Andri Sulistyo (41310120020)
BAB III PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN AC DI GEDUNG “SYNTHESIS TOWER” 3.1 Definisi Perawatan dan Pemeliharaan AC Berbagai definisi mengenai perawatan antara lain : 1. Lee, Reginald, “Building Maintenance managing”, Granade London 1976 mendefinisikan perawatan gedung yaitu pekerjaan yang dilakukan untuk memelihara atau merawat setiap fasilitas yang ada yaitu setiap bagian dan tempat, bangunan serta sarananya sesuai dengan standar kelayakan yang diterima. 2. Menurut Undang – Undang Republik Indonesia No. 28 tahun 2002 tentang bangunan gedung dalam ketentuan umum Bab 1 pasal 1, ayat 5 menentukan perawatan adalah kegiatan memperbaiki dan atau mengganti bagian bangunan gedung, komponen, bahan bangunan atau prasarana dan sarananya agar bangunan tersebut tetap berfungsi dengan baik. 3.2 Tujuan pemeliharaan yang dapat didefinisikan dengan jelas sebagai berikut : 1. Untuk memperpanjang usia kegunaan asset (yaitu setiap bagian dari suatu tempat kerja, bangunan dan isinya). 2. Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi atau jasa dan mendapatkan laba investasi (return of investment) maksimal mungkin 3. Untuk menjamin kesiapan operasional dari keseluruhan peralatanperalatan yang menunjang perusahaan. 4. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan peralatan itu
Kerja Praktek
7
Andri Sulistyo (41310120020)
3.3 Jenis Pekerjaan Perawatan : Menurut A.Cordel/Kusnu Hadi dalam buku teknik management pemeliharaan pada dasarnya pemeliharaan dibagi 2 (dua) yaitu : 1. Perawatan terencana (Planned Maintenance) 2. Perawatan tak Terencana (Unplanned Maintenance) Perawatan terencana dapat dibagi menjadi : 1. Perawatan pencegahan (Preventive Maintenance) 2. Perawatan korektif (Corrective Maintenance) Perawatan tak terencana hanya satu yaitu Perawatan Darurat (Emergency Maintenance)
3.3.1 Perawatan terencana (Planned Maintenance) Pada Perawatan ini diperlukan pekerjaan inspeksi lapangan untuk mengetahui kondisi peralatan dan sarana-sarana yang memerlukan pemeliharaan, data-data yang dicatat selama inspeksi digunakan untuk menganalisa dan perencanaan penjadwalan.Perbaikan dan Perawatan serta Standart Operasional Prosedur Pelaksanaan perawatan
3.3.2 Pemeliharaan Pencegahan (Preventive Maintenance) Adalah pekerjaan perawatan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan, atau cara perawatan yang direncanakan untuk pencegahan (Preventive).Pemeliharaan pencegahan merupakan metode pemeliharaan untuk melakukan perbaikan penggantian part secara berkala berdasarkan waktu atau pengunaan. Metode ini digunakan pada kasus diman siklus perawatan pencegahan mudah ditentukan dan tidak banyak bervariasi, serta kasus dimana lebih menguntungkan jika penggantian part dilakukan secara berkala tanpa melalukan inspeksi. Dalam pemeliharaan pencegahan terdapat 3 (tiga) bagian penting, yaitu inspeksi, koreksi dan inisiasi kerja.Inspeksi dilakukan untuk melakukan pengecekan pada kondisi peralatan.Koreksi dilakukan untuk melakukan penyetelan dan perbaikan kerusakan kecil.Dan inisiasi dilakukan untuk mengetahui siapa yang melakukan pekerjaan inspeksi. Ruang lingkup Kerja Praktek
8
Andri Sulistyo (41310120020)
pekerjaan Preventive termasuk : Inspeksi, perbaikan kecil, pelumasan dan penyetelan sehingga peralatan atau mesin-mesin selama beroperasi terhindar dari kerusakan.
3.3.3 Pemeliharaan Korektif (Corrective Maintenance) Adalah pekerjaan perawatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi fasilitas/peralatan sehingga mencapai standard yang
dapat
diterima.Pemeliharaan
korektif
merupakan
metode
pemeliharaan yang ditujukan untuk melaksanakan yang berkaitan dengan perawatan mesin, yaitu antara lain : a. Meningkatkan kehandalan mesin atau part b. Mengurangi frekuensi kerusakan mesin c. Memperpendek waktu perbaikan yang panjang atau berdampak serius atau biaya yang tinggi. d. Meningkatkan perbaikan kualitas perbaikan Pemeliharaan korektif merupakan pelaksanaan improvement pada alat agar alat tidak mengalami kerusakan, memberikan kemudahan dalam melakukan inspeksi, perbaikan dan pemakaian, serta memastikan keselamatan.
