Laporan Kerja Praktek
pramono (41309120041)
BAB III PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN AC DI GEDUNG ARJUNA
3.1 Definisi Perawatan Berbagai definisi mengenai perawatan antara lain : 1. Lee,Reginald,” Building Maintenance Managing,” Granade london 1976 mendefinisikan perawatan gedung yaitu pekerjaan yang dilakukan untuk memelihara atau merawat setiap fasilitas yang ada yaitu setiap bagian dan tempat,bangunan serta sarananya sesuai dengan standar kelayakan yang diterima.
2. Menurut undang-undang Republik Indonesia No.28 Tahun 2002 tentang bangunan gedung dalam ketentuan umum Bab 1 pasal 1,ayat 5 menentukan perawatan adalah kegiatan memperbaiki dan atau mengganti bagian bangunan gedung, komponen,bahan bangunan atau
prasarana dan sarananya agar
bangunan tersebut tetap berfungsi dengan baik.
Program Studi Teknik Mesin Univerrsitas Mercu Buana
Page 7
Laporan Kerja Praktek
pramono (41309120041)
3.2 Tujuan pemeliharaan yang dapat didefinisikan dengan jelas sebagai berikut:
1. Untuk memperpanjang usia kegunaan asset (yaitu setiap bagian dari suatu tempat kerja, bangunan dan isinya. 2. Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi atau jasa dan mendapatkan laba investasi (return of investment) maksimum mungkin. 3. Untuk menjamin kesiapan operasional dari keseluruhan peralatan peralatan yang menunjang perusahaan. 4. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan peralatan itu. (Corder, A. 1988).
3.3 Jenis pekerjaan perawatan
Menurut A.Cordel/kusnu Hadi dalam bukunya teknik management pemeliharaan ,pada dasarnya pemeliharaan dibagi dua yaitu :
1. Perawatan terencana
( Planned Maintenance )
2. Perawatan tak terencana ( unplanned Maintenance )
Perawatan terencana dapat dibagi menjadi :
1. Perawatan pencegahan ( Preventive maintenance ) 2. Perawatan korektif
Program Studi Teknik Mesin Univerrsitas Mercu Buana
( Corrective maintenance )
Page 8
Laporan Kerja Praktek
pramono (41309120041)
Perawatan tak terencana hanya satu yaitu Perawatan Darurat (Emergency Maintenance )
3.3.1 Perawatan terencana ( Planned Maintenance )
Pada system ini diperlukan pekerjaan inspeksi lapangan untuk mengertahui kondisi dari peralatan dan sarana-sarana yang memerlukan pemeliharaan.Datadata yang dicatat selama inspeksi digunakan untuk menganalisa dan perencanaan penjadwalan.Perbaikan dan perawatan serta Standart Operasional Prosedur pelaksanaan perawatan.
3.3.2 Pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance) Adalah pekerjaan perawatan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan,
atau
cara
perawatan
yang direncanakan
untuk
pencegahan
(preventive). Pemeliharaan pencegahan merupakan metode pemeliharaan untuk melakukan perbaikan dan penggantian part secara berkala berdasarkan waktu atau penggunaan. Metode ini digunakan pada kasus di mana siklus perawatan pencegahan mudah ditentukan dan tidak banyak bervariasi, serta kasus di mana lebih menguntungkan jika penggantian part dilakukan secara berkala tanpa melakukan inspeksi. Dalam pemeliharaan pencegahan terdapat 3 (tiga) bagian penting, yaitu inspeksi, koreksi dan inisiasi kerja. Inspeksi dilakukan untuk melakukan pengecekan pada kondisi peralatan. Koreksi dilakukan untuk melakukan penyetelan dan perbaikan kerusakan kecil. Kegiatan koreksi ini dilakukan bersamaan dengan inspeksi. Dan inisiasi dilakukan untuk mengetahui siapa yang melakukan pekerjaan inspeksi. Ruang lingkup pekerjaan preventif termasuk: Program Studi Teknik Mesin Univerrsitas Mercu Buana
Page 9
Laporan Kerja Praktek
pramono (41309120041)
inspeksi, perbaikan kecil, pelumasan dan penyetelan, sehingga peralatan atau mesin-mesin selama beroperasi terhindar dari kerusakan.
3.3.3
Pemeliharaan korektif (corrective maintenance) Adalah pekerjaan perawatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan
meningkatkan kondisi fasilitas/peralatan sehingga mencapai standar yang dapat diterima. Pemeliharaan korektif merupakan metode pemeliharaan yang ditujukan untuk melaksanakan kaizen yang berkaitan dengan perawatan mesin, yaitu antara lain: a.
