BAB III KONSEP DAN DATA PERANCANGAN A.
Konsep Perancangan 1.
Ide / Gagasan Perancangan Karya Seni identik dengan suatu yang unik. Oleh karenanya seorang seniman dalam melahirkan karyanya selalu mencari bentuk, bentuk baru. Untuk itu diperlukan sesuatu yang unik. Ini berarti sesuatu yang belum pernah atau mungkin jarang dipakai oleh seniman lain pada karyakarya sebelumnya. Desain grafis adalah salah satu bentuk seni lukis (gambar) terapan yang memberikan kebebasan kepada sang desainer (perancang) untuk memilih, menciptakan, atau mengatur elemen rupa seperti ilustrasi, foto, tulisan, dan garis di atas suatu permukaan dengan tujuan untuk diproduksi dan dikomunikasikan sebagai sebuah pesan. Gambar maupun tanda yang digunakan bisa berupa tipografi atau media lainnya seperti gambar atau fotografi.Desain grafis
umumnya
diterapkan
dalam
dunia
periklanan,
packaging, perfilman, dan lain-lain. Sesuai dengan kemampuan maksimal yang dimiliki penulis untuk menyelesaikan perancangan ini dan dengan didukung dengan dosen pembimbing Pak Bowie Budiyanto S.Sos, maka perancangan ini dibuat dengan beberapa tahapan. T-Shirt sebagai media utama dalam perancangan ini diharapkan mampu menjadi media komunikatif yang efektif. Kemudian sebagai apresiasi penulis kepada bangsa ini khususnya dibidang olahraga yaitu sepak bola. Dengan
13
memanfaatkan
situasi
mengkomposisikan sepakbola
dan
yang
desain
rasa
ada
pada
grafis
saat
dengan
nasionalisme,
ini,
olahraga
menjadikan
rasa
ketertarikan penulis untuk membuat perancangan ini.
2.
Estetis Desain Sepak bola dan Desain Grafis, itu yang menjadikan apresiasi
dalam
perancangan
pengaplikasikannya
ini.
kedalam
Kemudian T-Shirt.
dengan Saatnya
memperkenalkan tokoh tokoh sepak bola Indonesia yang berpengaruh
dalam
perkembangan
prestasi
Timnas
Indonesia. Sebagai bentuk kecil apresiasi terhadap sepak bola
Indonesia,
perancangan
ini
diharapkan
mampu
menjadikan bentuk dukungan unik terhadap sepak bola Indonesia yang kian belum menemukan jati dirinya. Dengan seni pop artgaya WPAP yang diaplikasikan kedalam T-Shirt, memberikan penawaran dukungan berbeda dan menarik dari biasanya, yang hanya berbentuk tulisan dan logo garuda saja. Lalu memperhatikan kualitas T-Shirt yang baik tentunya, akan menambah point plus pada perancangan ini.
14
3.
Referensi Karya Sejenis
Gambar Karya Sejenis
Keterangan
Kaos dukungan untuk sepak bola Indonesia dengan menggunakan karakter visualisasi dari burung garuda lambang Negara. Kemudian dengan tulisan pada bagian belakang kaos sebagai media interaktif.
Sumber : google
Kaos dukungan untuk sepak bola Indonesia dengan mengangkat kebudayaan Indonesia. Kemudian dengan tulisan pada bagian belakang kaos sebagai media interaktif.
Sumber : google
15
Kaos dengan gambar tokoh nasional dengan menggunakan teknik WPAP.
Tabel 3.1.3 Referensi karya sejenis
4.
Konsep Desain a.Pemillihan tokoh legenda sepak bola dan pahlawan sepak bola yang akan dimasukkan kedalam perancangan diantaranya ;
Pendiri sepak bola Indonesia
Pengurus sepak bola Indonesia
Tokoh yang berpengaruh dalam sepak bola Indonesia.
Pesepak bola Indonesia terbaik pada masanya dan berdasarkan posisinya dilapangan.
Pesepak bola fenomenal pada masanya.
Pelatih terbaik dan fenomenal pada masanya.
b. Penggolongan tokoh legenda sepak bola Indonesia dan pahlawan sepak bola Indonesia dari masa ke masa, bertujuan untuk mempermudah proses perancangan. Penggolongan yang dimasukkan dalam perancangan ini antara lain :
Era tahun 1930 – 1960
Era tahun 1960 – 1990
Era tahun 2000 - sekarang
16
Setiap era, akan diambil 4 tokoh legenda sepak bola dan pahlawan sepak bola Indonesia, sebagai perwakilan dari masa kemasa. c. Pembagian warna yang akan digolongkan berdasarkan era nya, ini sangat penting karena dalam WPAP sangat menekankan dalam pewarnaan. Berikut adalah warna yang akan dibuat dalam perancangan :
B.
Warna Monochrome
Warna Analog
Warna Triad
Data Perancangan 1.
Sejarah Sepak Bola di Indonesia Sepakbola di Indonesia Nusantara di mulai sejak tahun 1914 saat sebagaian besar wilayah Nusantara di jajah Pemerintahan Belanda. Kompetisi antar kota di jawa tersebut hanya di juarai oleh dua tim atau di dominasi dua tim saja, yaitu Batavia City dan Soerabaja City. Sejarah Sepak Bola Modern di Indonesia dimulai dengan terbentuknya PSSI (Persatuan Sepakbola seluruh Indonesia ) pada tanggal 19 April 1930 di Yogyakarta dengan ketuanya
Soeratin
Sosrosoegondo.
Sebagai
organisasi
olahraga yang dilahirkan di Zaman penjajahan Belanda, Kelahiran PSSI betapapun terkait dengan kegiatan politik menentang penjajahan. Jika meneliti dan menganalisa saatsaat sebelum, selama dan sesudah kelahirannya, sampai 5 tahun pasca Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, jelas sekali bahwa PSSI lahir, karena dibidani politisi bangsa yang baik secara langsung maupun tidak, menentang penjajahan dengan strategi menyemai benih – benih nasionalisme di dada pemuda-pemuda Indonesia.
17
Setelah wafatnya Soeratin Sosrosoegondo, prestasi tim nasional sepak bola Indonesia tidak terlalu memuaskan karena pembinaan tim nasional tidak diimbangi dengan pengembangan organisasi dan kompetisi. Pada era sebelum tahun 1970-an, beberapa pemain Indonesia sempat bersaing dalam kompetisi internasional, di antaranya Ramang, Sucipto Suntoro, Ronny Pattinasarani, dan Tan Liong Houw. Dalam perkembangannya, PSSI telah memperluas kompetisi sepak bola dalam negeri, di antaranya dengan penyelenggaraan Liga Super Indonesia, Divisi Utama, Divisi Satu, dan Divisi Dua untuk pemain non amatir, serta Divisi Tiga untuk pemain amatir. Selain itu, PSSI juga aktif mengembangkan kompetisi sepak bola wanita dan kompetisi dalam kelompok umur tertentu (U15, U-17, U-19,U21, dan U-23), hingga sampai saat ini.
