BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Hasil pengamatan yang dilakukan pada kedua galur murni ♀ G.180 dan ♂ MR.14 menunjukkan hasil yang optimal pada berbagai pertumbuhan tanaman, dengan parameter pengamtan seperti tinggi tanaman, waktu berbunga, jumlah tongkol per rumpun, Hal ini dapat dilihat dalam Tabel sebagai berikut. Tabel 1. Hasil pengamatan tinggi tanaman, diameter batang, waktu berbunga, jumlah tongkol per rumpun, dan panjang tongkol benih galur ♀ G.180 dan benih galur ♂ MR.14. 1 MST Parameter Tanaman
Sampel
TT
DB
WB
JT
PT
(cm)
(cm)
(hari)
(/tanaman)
(cm)
♂ MR.14
1
6
0,1
-
-
-
Tanam 1
2
8
0,4
-
-0
-
3
7
0,2
-
-
-
Jumlah =
27
0,7
-
-
-
Rata-rata =
9
0,2
-
-
-
♀ G.180
1
6,1
0,2
-
-
-
Tanam 1
2
6,2
0,2
-
-
-
3
6,8
0,3
-
-
-
Jumlah =
19,1
0,7
-
-
-
Rata-rata =
6,4
0,2
-
-
-
♂ MR.14
1
7
0,1
-
-
-
Tanam 2
2
8
0,4
-
-
-
3
6
0,2
-
-
-
Jumlah =
21
0,7
-
-
-
Rata-rata =
7
0,2
-
-
-
Sumber : Data primer yang telah diolah (2013) Keterangan : TT DB WK JT PJ
: Tinggi tanaman : Diameter batang : Waktu berbunga : Jumlah tongkol /rumpun : Panjang tongkol
Berdasarkan Tabel 1 di atas, hasil pengamatan tinggi tanaman dan diameter batang menunjukkan perbedaan yang signifikan dari kedua galur murni ♀ G.180 dan ♂ MR.14 berdasarkan perbedaan waktu tanam. Dan pada jenis galur murni ♀ G.180 tidak ada penanaman kedua karena serbuk sari yang akan banyak dibutuhkan adalah galur ♂ MR.14. Tabel 2. Hasil pengamatan tinggi tanaman, diameter batang, waktu berbunga, jumlah tongkol per rumpun, dan panjang tongkol dari benih galur ♀ G.180 dan benih galur ♂ MR.14. 2 MST Parameter Tanaman
Sampel
TT
DB
WB
JT
PT
(cm)
(cm)
(hari)
(/tanaman)
(cm)
♂ MR.14
1
13,5
0,15
-
-
-
Tanam 1
2
14
0,22
-
-
-
3
13,8
0,17
-
-
-
Jumlah =
41,3
0,54
-
-
-
Rata-rata =
13,8
0,18
-
-
-
♀ G.180
1
13,2
0,20
-
-
-
Tanam 1
2
13,5
0,20
-
-
-
3
14
0,17
-
-
-
Jumlah =
40,7
0,57
-
-
-
Rata-rata =
13,5
0,19
-
-
-
♂ MR.14
1
12
0,16
-
-
-
Tanam 2
2
14
0,21
-
-
-
3
13
0,18
-
-
-
Jumlah =
39
0,55
-
-
-
Rata-rata =
13
0,18
-
-
-
Sumber : Data primer yang telah diolah (2013) Keterangan : TT DB WK JT PJ
: Tinggi tanaman : Diameter batang : Waktu berbunga : Jumlah tongkol /rumpun : Panjang tongkol
Berdasarkan Tabel 2 di atas, dapat dilihat bahwa pada parameter pengamatan benih galur murni ♀ G.180 dan ♂ MR.14 sudah terlihat sedikit perbedaannya nampak pada tinggi tanaman dan diameter batang tersebut di atas. Tabel 3. Hasil pengamatan tinggi tanaman, diameter batang, waktu berbunga, jumlah tongkol per rumpun, dan panjang tongkol dari benih galur ♀ G.180 dan benih galur ♂ MR.14. 3 MST Parameter Tanaman
