BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Gambaran Umum PT. Honda Prospect Motor (HPM) merupakan suatu perusahaan Penanam Modal Asing (PMA) antara Indonesia dengan Jepang yang berada di bawah otoritas Honda Motor Jepang yang bergerak dalam bidang perakitan mobil dan suku cadang (Sparepart) merk mobil Honda. PT. Honda Prospect Motor berlokasi di Jl. Gaya Motor I Sunter II Jakarta Utara dan untuk pabrik berada di Kawasan Industri Mitra Karawang, Karawang Timur. Sejak bulan Maret tahun 2003, PT. Honda Prospect Motor telah pindah ke Karawang, dimana seluruh kegiatan produksi dipusatkan di Karawang plant. PT. HPM merakit jenis mobil Honda : CR-V, Jazz, dan FREED. Pada perusahaan PT. Honda Prospect Motor mempunyai suatu komitmen yang berhubungan dengan kebijakan mutu yang berisi seluruh karyawan senantiasa bekerja dengan semangat yang tinggi untuk memenuhi kepuasan pelanggan yaitu dengan bekerja yang seefisien, menghasilkan produk yang bermutu dan pengiriman yang tepat waktu, dengan berpedoman pada menerima, membuat dan mengirim produk yang baik. Sehingga dengan adanya kebijakan mutu tersebut maka diharapkan dapat bersaing untuk memenuhi pasar otomotif di Indonesia dari aspek pengiriman, kualitas dan harga yang terjangkau bagi masyarakat.
Dalam menjalankan segala aktivitasnya, suatu perusahaan perlu adanya suatu philopsophi dan prinsip perusahaan sebagai pedoman dan dasar bagi perusahaan sehingga perusahaan mempunyai arah dan tujuan yang jelas. Adapun philopsophi dari PT. Honda Prospect Motor adalah sebagai berikut:
Menghargai hak-hak individu.
Tiga kesenangan : kesenangan membeli, kesenangan menjual dan kesenangan membuat.
Sedangkan prinsip perusahaan yang sekaligus menjadi visi dari PT. Honda Prospect Motor adalah sebagai berikut : “Untuk memelihara sudut pandang internasional kita didedikasikan untuk menghasilkan produk dengan kualitas tertinggi dan harga yang reasonable untuk mencapai kepuasan pelanggan di seluruh dunia“. Struktur organisasi
PT. Honda Prospect Motor terbagi atas beberapa
Departemen. Tiap-tiap Departemen tersebut dipimpin oleh seorang Manager. Adapun penggolongan jabatan yang berlaku di PT. Honda Prospect Motor antara lain: 1. President Director 2. Vice President Director 3. Director 4. General Manager 5. Assistant General Manager 6. Senior Manager 7. Advisor 8. Manager 9. Assistant Manager 10. Assistant Manager Training 11. Chief 12. Assistant Chief 13. Assistant Chief Training 14. Staff
31
15. Foreman 16. Sub. Foreman 17. Operator / Worker Note : Advisor bukan merupakan jabatan struktural dalam sistem manajemen di PT. Honda Prospect Motor. Adapun tugas dan tangggung jawab dari direksi dan kepala divisi sebagai berikut : Presiden Director Presiden Director merupakan penanggung jawab tertinggi dalam mengelola seluruh aktivitas kegiatan perusahaan. Dalam melaksanakan tugas, wewenang dan tanggung jawab ini, Presiden Director dibantu oleh Vice Presiden Director dan para Director. Vice Presiden Director I Bertanggung jawab terhadap seluruh pengelolaan kegiatan administrasi, General Affair (GA), Government Relation dan sumber daya manusia (Human Resources). Vice Presiden Director II Bertanggung jawab dan berwenang untuk mengelola seluruh kegiatan produksi, termasuk production control dan purchasing, baik local maupun import. Vice Presiden Director III Bertanggung jawab untuk mengelola seluruh kegiatan marketing dan after sales activity, meliputi sales, marketing, service dan penyediaan spare part. Human Resources Director Bertanggung jawab dalam menjalankan aktivitas personel general affair, government relation baik langsung maupun tidak langsung. Procurement Director Bertanggung jawab terhadap kegiatan purchasing, part logistic dan warehouse.