1.1
Era Tahun 1930-1960 Pada 5 Juni 1938, sejarah mencatat pembantaian tim
Hungaria terhadap Hindia Belanda. Mereka bermain di Stadion Velodrome penonton
Municipale, hadir
Reims,
menyaksikan
Perancis.Sekitar pertandingan
10.000
ini.Sebelum
bertanding, para pemain mendengarkan lagu kebangsaan masing-masing.Kesebelasan Hindia Belanda mendengarkan lagu kebangsaan Belanda Het Wilhelmus.Karena perbedaan tinggi
tubuh
yang
begitu
mencolok,
menyebutnya,
"saya
seperti
melihat
22
walikota atlet
Reims Hungaria
dikerubungi oleh 11 kurcaci." Meski strategi tak bisa dibilang buruk, tapi Tim Hindia Belanda tak dapat berbuat banyak.Pada menit ke-13, jala di gawang Mo Heng bergetar oleh tembakan penyerang Hongaria Vilmos Kohut.Lalu hujan gol berlangsung di menit ke-15, 28, dan 35.Babak pertama berakhir 4-0.Nasib Tim Hindia Belanda tamat pada babak kedua, dengan skor akhir 0-6. Pada saat itu Piala Dunia memakai sistem knock-out. 18
Meskipun kalah telak, surat kabar dalam negeri, Sin Po, memberikan apresiasinya pada terbitan mereka, edisi 7 Juni 1938 dengan menampilkan headline: "Indonesia-Hongarije 0-6, Kalah Sasoedahnja Kasi Perlawanan Gagah". Setelah penampilan perdana itu, Indonesia tidak pernah lagi masuk babak pertama Piala Dunia FIFA, dengan hasil paling memuaskan adalah Sub Grup III Kualifikasi Piala Dunia FIFA 1986. Ketika itu Indonesia hampir lolos ke Piala Dunia 1986 tetapi Indonesia kalah di partai final kualifikasi melawan Korea Selatan dengan agregat 1-6. Setelah era Perang Dunia kedua, pada tahun 1945, Indonesia memproklamasikan kemerdekaan mereka pada tanggal 17 Agustus 1945. Setelah itu, sepak bola Indonesia mengalami kemajuan di
Asia.Mereka
berhasil
lolos
ke
Olimpiade
Melbourne
1956.Indonesia berhasil melaju ke perempat final dan bertemu dengan raksasa dunia ketika itu, Uni Soviet yang ketika itu dikapteni oleh kiper terbaik dunia ketika itu, Lev Yashin.Ketika itu mereka berhasil menahan Uni Soviet 0-0.Namun pada akhirnya Indonesia harus kalah dengan skor 4-0 pada pertandingan kedua.Prestasi ini adalah prestasi tertinggi Indonesia dalam sejarah sepak bola di Indonesia. Pada tahun 1958, Indonesia juga merasakan hasil terbaik di Kualifikasi Piala Dunia 1958 dimana Indonesia berhasil mengalahkan China pada ronde pertama.Namun mereka menolak untuk bertanding melawan Israel pada ronde kedua dikarenakan alasan politis.Sejak saat itu, Indonesia tidak pernah ikut dalam kualifikasi piala dunia hingga tahun 1970. Uniknya, setelah bertanding di kualifikasi piala dunia, Indonesia berhasil meraih medali perunggu di Asian Games 1958
setelah
pada
perebutan
tempat
ketiga
berhasil
mengalahkan India 4-1.
19
1.2
Era Tahun 1960-1990 Pada era ini, lahirlah pesepak bola Indonesia yang
terkenal di Asia antara lain Soetjipto Soentoro, Max Timisela, Jacob Sihasale, Kadir, Iswadi Idris, Andjiek Ali Nurdin, Yudo Hadianto, dll.Diantara mereka yang paling fenomenal adalah Soetjipto Soentoro.Ia adalah pemain tersukses di Indonesia dengan membawa Indonesia menjadi raja sepak bola Asia. Ketika itu Indonesia berhasil menjuarai berbagai turnamen yaitu Turnamen Merdeka 1961, 1962, 1969, Piala Emas Agha Khan 1966, dan Piala Raja 1968.Indonesia juga berhasil meraih medali perak dalam Asian Games 1966. Bahkan pemain Indonesia ada yang dipanggil AFC untuk menjadi bagian dari skuat Asia All Stars pada tahun 1967-1968. Mereka adalah Soetjipto Soentoro yang bertindak sebagai Penyerang Bayangan sekaligus sebagai kapten, Jacob Sihasale sebagai penyerang tengah, Iswadi Idris bertindak sebagai penyerang sayap kanan, dan Kadir sebagai penyerang sayap kiri. Ketika itu, mereka adalah kuartet tercepat yang pernah dimiliki Indonesia.
2.
Wedha’s Pop Art Potrait WPAP ( Wedha’s Pop Art Portrait) adalah gaya ilustrasi potret manusia (biasanya figur-figur terkenal) yang didominasi bidang-bidang datar marak warna depan, tengah dan belakang untuk menimbulkan dimensi, yang dibentuk dari garis-garis imajiner tegas dimana bentuk wajah, posisi elemen-elemen anggota wajah dan proporsinya tetap sama dengan potret aslinya dengan proses tracing kreatif yang tidak tunduk 100 persen pada apa yang sedang di trace.
20
Gambar 3.2.2 WPAP
"Menggambar sosok manusia realis mempunyai tingkat kesulitan paling tinggi.
Kemiripan
warna
kulit
manusia,
kehalusan goresan, menjadi sesuatu yang mahal buat Wedha Abdul Rasyid, yang kemudian membuatnya memikirkan cara melukis atau menggambar wajah manusia dengan lebih mudah.
Cara
yang
menurut
beliau
memungkinkan
menghindarkan diri dari keharusan mengolah warna kulit manusia yang sulit, cara tanpa tuntutan ketrampilan yang memadai untuk memulas. Dan mulailah pada sekitar tahun 1990-1991 beliau mengilustrasikan wajah manusia sebagai kumpulan bidangbidang datar yang dibentuk oleh garis-garis. Di dalam proses manual beliau menemukan cara yang mudah dan semakin mudah. Tapi semakin mudah cara yang beliau temukan, semakin ragu untuk mengatakan bahwa apa yang beliau hasilkan ini cukup bernilai untuk disebut sebagai karya seni. Walaupun pada kenyataannya karyanya ini mulai digemari pembaca, bahkan pada beberapa kesempatan banyak musisi dunia mengagumi karyanya.Tetapi tetap saja beliau anggap hanya sebagai karya yang paling mudah membuatnya untuk memenuhi tugas beliau sebagai illustrator.Perasaan inilah yang
21
membelenggunya untuk tidak mempublikasikannya secara luas, kecuali untuk pengisi halaman 3 majalahnya. Memasuki tahun 2007, beberapa orang kenalan berhasil meyakinkan beliau bahwa mereka sampai sekarang masih menyukai dan merasa kangen dengan tampilnya lagi karya yang pada mulanya beliau beri nama Foto Marak Berkotak itu. Puncaknya terjadi pada hari 22 juni 2007.Seorang Ketua jurusan DKV Universitas Multimedia Nusantara bernama Gumelar yang hari itu sengaja ditemuinya, mengatakan bahwa dia yang sudah melanglang jagad itu baru kali ini melihat karya semacam karyanya.Dan melabelkan gaya ini sebagai gaya Wedha dan bahkan beliau berkewajiban untuk meluaskan gaya WPAP ini (yang dikatakan sebagai terobosan baru) kepada semua orang, agar ada yang melanjutkan."
3.
Tentang Kaos (T-shirt) 3.1 Jenis Bahan Jenis bahan kaos yang beredar di pasaran sangat banyak.Jenis bahan kaos yang umum ditemukan adalah Cotton Combed, Cotton Carded, TC, PE, Hyget.
3.1.1 COTTON, ada 2 macam : a. COTTON COMBED Adalah kain yang disusun dari benang kapas dimana pada saat pemintalaannya/spinning menggunakan mesin tambahan yang disebut dengan mesin combing yang gunanya untuk membuang serat-serat pendek dari kapas yang tidak optimal pada mesin sebelumnya (Mesin Carding).Serat benang lebih halus dan relative dingin.Hasil Rajutan dan penampilan lebih rata.Bahan
22
jenis ini juga cenderung menyusut jika digunakan/dicuci berulang kali.
b. COTTON CARDED Kain ini dirajut dari benang-benang yang berbulu karena masih banyak mengandung serat-serat kapas yang pendek-pendek.Pada Benang jenis ini mesin yang digunakan tidak ada mesin combingnya. Nama carded disini berasal dari nama mesin pemintalannya yaitu mesin Carding.Serat benang kurang halus.Hasil rajutan dan penampilan bahan kurang rata.
