38
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Obyek Penelitian
3.1.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam menyusun skripsi ini, penulis mengadakan penelitian pad PT. Astra Honda Motor , yaitu sebuah Perusahaan industri sepeda motor Honda yang berlokasi di Jl. Plaza Merdeka Mas 7,8A Tangerang 15140.
3.1.2
Sejarah Singkat PT. Astra Honda Motor PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT Federal Motor, yang sahamnya secara mayoritas dimiliki oleh PT Astra International. Saat itu, PT Federal Motor hanya merakit, sedangkan komponennya diimpor dari Jepang dalam bentuk CKD (completely knock down). Tipe sepeda motor yang pertama kali di produksi Honda adalah tipe bisnis, S 90 Z bermesin 4 tak dengan kapasitas 90cc. Jumlah produksi pada tahun pertama selama satu tahun hanya 1500 unit, namun melonjak menjadi sekitar 30 ribu pada tahun dan terus berkembang hingga saat ini. Sepeda motor terus berkembang dan menjadi salah satu moda transportasi andalan di Indonesia.
39
Kebijakan pemerintah dalam hal lokalisasi komponen otomotif mendorong PT Federal Motor memproduksi berbagai komponen sepeda motor Honda tahun 2001 di dalam negeri melalui beberapa anak perusahaan, diantaranya PT Honda Federal (1974) yang memproduksi komponen-komponen dasar sepeda motor Honda seperti rangka, roda, knalpot dan sebagainya, PT Showa Manufacturing Indonesia (1979) yang khusus
memproduksi
peredam
kejut,
PT
Honda
Astra
Engine
Manufacturing (1984) yang memproduksi mesin sepeda motor serta PT Federal Izumi Mfg.(1990) yang khusus memproduksi piston. Seiring dengan perkembangan kondisi ekonomi serta tumbuhnya pasar sepeda motor terjadi perubahan komposisi kepemilikan saham di pabrikan sepeda motor Honda ini. Pada tahun 2000 PT Federal Motor dan beberapa anak perusahaan di merger menjadi satu dengan nama PT Astra Honda Motor, yang komposisi kepemilikan sahamnya menjadi 50% milik PT Astra International Tbk dan 50% milik Honda Motor Co. Japan. Saat ini PT Astra Honda Motor memiliki 3 fasilitas pabrik perakitan, pabrik pertama berlokasi Sunter, Jakarta Utara yang juga berfungsi sebagai kantor pusat. Pabrik ke dua berlokasi di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, serta pabrik ke 3 yang sekaligus pabrik paling mutakhir berlokasi di kawasan MM 2100 Cikarang Barat, Bekasi. Pabrik ke 3 ini merupakan fasilitas pabrik perakitan terbaru yang mulai beroperasi sejak tahun 2005. Dengan keseluruhan fasilitas ini PT Astra Honda Motor saat ini memiliki kapasitas produksi 3 juta unit sepeda motor per-
40
tahunnya, untuk permintaan pasar sepeda motor di Indonesia yang terus meningkat. Salah satu puncak prestasi yang berhasil diraih PT Astra Honda Motor adalah pencapaian produksi ke 20 juta pada tahun 2007. Prestasi ini merupakan prestasi pertama yang yang berhasil diraih oleh industri sepeda motor di Indonesia bahkan untuk tingkat ASEAN. Secara dunia pencapaian produksi sepeda motor Honda 20 juta unit adalah yang ke tiga, setelah pabrik sepeda motor Honda di Cina dan India. Guna menunjang kebutuhan serta kepuasan pelannggan sepeda motor Honda, saat PT Astra Honda Motor di dukung oleh 1.600 showroom dealer penjualan yang diberi kode H1, 3.800 layanan service atau bengkel AHASS (Astra Honda Authorized Service Station) dengan kode H2, serta 6.500 gerai suku cadang atau H, yang siap melayani jutaan penggunaan sepeda motor Honda di seluruh Indonesia. Industri sepeda motor saat ini merupakan suatu industri yang besar di Indonesia. Karyawan PT Astra Honda Motor saja saat ini berjumlah sekitar 13.000 orang, ditambah 130 vendor dan supplier serta ribuan jaringan lainnya, yang kesemuanya ini memberikan dampak ekonomi berantai yang luar biasa. Keseluruhan rantai ekonomi tersebut diperkirakan dapat memberika kesempatan kerja kepada sekitar 500 ribu orang. PT Astra Honda Motor akan terus berkarya menghasilkan sarana transportasi roda 2 yang menyenangkan, aman dan ekonomis sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat Indonesia.