Sampel
TT
DB
WB
JT
PT
(cm)
(cm)
(hari)
(/tanaman)
(cm)
♂ MR.14
1
30
0,19
-
-
-
Tanam 1
2
27
0,22
-
-
-
3
25
0,20
-
-
-
Jumlah =
76
0,6
-
-
-
Rata-rata =
25
0,2
-
-
-
♀ G.180
1
28
0,22
-
-
-
Tanam 1
2
27
0,22
-
-
-
3
25
0,20
Jumlah =
80
0,64
-
-
-
Rata-rata =
27
0,21
-
-
-
♂ MR.14
1
23
0,19
-
-
-
Tanam 2
2
30
0,22
-
-
-
3
25
0,20
-
-
-
Jumlah =
78
0,61
-
-
-
Rata-rata =
26
0,20
-
-
-
Sumber : Data primer yang telah diolah (2013)
Keterangan : TT DB WK JT PJ
: Tinggi tanaman : Diameter batang : Waktu berbunga : Jumlah tongkol /rumpun : Panjang tongkol
Berdasarkan Tabel 3 diatas menunjukkan bahwa diameter dan tinggi tanaman masing – masing tanaman perbedaannya sedikit. Tetapi tanaman benih galur murni ♀ G.180 lebih Pendek dari tanaman benih galur murni ♂ MR.14 . Tabel 4. Hasil pengamatan tinggi tanaman, diameter batang, waktu berbunga, jumlah tongkol per rumpun, dan panjang tongkol dari benih galur ♀ G.180 dan benih galur ♂ MR.14 4 MST Parameter
Tanaman
Sampel
TT
DB
WB
JT
PT
(cm)
(cm)
(hari)
(/tanaman)
(cm)
♂ MR.14
1
56
0,22
-
-
-
Tanam 1
2
50
0,23
-
-
-
3
58
0,23
-
-
-
Jumlah =
164
0,68
-
-
-
Rata-rata =
55
0,23
-
-
-
♀ G.180
1
50,9
0,23
-
-
-
Tanam 1
2
50,2
0,24
-
-
-
3
49
0,22
-
-
-
Jumlah =
150
0,69
-
-
-
Rata-rata =
50
0,23
-
-
-
♂ MR.14
1
50
0,23
-
-
-
Tanam 2
2
59
0,22
-
-
-
3
47
0,22
-
-
-
Jumlah =
156
0,67
-
-
-
Rata-rata =
52
0,22
-
-
-
Sumber : Data primer yang telah diolah (2013)
Keterangan : TT DB WK JT PJ
: Tinggi tanaman : Diameter batang : Waktu berbunga : Jumlah tongkol /rumpun : Panjang tongkol
Berdasarkan Tabel 4 ini dilihat bahwa tinggi tanaman benih galur murni ♂ MR.14 lebih tinggi tanamannya dibandingkan dengan tanaman benih galur murni ♀ G.180. Dari pengamatan minggu pertama sampai minggu ke empat ini bunga dari tanaman jagung tersebut belum ada yang keluar, begitu juga dengan tongkolnya. Tabel 5. Hasil pengamatan tinggi tanaman, diameter batang, waktu berbunga, jumlah tongkol per rumpun, dan panjang tongkol dari benih galur ♀ G.180 dan benih galur ♂ MR.14. 5 MST Parameter Tanaman
Sampel
TT
DB
WB
JT
PT
(cm)
(cm)
(hari)
(/tanaman)
(cm)
♂ MR.14
1
89
0,22
-
-
-
Tanam 1
2
87
0,23
-
-
-
3
92
0,23
-
-
-
Jumlah =
268
0,68
-
-
-
Rata-rata =
89
0,22
-
-
-
♀ G.180
1
95
0,23
-
-
-
Tanam 1
2
84,5
0,24
-
-
-
3
92
0,23
Jumlah =
271
0,7
-
-
-
Rata-rata =
90
0,23
-
-
-
♂ MR.14
1
86
0,23
-
-
-
Tanam 2
2
88,5
0,22
-
-
-
3
89
0,23
-
-
-
Jumlah =
263
0,68
-
-
-
Rata-rata =
87
0,22
-
-
-
Sumber : Data primer yang telah diolah (2013) Keterangan : TT DB WK JT PJ
