BAB IV HASIL DAN ANALISA
4.1 Data Hasil Pengujian Data diperoleh dari pengambilan video conference secara point-topoint antara node 1 dengan node 2, pada beberapa kondisi yang telah ditentukan di Bab 3. Video conference menggunakan Windows NetMeeting yang dijalankan pada masing-masing node secara real time dan bersamaan, dengan durasi video selama 3 menit dan data yang di sajikan merupakan ratarata dari 3 kali percobaan dimasing-masing kondisi.
(a) node 1
(b) node 2
Gambar 4.1 Tampilan Windows NetMeeting
41
42
Paket suara dan gambar yang dikirimkan selama conference berlangsung merupakan paket UDP. Akan tetapi untuk call setup dipergunakan paket TCP. Hal ini sesuai dengan standar H.323 yang diterapkan pada Windows NetMeeting. Setelah dilakukan pengambilan data dengan menggunakan Ethereal, pengolahan data dilakukan dengan melakukan filter display terhadap hasil capture.
4.1.1
Delay Dalam suatu waktu pengiriman data, ada yang namanya delay atau waktu tunda yang terjadi antara node 1 dan node 2. Waktu tuda tersebut didapatkan dari waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan data dari node 1 ke node 2 dikurangi dengan waktu yang diperlukan oleh node 2 untuk mengirimkan paket ke node 1. Pada kali ini, waktu tersebut dapat dilihat dari hasil yang di tunjukan oleh summary di aplikasi Ethereal, hasil pada colom capture menunjukan waktu yang dibutuhkan oleh node 1 untuk mengirimkan paket ke node 2, sedangkan
kolom pada display
menunjukkan waktu yang dibutuhkan oleh node 2 untuk mengirimkan report ke node 1.
43
Gambar 4.2 Tampilan Summary Ethereal Besarnya delay yang akan diukur ada dua macam, yaitu delay yang terjadi pada node 1 dan delay yang terjadi pada node 2. Hal itu dilakukan untuk mengetahui kinerja dari masing-masing node dalam mengirimkan data video conference. Tabel 4.1Hasil pengolahan data untuk delay pada berbagai kondisi
Delay (second) Skenario Single hop 5 meter Indoor Single hop 10 meter Indoor Single hop 15 meter Indoor Single hop 5 meter Outdoor Single hop 10 meter Outdoor Single hop 15 meter Outdoor Multi hop Indoor Multi hop Outdoor
N1
N2
0,761 0,514 0,737 0,310 1,068 0,486 0,985 0,438
0,396 0,834 0,321 0,216 0,935 0,511 0,545 0,435
44
4.1.2
Packet loss Besarnya packet loss didapatkan dari jumlah paket yang dikirimkan dikurangi dengan jumlah paket yang diterima. Hal itu terlihat dari summary yang ditampilkan. Untuk mendaptkan besarnya packet loss, kita harus mengetahui besarnya paket yang dikirimkan dan diterima oleh masing-masing node. Besar packet loss yang diukur ada dua macam, yaitu packet loss untuk pengiriman paket dari node 1 ke node 2 dan sebaliknya dari node 2 ke node 1, hal itu dikarenakan video conference dilakukan secara dua arah. Untuk mengetahui besar nya paket yang hilang selama perjalanan dari node 1 ke node 2, hasil capture akan di filter sehingga akan tampil pada kolom display. Untuk mengukur besarnya packet loss pada pengiriman paket dari node 1 ke node 2, hasil capture Ethereal pada node 1 dan node 2 difilter display sehingga hanya akan menampilkan paket-paket UDP yang dikirimkan oleh node 1 dan diterima oleh node 2. Filter display terhadap hasil capture Ethereal pada node 1 menghasilkan besarnya paket yang dikirimkan oleh node 1, sedangkan filter display terhadap hasil capture Ethereal pada node 2 menghasilkan besarnya paket yang diterima oleh node 2. Kemudian besarnya packet loss pada pengiriman paket dari node 1 ke node 2 merupakan selisih besarnya paket yang dikirim oleh node 1 dan besarnya paket yang diterima oleh node 2. Begitupun sebaliknya untuk pengurkuran packet loss dari node 2 ke node 1.
