BAB III DATA
3.1
Metode Pengumpulan Data Data yang penyusun kumpulkan terdiri dari metode pengumpulan
data gabungan, alasan pemilihan data gabungan adalah karena dengan metode pengumpulan data gabungan penyusun dapat memperoleh data yang lengkap dan kuat.
3.2
Data Kuantitatif Untuk
kuesioner.
memperoleh Kuesioner
data
kuantitatif
penyusun
menyebarkan
tersebut disebarkan kepada remaja anak atau
muda usia 16 tahun hingga 21 tahun
( usia mereka menjadi anggota
OMK atau Orang Muda Khatolik). Melalui gereja-gereja yang ada di jakarta maupun luar kota. Angket berisikan pertanyaan-pertanyaan mengenai sejauh mana kaum muda mengetahui dan mengenal sosok Yohanes Bosco. Lalu penyusun juga menambahkan pertanyaan yang menanyakan media apakah yang mereka pergunakan untuk memperoleh informasi tentang Yohanes Bosco. Dan dari 400 orang responden yang mengisi kuesioner hanya 10 persen atau 40 orang saja yang mengaku mengenal sosok Yohanes Bosco, mengenal pun sebatas tahu saja tanpa mengenal secara mendalam.
12
3.3
Data Kualitatif Data Kualitatif diperoleh melalui wawancara dengan beberapa
narasumber yaitu dengan pastor paroki setempat,pastor dari Serikat Don Bosco di sunter yaitu dengan pastor Andi Wibowo S.D.B beliau adalah pastor yang menangani bidang kepemudaan untuk jakarta dan serikat di indonesia. Selain itu penyusun juga melakukan wawancara dengan
13
illustrator serta penulis buku yaitu Rm. Koko, ini dimaksudkan untuk menggali refrensi yang sangat berguna
dalam pembuatan buku ini
sehingga buku ini nantinya dapat diterima oleh kaum muda gereja khusunya yang menjadi target audience nya.
3.4
Data Media Komunitas Data media komunitas diperoleh dari beberapa media dalam
komunitas Gereja, yaitu internet yang berhubungan dengan tokoh dan gereja serta media cetak seperti buku dan majalah yang isinya mengenai tokoh Yohanes Bosco dan serikatnya maupun artikel yang membahas tentang kaum muda gereja, yaitu majalah hidup, majalah bentara maria, salesians of Don Bosco/Salindo edisi kedua (2009), buku S.D.B Suatu panggilan (1987) penulis Serikat Don Bosco, buku Don Bosco The Friend of Youth (2001) penulis Fr.George Plathottam sdb, buku aneka cerita Santo-Santa (2003) penulis Peter Lappin. Contoh :
3.5
Santo dan Santa Kata Santa dan Santo berasal dari bahasa Latin 'sanctus', yang
artinya "suci, kudus". Dalam bahasa Inggris, kata 'sanctus' diterjemahkan 14
menjadi "saint". Kamus American Heritage mempunyai beberapa definisi kata "saint". Salah satu diantaranya mendefinisikan kata "saint" sebagai "seorang yang amat kudus" Kudus berarti "berbudi luhur". Belas kasihan serta iman adalah contoh budi yang luhur. Jadi, seorang santa/santo adalah seorang yang sangat baik, penuh belas kasihan dan iman. Seorang santa/santo sejati adalah seorang yang mempunyai kebiasaan berbuat baik bagi sesama. Kamus tersebut juga mengatakan bahwa definisi kata "saint" berarti "seseorang yang telah berada di surga." Kedua definisi di atas adalah bagian dari definisi kata "saint" oleh Gereja Katolik. Seorang santa/santo bagi kita adalah seorang yang amat kudus yang telah berada di surga3.
Santo Yohanes Bosco Bagaimana gereja mengangkat seorang Santa/Santo? Gereja mengakui orang-orang tertentu sebagai Santa dan Santo melalui suatu cara yang khusus, yaitu melalui suatu proses yang disebut "Kanonisasi". Kanon
3
cuplikan kisah-kisah orang kudus (Frank Mihalic,SVD) buku Salindo edisi kedua (Salesian Indonesia 18 Desember 2009)
15
(Latin = Hukum atau Daftar) adalah sesuatu atau seseorang yang dijadikan contoh tetap bagi yang lain. Kanonisasi adalah proses Gereja meresmikan seseorang yang telah meninggal diangkat menjadi seorang Santa/Santo. Jika seseorang dikanonisasi oleh Gereja artinya ia dijadikan contoh atau teladan bagi umat yang lain. Seorang Santa/Santo adalah seorang Pahlawan Gereja. Kanonisasi bersifat mutlak dan tidak dapat dibatalkan. Namun demikian, proses kanonisasi memerlukan waktu yang amat lama dan usaha keras. Kanonisasi baru dimulai pada abad kesepuluh. Selama beratus-ratus tahun sebelumnya, mulai dari martir pertama Gereja Perdana, santa dan santo dipilih berdasarkan pendapat banyak orang. Meskipun cara demikian lebih demokrasi, namun beberapa kisah hidup santa/santo telah dikacaukan dengan cerita legenda, sebagian lain bahkan tidak pernah ada. Oleh karena itu Uskup dan pada akhirnya Vatikan mengambil alih wewenang untuk mengangkat santa dan santo. Pada tahun 1983 Paus Yohanes Paulus II melakukan perubahan besar dalam proses kanonisasi. Proses kanonisasi dimulai setelah kematian seorang Katolik yang dianggap banyak orang sebagai kudus. Seringkali proses kanonisasi baru dimulai bertahun-tahun setelah kematian seorang kudus untuk memberikan gambaran yang sebenarnya mengenai calon santa/santo tersebut. Uskup setempat mengadakan penyelidikan mengenai
tentang teladan
kehidupan
calon
kepahlawanannya
santa/santo, (atau
tulisan-tulisan
kemartirannya)
serta
kebenaran ajarannya. Kemudian sejumlah teolog di Vatican menilai calon santa/santo tersebut. Setelah persetujuan para teolog dan para Kardinal dari Konggregasi Masalah Santa/Santo, Paus mengumumkan calon santa/santo tersebut sebagai "Venerabilis" (Yang Pantas Dihormati). Langkah selanjutnya adalah "Beatifikasi". Beatifikasi memerlukan bukti berupa mukjizat (kecuali dalam kasus martir). Sebab mukjizat dianggap sebagai bukti bahwa orang yang dianggap kudus itu telah berada di surga dan dapat mendoakan kita. Mukjizat itu harus terjadi
16
sesudah kematian calon santa/santo dan merupakan jawaban atas permohonan khusus yang disampaikan kepada calon santa/santo tersebut. Jika Paus telah menyatakan bahwa calon santa/santo tersebut telah
dibeatifikasi
menjadi
BEATA/
BEATO
(Latin
artinya
Yang
Berbahagia), maka orang kudus tersebut boleh dihormati oleh daerah atau kelompok umat tertentu yang berkepentingan. Hanya jika dapat dibuktikan adanya satu mukjizat lagi, maka Paus akan melakukan kanonisasi calon santa/santo (termasuk martir juga). Gelar SANTA atau SANTO menunjukkan kepada kita bahwa orang yang menyandang gelar tersebut adalah orang yang hidup kudus, telah berada di surga, dan pantas dihormati oleh seluruh Gereja Katolik. Kanonisasi tidak "membuat" seseorang menjadi santa/santo, tetapi merupakan pengakuan kita akan karya besar yang telah dilakukan Tuhan.