3.3.4 Perawatan Tak Terencana (Unplanned Maintenance) Ada kerusakan yang masih terjadi meski perawatan preventive sudah dilakukan.Hal ini biasanya tidak dimasukkan dalam program pekerjaan perawatan baik untuk rencana jangka pendek maupun jangka panjang tetapi memerlukan suatu penanganan yang sesegera mungkin.
3.3.5 Pemeliharaan Darurat (Emergency Maintenance) Adalah pekerjaan perbaikan yang harus segera dilakukan karena terjadi kemacetan atau kerusakan yang tak terduga.. Pemeliharaan darurat adalah pemeliharaan yang dilakukan karena terjadi kerusakan yang tak terduga.Pemeliharaan darurat ini sebaiknya sebisa mungkin dihindari dalam melakukan perawatan, karena jenis ini dapat mengganggu program perencanaan dan kegiatan didalam gedung itu sendiri seghingga menimbulkan suatu kerugian bagi pemilik maupun pemakai itu sendiri. Kerja Praktek
9
Andri Sulistyo (41310120020)
3.4 Pengertian Air Conditioning Air
Conditioning
atau
Pengkondisian
Udara
adalah
suatu
proses
pengkondisian udara sehingga dapat mencapai temperatur dan kelembaban yang sesuai dengan yang dipersyaratkan terhadap kondisi udara dari suatu ruangan tertentu.Selain itu, mengatur aliran udara dan kebersihannya. Sistem Penyegaran udara pada umumnya dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu : 1. Penyegaraan udara untuk kenyamanan Menyegarkan udara dari ruangan untuk memberikan kenyamanan kerja bagi orang yang melakukan kegiatan tersebut. 2. Penyegaraan udara untuk industri Menyegarkan udara dari ruangan karena diperlukan oleh proses, bahan, peralatan, atau barang yang ada didalamnya.
3.5 Komponen Utama AC 1. Kompressor Kompressor berfungsi untuk menurunkan tekanan, temperatur gas di evaporator dan menaikkan tekanan, temperature gas. 2. Kondensor Kondensor sebagai tempat untuk pengembunan gas menjadi cair dengan cara membuang panas ke udara atau air disekitarnya.Ada 2 (dua) jenis type kondensor,yaitu : kondensor dengan pendingin udara, dan kondensor dengan pendingin air. 3. Thermal Exapansion Valve Thermal Exapansion Valve untuk mengatur aliran volume cairan Reffrigerant pada evaporator sesuai dengan kebutuhan beban panas media sekitarnya. 4. Evaporator Evaporator untuk penguapan cairan Reffrigerant dari cair menjadi gas dengan cara mengambil panas dari media sekitarnya.Media dari evaporator adalah : Udara, dan Air.