Meningkatkan kehandalan mesin atau part
b.
Mengurangi frekuensi kerusakan mesin.
c.
Memperpendek waktu perbaikan yang panjang atau berdampak serius atau biaya yang tinggi.
d.
Meningkatkan kualitas perbaikan.
Pemeliharaan korektif merupakan pelaksanaan improvement pada alat agar alat tidak mengalami kerusakan, memberikan kemudahan dalam melakukan inspeksi, perbaikan dan pemakaian, serta memastikan keselamatan.
3.3.4 Perawatan Tak Terencana ( Unplanned Maintenance ) Ada kerusakan yang masih terjadi meski perawatan preventive sudah dilakukan.Hal ini biasanya tidak dimasukkan dalam program pekerjaan perawatan baik untuk rencana jangka pendek maupun jangka panjang tetapi memerlukan suatu penangan yang sesegera mungkin.
Program Studi Teknik Mesin Univerrsitas Mercu Buana
Page 10
Laporan Kerja Praktek
pramono (41309120041)
3.3.5 Pemeliharaan darurat (emergency maintenance) Adalah pekerjaan perbaikan yang harus segera dilakukan karena terjadi kemacetan atau kerusakan yang tidak terduga. Pemeliharaan darurat adalah pemeliharaan yang dilakukan karena terjadi kerusakan yang tidak terduga. Pemeliharaan darurat ini sebaiknya sebisa mungkin dihindari dalam melakukan perawatan,karena jenis perawatan ini dapat mengganggu program perencanaan dan kegiatan didalam gedung itu sendiri sehingga menimbulkan suatu kerugian bagi pemilik maupun pemakai itu sendiri.
3.4 Pengertian Air Conditioning Air conditioning atau Pengkondisian Udara adalah suatu proses pengkondisian udara sehingga dapat mencapai temperatur dan kelembaban yang sesuai dengan yang dipersyaratkan terhadap kondisi udara dari suatu ruangan tertentu. Selain itu, mengatur aliran udara dan kebersihannya. Sistem penyegaran udara pada umumnya dibagi menjadi dua bagian utama yaitu: 1. Penyegaran udara untuk kenyamanan Menyegarkan udara dari ruangan untuk memberikan kenyaman kerja bagi orang yang melakukan kegiatan tersebut. 2. Penyegaran udara untuk industri Menyegarkan udara dari ruangan karena diperlukan oleh proses, bahan, peralatan, atau barang yang ada di dalamnya.
Program Studi Teknik Mesin Univerrsitas Mercu Buana
Page 11
Laporan Kerja Praktek
pramono (41309120041)
3.5 Komponen Utama AC 1) Kompresor Kompresor berfungsi untuk menurunkan tekanan,temperatur gas di evaporator dan menaikkan tekanan, temperatur gas. 2) Kondensor Kondensor sebagai tempat untuk pengembunan gas menjadi cair dengan cara membuang panas ke udara atau air sekitarnya. Ada 2 (dua) jenis tipe kondensor, yaitu: kondensor dengan pendingin udara, dan kondensor dengan pendingin air. 3) Thermal Exapansion Valve Thermal expansion valve untuk mengatur aliran volume cairan refrigeran pada evaporator sesuai dengan kebutuhan beban panas media sekitarnya 4) Evaporator Evaporator untuk penguapan cairan refrigeran dari cair menjadi gas dengan cara mengambil panas dari media sekitarnya. Media dari evaporator adalah : Udara, dan Air.