3.5.1 Yohanes Bosco. Yohanes Bosco dilahirkan pada tanggal 16 Agustus 1815, di Becchi, sebuah dusun kecil di Castelnuovo d'Asti (sekarang namanya Castelnuovo Don Bosco), Italia. Ia putera dari Yohanes dan Margaret. Ia adalah sosok yang ramah,baik hati, pantang menyerah dan pribadi yang amat menyenangkan. Ayahnya meninggal ketika Yohanes berumur dua tahun, Yohanes adalah anak yang rajin belajar dan Ia adalah anak yang mempunyai banyak keahlian, ini karena Ia tidak pernah malas untuk mencoba sesuatu. Ia akhirnya membaktikan hidupnya untuk kaum muda dan menjadi seorang pastor dengan panggilan Don Bosco, Beliau mempunyai misi memberikan model atau contoh yang baik untuk para kaum muda, dan akhirnya serikatnya terbentuk di seluruh dunia termasuk Indonesia, dan hingga saat ini semangat Yohanes terus berkobar di dalam serikatnya dan akan terus menjadi sahabat kaum muda di manapun.
17
3.6
Data Studi Literatur Data studi literatur adalah data-data yang disarikan dari literatur-
literatur yang penyusun peroleh. Di sini penyusun mengambil beberapa teori mengenai perancangan dari beberapa buku yang pernah diterbitkan. Beberapa teori yang dibahas lebih lanjut dalam penulisan seminar sub bab data ini antara lain :
3.6.1 Teori Desain Permana memberikan penjelasan bahwa sebuah karya desain komunikasi visual memiliki 4 unsur penting, yakni 4 : a. Menarik perhatian. Dapat dilakukan dengan menggunakan ilustrasi ataupun fotografi. Penggunaan ilustrasi ataupun fotografi harus mempertimbangkan
apakah
mampu
menarik
perhatian
dan
kejelasan yang akan diberikan oleh gambar tersebut. b. Menimbulkan minat pada target audience. Dilakukan dengan menggunakan susunan tata letak yang mampu membuat sasaran ingin memngetahui apa maksud dari karya tersebut. c. Menciptakan adanya kebutuhan pada sasaran. Dengan cara menampilkan kebutuhan yang memang dibutuhkan oleh mereka tanpa mereka sadari. d. Memberikan informasi atau keterangan bagi mereka yang ingin memiliki apa yang diperkenalkan. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa produk dari desain grafis merupakan gambaran visual yang membuat suatu karya seni yang komunikatif dan dapat dipergunakan pada segala permukaan. Desain Komunikasi Visual bukanlah suatu karya seni murni yang dihasilkan hanya 4
Desktop Publishing (Permana,Erry, et.al,1994)
18
untuk seni semata, naun juga harus ada pesan yang mapu disampaikan dan ditangkap oleh target audience nya. Isi pesan tersebut hendaknya dapat menarik perhatian agar target audience mau meluangkan sejenak waktunya untuk membaca dan berkonsentrasi terhadap pesan tersebut. Di samping itu, isi pesan juga harus mampu menjelaskan dirinya sendiri, karena tidak dimungkinkan adanya jawaban seandainya ada pertanyaan setelah target audience membaca atau meperhatikannya.
3.6.2 Teori Komunikasi Komunikasi merupakan sebuah proses terlibatnya komunikator dan komunikan sebagai sebuah proses yang berurutan. Dimungkinkan terjadi perubahan peran dari komunikator menjadi komunikan, dan sebaliknya dapat dikatakan batasan dari sebuah komunikasi adalah 5: Komunikasi
menyebabkan
bersatunya
para
pihak
yang
terlibat.
Komunikasi dapat menyebabkan dua pihak yang terlibat yaitu komunikator dan komunikan. Sebelum terjadinya komunikasi, pihak komunikator tidak membuat hubungan dengan pihak komunikan. Dimulainya sebuah komunikasi, komunikator akan melakukan sebuah hubungan yang menyebabkan dirinya bersatu dengan pihak komunikan. a. Komunikasi merupak sebuah reaksi. Dalam hal ini yang dimaksud memberikan reaksi adalah pihak komunikator dan bukan pihak komunikan. Sebuah komunikasi membuat si komuikator melakukan tindakan atau reaksi untuk dapat mengirimkan pesan kepada yang dituju. b. Komunikasi mengarah terjadinya suatu persamaan, komunikasi akan
menciptakan
suatu
kesamaan.
Penyebab
terjadinya
persamaan adalah latar belakangpengalaman yang sama diantara komunikator dan komunikan. Hal tersebut kemudian berkembang 5
Tamsik Udin (Ilmu Pendidikan,1989)
19
menjadi kerangka acuan. Adanya persamaan pengalaman dan acuan ini, semua pihak yang terlibat mampu mengenali dan mengerti simbol serta kode yang dipergunakan. c. Komunikasi
adalah
upaya
mempengaruhi
seseorang
untuk
menimbulkan suatu perubahan dari sebelum terlibat dengan sesudah terlibat dengan proses komunikasi. Pesan tersebut dapat mengubah keunikan dari yang sebelumnya tidak mengetahui menjadi mengetahui, dari menyadari menjadi lebih sadar, dari benci menjadi suka. d. Komunikasi
menggunakan
tanda-tanda
atau
simbol-simbol.
Didalam proses komunikasi seorang komunikator memberikan pesan kepada komunikan dengan menggunakan tanda atau simbol. Pesan tersebut mengandung keinginan yang disampaikan secara implisit.
Karena
pengalaman
dan
acuan
komunikan
dan
komunikator sama, mereka dapat saling mengerti sehingga terjadi sebuah komunikasi. Proses komunikasi dapar terjadi apabila komunikator menyampaikan suatu
pesan
kepada
komunikan.
