BAB IV ANALISIS PENELITIAN Pada bab IV ini akan dibahas mengenai analisis pelaksanaan penelitian sarta hasil yang diperoleh dari pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada bab III. Analisis dilakukan terhadap hasil pengolahan data, proses dan data yang digunakan pada penghitungan koordinat geodetik di sistem koordinat proyeksi dan toposentrik.
IV.1 Selisih sudut horizontal dan jarak •
Berikut merupakan selisih jarak di permukaan bumi dan jarak di bidang ellipsoid: Tabel.4.1 Selisih jarak ukuran dan jarak bidang ellipsoid Jarak titik
Ukuran dan Bid.Ellipsoid (meter)
C-D
0.007
D-E
0.009
E-F
0.006
F-A
0.006
A-G
0.006
G-H
0.007
H-B
0.007
B-C
0.006
Pada tabel.5.3 terlihat nilai selisih berharga “positif”, hal ini berarti bahwa jarak ukuran di permukaan bumi lebih panjang dari jarak di permukaan ellipsoid. Selisih jarak ukuran dan jarak di bidang ellipsoid berada dalam kisaran mm. Hal ini dikarenakan pengukuran poligon dilakukan berada pada ketinggian berkisar 709 meter, berbeda halnya jika pengukuran jarak berada pada ketinggian mendekati permukaan ellipsoid yang kisaran selisihnya akan lebih kecil.
31
•
Berikut merupakan selisih sudut horizontal ukuran di permukaan bumi dan sudut horizontal di bidang ellipsoid : Tabel.4.2 Selisih sudut horizontal ukuran dan di bidang ellipsoid Titik
Sudut ukuran dan sudut bidang ellipsoid Derajat
Menit
Detik
C
0
0
-0.02
D
0
0
0.01
E
0
0
-0.01
F
0
0
-0.01
A
0
0
0.02
G
0
0
-0.02
H
0
0
-0.01
B
0
0
-0.02
Pada proses reduksi sudut horizontal ukuran ke sudut horizontal bidang ellipsoid, koreksi skew normal dan irisan normal nilainya tidak signifikan berpengaruh. Hal ini disebabkan oleh pengukuran sudut horizontal yang dilakukan hanya berjarak pendek, yaitu hanya berkisar 50-80 m. Di sisi lain, koreksi efek defleksi vertikal diasumsikan bernilai 1”. Koreksi grafimetrik ini memberikan pengaruh paling besar tehadap hasil reduksi. Secara keseluruhan koreksi geometrik dan gravimetrik pengaruhnya bernilai 0,02” terhadap hasil reduksi sudut horizontal. •
Berikut merupakan selisih jarak di permukaan bumi dengan jarak di bidang proyeksi UTM dan TM3 : Tabel.4.3 Selisih jarak ukuran dan jarak bidang proyeksi Jarak
Ukuran dan Bid. proyeksi UTM
Ukuran dan Bid. proyeksi TM3
C-D
-0.044
-0.001
D-E
-0.052
-0.001
E-F
-0.034
-0.001
F-A
-0.036
-0.001
A-G
-0.034
-0.001
G-H
-0.043
-0.001
H-B
-0.042
-0.001
B-C
-0.036
-0.001
32
•
Berikut merupakan selisih sudut horizontal di sistem proyeksi TM3 dengan sudut horizontal di bidang ellipsoid dan di permukaan bumi : Tabel.4.4 Selisih sudut horizontal ukuran dan di bidang proyeksi Titik
Sudut ukuran dan Bid. Proyeksi UTM
Sudut ukuran dan Bid. Proyeksi TM3
Derajat
Menit
Detik
Derajat
Menit
Detik
C
0
0
-0.23
0
0
-0.11
D
0
0
0.08
0
0
0.04
E
0
0
-0.07
0
0
-0.03
F
0
0
0.08
0
0
0.03
A
0
0
0.02
0
0
0.02
G
0
0
0.01
0
0
-0.01
H
0
0
0.08
0
0
0.02
B
0
0
-0.02
0
0
-0.02
Selisih sudut horizontal di permukaan bumi dengan sudut horizontal di bidang proyeksi terbesar bernilai 0.02”. Selisih tersebut nilainya jauh lebih kecil dari ketelitian Total Station yang bernilai 1”. Sedangkan selisih jarak di permukaan bumi dengan jarak di bidang proyeksi berkisar mm-cm.
