teknik modulasi-harfiah dan tidak mengalami pergeseran bentuk klausa. Pada data oo6 teknik modulasi terlihat pada klausa : "You know it doesn't bother me," dan terjemahannya “Kau kan tahu aku sama sekali tak terganggu,”. Pada data tersebut terjadi pergeseran dari klausa aktif menjadi klausa pasif. Penerapan teknik tersebut tidak mengubah bentuk klausa BSa. Pada data 218, teknik modulasi terlihat pada klausa although it was well worth writing yang diterjemahkan menjadi ‘walaupun layak ditulis’. Kemudian pada data 252 penerapan teknik modulasi terlihat pada klausa But it was the snow all right yang diterjemahkan menjadi ‘Tetapi nyatanya itu memang salju’. Semua teknik modulasi tersebut tidak mengubah bentuk klausa BSa. Penerapan teknik harfiah juga ditemukan pada klausa tersebut. Teknik harfiah tidak mengubah bentuk klausa. Pada data 006, teknik ini ditemukan pada klausa she said dan terjemahannya ‘kata si perempuan’. Klausa No, he would not write that dan terjemahannya ‘Tidak, ia takkan menuliskannya’ pada data 218 juga termasuk contoh penerapan teknik harfiah. Sementara pada data 252, teknik commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
157 digilib.uns.ac.id
penerjemahan harfiah ditemukan pada klausa he sent them on into it when he evolved exchange of populations dan terjemahannya ‘Nansen mengirimkan mereka semua ke sana saat ia menyusun rencana pertukaran penduduk’. Teknik modulasi-harfiah juga berdampak pada pergeseran bentuk klausa. Dalam penelitian ini ditemukan 2 data klausa yang mengalami pergeseran bentuk. Contoh klausa tersebut dapat dilihat di bawah ini. Data279/HEN.cau-co.res.PEN.tem.HEN.mann.comp/HEN.cauco.res.PEN.tem/Har-Mod BSu : He had never written any of that because, at first, he never wanted to hurt any one and then it seemed as though there was enough to write without it. BSa : Dia tidak pernah menuliskan semua itu karena, pertama, dia tidak ingin menyakiti hati siapa pun dan lagi pula tampaknya tanpa itu pun bahan untuk ditulis sudah cukup banyak. Penerapan teknik modulasi pada klausa di atas menyebabkan pergeseran bentuk klausa pada BSa. Teknik dan pergeserannya tersebut dapat dilihat pada klausa it seemed as though there was enough to write without it yang diterjemahkan menjadi ‘tampaknya tanpa itu pun bahan untuk ditulis sudah cukup banyak’. Klausa BSu berbentuk klausa hipotaktik enhansi sedangkan pada klausa BSa berbentuk klausa simpleks. Penerapan teknik penerjemahan harfiah ditemukan pada klausa He had never written any of that because, at first, he never wanted to hurt any one dan terjemahannya ‘Dia tidak pernah menuliskan semua itu karena, pertama, dia tidak ingin menyakiti hati siapa pun’. 4.1.2.3.
Dampak Teknik Amplifikasi Linguistik-Harfiah terhadap Bentuk Klausa
Teknik selanjutnya yang banyak ditemukan dalam cerita pendek The Snow to userlinguistik-harfiah. Dampak dari of Kilimanjaro adalah teknik commit amplifikasi
158 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
penerapan teknik ini menyebabkan bentuk klausa tetap dan bergeser. Contohcontoh data klausa yang menerapkan teknik-teknik tersebut adalah sebagai berikut. Data 158/PEL/PEL/AL-Har BSu : The drunkards killed their poverty that way; the sportifs took it out in exercise. BSa : Si pemabuk membunuh kemiskinannya dengan mabuk-mabuk; si penggemar olah raga dengan berlatih. Data 215/HEN.cau-co.re/HEN.cau-co.re/Har-AL BSu : Why should he blame this woman because she kept him well? BSa : Mengapa dia menyalahkan perempuan itu karena perempuan itu memeliharanya tanpa cela? Kedua contoh klausa diatas menggunakan penerapan teknik amplifikasi lingistik-harfiah yang tidak mengubah bentuk klausa. Teknik amplifikasi linguistik pada data 158 terlihat pada klausa The drunkards killed their poverty that way yang diterjemahkan menjadi ‘Si pemabuk membunuh kemiskinannya dengan mabuk-mabuk’. Teknik amplifikasi linguistik ini tidak mengubah bentuk klausa karena penerapan teknik ini terjadi pada tingkat kata. Terdapat penambahan unsur linguistik pada kata ‘that way’ menjadi ‘dengan mabukmabuk’. Pada data 215 teknik amplifikasi linguistik terlihat pada klausa she kept him well? yang diterjemahkan menjadi ‘perempuan itu memeliharanya tanpa cela?‘. Dalam BSa terdapat penambahan unsur linguistik ‘tanpa cela’ untuk lebih menjelaskan kata well dalam BSu. Sementara itu, penerapan teknik penerjemahan harfiah terlihat pada klausa the sportifs took it out in exercise dan terjemahannya ‘si penggemar olah raga dengan berlatih’ pada data 158. Sedangkan pada data 215 teknik penerjemahan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
159 digilib.uns.ac.id
harfiah terlihat pada klausa Why should he blame this woman dan terjemahannya ‘Mengapa dia menyalahkan perempuan itu’. Teknik amplifikasi linguistik-harfiah ini juga berdampak pada pergeseran bentuk klausa. Dalam penelitian ini ditemukan 4 klausa yang mengalami pergeseran bentuk. Contoh-contoh penerapan teknik-teknik serta pergeseran tersebut dapat dilihat seperti berikut ini. Data 134/PEN.tem/PEN.tem.PEL/Har-AL BSu : Then, in town, they will fix up your leg and then we will have some good destruction. BSa : Lalu, di kota nanti, kakimu akan dirawat dan kemudian kita akan saling meremukkan di tempat tidur, bukan lagi bertengkar. Teknik amplifikasi linguistik pada klausa di atas terlihat pada klausa we will have some good destruction yang diterjemahkan menjadi ‘kita akan saling meremukkan di tempat tidur, bukan lagi bertengkar’. Terdapat penambahan unsur linguistik ‘bukan lagi bertengkar’ pada klausa tersebut. Penambahan unsur linguistik tersebut menyebabkan penambahan bentuk klausa baru menjadi parataktik elaborasi. Klausa parataktik elaborasi ditandai oleh tanda koma (,). Teknik harfiah tidak berdampak pada pergeseran bentuk klausa. Teknik tersebut dapat dilihat pada klausa Then, in town, they will fix up your leg dan terjemahannya ‘Lalu, di kota nanti, kakimu akan dirawat’. 4.1.2.4.
Dampak Teknik Amplifikasi-Harfiah terhadap Bentuk Klausa
Dua teknik selanjutnya yang banyak ditemukan dalam cerpen The Snow of Kilimanjaro adalah teknik amplifikasi-harfiah. Penerapan teknik ini berdampak pada pergeseran bentuk klausa dan penerjemahan klausa tetap. Ditemukan 6 klausa yang tidak mengalami pergeseran bentuk klausa dan 5 klausa yang commit to user
160 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
mengalami pergeseran bentuk. Berikut contoh-contoh klausa yang menerapkan teknik amplifikasi-harfiah. Data 173/PEK.ad.pos/PEK.ad.pos/Har-Amp BSu : The party's over and you are with your hostess now. BSa : Pesta sudah usai dan kini tinggal kau dan nyonya rumah saja lagi. Teknik amplifikasi-harfiah yang diterapkan pada klausa di atas tidak mengubah bentuk klausa. Teknik amplifikasi adalah memperkenalkan atau menambahkan detail informasi yang tidak terdapat dalam BSu. Penerapan teknik ini terlihat pada klausa you are with your hostess now dan terjemahannya ‘kini tinggal kau dan nyonya rumah saja lagi’. Dalam penerjemahannya terdapat penambahan informasi dalam klausa BSa namun penambahan informasi tersebut tidak berdampak pada bentuk klausa. Teknik penerjemahan harfiah terlihat pada klausa The party's over dan terjemahannya ‘Pesta sudah usai’ Data 195/HEN.cau-co.con.pos/HENcau-co.con.pos/Har-Amp BSu : You can't die if you don't give up. BSa : Kau takkan mati jika kau tidak menyerah begitu saja. Teknik amplifikasi pada klausa di atas terdapat pada klausa you don't give up yang diterjemahkan menjadi ‘kau tidak menyerah begitu saja’. Terdapat penambahan kata ‘begitu saja’ pada klausa BSa namun penambahan kata tersebut tidak mengubah bentuk klausa. Teknik penerjemahan harfiah ditemukan pada penerjemahan klausa BSu You can't die dan BSa ‘Kau takkan mati’. Data 228/HEN.cau.co.re/HEN.cau-co.re/Amp-Har BSu : How what she had done could never matter since he knew he could not cure himself of loving her. BSa : Dan betapa buruknya pun perlakuan perempuan itu padanya tak menjadi soal karena ia tahu bahwa ia takkan mampu menyembuhkan dirinya jatuh cinta padanya. commit to user
161 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Penerapan teknik amplifikasi-harfiah pada klausa di atas tidak berdampak pada
bergesernya
bentuk
klausa.
Teknik
amplifikasi
ditemukan
pada
penerjemahan klausa BSu How what she had done could never matter dan klausa BSa ‘Dan betapa buruknya pun perlakuan perempuan itu padanya tak menjadi soal’. Terdapat penambahan detail informasi pada klausa tersebut. Sementara itu, penerapan teknik harfiah terlihat pada penerjemahan klausa since he knew he could not cure himself of loving her dan terjemahannya ‘karena ia tahu bahwa ia takkan mampu menyembuhkan dirinya jatuh cinta padanya’. Penerapan teknik amplifikasi-harfiah pada penerjemahan klausa kompleks dalam cerita pendek The Snow of Kilimanjaro juga berdampak pada pergeseran bentuk klausa. Contoh klausa yang mengalami pergeseran karena penerapan teknik amplifikasi-harfiah dapat dilihat pada contoh di bawah ini Data 091/PELPEN.tem/PEK.ad.pos.PEN.tem/Amp-Har BSu : A fourth planed down, to run quick-legged and then waddle slowly toward the others. BSa : Burung yang keempat menukik dan mendarat berlari-larian dan kemudian melangkah perlahan-lahan menuju kawan-kawannya yang lain. Penerapan teknik amplifikasi pada klausa di atas berdampak pada bentuk klausa. Teknik tersebut dapat dilihat pada klausa A fourth planed down, to run quick-legged yang diterjemahkan menjadi ‘Burung yang keempat menukik dan mendarat berlari-larian’. Terdapat penambahan konjungsi ‘dan’ pada klausa BSa yang menyebabkan pergeseran bentuk klausa. Klausa BSa berbentuk parataktik elaborasi sedangkan klausa BSa nya berbentuk parataktik ekstensi. Sementara itu, teknik harfiah tidak berdampak pada pergeseran bentuk klausa. Teknik ini ditemukan pada klausa and then waddle slowly toward the others dan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
162 digilib.uns.ac.id
terjemahannya ‘dan kemudian melangkah perlahan-lahan menuju kawankawannya yang lain’. Data272/HEN.cau-co.con.re.PEL.PEK.ad.pos/HEN.cauco.con.re.PEK.ad.adv.PEK.ad.pos/Har-Amp BSu : He had gone to a place to dance with her afterward, she danced badly, and left her for a hot Armenian slut, [[that swung her belly against him so it almost scalded.]] BSa : Sesudahnya ia sempat mengunjungi suatu tempat untuk berdansa bersamanya, namun perempuan itu tak pandai berdansa, dan digantikannya ia dengan perempuan Armenia berdarah panas, [[yang menggosok-gosokkan perutnya pada perutnya sedemikian rupa hingga perutnya terasa sakit.]] Penerapan teknik amplifikasi pada klausa di atas juga berdampak pada pergeseran bentuk klausa. Teknik ini terlihat pada penerjemahan klausa BSu she danced badly yang dterjemahkan dalam BSu menjadi ‘namun perempuan itu tak pandai berdansa’. Terjadi paraphrase eksplisit pada klausa tersebut yaitu dance badly menjadi ‘tidak pandai berdansa’. Terdapat penambahan konjungsi ‘namun’ dalam BSa dan penambahan konjungsi tersebut menyebabkan pergeseran bentuk klausa. Jika digabungkan dengan klausa sebelumnya, klausa BSu di atas berbentuk parataktik elaborasi sedangkan dalam klausa BSa, klausa tersebut bergeser menjadi parataktik ekstensi karena penambahan konjungsi ‘namun’. Teknik penerjemahan harfiah yang diterapkan pada klausa di atas tidak berdampak pada pergeseran bentuk klausa. Teknik penerjemahan harfiah dapat dilihat pada klausa He had gone to a place to dance with her afterward dan terjemahannya ‘Sesudahnya ia sempat mengunjungi suatu tempat untuk berdansa bersamanya’. Kemudian teknik penerjemahan harfiah juga dapat dilihat pada klausa and left her for a hot Armenian slut, [[that swung her belly against him so commit‘dan to user it almost scalded.]] dan terjemahannya digantikannya ia dengan perempuan
163 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Armenia berdarah panas, [[yang menggosok-gosokkan perutnya pada perutnya sedemikian rupa hingga perutnya terasa sakit.]]’. Bentuk klausa tersebut tidak mengalami pergeseran dari BSu ke BSa. 4.1.3. Dampak Penerapan 3 Teknik Terhadap Bentuk Terjemahan Klausa Penerapan 3 teknik dalam penerjemahan hanya ditemukan pada klausa kompleks parataktik dan campuran klausa kompleks parataktik-hipotaktik. Klausa tersebut bisa mengalami pergeseran bentuk dan juga diterjemahkan tetap. Tabel 31: Penerapan 3 Teknik Penerjemahan dan Dampaknya Terhadap Bentuk Klausa Teknik
Parataktik
Reduksi-Pure Borrowing-Harfiah Harfiah-Transposisi-Naturalized Borrowing Amplifikasi Linguistik-Harfiah-Pure Borrowing Harfiah-Adaptasi-Transposisi Modulasi-Amplifikasi-Harfiah Transposisi-Partikularisasi-Amplifikasi Linguistik Harfiah-Modulasi-Amplifikasi Linguistik Modulasi-Harfiah-Transposisi Harfiah-Transposisi-Kompresi Linguistik Harfiah-Transposisi-Amplifikasi Modulasi-Harfiah-Naturalized Borrowing Amplifikasi Linguistik-HarfiahTransposisi Transposisi-Harfiah-Kreasi Diskursif Harfiah-Transposisi-Naturalized Borrowing Jumlah
Tetap 1 1
Bergeser 0 1
ParataktikHipotaktik Tetap Bergeser 1 1 0 0
1
0
0
0
0 2 0
1 0 1
0 0 0
1 0 0
1 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 1
0 0 0 0 1 0
0 2 1 1 0 1
0 1
0 0
0 0
1 0
7
4
2
8
commit to user
164 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa klausa kompleks parataktik paling dominan tidak mengalami pergeseran bentuk dengan penerapan 3 teknik ini. Sementara itu, klausa kompleks campuran parataktik-hipotaktik paling banyak mengalami pergeseran bentuk klausa. Penerapan 3 teknik yang paling dominan ditemukan dalam penerjemahan klausa kompleks dalam cerita pendek The Snow of Kilimajaro ini adalah teknik Reduksi-Pure Borrowing-Harfiah. Dengan penerapan teknik ini, klausa kompleks parataktik tidak mengalami pergeseran bentuk sedangkan klausa kompleks parataktik-hipotaktik diterjemahkan tetap dan bergeser. 4.1.3.1.
Dampak Teknik Reduksi-Pure Borrowing-Harfiah terhadap Bentuk Klausa
Ditemukan 3 klausa yang menerapkan campuran tiga teknik ini. Pada klausa kompleks parataktik hanya ditemukan 1 klausa dan tidak mengalami pergeseran saat diterjemahkan. Pada klausa kompleks campuran parataktikhipotaktik, ditemukan 2 klausa yang menggunakan tiga teknik ini. Dari kedua klausa tersebut, 1 klausa diterjemahkan tetap sedangkan 1 klausa lainnya mengalami pergeseran bentuk dalam BSa. Berikut contoh data yang menerapkan teknik Reduksi-Pure Borrowing-Harfiah. Data 093/PEK.ad.pos/PEK.ad.pos/Red-PB-Har BSu : There were a few Tommies [[that showed minute]] and white against the yellow and, far off, he saw a herd of zebra, white against the green of the bush. BSa : Tampak sejumlah senapan Tommy kecil-kecil, putih di latar kuning, dan di kejauhan, dilihatnya kawanan kuda zebra, titik-titik putih pada latar hijau semak-semak belukar. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
165 digilib.uns.ac.id
Teknik reduksi adalah memadatkan informasi yang terdapat dalam BSu ke dalam BSa. Teknik ini terlihat pada klausa There were a few Tommies [[that showed minute]] yang diterjemahkan menjadi ‘Tampak sejumlah senapan Tommy kecil-kecil’. Terjadi pemadatan informasi pada klausa di atas. Embedded clause [[that showed minute]] tidak diterjemahkan secara literal namun dipadatkan pada informasi sebelumnya. Teknik ini tidak berdampak pada pergeseran bentuk klausa. Teknik selanjutnya yang diterapkan pada klausa di atas adalah teknik pure borrowing atau peminjaman murni. Penerapan teknik ini terjadi pada tingkat kata. Teknik ini dapat dilihat pada kata zebra yang juga diterjemahkan menjadi ‘zebra’. Karena terjadi pada tataran kata, teknik ini tidak berdampak pada pergeseran bentuk klausa. Teknik penerjemahan harfiah juga ditemukan pada klausa di atas dan juga tidak berdampak pada pergeseran bentuk klausa. Teknik tersebut dapat dilihat pada klausa white against the yellow and, far off, dan terjemahannya ‘putih di latar kuning, dan di kejauhan’. Klausa white against the green of the bush dan terjemahannya ‘titik-titik putih pada latar hijau semak-semak belukar’ juga menerapkan teknik penerjemahan harfiah. Data 265/HEN.tem.PEK.ad.pos.HEN.tem/ HEN.tem.PEK.ad.pos.HEN.tem/Red-Har-PB BSu : She liked to read in the evening before dinner and she drank Scotch and soda while she read. BSa : Dia senang membaca sebelum makan malam dan biasanya minum scotch campur soda sambil membaca. Teknik Reduksi-Pure Borrowing-Harfiah pada klausa di atas tidak berdampak pada pergeseran bentuk klausa. Klausa dalam BSu diterjemahkan tetap dalam BSa. Teknik reduksi ditemukan pada klausa She liked to read in the commit to senang user membaca’. Terjadi pemadatan evening yang diterjemahkan menjadi ‘Dia
perpustakaan.uns.ac.id
166 digilib.uns.ac.id
kata in the evening yang terdapat dalam klausa tersebut. Teknik pure borrowing atau peminjaman murni dapat dilihat pada kata Scotch yang juga diartikan sama dalam BSa. Kemudian teknik penerjemahan harfiah terlihat pada klausa before dinner and she drank Scotch and soda while she read dan terjemahannya ‘sebelum makan malam dan biasanya minum scotch campur soda sambil membaca’. Penerapan teknik Reduksi-Pure Borrowing-Harfiah juga berdampak pada pergeseran bentuk klausa. Ditemukan satu klausa yang mengalami pergeseran. Berikut contoh klausa nya. Data302/PEK.ad.pos.PEN.tem.PEK.ad.pos.PEK.ad.adv.HEN.cauco.re.PEN.t em.PEK.ad.pos.PEK.alter/PEK.ad.pos.PEK.ad.pos.PEK.ad.adv.HEN.cauco.re.PEN.tem.PEK.ad.pos.PEK.alter/Har-Red-PB BSu : It moved up closer to him still and now he could not speak to it, and when it saw he could not speak it came a little closer, and now he tried to send it away without speaking, but it moved in on him so its weight was all upon his chest, and while it crouched there and he could not move or speak, he heard the woman say, "Bwana is asleep now. BSa : Namun maut makin beringsut ke atas dan sekarang ia tidak dapat berbicara padanya, dan sekarang dicobanya mengenyahkan maut tanpa berbicara, tetapi maut tetap saja beranjak ke atas sehingga beratnya membebani dadanya, dan selagi maut mendekam di situ dan tidak dapat bergerak, atau berbicara, didengarnya perempuan itu berkata, “Bwana sudah tidur sekarang. Penerapan teknik Reduksi-Pure Borrowing-Harfiah pada klausa di atas berdampak pada pergeseran bentuk klausa. Teknik yang menyebabkan pergeseran bentuk klausa adalah teknik reduksi. Teknik tersebut dapat dilihat pada klausa and when it saw he could not speak it came a little closer, and now he tried to send it away without speaking, yang diterjemahkan menjadi ‘dan sekarang dicobanya mengenyahkan maut tanpa berbicara’. Terjadi pemadatan informasi commitdan to user pada penerjemahan klausa tersebut pemadatan tersebut menyebabkan
167 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pergeseran bentuk klausa. Bentuk klausa BSu tersebut adalah partaktik enhansi + parataktik ekstensi sedangkan klausa BSa berbentuk parataktik ekstensi. Kemudian teknik pure borrowing terlihat pada kata Bwana yang juga diterjemahkan dengan kata yang sama. Teknik terakhir yang ditemukan pada klausa di atas adalah teknik penerjemahan harfiah. Teknik ini tidak menyebabkan pergeseran bentuk klausa. Teknik penerjemahan harfiah ini ditemukan pada klausa It moved up closer to him still and now he could not speak to it dan terjemahannya ‘Namun maut makin beringsut ke atas dan sekarang ia tidak dapat berbicara padanya’. Penerjemahan harfiah juga ditemukan pada klausa but it moved in on him so its weight was all upon his chest, and while it crouched there and he could not move or speak, he heard the woman say, "Bwana is asleep now dan terjemahannya ‘tetapi maut tetap saja beranjak ke atas sehingga beratnya membebani dadanya, dan selagi maut mendekam di situ dan tidak dapat bergerak, atau berbicara, didengarnya perempuan itu berkata, “Bwana sudah tidur sekarang.’ 4.1.3.2.