Pihak komunikator
mencoba
mempengaruhi komunikan dengan mempergunakan bahan informasi sehingga dapat memungkinkan berlangsungnya komunikasi yang informatif. Untuk menyusun strategi komunikasi, diperlukan pemikiran dengan memperhitungkan faktor-faktor pendukung dan penghambat. Akan lebih baik apabila dalam strategi itu diperhatikan komponen-komponen komunikasi dan faktor-faktor pendukung dan penghambat setiap komunikasi tersebut melalui cara6 : a. Mengenali sasaran komunikasi, perlu diketahui siapa yang menjadi sasaran komunikasi itu. Hal ini bergantung pada tujuan 6
Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek (Effendy ,1992)
20
komunikasi, apakah hanya untuk sekedar memberi tahu atau agar komunikan melakukan tindakan sesuatu tertentu. Perlu diperhatikan faktor kerangka refrensi dan faktor situasi dan kondisi dari kounikan. Fakta kerangka refrensi sangat perlu diperhatikan agar pesan yang diberikan dapat dipahami. Kerangka refrensi sesorang akan berbeda dengan orang lain. Ada yang berbeda secara ekstrem seperti anak murid sekolah dengan seorang mahasiswa. Situasi adalah situasi komunikasi pada saat akan menerima pesan yang disampaikan. Kondisi adalah state of personality komunikan, yaitu keadaan fisik dan psikis komunikan pada saat menerima pesan komunikasi. b. Pemilihan media komunikasi. Untuk dapat mencapai sasaran komunikasi diperbolehkan memilih salah satu atau gabungan dari berbagai media. Hal ini bergantung pada tujuan yang akan dicapai, pesan yang akan disampaikan, dan teknik yang akan dipergunakan. Pesan melalui tulisan atau cetakan dan media visual dapat dikaji berulang-ulang dan disimpan sebagai dokumentasi. c. Pengkajian
tujuan
pesan
komunikasi.
Pesan
komunikasi
mempunyai tujuan tertentu. Tujuan tersebut menentukan teknik yang harus diambil, apakah teknik informasi,persuasi,atau intruksi. Pesan komunikasi terdiri atas isi pesan ( the content of the message) atau lambang (symbol). Isi pesan bisa satu,tetapi lambang yang dipergunakan bermacam-macam. Lambang yang bisa dipergunakan untuk menyampaikan isi komuikasi adalah bahasa,gambar,warna dan sebagainya. d. Peran komunikator dalam komunikasi. Seorang komunikator akan
berhasil
dalam
komunikasi,mampu
mengubah
sikap,opini,dan perilaku komunikan melalui mekanismedaya tarik jika pihak komunikan merasa ada kesamaan dengan komunikator, komunikan bersedia taat pada isi pesan yang
21
dilancarkan untuknya. Keprcayaan komunikan pada pada komunikator banyak bersangkutan dengan profesi atau keahlian yang dimiliki oleh seorang komunikator.
3.6.3 Teori Gambar (Illustrasi) Ilustrasi merupakan bentuk visual yang dibuat dengan cara menduplikasi suatu objek, biasanya dengan cara dicetak7. Illustrasi dibedakan dari melukis ataupun menggambar, karena dalam illustrasi terdapat orang yang menjadi klien. Klien memiliki image yang harus ditampilkan melalui illustrasi tersebut. Fungsi dari illustrasi menurut buku Pedoman Desain Grafis dengan Dekstop Publishing, antara lain adalah menyederhanakan isi pesan. Dimana illustrasi dapat memvisualisasikan isi teks sehingga lebih mudah untuk dimengerti. Apalagi jika teks berisi suatu konsep yang abstrak dan belum banyak dikenal orang. Konsep seperti itu memerlukan gambar unsur pembantu untuk memperjelas isi teks.
7
Working With Word and Picture (Lori Seibert, dan Gopper Mary,1993)
22
Dalam membuat illustrasi yang baik, dapat menggunakan kriteria sebagai berikut : a. Keaslian gambar. Gambar yang menunjukan situasi yang sebenarnya,
seperti
pada
keadaan
atau
benda
yang
sesungguhnya. Kesalahan dalam membuat illustrasi akan menimbulkan pengaruh yang tidak diharapkan, seperti gambar yang palsu dikatakan asli. b. Kesederhanaan.
Illustrasi
harus
sederhana
dalam
warna,memberikan kesan tertentu,mempunyai nilai estetika dan mengandung nilai praktis. Jangan mebuat bingung pengamat. c. Fungsi. Disesuaikan dengan tujuan penggunaan illustrasi, misalnya illustrasi majalah,illustrasi bukupendidikan kedokteran. Jangan terjadi kesalahan illustrasi sehingga terjadi salah persepsi. d. Pembuatan.
Illustrasi
menunjukkan
objek
yang
sedang
melakukan suatu perbuatan. e. Artistik. Segi artistik yang dipergunakan harus disesuaikan dengan fungsi dari illustrasi.
3.6.3.1 Jenis-Jenis Ilustrasi Sehubungan dengan teknik produksi cetak ada beberapa macam jenis ilustrasi yang bisa dipergunakan sesuai dengan kebutuhan, jenisjenis ilustrasi ini nantinya bisa diaplikasikan satu persatu atau diabstraksi dan dikombinasikan satu dengan yang lainnya, contoh ilustrasi-ilustrasi tersebut antara lain adalah :
23
1. Ilustrasi Garis
Ilustrasi garis dapat ditandai dengan melihat adanya goresan goresan berupa garis, seperti misalnya yang dibuat dengan mempergunakan pena atau pensil 4 b.
2. Ilustrasi nada lengkap (halftone)
Ilustrasi ini menyertakan nada warna atau hitam putih, yang terdiri dari nada-nada tengah (ada warna pekat, setengah pekat dan yang mendekati putih).
24
3. Ilustrasi Geometris/kubistis
Ilustrasi geometris yaitu ilustrasi yang mempergunakan pola-pola dan gambaran yang dalam geometri (ilmu ukur) seperti lingkaran, segitiga, kubus,
segi
panjang,
bujursangkar
dan
sebagainya.
4. Ilustrasi bercak-bercak
Ilustrasi ini mudah ditandai dengan melihat karakteristiknya yang kelihatan spontan pada waktu pembuatannya. Wujudnya dapat berupa bercakbercak seperti bekas lumpur di kubangan. Bekas sapuan kuas yang spontan dapat pula dinamakan dodle.
25
5. Ilustrasi dengan cukilan kayu tiruan
Ilustrasi ini dibuat seolah-olah merupakan hasil cetakan dari klise kayu yang dicukil-cukil (cukilan kayu, wood cut). Dengan mempergunakan bahan lem gom yang mempunyai sifat larut air, gambarnya diproses seperti halnya membatik. Gambaran-gambaran yang putih adalah bagianbagian yang harus ditutup dengan gom sampai kering. Kemudian disapu dengan kuas besar dengan tinta cina. Sesudah tinta mongering lem gom diguyur dengan air secara hati-hati. Gambar akan muncul seperti cetakan cukilan kayu atau linocut.
6. Ilustrasi kolase
Ilustrasi kolase ini dibuat dengan cara menempel-menempelkan kertas atau apa saja yang disobek, digunting atau diiris, untuk dibentuk menjadi suatu gambaran. Penggambaran dengan cara ini diharapkan supaya lebih menjiwai isi yang mau di ilustrasikan.