45
Tabel 4.2 Hasil pengolahan data untuk packet loss pada berbagai kondisi
Packet Loss (%) Skenario Single hop 5 meter Indoor Single hop 10 meter Indoor Single hop 15 meter Indoor Single hop 5 meter Outdoor Single hop 10 meter Outdoor Single hop 15 meter Outdoor Multi hop Indoor Multi hop Outdoor
4.1.3
N1
N2
0,227 0,113 0,495 0,059 0,078 0,143 0,097 0,750
0,277 0,462 0,184 0,368 0,278 0,277 0,277 1,758
Througput Besarnya througput di dapat dari data transfer rate yang didapat selama pelaksanaan video conference. Adapun data ini diambil dari hasil capture Ethereal pada sisi penerima. Karena kedua node dapat berfungsi sebagai pengirim sekaligus penerima, througput yang diambil merupakan penjumlahan hasil filter display yang dilakukan pada kedua node. Tabel 4.3 Hasil pengolahan data untuk througput pada berbagai kondisi
Troughput (Mbit/sec) Skenario Single hop 5 meter Indoor Single hop 10 meter Indoor Single hop 15 meter Indoor Single hop 5 meter Outdoor Single hop 10 meter Outdoor Single hop 15 meter Outdoor Multi hop Indoor Multi hop Outdoor
Total 0,276 0,241 0,198 0,416 0,366 0,445 0,344 0,418
46
Setelah semua data untuk parameter delay, packet loss dan througput diperoleh, besarnya rata-rata dari ketiga parameter untuk setiap kondisi dihitung dan inilah yang ditampilkan dalam grafik untuk di analisis.
4.2 Analisa Data TCP dan UDP adalah dua protokol yang banyak digunakan dalam jaringan internet berbasi IP. Keduanya dibuat dengan tujuan yang berbeda. TCP (Transmission Control Protocol) misalnya, bersifat connection oriented, artinya protokol ini memiliki kemampuan untuk menjamin transfer dan kontrol data hingga node tujuan dan digunakan untuk call setup. Sebaliknya UDP (User Datagram Protocol) bersifat connectionless oriented, yang berarti protokol ini tidak memiliki mekanisme yang dapat menjamin sampainya paket ke node tujuan dan digunakan untuk paket suara dan gambar yang dikirimkan selama conference berlangsung.
4.2.1
Delay Dalam suatu proses pengiriman data baik suara atau gambar pasti akan mengalami suatu delay. Delay atau waktu tunda dapat diperoleh dari selisih waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan data dari node 1 ke node 2 dengan waktu yang diperlukan oleh node 2 untuk mengirimkan paket ke node 1.
47
Dari pengukuran yang telah dilakukan, diperoleh data delay rata-rata dari tiga kali percobaan, yang telah ditunjukan pada tabel 4.1 dan akan ditampilkan kembali dalam bentuk grafik dibawah.
Gambar 4.3 Grafik delay rata-rata vs jarak pada single hop ad hoc di dalam ruangan
Gambar 4.4 Grafik delay rata-rata vs jarak pada single hop ad hoc di luar rungan
48
Gambar 4.5 Grafik delay rata-rata vs jarak berbagai kondisi Pada gambar 4.5, terlihat bahwa delay untuk pengiriman paket tidak terlalu berpengaruh terhadap pertambahan jarak. Hal itu terlihat dari grafik yang di tampilkan, baik di dalam ruangan ataupun di luar ruangan. Faktor yang lebih mempengaruhi lambatnya pengiriman data lebih kepada gangguan dari luar seperti, penghalang, kualitas udara (karena pada pengujian digunakan gelombang radio sebagai medianya), noise (suara bising sekitar) dan jugan spesifikasi dari laptop / node itu sendiri. Secara umum, delay yang terdapat pada jaringan ad hoc untuk berbagai kondisi yang telah ditampilkan pada gambar 4.5
49
tergolong cukup tinggi jika dibandingkan dengan kriteria delay maksimum untuk sebuah video confernce berkualitas tinggi, yaitu 0.1s [9]. Hal ini jelas dirasakan saat conference berlangsung. Namun, secara keseluruhan tampilan pada Windows NetMeeting cukup baik.