Gambar 3.1 Evaporator Unit Udara Sumber : Gagasreka Kontraktor Program Studi Teknik Mesin Univerrsitas Mercu Buana
Page 12
Laporan Kerja Praktek
pramono (41309120041)
` KONDENSOR GAS
GAS
KOMPRESOR TXV
LIQUID
LIQUID EVAPORATOR Gambar 3.2 : Skematik sistem Air Conditioning. Sumber : (AHRAE 2008)
Komponen Tambahan High pressure switch & Low pressure switch Flow switch. Sensor leaving/ entering/ ambient water temperature & sensor pipa panas. Anti freezing Phase protection Over load Accumulator Program Studi Teknik Mesin Univerrsitas Mercu Buana
Page 13
Laporan Kerja Praktek
pramono (41309120041)
3.6 Daftar peralatan dan material. Berikut ini adalah daftar Peralatan Utama Sistem Tata Udara yang digunakan di Gedung Arjuna , yaitu : No 1
Item Air Cooled Chiller
Merk / Type TICA /TCA 301 / 28TR
2
Pompa Chiller
ITT Bell & Gosset 60 GPM
3
Tangki Ekspansi
Induro 150 L
4
Fan Coil Unit
TICA / TCRD / 11.200 s/d 37.700 Btuh
5
Fan (Fresh Air)
Kruger / BDB DIDW / 6000 CFM
6
Cooling Tower
Kuken / KMB / 1.112 x 2 KW
7
Pompa Condenser
ITT Bell & Gosset / 842 GPM
Pompa Make Up Water
DP Pump / 160 LPM
Tangki Make Up
Induro / 15m3
Tangki Ekspansi
Induro 100 L
8
9
Water
10
Water Cooled Split Ducted (WCP) Air Cooled Split Duct
11
Cooled
Package
TICA / TWWH / 15.400 Btuh TICA / TSR-TSW / 9.200 s/d 102.500 Btuh TICA / TSD-TSA / 87.000 s/d 220.000 Btuh TICA / TSR-TSA / 17.100 s/d 41.300 Btuh
12
Air Cooled Split Wall
Fuji Elektric / RSW-ROW / 8.900 s/d 23.600 Btuh
13
Air Cooled Split Cassete
Fuji Elektric / RCW-ROW / 12.600 & 36.000 Btuh
Sumber : cv.Delta Service Berikut adalah daftar Material Pendukung System Tata Udara yang digunakan pada Gedung Arjuna : No 1
Item Pipa Chilled Water
Merk Spindo
2
Pipa Condenser
Spindo
3
Pipa Refrigerant
Crane Enfield / B.280
4
Pipa Drain
Sinar Lucky
5
Isolasi Ducting
AB WoolI
6
Isolasi Pipa
Armaflex
7
Ducting
TD Duct (Polyurethane) & Lokfom (Seng)
8
Flexible Duct
TD Flex
Program Studi Teknik Mesin Univerrsitas Mercu Buana
Page 14
Laporan Kerja Praktek
pramono (41309120041)
9
Grille, Diffuser, Louver, Damper
Catura
10
Katup-katup
Honeywell
11
Kabel Kontrol
Supreme
Sumber : cv.Delta service
3.7 Sistem Air Conditioning yang digunakan di Gedung Arjuna 3.7.1 Tata Udara dengan Split AC-System) AC-Window adalah tipe Split AC-sytem (air conditioner) yaitu terdiri dari dua bagian yang terpisah artinya bagian AC conditioner tidak menyatu (tidak berada dalam satu paket). Air conditioner terdiri dari bagian out door dan in door. Bagian out door adalah unit condensing ,unit ini berada di luar ruangan yang berfungsi sebagai pembuang panas . Bagian in door adalah unit evaporator dan berfungsi sebagai pesawat penyejuk ruangan yang di pasang pada setiap ruangan atau unit dalam Pipa tembaga sebagai penghubung antara bagian out door unit dengan in door unit untuk mensikulasikan gas refrigeran pada unit pendingin. System Air Cooled Split ducting digunakan sebagai pendorong udara dingin menuju ruangan dengan perantara dinamo motor.
Program Studi Teknik Mesin Univerrsitas Mercu Buana
Page 15
Laporan Kerja Praktek
pramono (41309120041)
3.7.2 Tata Udara dengan Chilled Water Sistem Chiller dengan sistem Air Cooled, digunakan sebagai pendingin air yang di sirkulasikan ke Fan Coil Unit (FCU). System pendinginan dengan chiller, menggunakan pipa black steel berisolasi sebagai penghubung air dingin antara chiller dengan fan coil. Air dingin dari chiller akan di sirkulasi oleh pompa chiller (CHWP). Dinginnya air di fan coil akan ditiup motor fan sehingga menyebar dan mendinginkan ruangan.
Gambar 3.3: Schematic Tata Udara dengan Chilled Water Sistem Sumber : cv.delta service
Program Studi Teknik Mesin Univerrsitas Mercu Buana
Page 16
Laporan Kerja Praktek
pramono (41309120041)
3.7.3 Tata Udara dengan Air Cooled Split Sistem Air Conditioning dengan system Air Cooled Split (Wall / Duct / Cassete) dipasang di area masing-masing Lantai 1,lantai 2 lantai 3 dan lantai GF dasar (10PK s/d 25 PK),
.