26
3.6.4 Teori Tata Letak (Lay Out) Pada dasarnya layout dapat dijabarkan sebagai tata letak elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep/pesan
yang
dibawanya,
me-layout
adalah
salah
satu
8
proses/tahapan kerja dalam desain .
Sedangkan elemen-elemen desain ada tujuh 9. Dan apabila ketujuh elemen tersebut dipergunakan dengan sebaik-baiknya maka akan di hasilkan layout atau tata letak desain yang menarik. Ketujuh elemen tersebut adalah : 1. Garis : setiap tanda yang menghubungkan setiap dua poin. Garis dapat menunjukan hal-hal berbeda,untuk mengatur (menunjukan tempat untuk mewarnai pada buku mewarnai), petunjuk(“ikuti jalan garis kuning”), pemisah (garis kecil di jalan raya), menunjukan emosi ( garis bergerigi dan bersinar dapat memperlihatka kekejaman),atau menciptakan image (pagar).
8
9
Layout, dasar dan penerapannya (Surianto Rustan,S.sn.2008) Working With Word and Picture (Lori Seibert, dan Gopper Mary,1993)
27
2. Bentuk : apapun yang mempunyai panjang dan lebar. Dalam desain, bentuk bukan hanya untuk membatasi objek, tetapi juga untuk mengkomunikasikan gagasan-gagasan. Dalam logo untuk perusahaan internasional, lingkaran dapt menunjuk kepada dunia. Ada tiga buah macam bentuk. Bentuk geometrik adalah bentuk reguler dan berstruktur seperti segitiga,bujur sangkar dan lingkaran. Bentuk-bentuk ini dapat menciptakan bangunan yang baik dalam sebuah desain. Bentuk natural adalah tak tentu dan tak tetap seperti bintang, tumbuhan dan manusia. Bentuk abstrak adalah bentuk penyederhanaan dari bentuk natural.
3. Tekstur : penampilan atau rasa sebuah permukaan. Visual dari sebuah tekstur adalah pola. Ketika image atau garis diulang-ulang, seperti dalam kertas untuk membungkus, ritme dari gelap dan terang menambahkan dimensi pada permukaan.
28
4. Ruang : jarak atau area diantara atau sekitar elemen. Sekalipun terdapat banyak elemen dalam suatu bagian,tetap harus ada runag kosong yang bebas dari gambar maupun teks. Ruang terbuka ini memberikan istirahat kepada mata dan mengatur gambar dalam sebuah halaman.
5. Ukuran : seberapa besar atau kecil sesuatu. Untuk membuat layout yang fungsional, pilihlah berbagai macam ukuran huruf dan image yang memudahkan pengamat melihat dan membaca dari jarak tertentu. Untuk mempermudah mengatur layout, pertama-tama buatlah sesuatu yang menjadi pusat perhatian dengan ukuran yang paling besar, dan paling tidak penting dengan ukuran terkecil.
29
6. Nilai : gelap-terangnya suatu area. Nilai memberikan bentuk dan tekstur pada segalanya disekitar kita. Setiap elemen dari lay out mempunyai nilai karena nilai itu relatif. Nilai sebuah elemen bisa dipengaruhi oleh latar belakang dan elemen sekitarnya.
7. Warna : alat penting untuk komunikasi simbol. Dalam lay out , warna menampilkan suasana hati, mengidentifikasikan objek den memberikan pesan. Dengan mempergunakan sebuah warna dari latar belakang foto dalam sebuah bagian dapat membuat tampak lebih nyata.
30
3.6.5 Teori Warna Pamuji menjelaskan bahwa prinsip penggunaan warna dalam desain dimaksudkan untuk menyatakan tujuh hal yaitu10: 1. Untuk menunjukan rasa (hue) suatu permukaan. 2. Untuk
menyatakan
adanya
rasa
ruang,jauh-dekat,tinggi-
rendah,sempit-luas,panas-dingin,dan seterusnya. 3. Sebagai simbol, misalnya merah berarti berani,putih berarti suci dan seterusnya. 4. Sebagai
tanda,
misalnya
merah
tanda
bahaya,hijau
tanda
bebas,kuning berarti berhati-hati, dan seterusnya. 5. Menyatakan aspek psikologis, misalnya merah berarti panas, biru berarti kerindangan, kelabu berarti kesedihan, dan seterusnya. 6. Untuk menyatakan perbedaan fungsi, seperti pada teknik,warna pada kabel,sekrup, topi keamanan yang jenisnya berbeda-beda. 7. Sebagai media utnuk ungkapan rasa melalui bentukseni lukis, desain dan arsitek. Warna menurut Suptandar (1997) merupakan unsur penting dalam desain, karena dengan warna suatu karya desain akan mempunyai arti dan
nilai
lebih
(added
value).
Warna
juga
memberi
pengaruh
emosionalkepada suasana yang diciptakan. Oleh karena itu seorang desainer wajib mengetahui teori warna,komposisi, maksud dan cara penggunaanya. Pengaruh fisik warna. Gelombang warna merah lebih panjang dari ungu, membuat warna merah akan lebih dulu sampai pada penglihatan kita, yang selanjutnya diteruskan ke otak dan dan seketika terefleksi pada kesan dan rasa, demikian pula dengan warna ungu dan biru. Untuk 10
Unsur Warna Dalam Perancangan Desain ( Pamuji Suptandar ,1997)
31
mendapatkan kelompok warna panas dapat mencampurkan warna merah atau kuning, sedangkan pencampuran atau penambahan warna hijau,biru, atau ungu akan tampil kelompok warna-warna dingin. Sifat-sifat warna : a. Hue (rona) sebagai sebutan atau nama suatu jenis warna, misalnya warna kuning,hijau,biru,merah dan sebagainya. Adapun lingkungan lingkungan yang dimaksud untuk menunjukan warna-warna dasar (hues) yang tersusun dalam suatu spektrum. Semua warna yang terlihat pada spektrum pada umumnya hanya ditampilkan dengan du belas garis gradasi warna saja.
b. Value (lightness), yaitu nilai-nilai terang atau gelap. Suatu warna supaya nampak lebih terang ditambah dengan warna putih, sedangkan untuk mendapatkan value atau nilai yang lebih gelap dengan menambah warna hitam.
32
c. Kroma atau saturasi, untuk menunjukan kemurnian relatif atau intensitas suatu warna, yaitu berapa banyak warna abu-abu yang akan ditambahkan untuk mendapatkan suatu warna baru. Value suatu warna pada skala kroma tidak akan berubah, hanya intensitasnya yang dapat berubah menjadi berbagai macam.
Tiap warna memiliki arti tertentu, Jan V. White (1990) dalam bukunya Color For the Electronic Age, mengemukakan : a. Warna-warna panas,mewakili aksi,kedekatan,kegiatan,santai,rekreasi, dan kesenangan.
b. Warna-warna
dingin,
mewakili
status,sulit
diatur,latar
belakang,informasi,tragis,suasana romantis,efisien dan kerja.
