BAB IV HASIL DAN ANALISA
4.1.
Konfigurasi dan Kapasitas BTS Konfigurasi dan Kapasitas TRX BTS yang dianalisa performansinya adalah sebagai berikut: 1. MERUYASLTNMD(1800) Memiliki kapasitas 15 TRX
dengan konfigurasi 4/6/8. Sektor 1 memiliki
kapasitas 4 TRX, sektor 2 memiliki 6 TRX dan sektor 3 memiliki kapasitas 8 TRX. BTS ini memiliki kapasitas 88 kanal TCH.
2. MERUYASLTNMG(900) Memiliki kapasitas TRX 9 dengan konfigurasi 3/2/4. Sektor 1 memiliki kapasitas 3 TRX, sektor 2 memiliki 2 TRX dan sektor 3 memiliki kapasitas 4 TRX. BTS ini memiliki kapasitas 47 kanal TCH.
3. MENARA4MD(1800) Memiliki kapasitas TRX 18 dengan konfigurasi 6/6/6. Sektor 1 memiliki kapasitas 6 TRX, sektor 2 memiliki 6 TRX dan sektor 3 memiliki kapasitas 6 TRX. BTS ini memiliki kapasitas 108 kana l TCH.
4. MENARA4MG(900) Memiliki kapasitas TRX 11 dengan konfigurasi 4/4/3. Sektor 1 memiliki kapasitas 4 TRX, sektor 2 memiliki 4 TRX dan sektor 3 memiliki kapasitas 3 TRX. BTS ini memiliki kapasitas 61 kanal TCH.
4.2.
Performansi Accessibility Performansi Accessibility yang diukur adalah sebagai berikut:
4.2.1. TCH Blocking TCH (Traffic Channel) Blocking adalah parameter yang menunjukkan persentase Blocking yang terjadi di kanal TCH. TCH Blocking bisa terjadi
50
karena tidak tersedianya kanal atau karena tingginya permintaan kanal yang melebihi kapasitas yang dimiliki. Rumus persentase TCH Blocking :
Tabel 4.1. TCH Bloking No. 1 2 3 4
Nama BTS TCH Blocking MERUYASLTNMD 0 MERUYASLTNMG 0 0 MENARA4MD MENARA4MG 0
4.2.2. SDCCH Blocking SDCCH (Stand alone Dedicated Control CHannel ) blocking adalah parameter yang menunjukkan persentase blocking di kanal SDCCH. SDCCH blocking terjadi ketika MS meminta kanal SDCCH dari jaringan tetapi tidak terpenuhi. Kanal SDCCH ini diperlukan oleh sistem untuk location update, SMS, dan untuk proses originating dan terminating call. Rumus SDCCH blocking :
Tabel 4.2. SDCCH Blocking No. 1 2 3 4
Rata-rata SDCCH Nama BTS Blocking perjam MERUYASLTNMD 0,349 MERUYASLTNMG 0,001 MENARA4MD 0,002 MENARA4MG 0,163
51
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa SDCCH blocking di semua BTS sangat rendah dan dibawah 2% yang berarti performansi SDCCH blocking ini sangat bagus.
4.2.3. TCH Success Rate TCH Success Rate adalah parameter yang menunjukkan persentase keberhasilan kanal TCH. Rumus TCH Success Rate:
Tabel 4.3. TCH Succes Rate
No. 1 2 3 4
Nama BTS MERUYASLTNMD MERUYASLTNMG MENARA4MD MENARA4MG
rata - rata TCH Success Rate perjam 99,18 96,69 99,42 97,63
Tabel diatas menunjukkan bahwa performansi TCH success rate untuk semua BTS termasuk kategori bagus karena performansi nya diatas 96%. 4.2.3. SDCCH Success Rate SDCCH Success Rate adalah parameter yang menunjukkan persentase keberhasilan kanal SDCCH. Rumus SDCCH Success Rate:
52
Tabel 4.4. SDCCH Success rate No. 1 2 3 4
Nama BTS MERUYASLTNMD MERUYASLTNMG MENARA4MD MENARA4MG
rata - rata SDCCH Success Rate perjam 98,563 98,530 98,550 98,997
Tabel diatas menunjukkan bahwa performansi SDCCH success rate dikategorikan bagus karena memiliki nilai diatas 98%.
4.3.
Performansi Retainability Performansi retainability yang diukur adalah sebagai berikut:
4.3.1.
TCH Drop TCH drop adalah parameter yang menunjukkan persentase jumlah sambungan yang telah berhasil tetapi mengalami drop sebelum terjadi release normal atau sering juga disebut drop call. Standar TCH drop yang bagus adalah kurang dari 2%. Rumus TCH drop:
Keterangan : TCH attempt adalah banyaknya panggilan yang mendapatkan alokasi TCH dari semua jumlah panggilan.
Tabel 4.5. TCH drop No.