Gambar 3.4 : Schematic AC Tica TSR(D)/TSA 50 / 150 / 200 / 250 Sumber : cv.delta service
Program Studi Teknik Mesin Univerrsitas Mercu Buana
Page 17
Laporan Kerja Praktek
pramono (41309120041)
3.7.4 Saluran Udara (Ducting AC) Saluran udara/ducting yang digunakan di Gedung Arjuna adalah TD PreInsulated Aluminium Ducts dan Baja lapis seng (BJLS). 1.
Saluran udara/ducting TD Pre-Insulted Aluminium Ducts adalah ducting yang dipakai untuk Supply udara ke ruang-ruang sesuai dengan yang dikehendaki, TD Pre-Insulted Aluminium Ducts ini merupakan panel lembaran dengan dimensi (panjang x lebar x tebal) = 4000 x 1200 x 20 mm menggunakan bahan Polyurethane dengan isolasi suhunya memakai aluminium pada kedua sisinya dan mempunyai density polyurethane 52 +/- 2 Kg/m3.
Gambar 3.4 : Ducting Polyurethane dan Flexible Duct Sumber : Diperkenankan Foto oleh PT.Gagasreka
2. Saluran udara/ducting konvensional Baja lapis seng (BJLS) adalah ducting yang dipakai untuk system Fresh Air yang mempunyai ketebalan antara 0.50 s/d 1.20 mm atau Bjls 50 s/d Bjls 0.80 Program Studi Teknik Mesin Univerrsitas Mercu Buana
Page 18
Laporan Kerja Praktek
pramono (41309120041)
3.Keuntungan ducting TD Pre-Insulted Aluminium Ducts dibanding dengan ducting konvensional BJLS adalah: a. Isolasi suhu yang baik dan merata berkat polyurethane density tinggi (52 +/- 2 Kg/m3) sehingga mencegah kondensasi. b. Tidak membebani struktur bangunan karena beratnya yang ringan (hanya 1.46 Kg/cm2) atau 6 kali lebih ringan dari ducting BJLS konvensional sehingga cocok digunakan pada Gedung-gedung dan Gedung bertingkat.
c. Getaran yang ditimbulkan oleh ducting lebih kecil, sehingga meningkatkan kenyamanan serta meminimalkan suara-suara yang timbul akibat getaran. d. Ducting TD Pre-Insulted Aluminium Ducts lebih Higienis dan Anti karat karena dilapisi dengan aluminium yang telah dicoating pada kedua sisinya. e. Kebocoran
pada
ducting
lebih
kecil,
karena
menggunakan
sambungan-sambungan yang di desain khusus untuk TD Pre-Insulted Aluminium Ducts ini sehingga mempunyai save energi yang lebih baik. f. Proses fabrikasi dan instalasi lebih mudah dan sederhana serta memiliki produktivitas tinggi sehingga waktu lebih efisien. g. Perawatan yang mudah serta modifikasi ducting dapat dilakukan langsung di lapangan, pemotongan dan pengeleman dapat dilakukan pada semua bagian ducting TD.
Program Studi Teknik Mesin Univerrsitas Mercu Buana
Page 19
Laporan Kerja Praktek
pramono (41309120041)
h. Mempunyai daya tahan sampai dengan 20 tahun serta mempunyai tampilan fisik yang bagus sehingga cocok juga untuk ducting expose.
Saluran udara ducting ( AC ) dapat dibagi menjadi empat yaitu : 1. Saluran udara ducting (AC) Supply adalah suatu ducting yang berfungsi untuk meneruskan (mendistribusikan) udara segar yang dihasilkan oleh Mesin pendingin (AHU/FCU) ke ruang-ruang yang dikehendaki. 2. Saluran udara ducting (AC) Return adalah suatu saluran udara yang berfungsi untuk mengalirkan udara yang telah dipakai dalam ruanganruangan dengan melalui grill-grill return pada plafond masuk kedalam ruang plenum plafond yang kemudian masuk ke plenum return unit Indoor AC atau FCU. 3. Saluran udara ducting (Fresh Air) adalah ducting yang berfungsi untuk mensupply udara segar ke area koridor bagian dalam (incore) di setiap lantai, dari lantai Ground Floor sampai dengan Penthouse.
Gambar 3.5 : Register (SAG) Sumber : Diperkenankan Foto Oleh Gedung Arjuna
Program Studi Teknik Mesin Univerrsitas Mercu Buana
Page 20
Laporan Kerja Praktek
pramono (41309120041)
4. Saluran udara ducting Flexible adalah suatu ducting yang berfungsi untuk meneruskan udara ke titik-titik yang dikehendaki.