Kerja Praktek
10
Andri Sulistyo (41310120020)
Gambar 3.1. Gambar Alur Kerja AC Sumber : https://www.google.co.id Komponen tambahan : High pressure pwitch & Low pressure pwitch Flow sSwitch Sensor leaving / entering / ambient water temperature & sensor pipa panas Anti freezing Phase Protection Over load Accumulator
Kerja Praktek
11
Andri Sulistyo (41310120020)
3.6 Daftar Peralatan dan material Berikut ini adalah daftar peralatan Utama Sistem Tata Udara yang digunakan di Gedung “SYNTHESIS TOWER”, yaitu : No
ITEM
Merk / Type
1
Cooling Tower
LING CHI / LRC 250
2
Pompa Cooling Tower
ETA-N torishima 100x80.400.1
3
Motor Fan
F3 NV-D Rpm 1440 , 13,9 A
4
Fan Coil Unit
Mitsubisi PU 8 YB /19300btuh, 8,0/380/14,6
4
Air Handling Unit
Mitsubisi PW-20YA3 /230200 btuh, 380 V, 50 Hz
5
Fan (Fresh Air)
Nasional /295m3/m /11 A
Pompa make Up Water
Electrim, SG 132,380,1450/m, 14,6A
8
Tangki Make up
1000 liter
9
Water Cooled Package Mitsubisi DW 15 YA3 , 43000 Kcal Flow:4942CFM/H, (WCP 1)
10
170600Btuh
Water Cooled Package Mitsubisi
DW
20
YA3
,flow
(WCP 2)
CGC:58000Kcal/H,230200Btuh
11
Air Cooled Split Duct
Air Cool / CU102 / 10 PK / 380
12
Air Cooled Split Wall
LIBERT / 380 / 15 PK / 3 Phasa
13
Ar Cooled Split Cassette MC QUEY / 5 PK / 380 / 3 Phasa
:
6354CFM,
Berikut ini adalah daftar material pendukung System Tata Udara yang digunakan di Gedung “SYNTHESIS TOWER”, yaitu : No
ITEM
Merk / Type
1
Pipa Chilled Water
Spindo, Bakrie
2
Pipa Kondensor
Spindo, Bakrie
3
Pipa Reffigerant
Crane Enfield, Kembla
4
Pipa Drain
Wavin, Rucika
5
Isolasi Ducting
AB Wooll
6
Isolasi Pipa
Armaflex
7
Ducting
Lokfom (BJLS)
8
Flexible duct
TD Flex
Kerja Praktek
12
Andri Sulistyo (41310120020)
9
Grille, Diffuser, Louvre, Dumper
Catura
10
Katub- katub
Honeywell
11
Kabel Kontrol
Supreme, Kabelindo
3.7 Sistem Air Conditioning yang digunakan di Gedung “SYNTHESIS TOWER” 3.7.1 Tata Udara dengan AC Split System AC-Window adalah tipe AC System (Air Conditioning) yaitu terdiri dari dua bagian yang terpisahkan artinya bagian Air Conditioning tidak menyatu (tidak berada dalam satu paket). Air Conditioning terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu outdoor unit dan indoor unit. Bagian outdoor unit adalah unit condensing, unit ini berada di luar ruangan yang berfungsi sebagai pembuang panas. Bagian indoor unit adalah evaporator dan berfungsi sebagai penyejuk ruangan yang dipasang pada setiap ruangan atau unit dalam. Pipa tembaga sebagai penghubung antara bagian indoor unit dengan outdoor unit dan untuk mensirkulasikan gas refrigerant pada unit pendingin. System Air Cooled Split Duct digunakan sebagai pendorong udara dingin menuju ruangan dengan perantara dynamo motor.
3.7.2 Tata Udara dengan Chilled Water Sistem Chiller dengan system Air Cooled, digunakan sebagai pendingin air yang disirkulasikan ke Fan Coil Unit (FCU), System pendingin dengan chiller menggunakan pipa black steel berisolasi sebagai penguhung air dingin antara chiller dengan fan coil unit.Air dingin dari Chiller akan disirkulasikan oleh pompa chiller (CHWP).Dinginnya air akan ditiup motor fan sehingga akan menyebar dan mendinginkan ruangan.
Kerja Praktek
13
Andri Sulistyo (41310120020)
Gambar 3.2 Gambar Sistem Tata Udara dengan Water Cooled Chiller Sumber http://www.google.co.id
3.7.3 Tata Udara dengan Air Cooled Split System Air Conditioning dengan system Air Cooled Split (Wall / Duct / Cassette) di pasang diarea masing-masing lantai Ground Floor s/d Penthouse (10 PK s/d 25 PK).
Kerja Praktek
14
Andri Sulistyo (41310120020)
Kerja Praktek
15
Andri Sulistyo (41310120020)
Gambar 3.3 Gambar Sistem Tata Udara dengan Air Cooled Split System Sumber http://www.google.co.id
3.7.4 Saluran Udara (Dusting AC) Saluran udara / ducting yang digunakan di gedung Synthesis Tower adalah baja Lapis Seng (BJLS). 1. Saluran udara / ducting konvensional Baja Lapis Seng (BJLS) adalah ducting yang dipakai untuk system Fresh Air yang mempunyai ketebalan antara 0.50 s/d 1.20 mm atau BJLS 50 mm s/d BJLS 120 mm.