Dampak
Teknik
Harfiah-Adaptasi-Transposisi
terhadap
Bentuk Klausa Teknik selanjutnya yang ditemukan dalam penerjemahan klausa kompleks pada cerita pendek ini adalah teknik Harfiah-Adaptasi-Transposisi. Penerapan teknik-teknik ini berdampak pada pergeseran bentuk klausa. Berikut contohcontoh klausa yang menerapkan teknik Harfiah-Adaptasi-Transposisi. Data 164/PEK.ad.pos/PEK.ad.pos/Har-Adp-Trans BSu : But what was left you packed on a sled wrapped in a blanket and roped on and you got the boy to help you haul it, and the two of you took it out to user over the road on skis, and commit sixty miles down to town to turn the boy over.
perpustakaan.uns.ac.id
BSa
168 digilib.uns.ac.id
: Tetapi apa yang masih tersisa kami masukkan ke dalam kereta salju setelah dibungkus dengan selimut, dan diikat dengan tali, dan si bocah kami suruh membantu menyeretnya, dan kami berdua memakai peluncur ski dan menyeret kereta salju itu ke jalan, dan seratus kilometer menuju kota untuk menyerahkan si bocah. Teknik penerjemahan harfiah tidak menyebabkan perubahan bentuk
klausa. Teknik tersebut dapat dilihat pada klausa But what was left you packed on a sled wrapped in a blanket and roped on and you got the boy to help you haul it dan terjemahannya ‘Tetapi apa yang masih tersisa kami masukkan ke dalam kereta salju setelah dibungkus dengan selimut, dan diikat dengan tali, dan si bocah kami suruh membantu menyeretnya,’. Teknik yang menyebabkan pergeseran adalah teknik transposisi. Teknik ini ditemukan pada klausa and the two of you took it out over the road on skis yang diterjemahkan menjadi ‘dan kami berdua memakai peluncur ski dan menyeret kereta salju itu ke jalan’. Pada klausa di atas bentuk klausa BSu adalah satu klausa kompleks parataktik ekstensi sedangkan dalam penerjemahannya klausa tersebut bergeser bentuk menjadi dua klausa parataktik eksntensi yang ditandai dengan dua konjungsi ‘dan’. Teknik selanjutnya yang ditemukan dalam klausa di atas adalah teknik adaptasi. Teknik adaptasi adalah teknik yang mengganti unsur budaya bahasa sumber dengan unsur budaya yang dikenal dalam bahasa sasaran. Teknik ini ditemukan pada tataran kata sehingga tidak menyebabkan perubahan bentuk klausa. Teknik adaptasi ini ditemukan pada kata sixty miles dan terjemahannya ‘seratus kilometer’. Satuan ukuran miles tidak dikenal dalam Bahasa Indonesia sehingga penerjemah melakukan adapatsai menjadi ‘kilometer’. commit to user
169 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4.1.4. Dampak Penerapan 4 Teknik Terhadap Bentuk Terjemahan Klausa Penerapan 4 teknik dalam penerjemahan hanya ditemukan pada klausa parataktik dan campuran klausa parataktik-hipotaktik. Klausa kompleks hipotaktik tidak menerapkan 3 teknik ini. Penerapan teknik ini juga berdampak pada bentuk klausa. Pada klausa kompleks parataktik ditemukan satu klausa yang tidak mengalami pergeseran bentuk dan satu klausa yang mengalami pergeseran bentuk. Sementara itu, pada klausa kompleks parataktik hipotaktik, ditemukan 2klausa yang mengalami pergeseran bentuk dan 2 klausa yang tidak mengalami pergeseran bentuk. Teknik penerjemahan dan dampaknya tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 32: Penerapan 4 Teknik Penerjemahan dan Dampaknya Terhadap Bentuk Klausa
Teknik
Parataktik
Tetap 1
Harfiah-Adaptasi-Reduksi-Pure Borrowing Harfiah-Transposisi-Naturalized 0 Borrowing-Pure Borrowing Harfiah-Adaptasi-Modulasi-Naturalized 0 Borrowing Amplifikasi-Harfiah-Generalisasi0 Amplifikasi Linguistik Amplifikasi-Transposisi-Kompensasi0 Harfiah Amplifikasi-Transposisi-Harfiah0 Generalisasi Jumlah 1 commit to user
ParataktikHipotaktik Bergeser Tetap Bergeser 0 0 0
1
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
0
1
1
2
2
perpustakaan.uns.ac.id
170 digilib.uns.ac.id
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan 4 teknik penerjemahan paling dominan digunakan pada klausa kompleks campuran parataktik-hipotaktik. Berikut contoh-contoh klausa yang menerapkan 4 teknik penerjemahan dalam cerita pendek The Snow of Kilimanjaro. 4.1.4.1.
Dampak Teknik Harfiah-Adaptasi-Reduksi-Pure Borrowing terhadap Bentuk Klausa
Penerapan teknik ini ditemukan pada klausa kompleks parataktik. Hanya ditemukan 1 klausa yang menerapkan teknik-teknik tersebut dan tidak mengalami pergeseran. Berikut contoh klausanya. Data 159/PEK.ad.pos/PEK.ad.pos/Har-Adp-Red-PB BSu : There were only two rooms in the apartments [[where they lived]] and he had a room on the top floor of that hotel [[that cost him sixty francs a month where he did his writing,]] and from it he could see the roofs and chimney pots and all the hills of Paris. BSa : Hanya ada dua kamar di rumah susun [[tempat mereka tinggal]] dan kamarnya di tingkat paling atas [[yang disewanya enam puluh franc sebulan dan di situlah dia menulis,]] dan dari situ dia dapat melihat atap rumah dan cerobong asap rumah dan semua bukit yang mengitari kota Paris. Penerapan teknik Harfiah-Adaptasi-Reduksi-Pure Borrowing pada klausa di atas tidak berdampak pada pergeseran bentuk klausa. Teknik penerjemahan harfiah ditemukan pada klausa [[that cost him sixty francs a month where he did his writing,]] and from it he could see the roofs and chimney pots and all the hills of Paris.dan terjemahannya ‘[[yang disewanya enam puluh franc sebulan dan di situlah dia menulis,]] dan dari situ dia dapat melihat atap rumah dan cerobong asap rumah dan semua bukit yang mengitari kota Paris.’ Teknik adaptasi ditemukan pada kata in the apartments yang user‘rumah susun’ lebih dikenal dalam diterjemahkan menjadi ‘di rumah commit susun’. to Kata
perpustakaan.uns.ac.id
171 digilib.uns.ac.id
budaya bahasa sasaran daripada kata ‘apartemen’ sehingga penerjemah melakukan adaptasi pada kata tersebut. Teknik selanjutnya adalah teknik reduksi. Teknik reduksi adalah teknik yang memadatkan informasi. Teknik ini ditemukan pada klausa he had a room on the top floor of that hotel yang diterjemahkan menjadi ‘kamarnya di tingkat paling atas’. Teknik terakhir yang ditemukan pada klausa kompleks parataktik di atas adalah teknik pure borrowing. Teknik ini ditemukan pada tataran kata yaitu kata francs yang diterjemahkan dengan kata yang sama. 4.1.4.2.
Dampak Teknik Amplifikasi-Transposisi-Harfiah-Generalisasi terhadap Bentuk Klausa
Teknik selanjutnya yang berdampak signifikan pada bentuk klausa adalah teknik
Amplifikasi-Transposisi-Harfiah-Generalisasi.
Teknik-teknik
tersebut
hanya ditemukan pada klausa kompleks campuran parataktik-hipotaktik. Klausa yang menerapkan 4 teknik tersebut mengalami pergeseran. Berikut contoh klausa yang mengalami pergeseran. Data295/HEN.cau-co.pur.PEK.ad.pos.PEN.tem/HEN.cauco.pur.PEN.tem/Amp-Trans-Har-Gen BSu : He'd helped to haul the old man in so everybody could know how bad the old man had been and how he'd tried to steal some feed [[that didn't belong to him]], and when the sheriff put the handcuffs on the boy he couldn't believe it. BSa : Dia telah membantu menyeret tubuh lelaki tua biadab itu masuk agar semua orang tahu betapa jahatnya orang itu [[yang telah mencoba mencuri makanan ternak bukan miliknya]], dan ketika polisi mengalungkan borgol ke lengannya bocah itu hampir-hampir tidak percaya. Contoh klausa di atas adalah penerapan teknik Amplifikasi-TransposisiHarfiah-Generalisasi dalam klausa kompleks campuran parataktik-hipotaktik. commit user Penerapan teknik tersebut berdampak padatopergeseran bentuk klausa. Teknik yang
172 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
menyebabkan pergeseran bentuk adalah teknik transposisi. Teknik ini ditemukan pada klausa everybody could know how bad the old man had been and how he'd tried to steal some feed [[that didn't belong to him]], yang diterjemahkan menjadi ‘semua orang tahu betapa jahatnya orang itu [[yang telah mencoba mencuri makanan ternak bukan miliknya]],’. Bentuk klausa BSu adalah klausa kompleks parataktik ekstensi sedangkan dalam BSa klausa tersebut bergeser bentuk menjadi klausa simpleks. Teknik amplifikasi ditemukan pada klausa He'd helped to haul the old man in yang diterjemahkan menjadi ‘Dia telah membantu menyeret tubuh lelaki tua biadab itu masuk’. Terdapat penambahan detail informasi pada klausa tersebut. Kemudian teknik generalisasi ditemukan pada kata the sheriff yang diterjemahkan menjadi polisi. Teknik penerjemahan harfiah ditunjukkan pada klausa and when the sheriff put the handcuffs on the boy he couldn't believe it dan terjemahannya ‘dan ketika polisi mengalungkan borgol ke lengannya bocah itu hampir-hampir tidak percaya.’ 4.1.5. Dampak Penerapan 5 Teknik Terhadap Bentuk Terjemahan Klausa Penerapan 5 teknik ini hanya ditemukan pada klausa kompleks campuran parataktik hipotaktik. Kelima teknik tersebut adalah transposisi-modulasikompresi linguistik-amplifikasi-harfiah. Penerapan 5 teknik tersebut berdampak pada pergeseran bentuk klausa. Berikut klausa yang menerapkan teknik-teknik tersebut. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
173 digilib.uns.ac.id
Data275/PEK.ad.pos.HEN.tem.PEK.ad.pos.HEN.cauco.re/PEL.PEN.tem.PEK.ad.pos.PEK.ad.pos.HEN.tem.PEK.ad.pos.HEN.tem .HEN.cau-co.re/Trans-Mod-KL-Amp-Har BSu : They got into a taxi and drove out to Rimmily Hissa along the Bosphorus, and around, and back in the cool night and went to bed and she felt as over-ripe as she looked but smooth, rose-petal, syrupy, smooth-bellied, big-breasted and needed no pillow under her buttocks, and he left her before she was awake looking blousy enough in the first daylight and turned up at the Pera Palace with a black eye, carrying his coat because one sleeve was missing. BSa : Keduanya mencegat taksi menuju Rimmily Hissa di tepi Selat Bosporus, berputar-putar di sana tanpa tujuan lalu kembali ke pelukan malam yang dingin dan bercinta di ranjang dan perempuan itu terasa panas seperti raut mukanya tetapi halus, seperti kelopak bunga mawar, manis bagai air gula, perutnya halus dadanya montok, pinggulnya pun tak perlu alas, dan ditinggalkannya perempuan itu sebelum ia sempat terjaga di waktu subuh dan kembali ke Pera Palace dengan sebelah matanya hitam kena tinju, sambil menjinjing mantelnya karena lengan mantel itu hilang satu. Teknik transposisi pada klausa di atas ditemukan pada They got into a taxi and drove out to Rimmily Hissa along the Bosphorus, and around, and back in the cool night dan terjemahannya ‘Keduanya mencegat taksi menuju Rimmily Hissa di tepi Selat Bosporus, berputar-putar di sana tanpa tujuan lalu kembali ke pelukan malam yang dingin’. Bentuk klausa BSu adalah parataktik ekstensi. Dalam penerjemahannya klausa tersebut bergeser menjadi klausa kompleks parataktik elaborasi. Penerapan teknik modulasi pada klausa di atas berdampak pada pergeseran bentuk klausa. Teknik modulasi adalah teknik penerjemahan yang mengubah sudut pandang, fokus, atau kategori kognitif dalam hubungannya dalam teks BSu, bisa dalam tataran leksikal atau struktural. Teknik ini ditemukan pada klausa she felt as over-ripe as she looked but smooth, rose-petal, syrupy, smooth-bellied, bigbreasted and needed no pillow under her buttocks, dan terjemahannya commit user ‘perempuan itu terasa panas seperti rauttomukanya tetapi halus, seperti kelopak
174 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
bunga mawar, manis bagai air gula, perutnya halus dadanya montok, pinggulnya pun tak perlu alas,’. Klausa BSu berbentuk parataktik ekstensi sedangkan klausa BSa nya berbentuk parataktik elaborasi. Teknik kompresi linguistik adalah teknik mensintesa unsur – unsur linguistik ke dalam teks BSa. Teknik ini dtemukan pada klausa he left her before she was awake looking blousy enough in the first daylight yang diterjemahkan menjadi ‘ditinggalkannya perempuan itu sebelum ia sempat terjaga di waktu subuh’. Terjadi pemadatan informasi pada klausa tersebut. Teknik tersebut tidak meyebabkan pergeseran bentuk klausa dari BSu kedalam BSa. Teknik selanjutnya adalah teknik penerjemahan amplifikasi. Teknik ini terlihat pada klausa and turned up at the Pera Palace with a black eye, carrying his coat yang diterjemahkan menjadi ‘dan kembali ke Pera Palace dengan sebelah matanya hitam kena tinju, sambil menjinjing mantelnya’. Terdapat penambahan konjungsi ‘sambil’ pada penerjemahan klausa di atas. Penambahan konjungsi tersebut berdampak pada pergeseran bentuk klausa. Klausa BSa bila digabungkan dengan
klausa
sebelumnya
berbentuk
parataktik
ekstensi.
Dalam
penerjemahannya, klausa tersebut bergeser menjadi parataktik ekstensi + hipotaktik enhansi. Klausa hipotaktik enhansi ditandai dengan konjungsi ‘sambil’. Teknik harfiah juga ditemukan pada penerjemahan klausa di atas. Teknik ini ditemukan pada klausa because one sleeve was missing dan terjemahannya ‘karena lengan mantel itu hilang satu’. Teknik ini tidak menyebabkan pergeseran bentuk klausa. commit to user
175 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4.2. Dampak Teknik Penerjemahan Terhadap Kualitas Terjemahan 4.2.1. Dampak penerapan 1 Teknik Penerjemahan Terhadap Kualitas Terjemahan Teknik penerjemahan berdampak pada hasil terjemahan. Teknik penerjemahan dapat dilihat dari analisis produk terjemahan. Dalam hal ini berarti bahwa teknik yang digunakan untuk menerjemahkan klausa kompleks berdampak pada kualitas keakuratan, keberteriman dan keterbacaan terjemahan klausa kompleks. Teknik penerjemahan dapat dilihat dari tataran mikro teks berupa kata, frasa, dan klausa. Penelitian ini memfokuskan pada penelitian klausa kompleks sehingga teknik yang ditemukan dalam klausa bisa berjumlah lebih dari satu. Penjelasan dampak 1 teknik terhadap kualitas terjemahan akan digambarkan pada tabel berikut ini. Kualitas terjemahan yang ditemukan dalam penelitian ini hanya akurat, kurang akurat, berterima, kurang berterima, keterbacaan tinggi dan keterbacaan sedang.
commit to user
176 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 33. Dampak 1 Teknik Penerjemahan terhadap Kualitas Terjemahan Klausa
Parataktik
Jumlah Hipotaktik
Jumlah Parataktik Hipotaktik
Teknik Penerjemahan Harfiah Amplifikasi Linguistik Generalisasi Kompresi Linguistik Modulasi Amplifikasi Transposisi
Harfiah Transposisi Amplifikasi Linguistik Modulasi
Harfiah Amplifikasi linguistik Amplifikasi Transposisi
Jumlah
4.2.1.1.
A 72 6
Kualitas Terjemahan KA B KB KT 2 71 3 72 0 6 0 6
KS 2 0
2 1
0 0
1 1
1 0
2 1
0 0
4 2 1 87 39 8 4
0 0 0 2 0 9 0
4 2 1 85 36 15 4
0 0 0 4 3 2 0
4 2 1 87 39 17 4
0 0 0 2 0 0 0
2 53 13 1
0 9 1 0
2 57 14 0
0 5 0 1
2 62 14 1
0 0 0 0
1 1 16
0 1 2
1 1 16
0 1 2
1 2 18
0 0 0
Dampak Teknik Penerjemahan Harfiah
Penerjemahan harfiah adalah teknik penerjemahan yang paling dominan digunakan dalam penerjemahan klausa kompleks. Pada klausa kompleks parataktik,
ditemukan
74
klausa
kompleks
yang
menggunakan
teknik
penerjemahan harfiah. Dari 74 data tersebut, 72 data masuk dalam kategori terjemahan akurat, 2 data kurang akurat, 71 data berterima, 3 data kurang berterima, 72 data memiliki keterbacaan tinggi dan 2 data memiliki keterbacaan sedang. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
177 digilib.uns.ac.id
Pada klausa kompleks hipotaktik, teknik penerjemahan harfiah juga paling dominan diterapkan dalam menerjemahkan klausa kompleks tersebut. Dari 39 klausa, 39 data masuk dalam kategori akurat, 36 data berterima, 3 data kurang berterima, dan 39 data tersebut semuanya memiliki keterbacaan tinggi. Dalam klausa campuran parataktik-hipotaktik, ditemukan 14 data yang menerapkan teknik penerjemahan harfiah. 13 data masuk dalam kategori akurat, 1 data kurang akurat. Dalam segi keberterimaan dan keterbacaan keempat belas klausa tersebut memiliki tingkat keberterimaan dan keterbacaan. Berikut beberapa contoh data klausa kompleks yang menggunakan teknik penerjemahan harfiah dengan kategori akurat. Data 018/PPL/PPL/Har BSu : "Don't drink that," she said. BSa : “Jangan minum itu,” kata si perempuan. Data 098/PEK.ad.pos/PEK.ad.pos/Har BSu : I left everything and I went wherever you wanted to go and I've done what you wanted to do. BSa : Aku korbankan segalanya dan aku ikuti kau ke mana pun kau ingin pergi dan ku lakukan segala yang ingin kau lakukan. Data 062/PHI/PHI/Har BSu : I know it's bad for you. BSa : Aku tahu alkohol tidak baik untukmu. Data 197/HEN.cau-co.res/HEN.cau-co.res/Har BSu : So now he would never have a chance to finish it. BSa : Jadi kini ia takkan pernah punya kesempatan untuk mengakhirinya. Data260/HEN.cau-co.con.pos.PEK.ad.pos.HEN.cau-co.re/HEN.cauco.con.pos.PEK.ad.pos..HEN.cau-co.re/Har BSu : Now if this was how it ended, and he knew it was, he must not turn like some snake biting itself because its back was broken. BSa : Tetapi sekarang, jika beginilah rupanya semuanya akan berakhir, dan dia tahu memang beginilah semua akan berakhir, dia tidak boleh sekali-kali berlaku seperti ular yang mematuk dirinya sendiri karena tulang commit to user punggungnya patah.
perpustakaan.uns.ac.id
178 digilib.uns.ac.id
Kelima data di atas adalah klausa kompleks parataktik yang menerapkan teknik harfiah dan masuk dalam kategori terjemahan akurat. Semua klausa kompleks parataktik diterjemahkan secara harfiah dan struktur klausanya mengikuti aturan dalam bahasa sasaran. Kemudian terdapat 2 klausa parataktik dengan teknik penerjemahan harfiah yang masuk dalam kategori terjemahan kurang akurat. Klausa tersebut adalah sebagai berikut. Data 125/PEK.ad.posPELPEK.ad.adv/PEK.ad.pos.PELPEK.ad.adv/Har BSu : She had a great talent and appreciation for the bed, she was not pretty, but he liked her face, she read enormously, liked to ride and shoot and, certainly, she drank too much. BSa : Dia punya bakat besar dan selera besar di ranjang, dia tidak cantik, tapi aku suka raut wajahnya, ia gila membaca, gemar menunggang kuda dan berburu, dan yang jelas, terlalu suka minum alkohol. Klausa kompleks parataktik di atas termasuk data yang masuk dalam kategori terjemahan kurang akurat. Kekurangakuratan terjadi pada klausa yang di cetak tebal yaitu but he liked her face yang diterjemahkan menjadi ‘tapi aku suka raut wajahnya’. Terjadi perubahan subjek klausa dari ‘he’ menjadi ‘aku’. Terjemahan tersebut tidak tepat sehingga menimbulkan ketidakakuratan terjemahan. Seharusnya klausa tersebut diterjemahkan menjadi ‘tapi lelaki itu suka raut wajahnya’. Data 049/PPL/PPL/Har BSu : "I've been writing," he said. BSa : “Tadi aku mencoba menulis,” katanya. Kekurang akuratan pada klausa di atas terjadi pada pemilihan kata yang tidak tepat. Klausa di atas dapat diartikan ‘saya masih menuliskannya sampai saat ini.’ Sementara dalam klausa kompleks campuran parataktik-hipotaktik, hanya commit to user ditemukan 1 data yang masuk dalam kategori tidak akurat.