: Tinggi tanaman : Diameter batang : Waktu berbunga : Jumlah tongkol /rumpun : Panjang tongkol
Berdasarkan Tabel 5 di atas dari diameter batang masing – masing tanaman masih tetap, cuman tinggi tanaman yang bertambah. Dan pada umur 5 minggu juga ini belum ada yang keluar bunga juga tongkol. Tabel 6. Hasil pengamatan tinggi tanaman, diameter batang, waktu berbunga, jumlah tongkol per rumpun, dan panjang tongkol dari benih galur ♀ G.180 dan benih galur ♂ MR.14. 6 MST Parameter Tanaman
Sampel
TT
DB
WB
JT
PT
(cm)
(cm)
(hari )
(/tanaman)
(cm)
♂ MR.14
1
95
0,22
46
-
-
Tanam 1
2
99
0,23
45
-
-
3
96
0,24
45
-
-
Jumlah =
290
0,69
137
-
-
Rata-rata =
97
0,23
46
-
-
♀G.180
1
100
0,24
46
-
-
Tanam 1
2
0
0
0
0
0
3
99
0,24
46
-
-
Jumlah =
199
0,48
92
Rata-rata =
99,5
0,24
46
♂ MR.14
1
90
0,24
49
-
-
Tanam 2
2
89
0,23
51
-
-
3
100
0,24
52
-
-
Jumlah =
279
0,71
152
-
-
Rata-rata =
93
0,23
50
-
-
Sumber : Data primer yang telah diolah (2013)
Keterangan : TT DB WK JT PJ
: Tinggi tanaman : Diameter batang : Waktu berbunga : Jumlah tongkol /rumpun : Panjang tongkol Bedasarkan Tabel 6 ini, dapat dilihat pada sampel kedua tanaman benih galur murni ♀
G.180 kosong karena dari hasil seleksi tanaman tersebut termasuk tanaman menyimpang dari benih galur murni ♀ G.180 oleh karena itu di keluarkan. Tinggi tanaman dan diameter batang bertambah sedikit – sedikit. Dan waktu berbunga masing – masing sampel beda karena malainya tidak keluar serentak. Tabel 7. Hasil pengamatan tinggi tanaman, diameter batang, waktu berbunga, jumlah tongkol per rumpun, dan panjang tongkol dari benih galur ♀ G.180 dan benih galur ♂ MR.14. 7 MST Parameter Tanaman
♂ MR.14
Sampel
1
TT
DB
WB
JT
PT
(cm)
(cm)
(cm)
(/tanaman)
(cm)
95
0,22
46
-
-
Tanam 1
2
99
0,69
45
-
-
3
99
0,23
46
-
-
Jumlah =
199
0,69
137
-
-
Rata-rata =
99,5
0,23
46
-
-
♀ G.180
1
100
0,24
46
-
-
Tanam 1
2
0
0
0
0
0
3
98
0,24
46
-
-
Jumlah =
290
0,71
92
-
-
Rata-rata =
97
0,23
46
-
-
♂ MR.14
1
90
0,24
49
-
-
Tanam 2
2
89
0,23
51
-
-
3
100
0,24
52
-
-
Jumlah =
279
0,71
152
-
-
Rata-rata =
93
0,23
50
-
-
Sumber : Data primer yang telah diolah (2013) Keterangan : TT DB WK JT PJ
: Tinggi tanaman : Diameter batang : Waktu berbunga : Jumlah tongkol /rumpun : Panjang tongkol Bedasarkan Tabel 7 ini, tinggi tanaman dan diameter batang tidak lagi mengalami
perubahan karena pada umumnya tanaman jagung pada saat keluar malai pada saat itu juga tanaman tersebut tidak akan mengalami pertambahan tinggi maupun diameter batang. Dan pada umumnya tanaman jagung akan keluar malainya pada 45 hari sekian.