Sifat kedua jenis bahan tersebut bisa menyerap keringat dan tidak panas, karena bahan baku dasarnya adalah serat kapas.
3.1.2 TETERON COTTON (TC) Jenis bahan ini adalah campuran dari Cotton Combed 35 % dan Polyester (Teteron) 65%. Dibanding bahan Cotton, bahan TC kurang bisa menyerap keringat dan agak panas di badan. Kelebihannya jenis bahan TC lebih tahan ’shrinkage’ (tidak susut atau melar) meskipun sudah dicuci berkali-kali. 3.1.3 COTTON VISCOSE (CVC) Jenis bahan ini adalah campuran dari 55% Cotton Combed dan 45% Viscose. Kelebihan dari bahan ini adalah tingkat shrinkage-nya (susut pola) lebih kecil dari bahan Cotton. Jenis bahan ini juga bersifat menyerap keringat. 3.1.4 POLYESTER dan PE Jenis bahan ini terbuat dari serat sintetis atau buatan dari hasil minyak bumi untuk dibuat bahan berupa serat 23
fiber poly dan yang untuk produk plastik berupa biji plastik. Karena sifat bahan dasarnya, maka jenis bahan ini tidak bisa menyerap keringat dan panas dipakainya. 3.1.5 HYGET Jenis bahan ini juga terbuat dari plastik, namun lebih tipis. Banyak digunakan untuk keperluan kampanye partai. Jenis bahan kaos diatas umumnya digunakan untuk kaos oblong. Sedangkan untuk kaos berkerah atau biasa disebut kaos polo, biasanya digunakan bahan PIQUE. Bahan ini biasa disebut LACOSTE. LACOSTE sendiri adalah merek kaos yang banyak menggunakan bahan ini. Selain lacoste, yang banyak menggunakan jenis bahan ini adalah POLO RALPH LAUREN. Perlu diketahui bahwa masing-masing pabrik bahan kaos menghasilkan kualitas produk yang berbeda. Artinya, sama-sama cotton combed, dari pabrik A, bisa berbeda dengan pabrik B, dan produk dari toko kain A bisa jadi berbeda dengan toko kain B. Penamaan jenis bahan kaos juga berubah-ubah dan kadang menyesatkan. Hal ini bisa terjadi karena ketidak mampuan konsumen untuk membedakan jenis bahan kaos secara tepat. Misalkan, seorang pembeli kaos masuk ke salah satu toko kain di Tanah Abang Jakarta dan hendak membeli cotton combed. Kebetulan saat itu stock cotton combed di toko tersebut tidak ada. Bilanglah si pemilik toko: ”pake ini aja nih.. Semi Combed, kualitas sama harga lebih murah” dan si pembeli pun menurut. Alhasil, muncullah istilah baru: Semi Combed. Usut punya usut, ternyata yang disebut Semi Combed itu adalah Cotton Carded!. Dengan motif serupa, muncul istilah-istilah bahan yang baru seperti Soft Combed, Carded Super, Super Combed,Cotton kualitas A, PE super, dan lain-lain. Jadi, telitilah sebelum memilih bahan kaos anda.
24
3.2
Jenis Benang Pentingnya mengetahui tentang benang atas bahan kaos yang kita kehendaki adalah berkaitan dengan ketebalan atau gramasi bahan kaos itu sendiri. 3.2.1 Benang 20s Biasanya dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos atara 180 sampai dengan 220 Gram/Meter persegi untuk jenis rajutan Single Knitt. 3.2.2 Benang 24s Biasa dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos antara 170 sampai dengan 210 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Single Knitt. 3.2.3 Benang 30s Biasa dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos antara 140 sampai dengan 160 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Single Knitt atau Gramasi 210 sampai dengan 230 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Double Knitt.
3.2.4 Benang 40s Biasa dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos antara 110 sampai dengan 120 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Single Knitt atau Gramasi 180 sampai dengan 200 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Double Knitt.
25
3.3
Jenis Rajutan 3.3.1 SINGLE KNITT
Pengertian teknisnya adalah rajutan jarum single.
Penggunaan hanya satu permukaan atau tidak bisa dibolak-balik (2 permukaan).
Jenis rajutan rapat, bahan padat, kurang lentur (stratching).
Sebagian besar produk kaos yang ada dipasaran adalah memakai jenis rajutan Single Knitt.
3.3.2 DOUBLE KNITT
Pengertian teknisnya adalah rajutan Jarum Double.
Sehingga penggunaannya bisa dibolak-balik (atas bawah tidak masalah).
Jenis rajutan tidak rapat, bahan kenyal, lembut, dan lentur. Produk kaos yang biasa memakai rajutan jenis ini adalah pakaian untuk bayi (baby) dan anakanak (Kids).
Ada sebagian orang menyebut
bahan ini dengan sebutan Interlock.
3.3.3 LACOSTE
Pengertian teknisnya adalah rajutan texture/corak.
Penggunaan tidak bisa dibolak-balik.
Jenis
rajutan
bertexture,
bulat,
kotak,
atau
menyerupai segitiga kecil-kecil. Sebagian orang ada yang menyebut bahan ini Pique atau Cuti, dan hanya lazim digunakan untuk Polo Shirt atau Kaos Kerah.
3.3.4 STRIPER atau YARN DYE
26
Pengertian teknisnya adalah rajutan kombinasi benang warna (Yarn Dye).
Penggunaan tidak bisa di bolak-balik.
Jenisnya bisa Single Knitt maupun Double Knitt.
Finishing harus openset / belah.
Orang awam menyebut bahan ini dengan sebutan bahan salur / warna-warni. Biasadigunakan untuk produk kaos dewasa ( Pria, Wanita, T-Shirt, maupun Polo Shirt ).
3.3.5 DROP NEEDLE
Pengertian teknisnya adalah rajutan dengan variasi cabut jarum.
Penggunaannya bisa di bolak-balik. Jenis rajutan texture garis lurus vertikal, lembut, dan lentur.
Produk kaos ini banyak digunakan untuk Rib Leher (TShirt), Ladies T-Shirt Body Fit, dan kaos singlet.
27
4.
Profil Tokoh yang Dipilih
4.1 Era Tahun 1930-1960 4.1.1 Soeratin Soesrosoegondo
Gambar 3.4.4.1 Soeratin Sosrosoegondo
Nama Tokoh
: Soeratin Sosrosoegondo
Tempat dan Tgl Lahir
: 17 Desember 1898
Julukan
: Pahlawan Nasional
Sebagai
: Pengurus Organisasi PSSI
Posisi
: Ketua Umum PSSI
Prestasi
: Pendiri PSSI
Ir. Soeratin Sosrosoegondo (17 Desember 1898 - 1 Desember 1959) adalah pendiri sekaligus Ketua Umum PSSI pertama periode 1930-1940. Lahir di Yogyakarta dari kalangan terpelajar. Ayahnya R. Soesrosoegondo adalah guru di Kweekschool, menulis buku Bausastra Bahasa Jawi. Istrinya, R.A. Srie Woelan, adik kandung Dr SoetoGambmo, pendiri Budi Utomo. Soeratin menimba ilmu di Sekolah Teknik Tinggi di Hecklenburg, Jerman.Setelah meraih gelar insinyur sipil
28
pada 1927, Soeratin muda kembali ke Indonesia pada 1928.Setelah itu Soeratin bekerja di perusahaan konstruksi terkemuka milik Belanda dengan gaji sekitar seribu gulden per bulan. Pada saat yang sama, Soeratin mulai merintis pendirian Untuk
organisasi
mewujudkan
sepak
cita-citanya
bola
Indonesia.