32
Engine Plant Director Bertanggung jawab terhadap kegiatan produksi di engine plant, quality dan facility control secara keseluruhan. Body Plant Director Bertanggung jawab terhadap kegiatan produksi dan pengontrolan mutu di body plant. Marketing Director Bertanggung jawab terhadap kelancaran penjualan produk yang di hasilkan dan segala yang terkait dengan penjualan unit CBU. Service & Part Director Bertanggung jawab terhadap kegiatan after sales dari produk yang dihasilkan. Personel General Affair Bertanggung jawab dalam menjalankan aktivitas General Affair, Personalia. Quality Control & CEQ Division Head Bertanggung jawab terhadap mutu part, material dan hasil produksi pada engine plant secara keseluruhan. Engine Plant Division Head Bertanggung jawab terhadap produksi dan quality pada Engine Plant secara keseluruhan. Facility Control Division Head Bertanggung jawab untuk memelihara fasilitas produksi yang terdapat di perusahaan, baik yang statis maupun yang dinamis. Body Plant Division Head Bertanggung jawab terhadap produksi dan quality pada Body Plant secara keseluruhan. New Model Center & Spec Control Head Bertanggung jawab terhadap persiapan New Model, yang meliputi specification control, preparation, drawing control, cost, schedule dan change notice control.
33
Marketing Division Head Bertanggung jawab terhadap kelancaran penjualan dan segala aktifitas yang terkait. Part Division Head Bertanggung jawab terhadap kelancaran ketersediaan untuk pelayanan produk yang telah di jual. Advisor Bertanggung jawab untuk memberikan masukan dan problem solving terhadap Departemen yang membawahinya.
B. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam menyusun skripsi ini adalah metode deskriptif analitis, yaitu suatu metode yang bertujuan memberikan gambaran mengenai keadaan perusahaan berdasarkan atas faktor-faktor yang tampak dan nyata pada situasi yang akan diselidiki, dimana data dikumpulkan, disusun, diuraikan, untuk kemudian dilakukan analisis. 1.
Variabel Penelitian Berdasarkan data yang terkumpul, penulis mengidentifikasikan variabel penelitian menjadi dua bagian, yaitu variabel independen dan variabel dependen, sesuai dengan judul yang penulis ajukan, yaitu : “Peranan
Anggaran
Pembelian
Bahan
Baku
Sebagai
Alat
Meningkatkan Efisiensi Biaya Produksi Pada PT. Honda Prospect Motor”, maka variabel-variabel tersebut adalah : a.
Variabel independen, adalah variabel yang dapat mempengaruhi atau menjadi sebab terhadap terjadi atau tidaknya sesuatu. Jadi sesuai judul skripsi ini, maka dapat diidentifikasi bahwa yang
34
menjadi variabel independen dan dianggap mempengaruhi sesuatu adalah Anggaran Pembelian bahan Baku. b. Variabel dependen, merupakan kebalikan dari variabel independen, yaitu hal yang terjadi disebabkan atau dipengaruhi oleh sesuatu hal lain. Dalam hal ini variabel dependen tergantung dari variabel independen, sehingga berdasarkan judul skripsi ini, maka yang merupakan variabel dependen adalah Efisiensi Biaya Produksi. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala ordinal, yang memungkinkan penulis untuk mengurutkan responden kedalam urutan rangking atas dasar sikapnya terhadap Peranan Anggaran Pembelian Bahan Baku untuk Meningkatkan Efisiensi Pengendalian Biaya Produksi.
Untuk dapat menyusun daftar
pertanyaan maka harus ditetapkan terlebih dahulu variabel-variabel yang akan diukur beserta indikator-indikatornya. Variabel dan skala pengukuran disajikan pada tabel 3.1. di bawah ini :
35
Tabel 3.1. Indikator Variabel dan Skala Pengukuran VARIABEL
SUB VARIABEL
INDIKATOR VARIABEL
1. Jumlah pembelian yang paling ekonomis. 2. Waktu pembelian bahan baku Anggaran Pembelian Bahan Baku - Biaya pemesanan Anggaran yang memadai. - Biaya Penyimpanan - Lead time - Extra carrying cost - Stock out cost 1. Partisipasi para manajer pusat pertanggung jawaban. Efisiensi Pengendalian Biaya 2. Organisasi anggaran Produksi 3. Penggunaan informasi akuntansi pertanggung jawaban 1. Pelaksanaan anggaran pembelian Pengendalian bahan baku yang memadai. Intern Anggaran Pembelian bahan Baku 2. Pengendalian intern dimana anggaran untuk Meningkatkan Efisiensi Pengendalian Biaya produksi berperan sudah efisien. 3. Anggaran pembelian bahan baku berfungsi sebagai efisiensi pengendalian biaya produksi.
SKALA PENGUKURAN
INSTRUMEN
Ordinal
Kuesioner
Ordinal
Kuesioner
Ordinal
Kuesioner
C. Sumber Data Sumber data peneliti adalah faktor penting yang digunakan untuk penentukan metode pengumpulan data. Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan data sekunder.