perpustakaan.uns.ac.id
179 digilib.uns.ac.id
Data280/PEL.HEN.con.concess.PEK.ad.pos.PEK.ad.adv/PEL.HEN.con.conc ess.PEK.ad.pos.PEK.ad.adv/Har BSu : He had seen the world change; not just the events; although he had seen many of them and had watched the people, but he had seen the subtler change and he could remember how the people were at different times. BSa : Ia menyaksikan sendiri dunia berubah; bukan hanya peristiwaperistiwanya; walau banyak dari peristiwa itu yang disaksikannya sendiri dan juga pelaku-pelakunya, tetapi lebih dari itu dia menyaksikan perubahan yang lebih halus dan dia ingat bagaimana perilaku pelakupelakunya pada berbagai kurun waktu. Dalam klausa kompleks campuran parataktik-hipotaktik di atas, terdapat pemilihan makna kata yang tidak tepat. Seperti pada klausa he had seen the subtler change yang diterjemahkan menjadi ‘lebih dari itu dia menyaksikan perubahan yang lebih halus’. Klausa tersebut sebaiknya diterjemahkan menjadi ‘ dia menyaksikan perubahan yang hampir tidak terlihat’. Dalam kategori keberterimaan, dalam klausa kompleks parataktik 72 data masuk dalam kategori berterima sedangkan 2 data masuk dalam kategori kurang berterima. Dalam klausa kompleks hipotaktik, 36 data berterima, 4 data kurang berterima. Sedangkan dalam klausa campuran parataktik-hipotaktik, semua klausa yaitu 14 data klausa masuk dalam kategori berterima. Berikut beberapa contoh klausa kompleks yang masuk dalam kategori terjemahan berterima. Data 035/PPL/PPL/Har BSu : "What is it, Harry?" she asked him. BSa : “Ada apa, Harry?” tanya si perempuan. Data 137/PEL.PEK.ad.pos/PEL.PEK.ad.pos/Har BSu : He had loved too much, demanded too much, and he wore it all out. BSa : Dia memang mencintai terlalu banyak, menuntut terlalu banyak, dan semua itu manjadikannya letih. Data 156/PEK.ad.adv.PEK.ad.pos/SK/PEK.ad.adv.PEK.ad.pos./Har BSu : You could dictate that, but you could not dictate the Place Contrescarpe [[where the flower sellers dyed their flowers in the street and the dye ran commit to user over the paving where the autobus started]] and the old men and the
perpustakaan.uns.ac.id
BSa
180 digilib.uns.ac.id
women, always drunk on wine and bad mare; and the children with their noses running in the cold; the smell of dirty sweat and poverty and drunkenness at the Cafe' des Amateurs and the whores at the Bal Musette they lived above. : Semua itu bisa kau diktekan, tetapi kau tidak bisa mendiktekan Place Contrescarpe, [[tempat penjaja bunga mencelup bunga-bunga di tepi jalan dan air celupan melimpah ke jalan tempat bus-bus lewat]] dan laki-laki tua dan perempuan-perempuan, yang selalu mabuk karena anggur dan ampas anggur; dan anak-anak yang ingusan berlarian di hawa yang dingin; bau keringat kotor dan kemiskinan dan mabuk-mabukan di Cafe' des Amateurs serta pelacur-pelacur yang menghuni Bal Musette di atasnya.
Data 088/PHI/PHI/Har BSu : "Do you think you will be able to sleep?" BSa : Menurutmu, kau akan bisa tidur malam ini? Data 192/HEN.cau-co.re/HEN.cau-co.re/Har BSu : I watched the way they sailed very carefully at first in case I ever wanted to use them in a story. BSa : Mulanya kuamati betul-betul cara burung-burung itu menukik ke tanah, kalau – kalau aku ingin menjadikannya bahan untuk tulisanku nanti. Data260/HEN.cau-co.con.pos.PEK.ad.pos.HEN.cau-co.re/HEN.cauco.con.pos.PEK.ad.pos..HEN.cau-co.re/Har BSu : Now if this was how it ended, and he knew it was, he must not turn like some snake biting itself because its back was broken. BSa : Tetapi sekarang, jika beginilah rupanya semuanya akan berakhir, dan dia tahu memang beginilah semua akan berakhir, dia tidak boleh sekali-kali berlaku seperti ular yang mematuk dirinya sendiri karena tulang punggungnya patah. Teknik penerjemahan harfiah pada klausa di atas menghasilkan terjemahan yang berterima. Pemilihan kata-kata dalam terjemahannya lazim digunakan dalam bahasa Indonesia. Sementara itu, terdapat 2 klausa kompleks parataktik yang masuk dalam kategori kurang berterima. Contoh klausa-klausa tesebut adalah sebagai berikut. Data 119/PEK.ad.adv/PEK.ad.adv/Har BSu : It was never what he had done, but always what he could do. BSa : Bakatnya tidak pernah tentang apa yang telah dihasilkannya, tetapi selalu tentang apa yang dapat dilakukannya. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
181 digilib.uns.ac.id
Teknik terjemahan harfiah yang digunakan dalam klausa di atas menyebabkan terjemahan yang kurang berterima. Kekurang berterimaan terjemahan klausa tersebut terlihat dari struktur klausa dalam BSa. Klausa dalam BSa diterjemahkan terlalu harfiah sehingga menimbulkan distorsi makna. Klausa kompleks tersebut termasuk klausa yang kurang efektif. Klausa BSa tersebut dapat diganti dengan ‘bakatnya bukan tentang sesuatu yang telah dihasilkan tetapi tentang sesuatu yang dapat dilakukannya.’ Data 141/PEK.ad.pos/PEK.ad.pos/Har BSu : That same night he left for Anatolia and he remembered, later on that trip, riding all day through fields of the poppies [[that they raised for opium]] and how strange it made you feel, finally, and all the distances seemed wrong, to where they had made the attack with the newly arrived Constantine officers, [[that did not know a god-damned thing]], and the artillery had fired into the troops and the British observer had cried like a child. BSa : Malam itu juga ia berangkat ke Anatoli, dan dia ingat kemudian dalam perjalanan itu, selagi bermobil sepanjang hari melalui padang tanaman ganja [[yang ditanam orang untuk dibuat madat]], dan betapa anehnya perasaan kita dibuatnya, pada akhirnya, dan semua jarak tampaknya salah, ke tempat serangan dilancarkan dengan perwira-perwira Konstantinopel yang baru saja tiba, [[yang tidak tahu apa-apa sedikitpun]], dan pasukan artileri memuntahkan tembakan ke tengah-tengah barisan serdadu dan seorang pengamat Inggris menangis seperti anak kecil. Teknik terjemahan harfiah yang diterapkan dalam klausa di atas berdampak pada terjemahan yang kurang berterima. Klausa kompleks di atas diterjemahkan terlalu harfiah sehingga membuat klausa tersebut terlalu panjang. Dalam klausa kompleks hipotaktik juga ditemukan 3 data yang masuk dalam kategori kurang berterima dalam penerjemahannya. Klausa-klausa tersebut adalah sebagai berikut. Data 071/PHI/PHI/Har BSu : It's trying to kill to keep yourself alive, I imagine. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
BSa
182 digilib.uns.ac.id
: Mencoba membunuh supaya kita sendiri tetap punya gairah hidup, kukira. Klausa di atas diterjemahkan dengan teknik harfiah. Terjemahan klausa
tersebut masuk dalam kategori kurang berterima. Kekurang berterimaan terjemahan tersebut terlihat dari klausa BSa yang mempunyai makna yang kurang logis. Terjemahan klausa di atas bisa diganti dengan ‘mencoba menghilangkan semua pertengkaran ini supaya kita sendiri tetap punya gairah hidup, kukira.’ supaya lebih logis dan dapat berterima pada bahasa Indonesia. Data 085/PHL/PHL/Har BSu : And how some one had said to Julian, Yes, they have more money. BSa : Dan seseorang mengatakan pada Julian, Benar sekali, mereka punya uang banyak. Kekurang berterimaan dari klausa di atas adalah klausa tersebut diterjemahkan terlalu harfiah sehingga tidak mempertimbangkan penggunaan tanda baca yang lazim digunakan dalam bahasa Indonesia. Terjemahan pada klausa BSa di atas menggunakan tanda baca yang kurang sesuai dan penggunaan huruf besar yang kurang sesuai digunakan dalam bahasa Indonesia. Klausa tersebut dapat diterjemahkan menjadi ‘Dan seseorang mengatakan pada Julian, benar sekali mereka punya uang banyak.’ Data221/HEN.cau-co.re.HEN.tem.HEN.tem/HEN.cauco.re.HEN.tem.HEN.tem/Har BSu : And now this life [[that she had built again]] was coming to a term because he had not used iodine two weeks ago when a thorn had scratched his knee as they moved forward trying to photograph a herd of waterbuck [[standing, their heads up,]] peering while their nostrils searched the air, their ears spread wide to hear the first noise that would send them rushing into the bush. BSa : Tapi kini kehidupan baru [[yang dibangunnya dengan susah payah itu]] sudah akan berakhir hanya karena lelaki itu lupa membubuhkan yodium dua minggu lalu ketika sebatang duri menusuk kakinya saat mereka berdua to user melangkah maju, mencobacommit memotret sekawanan bebek air [[yang tengah
perpustakaan.uns.ac.id
183 digilib.uns.ac.id
berdiri tegak]] kepala mereka menengadah ke atas, mengintai sambil mencium-cium hawa udara, daun telinganya terbuka lebar untuk menangkap suara pertama yang mencurigakan dan akan mengusir mereka kembali ke semak-semak. Klausa di atas menggunakan teknik terjemahan harfiah dan masuk dalam kategori kurang berterima. Kekurang berterimaan dari terjemahan ini terlihat pada struktur klausa yang terlalu panjang dalam BSa sehingga makna tidak tersampaikan dengan baik. Agar berterima, penerjemah dapat memecah klausa tersebut menjadi beberapa klausa. Dilihat dari tingkat keterbacaannya, 72 klausa kompleks parataktik memiliki tingkat keterbacaan tinggi dan 2 klausa memiliki tingkat keterbacaan sedang. Sedangkan dalam klausa kompleks hipotakik dan campuran parataktikhipotaktik semua klausa memiliki tingkat keterbacaan tinggi. Berikut beberapa contoh klausa yang memiliki tingkat keterbacaan tinggi. Data 005/PPL/PPL/Har BSu : "I'm only talking," he said. BSa : “Aku hanya asal bicara saja,” kata si lelaki. Data 115/PEK.ad.pos.PEN.tem/PEK.ad.pos.PEN.tem/Har BSu : He had had his life and it was over and then he went on living it again with different people and more money, with the best of the same places, and some new ones. BSa : Dia sudah menikmati hidup dan hidupnya sudah berlalu dan kemudian dia mulai lagi hidup berfoya-foya dengan orang-orang yang lain lagi dan lebih kaya, di tempat yang sama tetapi yang terbaik, dan di beberapa tempat yang baru. Data 063/PHI/PHI/Har BSu : So now it was all over, he thought. BSa : Jadi kini segalanya berakhir sudah, pikir si lelaki. Data 241/HEN.tem/HEN.tem/Har BSu : She didn't drink so much, now, since she had him. BSa : Perempuan itu tak lagi banyak minum, sekarang, sejak dia punya lelaki commit to user itu.
perpustakaan.uns.ac.id
184 digilib.uns.ac.id
Data 311/PEK.ad.pos.HEN.tem/PEK.ad.pos.HEN.tem/Har BSu : Then she took the flashlight and shone it on the other cot [[that they had carried in]] after Harry had gone to sleep. BSa : Kemudian dicarinya senter dan disinarinya tempat tidur gantung lainnya [[yang telah dibawa masuk pesuruh itu]] setelah Harry tertidur. Klausa-klausa di atas memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi. Kata-kata yang digunakan dalam BSa lazim dan dipahami oleh responden. Responden tidak kesulitan dalam memahami klausa kompleks tersebut. Klausa-klausa yang masuk dalam kategori keterbacaan sedang hanya terdapat dalam klausa kompleks parataktik. Berikut contoh-contoh klausa yang memiliki keterbacaan sedang. Data 021/PPL/PPL/Har BSu : "Love is a dunghill," said Harry. BSa : “Cinta itu onggokan kotoran,” kata Harry. Data 027PPL/PPL/Har BSu : "Memsahib's gone to shoot," the boy said. BSa : “Memsahib sudah pergi menembak,” kata bocah itu. Kedua klausa di atas masuk dalam kategori tingkat keterbacaan sedang. Pada data 021, responden tidak bisa memahami makna klausa “cinta itu onggokan kotoran”. Para responden tidak bisa menangkap makna dari klausa tersebut karena konteks dalam cerita tersebut kurang lengkap. Kemudian pada data 027, para responden tidak bisa menangkap arti kata Memsahib. 4.2.1.2.
Dampak Teknik Transposisi
Penerapan 1 teknik lain yang berrdampak signifikan pada hasil terjemahan klausa kompleks adalah teknik transposisi. Teknik ini berdampak signifikan dalam klausa kompleks hipotaktik dan klausa kompleks campuran parataktikhipotaktik. Dalam klausa kompleks hipotaktik, ditemukan 8 klausa masuk dalam commit to user kategori terjemahan akurat, 9 klausa kurang akurat, 15 klausa berterima, 2 klausa
185 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kurang berterima dan 17 klausa masuk dalam keterbacaan tinggi. Dalam klausa kompleks parataktik-hipotaktik ditemukan1 klausa akurat, 1 klausa kurang akurat, 1 klausa berterima, 1 klausa kurang berterima dan 2 klausa memiliki keterbacaan tinggi. Sedangkan dalam klausa kompleks parataktik, hanya 1 data yang menerapkan teknik ini dan menghasilkan terjemahan yang akurat, berterima dan memiliki keterbacaan tinggi. Berikut beberapa contoh klausa kompleks yang masuk dalam kategori akurat. Data 176/PEK.ad.adv/PEL/Trans BSu : It did not go away but moved a little closer. BSa : Tapi bukannya pergi, maut itu malah beringsut makin ke atas. Data 191/HEN.tem/HEL/Trans BSu : That's how you know when it starts. BSa : Dari sana kita baru menyadari itulah awal dari segalanya. Data 240/HEL/KS/Trans BSu : He having no idea that he would be arrested. BSa : Si bocah tak menyangka ia akan ditahan. Data 074/PHL/PHL/Trans BSu : She said she loved it. BSa : Katanya dia sangat suka petualangan itu. Keempat contoh di atas adalah penerapan teknik transposisi yang menghasilkan terjemahan akurat. Pada data 176, 191, dan 240, klausa tersebut mengalami pergeseran bentuk dari BSu ke BSa. Namun pergeseran tersebut menghasilkan terjemahan yang akurat. Sedangkan pada data 074, teknik transposisi terlihat pada pergeseran klausa She said menjadi frasa ‘katanya’. Namun secara gasir besar, terjemahan tersebut masuk dalam kategori akurat. Contoh penerapan teknik transposisi yang kurang akurat akan dijelaskan sebagai berikut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
186 digilib.uns.ac.id
Data 236/HEL/KS/Trans BSu : This knowledge that you're going mad for me. BSa : Kau jadi gila memikirkan aku. Data 237/HEL/KS/Trans BSu : Not the Paris that he cared about. BSa : Paris yang dicintainya. Kedua klausa hipotaktik di atas adalah contoh klausa yang diterjemahkan dengan teknik transposisi dan masuk dalam kategori kurang akurat. Sebagian pesan pada kedua klausa tersebut hilang ketika diterjemahkan kedalam BSa. Pada data 238, klausa ‘This knowledge’ tidak diterjemahkan dalam BSa sehingga pesan dari keseluruhan klausa tidak dapat tersampaikan dengan baik. Pada data 237, polaritas atau sifat berlawanan ‘Not the Paris’ bergeser. Klausa tersebut hanya diterjemahkan menjadi ‘Paris’. Hal ini membuat pesan klausa tersebut tidak tersampaikan dengan baik. Data 274/HEN.tem.PEK.ad.pos.HEN.cau-co.re/HEN.tem/Trans BSu : When the gunner went down his head hit first and he ran with the girl because they heard the M.P.’s coming. BSa : Begitu si serdadu terjatuh sempoyongan dengan kepalanya lebih dulu menyentuh jalan, ia lari lintang pukang bersama perempuan itu begitu didengarnya langkah-langkah polisi militer mendatangi. Klausa di atas adalah contoh klausa campuran parataktik-hipotaktik yang diterjemahkan dengan teknik transposisi dan masuk dalam kategori kurang akurat. Kekurang akuratan tersebut terjadi karena klausa BSu bergeser ketika diterjemahkan kedalam klausa BSa. Pergeseran klausa tersebut menyebabkan makna pesan yang ingin disampaikan juga bergeser. Pada klausa he ran with the girl because they heard the M.P.’s coming. Konjungsi ‘because’ pada klausa tersebut menjelaskan alasan dari klausa sebelumnya. Dalam penerjemahannya, commit to user klausa tersebut bergeser menjadi ‘ia lari lintang pukang bersama perempuan itu
perpustakaan.uns.ac.id
187 digilib.uns.ac.id
begitu didengarnya langkah-langkah polisi militer mendatangi’. Konjungsi pada klausa BSa tersebut menjelaskan waktu. Dalam kategori keberterimaan, ditemukan 1 klausa berterima dalam klausa parataktik, 15 klausa berterima, 2 klausa kurang berterima dalam klausa hipotaktik dan 1 klausa berterima, 1 klausa kurang berterima dalam klausa campura parataktik-hipotaktik. Berikut beberapa contoh klausa yang masuk dalam kategori berterima: Data 176/PEK.ad.adv/PEL/Trans BSu : It did not go away but moved a little closer. BSa : Tapi bukannya pergi, maut itu malah beringsut makin ke atas. Data 074/PHL/PHL/Trans BSu : She said she loved it. BSa : Katanya dia sangat suka petualangan itu. Data 206/HEL/KS/Trans BSu : That's where we always stayed. BSa : Kita selalu menginap di sana. Data 212/HEN.tem/HEN.cau-co.con.pos/Trans BSu : The people he knew now were all much more comfortable when he did not work. BSa : Kenalan-kenalan yang sekarang ini lebih merasa senang bila dia tidak bekerja. Data296/HEN.tem.PEK.ad.pos.PEK.ad.adv.PEN.tem/1.PEK.ad.adv.PEK.ad. pos.2.PEK.ad.pos.PEL/Trans BSu : He could stand pain as well as any man, until it went on too long, and wore him out, but here he had something [[that had hurt frightfully]] and just when he had felt it breaking him, the pain had stopped. BSa : Sebenarnya ia sanggup menahan rasa nyeri seperti lelaki lainnya, tetapi jika sudah terlalu lama, dan meletihkannya, ia tidak tahan lagi. Tetapi di sini ia merasakan rasa sakit yang sangat menakutkan, dan tepat saat rasa sakit itu hampir mematahkan semangatnya, rasa nyeri itu tiba-tiba lenyap. Kelima klausa di atas adalah contoh klausa yang masuk dalam kategori berterima. Semua ungkapan dalam klausa tersebut lazim digunakan dalam bahasa commit to user
188 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
sasaran. Kekurang berterimaan terjemahan klausa kompleks yang diterjemahkan dengan teknik transposisi hanya terjadi dalam klausa kompleks hipotaktik dan klausa kompleks campuran parataktik-hipotaktik. Klausa yang masuk dalam kategori kurang berterima adalah sebagai berikut: Data 205/HEL/PEK.ad.pos/Trans BSu : Those were the same Austrians they killed then that he skied with later. BSa : Mereka itu orang-orang Austria yang mereka bunuh kemudian dan dia bermain ski dengan mereka kemudian. Data 261/HEN.mann.PEK.ad.pos.HEL/HEN.cau-co.re.HEN.tem/Trans BSu : He had destroyed his talent by not using it, by betrayals of himself and what he believed in, by drinking so much that he blunted the edge of his perceptions, by laziness, by sloth, and by snobbery, by pride and by prejudice, by hook and by crook. BSa : Aku sendri yang mematikan bakatku karena tidak mengunakannya, karena telah mengkhianati diriku sendiri dan keyakinanku, karena menjadi budak alkohol hingga tumpul kepekaan persaanku, karena malas, karena angkuh, karena suka hidup bermewah-mewah, karena rasa bangga dan prasangka buruk, karena menipu kanan kiri. Data 274/HEN.tem.PEK.ad.pos.HEN.cau-co.re/HEN.tem/Trans BSu : When the gunner went down his head hit first and he ran with the girl because they heard the M.P.’s coming. BSa : Begitu si serdadu terjatuh sempoyongan dengan kepalanya lebih dulu menyentuh jalan, ia lari lintang pukang bersama perempuan itu begitu didengarnya langkah-langkah polisi militer mendatangi. Ketiga klausa di atas masuk dalam kategori penerjemahan yang kurang berterima. Pada data 205, kekurang berterimaan klausa tersebut terlihat pada terjemahan kata ganti ‘mereka’ yang mempunyai banyak makna. Pada data 261, klausa tersebut kurang berterima karena penggunaan konjungsi yang sama secara berturut-turut dalam satu klausa. Penggunaan konjungsi pada data 274 juga menyebabkan terjemahan tersebut kurang berterima. Konjungsi pada data 274 tersebut kurang efisien. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
189 digilib.uns.ac.id
Dari segi keterbacaan, semua klausa kompleks yang menggunakan teknik transposisi mempunyai keterbacaan tinggi. Pembaca bisa memahami makna dari klausa kompleks dengan baik. 4.2.1.3.