33
c. Warna-warna terang, terutama yang panas seperti kuning dan orange, melambangkan keaktifan dan terlihatmampu menolong aktifitas mental, juga terlihat sedang ceria. Hal ini menyebabkan mengapa warna-warna ini cepat disukai di sekolah.
d. Abu-abu adalah warna natural, latar belakang yang baik, dan melambangkan kesuksesan. Tetapi bagi orang yang menyukai warnawarna terang mengatakan warna ini membosankan.
e. Merah mewakili bahaya,berhenti,api,dan panas.
f. Orange adalah warna informal,ceria dan disukai.
34
g. Hijau berarti setuju,pergi,semua beres,alami,aman,dan keamanan.
h. Hitam berhubungan dengan pekerjaan sihir, tetapi juga terlihat sangat kuat,memuaskan dan berkuasa.
i. Putih berarti anggun,suci dan kemurnian.
3.6.6 Tipografi Tipografi merupakan
suatu
ilmu
dalam
memilih
dan
menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca mungkin.
35
untuk
mendapatkan
kenyamanan
membaca
semaksimal
Hadirnya tipografi dalam sebuah media terapan visual
merupakan faktoryang membedakan antara desain grafis dengan media ekspresi visual (baca : Lukisan)11. Dikenal pula seni tipografi, yaitu karya atau desain yang menggunakan pengaturan huruf sebagai elemen utama. Dalam seni tipografi, pengertian huruf sebagai lambang bunyi bisa diabaikan12. Secara garis besar huruf-huruf digolongkan menjadi:
Roman, pada awalnya adalah kumpulan huruf kapital seperti yang biasa ditemui di pilar dan prasasti Romawi, namun kemudian definisinya berkembang menjadi seluruh huruf yang mempunyai ciri tegak dan didominasi garis lurus kaku.
Serif, dengan ciri memiliki serif di ujungnya. Selain membantu keterbacaan, serif juga memudahkan saat huruf diukir ke batu.
Egyptian, atau populer dengan sebutan slab serif. Cirinya adalah kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan adalah kokoh, kuat, kekar dan stabil.
Sans Serif, dengan ciri tanpa sirip/serif, dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien.
Script, merupakan goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifast pribadi dan akrab.
11
Tipografi dalam Desain Grafis, Danton Sihombing, Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta: 2001. ISBN: 979-655-956-0
12
Friedl, Friedrich, Ott, Nicolaus, dan Stein, Bernard. Typographie, Wann Werr Wie.
Könemann. Italia:1998 ISBN 3-89508-473-5
36
Miscellaneous, merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental.
3.7 Biografi Biografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu bios yang berarti hidup, dan graphien yang berarti tulis. Dengan kata lain biografi merupakan tulisan tentang kehidupan seseorang. Biografi, secara sederhana dapat dikatakan sebagai sebuah kisah riwayat hidup seseorang. Biografi dapat berbentuk beberapa baris kalimat saja, namun juga dapat berupa lebih dari
buku13.
satu
Perbedaannya adalah, biografi singkat hanya memaparkan tentang faktafakta dari kehidupan seseorang dan peran pentingnya sementara biografi yang panjang meliputi, tentunya, informasi-informasi penting namun dikisahkan dengan lebih mendetail dan tentunya dituliskan dengan gaya bercerita yang baik. Biografi menganalisa dan menerangkan kejadian-kejadian dalam hidup seseorang. Lewat biografi, akan ditemukan hubungan, keterangan arti dari tindakan tertentu atau misteri yang melingkupi hidup seseorang, serta penjelasan mengenai tindakan dan perilaku hidupnya. Biografi biasanya dapat bercerita tentang kehidupan seorang tokoh terkenal atau tidak terkenal, namun demikian, biografi tentang orang biasa akan menceritakan mengenai satu atau lebih tempat atau masa tertentu. Biografi seringkali bercerita mengenai seorang tokoh sejarah, namun tak jarang juga tentang orang yang masih hidup. Banyak biografi ditulis secara kronologis. Beberapa periode waktu tersebut dapat dikelompokkan berdasar tema-tema utama tertentu (misalnya "masa-masa awal yang susah" atau "ambisi dan pencapaian"). Walau begitu, beberapa yang lain berfokus
13
pada
topik-topik
atau
(http://68site.blogspot.com/2009/03/biografi.html)
37
pencapaian
tertentu.
Biografi memerlukan bahan-bahan utama dan bahan pendukung. Bahan utama dapat berupa benda-benda seperti surat-surat, buku harian, atau kliping koran. Sedangkan bahan-bahan pendukung biasanya berupa biografi lain, buku-buku referensi atau sejarah yang memaparkan peranan subyek biografi itu. Biografi adalah suatu kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang yang bersumber pada subjek rekaan (non-fiction / kisah nyata). Sebuah biografi lebih kompleks daripada sekadar daftar tangga lahir atau mati dan data-data pekerjaan seseorang,tetapi juga menceritakan tentang perasaan yang
terlibat
dalam
mengalami
kejadian-kejadian
tersebut
yang
menonjolkan perbedaan perwatakan termasuk pengalaman pribadi.
3.7.1 Macam-macam Buku dan Biografi. Biografi terbagi atas beberapa macam yang di kelompokkan berdasarkan beberapa sisi14. 3.7.2 Berdasarkan sisi penulis. Biografi yang dikelompokan berdasarkan sisi penulis terbagi atas dua yaitu autobiografi dan biografi.
3.7.2.1 Autobiografi. Ditulis sendiri oleh tokoh yang tercatat perjalanan hidupnya dalam biografi tersebut.
14
Jeremias Jena (buku dan himpitan kepentingan 2008)
38
Contoh :
3.7.2.2 Biografi Ditulis oleh orang lain, berdasarkan izin penulisan dibagi atas : Authorized Biography yaitu biografi yang penulisannya seizin atau sepengetahuan tokoh didalamnya. Contoh :
39
Unauthorized Biography yaitu ditulis seseorang tanpa sepengetahuan atau izin dari tokoh di dalamnya (biasanya karena telah wafat).