41
3.1.3
Visi, Misi dan Tujuan PT Astra Honda Motor. PT Astra Honda Motor, perusahaan yang menjalankan fungsi produksi,
penjualan dan pelayanan purna jual yang lengkap untuk kepuasan pelanggan dan memiliki: Visi: To Be Number One Market Driven Trend-setter motorcycle Company in Indonesia in term of customer satisfaction the empowered human capital guided by shared values. Misi: To provide mobility solution which exceed customer expectation with the best value motorcycle & Its related products, thru empowered human capital for the benefit of all stakeholders.
Tujuan: Pertumbuhan konsumen sepeda motor meningkat luar biasa. Di tengah-tengah persaingan yang begitu tajam akibat banyaknya merek pendatang baru, sepeda motor Honda yang sudah lama berada di Indonesia, dengan segala keunggulannya, tetap mendominasi pasar dan sekaligus memenuhi kebutuhan angkutan yang tangguh, irit dan ekonomis.Menjawab tantangan tersebut, organisasi yang berada di balik kesuksesan sepeda motor Honda di Indonesia terus memperkuat diri. PT Astra Honda Motor merupakan sinergi keunggulan teknologi dan jaringan pemasaran di Indonesia, sebuah pengembangan kerja sama antara
42
Honda Motor Company Limited, Jepang, dan PT Astra International Tbk, Indonesia. Keunggulan teknologi Honda Motor diakui di seluruh dunia dan telah dibuktikan dalam berbagai kesempatan, baik di jalan raya maupun di lintasan balap. Honda pun mengembangkan teknologi yang mampu menjawab kebutuhan pelanggan yaitu mesin “bandel” dan irit bahan bakar, sehingga menjadikannya sebagai pelopor kendaraan roda dua yang ekonomis. Tidak heran, jika harga jual kembali sepeda motor Honda tetap tinggi.Astra International memiliki pengetahuan yang komprehensif tentang kebutuhan para pemakai sepeda motor di Indonesia, berkat jaringan pemasaran dan pengalamannya yang luas. Astra juga mampu memfasilitasi
pembelian
dan
memberikan
pelayanan
purna
jual
sedemikian rupa sehingga brand Honda semakin unggul.
3.2
Struktur Organisasi PT. Astra Honda Motor. Struktur organisasi adalah wadah atau kerangka kegiatan dari suatu perusahaan yang bekerja menurut fungsinya masing-masing. Agar tidak ada kekacauan dalam melakukan kegiatan maka diperlukan struktur organisasi yang baik. Dalam struktur organisasi menunjukan suatu tingkat hierarki dan merupakan suatu sumber informasi dimana didalam struktur tersebut dapat diketahui hubungan antara bagian yang satu dengan bagian lainnya.
43
Hubungan antara atasan dengan bawahan yang digambarkan dengan jelas dan tegas dengan memperhatikan struktur organisasi, maka seseorang akan mengetahui tugas, wewenang dan tanggung jawabnya secara masingmasing. Struktur organisasi dirancang sesuai dengan kebutuhan perusahaan, makin lengkap dan besar fasilitasnya, maka semakin kompleks struktur organisasinya. PT Astra Honda Motor merupakan sinergi keunggulan teknologi dan jaringan pemasaran di Indonesia, sebuah pengembangan kerja sama antara Honda Motor Company Limited, Jepang, dan PT Astra International Tbk, Indonesia.