Dampak Teknik Amplifikasi Linguistik
Teknik amplifikasi linguistik ini diterapkan pada klausa kompleks parataktik, hipotaktik, dan campuran parataktik-hipotaktik. Dalam klausa kompleks parataktik, 6 klausa masuk dalam kategori terjemahan akurat, berterima, dan memiliki keterbacaan tinggi. Dalam klausa kompleks hipotaktik, 4 klausa diterjemahkan akurat,4 berterima dan memiliki keterbacaan tinggi. Kemudian dalam klausa kompleks campuran parataktik-hipotaktik, 1 klausa diterjemahkan kurang berterima. Sedangkan dalam kategori keterbacaan, semua klausa kompleks yang diterjemahkan dengan menggunakan teknik amplifikasi linguistik memiliki keterbacaan tinggi. Dampak yang sangat signifikan hanya terjadi pada klausa kompleks campuran parataktik-hipotaktik. Dalam klausa kompleks campuran parataktikhipotaktik, hanya ditemukan 1 klausa yang menerapkan teknik ini. Klausa tersebut memiliki terjemahan yang kurang berterima. Berikut contoh klausa yang diterjemahkan kurang berterima. Data256/HEN.cau-co.res.PEK.ad.pos.PEL.HEN.cau-co.rea.HEL/HEN.cauco.res.PEK.ad.pos.PEL.HEN.cau-co.res.HEN.cau-co.pur/AL BSu : She had gone to kill a piece of meat and, knowing how he liked to watch the game, she had gone well away so she would not disturb this little pocket of the plain that he could see. BSa : Perempuan itu pergi berburu untuk mencari daging untuk makan malam, dan karena ia tahu Harry suka sekali mengamati hewan-hewan liar di padang itu, ia pergi agak jauh supaya tidak mengusik bagian padang ini agar Harry bisa menikmati memandangi hewan-hewan disitu. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
190 digilib.uns.ac.id
Kekurang berterimaan dari terjemahan klausa di atas adalah terlalu banyak konjungsi yang digunakan dalam BSa. Ada beberapa klausa yang tidak membutuhkan konjungsi seperti pada klausa ‘Perempuan itu pergi berburu untuk mencari daging untuk makan malam’. Konjungsi ‘untuk’ sebelum klausa ‘mencari daging’ bisa dihilangkan. Dampak dari penerapan 1 teknik yang lain dapat dilihat pada tabel di atas. Peneliti hanya menyajikan sebagian contoh teknik yang paling banyak digunakan dan memiliki dampak yang sangat signifikan. Dari hasil analisis di atas dapat ditarik simpulan bahwa sebagian besar penggunaan 1 teknik terjemahan pada klausa kompleks menghasilkan terjemahan yang akurat, berterima dan memiliki keterbacaan tinggi. Namun, ada beberapa hasil penerapan 1 teknik ini menyebabkan terjemahan yang kurang akurat, kurang berterima dan memiliki keterbacaan sedang. Hal ini terjadi karena penerjemah keliru memilih makna yang tepat dalam BSa. Selain itu, penerjemah juga kurang memperhatikan struktur klausa dan gramatika yang lazim digunakan dalam bahasa Indonesia. Kekeliruan tersebut cenderung menghasilkan terjemahan yang kurang akurat dan pesan yang disampaikan menjadi kurang berterima. Selain itu, pembaca juga tidak bisa memahami makna dari klausa kompleks. 4.2.2. Dampak penerapan 2 Teknik Penerjemahan Terhadap Kualitas Terjemahan Selain dampak penerapan dari 1 teknik di atas yang terdiri dari teknik harfiah, amplifikasi linguistik, generalisasi, kompresi linguistik, modulasi, amplifikasi, dan transposisi, penerapan 2 teknik dalam klausa kompleks juga commit to user
191 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
memiliki dampak terhadap kualitas terjemahan. Dampak penggunaan teknikteknik tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 34. Dampak 2 Teknik Penerjemahan terhadap Kualitas Terjemahan Klausa Kompleks Parataktik
Klausa
Parataktik
Jumlah
Teknik
HarfiahTransposisi Amplifikasi Linguistik – Harfiah HarfiahNaturalized Borrowing Modulasi-Harfiah TransposisiAmplifikasi Linguistik Kesepadanan Lazim-Harfiah HarfiahGeneralisasi Reduksi-harfiah Kompresi LinguistikHarfiah Adaptasi-Harfiah Harfiah-Pure Borrowing HarfiahKompensasi Transposisimodulasi Kompresi linguistikGeneralisasi HarfiahAmplifikasi AmplifikasiReduksi
Kualitas B KB 11 0
A 11
KA 0
KT 9
KS 2
7
0
7
0
7
0
4
0
4
0
2
2
11 2
0 1
11 3
0 0
11 3
0 0
3
0
3
0
3
0
4
1
4
1
4
1
3 2
0 0
3 2
0 0
3 2
0 0
2 2
0 0
2 2
0 0
2 2
0 0
1
0
1
0
1
0
1
0
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
5
0
4
1
5
0
1
0
1
0
1
0
60
2
59
3
57
5
commit to user
192 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Pada klausa kompleks parataktik, teknik yang paling sering digunakan adalah teknik modulasi-harfiah. Namun teknik-teknik tersebut tidak berdampak signifikan pada kualitas klausa karena semua klausa yang diterjemahkan dengan teknik tersebut memiliki kualitas terjemahan yang akurat, berterima, dan memiliki keterbacaan tinggi. Tabel 35. Dampak 2 Teknik Penerjemahan terhadap Kualitas Terjemahan Klausa Kompleks Hipotaktik
Klausa
Hipotaktik
Jumlah
Teknik
HarfiahTransposisi Modulasi-Harfiah Amplifikasi LinguistikHarfiah Kompresi LinguistikHarfiah HarfiahAmplifikasi TransposisiAmplifikasi ModulasiAmplifikasi Linguistik TransposisiAmplifikasi Linguistik
Kualitas B KB 6 0
A 6
KA 0
KT 6
KS 0
4 5
0 0
4 5
0 0
4 5
0 0
1
0
1
0
1
0
2
0
2
0
2
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
21
0
21
0
21
0
Teknik harfiah-transposisi adalah teknik yang dominan digunakan dalam penerjemahan klausa kompeks hipotaktik. Teknik tersebut juga tidak berdampak signifikan pada kualitas klausa karena klausa – klausa yang diterjemahkan dengan teknik-teknik tersebut memiliki kualitas terjemahan yang akurat, berterima, dan commit to user memiliki keterbacaan tinggi.
193 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 36. Dampak 2 Teknik Penerjemahan terhadap Kualitas Terjemahan Klausa Kompleks Parataktik-Hipotaktik
Klausa
Parataktik Hipotaktik
Teknik
Harfiah-Kompresi Linguistik Modulasi-Harfiah TransposisiHarfiah AmplifikasiHarfiah TransposisiModulasi Amplifikasi LinguistikHarfiah HarfiahNaturalized Borrowing Harfiah-Pure Borrowing TransposisiAmplifikasi Harfiah-Reduksi
Jumlah
Kualitas B KB 2 0
KT 2
KS 0
0 3
4 8
0 5
4 13
0 0
2
1
2
1
3
0
1
0
1
0
1
0
3
1
3
1
4
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1 26
0 5
1 24
0 7
1 31
0 0
A 2
KA 0
4 10
Sedangkan pada klausa kompleks parataktik hipotaktik, teknik yang dominan diterapkan adalah teknik transposisi-harfiah. Teknik ini berdampak signifikan pada kualitas terjemahan. Berikut penjabaran teknik-teknik dan dampaknya pada kualitas terjemahan. 4.2.2.1.
Dampak Teknik Harfiah-Transposisi
Teknik ini paling banyak ditemukan pada klausa kompleks campuran parataktik-hipotaktik dan berdampak sangat signifikan pada klausa tersebut. Dari 13 klausa, 10 klausa diterjemahkan akurat, 3 klausa kurang akurat, 8 klausa masuk dalam kategori berterima dan 5 klausa commitmasuk to userdalam kategori kurang berterima.
perpustakaan.uns.ac.id
194 digilib.uns.ac.id
Dari segi keterbacaan, 13 klausa tersebut memiliki keterbacaan tinggi. Teknik ini juga dominan diterapkan pada klausa kompleks parataktik. Penerapan teknikteknik ini menghasilkan 10 data diterjemahkan akurat dan berterima. Sedangkan dari segi keterbacaan, 8 klausa memiliki keterbacaan tinggi dan 2 klausa memiliki keterbacaan sedang. Pada klausa kompleks hipotaktik, ditemukan 6 klausa yang menerapkan teknik harfiah-transposisi ini dan keenam data tersebut diterjemahkan akurat, berterima dan memiliki keterbacaan tinggi. Berikut contoh klausa yang akurat dan tidak akurat. Data 001/PPL/PPL/Har-Trans BSu : “The marvelous thing is that it’s painless," he said. BSa : “Yang menakjubkan tidak ada rasa sakit sama sekali, “katanya. Data 126/PEN.tem.PEL.PEN.cau-co.res/PEN.tem.PEL.HEN.tem/Har-Trans BSu : By dinner she was fairly drunk and after a bottle of wine at dinner she was usually drunk enough to sleep. BSa : Menjelang makan malam biasanya dia sudah setengah mabuk dan setelah menghabiskan sebotol anggur pada waktu makan malam, dia sudah demikian mabuk hingga jatuh tertidur. Data 073/PHI/PHI/Tran-Har BSu : She was always thoughtful, he thought. BSa : Perempuan itu memikirkan segalanya, pikir Harry. Data198/HEL.HEN.cau-co.res.HEN.tem.HEN.cau-co.res/HELHEN.cauco.res.HEN.cau-co.con.pos/Har-Trans BSu : Now he would never write the things that he had saved to write until he knew enough to write them well. BSa : Sekarang aku tak usah menuliskan kisah-kisah yang telah lama ku kumpulkan itu untuk ditulis bila tiba saatnya aku sudah yakin benar aku sudah mampu menulis dengan baik. Data282/PEK.ad.pos.PEL.PEK.ad.pos.PEL.PEK.ad.pos.HEN.con.pos.PEK.a d.pos/PEK.ad.pos.PEL.PEK.ad.pos.PEN.tem.PEK.ad.pos/Har-Trans BSu : Then that log house was burned down and all the guns [[that had been on deer foot racks above the open fire place]] were burned and afterwards their barrels, with the lead melted in the magazines, and the stocks burned away, lay out on the heap of ashes [[that were used to make lye for the big commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
BSa
195 digilib.uns.ac.id
iron soap kettles]], and you asked Grandfather if you could have them to play with, and he said, no. : Kemudian rumah kayu balok itu terbakar habis dan semua senapan [[yang berdiri terpajang pada rak-rak dari kaki rusa di atas pendiangan terbuka itu]] juga ikut terbakar, dan sesudah itu laras-larasnya, dengan timahnya yang meleleh di dalam sarangnya, dan gagangnya terbakar habis pula, tergeletak begitu saja di atas tumpukan abu [[yang biasa diambil airnya untuk membuat sabun dalam pasu besar dari besi,]] dan kemudian kau Tanya pada kakek apa boleh kau bermain dengan laras-laras senapan yang sudah hangus itu, dan jawabnya, tidak. Kelima klausa di atas termasuk data yang mempunyai terjemahan akurat.
Antara BSu dan BSa terdapat kesepadanan makna klausa dan tidak ada distorsi makna dalam klausa – klausa tersebut. Contoh klausa-klausa yang diterjemahkan kurang akurat adalah sebagai berikut. Data273/PEK.ad.pos.PEN.tem.HEN.tem/1.KS.2.PEK.ad.adv.PEN.tem.HEN.t em/Trans-Har BSu : He swung with his left again and landed and the gunner fell on him and grabbed his coat and tore the sleeve off and he clubbed him twice behind the ear and then smashed him with his right as he pushed him away. BSa : Ia mengayunkan tinju kirinya yang tepat mengenai matanya. Si serdadu menghantam tubuhnya, merenggut mantelnya, merobek lengan mantelnya, tapi ditinjunya si serdadu di belakang telinga dan kemudian dihabisinya dengan pukulan tangan kanannya sambil mendorong tubuh si serdadu menjauhinya. Data 306/HEN.tem.PEL.PEK.ad.pos/HEN.tem.PEK.ad.pos/Har-Trans BSu : The zebra, [[small rounded backs now]], and the wildebeeste, [[bigheaded dots seeming to climb]] as they moved in long fingers across the plain, now scattering as the shadow came toward them, they were tiny now, and the movement had no gallop, and the plain as far as you could see, gray-yellow now and ahead old Compie's tweed back and the brown felt hat. BSa : Jerapah, [[dengan punggungnya yang tiba-tiba tampak bundar sekarang]], dan kerbau liar, [[titik-titik berkepala besar yang tampak seperti mendaki]] ketika mereka berbaris di padang rumput itu, dan menyebar ketika bayang-bayang menghampiri, mereka tampak kian kecil sekarang, gerakan mereka tidak tampak berderap, dan dataran itu sejauh mata memandang, kini telah menjadi kelabu kekuningan dan di hadapannya punggung jaket wol Compie dan topi feltnya yang berwarna coklat. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
196 digilib.uns.ac.id
Ketiga klausa kompleks campuran parataktik hipotaktik di atas masuk dalam kategori kurang akurat. Pada data 273, kekurang akuratan terjadi pada terjemahan klausa the gunner fell on him and grabbed his coat and tore the sleeve off and he clubbed him twice behind the ear yang diterjemahkan dengan teknik transposisi menjadi ‘Si serdadu menghantam tubuhnya, merenggut mantelnya, merobek lengan mantelnya, tapi ditinjunya si serdadu di belakang telinga’. Pada terjemahan tersebut konjungsi ‘tapi’ yang dipakai dalam BSa membuat terjemahan menjadi kurang akurat karena makna yang ingin disampaikan menjadi berbeda. Pada BSu, klausa tersebut menggunakan konjungsi ‘and’ yang berfungsi menambahkan kejadian kedalam klausa berikutnya. Sedangkan dalam BSu, konjungsi ‘and’ diterjemahkan menjadi ‘tapi’ dan membuat pesan dari BSu tidak tersampaiakan. Konjungsi ‘tapi’ berfungsi untuk menyatakan kejadian yang sebaliknya. Selanjutnya, kekurang akuratan pada data 306 ditemukan pada terjemahan kata ‘zebra’ yang diterjemahkan menjadi ‘Jerapah’. Dalam kategori keberterimaan, kekurang berterimaan terjemahan klausa kompleks hanya ditemukan pada klausa kompleks campuran parataktik hipotaktik. Pada klausa ini, dari 13 klausa ditemukan 5 klausa diterjemahkan kurang berterima. Berikut contoh klausa yang diterjemahkan kurang berterima. Data251/HEN.cau-co.re.PEK.ad.pos.HEN.cauco.con.pos.PEK.ad.pos.PEL/HEN.cauco.re.HEN.tem.PEK.ad.pos.PEL/Trans-Har BSu : That was one of the things he had saved to write, with, in the morning at breakfast, looking out the window and seeing snow on the mountains in Bulgaffa and Nansen’s Secretary asking the old man if it were snow and the old man looking at it and saying, No, that’s not snow. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
BSa
197 digilib.uns.ac.id
: Itu salah satu dari berbagai peristiwa yang sengaja disimpannya untuk dituliskannya nanti, sambil, pada saat makan pagi, melihat keluar jendela dan melihat salju di pegunungan di Bulgaria dan Sekretaris Nansen bertanya pada si bapak tua itu apakah itu salju dan si bapak tua itu melihat keluar dan menjawab, Bukan, itu bukan salju.
Data287/PEN.tem.PEL.HEN.cauco.res.HEN.tem/PEN.tem.PEL.PEK.ad.pos.HEN.tem/Har-Trans BSu : The husband of the woman [[who ran the Bal Musette drove a taxi]]and when he, Harry, had to take an early plane the husband knocked upon the door to wake him and they each drank a glass of white wine at the zinc of the bar before they started. BSa : Suami perempuan pemilik Bal Musette itu seorang pengemudi taksi dan saat dia, Harry, harus berangkat dengan pesawat terbang pagi-pagi sekali suami itu mengetuk pintunya dan membangunkannya dan kedua lelaki itu sempat minum anggur putih segelas seorang di meja bus, sebelum mereka berangkat. Data305/HEN.tem.PEL.PEK.ad. pos.HEN.tem.PEK.ad.pos.HEL/HEN.tem.HEN.tem.HEN.cauco.con.pos.PEK.ad.pos.HEN.tem.PEK.ad.pos.HEL/Trans-Har BSu : He waved to Helen and to the boys and, as the clatter moved into the old familiar roar, they swung around with Compie watching for warthog holes and roared, bumping, along the stretch between the fires and with the last bump rose and he saw them all standing below, waving, and the camp beside the hill, flattening now, and the plain spreading, clumps of trees, and the bush flattening, while the game trails ran now smoothly to the dry waterholes, and there was a new water that he had never known of. BSa : Ia melambai ke arah Helen dan kedua pesuruh itu, dan ketika suara berkeletak mulai menjadi dengung pesawat yang akrab di telinga, pesawat berputar sementara Compie memperhatikan kalau-kalau ada lubang di tanah dan menderu, telonjak-lonjak, di sepanjang tanah lapang di antara api unggun dan dengan lonjakan terakhir menanjak dan dia melihat mereka semua tengah berdiri di bawah, melambailambaikan tangan, dan kemah di bawah sisi bukit, tampak datar sekarang, dan dataran itu makin luas, rumpun-rumpun pohon-pohonan, dan semaksemak yang tampak rata, sedangkan jalan-jalan setapak binatang berliku menuju mata air yang sudah kering, dan di mata air baru yang belum pernah dilihatnya sebelumnya. Data 306/HEN.tem.PEL.PEK.ad.pos/HEN.tem.PEK.ad.pos/Har-Trans BSu : The zebra, [[small rounded backs now]], and the wildebeeste, [[bigheaded dots seeming to climb]] as they moved in long fingers across the plain, now scattering as the shadow came toward them, they were tiny now, and the movement had no gallop, and the plain as far as you could commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
BSa
198 digilib.uns.ac.id
see, gray-yellow now and ahead old Compie's tweed back and the brown felt hat. : Jerapah, [[dengan punggungnya yang tiba-tiba tampak bundar sekarang]], dan kerbau liar, [[titik-titik berkepala besar yang tampak seperti mendaki]] ketika mereka berbaris di padang rumput itu, dan menyebar ketika bayang-bayang menghampiri, mereka tampak kian kecil sekarang, gerakan mereka tidak tampak berderap, dan dataran itu sejauh mata memandang, kini telah menjadi kelabu kekuningan dan di hadapannya punggung jaket wol Compie dan topi feltnya yang berwarna coklat.