Contoh :
3.7.3 Berdasarkan Isinya 3.7.3.1 Biografi Perjalanan Hidup Isinya berupa perjalanan hidup lengkap atau sebagian paling berkesan. Contoh :
40
3.7.3.2 Biografi Perjalanan Karir Isinya berupa perjalanan karir dari awal karir hingga karir terbaru, atau sebagian perjalanan karir dalam mencapai sukses tertentu. Contoh :
3.7.4 Berdasarkan persoalan yang dibahas. 3.7.4.1 Biografi politik Yaitu penulisan tokoh-tokoh di negeri ini dari sudut politik. Dalam biografi semacam ini bahan-bahan dikumpulkan biasanya melalui riset. Namun, biografi semacam ini kadang kala tidak lepas dari kepentingan penulis ataupun sosok yang ditulisnya. Contoh
41
:
3.7.4.2 Intelektual biografi Yang juga disusun melalui riset dan segenap temuan dituangkan penulisnya dalam gaya penulisan ilmiah. Contoh :
3.7.4.3 Biografi jurnalistik yaitu materi penulisan biasanya diperoleh dari hasil wawancara terhadap tokoh yang akan ditulis maupun yang menjadi rujukan sebagai pendukung penulisan. Ini lebih ringan karena Cuma keterampilan dan wawancara. Contoh :
42
3.8 Penggayan Desain Gaya visual yang valid (sah) adalah hasil kerja keras dalam komunikasi visual. Perkembangan dari gaya grafis yang unik muncul dari kerja keras dari serangkaian pencarian
gagasan, penggayaan desain terbagi
atas: 1. Art Noveau Inspirasi berasal dari bentuk yang mengalir dan berpilin dari tanaman, anggur, daun, bunga. Penekananya pada dekorasi permukaan, ornament. Asal mula poster dinilai sebagai bentuk seni. Illustrasi, jenis huruf, ornament menjadi gagasan grafis di masa selanjutnya. Desainer:Beardsley,Toulouse-Lautrec. 2. Cubism Pemutusan total dengan presentasi (perwujudan) gambar. Fragmentasi (pemecahan), sudut pandang yang banyak, kolase, jenis huruf sebagai elemen visual. Desainer:Picasso dan
Braque.
3. Futurism Integrasi (penggabungan) cubism dan gerak. Elemen mesin dan kinematik (berhubungan dengan gerak) sebagai elemen desain. Perubahan waktu dalam bentuk visual menyerupai fotografi strobo. Desainer/seniman: Duchamp,
Boccioni.
4. Dada Menanyakan “apakah seni”. Memperluas gagasan seni. Menggunakan humor, metamorfosis, dan nilai yang mengagetkan sebagai elemen komunikasi. Eksperimen tipografis.
43
Duchamp,
Man-Ray
5. Surealism Gambar ilustratif yang berasal dari alam bawah sadar. Bentuk visual dari mimpi. Sangat dipengaruhi Sigmund Freud. Illustrasi misterius dan fotografi misterius, kelanjutan dari dada. Tokohnya:
Dali,Magritte,Esche.
6. Constructivism Gabungan kata dan gambar sebagai pengalaman visual yang terjadi secara
serentak.
Fotogram,
foto-montase-superimposisi
(saling
bertumpuk), focus yang berlainan, tipografi konkrit. Poster inovatif sebagai alat
untuk
komunikasi
revolusioner.
Lissitzky,
Malevich.
7. Art Deco Ornamen dan dekorasi permukaan berasal dari konsep Art-Noveau tapi memakai bentuk geometris dan mesin. Kadang-kadang berkilauan. Tipografi hias, border, (bagian tepi,
bingkai)
sudut.Cassandre,Held.
8. De Stijl Pembagian ruang yang tepat, sederhana, bentuk dasar, warna primer, tipografi
asimetris.
bidang/lembar
Konsep
cetakan.
metafisik
(Kebanyakan)
secara
radikal
mengubah
mempengaruhi
Bauhaus,
International Style, dan “Swiss Graphic”. Mondrian,
Van
Does.
9. Bauhaus Tempat, sekolah, gagasan yang berhubungan dengan hubungan kreatif antara seni dan teknologi. Perluasan Constructivism dan De Stijl. Ide untuk semua aspek komunikasi visual. Fotografi inovatif. Lahirnya desain professional. Integritas dari arsitektur, desain produk, seni murni, kriya, teater, fotografi, dan desain grafis. Dasar dari metodologi (cara) pengajaran desain.
44
10. Abstarct Expressionism Seni action (tindakan). Bentuk berasal dari tindakan membuat seni. Berasal dari Amerika. Bentuk-bentuk dan gambar misterius. Sedikit pengaruhnya pada desain grafis. Pollack,
Kline, Diebenkorn.
11. Pop Art Bentuk yang berasal dari (kemasan) desain grafis kemasan, tanda, billboard, iklan, tehnik reproduksi komersial. Perluasan subyek seni. John, Rauchenberg,
Warhol.
12. Op Art Ilusi, bidang warna, optic, gestalt sebagai subyek seni. Grid yang kuat, diagram. Berhubungan dengan psikologi warna. Poster, Riley, Vasarely. 13. Computer Seni melalui program bahasa matematis. Seni yang terbuat dari garis dan bintik yang dibuat mesin. Ilustratif, tipografis, potensial. Berakar pada industri.
Franke,
Mohr.
14. Psychedelic Berasal dari San Fransisko. Berakar pada obat bius, protes, musik rock. Oleh “non-desainer”. Penyatuan huruf/ilustrasi/foto/warna komplemen, poster, terpengaruh Art Nouveau, Wilson,
Moscoso.
15. Minimalism Perhatian besar terhadap ruang 2 dimensi dan 3 dimensi dengan elemen desain yang sangat sedikit (jarang). Grid, matematis. “Less is more”, intelektual, abstrak, stuktural. Judd,Kelly.
45
3.9 Kertas Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan mengandung selulosa dan hemiselulosa. Kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis, mencetak serta melukis dan banyak kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan kertas misalnya kertas pembersih (tissue) yang digunakan untuk hidangan, kebersihan ataupun toilet serta untuk keperluan tulis menulis seperti buku dal lain-lain15. 3.9.1 Jenis kertas. Kertas
adalah
bahan
tipis
terutama
digunakan
untuk
menulis,mencetak atau untuk kemasan. kertas adalah bahan serbaguna dengan banyak kegunaan. Sementara yang paling umum adalah untuk menulis dan mencetak, selain juga banyak digunakan sebagai bahan kemasan,tisu dan untuk bahan indusri lainnya. Perkembangan alat cetak (printer) dewasa ini sangat pesat dan cepat, kadang kita belum sempat mengenal satu jenis printer, jenis yang lain sudah beredar dipasaran. Begitupun dengan bahan kertas cetak yang di gunakan untuk buku,foto maupun berbagai cover begitu banyak jenisnya, berikut beberapa contoh bahan kertas dan ukurannya yang bisa
di
16
gunakan untuk cetak foto,cover maupun isi sebuah buku , yaitu: 3.9.1.1 Canvas Paper
15
Eisenstein, Elizabeth L. The Printing Press as an Agent of Change, Cambridge University Press,
September 1980, Paperback, 832 pages
16
Diringer, David (1982). The Book before Printing. N.Y.: Dover Publications, Inc.. p. 345. ISBN 0-486-24243-9.