Tabel 8. Hasil pengamatan tinggi tanaman, diameter batang, waktu berbunga, jumlah tongkol per rumpun, dan panjang tongkol dari benih galur ♀ G.180 dan benih galur ♂ MR.14. 8 MST Parameter Tanaman
Sampel
TT
DB
WB
JT
PT
(cm)
(cm)
(cm)
(/tanaman)
(cm)
1
95
0,22
46
1
20
2
99
0,23
45
2
18
3
96
0,24
46
2
17
Jumlah =
290
0,69
137
5
18,3
Rata-rata =
97
0,23
46
1,7
6,1
♀ G.180
1
100
0,24
46
1
17
Tanam 1
2
0
0
0
0
0
3
98
0,24
46
1
18
Jumlah =
290
0,71
92
2
35
Rata-rata =
97
0,23
46
1
17
1
90
0,24
49
2
18
2
89
0,23
51
1
17
3
100
0,24
52
1
18
Jumlah =
279
0,71
152
4
53
Rata-rata =
93
0,23
50
1,3
17,7
♂ MR.14 Tanam 1
♂ MR.14 Tanam 2
Sumber : Data primer yang telah diolah (2013) Keterangan : TT DB WK JT PJ
: Tinggi tanaman : Diameter batang : Waktu berbunga : Jumlah tongkol /rumpun : Panjang tongkol
Berdasarkan Tabel 8 hasil pengamtan bahwa pada waktu berbunga tanaman benih galur ♀ G.180 pada saat itu juga malainya di keluarkan/di pangkas (Detaseling). Pemangkasan dilakukan khusus pada benih galur murni ♀ G.180 saja. Dari tinggi tanaman dan diameter batang tidak mengalami perubahan lagi setelah keluar malai. Pada hasil pengamatan dari ke dua jenis benih galur murni mempunyai jumlah tongkol rata – rata 1 selain jumlah tongkol juga diamati panjang tongkol jagung terpanjang di temukan pada galur murni ♂ MR.14 dengan rata – rata panjang tongkol 17 cm. Selain data hasil pengamatan di lapagan maka terdapat beberapa perbedaan karakter dari tetua ♀ dan ♂ yang diamati. Adapun karakter ke – 2 galur tersebut sebagai berikut : Karakter tetua galur betina ♀ (G.180)
Karakter tetua galur ♂ (MR.14)
Hasil tertinggi produksi hasil ± 2 Produksi serbuk sari lebih tinggi ton/ha Ukuran biji baik dan seragam
Jangka waktu produksi serbuk sari lebih panjang 2 minggu
Tanamannya lebih pendek (1.70 cm) Tanamannya lebih tinggi (1.95 cm) dan tahan rebah Waktu berbunga lambat
Waktu berbunga cepat
Kemunculan rambut sangat baik
Tahan rebah
Posisi
letak
dan
warna
rambut Kemunculan tassel sangat baik
seragam Keluar rambut Singkron dengan waktu Tassel tumbuh dengan baik dan keluar pollen MR.14
seragam
Tongkol dan biji resisten terhadap Serbuk sari pecah setelah rambut penyakit
tanaman betina muncul
Lebih toleran terhadap kekeringan
Tanaman toleran penyakit sebelum berbunga Toleran terhadap kekeringan
Sumber : BPIJ Provinsi Gorontalo, (2013)
4.2 Pembahasan Hasil pengukuran dan pengamatan di lapangan menunjukkan pertumbuhan tanaman dari kedua galur murni tergolong baik, hal ini disebabkan oleh mutu benih galur yang digunakan tergolong berkualitas baik, pengendalian gulma yang sangat antisipatif terutama dari awal pertumbuhan tanaman. Kelebihan kedua galur murni dalam hal potensi pertumbuhan yang lebih baik disebabkan oleh potensi genetiknya yang sangat baik. Hasil silangan dari kedua galur murni ini merupakan generasi pertama yang dilakukan di Gorontalo untuk diharapkan kualitas sangat baik. Program perbanyakan benih dari kedua galur tersebut diarahkan untuk