3.3
Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kausal yaitu untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel (independent variabel) terhadap variabel tertentu (dependent variabel). Hal tersebut untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara variabel X, dalam hal ini adalah hubungan komunikasi, terhadap variabel Y yaitu motivasi kerja, serta untuk mengetahui seberapa besar hubungan variabel satu dengan variabel lain, dimana analisa yang digunakan adalah perhitungan statistik.
3.4
Hipotesis Hipotesis
penelitian
merupakan
jawaban
sementara
dari
permasalahan penelitian yang biasa dirumuskan dalam bentuk yang dapat
44
diuji secara empiris. Oleh sebab itu hipotesis penelitian ini Diduga ada Hubungan Komunikasi yang efektif dalam organisasi dengan Motivasi Kerja pada PT. Astra Honda Motor.
3.4.1
Pengujian Hipotesis a. Menentukan Hipotesis Hoi : βi = 0, berarti pelaksanaan penilaian hubungan komunikasi (X) tidak berpengaruh terhadap motivasi kerja (Y). Hai : βi > 0, berarti pelaksanaan penilaian hubungan komunikasi (X) berpengaruh terhadap motivasi kerja (Y). b. Menentukan tingkat signifikan Tingkat signifikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah α = 5% atau 0.05. c. Membandingkan t hitung dengan t tabel
45
Keputusan : a. Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak (Hubungan komunikasi efektif guna meningkatkan motivasi kerja karyawan pada PT. Astra Honda Motor). b. Jika thitung < ttabel maka Ho diterima (Hubungan komunikasi efektif guna meningkatkan motivasi kerja karyawan pada PT. Astra Honda Motor).
3.4.2
Variabel dan Skala Pengukurannya Variabel merupakan sebuah konsep yang mempunyai variasi nilai yang dapat diindentifikasi melalui rangka pemikiran yang telah ditentukan. Dalam penelitian ini terdapat 2 (dua) variabel yang akan dianalisis, yaitu : a. Variabel bebas (independent variabel), yaitu penilaian Hubungan Komunikasi diberi dengan simbol x. b. Variabel terikat (dependent variabel), yaitu Motivasi Kerja diberi dengan simbol y. Variabel-variabel memiliki indikator-indikator sebagai berikut : c. Indikator-indikator dari pelaksanaan penilaian Hubungan komunikasi a) Faktor Psikologis Penilaian dilakukan untuk meningkatkan tingkat kepuasan kerja para karyawan dengan memberikan pengakuan terhadap hasil kerja mereka.
46
b) Kesetiaan Penilai mengukur kesetiaan karyawan terhadap pekerjaan, jabatan dan organisasi. Kesetiaan ini decerminkan oleh kesediaan karyawan menjaga dan membela organisasi di dalam maupun di luar pekerjaan dari orang yang tidak bertanggung jawab. c) Banyaknya perantara Hubungan dengan rekan sekerja merupakan salah satu hal yang dapat mempengaruhi motivasi kerja. Dengan hubungan kerja yang baik antar sesama karyawan tentu akan menciptakan suatu lingkungan dan kondisi kerja yang baik. Lingkungan kerja yang baik akan memberikan kenyamanan bagi karyawan untuk bekerja dengan baik. d) Faktor motivasi Jika balas jasa atau kompensasi yang diberikan cukup besar maka manajer akan lebih mudah memotivasi karyawan. e) Faktor partisipasi Penilai menilai kejujuran dalam melaksanakan tugas-tugasnya memenuhi perjanjian baik bagi dirinya sendiri maupun terhadap orang lain seperti kepada para bawahannya.