Nama BTS
1 2 3 4
MERUYASLTNMD MERUYASLTNMG MENARA4MD MENARA4MG
rata - rata TCH drop perjam 0,82 3,3 0,57 2,37
53
Tabel diatas menunjukkan performansi TCH untuk BTS DCS bagus dengan nilai dibawah 1%, sedangkan untuk BTS GSM dikategorikan kurang bagus karena memiliki nila diatas 1%. Performansi TCH drop BTS GSM yang kurang bagus berhubungan dengan parameter performansi handover fail untuk kedua BTS tersebut juga kurang bagus. Ada beberapa parameter yang menyebabkan terjadinya TCH drop yaitu : 1. RF (Radio Frequency) Ada beberapa hal yang menyebabkan TCH drop yang disebabkan oleh RF diantaranya adalah low signal strenght, low signal strenght ini bisa disebabkan oleh rendah nya coverage dari BTS tersebut. Selain karena low signal strength bisa juga disebabkan oleh adanya interferensi. 2. LAPD/ Abis failure TCH drop yang disebabkan oleh abis failure dikarenakan oleh kureang bagus nya kualitas transmisi antara BTS dengan BSC hal ini bisa dilihat dengan cara melihat kualitas BER (Bit Error Rate) di transmisi. 3. A-if failure Bila TCH drop terjadi karena A- if failure, maka harus diperiksa kulitas jalur A interface nya yaitu interface antara BSC/transcoder dengan MSC. 4. Handover fail. Handover fail yang disebabkan oleh berbagai hal memiliki kontribusi dalam performansi TCH drop. Bila performansi handover fail nya buruk maka semakin buruk juga performansi TCH drop nya.
54
Tabel 4.6. Parameter penyebab TCH drop Average of Average of Average of Cause_RF(%) Cause_Abis(%) Cause_Aif(%)
NAMA BTS MENARA4MD MENARA4MG MERUYASLTNMD MERUYASLTNMG
0,464 2,042 0,542 2,759
0,096 0,241 0,169 0,356
0,011 0,088 0,005 0,030
Tabel TCH drop diatas menunjukkan penyebab yang paling dominan terjadinya TCH drop adalah karena RF. Untuk itu perlu diadakan drive test untuk mengetahui secara detail penyebab TCH drop yang disebabkan oleh RF tersebut, apakah karena interferensi, coverage, kualitas sinyal yang kurang bagus atau karena hal – hal lainnya. Tabel diatas juga menunjukkan bahwa A-bis memiliki peran yang lumayan banyak pada terjadinya TCH drop, maka perlu di periksa juga performansi jalur transmisi antara BTS dengan BSC, apakah ada masalah dengan BER atau interferensi atau masalah instalasi jalur transmisinya.
4.3.2. SDCCH drop SDCCH drop adalah parameter yang menunjukkan persentase terjadinya kegagalan panggilan pada saat proses inisialisisai panggilan. Rumus SDCCH drop :
Tabel 4.7. SDCCH Drop No. 1 2 3 4
SDCCH Drop MERUYASLTNMD 5,015 MERUYASLTNMG 3,923 MENARA4MD 5,342 MENARA4MG 3,372 Nama BTS
55
Tabel diatas menunjukkan bahwa untuk BTS GSM memiliki drop nilai nya bagus karena masih dibawah standar yaitu < 4%, sedangkan untuk BTS DCS memiliki performansi yang kurang bagus yaitu diatas 5 %. Ada beberapa parameter yang menyebabkan terjadinya SDCCH drop, yaitu : 1. RF (Radio Frequency) Ada beberapa hal yang menyebabkan SDCCH drop yang disebabkan ole RF diantaranya adalah low signal strenght dan signal quality, low signal strenght ini bisa disebabkan oleh rendah nya coverage dari BTS tersebut. Selain karena low signal strength bisa juga disebabkan oleh adanya interferensi. 2. LAPD/ Abis failure TCH drop yang disebabkan oleh abis failure dikarenakan oleh kurang bagus nya kualitas transmisi antara BTS dengan BSC hal ini bisa dilihat dengan cara melihat kualitas BER (Bit Error Rate) di transmisi. 3. A-if failure Bila TCH drop terjadi karena A- if failure, maka harus diperiksa kulitas jalur A interface nya yaitu interface antara BSC/transcoder dengan MSC. Perlu juga di periksa konfigurasi di MSC apakah sudah benar atau tidak.
Tabel 4.8. Parameter penyebab SDCCH dop NAMA BTS MENARA4MD MENARA4MG MERUYASLTNMD MERUYASLTNMG
Average of Cause_RF(%) 0,906 0,717 1,049 0,919
Average of Average of Cause_Abis(%) Cause_Aif(%) 4,233 0,192 2,490 0,164 3,849 0,117 2,733 0,271
56
Tabel diatas menunjukkan parameter yang paling sering menyebabkan terjadinya SDCCH drop adalah karena Abis. Untuk itu perlu diperiksa kualitas jalur transmisi antara BTS dengan BSC, apakah ada masalah dengan BER, interferensi atau instalasi yang kurang bagus.