3.11 Aksesories Saluran udara antara lain: 1. Volume Damper. Volume damper berfungsi untuk membuka/menutup atau mengatur jumlah udara sesuai dengan yang dikehendaki. 2. Fire Damper. Fire damper adalah berfungsi untuk menutup secara otomatis saluran udara apabila terjadi kebakaran. 3. Spliter Damper. Spliter damper adalah berfungsi untuk mengarahkan dan membagi udara di dalam ducting cabang.
4. Spigot Damper. Spigot damper adalah berfungsi untuk mengatur jumlah aliran udara pada setiap supply diffuser. 5. Supply Air Diffuser (SAD). Suatu ducting yang berfungsi untuk meneruskan (mendistribusikan) udara segar/dingin yang dihasilkan oleh Mesin pendingin (peralatan Tata Udara) ke ruang-ruang yang dikehendaki.
Program Studi Teknik Mesin Univerrsitas Mercu Buana
Page 21
Laporan Kerja Praktek
pramono (41309120041)
Gambar 3.5 : Supply Air Diffuser (SAD) Sumber : Diperkenankan Foto Oleh PT.Delta teknik
6. Return Air Grill (RAG). Return Air Grill adalah berfungsi untuk mengalirkan kembali udara dari ruang-ruang ke Indoor unit / FCU.
Gambar 3.6 : Ruang Khusus Tamu Sumber : Diperkenankan Foto Oleh cv.Delta teknik
7. Exhaust Air Grill (EAG). Exhaust Air Grill adalah berfungsi menghisap/mengalirkan udara dari ruang-ruang ke luar ruang melalui mesin Exhaust Fan. Program Studi Teknik Mesin Univerrsitas Mercu Buana
Page 22
Laporan Kerja Praktek
pramono (41309120041)
8. Exhaust Air Louver (EAL). Exhaust air louver adalah berfungsi untuk mengalirkan udara dari ruangan ke luar ruangan melalui mesin Exhaust Fan. 9. Pressurized Air Louver (PAL). Pressurized Air Louver adalah berfungsi untuk memasukkan /mengalirkan udara segar ke ruangan melalui mesin Pressurized Air Fan.
3.12.1 Outdoor Unit (Condensing Unit) Alat penukar kalor untuk mengubah cairan+gas refrigerant menjadi gas refrigerant. Kemudian gas dingin tsb di sirkulasikan oleh compressor dan kembali ke Indoor Unit. Perpindahan panas terjadi dengan sistem water cooled, karena kondenser di dinginkan oleh sirkulasi air dari Cooling Tower.
Program Studi Teknik Mesin Univerrsitas Mercu Buana
Page 23
Laporan Kerja Praktek
pramono (41309120041)
Gambar 3.7 Proses penambahan Refrigren R22 Pada Out door unit
Gambar 3.8 : Out door Unit Sumber : Diperkenankan Foto Oleh cv.delta service
Program Studi Teknik Mesin Univerrsitas Mercu Buana
Page 24
Laporan Kerja Praktek
pramono (41309120041)
3.12.2 Indoor Unit (Evaporator Unit) Alat untuk mensupply udara dingin dengan motor fan kedalam ruangan melalui saluran (ducting). Udara dingin dihasilkan karena terjadinya Evaporasi (Uap air dingin menyerap panas udara disekitarnya).
Gambar 3.8 : Pompa Pengisian ( Indoor Unit ) Sumber : Diperkenankan Foto Oleh cv.gagasreka kontraktor
Gambar 3.8 : Termostat AC Sumber : Diperkenankan Foto Oleh PT.delta service
Program Studi Teknik Mesin Univerrsitas Mercu Buana
Page 25
Laporan Kerja Praktek
pramono (41309120041)