47
f) Tanggung jawab Menilai kesediaan karyawan dalam mempertanggung jawabkan kebijaksanaan, pekerjaan, hasil kerjanya, sarana dan prasarana yang dipergunakannya, serta perilaku kerjanya. g) Komunikatif Karyawan itu dapat berkomunikasi secara efektif dan mampu menerima atau mempersepsi informasi dari atasan maupun dari bawahannya dengan baik, sehingga tidak terjadi miss komunikasi. h) Kerja Sama Karyawan dapat bekerja sama secara harmonis dengan sesama karyawan baik secara horizontal maupun vertikal dalam mencapai sasaran perusahaan. Dengan demikian, akan tercipta suasana hubungan komunikasi kerja yang baik di antara semua karyawan. i) Disiplin Karyawan harus disiplin pada dirinya sendiri, tugas-tugasnya, serta mentaati peraturan-peraturan yang berlaku baik tertulis maupun kebiasaan. Disiplin karyawan sangat penting karena hanya dengan kedisiplinan memungkinkan perusahaan dapat mencapai hasil yang optimal.
48
j)
Kejujuran Karyawan harus jujur terutama untuk dirinya sendiri, bawahannya, perjanjian-perjanjian dalam menjalankan atau mengelola jabatan tersebut,
harus
sesuai
kata
dengan
perbuatannya,
tidak
menyelewengkan jabatan untuk kepentingan pribadi. k) Kecakapan Karyawan itu cakap, kreatif dan inovatif dalam menyelesaikan tugas-tugas pada jabatan tersebut dengan baik. Dia bisa bekerja secara mandiri dalam menyelesaikan pekerjaannya dengan baik, tanpa mendapat bimbingan yang terus-menerus dari atasannya. l)
Loyalitas Karyawan harus loyal dalam membela perusahaan dari tindakan yang merugikan perusahaan. Ini menunjukan bahwa dia ikut berpatisipasi aktif terhadap perusahaan.
m) Pendidikan Karyawan harus telah memilki ijazah dari pendidikan formal sesuai dengan spesifikasi jabatan, bila tidak maka karyawan harus meneruskan pendidikannya.
49
n) Kreativitas Menilai
kemampuan
kreativitasnya
untuk
karyawan menyelesaikan
dalam
mengembangkan
pekerjaannya,
sehingga
bekerja lebih berdaya guna dan berhasil. o) Kepribadian Menilai Hubungan Komunikasi kerja karyawan dari sikap perilaku, kesopanan, periang, disukai, memberi kesan menyenangkan, memperlihatkan sikap yang baik, serta berpenampilan simpatik dan wajar. d. Indikator-indikator dari Motivasi Kerja a) Tuntutan Kebutuhan Ekonomi Dengan sejumlah gaji yang diberikan tersebut akan mampu memberikan semangat dan kegairahan kerja kepada karyawannya. Besarnya gaji harus benar-benar diperhatikan, terutama bagi para karyawan yang mempunyai fungsi penting serta tanggung jawab yang besar. Pemberian gaji harus berdasarkan Upah Minimum Regional (UMR) atau Upah Minimum Propinsi (UMP) dan kebijakan perusahaan yang dilihat dari masa kerja dan tingkat pendidikannya.
50
b) Menciptakan hubungan kerja yang kondusif Hubungan dengan rekan sekerja merupakan salah satu hal yang dapat mempengaruhi motivasi kerja. Dengan hubungan kerja yang baik antar sesama karyawan tentu akan menciptakan suatu lingkungan dan kondisi kerja yang baik. Lingkungan kerja yang baik akan memberikan kenyamanan bagi karyawan untuk bekerja dengan baik. c) Mengembangkan Karir Penilaian motivasi kerja juga memberikan informasi
kepada
karyawan tentang hasil kerja dan kualitas pekerjaannya, sehingga menjadi indikator untuk lebih baik lagi di masa yang akan dating dan juga bagi pengembangan kariernya. d) Pelaksanaan tugas dan Pekerjaan Pelaksanaan tugas dan pekerjaan maksudnya yaitu usaha dari karyawan untuk memenuhi standard kerja yang telah ditentukan oleeh perusahaan, dan berusaha untuk mencapai target yang telah ditentukan oleh perusahaan, dan berusaha untuk mencapai target yang telah ditentukan.