Data308/PEK.var.rep.PEL.HEL.PEK.ad.pos.HEL.PEK.ad.pos/PEK.var.rep. PEL.PEN.tem.HEN.tem.PEK.ad.pos/Trans-Har BSu : And then instead of going on to Arusha they turned left, he evidently figured that they had the gas, and looking down he saw a pink sifting cloud, moving over the ground, and in the air, like the first snow in at ii blizzard, that comes from nowhere, and he knew the locusts were coming, up from the South. BSa : Dan kemudian bukannya menuju Arusha, pesawat itu malah berbelok ke kiri, lelaki itu yakin mereka rupanya punya cukup bahan bakar, dan ketika matanya melihat ke bawah, dilihatnya gumpalan awan merah jambu bertebaran, berarak di atas permukaan tanah, sementara di udara, bagaikan butir salju pertama dalam badai, yang datang entah dari mana, dan dia tahu kawanan belalang raksasa mulai bermunculan dari selatan. Kekurang berterimaan klausa pada data 251 adalah terjemahan klausa tersebut terlalu panjang dan kurang sesuai dengan kaidah bahasa sasaran. Teknik transposisi mengubah bentuk klausa dari hipotaktik enhansi + parataktik ekstensi menjadi hipotaktik enhansi. Teknik tersebut tidak mengubah klausa kompleks menjadi klausa simpleks sehingga terjemahannya ke dalam BSa terlalu panjang. Klausa kompleks di atas juga diterjemahkan terlalu harfiah dan membuat terjemahan klausa tersebut menjadi panjang. Pada data 287, kekurang berterimaan terjemahan terjadi pada kata ganti orang yang ambigu. Kata ganti tersebut muncul pada klausa ‘Suami perempuan pemilik Bal Musette itu seorang pengemudi taksi dan saat dia, Harry, harus to user berangkat dengan pesawat terbangcommit pagi-pagi sekali’. Kata ganti ‘dia’ pada klausa
perpustakaan.uns.ac.id
199 digilib.uns.ac.id
tersebut ambigu karena bisa mengacu kepada suami perempuan pemilik Bal Musette dan juga Harry. Selanjutnya pada data 305, 306, dan 308, memiliki struktur klausa yang terlalu panjang dan kompleks dalam BSa sehingga kurang sesuai dengan kaidah bahasa BSa. Hal tersebut yang menyebabkan terjemahan klausa kompleks tersebut kurang berterima. Dari segi keterbacaan, teknik harfiah-transposisi ini juga menimbulkan terjemahan yang masuk dalam tingkat keterbacaan sedang. Klausa kompleks yang memiliki tingkat keterbacaan sedang ditemukan pada klausa kompleks parataktik. Dari 10 klausa, 2 diantaranya memiliki tingkat keterbacaan sedang. Berikut data klausanya. Data 135/PEL/PEL.HEN.cau-con.rea.PEK.ad.pos/Trans-har BSu : Drinking together, with no pain now except the discomfort of lying in the one position, the boys lighting a fire, its shadow jumping on the tents, he could feel the return of acquiescence in this life of pleasant surrender. BSa : Minum bersama, tanpa rasa nyeri kecuali tidak nyaman karena hanya dapat berselonjor dengan sebelah kaki saja, sementara dua bocah itu menyalakan api, dan bayang-bayang api itu melompat hingga ke tenda, lelaki itu dapat merasakan datangnya kembali rasa tentram dalam hidup yang menyenangkan berserah diri ini. Data147/PEL.PEK.ad.adv.PEN.tem.PEK.ad.Pos/PEK.ad.pos.PELHEN.caucon.rea.PEK.ad.adv.PEN.tem.PEK.ad.pos/Trans-Har BSu : She looked at him with her well-known, well-loved face from Spur and Town & Country, only a little the worse for drink, only a little the worse for bed, but Town & Country never showed those good breasts and those useful thighs and those lightly smallof- back-caressing hands, and as he looked and saw her well-known pleasant smile, he felt death come again. BSa : Perempuan itu melihat pada lelaki itu dengan wajahnya yang tak asing dan disukai seperti wajah-wajah dalam majalah Spur dan Town and Country, hanya sedikit berkerut karena banyak minum, hanya agak terlalu gemar bermain cinta, tetapi Town and Country tidak pernah memperagakan buah dada yang montok itu dan paha yang bagus dan telapak tangannya yang lembut membelai, dan ketika dia commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
200 digilib.uns.ac.id
menengok kepadanya dan melihat senyumnya yang tak asing dan menyenangkan itu merekah, lelaki itu kembali merasa ajalnya hampir tiba. Responden menilai bahwa data 135 memiliki tingakt keterbacaan sedang. Klausa tersebut terlalu panjang sehingga responden harus membaca klausa tersebut lebih dari satu kali untuk memahaminya. Selain itu, responden juga tidak bisa menangkap makna dari klausa ‘dalam hidup yang menyenangkan berserah diri ini’. Hal ini juga terjadi pada data 147. Klausa tersebut masuk dalam kategori keterbacaan sedang karena klausa tersebut terlalu panjang. Responden harus membaca beberapa kali supaya bisa memahami makna dari klausa kompleks tersebut. 4.2.2.2.
Dampak Teknik Amplifikasi Linguistik-Harfiah
Penerapan 2 teknik yang berdampak signifikan pada kualitas terjemahan adalah teknik amplifkasi linguistik-harfiah. Dampak yang sangat signifikan terjadi dalam klausa kompleks campuran parataktik-hipotaktik. Dari 4 klausa, 3 klausa diterjemahkan akurat dan 1 klausa kurang akurat. Dari segi keberterimaan, 3 klausa berterima dan 1 klausa kurang berterima. Sedangkan dalam segi keterbacaan keempat klausa tersebut memiliki keterbacaan tinggi. Dalam klausa kompleks parataktik dan hipotaktik, teknik ini tidak terlalu berdampak signifikan. Dari 7 klausa parataktik semuanya diterjemahkan akurat, berterima dan memiliki tingkat keterbacaan tinggi. Sedangkan dalam klausa kompleks hipotaktik, dari 5 klausa semuanya diterjemahkan akurat berterima dan memiliki keterbacaan tinggi. Berikut contoh klausa kompleks parataktik-hipotaktik yang diterjemahkan kurang akurat dan kurang berterima. commit to user Data 309/PEK.ad.pos.HEN.tem/PEK.ad.pos.HEN.tem/Har-AL
perpustakaan.uns.ac.id
BSu BSa
201 digilib.uns.ac.id
: In her dream she was at the house on Long Island and it was the night before her daughter's debut. : Di dalam mimpinya ia tengah berada di rumahnya di Long Island dan saat itu malam sebelum acara resmi perpisahan sekolah anak gadis. Kekurang akuratan dari terjemahan klausa kompleks tersebut terjadi pada
teknik amplifikasi linguistik pada kata ‘debut’. Kata tersebut seharusnya bermakna ‘pertunjukan pertama’. Namun pada klausa tersebut diterjemahkan dengan teknik amplifikasi linguistik menjadi ‘acara resmi perpisahan sekolah’. Hal itu membuat terjemahan menjadi kurang akurat karena terjadi distorsi makna. Klausa yang memiliki tingkat terjemahan kurang berterima adalah sebagai berikut. Data 257/HEN.cau-co.pur.PEK.ad.pos. /HEN.cau-co.re.PEK.ad.pos./AL-Har BSu : You were equipped with good insides so that you did not go to pieces that way, [[the way most of them had]], and you made an attitude [[that you cared nothing for the work you used to do, now that you could no longer do it.]] BSa : Kita dikaruniai sesuatu yang kokoh dalam diri kita, jadi kita tidak kehilangan pegangan seperti mereka, [[seperti sebagian besar dari mereka]], dan kita pasang sikap [[bahwa kita tidak peduli sedikitpun pada pekerjaan yang pernah kita lakukan dulu, karena sekarang kita tidak mampu lagi melakukannya.]] Klausa tersebut di atas kurang berterima karena struktur klausa BSa nya terlalu panjang sehingga kurang berterima dalam kaidah BSa. 4.2.2.3.
Dampak Teknik harfiah-naturalized borrowing
Teknik selanjutnya yang digunakan dalam menerjemahkan klausa kompleks adalah teknik harfiah-naturalized borrowing. Dalam satu klausa ditemukan 2 teknik tersebut. Klausa yang menerapkan 2 teknik tersebut adalah klausa kompleks parataktik dan klausa kompleks parataktik-hipotaktik. Dalam klausa kompleks parataktik, dari 5 klausa diterjemahkan akurat dan berterima. commit to user
202 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dalam kategori keterbacaan 3 klausa memiliki keterbacaan tinggi dan 2 klausa memiliki keterbacaan sedang. Dalam klausa kompleks campuran parataktik hipotaktik hanya ditemukan 1 klausa. Klausa tersebut diterjemahkan akurat, berterima dan memiliki keterbacaan tinggi. Berikut klausa yang diterjemahkan dengan teknik harfiah-naturalized borrowing dan memiliki tingkat keterbacaan sedang. Data 020/PPL/PPL/Har-NB BSu : "Where did we stay in Paris?" he asked the woman [[who was sitting by him in a canvas chair]], now, in Africa. BSa : “Di paris kita tinggal dimana?” tanyanya kepada perempuan [[yang duduk di kursi kanvas di sampingnya]], sekarang, di Afrika. Data 100/PEK.ad.pos.PEL/SK/10/PEK.ad.pos.PEL/Har-NB BSu : It was snow too [[that fell all Christmas week that year up in the Gauertal, that year they lived in the woodcutter's house with the big square porcelain stove that filled half the room, ]] and they slept on mattresses filled with beech leaves, the time the deserter came with his feet bloody in the snow. BSa : Dan salju pula [[yang berjatuhan di sepanjang minggu Natal pada tahun itu di Gauertal, tahun mereka tinggal di rumah si penebang kayu, yang dilengkapi sebuah belanga besar segi empat dari porselen yang hampir mengisi separuh kamar itu,]] dan mereka tidur beralaskan kasur yang diisi dengan daun-daun pohon hias, saat si desertir itu muncul sambil menyeret kakinya yang berdarah-darah di atas salju. Penerapan teknik harfiah pada data 020 menyebabkan tingkat keterbacaan klausa sedang. Klausa tersebut diterjemahkan terlalu harfiah sehingga terdapat susunan klausa yang tidak dapat dipahami. Susunan klausa yang tidak bisa dipahami oleh responden adalah klausa ‘sekarang, di Afrika’. Selanjutnya pada data 100, responden tidak bisa memahami kata the deserter yang diterjemahkan dengan teknik naturalized borrowing menjadi ‘si desertir’.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
4.2.2.4.
203 digilib.uns.ac.id
Dampak Teknik Harfiah-Amplifikasi
Dua teknik selanjutnya yang berdampak signifikan pada kualitas hasil terjemahan adalah teknik harfiah-amplifikasi. Pada klausa kompleks parataktik, dari 6 klausa diterjemahkan akurat. Dari segi keberterimaan, 4 klausa berterima dan 2 klausa tidak berterima. Keenam klausa parataktik tersebut memiliki tingkat keterbacaan tinggi. Berikut contoh klausa yang masuk dalam kategori kurang berterima. Data 091/PELPEN.tem/PEK.ad.pos.PEN.tem/Amp-Har BSu : A fourth planed down, to run quick-legged and then waddle slowly toward the others. BSa : Burung yang keempat menukik dan mendarat berlari-larian dan kemudian melangkah perlahan-lahan menuju kawan-kawannya yang lain. Data 103/PEK.ad.neg/PEK.ad.neg/Amp-Har BSu : But he had never written a line of that, nor of that cold, bright Christmas day with the mountains showing across the plain [[that Barker had flown across the lines to bomb the Austrian officers' leave train, machinegunning them as they scattered and ran.]] BSa : Tetapi mengenai itu belum pernah sebaris kalimat pun ditulisnya, juga tidak sebaris pun mengenai hari Natal [[yang dingin dan cerah itu]] dengan pegunungan yang menjulang di seberang sana padang yang luas [[yang pernah dilintasi Barker dengan pesawatnya ketika hendak menjatuhkan bom ke atas kereta api yang sedang mengangkut para perwira Austria yang akan cuti, menembaki mereka yang berhamburan kucar kacir dari kereta dan berlarian, dengan senapan mesin.]] Kekurang berterimaan klausa pada data 091 adalah kurangnya tanda baca koma (,) pada klausa BSa ‘Burung yang keempat menukik dan mendarat berlari-larian dan kemudian melangkah perlahan-lahan…’. Sebelum konjungsi ‘and then’ membutuhkan tanda koma (,) agar sesuai dengan kaidah bahasa sasaran. Kemudian pada data 103, struktur klausa BSa tersebut terlalu panjang. Dalam klausa kompleks hipotaktik, penerapan 2 teknik tersebut tidak user berdampak signifikan terhadap commit kualitastoterjemahan. Dari 2 klausa kompleks
perpustakaan.uns.ac.id
204 digilib.uns.ac.id
hipotaktik, keduanya diterjemahkan secara akurat, berterima, dan memiliki tingkat keterbacaan tinggi. Dalam klausa kompleks parataktik-hipotaktik, ditemukan 1 klausa diterjemahkan kurang akurat dari 3 klausa. Berikut contoh klausa yang memiliki kualitas kurang akurat. Data272/HEN.cau-co.con.re.PEL.PEK.ad.pos/HEN.cauco.con.re.PEK.ad.adv.PEK.ad.pos/Har-Amp BSu : He had gone to a place to dance with her afterward, she danced badly, and left her for a hot Armenian slut, [[that swung her belly against him so it almost scalded.]] BSa : Sesudahnya ia sempat mengunjungi suatu tempat untuk berdansa bersamanya, namun perempuan itu tak pandai berdansa, dan digantikannya ia dengan perempuan Armenia berdarah panas, [[yang menggosok-gosokkan perutnya pada perutnya sedemikian rupa hingga perutnya terasa sakit.]] Teknik harfiah yang diterapkan pada klausa di atas menyebabkan klausa tersebut kurang akurat. Klausa tersebut diterjemahkan terlalu harfiah sehingga terjadi distorsi makna pada frasa a hot Armenian slut yang diterjemahkan menjadi ‘perempuan Armenia berdarah panas’. 4.2.2.5.
Dampak Teknik Transposisi-Amplifikasi Linguistik
Gabungan 2 teknik transposisi-amplifikasi linguistik ditemukan pada klausa kompleks parataktik dan hipotaktik. Pada klausa parataktik, 2 klausa diterjemahkan akurat dan 1 klausa kurang akurat. Pada klausa kompleks hipotaktik, teknik ini tidak berdampak signifikan pada kualitas terjemahan. Ditemukan 1 klausa menggunakan teknik-teknik tersebut dan diterjemahkan akurat, berterima, dan memiliki keterbacaan tinggi. Berikut contoh klausa yang akurat dan kurang akurat. Data 161/PEK.ad.pos/PEK.ad.adv/Trans-AL BSu : He lay still and death was not there. commit to user
205 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BSa
: Dia berbaring tidak bergerak-gerak tetapi malaikul maut belum terlihat juga.
Data 186/PEK.ad.pos/PEN.tem/Trans-AL BSu : The woman heard it and, stirred uneasily. BSa : Perempuan itu mendengarnya lalu bergerak resah dalam tidurnya. Data214/HEN.cau-co.con.pos.HEN.cau-co.res/HEN.cauco.con.pos.HEN.cau.co.re/Trans-AL BSu : If he lived by a lie he should try to die by it. BSa : Dan jika dengan kepalsuan ia menjalani hidupnya, maka ia pun harus berani mati bersama-sama kepalsuan. Klausa di atas menerapkan teknik transposisi dan harfiah dalam menerjemahkannya. Kedua teknik tersebut menghasilkan data yang akurat karena tidak ada distrosi makna dalam penerjemahannya. Namun ada satu klausa yang mempunyai kualitas tidak akurat ketika diterjemahkan menggunakan teknik transposisi-harfiah. Klausa tersebut adalah sebagai berikut. Data 008/PPL/KS/Trans-AL BSu : "I don't want to move," the man said. BSa : “Aku takkan beringsut seujung rambut pun.” Teknik amplifikasi linguistik yang diterapkan dalam menerjemahkan klausa di atas menyebabkan terjemahan kurang akurat. Kekurang akuratan tersebut terlihat pada kata ‘move’ yang diterjemahkan menjadi ‘beringsut seujung rambut pun’. Terjemahan klausa tersebut terlalu detail. 4.2.2.6. Teknik
Dampak Teknik Harfiah-Generalisasi harfiah-generalisasi
juga
berdampak
pada
kualitas
hasil
terjemahan. Dengan penerapan teknik ini, 5 klausa akurat, berterima, dan memiliki tingkat keterbacaan tinggi sedangkan 1 klausa diterjemahkan kurang akurat, kurang berterima, dan memiliki tingkat keterbacaan sedang. Berikut data commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
206 digilib.uns.ac.id
klausa yang masuk dalam kategori kurang akurat, kurang berterima, dan memiliki keterbacaan sedang. Data 177/PEK.ad.pos/SK/PEK.ad.pos/Har-Gen BSu : Take the cot up very gently and carry it into the tent. BSa : Angkat tempat tidur gantung itu perlahan-pahan dan bawa ke dalam masuk ke dalam rumah. Klausa di atas masuk dalam kategori kurang akurat. Kekurang akuratan terjemahan klausa tersebut terlihat pada kata the tent yang diterjemahkan menjadi ‘rumah’. Teknik generalisasi tersebut membuat terjemahan kurang akurat karena pesan yang ingin disampaikan BSu bergeser. Pesan dari klausa BSu adalah memasukkan tempat tidur gantung ke dalam tenda karena cerita tersebut berada di dalam perkemahan. Pesan tersebut bergeser ketika the tent diterjemahkan menjadi ‘rumah’. Data 034/PPL/PPL/Gen-Har BSu : "That bastard crosses there every night," the man said. BSa : “Si binatang celaka itu selalu lewat di situ setiap malam,” kata si lelaki. Klausa di atas masuk dalam kategori kurang berterima. Kekurang berterimaan klausa tersebut terlihat pada kata That bastard yang diterjemahkan dengan teknik generaliasi menjadi ‘Si binatang celaka’. Klausa tersebut kurang berterima karena istilah binatang celaka tidak dikenal dalam BSa. Terjemahan tersebut bisa diganti dengan ‘si binatang keparat’ agar lebih berterima. Data 162/PELPEK.ad.pos/PELPEK.ad.pos/Har-Gen BSu : It went in pairs, on bicycles, and moved absolutely silently on the pavements. BSa : Maut berkeliling berpasangan, naik sepeda, dan bergerak tanpa suara sedikit pun di jalan. Klausa di atas memiliki tingkat keterbacaan sedang. Responden perlu commitwaktu to useruntuk memahami klausa tersebut. konteks yang jelas dan membutuhkan
207 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Berikut beberapa contoh klausa yang memiliki kualitas akurat, berterima, dan memiliki keterbacaan tinggi. Data 029/PPL/PPL/Har-Gen BSu : "I shot a Tommy ram," she told him. BSa : “Aku menembak seekor domba muda,” katanya. Data 123/PEK.ad.pos/PEK.ad.pos/Gen-Har BSu : She was wearing jodphurs and carrying her rifle. BSa : Dia mengenakan celana panjang berburu yang ketat dari lutut hingga pangkal kaki dan menjinjing senapannya. 4.2.3. Dampak penerapan 3 Teknik Penerjemahan Terhadap Kualitas Terjemahan Penerapan 3 teknik penerjemahan dalam 1 klausa ditemukan pada klausa kompleks parataktik dan klausa kompleks campuran parataktik-hipotaktik.Klausa kompleks parataktik yang menerpakan 3 teknik ini berjumlah 11 data. Sementara itu, klausa kompleks campuran parataktik-hipotaktik yang menerapkan 3 teknik ini berjumlah 10 data.
Untuk melihat dampak penerapan 3 teknik tersebut
terhadap kualitas terjemahan, peneliti menjelaskannya dalam tabel berikut ini.
commit to user
208 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 37. Penerapan 3 teknik dan dampaknya terhadap kualitas terjemahan Klausa Parataktik
Jumlah Parataktik Hipotaktik
Jumlah
Teknik Reduksi-Pure Borrowing-Harfiah HarfiahTransposisinaturalized Borrowing Amplifikasi Linguistik-HarfiahPure Borrowing Harfiah-AdaptasiTransposisi Modulasiamplifikasi-harfiah TransposisiPartikularisasiAmplifikasi Linguistik Harfiah-ModulasiAmplifikasi Linguistik TransposisiAmplifikasi Linguistik-Harfiah HarfiahTransposisiNaturalized Borrowing
A 0
KA 1
B 0
KB 1
KT 1
2
0
2
0
2
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
2
0
2
0
2
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1 0
9 2
2 0
11 2
0 0
0
0
1
1
0
0
2
0
2
0
0
0
1
1
0
0
1
0
1
0
0
1
0
1
0
0
1
0
1
0
0
0
1
1
0
7
3
10
0
10 Modulasi-Harfiah2 Transposisi 1 HarfiahTransposisiKompresi Linguistik Reduksi-Harfiah2 Pure Borrowing Harfiah1 TransposisiAmplifikasi 1 HarfiahTransposisiAdaptasi Modulasi-Harfiah1 Naturalized Borrowing 1 Amplifikasi Linguistik-HarfiahTransposisi 1 TransposisiHarfiah-Kreasi Diskursif commit to 10
user 0
KS 0
0
perpustakaan.uns.ac.id
209 digilib.uns.ac.id
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian teknik-teknik tersebut menghasilkan terjemahan yang akurat, berterima dan memiliki tingkat keterbacaan tinggi. Selain itu, teknik-teknik tersebut juga menghasilkan terjemahan yang kurang akurat, kurang berterima, namun memiliki tingkat keterbacaan tinggi. Teknik-teknik yang berdampak signifikan pada kualitas terjemahan adalah teknik reduksi-pure borrowing-harfiah, transposisi-amplifikasi linguistik-harfiah, modulasi-harfiah-transposisi, harfiah-transposisi-amplifikasi, dan transposisi-harfiah-kreasi diskursif. Berikut beberapa data yang menerapkan 3 teknik dan dampaknya terhadap kualitas terjemahan. 4.2.3.1.
Dampak Teknik Reduksi-Pure Borrowing-Harfiah
Gabungan 3 teknik reduksi-pure borrowing-harfiah pada klausa kompleks parataktik menghasilkan terjemahan yang kurang akurat, kurang berterima namun memiliki tingkat keterbacaan tinggi. Pada klausa kompleks hipotaktik, ditemukan 2 klausa yang menggunakan teknik-teknik tersebut. Kedua klausa tersebut diterjemahkan akurat, berterima, dan memiliki keterbacaan tinggi. Berikut contoh klausa yang kurang akurat dan kurang berterima. Data 093/PEK.ad.pos/PEK.ad.pos/Red-PB-Har BSu : There were a few Tommies [[that showed minute]] and white against the yellow and, far off, he saw a herd of zebra, white against the green of the bush. BSa : Tampak sejumlah senapan Tommy kecil-kecil, putih di latar kuning, dan di kejauhan, dilihatnya kawanan kuda zebra, titik-titik putih pada latar hijau semak-semak belukar. Klausa di atas masuk dalam kategori kurang akurat dan kurang berterima. Kekurang akuratan tersebut karena informasi dalan BSu ada yang hilang. Embedded clause [[that showed minute]] direduksi dalam BSa sehingga commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
210 digilib.uns.ac.id
informasi yang ingin disampaikan pada klausa tersebut tidak tersampaikan kepada pembaca. Klausa tersebut juga kurang berterima karena struktur klausa tersebut kurang logis dan kurang sesuai dengan struktur bahasa sasaran. 4.2.3.2.