Data primer adalah sumber data
penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli dan secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan untuk penelitian ( Indriantoro dan Supomo. 1999: 146 ). Data ini berupa hasil jawaban kuesioner individual, hasil observasi dan hasil pengujian atas pertanyaan yang berhubungan dengan anggaran bahan baku pembelian yang memadai, efektivitas
36
pengendalian biaya produksi dan anggaran pembelian bahan baku untuk meningkatkan efisiensi pengendalian biaya produksi. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari obyek langsung berupa laporan pembelian barang dari perusahaan yang bersangkutan ( PT. Honda Propect Motor ).
Dari data sekunder tersebut peneliti dapat
memanfaatkannya untuk diproses lebih lanjut. 1.
Teknik Pengumpulan Data Penelitian yang dilakukan merupakan studi kasus, dimana
pengumpulan datanya dilakukan dengan cara studi lapangan dan studi kepustakaan yang menghasilkan data primer dan data sekunder. Pengumpulan
data
primer
dilakukan
dengan
mengadakan
peninjauan secara langsung ke PT. Honda Prospect Motor dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa : a.
Wawancara, yaitu suatu cara pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan tanya jawab dengan pihak-pihak yang berwenang dan bertanggung jawab untuk memberikan data-data yang berhubungan dengan objek penelitian.
b. Observasi, yaitu pengamatan yang dilakukan secara langsung terhadap
aktivitas
perusahaan
guna
melengkapi
dan
membandingkan dengan keterangan-keterangan yang diperoleh dari hasil wawancara.
37
c.
Penyampaian kuesioner (daftar pertanyaan), yaitu mengajukan pertanyaan dalam bentuk tertulis yang berkaitan dengan masalah yang penulis teliti.
Penjelasan lebih lanjut mengenai kriteria penilaian ini dapat dijelaskan sebagai berikut ; 1) Bila jawaban responden ”Sangat Setuju”, maka akan diberi tanda check list pada kolom “Sangat Setuju” dengan nilai 5. 2) Bila jawaban responden “Setuju”, maka akan diberi tanda check list pada kolom “Setuju” dengan nilai 4. 3) Bila jawaban responden “Tidak Setuju”, maka akan diberi tanda check list pada kolom “Tidak Setuju” dengan nilai 3. 4) Bila jawaban responden ”Sangat Tidak Setuju”, maka akan diberi tanda check list pada kolom ”Sangat Tidak Setuju” dengan nilai 2. 5) Bila jawaban responden ”Ragu Ragu”, maka akan diberikan tanda check list pada kolom ”Ragu Ragu” dengan nilai 1. Kriteria ini diperlukan untuk mendukung diterima atau ditolaknya hipotesis yang telah diajukan penulis dalam Bab I. Sedangkan
pengumpulan
data
sekunder
diperoleh
dengan
mengadakan penelitian kepustakaan, yaitu dengan cara : 1) Membaca dan mempelajari brosur-brosur perusahaan yang ada kaitannya dengan penyusunan skripsi ini. 2) Membaca literatur yang tersedia yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.
38
3) Membaca serta mempelajari kumpulan catatan kuliah dan catatancatatan lain yang berhubungan dengan struktur anggaran dan pengendalian intern. 2. Teknik Analisis Data Setelah seluruh data yang diperlukan berhasil dikumpulkan, penulis melakukan
analisa
dengan
teknis
deskriptif
komparatif,
yaitu
perbandingan antara hasil yang diperoleh dari penelitian langsung dengan teori-teori dari penelitian kepustakaan yang telah penulis lakukan sebelumnya, kemudian penulis mencoba membuat analisa, menarik kesimpulan dan memberikan saran-saran sesuai dengan kemampuan penulis. Pelaksanaan pengukuran kedua variabel tersebut menggunakan teori regresi sederhana, yaitu terdapat satu variabel dependen (terikat) dan satu variabel independen (bebas). Dalam hal ini untuk variabel independen adalah ” Anggaran Pembelian Bahan Baku ”, dan variabel depende adalah ” Efisiensi Pengendalian Biaya Produksi ”. Analisa regresi sederhana di gunakan untuk menaksir nilai yang didasarkan pada nilai X yang di ketahui dan di taksir perubahan variabel Y untuk setiap satuan perubahan variabel X, dalam analisa regresi hanya ada dua variabel didalamnya, yaitu variabel dependen yang dinyatakan dalam Y dan variabel independen yang dinyatakan dengan X.