Soeratin
melakukan
pertemuan dengan tokoh sepak bola pribumi di Solo, Yogyakarta, Magelang, Jakarta, dan Bandung.Pertemuan itu diadakan secara sembunyi untuk menghindari sergapan Intel Belanda (PID). Pada 19 April 1930, beberapa tokoh dari berbagai kota berkumpul di Yogyakarta untuk mendirikan PSSI.
Ketika
itu
PSSI
masih
bernama
Persatoean
Sepakraga Seloeroeh Indonesia.PSSI kemudian melakukan kompetisi secara rutin sejak 1931. Demi mengurus PSSI Soeratin rela keluar dari pekerjaannya di perusahaan Belanda dan mendirikan usaha sendiri.Baginya, membangun PSSI butuh konsentrasi besar. Masih banyak persoalan yang mesti dihadapi PSSI ketika itu, dari mulai isolasi yang dilakukan NIVB hingga membangun solidaritas bond-bond sepakbola bumiputera yang (kadangkadang)
masih
saling
bersaing
satu
sama
lain.
Ketika Jepang ke Indonesia dan mengakibatkan pecahnya perang kemerdekaan, Soeratin mengalami kehidupan yang amat sulit.Lelaki yang aktif dalam TKR (Tentara Keamanan Rakyat) dengan pangkat Letnan Kolonel ini rumahnya diobrak-abrik Belanda. Setelah kemerdekaan Soeratin bekerja dan jadi salah seorang pimpinan DKA (Djawatan Kereta Api).Kehidupannya kemudian mengalami kesulitan ekonomi hingga meninggal dunia pada 1959 setelah sakit dalam waktu yang lama dan tidak mampu menebus obat. Rumahnya berukuran 4 x 6 meter di Jalan Lombok Bandung, terbuat dari gedhek
29
(dinding bambu). Tidak ada yang ditinggalkan kecuali organisasi yang dicintainya, PSSI.
4.1.2 Antun ‘Tony’ Pogacnik
Gambar 3.4.4.2 Antun Pogacnic
Nama Tokoh
: Antun (Tony) Pogacnik
Tempat dan Tgl Lahir
: Yugoslavia, 1913
Julukan
: Pelatih Timnas Sepanjang Masa
Sebagai
: Pengurus
Posisi
: Pelatih Tim Nasional
Prestasi
: Menahan Imbang 0-0 Melawan
Uni Soviet, Menjadikan Indonesia Sebagai Macan Asia, Pertama Kalinya Indonesia mendapatkan Medali diajangAsian Games 1958.
Sebelum
Antun
Pogacnik
menjejakkan
kaki
di
Indonesia, nasionalisme telah ditanamkan Soekarno ketika KTT GNB tahun 1952. Ketika itu, Soekarno berucap bahwa nasionalisme akan tinggi jika prestasi olahraganya bagus dan di tahun-tahun inilah kejayaan dimulai.
30
Dimulai dari kejayaan bulutangkis yang kemudian menular ke sepakbola Indonesia. Ketika itu, di era Indonesia masih lengket dengan Yugoslavia. Soekarno berucap kepada Yosep Bros Tito bahwa beliau ingin sepakbola berprestasi.
Yosep
menyanggupi,
akhirnya
dikirimlah
seorang eks pemain timnas Yugoslavia bernama Antun Pogacnik untuk datang ke Indonesia pada tahun1954. Antun Pogacnik ini dari data yg saya punya adalah mantan timnas Yugoslavia 1937-1941 sebelum akhirnya cedera engkel. Tony tiba di Indonesia pada 1954 dan sangat terkejut melihat pemain-pemain Indonesia berpostur kecil bahkan pendek. Hingga akhirnya Tony ini menemukan cara yang tepat untuk menggembleng secara jantan fisik pemain Indonesia ketika itu. Cara ini ditemukan hanya setelah Tony 3 bulan berada di Indonesia. Sebuah pemikiran cepat yg jarang sekali terjadi. Tony berpendapat, permainan harus difokuskan ke kecepatan dan kerjasama, bukan individual dan menghindari permainan
keras.
menghadiri
permainan
menghadapi
Cara
Persebaya,
ini di
ditemukan
perserikatan 1954
silam.
Tony
setelah
antara
Persija
Bahkan,
dalam
biografinya, Tony menyebutkan "Pemain yg bagus itu pemain yg lbh cepat dalam jarak 5 meter, bkn adu lari 100 meter". Baru beberapa bulan menjabat pelatih timnas dan menerapkan cara tersebut, Antun 'Tony' Pogacnik harus menghadapi Asian Games 1954 di Manila. Rintangan tersebut dilewati dgn cukup baik. Di penyisihan grup Indonesia menang 4-0 atas India dan menang 5-3 atas Jepang ketika itu. Namun di semifinal, Indonesia kalah oleh Cina 2-4 yg akhirnya menjadi juara. Indonesia jg gagal di tempat
ke-3
setelah
kalah
menghadapi
Myanmar.
31
dua tahun berselang, Indonesia menemui rintangan baru yg kelas dunia, yaitu Olimpiade Melbourne pada tahun 1956.
4.1.3 Ramang
Gambar 3.4.4.3 Ramang
Nama Tokoh
: Andi Ramang
Tempat dan Tgl Lahir
: Makassar, 24 April 1928
Julukan
: Si Tendangan Gledek
Sebagai
: Pemain Tim Nasional
Posisi
: Penyerang
Prestasi
: Pemain Terbaik Indonesia
Sepanjang Masa, Pemain Terbaik Asia, Pemain Favorit Indonesia
Ia merupakan seorang legenda sepakbola Indonesia pada tahun 1950an dan merupakan pemain sepakbola kebanggaan rakyat Makassar Sulawesi Selatan dan PSM (Persatuan Sepakbola Makassar) sehingga PSM biasa dijuluki sebagai "Pasukan Ramang". Ramang memang sudah mulai menendang-nendang buah jeruk, gulungan kain
32
dan bola anyaman rotan dalam permainan sepak raga sejak berusia 10 tahun. Ia dikenal memiliki kecepatan lari dan tendangan yang keras. Karir Ramang makin mencolok tatkala dirinya bergabung ke timnas sepakbola Indonesia. Pada tahun 1952 ia menggantikan Sunardi, kakak Suardi Arlan mengikuti latihan di Jakarta. Ini menyeretnya menjadi pemain utama PSSI. Permainannya sebagai penyerang tengah sangat mengagumkan. Maka setahun kemudian ia keliling di beberapa negeri asing. Namanya meroket menjadi pemain favorit penonton dan disegani pemain lawan. Sambil melakoni profesinya sebagai pemain sepak bola, Ramang juga menjadi seorang kenek truk dan tukang becak. Namun dalam sebuah wawancara di Majalah Tempo (7/10/1978), Ramang mengatakan bahwa ia terpaksa meninggalkan profesinya sebagai penarik becak karena sibuk bermain bola. Hal itu membuat kondisi keluarganya yang tinggal menumpang di sebuah rumah temannya menjadi sangat memprihatinkan. "Namun apapun yang terjadi, coba kalau isteri saya tidak teguh iman, mungkin sinting," kata macan bola itu. Ramang memang tak bisa lepas dari lapangan sepak bola. Baginya, meninggalkan lapangan sepak bola sama saja menaruh ikan di daratan. "Hanya bisa menggelepar-gelepar lalu mati," katanya. Ramang sudah keliling Indonesia bermain bola. Tapi ketika ia kembali ke Makassar seorang datang
melamarnya
bekerja
sebagai
opas
di
Dinas
Pekerjaan Umum (DPU). Gajinya tak pernah naik tetap saja Rp 3.500. Untungnya hanya satu, ia masih tetap bisa main bola. Namanya meroket menjadi pemain favorit penonton dan disegani pemain lawan. Pada lawatannya tahun 1954 ke berbagai negeri Asia (Filipina, Hongkong, Muangthai,
33
Malaysia) PSSI hampir menyapu seluruh kesebelasan yang dijumpai dengan gol menyolok. Dari 25 gol (dan PSSI hanya kemasukan 6 gol) 19 di antaranya lahir dari kaki Ramang. Berkat prestasi Ramang, Indonesia masuk dalam hitungan kekuatan bola di Asia. Satu demi satu kesebelasan Eropa mencoba kekuatan PSSI. Mulai dari Yugoslavia yang gawangnya dijaga Beara (salah satu kiper terbaik dunia waktu itu), klub Stade de Reims dengan si kaki emas Raymond Kopa, kesebelasan Rusia dengan kiper top dunia Lev Jashin, klub Locomotive dengan penembak maut Bubukin, sampai Grasshopers dengan Roger Vollentein. Mendengar kehebatan Ramang di lapangan sepak bola, tak heran jika pada tahun 50-an, banyak bayi lelaki yang lahir kemudian diberi nama Ramang oleh orangtuanya. Ramang wafat pada 26 September 1987. Ramang
dikenal
sebagai
penyerang
haus
gol.