4.4.
Performansi Integrity Performansi Integrity yang diukur adalah sebagai berikut:
4.4.1. Handover Attempt Handover attempt adalah parameter yang menunjukkan jumlah handover yang terjadi disuatu BTS dalam jangka waktu tertentu.
Tabel 4.9. Handove r Attempt No. 1 2 3 4
Nama BTS MERUYASLTNMD MERUYASLTNMG MENARA4MD MENARA4MG
Rata-rata handover Attempt perjam 1640,300 536,675 2552,529 1227,779
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah handover yang terjadi di BTS DCS lebih banyak dibandingkan dengan BTS GSM, hal ini dikarenakan BTS DCS lebih diprioritaskan untuk trafik.
4.4.2. Handover failure Handover failure rate adalah parameter yang menunjukkan persentase jumlah kegagalan pada saat proses handover. Rumus Handover failure rate.
57
Tabel 4.10. Handove r Failure No. 1 2 3 4
rata - rata handover Nama BTS failure perjam MERUYASLTNMD 1,002 MERUYASLTNMG 1,861 MENARA4MD 0,950 MENARA4MG 1,601
Handover failure disebabkan karena beberapa faktor, diantaranya yaitu: 1. RX Quality RX Quality adalah pengukuran kualitas sinyal yang diterima MS dari BTS. RX quality dibagi menjadi 8 kategori, yang terbagus adalah RXQUAL 0 dengan BER range antara 0 sampai dengan 0.2% dan yang terburuk adalah RXQUAL 7 dengan BER lebih dari 12.8%. Berikut ini Tabel RX Quality.[1]
Tabel 4.11. RX Quality
2. RX Level RX level adalah level sinyal yang diterima oleh MS dari BTS. MS mengukur sinyal yang didapat dari BTS antara -110dBm sampai dengan -48dBm. RX level dibagi menajdi 63 kategori yaitu antara 0 sampai dengan 62. Berikut ini tabel RX Level.[1]
58
Tabel 4.12. RX Level
3. Interferensi Keterbatasan kanal frekuensi pada sistem GSM bisa menyebabkan inteferensi. Interferensi bisa menyebabkan buruknya kualitas jaringan yang berpengaruh pada kepuasan konsumen. Jenis interferensi yang biasa terjadi yaitu cochannel interference dan adjacent channel interference. Co-channel interference adalah
interferensi yang disebabkan karena
penggunaan kanal frekuensi yang sama oleh cell carrier dan juga cell yang lainnnya, karena penggunaan frekuensi yang sama maka terjadi penurunan kualitas sinyal dan semakin turun apabila sinyal dari cell lain yang tidak dikehendaki semakin kuat. Adjacent channel interference terjadi bila frekuensi cell carrier dengan cell adjacent (neighbour cell) sama atau saling berdekatan. 4. Power Budget (PBGT) PBGT handover disebut juga sebagai comfort handover yang berarti handover yang disebabkan bukan karena hal- hal yang urgent. PBGT memindahkan MS dari suatu cell ke cell yang path loss nya lebih rendah dengan cara menghitung power dari tiap – tiap cell tetangganya.
59
5. Slow Moving Mobile (SMM) Setiap beberapa saat BTS mengukur jarak antara BTS dengan MS, hasil pengukuran tersebut dijadikan salah satu parameter yang dijadikan pertimbangan dalam keputusan handover. Tabel 4.13. Parameter penyebab Handover fail Average of HO_Failure _Rate(%)
Average of Cause_Qu ality(%)
Average of Cause_Leve l(%)
Average of Cause_Inter ference(%)
Average of Cause_PB GT(%)
Average of Cause_S MM(%)
M ENARA4MD
0,950
9,796
30,901
0,002
58,546
0,000
M ENARA4MG
1,601
12,170
3,015
0,028
29,834
51,928
M ERUYASLTNMD
1,002
15,198
34,262
0,026
44,568
0,000
M ERUYASLTNMG
1,861
10,978
5,718
0,009
20,107
57,684
BTS NAM E
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa paramater yang berperngaruh dalam kegagalan handover di BTS DCS adalah paramater power budget dan level hal ini dikarenakan frekuensi yang digunakan oleh BTS DCS jarak pancar nya tidak terlalu jauh dibandingkan dengan BTS GSM. Parameter yang berpengaruh dalam kegagalan handover di BTS GSM adalah SMM, hal ini salah satunya bisa terjadi karena jarak jangkauan layanan BTS GSM lebih besar dan jauh dari BTS DCS sehingga pergerakan MS d i BTS GSM masih terjagkau walaupun jaraknya cukup jauh dari BTS walaupun sudah ada BTS tetangga yang sudah siap untuk menerima handover dari BTS GSM tersebut, tetapi dikarenakan MS tersebut masih dalam jangkauan layanan BTS GSM yang sedang melayaninya maka MS tersebut masih dilayani oleh BTS GSM tersebut dan tidak terjadi handover.
60