Dampak Teknik Transposisi-Amplifikasi Linguistik-Harfiah
Penerapan 3 teknik ini ditemukan pada klausa kompleks parataktik dan klausa kompleks campuran parataktik-hipotaktik. Pada klausa kompleks parataktik ditemukan 1 klausa dan diterjemahkan akurat, memiliki keterbacaan tinggi, namun kurang berterima. Pada klausa kompleks parataktik-hipotaktik, ditemukan 1 klausa dan klausa tersebut diterjemahkan akurat, berterima, dan memiliki keterbacaan tinggi. Berikut contoh klausa yang kurang berterima namun akurat dan memiliki keterbacaan tinggi. Data184/PEK.ad.pos.PEN.tem.PEK.ad.pos.PEL.PEN.tem.PEK.ad.pos/PEK.a d.pos.PEN.tem.PEK.ad.pos.PEL.HEN.cauco.pur.PEN.tem.PEK.ad.pos/Trans-AL-Har BSu : Then they began to climb and they were going to the East it seemed, and then it darkened and they were in a storm, the rain so thick it seemed like flying through a waterfall, and then they were out and Compie turned his head and grinned and pointed and there, ahead, all he could see, as wide as all the world, great, high, and unbelievably white in the sun, was the square top of Kilimanjaro. BSa : Lalu mereka mulai menanjak dan mereka menuju ke timur tampaknya, dan kemudian hari gelap tiba-tiba dan mereka terperangkap di dalam badai, hujan lebat sekali sehingga kita seperti terbang menembus sebuah air terjun, dan kemudian mereka menyembul keluar dengan selamat dan dilihatnya Compie memalingkan kepalanya, menyeringai, dan menunjuk-nunjuk, dan di sana, membentang di hadapannya, sejauh matanya memandang, seluas dunia fana ini, megah, tinggi, menjulang dan putih berkilauan di bawah sinar matahari, tampaklah puncak persegi Kilimanjaro. Klausa di atas kurang berterima karena klausa dalam BSa terlalu panjang. Namun, klausa tersebut akurat karena tidak ada distorsi makna dan memiliki commit to user tingkat keterbacaan tinggi. Responden tidak mengalami kesulitan dalam
211 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
memahami klausa kompleks tersebut. Sehingga dapat disimpulakan tingkat keterbacaan klausa tersebut tinggi. Berikut klausa kompleks yang menerapkan teknik transposisi-amplifikasi linguistik-harfiah yang masuk dalam kategori akurat, berterima, dan memiliki tingkat keterbacaan tinggi. Data299/PEN.cau-co.con.pos.HEN.tem/PEN.cau-co.con.pos.HEN.cauco.pur/AL-Har-Trans BSu : Still this now, that he had, was very easy; and if it was no worse as it went on there was nothing to worry about. BSa : Dibandingkan dengan semua itu, apa yang dihadapi kini bukan apaapa; dan jika rasa nyeri itu tidak bertambah parah maka ia tak perlu khawatir. 4.2.3.3.
Dampak Teknik Modulasi-harfiah-transposisi
Penerapan 3 teknik selanjutnya ditemukan dalam penelitian ini adalah modulasi-harfiah-transposisi. Teknik-teknik ini ditemukan dalam klausa kompleks campuran parataktik-hipotaktik. Dari 2 klausa diantaranya 2 klausa diterjemahkan akurat, 1 klausa diterjemahkan kurang berterima, 1 klausa berterima, dan 2 klausa memiliki keterbacaan tinggi. Dampak dari penerapan teknik modulasi-harfiahtransposisi ini hanya membuat klausa menjadi kurang berterima. Berikut contoh klausa yang kurang berterima namun memiliki tingkat keterbacaan tinggi dan akurat. Data248/HEN.tem.PEK.ad.pos.HEL/HEN.tem.PEK.ad.pos.HEN.cauco.re/Mod-Har-Trans BSu : Since the gangrene started in his right leg he had no pain and with the pain the horror had gone and all he felt now was a great tiredness and anger that this was the end of it. BSa : Semenjak kaki kanannya membusuk ia tidak merasa sakit apa-apa lagi dan sejak mati rasa itu sirna pula rasa takutnya dan kini yang dirasakannya hanyalah rasa letih dan amarah yang sangat besar karena merasa inilah akhir dari segalanya. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
212 digilib.uns.ac.id
Kekurang berterimaan klausa di atas terlihat pada pemakain konjungsi ‘dan’ yang berturut-turut dalam satu klausa. Teknik harfiah adalah teknik yang menyebabkan klausa ini memiliki kualitas kurang berterima. Selanjutnya klausa yang diterjemahkan akurat, berterima, dan memiliki keterbacaan tinggi adalah sebagai berikut. Data294/PEK.ad.pos.HEN.tem/SK/1.PEK.ad.pos.HEN.tem.2.HEN.tem.PEL. PEK.ad.pos/Trans-Har-Mod BSu : The boy got the rifle from the kitchen and shot him when he tried to come into the barn and when they came back to the ranch he'd been dead a week, frozen in the corral, and the dogs had eaten part of him. BSa : Si bocah mengambil sepucuk senapan dari dapur dan menembak orang itu ketika orang itu mencoba memaksa masuk kandang. Waktu mereka kembali ke peternakan orang itu telah mati seminggu lamanya, membeku di balik pagar kandang, dan tubuhnya sebagian sudah habis digerogoti anjing. 4.2.3.4.
Dampak Teknik Harfiah-transposisi-amplifikasi
Penerapan 3 teknik selanjutnya dalam satu klausa adalah teknik harfiahtransposisi-amplifikasi. Teknik ini ditemukan pada klausa kompleks partaktikhipotaktik. Penerapan teknik tersebut menyebabkan klausa menjadi kurang berterima namun akurat dan memiliki keterbacaan tinggi. Data278/HEN.tem.PEK.ad.pos/HEN.tem.PEK.ad.pos.PEN.tem/Har-TransAmp BSu : And there in the cafe as he passed was that American poet with a pile of saucers in front of him and a stupid look on his potato face talking about the Dada movement with a Roumanian [[who said his name was Tristan Tzara, who always wore a monocle and had a headache]], and, back at the apartment with his wife [[that now he loved again, the quarrel all over, the madness all over, glad to be home, the office sent his mail up to the flat.]] BSa : Dan disana, di café it, selagi kebetulan lewat, matanya menangkap sosok si penyair Amerika berikut setumpukan tatakan gelas di hadapannya dan air mukanya yang dungu pada wajahnya yang menyeruapai kentang, dan yang membicarakan pergerakan Dada dengan seorang Rumania [[yang mengatakan namanya Istan Tzara, yang selalu mengenakan kacamata to user berlensa sebelah dan tak commit bergagang, dan yang selalu sakit kepala]], dan
perpustakaan.uns.ac.id
213 digilib.uns.ac.id
ketika tiba saatnya untuk kembali ke apartemennya yang sempit dan pengap ke pelukan istrinya [[yang kembali dicintainya, sebab kini pertengkaran mereka sudah berakhir, semua kegilaan petualangannya sudah usai, bahagia rasanya berada di rumah kembali, kantornya mengirimkan surat-suratnya ke rumah itu. ]] Klausa tersebut kurang berterima karena terjemahan klausa dalam BSa terlalu kompleks. Penerapan ketiga teknik dalam klausa tersebut menyebabkan klausa menjadi kurang berterima. 4.2.3.5.
Dampak Teknik Transposisi-Harfiah-Kreasi Diskursif
Teknik selanjutnya yang berdampak signifikan terhadap kualitas terjemahan adalah teknik transposisi-harfiah-kreasi diskursif. Teknik ini menyebabkan terjemahan klausa menjadi kurang akurat dan kurang berterima. Dari segi keterbacaan, klausa ini memiliki tingkat keterbacaan tinggi. Data307/PEK.ad.pos.PEN.tem.PEK.ad.pos.PEN.tem.HEN.tem.PEK.ad.pos.P EN.tem.PEK.ad.pos.HEN.cauco.res/PEK.ad.pos.PEK.ad.pos.PEN.tem.HEN.tem.PEK.ad.pos.PEN.tem.PE K.ad.pos.HEN.cau-co.re/Trans-Har-KD BSu : Then they were over the first hills and the wildebeeste were trailing up them, and then they were over mountains with sudden depths of greenrising forest and the solid bamboo slopes, and then the heavy forest again, sculptured into peaks and hollows until they crossed, and hills sloped down and then another plain, hot now, and purple brown, bumpy with heat and Compie looking back to see how he was riding. BSa : Saat kemudian, mereka melintasi bukit-bukit yang pertama dan kerbau liar itu membuntuti mereka melintasi pegunungan dengan hutan-hutan menghijau yang tiba-tiba menghunjam dalam dan lereng-lereng yang penuh pohon bamboo, dan kemudian hutan yang lebat kembali, terpahat ke dalam puncak-puncak dan lembah-lembah hingga bersilangan, dan bukitbukit melandai dan kemudian muncul lagi dataran, panas sekarang, dan coklat lembayung, bergoncang-goncang kena udara panas dan Compie sesekali menoleh ke belakang untuk melihat apakah dia tidak kurang suatu apa. Kekurang berterimaan dari klausa di atas dapat dilihat dari struktur klausa BSa yang terlalu panjang dan penggunaan konjungsi ‘dan’, ‘dan kemudian’, commit to user
214 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
‘hingga’ yang kurang efisien sehingga membuat kalimat tersebut menjadi tidak efektif. Ketiga teknik yang digunakan dalam menerjemahkan klausa tersebut membuat terjemahan klausa kompleks menjadi akurat dan memiliki keterbacaan tinggi namun kurang berterima. Responden tidak mengalami kesulitan dalam memahami makna klausa tersebut. Klausa 307 di atas masuk dalam kategori akurat karena tidak ada distorsi makna dalam BSa. 4.2.4. Dampak penerapan 4 Teknik Penerjemahan Terhadap Kualitas Terjemahan Teknik selanjutnya yang ditemukan dalam satu klausa adalah penerapan 4 teknik penerjemahan. Penerapan 4 teknik ini ditemukan dalam klausa kompleks parataktik dan campuran parataktik-hipotaktik. Penerapan 4 teknik ini banyak ditemukan dalam klausa kompleks campuran parataktik-hipotaktik. Hal ini menunjukkan bahwa semakin kompleks klausa dalam BSu, semakin banyak teknik yang ditemukan. Berikut tabel teknik-teknik tersebut dan dampaknya pada kualitas terjemahannya.
commit to user
215 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 38: Penerapan 4 Teknik dan Dampaknya Terhadap Kualitas Terjemahan
Klausa
Teknik
Parataktik
Harfiah-AdaptasiReduksi-Pure Borrowing HarfiahTransposisiNaturalized Borrowing-Pure Borrowing
Jumlah Parataktik Hipotaktik
Jumlah
Harfiah-adaptasiModulasiNaturalized Borrowing AmplifikasiHarfiahGeneralisasiAmplifikasi Linguistik AmplifikasiTransposisiKompensasiHarfiah AmplifikasiTransposisiHarfiahGeneralisasi
Kualitas B KB 1 0
A 1
KA 0
KT 1
KS 0
1
0
1
0
1
0
2 1
0 0
2 1
0 0
2 1
0 0
1
0
1
0
1
0
1
0
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
4
0
3
1
4
0
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan 4 teknik dalam satu klausa menyebabkan terjemahan akurat, berterima, dan memiliki tingkat keterbacaan tinggi. Namun penerapan 4 teknik tersebut juga dapat menyebabkan terjemahan menjadi akurat, memiliki keterbacaan tinggi tetapi kurang berterima. Penerapan 4 teknik tersebut adalah teknik Amplifikasi-Transposisi-KompensasiHarfiah. Berikut data klausa kompleks campuran parataktik-hipotaktik yang commit to user menerapkan 4 teknik penerjemahan.
216 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Data276/PEK.ad.pos.HEN.tem/PEK.ad.pos.HEN.tem.PEN.tem.PEK.ad.pos/ Amp-Trans-Komp-Har BSu : The Turks had come steadily and lumpily and he had seen the skirted men running and the officers shooting into them and running then themselves and he and the British observer had run too until his lungs ached and his mouth was full ofthe taste of pennies and they stopped behind some rocks and there were the Turks coming as lumpily as ever. BSa : Pasukan Turki terus berdatangan dan bergerombol-gerombol dan ia melihat serdadu-serdadu berpakaian rok itu berlarian ketika para perwira itu menembaki mereka dan kemudian mereka sendiri berlarian pula dan dia dan pengamat Inggris itu juga berlari hingga paru-parunya terasa sakit dan mulutnya terasa seperti penuh duri dan mereka bersembunyi di balik sebuah batu besar dan serdadu-serdadu Turki terus juga berdatangan begerombolan-gerombolan. Klausa tersebut kurang berterima karena klausa dalam BSa terlalu panjang dan kompleks. Dari segi keakuratan dan keterbacaan, klausa tersebut akurat dan memiliki keterbacaan tinggi. 4.2.5. Dampak penerapan 5 Teknik Penerjemahan Terhadap Kualitas Terjemahan Dalam penelitian ini juga ditemukan penerapan 5 teknik dalam satu klausa. Penerapan 5 teknik hanya ditemukan dalam klausa kompleks campuran parataktik-hipotaktik. Tebel di bawah ini akan menyajikan teknik-teknik penerjemahan dan dampak yang ditimbulkan terhadap kualitas terjemahan. Tabel 39: Penerapan 5 teknik dan dampaknya terhadap kualitas terjemahan Klausa Parataktik Hipotaktik
Jumlah
Teknik TransposisiModulasi-Kompresi LinguistikAmplifikasi-Harfiah
A 1
KA 0
B 0
KB 1
KT 1
KS 0
1
0
0
1
1
0
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
217 digilib.uns.ac.id
Hanya ditemukan satu klausa yang menerapkan 5 teknik penerjemahan. Teknik-teknik yang digunakan tersebut menyebabkan terjemahan klausa menjadi akurat dan memiliki tingkat keterbacaan tinggi namun kurang berterima. Berikut data klausa yang menerapkan 5 teknik ini. Data275/PEK.ad.pos.HEN.tem.PEK.ad.pos.HEN.cauco.re/PEL.PEN.tem.PEK.ad.pos.PEK.ad.pos.HEN.tem.PEK.ad.pos.HEN.tem .HEN.cau-co.re/Trans-Mod-KL-Amp-Har BSu : They got into a taxi and drove out to Rimmily Hissa along the Bosphorus, and around, and back in the cool night and went to bed and she felt as over-ripe as she looked but smooth, rose-petal, syrupy, smooth-bellied, big-breasted and needed no pillow under her buttocks, and he left her before she was awake looking blousy enough in the first daylight and turned up at the Pera Palace with a black eye, carrying his coat because one sleeve was missing. BSa : Keduanya mencegat taksi menuju Rimmily Hissa di tepi Selat Bosporus, berputar-putar di sana tanpa tujuan lalu kembali ke pelukan malam yang dingin dan bercinta di ranjang dan perempuan itu terasa panas seperti raut mukanya tetapi halus, seperti kelopak bunga mawar, manis bagai air gula, perutnya halus dadanya montok, pinggulnya pun tak perlu alas, dan ditinggalkannya perempuan itu sebelum ia sempat terjaga di waktu subuh dan kembali ke Pera Palace dengan sebelah matanya hitam kena tinju, sambil menjinjing mantelnya karena lengan mantel itu hilang satu. Klausa kompleks di atas akurat karena tidak ada distorsi makna namun kurang berterima. Kekurang berterimaan tersebut dapat dilihat dari struktur BSa yang terlalu kompleks sehingga kurang berterima dalam kaidah bahasa Indonesia. Keterbacaan klausa tersebut tinggi karena responden tidak mengalami kesulitan dalam memahami makna yang disampaikan dalam klausa kompleks tersebut. 4.2.
PEMBAHASAN Klausa kompleks yang paling dominan ditemukan dalam penelitian ini
adalah klausa kompleks parataktik. Sebanyak 164 (52,74%) klausa kompleks berbentuk parataktik dalam cerita pendek The Snow of Kilimanjaro. Penggunaan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
218 digilib.uns.ac.id
klausa kompleks hipotaktik dan klausa campuran parataktik-hipotaktik tidak terlalu banyak ditemukan. Penggunaan klausa kompleks parataktik merupakan ciri dari struktur genre naratif. Wiratno (2009:352) menyatakan bahwa klausa kompleks parataktik- sebagaimana tercermin pada konjungsi yang digunakanberfungsi sebagai ekstensi informasi yang lazim dijumpai pada gaya non-ilmiah lisan. 1. Dampak Teknik Penerjemahan Terhadap Bentuk Klausa Dalam menerjemahkan klausa kompleks, penerjemah harus lebih teliti agar semua makna tersampaikan dengan baik. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan istilah kalimat yang diperkenalkan oleh Halliday (2004) dalam Linguistik Sistemik Fungsional (LSF). LSF memandang bahasa sebagai sumber makna. LSF mendiskripsikan bahasa pada penggunaan dan fokus pada teks dan konteksnya. Selain itu, LSF bukan hanya memandang struktur klausa tapi juga bagaiamana struktur-struktur klausa tersebut membangun makna. (Gerot & Wignell, 1995: 6). Kalimat dalam LSF disebut dengan istilah klausa. Klausa dalam LSF berdasarkan hubungan interdependensinya dibagi menjadi parataktik dan hipotaktik. Sementara berdasarkan hubungan logiko-semantiknya, klausa kompleks dikelompokkan menjadi elaborasi, ekstensi, dan enhansi. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian klausa kompleks terdahulu adalah pada pendekatannya. Penelitian-penelitian terdahulu menggunakan pendekatan Linguistik Formal. Linguistik Fomal mendeskripsikan struktur dari suatu kalimat. Pokok permasalahan pada linguistik formal adalah ‘bagaimana struktur suatu kalimat?’ (Gerot & Wignell, 1995: 5). Dalam Linguistik Formal ini commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
219 digilib.uns.ac.id
kalimat dibedakan menjadi kalimat tunggal, kalimat majemuk setara, dan kalimat majemuk bertingkat. Peneliti juga menggunakan teori tentang teknik penerjemahan yang dikemukakan oleh Molina dan Albir (2002). Peneliti mengelompokkan teknik menjadi 1 – 5 teknik. Hal ini dilakukan karena penelitian ini dilakukan pada tataran klausa kompleks. Pengelompokan penggunaan teknik ini dilakukan untuk mengetahui teknik apa saja yang digunakan dalam satu klausa kompleks dan yang menyebabkan pergeseran dan tidak menyebabkan pergeseran bentuk dalam penerjemahan klausa kompleks. 1.1.