menghasilkan benih F1 yang beradaptasi spesifik pada wilayah dengan iklim dan jenis tanah tertentu. Pada waktu penanaman untuk galur ♀ G.180 ditanam satu kali saja karena pada fase pembungaan waktu berbunga galur ♀ G.180 lebih lambat dari galur ♂ MR.14. Dan untuk galur ♂ MR.14 ditanam dua kali dengan selang waktu dua hari setelah penanaman awal karena waktu berbunga galur ♂ MR.14 lebih cepat. Berdasarkan Tabel 1 - 4 pada data satu bulan perbedaan karakter kedua benih galur murni tersebut nampak pada tinggi tanaman dan diameter batang, setelah bulan kedua pada minggu ke – 5 samapai minggu ke - 8 perbedaan – perbedaan juga nampak pada waktu keluar malai dan jumlah tongkol, panjang tongkol. Pada saat roughing sampel ke – 2 tanaman benih galur murni
♀ G.180 harus di keluarkan karena termasuk salah satu tanaman menyimpang dari tanaman tersebut. Berdasarkan keadaan iklim yang ada di Kecamatan Tilongkabila maka data curah hujan tersebut disimpulkan bahwa keadaan iklim di dominasi oleh iklim sedang. Curah hujan selama penanaman dari bulan maret sampai dengan bulan mei dapat dilihat dari tabel di bawah ini mengalami fluktuasi yang sangat besar, terutama pada bulan mei. Pada bulan ini, curah hujan mencapai nilai tertinggi yaitu 326 mm/bulan. Jumlah curah hujan keseluruhan dari bulan maret sampai mei yakni 646,2 mm/bulan dengan rata – rata curah hujan mencapai 54 mm/bulan. Roughing (seleksi penyimpangan tanaman jantan pada tanaman betina).Salah satu langkah penting yang harus dilakukan dalam kegiatan teknik persilangan perbanyakan benih adalah roughing. Yang dimaksud dengan roughing adalah proses pemeriksaan kondisi tanaman di lapangan dan pembuangan tanaman yang tidak dikehendaki, yang memiliki ciri berbeda seperti daunnya lebar, warna daun hijau tua, diameter batang besar. Dilakukan dilahan produksi benih dengan tujuan untuk menjaga kemurnian galur yang diproduksi. Roughing dilakukan pada tanggal 24 April 2013 pada saat tanaman berumur 38 hari setelah tanam. Roughing dilakukan beberapa kali pada fase pertumbuhan yang berbeda sampai sebelum panen. Roughing dilakukan sepagi mungkin sebelum matahari terlalu panas agar pengenalan terhadap ciri-ciri kritis yang ada dapat lebih mudah dilakukan. Ciri dan sifat tanaman yang di rouging yaitu warna daun dan tinggi tanaman tidak seragam.
Waktu Keluarnya Malai Dan Detaseling (pemangkasan bunga jantan).Malai tanaman jagung pada petakan pengamatan keluar pada saat tanaman berumur 45 hari, keluarnya malai tanaman tetua betina tidak pada waktu yang bersamaan. Bunga jantan di pangkas cuman pada
tanaman tetua betina itupun yang sudah keluar malainya, dilakukan pada waktu pagi atau sore hari. Kegiatan pemangkasan atau pencabutan bunga jantan pada tanaman betina, dilakukan pada umur tanaman 45 hari setelah tanam (HST) yaitu ketika bunga mulai terlihat, hal ini dilakukan agar benang sari tidak menyerbuki putik. Untuk, mendapatkan benih penyerbukan akan dilaksanakan oleh tanaman jantan.