4.2.2
Packet loss Packet loss merupakan banyaknya paket yang hilang saat pengiriman. Besarnya diperoleh dari selisih jumlah paket yang dikirimkan dengan yang diterima. Packet loss dapat di deteksi selama proses video conference karena suara dan gambar yang dikirimkan menggunakan protokol UDP. UDP
merupakan
protokol
transport
yang
bersifat
connectionless, sehingga protokol ini tidak mendukung dilakukannya retransmisi atau pengiriman ulang paket jika terdapat paket yang hilang. Selama tiga menit pelaksanaan video conference, jumlah data yang dikirimkan tentu saja berbeda-beda pada setiap pengambilan data. Mss (Maximum Segment Size) adalah faktor yang sangat berpengaruh pada besar kecilnya delay untuk aplikasi video conference ini. Besar Mss yang dapat diketahui dengan menggunakan Ethereal, mempunyai nilai yang berbeda pada setiap pengirimam
50
tergantung pada perbedaan lamanya percakapan berlangsung, juga intensitas cahaya dan pergerakan objek yang ditangkap webcam. Dan untuk mempermudah pemahaman, maka data packet loss akan disajikan dalam bentuk persentasi (%) seperti gambar di bawah.
Gambar 4.6 Grafik packet loss vs jarak pada single hop ad hoc di dalam rungan
Gambar 4.7 Grafik packet loss vs jarak pada single hop ad hoc di luar rungan
51
Gambar 4.8 Grafik packet loss vs jarak berbagai kondisi Pada gambar 4.7, pertambahan jarak diikuti pula dengan pertambahan presentasi packet loss walaupun pertambahan presentasi packet loss tidak terlalu besar. Hal ini berbedan dengan kondisi di dalam ruangan (Gambar 4.5) yang tidak menunjukan suatu pengaruh tertentu adanya pertambahan jarak terhadap presentasi packet loss. Dan seperti pada delay, dapat disimpulkan jarak tidak terlalu berpengaruh untuk beberapa kondisi. Sedangkan pada percobaan multi hop, paket yang hilang akan lebih banyak, hal ini disebabkan oleh trafik yang di alami oleh node intermediate sangat tinggi karena harus menerima dan meneruskan
52
lagi setiap paket yang diterima dari node 1 ke node 2. Selain itu, prosesor node 1 lebih besar di bandingkan dengan node 2, sehingga menyebabkan terjadi nya antrian paket pada node intermediate yang melebihi kemampuan memproses paket yang diterima oleh node intermediate tersebut. Hal ini dapat menyebabkan terjadi nya congestion yang selanjutnya berakibat hilangnya paket selama pelaksanaan video conference.
4.2.3
Througput Througput merupakan parameter yang menunjukan jumlah bit rata-rata data yang dapat ditransfer dari suatu node ke node lainnya dalam satu detik. Jaringam dengan performa yang baik adalah jaringan dengan througput tinggi. Jaringan dengan througput tinggi akan mampu mentransfer data lebih banyak untuk satu waktu yang sama. Dalam
kaitannya
dengan
aplikasi
video
conference,
banyaknya data yang dikirimkan melalui jaringan berbeda-berda, diantaranya dapat disebabkan perbedaan lamanya terjadi percakapan selama conference berlangsung, intensitas cahaya maupun pergerakan yang ditangkap webcam. Dari pengukuran yang telah dilakukan , diperoleh data througput seperti pada gambar dibawah.
53
Gambar 4.9 Grafik througput vs jarak pada single hop ad hoc di dalam rungan
Gambar 4.10 Grafik througput vs jarak pada single hop ad hoc di luar rungan
54
Gambar 4.11 Grafik througput vs jarak berbagai kondisi Pada grafik througput vs jarak untuk jaringan single-hop ad hoc di dalam ruangan, terlihat bahwa tidak terdapat suatu pengaruh tertentu adanya pertambahan jarak terhadap througput. Sama halnya dengan grafik througput vs jarak untuk jaringan single-hop ad hoc di luar ruangan. Jadi, jarak sebenarnya bukanlah faktor yang signifikan terhadap througput pada jaringan single-hop ad hoc. Dengan membandingkan besarnya througput pada jaringan single-hop ad hoc dan jaringan multihop ad hoc, terlihat bahwa banyaknya hop cukup memberikan pengaruh pada througput, sebagaimana terlihat pada Gambar 4.11. Akan tetapi, karena aplikasi yang dijalankan adalah video conference, faktor yang lebih berpengaruh terhadap besar kecilnya througput adalah faktor-faktor yang juga mempengaruhi besar kecilnya paket data yang dikirimkan.