Parataktik Dalam terjemahannya, klausa kompleks ini mengalami pergeseran dan
tidak mengalami pergeseran. Pada klausa kompleks parataktik, dari 164 klausa ditemukan 137 klausa tidak mengalami pergeseran. Klausa yang mengalami pergeseran berjumlah 27 klausa. Pergeseran tersebut dipengaruhi oleh teknik yang diterapkan. Penerapan teknik tersebut, selain berdampak pada bentuk klausa juga berdampak pada kualitas terjemahan klausa kompleks. Teknik yang diterapkan dalam menerjemahkan klausa kompleks parataktik adalah 1 teknik, gabungan 2 teknik, gabungan 3 teknik dan gabungan 4 teknik. Terdapat 89 data yang menerapkan 1 teknik dalam menerjemahkan klausa kompleks parataktik. Teknik-teknik tersebut adalah harfiah, amplifikasi linguistik, generalisasi, modulasi, kompresi linguistik, amplifikasi dan transposisi. Klausa kompleks yang diterjemahkan dengan teknik penerjemahan harfiah, kompresi linguistik dan generalisasi tidak mengalami pergeseran bentuk klausa dalam BSa. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
220 digilib.uns.ac.id
Penerapan 1 teknik yang menyebabkan pergeseran bentuk klausa dalam BSa adalah teknik amplifikasi linguistik, modulasi, amplifikasi, dan transposisi. Teknik penerjemahan harfiah paling banyak ditemukan dalam penerapan 1 teknik ini. Hal ini menyebabkan klausa parataktik yang menerapkan 1 teknik ini lebih dominan tidak mengalami pergeseran bentuk klausa. 86 klausa di terjemahkan tetap dan 3 klausa mengalami pergeseran bentuk dalam penerjemahnnya. Penerapan gabungan 2 teknik dalam menerjemahkan klausa kompleks menyebabkan klausa kompleks parataktik ini mengalami pergeseran dan tidak mengalami pergeseran saat diterjemahkan. Ditemukan 62 data yang menerapkan gabungan 2 teknik ini. Gabungan 2 teknik yang menyebabkan pergeseran bentuk klausa parataktik dalam BSa adalah harfiah-transposisi, transposisi-amplifikasi linguistik, transposisi-modulasi. Teknik yang paling banyak menyebabkan pergeseran bentuk klausa dalam BSa adalah teknik harfiah-transposisi. Gabungan 2 teknik harfiah-transposisi yang menyebabkan pergeseran bentuk adalah teknik transposisi. Teknik tersebut mengubah struktur klausa dari BSu ke dalam BSa. Sementara itu, gabungan 2 teknik lain yang tidak menyebabkan pergeseran bentuk klausa adalah teknik amplifikasi linguistik-harfiah, harfiah-naturalized borrowing, modulasi-harfiah, kesepadanan lazim-harfiah, harfiah-generalisasi, reduksiharfiah, kompresi linguistik-harfiah, adaptasi-harfiah, harfiah-pure borrowing, harfiah-kompensasi, kompresi linguistik-generalisasi, harfiah-amplifikasi, dan amplifikasi-reduksi. Gabungan 2 teknik yang paling banyak ditemukan adalah teknik modulasi-harfiah. Teknik modulasi mengubah sudut pandang, fokus, atau kategori kognitif dalam tataran leksikal sehingga tidak menyebabkan pergeseran commit to user
221 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
bentuk klausa. Sedangkan teknik harfiah adalah teknik mengalihkan sebuah ekspresi kata demi kata tetapi strukturnya sudah mengikuti aturan dalam bahasa sasaran. Gabungan 2 teknik yang ditemukan dalam penelitian ini lebih banyak tidak mengubah bentuk klausa. Hal ini menyebabkan klausa parataktik yang menerapkan 2 teknik ini lebih dominan tidak mengalami pergeseran bentuk klausa. Penerapan gabungan 3 teknik dalam klausa kompleks parataktik ini berjumlah 11data. Teknik-teknik tersebut adalah reduksi-pure borrowing-harfiah, harfiah-transposisi-naturalized borrowing, amplifikasi linguistik-harfiah-pure borrowing, harfiah-adaptasi-transposisi, modulasi-amplifikasi-harfiah, transposisipartikularisasi-amplifikasi
linguistik,
dan
amplifikasi
linguistik-harfiah-
transposisi. Penggunaan gabungan teknik-teknik tersebut menyebabkan klausa mengalami pergeseran bentuk dan tidak mengalami pergeseran bentuk. Teknikteknik yang menyebabkan pergeseran bentuk klausa adalah harfiah-transposisinaturalized borrowing, harfiah-adaptasi-transposisi, transposisi-partikularisasiamplifikasi linguistik dan amplifikasi linguistik-harfiah-transposisi. Penerapan 3 gabungan teknik penerjemahan ini lebih banyak tidak mengubah bentuk klausa. Ditemukan 7 klausa yang tidak mengalami pergeseran dan 4 klausa yang mengalami pergeseran. Penggunaan 3 teknik penerjemahan ini tidak berdampak signifikan pada pergeseran klausa. Penerapan gabungan 4 teknik dalam penerjemahan klausa kompleks parataktik berjumlah 2 data. Teknik- teknik tersebut berdampak terhadap bentuk klausa. Gabungan teknik-teknik yang menyebabkan pergeseran bentuk klausa commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
222 digilib.uns.ac.id
dalam BSa adalah harfiah-transposisi-naturalized borrowing-pure borrowing. Teknik-teknik yang tidak menyebabkan pergeseran adalah harfiah-adaptasireduksi-pure borrowing. Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa teknik yang paling banyak diterapkan dalam penerjemahan klausa kompleks parataktik adalah penerapan 1 teknik. Teknik yang paling banyak ditemukan dalam klausa ini adalah teknik-teknik yang tidak mengubah bentuk klausa sehingga klausa kompleks parataktik tidak begitu banyak mengalami pergeseran bentuk. 1.2.
Hipotaktik Klausa kompleks hipotaktik dalam penelitian ini berjumlah 83 klausa.
Klausa yang tidak mengalami pergeseran bentuk berjumlah 46 klausa sementara 17 klausa lainnya mengalami pergeseran. Pergeseran bentuk klausa tersebut disebabkan oleh teknik – teknik yang diterapkan dalam menerjemahkan klausa. Teknik-teknik yang diterapkan dalam menerjemahkan klausa kompleks hipotaktik adalah 1 teknik dan gabungan 2 teknik yang ditemukan dalam satu klausa. 62 klausa kompleks hipotaktik diterjemahkan menggunakan 1 teknik penerjemahan. Teknik-teknik tersebut adalah teknik penerjemahan harfiah, amplifikasi linguistik, modulasi dan transposisi. Teknik penerjemahan harfiah tidak menyebabkan pergeseran bentuk klausa. Ditemukan 40 klausa menerapkan teknik harfiah dan memiliki bentuk klausa tetap dalam BSa. Teknik selanjutnya yang tidak menyebabkan pergeseran bentuk klausa dalam BSa adalah teknik amplifikasi linguistik. Teknik modulasi yang diterapkan dalam menerjemahkan klausa kompleks hipotaktik menyebabkan klausa tersebut tetap dan bergeser commit to user
223 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dalam BSa. Dalam penelitian ini ditemukan 1 klausa mengalami pergeseran bentuk dan 1 klausa tidak mengalami pergeseran bentuk ketika diterjemahkan dalam BSa. Teknik transposisi dalam klausa ini juga menyebakan klausa mengalami pergeseran dan tidak mengalami pergeseran. Teknik transposisi menyebabkan 1 klausa diterjemahkan tetap dan 16 klausa mengalami pergeseran. Teknik transposisi yang tidak mengubah bentuk klausa terjadi pada tingkat klausa yang berubah menjadi frasa dan tidak mempengaruhi bentuk klausa BSa. Teknik transposisi yang mengubah bentuk klausa terjadi pada terjemahan yang secara keseluruhan mengubah struktur klausa. Teknik harfiah adalah teknik yang dominan diterapkan dalam penerjemahan klausa kompleks hipotaktik ini. Teknik yang tidak menyebabkan pergeseran banyak ditemukan dan menyebabkan sebagian besar klausa kompleks hipotaktik ini tidak mengalami pergeseran bentuk. Dampak penerapan 1 teknik menunjukkan 46 klausa kompleks hipotaktik diterjemahkan tetap sedangkan 17 klausa mengalami pergeseran. Gabungan 2 teknik juga ditemukan dalam penerjemahan klausa kompleks hipotaktik. Teknik-teknik yang tidak menyebabkan pergeseran bentuk klausa adalah
teknik
linguistik-harfiah,
amplifikasi dan
linguistik-harfiah,
harfiah-amplifikasi.
modulasi-harfiah, Teknik-teknik
kompresi
yang
tidak
menyebabkan pergeseran adalah teknik transposisi-amplifikasi linguistik, transposisi-amplifikasi, dan modulasi-amplifikasi linguistik. Teknik yang paling banyak ditemukan adalah teknik amplifikasi linguistik-harfiah. Selain itu, terdapat teknik-teknik yang menyebabkan klausa mengalami pergeseran. Teknik-teknik tersebut adalah teknik harfiah-transposisi, transposisi-amplifikasi linguistik, commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
224 digilib.uns.ac.id
transposisi-amplifikasi, dan modulasi-amplifikasi linguistik. Teknik yang paling banyak ditemukan adalah teknik harfiah-transposisi. Gabungan 2 teknik yang berdampak pada perubahan bentuk klausa adalah teknik transposisi. Teknik tersebut mengubah struktur klausa secara keseluruhan. Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa, teknik yang ditemukan dalam penerjemahan klausa kompleks hipotaktik adalah 1 teknik dan gabungan 2 teknik penerjemahan. Dalam penerapan 1 teknik maupun 2 teknik penerjemahan, terdapat banyak teknik yang tidak menyebabkan pergeseran bentuk klausa. Hal ini menyebabkan sebagian besar klausa hipotaktik tidak mengalami pergeseran bentuk dalam penerjemahannya. 1.3.
Parataktik-Hipotaktik Jumlah klausa kompleks campuran parataktik-hipotaktik yang ditemukan
dalam penelitian ini adalah 64 klausa. Dari 64 klausa, 24 klausa tidak mengalami pergeseran dan 40 klausa mengalami pergeseran. Pergeseran bentuk klausa tersebut terjadi karena penerapan teknik yang berbeda saat menerjemahkan klausa. Teknik-teknik yang dipakai dalam menerjemahkan klausa kompleks campuran parataktik hipotaktik ini adalah 1 teknik, gabungan 2 teknik sampai gabungan 5 teknik penerjemahan. Penerapan 1 teknik penerjemahan pada klausa kompleks campuran parataktik hipotaktik ini berjumlah 18 klausa. Teknik yang digunakan adalah teknik penerjemahan harfiah, amplifikasi linguistik, amplifikasi dan teknik transposisi. 14 klausa yang menerapkan teknik penerjemahan harfiah tidak mengalami pergeseran. Teknik yang menyebabkan pergeseran bentuk klausa commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
225 digilib.uns.ac.id
adalah teknik amplifikasi linguistik, amplifikasi, dan transposisi. Teknik amplifikasi linguistik adalah teknik mengeksplisitkan makna dari BSu ke BSa sehingga teknik ini membuat bentuk klausa dalam BSa bergeser. Ditemukan 1 klausa yang menerapkan teknik ini. Teknik amplifikasi adalah teknik menambahkan unsur detail informasi yang tidak ada dalam BSu. Penambahan dalam klausa ini adalah penambahan konjungsi yang menyebabkan klausa mengalami pergeseran bentuk. Terdapat 1 klausa yang menerapkan teknik amplifikasi dalam penelitian ini. Kemudian ditemukan 2 klausa yang menerapkan teknik transposisi. Teknik transposisi yang digunakan untuk menerjemahkan klausa kompleks campuran parataktik-hipotaktik ini mengubah struktur klausa. Pengubahan struktur itu adalah dari klasua kompleks menjadi klausa simpleks, memecah satu klausa kompleks menjadi beberapa klausa kompleks, memecah satu klausa kompleks menjadi beberapa klausa simpleks atau mengubah bentuk klausa secara keseluruhan. Teknik yang paling banyak ditemukan adalah teknik penerjemahan harfiah. Penerapan 1 teknik ini tidak berdampak signifikan terhadap pergeseran bentuk klausa. Penerapan gabungan 2 teknik penerjemahan berdampak signifikan pada pergeseran bentuk klausa. Terdapat 25 klausa yang bergeser akibat penerapan teknik-teknik ini. Gabungan 2 teknik yang menyebabkan pergeseran bentuk klausa adalah teknik harfiah-transposisi, amplifikasi linguistik-harfiah, reduksiharfiah, kompresi linguistik-harfiah, transposisi-modulasi, harfiah-amplifikasi, dan transposisi-amplifikasi. Teknik-teknik yang paling banyak ditemukan adalah gabungan teknik harfiah-transposisi. commit to user
226 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Selain mengalami pergeseran bentuk klausa, 6 klausa yang menerapkan 2 teknik ini tidak mengalami pergeseran bentuk klausa. Gabungan 2 teknik yang tidak menyebabkan pergeseran bentuk adalah teknik harfiah-naturalized borrowing, modulasi-harfiah, kompresi linguistik-harfiah dan harfiah-pure borrowing. Terdapat 3 data yang menerapkan teknik modulasi-harfiah. Gabungan 2 teknik ini adalah teknik yang paling banyak ditemukan dalam klausa kompleks campuran parataktik-hipotaktik. Penerapan gabungan 3 teknik yang diterapkan dalam menerjemahkan klausa campuran parataktik-hipotaktik ini berdampak signifikan pada pergeseran bentuk klausa. Dari 10 klausa yang menerapkan 3 teknik ini 8 klausa mengalami pergeseran bentuk sedangkan 2 lainnya diterjemahkan tetap. Teknik-teknik yang tidak menyebabkan pergeseran adalah gabungan teknik reduksi-pure borrowingharfiah, dan teknik modulasi-harfiah-naturalized borrowing. Teknik-teknik yang menyebabkan pergeseran bentuk klausa adalah teknik reduksi-pure borrowingharfiah,
harfiah-adaptasi-transposisi,
transposisi-kompresi
linguistik,
modulasi-harfiah-transposisi,
harfiah-transposisi-amplifikasi,
harfiah-
amplifikasi
linguistik-harfiah-transposisi, dan transposisi-harfiah-kreasi diskursif. Teknik yang paling banyak diterapkan adalah teknik modulasi-harfiah-transposisi. Teknik yang menyebabkan pergeseran pada gabungan teknik tersebut adalah teknik transposisi dan modulasi. Penerapan 4 teknik penerjemahan pada klausa campuran parataktik hipotaktik ini membuat klausa bergeser dan tidak bergeser. Terdapat 2 data yang diterjemahkan tetap dan 2 data yang mengalami pergeseran. Teknik-teknik yang commit to user
227 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
tidak
menyebabkan
pergeseran
adalah
teknik
harfiah-adaptasi-modulasi-
naturalized borrowing dan teknik amplifikasi-harfiah-generalisasi-amplifikasi linguistik. Teknik-teknik yang menyebabkan pergeseran klausa adalah teknik amplifikasi-transposisi-kompensasi-harfiah dan teknik amplifikasi-transposisiharfiah-generalisasi. Penerapan teknik terakhir yang ditemukan dalam klausa kompleks campuran parataktik-hipotaktik adalah teknik transposisi-modulasi-kompresi linguistik-amplifikasi-harfiah.
Penerapan
gabungan
teknik-teknik
tersebut
menyebabkan pergeseran bentuk klausa. Teknik transposisi, modulasi, dan amplifikasi menyebabkan klausa bergeser saat diterjemahkan. Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa teknik-teknik yang diterapkan pada penerjemahan klausa kompleks campuran parataktik-hipotaktik menyebabkan klausa tersebut bergeser. Teknik-teknik yang menyebabkan pergeseran adalah gabungan 2 teknik, gabungan 3 teknik dan gabungan 5 teknik. Gabungan 2 teknik adalah teknik yang paling banyak ditemukan dan berdampak signifikan pada pergeseran bentuk klausa kompleks campuran parataktikhipotaktik. Berikut tabel yang menunjukkan teknik yang paling dominan diterapkan pada klausa kompleks parataktik, hipotaktik , dan parataktik-hipotaktik.
commit to user
228 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 40: Rekapitulasi Kecenderungan Pemakaian Teknik Penerjemahan dalam Klausa Kompleks Cerita Pendek The Snow of Kilimanjaro Klausa Kompleks Parataktik
Hipotaktik
ParataktikHipotaktik (mixed Taxis)
Teknik 1 Teknik : Harfiah 2 Teknik: Harfiah-Transposisi Modulasi-Harfiah 3 Teknik: Harfiah-transposisi-Naturalized Borrowing Modulasi-amplifikasi-harfiah 1 Teknik : Harfiah 2 Teknik : Harfiah-Transposisi 1 Teknik : Harfiah 2 Teknik : Harfiah-transposisi 3 Teknik : Reduksi-Pure Borrowing-Harfiah Modulasi-Harfiah-Transposisi
Jumlah 74 11 11
2 2 39 6 14 13 2 2
2. Dampak Teknik Penerjemahan Terhadap Kualitas Terjemahan Dari hasil penelitian di atas, peneliti mengelompokkan teknik-teknik penerjemahan yang digunakan dalam menerjemahkan klausa kompleks. Peneliti mengelompokkannya menjadi 1 teknik, 2 teknik, 3 teknik, 4 teknik, sampai 5 teknik penerjemahan. Pengelompokkan itu berdasarkan pada teknik yang dipakai dalam satu klausa kompleks. Pengelompokkan teknik ini dilakukan karena penelitian ini dilakukan pada tataran klausa kompleks. 2.1.
Dampak 1 Teknik Penerjemahan Terhadap Kualitas Terjemahan Klausa Kompleks Penerapan 1 teknik penerjemahan dalam satu klausa kompleks yang
ditemukan dalam penelitian ini adalah teknik harfiah, amplifkasi linguistik, transposisi, modulasi, amplifikasi, generalisasi, dan kompresi linguistik. Teknik generalisasi dan kompresi linguistik hanya ditemukan pada klausa kompleks commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
229 digilib.uns.ac.id
parataktik. Teknik penerjemahan harfiah adalah teknik penerjemahan yang paling dominan digunakan dalam penerjemahan klausa kompleks. Teknik ini menyebabkan klausa diterjemahkan akurat, kurang akurat, berterima, kurang berterima, memiliki tingkat keterbacaan tinggi, dan keterbacaan sedang. Penerapan teknik harfiah dalam klausa kompleks parataktik menyebabkan 72 klausa akurat, 71 klausa berterima, dan 72 klausa memiliki keterbacaan tinggi. Teknik ini juga menyebabkan 2 klausa diterjemahkan kurang akurat, 3 klausa diterjemahkan kurang berterima, dan 2 klausa memiliki keterbacaan sedang. Klausa yang akurat, berterima namun mempunyai tingkat keterbacaan sedang berjumlah 2 klausa yaitu data no 021 dan 027. Teknik harfiah yang diterapkan dalam penerjemahan kedua data tersebut membuat tingkat keterbacaan klausa nya menjadi sedang. Pada data 021 pembaca tidak bisa memahami makna klausa “cinta itu onggokan kotoran”. Kemudian pada data 027 terdapat kata Memsahib yang tidak bisa dipahami maknanya oleh pembaca bahasa sasaran. Penerapan teknik harfiah pada klausa kompleks parataktik juga berdampak pada terjemahan yang akurat dan mempunyai keterbacaan tinggi namun kurang berterima. Terdapat dua data yang diterjemahkan akurat, memiliki keterbacaan tinggi namun kurang berterima yaitu data 119, dan 141. Kekurang berterimaan penerjemahan klausa tersebut terjadi karena klausa dalam BSa kurang efektif pada data 119. Pada data 141 kekurang berterimaan klausa disebabkan karena klausa dalam BSa terlalu panjang sehingga tidak sesuai dengan kaidah BSa. Penggunaan teknik harfiah ini juga menyebabkan klausa memiliki kualitas kurang akurat namun berterima dan memiliki keterbacaan tinggi. Terdapat dua commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
230 digilib.uns.ac.id
klausa yang memiliki kualitas kurang akurat yaitu data 049 dan 125. Kekurang akuratan terjadi karena pemilihan kata yang kurang teapat pada BSa sehingga mempengaruhi pesan yang ingin disampaikan. Pada klausa hipotaktik, penerapan teknik harfiah menyebabkan 40 klausa diterjemahkan secara akurat memiliki tingkat keterbacaan tinggi. Dalam hal keberterimaan, 37 klausa diterjemahkan berterima dan 3 klausa kurang berterima. Hal ini berarti hanya terdapat dua klausa yang diterjemahkan akurat, kurang berterima, dan memiliki tingkat keterbacaan tinggi. Klausa tersebut adalah klausa 071, 085, dan 221. Kekurang berterimaan terjemahan pada klausa 071 disebabkan klausa mempunyai makna yang kurang logis dan tidak dapat diterima dalam kaidah bahasa Indonesia. Kemudian pada klausa 085, kekurang berterimaan klausa BSa disebabkan klausa BSu diterjemahkan terlalu harfiah sehingga ditemukan penggunaan tanda baca yang kurang lazim dalam bahasa Indonesia. Pada data 221, struktur klausa BSa terlalu panjang sehingga tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Pada klausa campuran parataktik-hipotaktik, teknik penerjemahan harfiah ini lebih banyak menghasilkan terjemahan yang akurat, berterima dan memiliki tingkat keterbacaan tinggi. Dari 14 klausa yang diterjemahkan secara harfiah, 13 klausa akurat, 1 kurang akurat, 14 berterima dan memiliki keterbacaan tinggi. Hanya ada satu klausa yang diterjemahkan kurang akurat namun berterima dan memiliki tingkat keterbacaan tinggi. Klausa tersebut adalah klausa 280. Kekurang akuratan tersebut terjadi karena pemilihan makna kata yang tidak tepat sehingga mempengaruhi pesan yang ingin disampaikan. commit to user
231 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Satu
teknik
selanjutnya
yang
paling
banyak
diterapkan
dalam
penerjemahan klausa kompleks adalah teknik transposisi. Teknik transposisi yang diterapkan dalam menerjemahkan klausa kompleks parataktik menghasilkan klausa yang akurat, berterima, dan memiliki tingkat keterbacaan tinggi. Teknik transposisi ini paling banyak ditemukan dalam klausa kompleks hipotaktik. Sebanyak 17 klausa menerapkan teknik transposisi. Dari 17 teknik, 8 klausa diterjemahkan secara kurang akurat, namun berterima dan memiliki tingkat keterbacaan tinggi. Klausa-klausa tersebut adalah 199, 200, 206, 226, 227, 232, 236 dan 237. Satu klausa yaitu data 205 diterjemahkan kurang akurat, kurang berterima, namun memiliki keterbacaan tinggi dan satu lainnya yaitu data 261 diterjemahkan secara akurat dan memiliki tingkat keterbacaan tinggi namun kurang berterima. Kekurang akuratan klausa yang diterjemahkan dengan teknik transposisi menyebabkan sebagian pesan hilang, polaritas berubah, kata ganti berubah, dan pemilihan kata yang kurang tepat sehingga menimbulkan distorsi makna dalam BSa. Walaupun terjadi kekurang akuratan yang disebabkan oleh alasan – alasan di atas namun klausa BSa sesuai dengan norma bahasa dalam BSa sehingga masuk dalam kategori berterima. Selain itu, pembaca juga bisa memahami penerjemahan klausa dengan mudah. Selanjutnya klausa 205 adalah klausa yang diterjemahkan akurat memiliki tingkat keterbacaan tinggi namun kurang berterima. Hal ini dikarenakan kata ganti dari BSu ke BSa berubah dan menyebabkan kata ganti tersebut ambigu. Namun, pembaca tidak mengalami kesulitan dalam memahami klausa terjemahan tersebut. Klausa yang diterjemahkan akurat dan memiliki commit to user
232 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
tingkat keterbacaan tinggi namun kurang berterima adalah klausa 261. Kekurang berterimaan klausa ini disebabkan karena penggunaan kata sambung yang berturut dalam satu klausa. Dalam klausa kompleks campuran parataktik-hipotaktik, hanya 3 klausa yang menggunakan teknik transposisi. Dua klausa diterjemahkan akurat, berterima dan memiliki keterbacaan tinggi, sedangkan satu klausa diterjemahkan kurang akurat, kurang berterima namun memiliki tingkat keterbacaan tinggi. Klausa tersebut kurang akurat karena klausa tersebut mengalami pergeseran dan menyebabkan makna yang ingin disampaikan juga bergeser. Kekurang berterimaan klausa disebabkan karena penggunaan kata sambung yang kurang efisien sehingga kurang berterima dalam bahasa sasaran. Teknik amplifikasi linguistik dalam penelitian ini menyebabkan klausa kompleks parataktik dan hipotaktik diterjemahkan akurat, berterima dan memiliki tingkat keterbacaan tinggi. Pada klausa mixed taxis (campuran parataktikhipotaktik), teknik ini menyebabkan klausa diterjemahkan akurat, dan memiliki keterbacaan tinggi namun kurang berterima. Kekurang berterimaan klausa ini dikarenakan terdapat penambahan konjungsi yang terlalu banyak. Teknik generalisasi ditemukan dalam penerjemahan klausa kompleks parataktik. Teknik ini menyebabkan klausa diterjemahkan akurat dan memiliki tingkat keterbacaan tinggi namun kurang berterima. Kekurang berterimaan tersebut dikarenakan kata ‘Christ’ yang diterjemahkan menjadi ‘astaga’ kurang berterima dalam bahasa sasaran. commit to user
233 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Teknik-teknik yang menyebabkan semua penerjemahan akurat, berterima, dan memiliki keterbacaan tinggi adalah teknik kompresi linguistik pada klausa kompleks parataktik, teknik modulasi pada klausa kompleks parataktik dan hipotaktik dan teknik amplifikasi pada klausa kompleks parataktik dan campuran parataktik hipotaktik. 2.2.