51
e) Hubungan Sikap dan Perilaku Sebagai alat untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan sehingga dicapai tujuan untuk mendapatkan performance kerja yang baik. f) Jaminan Ketenangan dan Keamanan Perhatian yang diberikan atasan untuk memberikan jaminan ketenangan dan keamanan kepada bawahan. g) Penghargaan terhadap prestasi kerja Penilai menilai hasil kerja baik kualitas maupun yang dapat dihasilkan karyawan tersebut dari uraian pekerjaannya. h) Gaji sesuai dengan kemampuan yang dimiliki Gaji merupakan kompensasi langsung yang diterima langsung oleh karyawan setiap bulan. i) Bonus yang diberikan kepada Perusahaan Bonus yang diberikan kepada perusahaan untuk meningkatkan motivasi kerja para karyawan. j) Tunjangan di hari tua Perusahaan memberikan jaminan kesehatan dan tunjangan di hari tua kepada para karyawan.
52
k) Kepemimpinan Penilai menilai kemampuan untuk memimpin, berpengaruh, mempunyai pribadi yang kuat, dihormati, beribawa, dan dapat memotivasi orang lain atau bawahannya untuk bekerja secara efektif. l) Pengaruh dalam bekerja Pengaruh dalam bekerja yaitu bagaimana karyawan tersebut dapat mempengaruhi orang lain dalam perusahaan, baik atasan ataupun rekan
kerja,
melalui
sikap,
prilaku,
dan
tindakan
yang
dilakukannya. Misalnya dengan sering memberikan ide-ide baru atau saran, menjadi contoh dan teladan bagi karyawan lain. m) Prakarsa Menilai kemampuan berpikir yang orisinil dan berdasarkan inisiatif sendiri untuk menganalisis, menilai, menciptakan, memberikan alasan,
mendapatkan kesimpulan, dan membuat keputusan
penyelesaian masalah yang dihadapinya. n) Hasil Kerja Karyawan yang hasil kerjanya baik selalu ingin bekerja untuk hasil yang lebih baik lagi artinya bahwa karyawan tersebut termotivasi untuk mencapai prestasi.
53
o) Hubungan dengan rekan kerja Hubungan dengan rekan sekerja merupakan salah satu hal yang dapat mempengaruhi motivasi kerja. Dengan hubungan kerja yang baik antar sesama karyawan tentu akan menciptakan suatu lingkungan dan kondisi kerja yang baik. Lingkungan kerja yang baik akan memberikan kenyamanan bagi karyawan untuk bekerja dengan baik. Pengumpulan data yang digunakan oleh penulis berupa kuesioner yang berisi berbagai pertanyaan yang berhubungan dengan topik penelitian yaitu pemberian kompensasi dan motivasi kerja karyawan. Jenis pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner adalah pertanyaan tertutup, dimana responden hanya memilih satu jawaban yang dianggap paling tepat dari empat pilihan jawaban yang tersedia. Dalam menilai jawaban dari setiap pertanyaan didalam kuesioner, penulis menggunakan model Skala Likert. Dalam sekala likert, para responden diminta memberikan jawaban yang menunjukan sejauh mana mereka merasa positif atau negative terhadap suatu topik. Penilaian yang digunakan sebagai berikut : Untuk jawaban sangat tidak setuju
1
Untuk jawaban tidak setuju
2
Untuk jawaban ragu-ragu
3
Untuk jawaban setuju
4
Untuk jawaban sangat setuju
5
54
3.4.3
Metode Pengumpulan Data a. Penelitian Lapangan Dari penelitian ini dapat berupa observasi, wawancara dan pengisian kuisioner. b. Penelitian Kepustakaan Penelitian ini menyediakan teori-teori yang dijadikan acuan dan pendukung skripsi ini sehingga memiliki landasan teori yang kuat dan diperoleh dengan membaca berbagai buku serta literatur yang berkaitan dengan penelitian ini.