Kerja Praktek
16
Andri Sulistyo (41310120020)
Gambar 3.4 Gambar Ducting Baja Lapis Seng (BJLS) Sumber : diperkenankan Foto Oleh Gedung Synthesis Tower
Gambar 3.5 Gambar Ducting Baja Lapis Seng (BJLS) dari dalam Sumber : diperkenankan Foto Oleh Gedung Synthesis Tower
Saluran udara / ducting AC dapat dibagi menjadi empat, yaitu : 1. Saluran udara ducting AC Supply adalah suatu ducting yang berfungsi untuk meneruskan (mendistribusikan) udara segar yang dihasilkan oleh mesin pendingin (AHU/FCU) ke ruang-ruang yang dikehendaki.
Kerja Praktek
17
Andri Sulistyo (41310120020)
2. Saluran udara ducting AC Return adalah suatu aliran udara yang berfungsi untuk mengalirkan udara yang telah dipakai dalam ruangan – ruangan dengan melalui grill-grill return pada plafond masuk kedalam ruang plenum plafond yang kemudian masuk ke plenum return unit indoor AC atau FCU 3. Saluran udara ducting (Fresh Air) adalah ducting yang berfungsi untuk mensupplay udara segar ke area koridor bagian dalam (incore) di setiap lantai, dari ground Floor sampai dengan Lantai Penthouse.
Gambar 3.6 Gambar Supplay Air Grille (SAG) Sumber : diperkenankan Foto Oleh Gedung Synthesis Tower
4. Saluran udara ducting Flexible adalah suatu ducting yang berfungsi untuk meneruskan udara ke titik-titik yang dikehendaki.
3.8 Aksesories Saluran Udara Antara lain : 1 Volume Dumper Volume Dumper berfungsi untuk membuka / menutup atau mangatur jumlah udara sesuai dengan yang dikehendaki.
Kerja Praktek
18
Andri Sulistyo (41310120020)
2 Fire Dumper Fire Dumper berfungsi untuk menutup secara otomatis saluran udara apabila terjadi kebakaran. 3 Spliter Dumper Spliter Dumper berfungsi untuk mengarahkan dan membagi udara di dalam ducting cabang. 4 Spigot Dumper Spigot Dumper berfungsi untuk mengatur jumlah aliran udara pada setiap supplay diffuser.
5 Supplay Air Diffuser (SAD) Suatu ducting yang berfungsi untuk meneruskan (mendistribusikan) udara segar / dingin yang dihasilkan oleh mesin pendingin (Peralatan Tata Udara) ke ruang-ruang yang dikehendaki.
Gambar 3.7 Gambar Supplay Air Diffuser (SAD) Sumber : diperkenankan Foto Oleh Gedung Synthesis Tower
6 Return Air Grille (RAG) Return Air Grille (RAG) berfungsi untuk mengalirkan kembali udara dari ruang-ruang ke indoor unit / FCU.
Kerja Praktek
19
Andri Sulistyo (41310120020)
Gambar 3.8 Gambar Return Air Grille (RAG) Sumber :http://www.google.co.id
7 Exhaust Air Grille (EAG) Exhaust Air Grille (EAG) berfungsi untuk menghisap/mengalirkan udara dari ruang-ruang ke luar ruang melalui mesin Exhaust Fan.
Gambar 3.9 Gambar Exhaust Air Grille (EAG) Sumber : https://www.google.co.id
8 Exhaust Air Louvre (EAL) Exhaust Air Louvre (EAL) berfungsi untuk mengalirkan udara dari ruangan ke luar ruangan melalui mesin Exhaust Fan.
Kerja Praktek
20
Andri Sulistyo (41310120020)
9 Pressurized Air Louvre (PAL) Pressurized Air Louvre (PAL) berfungsi untuk memasukkan / mengalirkan udara segar ke ruangan melalui mesin Pressurized Air Fan.
3.9 Outdoor Unit (Condensing Unit) Alat penukar kalor untuk mengubah cairan + gas refrigerant menjadi gas refrigerant.Kemudian gas dingin tersebut disirkulasikan oleh compressor dan kembali ke Indoor unit. Perpindahan panas terjadi dengan system water cooled, karena condenser di dinginkan oleh sirkulasi air dari Cooling Tower.
Gambar 3.10 Gambar Exhaust Air Grille (EAG) Sumber : https://www.google.co.id
3.10
Indoor Unit (Evaporator Unit) Alat untuk mensupply udara dingin dengan motor fan kedalam ruangan melalui saluran (ducting). Udara dingin dihasilkan karena terjadi Evaporasi (Uap air dingin menyerap panas udara disekitarnya).