Dampak 2 Teknik Penerjemahan Terhadap Kualitas Terjemahan Klausa Kompleks Penerapan gabungan 2 teknik yang ditemukan dalam penelitian ini adalah
teknik harfiah-transposisi, harfiah-naturalized borrowing, transposisi-amplifikasi linguistik,
harfiah-amplifikasi,
transposisi-modulasi,
harfiah-generalisasi,
amplifikasi linguistik-harfiah, modulasi-harfiah, kesepadanan lazim-harfiah, redukasi-harfiah, kompresi linguistik-harfiah, adaptasi-harfiah, harfiah-pure borrowing,
harfiah-kompensasi,
transposisi-modulasi,
kompresi
linguistik-
generalisasi, amplifikasi-reduksi, transposisi-amplifikasi, modulasi-amplifikasi linguistik dan teknik harfiah-reduksi. Teknik yang paling banyak diterapkan dalam penelitian ini adalah campuran teknik harfiah-transposisi. Pada klausa parataktik ditemukan 11 data akurat dan berterima. Klausa yang memiliki keterbacaan tinggi adalah 8 klausa sedangkan 2 klausa memiliki tingkat keterbacaan sedang. Klausa yang diterjemahkan akurat, berterima, namun memiliki keterbacaan sedang adalah klausa 135 dan 147. Pada klausa 135, klausa dalam BSa memiliki tingkat keterbacaan sedang karena klausa BSa yang terlalu panjang dan tidak jelas maknanya. Kualitas keterbacaan sedang pada klausa ini terlihat dalam terjemahan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
234 digilib.uns.ac.id
klausa ‘dalam hidup yang menyenangkan berserah diri ini’. Klausa tersebut diterjemahkan terlalu harfiah sehingga pembaca tidak bisa menangkap pesan yang ingin disampaikan. Sementara itu, pada klausa 147 klausa memiliki tingkat keterbacaan sedang karena kalimat dalam BSa diterjemahkan terlalu panjang sehingga pembaca tidak bisa memahami makna yang disampaikan.Teknik yang menyebabkan klausa memiliki tingkat keterbacaan sedang pada gabungan dua teknik ini adalah teknik harfiah. Pada klausa kompleks hipotaktik, semua klausa yang diterjemahkan dengan gabungan 2 teknik harfiah-transposisi ini memiliki kualitas akurat, berterima, dan tingkat keterbacaan tinggi. Gabungan 2 teknik harfiah-transposisi juga ditemukan dalam klausa mixed taxis parataktik hipotaktik. Dalam hal keakuratan, 10 klausa diterjemahkan akurat, 3 klausa kurang akurat. Klausa campuran parataktik hipotaktik yang diterjemahkan dengan gabungan 2 teknik ini memiliki kualitas berterima dan kurang berterima. 8 klausa berterima dalam bahasa sasaran sedangkan 5 klausa kurang berterima. Semua klausa parataktik hipotaktik yang diterjemahkan dengan gabungan 2 teknik ini memiliki tingkat keterbacan tinggi. Klausa parataktik hipotaktik yang diterjemahkan akurat dan memiliki keterbacaan tinggi namun kurang berterima adalah klausa 251, 287, dan 308. Kekurang berterimaan terjemahan klausa kompleks pada data 251 dan 308 karena klausa - klausa tersebut diterjemahkan terlalu harfiah sehingga terjemahan nya terlalu panjang dan kurang berterima dalam bahasa sasaran. Pada klausa 287, kekurang berterimaan klausa tersebut dikarenakan terjemahan kata ganti orang commit to user
235 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
yang ambigu. Teknik penerjemahan harfiah menyebabkan klausa tersebut memiliki tingkat keterbacaan sedang. Klausa parataktik-hipotaktik yang diterjemahkan berterima dan memiliki tingkat keterbacaan tinggi namun kurang akurat adalah data 273. Kekurang akuratan terjemahan klausa tersebut disebabkan terjemahan konjungsi BSa kurang tepat. Konjungsi yang kurang tepat tersebut disebabkan oleh teknik transposisi yang mengubah struktur klausa. Kemudian, pada klausa campuran parataktik hipotaktik ini, terdapat dua klausa yang diterjemahkan kuarang akurat, kurang berterima, namun memiliki keterbacaan tinggi. Klausa tersebut adalah klausa 305 dan 306. Kekurang akuratan pada klausa 305 dikarenakan makna klausa dalam BSa meluas. Ketidak berterimaan klasua ini karena klausa dalam BSa terlalu kompleks sehingga tidak sesuai dengan kaidah bahasa sasaran. teknik harfiah menyebabkan klausa tersebut kurang akurat dan kurang berterima. Kekurang akuratan terjemahan klausa 306 disebabkan oleh pemilihan kata yang tidak sesuai dalam BSa. Dalam klasua ini kata ‘The zebra’ diterjemahkan menjadi ‘Jerapah’. Pemilihan kata tersebut membuat memiliki makna yang berbeda sehingga makna yang akan disampaikan dari BSu menjadi berbeda. Kekurang berterimaan terjemahan pada klausa ini karena klausa diterjemahkan terlalu harfiah. Terjemahan ini menyebabkan
klausa BSa terlalu kompleks sehingga kurang
berterima dalam kaidah bahasa sasaran. Teknik selanjutnya yang meyebabkan terjemahan menjadi kurang akurat, kurang berterima, dan memiliki tingkat keterbacaan sedang adalah gabungan teknik harfiah-naturalized borrowing. Gabungan 2 teknik ini ditemukan dalam commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
236 digilib.uns.ac.id
klausa kompleks parataktik dan mixed taxis parataktik hipotaktik. Dalam klausa mixed taxis, teknik ini menyebabkan klausa diterjamhkan akurat, berterima, dan memiliki tingkat keterbacaan tinggi. Dalam klausa kompleks parataktik terdapat dua klausa yang diterjemahkan akurat, berterima, namun memiliki tingkat keterbacaan sedang. Klausa tersebut adalah klausa 020 dan 100. Klausa kompleks parataktik 020 diterjemahkan terlalu harfiah sehingga terdapat susunan kalimat yang tidak bisa dipahami oleh pembaca. Pada data 100, teknik naturalized borrowing membuat klausa memiliki tingkat keterbacaan sedang. Kata ‘the deserter’ yang diterjemahkan dengan teknik naturalized borrowing menjadi ‘si desertir’ membuat pembaca tidak memahami makna kata tersebut. Teknik transposisi-amplifikasi linguistik yang ditemukan dalam penelitian ini meyebabkan klausa kompleks parataktik diterjemahkan kurang akurat namun berterima dan memiliki tingkat keterbacaan tinggi. . Kekurang akuratan tersebut terlihat pada kata ‘move’ yang diterjemahkan dengan teknik amplifikasi linguistik menjadi ‘beringsut seujung rambut pun’. Gabungan teknik harfiah-amplifikasi ditemukan pada klausa kompleks parataktik, hipotaktik dan mixed taxis parataktik hipotaktik. Dalam klausa hipotaktik, teknik-teknik ini menyebabkan klausa diterjemahkan akurat, berterima, dan memiliki tingkat keterbacaan tinggi. Dalam klausa kompleks parataktik, teknik-teknik ini menyebabkan klausa diterjemahkan akurat dan memiliki keterbacaan tinggi namum kurang berterima. Kekurang berterimaan klausa tersebut disebabkan karena klausa parataktik ini diterjemahkan terlalu harfiah sehingga klausa terlalu panjang. Dalam klausa kompleks parataktik commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
237 digilib.uns.ac.id
hipotaktik, klausa diterjemahkan berterima dan memiliki keterbacaan tinggi namun kurang akurat. Kekurang akuratan terjemahan tersebut disebabkan pesan BSu yang ingin disampaikan dalam BSa menjadi bergeser. Kekurang akuratan terjemahan tersebut terlihat pada kelompok nomina a hot Armenian slut yang diterjemahkan secara harfiah menjadi ‘perempuan Armenia berdarah panas’. Terjemahan tersebut tidak akurat karena kelompok nomina tersebut seharusnya diterjemahkan menjadi ‘perempuan jalang Armenia’. Gabungan teknik transposisi-modulasi pada klausa kompleks mixed taxis menyebabkan klausa diterjemahkan akurat, berterima dan memiliki keterbacaan tinggi. Gabungan 2 teknik ini tidak ditemukan pada klausa kompleks hipotaktik. Sementara pada klausa kompleks parataktik, penerapan dua teknik ini menyebabkan klausa diterjemahkan akurat dan memiliki keterbacaan tinggi namun kurang berterima. Kekurang berterimaan klasua tersebut disebabkan karena terjemahan konjungsi yang kurang tepat. Teknik harfiah-generalisasi hanya ditemukan pada klasua kompleks parataktik. Ditemukan 1 klausa yang diterjemahkan akurat dan memiliki tingkat keterbacaan tinggi namun kurang berterima. Terjemahan klausa dinilai kurang berterima karena ada kata yang kurang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, yaitu kata That bastard yang diterjemahkan menjadi ‘Si binatang celaka’. Dalam Bahasa Indonesia, istilah tersebut kurang berterima. Teknik-teknik tersebut juga menyebabkan klausa diterjemahkan kurang akurat namun berterima dan memiliki tingkat keterbacaan tinggi. Kekurang akuratan terjemahan klausa parataktik ini terlihat pada kata the tent yang diterjemahkan menjadi ‘rumah’. Teknik commit to user
238 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
generalisasi tersebut membuat terjemahan kurang akurat karena pesan yang ingin disampaikan BSu bergeser. Teknik generalisasi-harfiah juga menyebabkan klausa diterjemahkan akurat dan berterima namun memiliki keterbacaan sedang. Klausa diterjemahkan terlalu harfiah sehingga responden perlu konteks yang jelas dan membutuhkan waktu untuk memahami klausa tersebut. Teknik amplifikasi linguistik-harfiah menyebabkan klausa mixed taxis diterjemahkan akurat dan memiliki keterbacaan tinggi namun kurang berterima. Kekurang berterimaan klausa tersebut karena klausa tersebut memiliki struktur yang sangat kompleks. Selain itu, teknik-teknik ini menyebabkan klausa diterjemahkan kurang akurat namun berterima dan memiliki keterbacan tinggi. Kekurang akuratan dari terjemahan klausa kompleks ini terjadi karena teknik amplifikasi linguistik yang diterapkan pada klausa paratktik hipotaktik tersebut menyebabkan distorsi makna. Istilah ‘debut’ yang seharusnya bermakna ‘pertunjukan pertama’diterjemahkan menjadi‘acara resmi perpisahan sekolah’. Teknik-teknik yang menyebabkan klausa diterjemahkan akurat, berterima, dan memiliki keterbacaan tinggi pada klausa kompleks parataktik adalah amplifikasi linguistik-harifah, modulasi-harfiah, kesepadanan lazim-harfiah, reduksi-harfiah, borrowing,
kompresi
linguistik-harfiah,
harfiah-kompensasi,
adaptasi-harfiah,
transposisi-modulasi,
kompresi
harfiah-pure linguistik-
generalisasi dan teknik amplifikasi-reduksi. Teknik-teknik yang menyebabkan klausa diterjemahkan akurat, berterima, dan memiliki keterbacaan tinggi dalam klasua kompleks hipotaktik adalah amplifikasi linguistik-harfiah, modulasi-harfiah, kompresi linguistik-harfiah, commit to user
239 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
transposisi-amplifikasi,
modulasi-amplifikasi
linguistik,
harfiah-transposisi,
harfiah-naturalized borrowing, transposisi-amplifikasi linguistik dan harfiahamplifikasi. Teknik-teknik yang menyebabkan klausa diterjemahkan akurat, berterima, dan memiliki keterbacaan tinggi dalam klausa kompleks parataktik hipotaktik adalah harfiah-naturalized borrowing, transposisi-modulasi, modulasi-harfiah, kompresi
linguistik-harfiah,
harfiah-pure
borrowing,
transposisi-modulasi,
transposisi-amplifikasi, dan harfiah-reduksi. 2.3.
Dampak 3 Teknik Penerjemahan Terhadap Kualitas Terjemahan Klausa Kompleks Gabungan 3 teknik ini hanya ditemukan pada klausa kompleks parataktik
dan mixed taxis parataktik-hipotaktik. Penerapan teknik-teknik ini sebagian besar menyebabkan klausa diterjemahkan akurat, berterima, dan memiliki tingkat keterbacaan tinggi. Klausa yang menyebabkan klausa diterjemahkan kurang akurat dan kurang berterima namun memiliki tingkat keterbacaan tinggi adalah gabungan teknik reduksi-pure borrowing-harfiah. Kekurang akuratan tersebut karena informasi BSu hilang karena diterapkannya teknik reduksi dalam klasua tersebut. Embedded clause [[that showed minute]] direduksi dalam BSa sehingga informasi yang ingin disampaikan pada klausa tidak tersampaikan kepada pembaca. Kekurang berterimaan terjemahan klausa kompleks parataktik karena struktur klausa tersebut kurang logis dan kurang sesuai dengan struktur bahasa sasaran. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
240 digilib.uns.ac.id
Gabungan 3 teknik dalam klausa campuran parataktik hipotaktik yang menyebabkan terjemahan kurang berterima namun akurat dan keterbacaannya tinggi adalah gabungan teknik harfiah-transposisi-kompresi linguistik dan gabungan teknik harfiah-transposisi-amplifikasi. Kekurang berterimaan klausa kompleks parataktik hipotaktik tersebut karena BSu memiliki struktur klausa yang terlalu kompleks. Gabungan 3 teknik lainnya yang ditemukan pada klausa kompleks parataktik dan campuran parataktik hipotaktik menyebabkan klausa diterjemahkan akurat, berterima, dan memiliki tingkat keterbacaan tinggi. Teknik-teknik tersebut adalah teknik reduksi-pure borrowing-harfiah, harfiah-transposisi-naturalized borrowing, amplifikasi linguistik-harfiah-pure borrowing, harfiah-adaptasitransposisi, modulasi-amplifikasi-harfiah, transposisi-partikularisasi-amplifikasi linguistik, harfiah-modulasi-amplifikasi linguistik, modulasi-harfiah-transposisi, modulasi-harfiah-naturalized borrowing, amplifikasi linguistik-harfiah-transposisi, dan teknik transposisi-harfiah-kreasi diskursif. 2.4.
Dampak 4 Teknik Penerjemahan Terhadap Kualitas Terjemahan Klausa Kompleks Gabungan 4 teknik penerjemahan ini hanya ditemukan pada klausa
kompleks parataktik dan klausa kompleks campuran parataktik-hipotaktik. Sebagian besar gabungan 4 teknik ini menyebabkan klausa diterjemahkan akurat, berterima, dan memiliki keterbacaannya tinggi. Hanya ada 1 gabungan teknik – teknik ini yang menyebabkan klausa diterjemahkan kurang berterima namun akurat dan keterbacaannya tinggi. Gabungan 4 teknik tersebut adalah amplifikasicommit to user
241 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
transposisi-kompensasi-harfiah.
Kekurang
berterimaan
klasua
tersebut
dikarenakan terjemahan klasua kompleks yang terlalu panjang dalam bahasa sasaran. Gabungan 4 teknik yang menyebabkan klausa diterjemahkan akurat, berterima, dan keterbacaannya tinggi adalah teknik harfiah-adaptasi-reduksi-pure borrowing, harfiah-transposisi-naturalized borrowing-pure borrowing, harfiahadaptasi-modulasi-naturalized
borrowing,
amplifikasi-harfiah-generalisasi-
amplifikasi linguistik dan teknik amplifikasi-transposisi-harfiah-generalisasi. 2.5.
Dampak 5 Teknik Penerjemahan Terhadap Kualitas Terjemahan Klausa Kompleks Gabungan 5 teknik ini hanya ditemukan pada klausa kompleks parataktik
hiotaktik. Ditemukan 1 data yang menerapkan gabungan 5 teknik ini. Klausa tersebut diterjemahkan akurat dan keterbacaan nya tinggi namun kurang berterima. Gabungan 5 teknik tersebut adalah teknik transposisi-modulasikompresi linguistik-amplifikasi-harfiah. Kekurang berterimaan klausa terjemahan dapat dilihat dari struktur BSa yang terlalu kompleks sehingga kurang berterima dalam kaidah bahasa Indonesia. Berikut tabel ringkasan kecenderungan dampak teknik terhadap bentuk klausa dan kualitas terjemahannya.
commit to user
242 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 41: Rekapitulasi Kecenderungan Dampak Teknik Terhadap Bentuk Klausa Kompleks dan Kualitas Terjemahan Cerita Pendek The Snow of Kilimanjaro Teknik 1 Teknik
2 Teknik
3 Teknik
4 Teknik
5 Teknik
Bentuk Parataktik : Tetap Hipotaktik : Tetap Parataktik-Hipotaktik : Tetap Parataktik : Tetap Hipotaktik : Tetap Parataktik Hipotaktik Bergeser Parataktik : Tetap Parataktik Hipotaktik Bergeser Parataktik : Tetap Parataktik-Hipotaktik Bergeser Parataktik-Hipotaktik Bergeser
Kualitas Parataktik : A B KT Hipotaktik : A B KT Parataktik Hipotaktik : A B KT Parataktik : A B KT Hipotaktik : A B KT : Parataktik Hipotaktik : A B KT
Parataktik : A B KT : Parataktik Hipotaktik : A B KT
Parataktik : A B KT : Parataktik Hipotaktik : A B KT
: Parataktik Hipotaktik : A KB KT
3. Kualitas Terjemahan Keseluruhan Klausa Kompleks Terjemahan klausa kompleks dikatakan akurat apabila maknanya dialihkan secara sepadan pada bahasa sasaran. Pergeseran bentuk klausa juga menyebabkan terjemahan klausa klausa kompleks akurat, berterima dan memiliki keterbacaan tinggi dalam bahasa sasaran. Namun pergeseran bentuk klausa dalam komplikasi dapat menyebabkan kualitas terjemahan klausa menjadi kurang akurat. Komplikasi dalam sebuah cerita pendek ditandai dengan klausa kompleks. Klausa kompleks tersebut menggambarkan masalah yang semakin kompleks. Apabila klausa tersebut bergeser lebih banyak menjadi klausa simpleks, bisa dikatakan bahwa kualitas terjemahan tersebut menjadi kurang akurat dalam komplikasi. Secara garis besar penerjemahan klasua kompleks dalam cerita pendek The Snow of Kilimanjaro ini tidak banyak commitmengalami to user pergeseran bentuk. Hanya 87
243 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
klausa (8,69%) yang mengalami pergeseran dari 311 data. Dari 1 teknik sampai gabungan 2 sampai 5 teknik yang diterapkan dalam penerjemahan ini, hampir sebagian besar menyebabkan terjemahan klausa yang akurat (290 data), berterima (279 data) dan memiliki keterbacaan tinggi (301 data). Dalam hal struktur generik cerita pendek, ditemukan 7 klausa tetap dan 1 bergeser dalam orientasi. Dalam komplikasi, ditemukan 200 data klausa kompleks tetap dan 74 klausa mengalami pergeseran. sementara itu dalam resolusi, 11 klausa tetap dan 10 klausa mengalami pergeseran bentuk. Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas penerjemahan klausa kompleks secara keseluruhan masuk dalam kualitas baik.
commit to user