IV.2 Selisih koordinat geodetik hasil kombinasi GPS dan Total Station dan hasil pengamatan GPS Berikut ini merupakan tabel perbandingan selisih/hasil validasi koordinat geodetik yang dihitung di sistem koordinat proyeksi dan sistem koordinat toposentrik dengan koordinat geodetik yang diperoleh dari pengamatan GPS : Tabel.4.5. Selisih koordinat geodetik hasil pengamatan GPS dengan hasil penghitungan di sistem koordinat proyeksi Titik C D E F A G H B
Toposentrik Lintang Bujur Detik Detik 0.00038 0.00041 -0.0004 0.00039 0.00077 -0.00091 -0.00112 -0.00083 -0.00072 -0.00262 0.00034 -0.00136 0.00135 -0.00131 0.00237 -0.001
UTM Lintang Bujur Detik Detik 0.00038 0.00041 -0.0004 0.00039 0.000531 -0.00058 -0.001233 -0.00092 -0.001415 0.00665 -0.000385 -0.00149 0.000574 -0.00174 0.001583 -0.00135
33
TM3 Lintang Detik 0.00038 -0.0004 0.000386 -0.00142 -0.00169 -0.00065 0.000343 0.001396
Bujur Detik 0.00041 0.00039 -0.00046 -0.00069 -0.00209 -0.00133 -0.00172 -0.00147
Selisih koordinat geodetik terbesar berada pada titik A yang dalam satuan jarak bernilai sebesar 2 desimeter pada algoritma di sistem koordinat proyeksi. Hal ini dapat terjadi mungkin dikarenakan oleh pengamatan GPS dilakukan di salah satu titik poligon yang mengalami kerusakan, yaitu titik A, sehingga titik A yang digunakan pada saat pengukuran Total Station bukan merupakan titik yang sama pada saat melakukan pengamatan GPS. Selisih koordinat geodetik hasil pengamatan GPS dengan hasil penghitungan di sistem koordinat toposentrik berada pada fraksi cm, sedangkan selisih koordinat geodetik hasil pengamatan GPS dan hasil penghitungan di sistem koordinat proyeksi berada pada fraksi cm-dm. Selisih koordinat geodetik ini tidak terlalu signifikan, untuk keperluan pemetaan.
IV.3 Analisis ketelitian koordinat geodetik Berikut ini merupakan tabel standar deviasi yang dihasilkan dari pengamatan GPS dan standar deviasi yang dihasilkan dari pengukuran GPS dan Total Station yang dihitung di sistem koordinat proyeksi : Tabel.4.6. Standar deviasi GPS dan pengukuran kombinasi GPS dan Total Station Titik
Standar deviasi GPS (meter)
Standar deviasi GPS dan Total Station di sistem proyeksi UTM (meter)
Standar deviasi GPS dan Total Station di sistem proyeksi TM3 (meter)
C
0.0003
0.0003
0.0003
0.0003
0.0003
0.0003
D
0.0002
0.0003
0.0002
0.0003
0.0002
0.0003
E
0.0001
0.0002
0.0269
0.0204
0.0258
0.0196
F
0.0008
0.0010
0.0376
0.0208
0.0360
0.0200
A
0.0007
0.0009
0.0347
0.0264
0.0332
0.0253
G
0.0004
0.0005
0.0395
0.0270
0.0378
0.0259
H
0.0006
0.0006
0.0335
0.0275
0.0321
0.0264
B
0.0001
0.0001
0.0002
0.0265
0.0001
0.0254
Dari tabel di atas dapat dikatakan bahwa, ketelitian yang dihasilkan dari pengamatan GPS lebih baik dibandingkan dengan ketelitian yang diperoleh dari pengukuran GPS dan Total Station.
34
IV.4 Perbandingan Proses dan data yang dilakukan di sistem koordinat proyeksi dan toposentrik Dari proses hitungan yang telah dilakukan, berikut ini akan dibandingkan proses penghitungan yang dilakukan, serta data apa saja yang dibutuhkan antara penghitungan koordinat geodetik di sistem koordinat proyeksi dan sistem koordinat toposentrik. Tabel.4.7 Perbandingan proses dan data yang dibutuhkan dalam penghitungan kordinat geodetikdi sistem koordinat proyeksi dan sistem koordinat toposentrik Proses dan data 1.Proses hitungan 2. Data
Sistem koordinat proyeksi
Sistem koordinat toposentrik
Reduksi data Sudut Horizontal Sudut Vertikal Jarak ruang
v v x v
x v v v
Data reduksi (defleksi vertikal, koordinat titik, data proyeksi dan lain-lain)
v
x
Item
35