Ramang memang penembak lihai, dari sasaran mana pun, dalam keadaan sesulit bagaimana pun, menendang dari segala posisi sambil berlari kencang. Satu keunggulan yang masih diidamkan oleh setiap pemain bola kita hingga saat ini, terutama tembakan salto. Keahlian itu tampaknya karunia alam untuk pribadi Ramang seorang sebagai bekas pemain sepakraga yang ulung. Gol melalui tendangan salto yang indah dan mengejutkan seringkali dipertunjukkan oleh Ramang. Satu di antaranya saat PSSI mengalahkan RRC dengan 2-0 di Jakarta. Kedua gol itu lahir dari kaki Ramang, satu
di
antaranya
tembakan
salto.
Itu
pertandingan
menjelang Kejuaraan Dunia di Swedia, 1958. Pertandingan kedua dilanjutkan di Peking, Indonesia kalah dengan 3-4, sedang yang ketiga di Rangoon (juga melawan RRC) dengan 0-0.
34
Jika Ramang ditanya mengenai pertandingan paling berkesan, di sejumlah media, ia menyebut ketika PSSI menahan Uni Soviet 0-0 di Olimpiade Melbourne 1956. "Ketika itu saya hampir mencetak gol. Tapi kaus saya ditarik dari belakang," kata Ramang. Kejayaan Ramang ternyata singkat saja, tahun 1960, sesudah namanya sempat melangit ia dijatuhi skorsing. Ramang dituduh makan suap. Ramang pernah menyebut bahwa pemain sepak bola sepertinya tidak lebih berharga dari kuda pacuan. "Kuda pacuan
dipelihara
sebelum
dan
sesudah
bertanding,
menang atau kalah. Tapi pemain bola hanya dipelihara kalau ada panggilan. Sesudah itu tak ada apa-apa lagi," katanya dengan kecewa. Namun Ramang sudah berketetapan hati menutup kisah masa lampaunya itu. "Buat apa mengenang masa-masa seperti itu sementara orang lebih menghargai kuda pacuan?" katanya. Kekecewaan itu tampaknya begitu berat merundungnya, hingga ia seringkali sengaja sembunyi hanya
untuk
mengelak
wawancara
dengan
seorang
wartawan. Meski banyak dorongan dan tawaran buat menulis biografinya, ia selalu menggelengkan kepala. Dulu katanya, memang pernah ada seseorang yang menerbitkan riwayat hidupnya. Tapi ia sendiri sudah lupa judul buku dan nama penulisnya. "Toa mi Ramang" istilah yang biasa dipakai oleh anak muda makassar.
35
4.1.4 Maulwi Saelan
Gambar 3.4.4.4 Maulwi Saelan
Nama Tokoh
: Maulwi Saelan
Tempat dan Tgl Lahir
: Makassar, 8 Agustus 1928
Julukan
: Benteng Beton
Sebagai
: Pemain Timnas
Posisi
: Penjaga Gawang
Prestasi
: Menembus 4 Besar Asian
Games 1954, Meraih Medali Perunggu Asian Games 1958, Menahan Imbang 0-0 melawan Uni Soviet di Olympiade Melbourne XVI, Australia 1958
Pada tahun 1936, saat berlangsunya olympiade di Berlin,
Jesse
memukau
Owens,
dengan
pelari
Amerika,
menggondol
empat
tampil medali
sangat emas
sekaligus. Kisah Jesse Owens ini kemudian film-kan. Kelak, Film tentang Jesse ini ditonton oleh seorang pemuda Sulawesi. Namanya Maulwi Saelan. Ia begitu terpikat dengan film itu dan berniat melakukan hal serupa demi negerinya. Tentu saja melalui cabang olahraga kegemarannya Sepak Bola. 17 November 1956, mimpi Maulwi Saelan benarbenar terkabulkan. Ia menjadi penjaga gawang tim nasional Indonesia di olympiade XVI di Melbourne, Australia. Saat itu
36
tim nasional Indonesia, yang lolos seleksi tingkat Asia, tampil mewakili Asia melawan raksasa beruang merah, Uni-Soviet. Pertandingan perempat final itu berakhir dengan skor 0-0, meskipun sudah ada perpanjangan waktu 2 kali 15 menit. “Kalau pertandingan berakhir seri (draw), maka pertandingan harus diulang,” kata Maulwi mengenang pertandingan itu. Pada saat itu kondisi pemain Indonesia sudah kelelahan dan banyak
yang
menderita
cidera.
Akhirnya,
Indonesia
menyerah 0-4. Sekalipun begitu, itu adalah sejarah tertinggi dalam sepakbola Indonesia, dan sampai sekarang belum pernah terulang. Maulwi Saelan jatuh bangun mempertahankan gawang Indonesia dari serangan pemain Soviet. “Saya jatuh bangun menahan gelombang serbuan beruang merah. Pokoknya, kami bertekad tidak menyerah. Waktu
itu
masih
pertandingan
draw,
belum harus
ada
peraturan,
dilakukan
kalau
sudden
hasil death
tendangan penalty,” kata Maulwi Saelan mengenang.