3.12.3 Fan Coil Unit (FCU) Alat untuk mensupply udara dingin dengan motor fan kedalam ruangan melalui saluran (ducting).
Gambar 3.9: Fan Coil Unit (FCU) Sumber : Diperkenankan Foto Oleh cv.delta service
3.12.4 Sistem Pemipaan dan Katup-katup Sistem pemipaan dan katup-katup terdiri dari : a. Sistem pemipaan : Saluran untuk mendistribusikan air dingin dari Cooling Tower / Chiller ke Condensing Unit / Fan Coil. b. Chemical Pot: Wadah untuk memasukan bahan kimia ke dalam sistem pemipaan sebagai proteksi terhadap korosi dan lumut
Program Studi Teknik Mesin Univerrsitas Mercu Buana
Page 26
Laporan Kerja Praktek
pramono (41309120041)
c. Dosing Pump : Wadah untuk memasukan bahan kimia kedalam water basin Cooling Tower untuk menjaga kualitas air d. Katup
:
Alat pengatur distribusi air di sistem pemipaan. e. PDV : Katup sebagai safety pompa sirkulasi yang bekerja berdasarkan tekanan dalam sistem pemipaan
3.13 Monitoring Equipment AC Beberapa Equipment AC termonitor langsung dengan sistem BAS (Building Automation System). Monitoring meliputi; Start/Stop, Status Start/Stop, Trip Alarm, Temp Air (S/R), Water Flow Rate, Leveling Air, Setting temp dan Temp ruangan. Equipment AC yang termonitor sistem BAS:
1. Chiller 2. Pompa Chiller 3. Cooling Tower 4. Pompa Cooling Tower 5. WCP 6. Fan Coil Unit 7. Fresh Air Fan 8. Expantion Water Tank
Program Studi Teknik Mesin Univerrsitas Mercu Buana
Page 27
Laporan Kerja Praktek
pramono (41309120041)
3.14 Pemeliharaan dan perawatan Komponen Air Conditioning A. Tangki pengisian (Make-up Water Tank) Tangki pengisian harus selalu bersih. dan untuk menjaga kebersihannya harus selalu di control apakah tangki sudah kotor atau belum, bila tangki dalam kondisi kotor maka harus dikuras dan dibersihkan..Air pada tangki ini juga harus selalu penuh dan selalu dilihat level airnya B. Tangki Pemuaian (Expantion Tank) Tangki pemuaian harus selalu bersih. dan untuk menjaga kebersihannya harus selalu di control apakah tangki sudah kotor atau belum, bila tangki dalam kondisi kotor maka harus dikuras dan dibersihkan..Air pada tangki ini juga harus selalu penuh dan selalu dilihat level airnya.
C. Cooling Tower 1.
Gantilah sirkulasi air di cooling tower setiap satu bulan bersamaan dengan pembersihan unit cooling tower dengan pembuangan lewat pipa drain dibawah cooling tower termasuk cek kisi-kisi pada infilenya
2.
Lakukan pemeriksaan periodic pada distribusi basin atas beserta saringan basin bawah serta infile.
3.
Bearing motor/fan harus diberi pelumas setelah bekerja selama 30.000 jam.
4.
Periksa kekencangan semua baut.
5.
Periksa tahanan isolator fan motor dan pompa spray.
Program Studi Teknik Mesin Univerrsitas Mercu Buana
Page 28
Laporan Kerja Praktek
6.
pramono (41309120041)
Untuk cooling tower yang tidak dijalankan dalam waktu lama, jalankan setiap satu minggu + 10 menit Jangan menjalankan pompa tanpa menyuplay air
D. Heat Exchanger a. Filling / Infile / Filler. Kuken telah mendesain filling sedemikian rupa sehingga mempunyai tingkat efisiensi yang tinggi dan menggunakan bahan PVC. b. Lilitan Pendingin (Heat Exchanger) Lilitan pendingin terbuat dari pipa tembaga yang anti korosif dan dirancang anti bocor.
E.
Pompa Kondenser (Condenser Water Pump)
Pada pompa Condenser terdiri Motor dan Pompa. a. Motor. Pada motor ini di lakukan perawatan pada bearing dengan cara memberikan grease atau pelumas. b. Pompa. Pada pompa terdapat mekanikal seal yang apabila sudah terdapat kebocoran harus diganti. Kerusakan mekanikal seal terlihat bila pompa sudah terdapat kebocoran.Tak kalah pentingnya dalam mempengaruhi maksimal dan tidaknya pompa strainer, yakni streiner juga harus selalu bersih. CWP ini ada tiga unit, dengan dua CWP running dan satu CWP standby.