39
Persamaan regresi sederhana adalah sebagai berikut : Y = a + bx Di mana : Y adalah nilai dari variabel dependen a adalah konstanta, yaitu nilai Y jika X = 0 b adalah koefisien regresi X adalah nilai dari variabel independen Untuk melakukan analisa regresi dengan menggunakan SPSS langkah langkah yang harus di lakukan adalah : 1. Pilih file dari menu utama SPSS, lalu pilih New. Klik Data. Setelah jendela lembar kerja SPSS di tampilkan. Klik sheet tab Variable New. 2. Entry nama variabel dengan cara : a. Untuk Variabel Anggaran pembelian Bahan Baku
Name, Klik kiri pada bagian Name. Untuk keseragaman, ketik Bahan Baku.
Type. Pilih Numeric.
Width. Untuk keseragaman, Ketik 8.
Label , Untuk keseragaman, ketikan Bahan Baku.
Decimals. Untuk keseragaman. Ketikan 0.
b. Untuk Variabel Efisiensi Pengendalian Biaya Produksi
Name.
Untuk keseragaman, ketikan Efisiensi
Pengendalian.
40
Type. Pilih Numeric.
Width. Untuk keseragaman, Ketikan 8.
Label.
Untuk
keseragaman,
ketikan
Efisiensi
Pengendalian.
Decimals. Untuk keseragaman. Ketikkan 0.
c. Setelah semua variabel terisi. Tekan CRTL-T pada keyboard untuk kembali ke sheet tab Data View. d. Entry Data. Letakkan pointer pada baris pertama variabel Bahan Baku, kemudian data bonus diisikan baris demi baris di bawah kolom Bahan Baku. Entry data pada variabel efisiensi pada dilakukan dengan cara yang sama. e. Simpan File. f. Pastikan File masih terbuka. g. Pilih Analyze, lalu pilih Regression. Pilih linear. h. Klik kiri pada Linear. i. Klik Bahan Baku, lalu klik kiri untuk memasukan ke kotak di bawah Independent. j. Klik
Efisiensi
Pengendalian,
lalu
klik
kiri
untuk
memasukkannya ke kotak dibawah Dependent. k. Case Label. Abaikan pilihan ini karena tidak ada variable di luar Bahan Baku dan Efisiensi Pengendalian yang mewakili pengelompokan data.
41
l. Method.
Biarkan default pada metode enter untuk
keseragaman. m. Klik Option. n. Stepping Method Criteria. Dengan uji F telah terpilih angka probabilitas 5% yang terketik 0,05 pada kotak di depan entry. o. Include constant in equation telah terpilih. p. Missing Value. Biarkan sesuai default SPSS, yaitu Exclude case listwise. q. Klik Continue untuk melanjutkan ke kotaqk dialog utama. r. Klik statistics. s. Biarkan saja Estimasi dan Model Fit yang telah terpilih secara default. t. Selanjutnya.
Klik Descriptive.
Pada Residuals, klik
Casewise diagnostics dan klik cases. u. Klik Continue untuk melanjutkan v. Klik Plots. w. Klik SDRESID, masukkan ke pilihan Y. Selanjutnya klik ZPRED, masukkan ke pilihan X, lalu klik Next untuk melanjutkan ke pilihan kedua. x. Masukan
ZPRED
ke
pilihan
Y,
DEPENDENT ke pilihan X. Klik Next.
42
lalu
masukkan
y. Klik kotak di depan Normal Probability Plot pada pilihan Standardized residual Plot. z. Klik Continue, lalu tekan OK. ( Setelah mengikuti proses tersebut maka tinggal melihat hasil dan interpretasi hasil analisa Regresi ).
D.
Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini merupakan staff dan supervisor di lingkungan PT. Honda Prospect Motor di Factory ( Karawang ) dan Head Office ( Sunter ). Mengingat keterbatasan waktu, biaya dan tenaga maka dalam penulisan skripsi ini menggunakan non probability sampling dengan metode convenience sampling.
Melalui metode ini anggota populasi dipilih
berdasarkan kemudahan ditemui dan ketersediaannya di lokasi dan waktu penelitian dan dapat menjadi sampel yang cukup representatif. Ukuran sampel penelitian yang diambil pada kriteria populasi jumlah Staff dan Supervisor baik yang bekerja di Karawang dan Sunter yang selanjutnya di gunakan untuk menentukan jumlah sampel oleh peneliti dengan menggunakan metode survei menggunakan rumus slovin, Husein Umar (2005), sebagai berikut :
n
=
N 1 + Ne²
n
=
25 1 + 25 ( 0,1)²
43
n
=
25 1 + 0,25
n
=
25 1.25
n
=
20
Keterangan : N = Populasi n = Sampel e = persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat di toleransi atau di izinkan ( ± 10% ).
44