1
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Dulomo Utara Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo. Penelitian ini dimulai pada bulan April 2012 sampai Juli 2012. B. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang di gunakan pada penelitian ini antara lain : Alat : Polibag, sekop, cangkul, tajak, meteran, timbangan, paku, plastik, spidol, bambu, ember, gayung. Bahan : Benih jagung hibrida Bima 3, pupuk phonska, tanah . C. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri dari lima perlakuan dan delapan ulangan. Adapun lima perlakuannya yaitu : 1. P0
=
Tanpa Pupuk.
2. P1 = 150 kg/ha phonska 3. P2 = 200 kg/ha phonska 4. P3 = 300 kg/ha phonska 5. P4 = 350 kg/ha phonska
2
D. Prosedur Penelitian Pelaksanaan penelitian ini diawali dengan persiapan lokasi penelitian yaitu memperhatikan lokasi penelitian yang dapat menunjang keberhasilan penelitian. Selanjutnya mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan selama penelitian, setelah itu menganalisis tanah sebagai media pertumbuhan tanaman. Penelitian ini juga memperhatiakan iklim di lokasi penelitian yang dapat berfungsi sebagai faktor pembatas pada penelitian ini. Langkah
selanjutnya
dalam
pelaksanaan
penelitian
yaitu
mempersiapkan media tanaman. Media tanam yang digunakan adalah tanah dan polibag yang berukuran 35 × 35 cm. Tanah yang akan digunakan dibersihkan dari rumput-rumput dan akar tanaman, kemudian polibag yang sudah disiapkan diisis dengan tanah dengan berat ditiap polibag yaitu 7 kg, polibag yang diisi ada dua disetiap perlakuan yang dijadikan sampel. Benih adalah salah satu bahan yang sangat diperlukan untuk penanaman. Benih yang digunakan adalah jagung hibrida. Penanaman dilakukan dengan cara melubangi tanah dengan tugal sedalam 2,5-3 cm dari permukaan tanah, setiap lubang tanam diisi satu butir kemudian lubang tanam ditutup kembali dengan tanah, setelah itu benih jagung yang sudah ditanam disiram untuk menamabah kelembapan tanah. Dalam satu plot terdiri dari 2 polibag dengan jarak 75 cm yang akan dijadikan sampel. Pemberian pupuk phonska pada penelitian ini diberikan dengan cara ditugal disamping tanaman dengan jarak 5 cm dari tanaman sesuai dosis
3
perlakuan. Pupuk diberikan dua kali ,takaran pupuk per polibag diperoleh dari konversi takaran pupuk per hekter kedalam takaran pupuk per polibag. Berikut ini dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1.Rincian pupuk phonska pada pemupukan pertama dan kedua Perlakuan phonska
Jumlah penggunaan pupuk phonska Kg
Kg/ha
Pemupukan 1
Pemupukan 2
Tanpa pupuk
0
0
150
90
60
200
120
80
300
180
120
350
210
140
Berikut ini rincian pemberian phonska pada pemupukan pertama dan kedua yang diberikan dalam setiap polibag (gram) dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2.Rincian pemberian phonska pemupukan pertama dan pemupukan kedua diberikan dalam setiap perlakuan (gram) Perlakuan phonska Jumlah penggunaan pupuk phonska Kg/ha Kg/ha
Pemupukan 1
Pemupukan 2
Tanpa pupuk
0
0
150
0,32
0,21
200
0,42
0,28
300
0,63
0,42
350
0,74
0,49
Pemeliharaan dilakukan setelah tanaman mulai tumbuh yaitu : penyiraman, penyianganm pembumbunan. Penyulama dilakukan setelah tanaman berumur 1 minggu. Tujuan penyulaman untuk menggantikan tanaman yang layu, mati tidak tumbuh. Penyiraman setiap pagi dan sore hari sesuai dengan kondisi tanah pada polibag dan curah hujan, sedangkan penyiangan setiap hari apabila ada gulma yang tumbuh disekitar tanaman dan untuk
4
pembumbunan seminggu sekali tujuan dari pembumbunan agar tanah menjadi gembur serta memberikan sirkulasi udara tanah dalam polibag. E. Variabel yang diamati Pengamatan dilakukan selama masa umur vegetatif berlangsung yaitu 45 HST. Pengamatan dimulai pada saat tanaman berumur 14 HST, 28 HST, 45 HST, ada dua sampel yang diamati dalan setiap pengamatan yang ada pada masing-masing perlakuan dengan jumlah seluruhnya ada 80 sampel tanaman. Variabel yang diamati pada penelitian ini meliputi : 1. Tinggi Tanaman (Cm) Pengamatan tinggi tanaman dilakukan dengan menggunakan meteran. Tinggi tanaman diamati dari permukaan tanah hingga ujung daun yang terpanjang. 2. Diameter Batang (Cm) Diameter batang jagung diukur pada ketinggian 5 cm dari pemukaan tanah. 1. Panjang Daun (Cm) Panjang daun juga diukur pada saat tanaman berumur satu minggu atau saat tanaman sudah mengeluarkan daun. Adapun cara mengukurnya yaitu diukur dari pangkal daun sampai pada ujung daun. 4. Jumlah Daun (Helai) Daun yang dihitung adalah daun yang telah membuka sempurna dan daun dibagian atas yang masih menggulung tidak dihitung.
5
F. Analisis data Data hasil penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis of variance (ANOVA). Jika terdapat pengaruh perlakuan pupuk phonska terhadap pertumbuhan jagung , maka dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf 5%.