46
Jenis kertas ini jika kita gunakan untuk mencetak photo akan menghasilkan cetakan dengan sentuhan canvas layaknya sebuah lukisan. Hasil akhir cetakan akan menampilkan photo yang persis dengan kertas canvas. Contoh :
3.9.1.2 Premium Glossy Photo Paper Kertas jenis ini biasa disebut oleh para penggunanya dengan sebutan high glossy, kertas jenis ini mampu menghasilkan cetakan dengan efek yang lebih mengkilap. Kertas jenis ini sangat cocok untuk mengcetak photo dengan resolusi tinggi. Walaupun harga kertas ini lebih mahal tetapi jika kita gunakan, akan menghasilkan cetakan photo yang maksimal dan lebih cerah. Contoh :
47
3.9.1.3
Double-Side Paper
Jenis kertas ini mampu digunakan untuk mencetak photo pada kedua sisinya (depan dan belakang). Kualitas photo yang dihasilkan juga cukup bagus, tidak terlalu mengkilap dan cenderung doff. Jenis kertas ini cocok digunakan untuk mencetak pamflet yang biasanya digunakan untuk sarana promosi, sehingga para konsumen dapat melihat dikedua sisinya. Contoh :
3.9.1.4 Laster Photo Paper Laster photo paper biasanya digunakan untuk keperluan dokumenter karena jenis kertas ini sangat awet bahkan bisa bertahan hingga puluhan tahun, tidak mudah pudar, mampu menghasilkan efek doff, dan sangat cocok untuk photo dengan resolusi tinggi. Permukaan kertas yang mirip kulit jeruk adalah ciri khas untuk membedakan dengan jenis kertas lain. Ketahanan hasil cetakan membuat para konsumen puas, mungkin jenis ini bisa menjadi pertimbangan jika kita ingin serius didunia digital photo printing.
48
Contoh :
3.9.1.5 Glossy Photo Paper Kertas ini merupakan jenis standar cetak photo. Dengan jenis kertas yang mengkilap dan putih mampu menghasilkan cetakan yang cemerlang. Dapat digunakan untuk photo resolusi tinggi dan harga kertas yang relatif murah (standar cetak photo). Contoh :
49
3.9.1.6 Sticker Glossy Photo Paper Sering kita menjumpai sticker yang menampilkan photo dengan warna dasar kertas putih dan mengkilap, jenis ini sangat cocok untuk keperluan pembuatan sticker serta mampu mencetak photo beresolusi tinggi. Contoh :
3.9.1.7 Inkjet Paper Kertas ini kurang cocok untuk keperluan digital photo printing, jenis kerta inkjet ini biasanya digunakan untuk keperluan grafis, seperti mencetak sketsa gambar, proof arsitektur rumah, grafik bar, dan sebagainya. Kualitas kertasnya lebih bagus dari jenis HVS karena serapan pada tinta lebih bagus dan cepat kering. Contoh :
50
3.9.1.8 Sublim Paper Kertas jenis ini bukan digunakan untuk mencetak photo sebagai pajangan dirumah, didompet atau untuk dibingkai tetapi kertas ini digunakan sebagai mediator (media perantara) transfer gambar ke t-shirt (kaos). Jadi bila kita ingin sebuah gambar dipindahkannya ke t-shirt (kaos) maka gunakanlah jenis Sublim Paper karena kertas ini mampu memindahkan tinta dengan maksimal ke t-shirt. Itulah jenis-jenis kertas yang banyak beredar dipasaran, tetapi sebenarnya masih banyak jenis lainnya. Jenis yang sudah dijelaskan adalah yang paling mudah untuk ditemukan disekitar kita. Kemampuan kita sangat mempengaruhi hasil akhir cetakan, dengan mengenal jenis kertas memudahkan kita menyesuaikan dengan keperluan cetak. Contoh :
3.9.1.9 Matte Paper Kertas matte adalah kertas yang sangat baik untuk mencetak image, kaya warna,gambar serta gambar garis rinci dengan menyediakan permukaan resolusi tinggi yang meningkatkan intensitas warna dan kontras. Kertas matte mempunyai visual yang dramatis jika dibanding dengan kertas jenis lain.
Selain peningkatan dampak warna, kertas matte juga akan
meningkatkan penampilan kontras dalam pencetakan hitam dan putih. Hal
51
ini
menghasilkan
cetak,
lebih
mudah
dibaca
akurat.
Hal ini membuat kertas matte paper sangat efektif untuk dipakai dalam cetakan yang mempunyai tampilan gambar bercerita dan berwarna efektif efektif juga untuk aplikasi media publikasi seperti brosur ataupun flyer.
3.9.2 Ukuran Kertas Ukuran kertas secara Internasional terdapat seri A, B, dan C. Ukuran R dan F muncul sesuai permintaan pasar. Berikut ukuran-ukuran dari setiap seri dalam Milimeter17.
1. Seri A 2. Seri B 3 . Seri C 4. Seri R 5. Seri F
3.9.2.1 Seri A Seri A, biasa digunakan untuk cetakan umum dan perkantoran serta penerbitan. Dasar ukuran adalah A0 yang luasnya setara dengan satu meter persegi. Setiap angka setelah huruf A menyatakan setengah ukuran dari angka sebelumnya.Jadi A1 adalah setengah dari A0 dan demikian seterusnya. ukuran yang paling banyak digunakan adalah A4.
A0 841x1189
A1 594x841
A2 420x594
17
http://id.wikipedia.org/wiki/jenis dan Ukuran_kertas,Seri_A.