4.2
Era Tahun 1970-1990
4.2.1 Iswadi Idris
Gambar 3.4.4.5 Iswadi Idris
37
Nama Tokoh
: Iswadi Idris
Tempat dan Tgl Lahir
: Banda Aceh, 18 Maret 1948
Julukan
: Si Bos / Si Boncel
Sebagai
: Pemain Tim Nasional
Posisi
: Gelandang Bertahan
Prestasi
: Juara TIM Cup (1968), Merdeka
Games (1969), Pesta Sukan (1972), Anniversary Cup (1972), Pemain Terbaik Piala Marahalim 1973 Salah satu pemain terbaik Indonesia untuk posisi Gelandang/Bek Kanan, masih tetap di pegang oleh Iswadi Idris dengan julukan Boncel. Dengan tinggi badan 165 cm ini, almarhum termasuk pemain paling berbakat yang dimiliki Indonesia. Karena kehebatannya pula, dia termasuk pemain yang ditakuti Asia. Meski pendek, Iswadi pemain ulet dan cerdas. Dia juga serba bisa. Mengawali karier sebagai bek kanan, tapi dia juga sering dipasang sebagai gelandang kanan. Bahkan di akhir kariernya di timnas tahun 1980, dia malah diplot sebagai sweeper. Hebatnya, dia bisa menjalani semua posisi itu dengan baik. Bersama Sutjipto Suntoro, Jacob Sihasale dan Abdul Kadir, dia punya popularitas besar di Asia. Itu semua berkat permainan mereka yang memang luar biasa. Bahkan, empat sekawan ini dinilai sebagai penyerang tercepat. Pria
kelahiran
Banda
Aceh
ini
akhirnya
Menghembuskan nafas terakhirnya pada hari Jumat (11/7), di rumah sakit MMC, Kuningan, Jakarta. Pemain Serba bisa yang pernah dimiliki Indonesia ini menghembuskan nafas terakhirnya setelah tidak sadarkan diri sejak Rabu (9/7). Dari diagnosa sementara dokter yang merawatnya, Iswadi menderita stroke dan pendarahan di otak, sehingga harus dirawat di ICU. Almarhum lebih banyak mendedikasikan
38
hidupnya untuk sepakbola. Selain menjadi pemain sepakbola di era 1960-an hingga 1970-an, Iswadi juga tercatat sebagai pelatih. Ia bahkan pernah menjadi pelatih timnas Indonesia pra-Olimpiade 1998. Tidak hanya itu, berbagai jabatan di kepengurusan PSSI sempat didudukinya. Di antaranya, direktur kompetisi dan turnamen, anggota komisi disiplin (Komdis), ketua bidang kepelatihan, dan direktur teknik. Bahkan, hingga akhir hayatnya, Iswadi masih menjabat sebagai direktur teknik Badan Tim Nasional (BTN) PSSI.
4.2.2 Ronny Pattinasarany
Gambar 3.4.4.6 Ronny Pattinasarany
Nama Tokoh
: Ronny Pattinasarani
Tempat dan Tgl Lahir
: Makassar, 9 Februari 1949
Julukan
: Si Kurus
Sebagai
: Pemain Tim Nasional
Posisi
: Gelandang Serang
Prestasi
: Pemain All Star Asia 1982,
Olahragawan Terbaik Indonesia (1976,1981), Pemain Terbaik Galatama (1979,1980), Medali Perak Sea Games (1979,1981)
39
Era70-an hingga 80-an, sepakbola Indonesia menjadi salah satu raksasa di Asia Tenggara, bahkan di kawasan Asia. Orang yang ikut melambungkan nama tim merah-putih itu adalah Ronny Pattinasary. Pria berdarah Ambon yang lahir di Makassar itu menorehkan namanya sebagai sosok pemain papan atas. Buktinya, dia bukan cuma mendapat kehormatan untuk memakai ban kapten tim nasional, namun dirinya juga menyabet beberapa trofi. Menjadi bintang sepakbola merupakan obsesi Ronny sejak dia masih kanak-kanak. Karena mendapat dukungan semangat dari ayahnya, Nus Pattinasarany, yang dikenal sebagai pesepakbola tangguh di era sebelum kemerdekaan, dia pun bisa mewujudkan impiannya tersebut. Perjalanan kariernya sebagai pemain bola dimulai bersama PSM Junior pada tahun 1966. Tak perlu waktu lama bagi pria kelahiran 9 Februari 1949 itu untuk menembus level senior tim PSM Makassar, karena dua tahun berselang dia sudah masuk skuad "Ayam Jantan dari Timur". Dari Makassar, Ronny hengkang ke klub Galatama, Warna Agung, yang dibelanya dari tahun 1978 hingga 1982. Nah, di sinilah kariernya mulai menanjak sehingga dia pun terpilih masuk timnas--dan jadi kapten--, serta menyabet beberapa penghargaan. Tahun 1982, Ronny hengkang ke klub Tunas Inti. Hanya setahun di sana, dia pun memutuskan untuk gantung sepatu dan beralih profesi sebagai pelatih. Akhirnya, Ronny memutuskan untuk berhenti sebagai pelatih demi mengapteni keluarganya. "Saya dihadapkan dua pilihan yang sangat sulit, sepak
bola
atau
anak.
Saya
akhirnya
memutuskan
40
meninggalkan sepakbola meski saat itu tidak tahu apa yang akan saya lakukan," kenang Ronny. Setelah Yerry sembuh, badai kembali menghampiri keluarga Ronny. Kali ini putra pertamanya, Robenno Pattrick Pattinasarany yang akrab dipanggil Benny, juga jatuh ke jurang yang sama. Bahkan Benny lebih lagi karena memakai narkoba di luar rumah. Meskipun demikian, Ronny tetap sabar dan penuh kasih membimbingnya. Dia menganggap semua itu sebagai cobaan
sekaligus
teguran.
Menurut
pria
yang
memperistrikan Stella Maria tersebut, selama berkarier di dunia sepakbola, dia merasa menjauh dari sang Pencipta. Setelah kesadarannya itu muncul, Ronny pun mendekatkan dirinya lagi kepada Tuhan. Benny dan Yerry pun dituntun untuk lebih mendalami kehidupan rohani dan usaha tersebut berhasil, karena kehidupan keluarganya kembali seperti dulu. Dari sana, Ronny kembali terjun ke sepakbola, dunia yang membesarkan namanya. Meskipun bukan sebagai pelatih
lagi,
namun
dia
aktif
dalam
kegiatan
yang
mendukung kemajuan sepakbola Indonesia, seperti menjadi Direktur Pembinaan Usia Muda PSSI (2006), Wakil Ketua Komdis (2006) dan Tim Monitoring Timnas (2007). Tapi kinerja Ronny yang termasuk perokok berat itu terganggu
oleh
penyakit
yang
menggerogotinya.
Dia
terserang kanker hati sehingga sejak bulan Desember 2007, Ronny harus menjalani pengobatan di Guangzhou dan sudah empat kali ke kota yang terletak di China tersebut. Sayang, Tuhan berkehendak lain. Meskipun segala upaya telah dilakukan, tetapi maut akhirnya menjemput pria yang gencar melawan narkoba tersebut dan keluarganya pun telah ikhlas melepas kepergian sang pahlawan.
41
4.2.3 Ricky Yacobi
Gambar 3.4.4.7 Ricky Yacobi
Nama Tokoh
: Ricky Yacobi
Tempat dan Tgl Lahir
: Medan, 12 Maret 1963
Julukan
: Paul Marinir
Sebagai
: Pemain Tim Nasional
Posisi
: Penyerang
Prestasi
: Asian Games 1986, Medali
Emas Sea Games (1987,1991), Go Internasional Klub Matsushita.FC Liga Jepang (1988)
Ricky Yacobi adalah mantan pesepakbola nasional. Lahir di Medan pada 1963, ia biasa memainkan peran sebagai seorang striker, dan sempat menjadi bintang di era 1980-an. Disamakan dengan legenda Jerman Paul Breitner, Ricky lama bermain untuk Arseto Solo, BPD Jateng dan PSIS Semarang, namun di suatu kesempatan pada 1988, ia pernah bermain di klub luar negeri, tepatnya Jepang, dengan membela FC Matsushita, atau yang kini lebih dikenal dengan nama Gamba Osaka. Di timnas sendiri, ia mencatatkan namanya dengan menjadi kapten untuk gelaran Asian Games 1986, yang di mana Indonesia menempati posisi
42
runner-up Grup C, namun kemudian kandas di semi-final kala jumpa Korea Selatan.