Kerja Praktek
21
Andri Sulistyo (41310120020)
Gambar 3.11 Gambar Air handling Unit (AHU) Sumber : diperkenankan Foto Oleh Gedung Synthesis Tower
Kerja Praktek
22
Andri Sulistyo (41310120020)
Gambar 3.12 Gambar Thermostat AC Sumber : https://www.google.co.id
3.11
Fan Coil Unit (FCU) Alat untuk mensupply udara dingin dengan motor fan kedalam ruangan Melalui saluran (ducting).
Kerja Praktek
23
Andri Sulistyo (41310120020)
Gambar 3.12 Gambar Fan Coil Unit (FCU) Sumber : diperkenankan Foto Oleh Gedung Synthesis Tower
3.12
Sistem Pemipaan dan katub – katub Sistem pemipaan dan katub-katub terdiri dari : a. Sistem Pemipaan : Saluran untuk mendistribusikan air dingin dari Cooling Tower / Chiller ke Condensing Unit / Fan Coil. b. Chemical pot : Wadah untuk memasukkan bahan kimia ke dalam system pemipaan sebagai proteksi terhadap korosi dan lumut. c. Dosing Pump : Wadah untuk memasukkan bahan kimia ke dalam water basin Cooling tower untuk menjaga kualitas air. d. katub : Alat pengatur distribusikan air di sistem pemipaan. e. PDV : Katub sebagai safety pompa sirkulasi yang bekerja berdasarkan tekanan dalam system pemipaan.
Kerja Praktek
24
Andri Sulistyo (41310120020)
3.13
Monitoring Equipment AC Beberapa equipment AC termonitor langsung dengan system BAS (Building Automation System). Monitoring meliputi : start/stop, status star/stop,Trip Alarm, Temp Air (S/R), Water Flow Rate, Leveling Air, Setting Temp dan Temp ruangan. Equipment AC yang termonitor siistem BAS : 1. Chiller 2. Pompa Chiller 3. Cooling Tower 4. Pompa Cooling Tower 5. WCP 6. Fan Coil Unit 7. Fresh Air Fan 8. Exspansion Water Tank
3.14
Pemeliharaan dan Perawatan Komponen Air Conditioning A. Tangki Pengisian (Make-up Water Tank) Tangki pengisian harus bersih, dan untuk menjaga kebersihannya harus selalu di kontrol.Apakah tamgki sudah kotor atau belum. Apabila tamgki dalam kondisi kotor maka harus dikuras dan dibersihkan. Air tangki ini juga harus selalu penuh dan selalu dilihat level airnya. B. Tangki Pemuaian (Exspansion Tank) Tangki pengisian harus bersih, dan untuk menjaga kebersihannya harus selalu di kontrol.Apakah tamgki sudah kotor atau belum. Apabila tamgki dalam kondisi kotor maka harus dikuras dan dibersihkan. Air tangki ini juga harus selalu penuh dan selalu dilihat level airnya. C. Cooling Tower 1. Gantilah sirkulasi air di cooling tower setiap satu bulan bersamaan dengan pembersihan unit cooling tower dengan pembuangan lewat
Kerja Praktek
25
Andri Sulistyo (41310120020)
pipa drain dibawah cooling tower termasuk cek kisi-kisi pada infilenya. 2. Lakukan pemeriksaan periodic pada distribusi basin atas beserta saringan basin bawah serta infilenya. 3. Bearing motor/fan harus diberi pelumas setelah bekerja selama 30.000 jam. 4. Periksa semua kekencangan baut 5. Periksa tekanan isolator fan motor dan pompa spray. 6. Untuk cooling tower yang tidak dijalankan dalam waktu lama, jalankan setiap satu minggu ± 10 menit jangan menjalankan pompa tanpa menyuplay air.