52
A3 297x420
A4 29,7x21
A5 148x210
A6 105x148
A7 74x105
A8 52x74
A9 37x52
A10 26x37
3.9.2.2 Seri B Seri B besarnya kira-kira di tengah antara 2 ukuran seri A, biasa digunakan untuk poster dan lukisan dinding
B0 1000X1414
B1 707X1000
B2 500X707
B3 353X500
53
B4 250X353
B5 176X250
B6 125X176
B7 88X125
B8 62X88
B9 44X62
B10 31X44
3.9.2.3 Seri C Seri C biasa digunakan untuk map, kartu post dan amplop
C0 917X1297
C1 648X917
C2 458X648
C3 324X458
C4 229X324
C5 162X229
54
C6 114X162
C7 81X114
C8 57X81
3.9.2.4 Seri R Seri R biasa digunakan untuk kertas jenis Foto untuk mencetak foto
2R
60 x 90
3R
89 x 127
4R
102 x 152
5R
127 x 178
6R
152 x 203
8R
203 x 254
8R Plus 203 x 305
10R
254 x 305
10R Plus 254 x 381
11R
55
279 x 356
11R Plus 279 x 432
12R
305 x 381
12R Plus 305x465
3.9.2.5 Seri F Seri F biasa digunakan untuk perkantoran dan fotocopy, biasa disebut kertas Folio. F4 = 210x330
3.9.3 Ukuran Standar buku Buku-buku yang berderet di rak terlihat rapi lantaran ukurannya standar. Ukuran standar ini kerap dipilih karena pertimbangan efisiensi pemakaian kertas. Agar tidak banyak kertas terbuang ketika dipotong, setelah melewati proses penjilidan, ukuran buku disesuaikan dengan ukuran kertas yang tersedia di pasar. Misalnya, 25 x 38 inci, 20 x 25 inci, dan 18 x 23 inci. Ukuran buku adalah sepersekian ukuran kertas. Dan ukuran buku standar secara umum yang biasa dipakai di pasaran adalah sebagai berikut18 :
18
Agus Tri Wijianto 2007-2008(e-book The Production Manual oleh Gavin Ambrose/Paul Harris)
56
Ukuran buku umum No
Ukuran Buku
Panjang x Lebar
1
Demy 16mo
143mm x 111mm
2
Demy 18mo
146mm x 95mm
3
Foolacap Octavo (8vo)
171mm x 108mm
4
Crown (vo)
191mm x 127mm
5
Large Crown (8vo)
203mm x 133mm
6
Demy (8vo)
213mm x 143mm
7
Medium (8vo)
241mm x 152mm
8
Royal (8vo)
254mm x 159mm
9
Super Royal 1 (8vo)
260mm x 175mm
10
Imperial (8vo)
279mm x 191mm
11
Foolscap Quarto (4to)
216mm x 171mm
12
Crown (4to)
254mm x 171mm
13
Demy (4to)
286mm x 222mm
14
Royal 1 (4to)
318mm x 254mm
15
Imperial (4to)
381mm x 279mm
16
Crown Folio
381mm x 254mm
17
Demy Folio
445mm x 286mm
18
Royal Folio
508mm x 318mm
19
Music
356mm x 260mm
3.9.4 Cetak Cetak adalah sebuah proses industry untuk memproduksi atau menghasilkan gambar maupun tulisan diatas sebuah media bisa berupa kertas,kain dan media lainnya, terutama dengan tinta diatas media
57
tersebut dengan menggunakan mesin cetak 19. Saat ini cetak berkembang sangat
pesat
dan
jenis-jenis
mesin
cetakpun
turut
mengalami
perkembangan, berikut jenis-jenis mesin cetak serta kegunaannya dalam mencetak :
1. Percetakan offset Mini
Mesin percetakan mini biasanya digunakan untuk keperluan cetak rumahan atau kantor seperti : Cetakan keperluan Kantor invoice, Nota, Faktur, Note,Cetakan intern Karton BW, Acara Gereja,Cetakan Sticker HVS, Kartu nama, Kartu stock dan lain-lain
19
Saunders, Gill; Miles, Rosie (2006-05-01). Prints Now: Directions and Definitions. Victoria and Albert Museum. ISBN 1-85177-480-7.
58
2. Percetakan Offset Heidelberg GTO 52 percetakan jenis ini biasanya digunakan untuk keperluan cetak jumlah besar dan mereka biasanya tidak melayani ritel, contoh cetakanya adalah berupa: Brosure, leaflet, Hang tag, Map( Company Profile ),catalog ekslusive, majalah intern, tabloid sekolah, buku petunjuk, buku sekolah, buku tulis. 3. Percetakan Digital
Percetakan digital adalah jenis percetakan yang mampu mencetak dengan tingkat keakuratan yang baik dan mampu mnghasilkan cetakan mendekati sempurna, percetakan jenis ini biasanya melayani cetak berbagai jenis bahan dan juga dalam jumlah satuan, contoh :Banner, Poster,
POP
UP,cetakan
barang
promosi,
sticker,
kain,
kulit,
acrylic,cetakan neon box, kombinasi lampu led, cetakan box, box handphone, box mainan, box stationery,cover buku,cetakan dengan bahan material kertas / karton dan lain-lain. 4. Percetakan Sablon Salah satu teknik cetak yang sangat sederhana, tanpa memerlukan investasi yang tinggi. Teknik ini banyak diterapkan dalam berbagai sektor kehidupan manusia. Walaupun dalam realisasinya bahwa teknik cetak sablon hanya bagian dari wirausaha perumahan (home industry), tetapi teknik ini masih sangat signifikan untuk terus dapat dikembangkan. Cetak sablon dapat menghasilkan cetakan seperti : Sablon Sticker Vinyl,Sablon plastik pp,pe,dan plastik promosi lainnya,Sablon dengan aneka bahan,Sablon tas, topi, payung, sablon kartu nama, kartu id card, kartu pengenal, sablon bolpen, korek api, display promo dll.
59
3.9.5 Cover atau Sampul Cover atau sampul adalah sebuah bahan yang mempunyai fungsi untuk membungkus dan melindungi sebuah objek yang menjadi isinya, macam-macam sampul yaitu :
3.9.6
Sampul Linen
Sampul Gradasi
Sampul Bufallo
Sampul Spotlight
Sampul dof
Laminating Laminating atau laminasi adalah proses pelapisan hasil cetakan,
bisa berupa dokumen, poster, photo,cover buku dan lain sebagainya, biasanya untuk melindungi bahan cetakan atau bahkan menimbulkan efek-efek
tertentu.
Saat ini terdapat 4 jenis laminating yang berkembang yaitu, 1. Laminating Doff 2. Laminating Glossy 3. Varnish UV 4. Laminating Hologram Tentu saja dari ke 4 jenis laminasi tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. laminasi
20
mana
yang
Kita bisa menentukan untuk memilih cocok
dengan
kebutuhan20.
hibridaprint.com, Erwin Prasetyo 2010 Hooley Digital Print, CGO,Operator Mesin Digital
Myjet )
60
3.9.7 Jilid Penjilidan atau yang biasa disebut dengan binding terbagi menjadi 2 bagian21, yaitu :
3.9.7.1
Penjilidan Soft Cover
Yang dimaksud dengan Penjilidan Soft Cover adalah Jilid Buku atau dokumen yang sampul atau Covernya tipis. Jilid Soft Cover ni masih dibagi lagi dengan berbagai tipe, yaitu diantaranya adalah : 1. Jilid Soft Cover Mica Plastik. Yaitu jild dimana di depan cover hanya memakai plastik atau mica tanpa cover dan dibelakangnya memaka cover/sampul. 2. Jilid Soft Cover Plakban Yaitu jilid dimana jilidannya memakai plakban (bisa dengan plastik). 3. Jilid Soft Cover Balut Biasa (Langsung) Yaitu dimana hasil jilidannya seperti sebuah buku (tidak pakai lakban). 4. Jilid Soft Cover Balut Laminating Yaitu dimana hasil jilidannya seperti jilid soft cover balut biasa tetapi cover atau sampulnya di laminating, jadi seperi di-press. 5. Jilid Soft Cover Spiral Jilid Soft cover Spiral terbagi jadi 2 jenis, yaitu :
21
Yudi Waluyo 2010 (PrintPress dan Jaya Agung Printing Bumi serpong damai dan Bendungan hilir)
61
a. Spiral kawat b. Spiral Plastik 3.9.7.2 Penjilidan Hard Cover Penjilidan
hard
cover
terbagi lagi dengan
diantaranya adalah : a.
Jilid Hard Cover Warna
b.
Jilid Hard Cover Majalah
c.
Jilid Hard Cover Buletin/tabloit
d.
Jilid Hard Cover besar ( A3 – A0)
62
berbagai
tipe,
yaitu