Program Studi Teknik Mesin Univerrsitas Mercu Buana
Page 29
Laporan Kerja Praktek
pramono (41309120041)
F. Pompa Pengisian (Make-up Water Pump) Pada pompa ini
perlu dilakukan pengecekan secara visual mengenai
kondisi unit pada saat running dari getaran atau bunyi yang timbul dan dianggap tidak wajar harap segera dicari sumbernya dan jangan lupa diperhatikan kebersihan area pompa tersebut. G. Outdoor Unit (Condensing Unit) Kebersihan coil perlu diperhatikan dan dijaga, cuci dan bersihkan secara berkala untuk memastikan proses perpindahan panas yang memadai. Pastikan heat exchanger selalu dalam keadaan optimum. Perawatan pada outdoor unit, panel depan dan belakang bisa dilepas untuk kemudahan akses perawatan. Check dan pastikan bahwa unit sudah dalam keadaan mati, lepas baut-baut panel depan dan atau belakang. Pada outdoor unit, perawatan dilakukan dengan pemeriksaan perbedaan temperature air masuk dan keluar unit. Hal ini perlu dilakukan setiap bulan.
Gambar :3.10 Skema pemeriksaan tekanan AC Sumber : Diperkenankan Foto Oleh google.com
Program Studi Teknik Mesin Univerrsitas Mercu Buana
Page 30
Laporan Kerja Praktek
pramono (41309120041)
H. Mini Chiller a. Periksa kualitas air secara berkala. Strainer harus selalu bersih untuk menghindari system pemipaan tersumbat. b. Area sekitar chiller harus selalu bersih baik ventilasinya. Bersihkan condenser secara berkala, setiap 1 s/d 2 bulan sekali. c. Periksa “make up water supply” dan tekanan katupnnya secara berkala dan pastikan dalam kondisi baik. d. pastikan komponen elektrik dan pengkabelan sudah terpasang dengan benar. e. Jika unit tidak di operasikan untuk waktu yang cukup lama, air harus di keluarkan dari system dan matikan power. Gunakan penutup untuk proteksi unit. f. Ketika akan dioperasikan setelah tidak dipakai cukup lama, masukkan air bersih, periksa tekanannya. Panaskan unit sampai 6 jam sebelum unit di ON untuk memastikan unit dalam kondisi baik. Periksa tekanan kerja secara berkala untuk menghindari tidak ada angin palsu. Jika hal ini terjadi, tambahkan R22 (Freon) pada system. I. Pompa Air Dingin (Chiller Water Pump) Pada pompa air dingin terdiri Motor dan Pompa. a. Motor. Pada motor ini di lakukan perawatan pada bearing dengan cara memberikan grease atau pelumas.
Program Studi Teknik Mesin Univerrsitas Mercu Buana
Page 31
Laporan Kerja Praktek
pramono (41309120041)
b. Pompa. Pada pompa terdapat mekanikal seal yang apabila sudah terdapat kebocoran harus diganti. Kerusakan mekanikal seal terlihat bila pompa sudah terdapat kebocoran. Tak kalah pentingnya dalam mempengaruhi maksimal dan tidaknya pompa strainer, yakni streiner juga harus selalu bersih. CHWP ini ada dua unit, dengan satu CHWP running dan satu CHWP standby.
J. Fan Coil Unit (FCU) a. Filter udara: Berfungsi untuk menjaga benda/partikel /kotoran keluar unit dan masuk saluran udara. Jika filter kotor, maka akan mempengaruhi performa pendinginan dan tentu akan mengurangi volume udara yang dihasilkan. Filter harus dibersihkan secara berkala, dengan cara dilepas terlebih dulu dari unit. Kotoran yang besar pada filter dibersihkan terlebih dulu, kemudian filter dicuci dan direndam dengan air hangat yang sudah menggunakan detergen. Pastikan filter sudah dalam keadaan kering sebelum dipasang lagi. Khusus untuk AC type split wall, pembersihan filter sebaiknya dilakukan setiap 2 minggu sekali. b. Heat Exchanger: Jika terdapat kotoran pada sirip (fin evaporator), bisa dibersihkan dengan menggunakan sikat nylon. Atau bisa juga dengan menyemprotkan udara bertekanan tinggi. Perawatan yang cukup pada filter akan mengurangi frekuensi pembersihan pada sirip.