3.5
Jenis Data a. Data Primer Data primer berupa menyebarkan kuisioner pada responden. Kuisioner merupakan daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada responden yang menjadi objekn penelitian untuk menjawabnya. b. Data Sekunder Data yang diperoleh berupa sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan, mengenai jumlah pegawai dan serta sumber lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
55
3.5.1 Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel yang digunakan, yaitu : a. Hubungan Komunikasi adalah menilai rasio hasil kerja nyata dengan standart kualitas maupun kuantitas yang dihasilkan setiap karyawan. (Malayu Hasibuan 2003:87) b. Motivasi Kerja adalah perpindahan yang memperbesar authority dan responsibility karyawan ke jabatan yang lebih tinggi di dalam satu organisasi sehingga kewajiban, hak, status dan penghasilannya agar semakin baik. (Malayu Hasibuan 2003:108). 3.6
Metode Penelitian . Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penyusunan skripsi ini adalah metode kausal, yaitu penelitian untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel (independent variabel) terhadap variabel tertentu (dependent variabel), penelitian ini memerlukan pengujian hipotesis dengan uji statistik mengenai pengaruh pelaksanaan Hubungan komunikasi efektif dalam upaya meningkatkan motivasi kerja karyawan pada suatu organisasi atau perusahaan itu dilakukan.
3.7
Populasi dan Sampel Penelitian Data penelitian ini yang digunakan dalam penulisan skripsi ini yaitu dengan menggunakan populasi penelitian atau seluruh karyawan pada (PT. Astra Honda Motor).
yang berjumlah 55 responden. Mengingat
keterbatasan waktu, biaya dan tenaga dalam penelitian ini penulis
56
melakukan pengambilan data melalui kuesioner yang dibagikan kepada para responden. Pengambilan data melalui tekhnik Accidental Sampling, yaitu cara pengumpulan data dengan mengambil responden sebagai sumber data yang ditemui saja oleh penulis secara kebetulan ditempat pengambilan data.
3.8
Metode Analisis Data Untuk mencapai tujuan penelitian skripsi ini, penulis menggunakan metode analisis data untuk memperoleh gambaran-gambaran yang lebih jelas lagi mengenai obyek yang diteliti dan juga membantu penulis dalam menganalisis data-data yang diperlukan. Dalam mengolah data penelitian ini, alat yang digunakan oleh penulis adalah SPSS 16 untuk menguji hipotesis penelitian, yaitu dengan metode analisis korelasi linear sederhana. Metode yang akan digunakan adalah metode Korelasi linear sederhana (Koefisien Korelasi Rank-Spearmen) sebagai berikut :
Keterangan: Rs = Koefisien – Rank Korelasi (Spearman) n = Menunjukan jumlah pasangan Observasi antara Satu variable terhadap Variabel lainnya D = Merupakan perbedaan Rangking yang diperoleh pada setiap pasangan Observasi
3.8.1
Pengujian hipotesis secara parsial Pengujian hipotesis secara parsial dilakukan dengan Uji t. Uji t digunakan untuk melihat signifikansi koefisien Korelasi secara individual, yaitu
57
untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial.
Tahapan pengujian Uji t adalah: a. Hipotesis persamaan. H0i: βi= 0; secara parsial tidak ada Hubungan
yang signifikan
variabel independent terhadap variabel dependen-nya. Hai: βi> 0; secara parsial ada Hubungan yang signifikan variabel independen terhadap variabel dependen-nya. b. Menentukan kriteria pengujian. Simpulan dapat diperoleh dari perbandingan Sig. t (P-value nilai t) dengan taraf signifikansi (α). Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah Ini
Gambar 3.2 Daerah Penerimaan dan penolakan H0 Untuk Uji T Jika, nilai Prob. Sig. t < α (α = 0,05) maka H0 ditolak, Jika, nilai Prob. Sig. t > α (α = 0,05) maka H0 diterima atau Bisa Juga dengan Membandingkan Nilai Thitung dengan Ttabel
58
Jika, Thitung < - Ttabel atau Thitung > Ttabel maka H0 ditolak Jika, Thitung > - Ttabel atau Thitung < Ttabel maka H0 diterima