D. Heat Exchanger a. Filling / Infile / Filter Kuken telah mendesain filling sedemikian rupa sehingga mempunyai tingkat effisien yang tinggi dan menggunakan bahan PVC. b. Lilitan Pendingin (Heat Exchanger) Lilitan pendingin terbuat dari pipa tembaga yang anti korosif dan dirancang anti bocor. E. Pompa Kondensor (Condenser Water Pump) Pada pompa condensor terdiri Motor dan Pompa. a. Motor Pada motor ini dilakukan perawatan pada bearing dengan cara memberikan grease atau pelumas. b. Pompa Pada pompa terdapat mekanikal seal yang apabila sudah terdapat kebocoran harus diganti.Kerusakan mekanikal seal terlihat bila pompa sudah terdapat kebocoran.tak kalah pentingnya dalam mempengaruhi maksimal dan tidaknya pompa strainer, yakni strainer juga harus bersih.CWP ini ada tiga unit, dengan dua CWP running dan satu CWP standby. Kerja Praktek
26
Andri Sulistyo (41310120020)
F. Pompa Pengisian (Make-up Water Pump) Pada pompa ini perlu dilakukan pengecekan secara visual mengenai unit pada saat running dari getaran atau bunyi yang timbul dan dianggap tidak wajar harap segera dicari sumbernya dan jangan lupa diperhatian kebersihan area pompa tersebut.
G. Outdoor Unit (Condensing Unit) Kebersihan coil perlu diperhatikan dan dijaga, dicuci dan dibersihkan secara berkala untuk memastikan proses perpindahan panas yang memadai.Pastikan
heat
exchanger
selalu
dalam
keadaan
optimum.Perawatan pada outdoor unit, panel depan dan belakang bisa dilepas untuk kemudahan akses perawatan.Check dan pastikan bahwa unit sudah dalam keadaan mati, lepas baut-baut panel depan dan belakang.
Pada
oautdoor
unit,
perawatan
dilakukan
dengan
pemeriksaan perbedaan temperature air masuk dan keluar unit.Hal ini perlu dilakukan setiap bulan.
Gambar 3.13 Gambar Skema Siklus Refrigerasi Sumber : https://www.google.co.id
Kerja Praktek
27
Andri Sulistyo (41310120020)
H. Mini Chiller a. Periksa kualitas air secara berkala.Strainer harus selalu bersih untuk menghindari system pemipaan tersumbat. b.Area sekira chiller harus selalu bersih baik ventilasinya. Bersihkan kondensor secara berkala, setiap 1 s/d 2 bulan sekali. c. Periksa “Make up water supplay” dan tekanan katubnya secara berkala dan pastikan dalam kondisi baik. d.Pastikan komponen elektrik dan pengkabelan sudah terpasang dengan benar. e. Jika unit tidak dioperasikan untuk waktu yang lama, air harus dikeluarkan dari system dan matikan power.Gunakan penutup untuk proteksi unit. f. Ketika akan dioperasikan setelah tidak dipakaai cukup lama, masukkan air bersih, periksa tekanan. Panaskan unit sampai 6 jam sebelum unit ON untuk memastikan unit dalam kondisi baik. Periksa tekanan kerja secara berkala untuk menghindari tidak ada angin palsu. Jika hal ini terjadi, tambahkan R22 (Freon) pada system.
I. Pompa Air Dingin (Chiller Water Pump) Pada Pompa air dingin terdiri Motor dan Pompa a. Motor Pada Motor ini dilakukan perawatan pada bearing dengan cara memberikan grease atau pelumas. b. Pompa Pada pompa terdapat mekanikal seal yang apabila sudah terdapat kebocoran harus diganti.Kerusakan mekanikal seal terlihat bila pompa sudah terdapat kebocoran.tak kalah pentingnya dalam mempengaruhi maksimal dan tidaknya pompa strainer, yakni strainer juga harus bersih.CWP ini ada tiga unit, dengan dua CWP running dan satu CWP standby.
Kerja Praktek
28
Andri Sulistyo (41310120020)
J. Fan Coil Unit (FCU) a. Filter Udara : Berfungsi untuk menjaga benda / partikel / kotoran keluar unit dan masuk saluran udara.Jika filter kotor, maka akan mempengaruhi performa pendinginan dan tentu akan mengurangi volume udara yang dihasilkan.Filter harus dibersihkan secara berkala, dengan cara dilepas terlebih dahulu dari unit. Kotoran yang besar pada filter dibersihkan terlehih dahulu, kemudian filter dicuci dan direndam dengan air hangat yang sudah menggunakan detergen. Pastikan filter-filter sudah dalam keadaan kering sebelum dipasang kembali. Khusus untuk AC type split wall, pembersihan filter sebaiknya dilakukan setiap 2 minggu sekali. b. Heat Exchanger : Jika terdapat kotoran pada sirip (fin evaporator), bisa dibersihkan dengan
menggunakan
sikat
nylon.Atau
bisa
dengan
menyemprotkan udara bertekanan tinggi. Perawatan yang cukup pada filter akan mengurangi frekuensi pembersihan pada sirip.