4.2.4 Hendro Kartiko
Gambar 3.4.4.8 Hendro Kartiko
Nama Tokoh
: Hendro Kartiko
Tempat dan Tgl Lahir
: Banyuwangi, 24 April 1973
Julukan
: Fabien Barthez Indonesia
Sebagai
: Pemain Tim Nasional
Posisi
: Penjaga Gawang
Prestasi
: Piala Asia 1996, Piala Asia
2000, Pemain Timnas Penampilan Terbanyak,Penjaga Gawang Utama Tim Bintang Asia 2000 versi AFC, Penjaga GawangTerbaik Asia 2000
Hendro Kartiko lahir di Banyuwangi, 24 April 1973 adalah seorang pemain sepak bola Indonesia. Berposisi sebagai penjaga gawang, Kartiko sering disebut "Fabien Barthez Indonesia" karena kepalanya yang plontos. Ia telah lebih dari 50 kali memperkuat tim nasional sepak bola Indonesia sejak tahun 1996 dan merupakan salah satu pemain dengan penampilan terbanyak. Antara kejuaraan yang pernah diikutinya adalah Piala Asia 1996 dan Piala
43
Asia 2000 di mana penampilannya membuatnya ditetapkan sebagai kiper utama tim bintang Asia 2000 oleh AFC. Di tingkat klub sejak tahun 2005 ia memperkuat Persija Jakarta. Setelah hampir 17 tahun malang melintang di jagad sepakbola profesional, penjaga gawang asal Banyuwangi itu memutuskan gantung sarung tangan di usianya yang sudah memasuki usia 39 tahun. Meski demikian, nyatanya dia tidak meninggalkan lapangan hijau. Pemain yang pernah membela 10 klub berbeda itu menjadi pelatih kiper Arema dan Pelita. Di usianya yang masih belum kepala empat, Hendro tentu saja menjadi salah satu pelatih kiper termuda di Liga Indonesia. Karena itulah, peraih predikat penjaga gawang terbaik Asia tahun 2000 itu berniat bisa menjadi mentor sekaligus sahabat bagi anak asuhnya di tim.
4.3
EraTahun 2000 Hingga Sekarang
4.3.1 Alfred Riedl
Gambar 3.4.4.9 Alfred Riedl
Nama Tokoh
: Alfred Riedl
Tempat dan Tgl Lahir
: Austria, 2 November 1949
Julukan
: Spesialis Asia (The Asian)
Sebagai
: Pengurus Tim Nasional
44
Posisi
: Pelatih Tim Nasional
Prestasi
: Runner-Up Piala AFF Suzuki
2010, Sejarah Naturalisasi Pada Timnas
Tim pertama yang dipimpin Riedl di Asia adalah Vietnam. Riedl melatih Vietnam selama 3 tahun (1998-2001). Setelah itu dirinya menukangi sebuah klub Kuwait, Al Samiya selama 3 tahun (2001-2003), sebelum akhirnya kembali melatih Vietnam. Pada percobaan keduanya bersama Vietnam, Riedl berhasil mengukir sejarah. Ia mengantarkan negara tersebut menuju perempatfinal AFC Asean Cup 2007 setelah mengalahkan Arab dengan skor meyakinkan 2-0. Hal ini merupakan yang pertama kalinya bagi negara yang pernah terpecah akibat masalah ideologi itu. Sayangnya, sentuhan ‘midas’ Reidl tak bertahan lama. Pada ajang Sea Games 2007, anak-anak Vietnam hanya mampu menggondol medali perunggu di cabang sepakbola. Kegagalan ini membuat Riedl didepak dari kursi pelatih. Posisinya digantikan oleh Henrico Callisto, seorang pelatih asal Portugal, yangs aat ini masih menjabat. Kejadian ini tak membuat Riedl meninggalkan Vietnam. Ia kembali mencoba peruntungan di negara tersebut dengan menukangi sebuah klub lokal bernama Xi Mang Hai Phòng FC. Namun setelah hasil buruk di 3 pertandingan awal, Riedl dipersilahkan meninggalkan kursinya sekali lagi. Tak patah arang, Riedl kembali menukangi negara. Kali ini ia menjadi arsitek Laos, salah satu negara dengan kekuatan
sepakbola
terlemah
di
ASEAN.
Laos
mempercayainya untuk mempersiapkan timnas sepakbola untuk berlaga di ajang SEA Games 2009 dimana Laos bertindak sebagai tuan rumah.
45
Di luar dugaan, arahan Riedl kembali menunjukkan keberhasilan. Laos berhasil lolos ke babak semifinal sebelum dikalahkan Malaysia dalam perebutan tiket ke final. Yang lebih mengagetkan lagi timnas Laos kala itu sukses menggulung Indonesia dengan skor 2-0 pada penyisihan Grup. Ini juga merupakan sejarah baru bagi Laos, dimana Laos
sekaligus
menghentikan
rekor
‘selalu
menang’
Indonesia kala tim kedua negara tersebut bertemu. Riedl hanya melatih Laos selama satu tahun. Kini, Riedl ditunjuk sebagai juru taktik baru timnas Indonesia, yang dipersiapkan untuk berlaga di Piala AFF Suzuki Cup 2010. Pertandingan pertama Riedl dengan timnas Indonesia tidak cukup memuaskan, timnas dihajar Uruguay dengan skor telak 7-1 dalam pertandingan persahabatan. Namun kekalahan tersebut belum terulang lagi di pertandinganpertandingan
setelahnya.
Pada
3
laga
persahabatan
setelahnya, timnas berhasil menang atas Maladewa (3-0), Timor Leste (6-0) dan China Taipei (2-0). Tak cukup hanya itu, pada ajang sesungguhnya, AFF Cup 2010, timnas berhasil menang mutlak di dua laga awal, atas Malaysia (51) dan Laos (6-0), keberhasilan Riedl meramu taktik dan mendisiplinkan pemain berperan besar dalam hasil-hasil sempurna ini. Riedl dikenal sebagai pelatih yang tegas, disiplin, dingin dan rendah hati. ia tak pernah berkomentar jumawa tentang tim lawan, dan tak ragu menindak pemain yang indisiplin, contohnya Boas Salossa, salah satu pemain paling gemilang yang dimiliki Indonesia, kini tidak dipanggil memperkuat timnas di ajang AFF Cup karena tidak memenuhi panggilan tepat waktu. Riedl juga mencatat sejarah dengan memasukkan dua pemain berdarah asing ke skuad timnas untuk pertama
46
kalinya. Dua pemain tersebut yakni Christian Gonzales dan Irfan Bachdim. Keputusan tersebut berbuah maksimal. Keduanya sukses melengkapi lini depan timnas yang trengginas seperti saat ini. Gonzales sudah mencetak 1 gol dari 2 pertandingan, sementara Bachdim lebih subur, 2 gol dicetaknya dalam 2 pertandingan AFF tersebut. Riedl kini sukses mengangkat nama Bachdim menjadi bintang baru pesepakbolaan Indonesia.