Program Studi Teknik Mesin Univerrsitas Mercu Buana
Page 32
Laporan Kerja Praktek
pramono (41309120041)
K. Saluran Udara (Ducting AC) Pada system ducting AC yang perlu dimonitor adalah kerapatan terhadap kemungkinan adanya kebabocoran udara antara lain: pada sambungansambungan ducting, sambungan Flexible Joint antara Indoor Unit dengan ducting, sambungan Volume damper dengan Ducting, sambungan Box dengan Grill AC. Proses pengecekan dalam pemeliharaan dan perawatan Air Conditioning
Start
Tangki pengisian (Make-up Water Tank
Tangki Pemuaian (Expantion Tank)
Cooling Tower
Heat Exchanger
Program Studi Teknik Mesin Univerrsitas Mercu Buana
Page 33
Laporan Kerja Praktek
pramono (41309120041)
Pompa Kondenser (Condenser Water Pump)
Pompa Pengisian (Make-up Water Pump)
Outdoor Unit (Condensing Unit)
Mini Chiller
Fan Coil Unit (FCU)
Saluran
Udara
(Ducting AC)
Finis
Gambar 3.11 Flow cart Proses pemeliharaan dan perawatan Air Conditioning
Program Studi Teknik Mesin Univerrsitas Mercu Buana
Page 34
Laporan Kerja Praktek
pramono (41309120041)
3.15 Penjadwalan ( Scheduling) Jadwal perawatan ( Maintenance Schedule )dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu : 1. Jadwal perawatan jangka panjang ( bulanan) 2. Jadwal perawatan mingguan
1
Tahunan
6 Bulanan
3 Bulanan
Kriteria
Bulanan
Komponen
Mingguan
NO
Harian
3. Jadwal perawatan harian
Tindakan
Unit Chiller -Compressor -Refrigerant
> 1/2
Periksa % beban motor
±85%
√
Periksa tekanan hisap ( PSIG )
±50 psi
√
Periksa Tekanan Oli ( PSIG )
20 psi diatas tekanan hisap
√
< ½ tambah refrigerant Lakukan troubleshooting bila tidak memenuhi syarat nilai kriteria Lakukan troubleshooting bila tidak memenuhi syarat nilai kriteria Lakukan troubleshooting bila tidak memenuhi syarat nilai kriteria
Periksa tekanan kompresi (PSIG) - kondensor -motor fan
bersih Bersih
Program Studi Teknik Mesin Univerrsitas Mercu Buana
√ √
Dibersihkan Dibersihkan
Page 35
Laporan Kerja Praktek
pramono (41309120041)
kondensor Suara normal
2
-Filter dryer
bersih
√
ganti bearing/ belt bila suara tidak normal -Ganti seal bila terjadi rembesan oli -Ganti Filter dryer
-Panel kontrol dan listrik
bersih
√
Dibersihkan
Pompa Chiller Motor pompa
Getaran
√
Kencangkan baut-baut pengikat bila getaran tidak normal
√
Setel ulang posisi/ ganti
normal
Seal
Tetesan air normal
Coupling
Getaran normal
Bearing
Suara normal Dudukan kokoh
Panel Listrik
3
√
√ √
√
bersih
seal bila tetesan air tidak normal lakukan alignment coupling bila getaran tidak normal ganti bearing bila suara tidak normal Kencang baut baut, ganti bila bila berkarat Bersihkan bagian dalam panel
Unit AHU -Panel Listrik
bersih
Program Studi Teknik Mesin Univerrsitas Mercu Buana
√
Bersihkan
Page 36
Laporan Kerja Praktek
pramono (41309120041)
- Pulley
Suara normal
- Blower
Suara normal
√
Getaran
√
√
normal
-Grill air fresh
Grill terbuka
-fan Belt
Suara normal
√
Filter
bersih
√
- Baki penampung air
Tidak ada air mengenaang
√
√
4
Periksa posisi, bersihkan ganti belt bila suara tidak normal Bersihkan bila kotor, ganti bila perlu Bersihkan saluran air pembuangan bila air tergenang Dibersihkan √ dengan bahan kimia pembersih
kondensasi
-Cooling coil
kontaktor, relay2 Cek kedalaman pulley, ganti bila perlu Ganti bearing bila suara tidak normal kencangkan baut2 bantalan bila getaran tidak normal
bersih
Ducting -Outlet Grill
Bersih Hembusan
Program Studi Teknik Mesin Univerrsitas Mercu Buana
√
Periksa outlet, bersihkan bila kotor
Page 37
Laporan Kerja Praktek
pramono (41309120041)
angin normal
5
Cooling Tower -Tangki air
√
Air bersih Tangki tidak bergetar
Kuras tangki air berkala Kencangan baut2 bila tangki bergetar tidak normal
- fan
Getaran normal
√
kencangkan baut2 bantalan bila getaran tidak normal
Tabel 3.12 : Schedul perawatan dan Pemeliharaan AC Sumber : WWW.Batan.go.id
Program Studi Teknik Mesin Univerrsitas Mercu Buana
Page 38