K. Saluran Udara (Ducting AC) Pada System ducting AC yang perlu dimonitor adalah kerapatan terhadap kemungkinan adanya kebocoran udara antara lain : pada sambungansambungan ducting, sambungan flexible, joint antara Indoor unit dengan ducting,sambungan volume dumper dengan ducting, sambungan Box dengan Grille AC. Udara dingin yang di produksi oleh Air Conditioning di distribusikan ke ruangan – ruangan melalui system ducting (saluran udara) dan dalam jangka waktu yang lama ducting tersebut menjadi tempat terakumulasinya Debu serta Kontraminasi Biologi dan Kimia.Udara dingin yang disirkulasikan melalui ducting ke ruangan – ruangan tersebut juga mengandung bermacam – macam polutan yang dengan mudah tersebar ataupun jatuh ke ruangan melalui Supply Air Duct.Maka dari itu ducting juga harus dibersihkan jika bangunan sudah berdiri 15 tahun ke atas.seperti terlihat pada gambar di bawah ini :
Kerja Praktek
29
Andri Sulistyo (41310120020)
1. Proses Pembuatan Access Door
Gambar 3.14 Gambar Pembuatan Access Door Sumber : diperkenankan Foto Oleh Gedung Synthesis Tower
2. Proses Vacooming
Gambar 3.15 Gambar Proses vacooming Sumber : diperkenankan Foto Oleh Gedung Synthesis Tower
Kerja Praktek
30
Andri Sulistyo (41310120020)
3. Proses Desinfektan (Pengembunan)
Gambar 3.16 Gambar Proeses desinfektan Sumber : diperkenankan Foto Oleh Gedung Synthesis Tower
4. Kondisi Ducting sebelum dan sesudah dibersihkan
Gambar 3.17 Gambar ducting sebelum dibersihkan Sumber : diperkenankan Foto Oleh Gedung Synthesis Tower
Kerja Praktek
31
Andri Sulistyo (41310120020)
Gambar 3.18 Gambar ducting setelah dibersihkan Sumber : diperkenankan Foto Oleh Gedung Synthesis Tower
3.15 Proses
Pengecekan
dalam
pemeliharaan
dan
perawatan
Air
Conditioning
START
Tangki Pengisian Make Up Water
Coling Tower
Heat Exchanger
Pompa Kondensor (Condensor Water Pump)
Kerja Praktek
32
Andri Sulistyo (41310120020)
Pompa Pengisian(Make Up Water Pump)
Outdoor Unit (Condensing Unit)
Mini Chiller
Air handling Unit / Fan Coil Unit
Saluran Udara (Ducting)
FINISH
Gambar 3.19 Flow Chart Proses pemeliharaan dan Perawatan Air Conditioning
3.16
Penjadwalan (Scheduling)
Jadwal perawatan (Maintenance Schedule) dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu : 1. Jadwal perawatan jangka panjang (bulanan) 2. Jadwal perawatan mingguan 3. Jadwal perawatan harian
Kerja Praktek
33
1.
tahunan
6 bulanan
3 bulanan
Kriteria
Bulanan
Komponen
Minggua
No
Harian
Andri Sulistyo (41310120020)
Tindakan
Unit Chiller - Compressor
< ½ tambah Refrigerant
- Refregerant
>½
Periksa % beban
± 85%
√
± 50 Psi
√
Periksa Tekanan
20 Psi
√
oli (PSIG)
diatas
Lakukan Trouble shooting bila tidak memenuhi syarat nilai kriteria
√
Lakukan Trouble shooting bila tidak memenuhi syarat nilai kriteria
Lakukan shooting memenuhi kriteria Lakukan shooting memenuhi kriteria
motor
Periksa Tekanan hisap (PSIG)
tekanan
Trouble bila tidak syarat nilai Trouble bila tidak syarat nilai
hisap Periksa Tekanan
20 Psi
kompresi (PSIG)
diatas tekanan hisap
- Kondensor
Bersih
- Motor Fan
Bersih
- Kondensor
Suara
√ √
Dibersihkan Dibersihkan Ganti bearing / belt bila suara tidak normal
Normal - Filter dryer
bersih
√
Ganti seal bila terjadi rembesan oli Ganti Filter dryer
- Panel kontrol
bersih
√
Dibersihkan
dan listrik
Kerja Praktek
34