4.3.2 Firman Utina
Gambar 3.4.4.10 Firman Utina
Nama Tokoh
: Firman Utina
Tempat dan Tgl Lahir
: Manado, 15 Desember 1981
Julukan
: Pilar Utama
Sebagai
: Pemain Tim Nasional
Posisi
: Gelandang Tengah
Prestasi
: Pemain Terbaik Indonesia 2005,
Pemain Terbaik Piala Suzuki AFF 2010
Firman Utina merupakan pemain yang bisa dikatakan anak emasnya Benny Dollo, Kalau kita melihat ceritanya proses masuk Firman Utina ke persma junior sangatlah
47
mengherankan. Tanpa syarat pada umumnya yaitu seleksi pemain serta melakukan beberapa tes melainkan Benny Dollo langsung memerintahkan anggotanya menjemput firman. Memang semua itu bukan tanpa alasan,Sebab ia direkrut setelah mampu mencetak 12 gol atau satu lusin dalam satu pertandingan pada turnamen klub lokal di manado. Hal inilah yang membuat seorang Benny Dollo Penasaran,dan langsung perekrutan tanpa seleksi. Coba kita bayangkan 12 gol dalam satu laga. Sejelek-jeleknya tim yang ikut kompetisi pasti sudah ada mekanisme tim yang tidak asal-asalan memilih pemain meski tingkat lokal. Jadi memang Firman Utina memiliki ketajaman.Nah itu awal karir profesional Firman Utina. Firman Utina pemain selalu langganan timnas ini memang layak dikasih apresiasi yang lebih,di lini tengah permainan Indonesia dia selalu menjadi motor serangan. Umpan-umpan akurat dan terukur membuat striker siapa saja dimanja olehnya,tentu kita masih ingat ketika pagelaran Piala Asia 2007,Indonesia menjadi tuan rumah kala itu Indonesia melawan Bahrain,Firman Utina mendapatkan predikat sebagai pemain terbaik,salah satunya ketika memberikan asist pada Budi Sudarsono sehingga bisa dikonfersikan menjadi gol oleh Budi dan Tendangan kerasnya di luar kotak pinalti membentur tiang gawang dan bola riboundnya bisa diceploskan Bambang Pamungkas menjadi gol,dan akhirnya kita menang 2-1.Sungguh hal yang sangat membanggakan. Firman Utina
menjadi idola baru ketika menjadi
kapten Timnas Indonesia di AFF 2010.Pada saat melawan laos di ajang AFF 2010, firman menunjukkan ketajamannnya dengan menceploskan 2 gol ke gawang laos.Bisa dikatakan dia adalah pemula serangan yang dibangun timnas. Firman
48
Utina berhasil membawa timnas ke Final AFF 2010. Tapi kredibilitasnya
menjadi
omongan
publik
ketika
gagal
mengeksekusi pinalti final leg ke dua di GBK. Tendangan yang sangat lemah bisa ditangkap oleh kiper Malaysia Khoirul Fahmi. Tapi predikat Pemain terbaik atau the best player dia sandang karena di setiap pertandingan ia menunjukan penampilan yang baik.
4.3.3 Andik Vermansyah
Gambar 3.4.4.11 Andik Firmansyah
Nama Tokoh
: Andik Vermansyah
Tempat dan Tgl Lahir
: Jember, 23 September 1991
Julukan
: Messi dari Indonesia
Sebagai
: Pemain Tim Nasional
Posisi
: Gelandang Serang
Prestasi
: Pemain Timnas Termuda,
Latihan Bersama DC United Amerika,10 Pemain Asia Terbaik 2012, Go Internasional
Andik
Vermansyah
merupakan
penyerang
dan
gelandang Indonesia, Andik merupakan salah satu pemain Indonesia yang berhasil mendapatkan kaos David Beckham saat laga uji coba Indonesia melawan LA Galaxy di stadion Gelora Bung Karno. Pemain sepak bola bertubuh mungil ini
49
sudah menekuni dunia sepak bola sejak duduk di bangku kelas 5 sekolah dasar. Andik terus berusaha mencapai impiannya
menjadi
pesepakbola
profesional
dengan
mengikuti seleksi pemain Persebaya Surabaya. Berbekal hobi dan potensinya, Andik dapat menembus skuad pemain Persebaya U-18. Sebelum berkostum Persebaya, Andik telah menorehkan berbagai prestasi bersama setiap tim yang dibelanya. Setelah membela Persebaya selama dua tahun, Andik terpilih sebagai salah satu pemain Timnas Indonesia U-23 yang diturunkan di kompetisi SEA Games 2011.Nama Andik pun melejit setelah aksinya di kompetisi tingkat regional Asia Tenggara tersebut.Berkat kepiawaiannya menggiring bola dan menembus pertahanan lawan, mantan pelajar SMA Sejahtera 1 Surabaya itu menerima kehormatan sebagai pemain yang memperkuat skuad Timnas melawan LA Galaxy.Andik menerima banyak pujian atas aksi di pertandingan yang mempertemukannya dengan bintang sepak bola dunia, David Beckham.Andik semakin bangga setelah Beckham memberikan kaos miliknya sebagai permintaan maaf atas tackling yang dilakukan Beckham saat pertandingan. Media massa di Portugal menyebut Andik ‘Messinya Indonesia’. Andik juga dikabarkan pernah diincar klub Portugal Benfica dan klub Serie B Reggina. Andik juga dilirik oleh klub Serie A Inter Milan. Andik Vermansyah merupakan salah satu pemain bintang Indonesia yang berlaga di Piala AFF 2012.Tak hanya itu, Andik juga berhasil mencuri perhatian klub MLS sekelas DC United.Bahkan staf pelatih DC United memuji Andik sebagai seorang pemain bertalenta tinggi.Situs
olahraga
dunia
ESPN
pernah
menyebut
namanya sebagai satu di antara 10 pemain Asia paling
50
bersinar di tahun 2012.Nama Andik bersanding dengan sejumlah pemain papan atas Asia, di antaranya gelandang timnas Jepang, Hiroshi Kiyotake dan penyerang Korsel, Shin Young Rok.
4.3.4 Indra Sjafri
Gambar 3.4.4.12 Indra Sjafri
Nama Tokoh
: Indra Sjafri
Tempat dan Tgl Lahir
: Pesisir Selatan Sumatera barat,
2 Februari 1963 Julukan
: Spesialis Garuda Jaya
Sebagai
: Pengurus Tim Nasional
Posisi
: Pelatih Tim Nasional
Prestasi
:Juara International Youth
Football Hong Kong 2012, Penghargaan Antara Achievement Award, Juara AFF U-19 2013, Meloloskan Timnas U-19 ke Putaran Final Piala Asia myanmar 2014
Di tahun 2012 Indra Sjafri mempersembahkan gelar juara di turnamen Hong Kong International Youth Football yang berlangsung dari 27-29 Januari 2012 bersama Timnas U-17. Sementara di tahun 2013, Indra kembali membawa Indonesia juara di ajang Piala AFF U-19. Pelatih berdarah
51
Minang ini mampu membawa Evan Dimas dan kawan-kawan juara setelah mengalahkan Vietnam 7-6 melalui adu penalti, setelah dalam 120 menit bermain imbang 0-0 di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Minggu (22/9). Mulai tahun 1997 sampai dengan 2010, Indra sjafri memfokuskan dirinya untuk menjadi pelatih yang lebih profesional. Pada 1997, Indra dapat lisensi C AFC, kemudian naik bertahap ke level B pada 1998 dan A pada 1999. Pada 2010, Indra mengikuti kursus penyegaran pelatih dalam program FIFA Futuro. Di tahun yang sama pula, Indra mengambil lisensi A AFC Instruktur Akar Rumput FIFA. Indra sangat peduli pada pembinaan pemain usia muda karena dia menganggap tidak adanya prestasi di timnas adalah dampak dari kurangnya pembinaan di usia dini. Sejak tahun 2011 sedikitnya sebanyak 43 daerah sudah dikunjungi oleh Indra Sjafri untuk mendapatkan bibit – bibit terbaik sepakbola. Hasil kinerja Indra itu membuahkan hasil. Contohnya adalah kapten timnas U-19 saat ini, Evan Dimas. Dia yang gagal lolos seleksi timnas SAD yang dikirim ke Uruguay malah menjadi bagian penting tim asuhannya itu. Keberhasilan
indra
Sjafri
mengantarkan
Timnas
Indonesia U-19 menjuarai piala AFF U-19 membuat pengurus PSSI memberi kepercayaan kepadanya untuk melatih tim yang sama ke kualifikasi Piala AFC U-19 yang akan berlangsung bulan Oktober 2013. Hasilnya dalam kualifikasi itu, Indonesia finis dengan menempati posisi teratas grup G mengungguli macan Asia, Korea Selatan, Filipina dan Laos.
52