BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (Persero) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk (BRI atau Bank BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau “Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto”, suatu lembaga keuangan yang melayani orang-orang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Lembaga keuangan tersebut berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI (www.bri.co.id). Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Dalam masa perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renvile pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan
34
Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche
Maatschappij
(NHM).
Kemudian
berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan (www.bri.co.id). Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun 1965 tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor (Exim) (www.bri.co.id). Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-undang Pokok Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun 1968
tentang
Undang-undang
Bank
Sentral,
yang
intinya
mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undangundang No. 21 tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai bank umum (www.bri.co.id). Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi perseroan terbatas. Kepemilikan BRI saat
35
itu masih 100% di tangan Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun 2003, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual 30% saham bank ini, sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., yang masih digunakan sampai dengan saat ini (www.bri.co.id). Sampai sekarang BRI tetap konsisten memfokuskan pada pelayanan kepada masyarakat kecil, diantaranya dengan memberikan fasilitas kredit kepada golongan pengusaha kecil. Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yang semakin pesat maka sampai saat ini BRI mempunyai unit kerja lebih dari 10.200 kantor, ATM BRI lebih dari 19.500 unit, Teras Keliling dan E-Buzz BRI sebanyak lebih dari 500 unit. Pada 19 Januari 2013, BRI juga meluncurkan sistem eTax, yaitu layanan penerimaan pajak daerah secara online melalui layanan cash management. 2. Visi dan Misi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. a. Visi Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah (www.bri.co.id). b. Misi 1) Melakukan
kegiatan
perbankan
yang
terbaik
dengan
mengutamakan pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menegah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat (www.bri.co.id).
36
2) Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dan teknologi informasi yang handal dengan melaksanakan manajemen resiko serta praktek Good Corporate
Governance
(GCG)
yang
sangat
baik
(www.bri.co.id). 3) Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak
yang
berkepentingan
(stakeholders)
(www.bri.co.id). 3. Nilai-nilai Perusahaan a. Transparansi (Transparency) Merupakan keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan relevan serta keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan (www.bri.co.id). b. Akuntabilitas (Accountability) Merupakan
kejelasan
fungsi
dan
pelaksanaan
pertanggungjawaban organ Bank sehingga pengelolaannya berjalan secara efektif (www.bri.co.id). c. Pertanggungjawaban (Repsonsibility) Merupakan kesesuaian pengelolaan Bank dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip pengelolaan Bank yang sehat (www.bri.co.id).
37
d. Independensi (Independence) Merupakan
pengelolaan
Bank
secara
profesional
tanpa
pengaruh/tekanan dari pihak manapun (www.bri.co.id). e. Kewajaran dan Kesetaraan (Fairness) Merupakan keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku (www.bri.co.id). 4. Struktur Organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Wonosari II Kantor Cabang Solo-Kartasura Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian dan posisi yang ada pada setiap organisasi atau perusahaan untuk
menjalankan
kegiatan
perusahaan.
Struktur
organisasi
menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dari masing-masing bagian sesuai dengan batasannya.
38
Kepala Unit
Mantri
Deskman / Customer Service
Teller
Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Wonosari II Kantor Cabang Solo-Kartasura Sumber: PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Wonosari II Kantor Cabang Solo-Kartasura
5. Deskripsi Jabatan dan Fungsi Jabatan Yaitu penjelasan tentang suatu jabatan, tugas dan wewenang serta batasan yang dimiliki karyawan pada suatu perusahaan. Pembagian tugas dibuat untuk membagi pekerjaan secara merata sesuai dengan jabatan dan kemampuan yang dimiliki karyawan sehingga tidak terjadi tindih dalam pelaksanaan tugas. Berikut adalah deskripsi jabatan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Wonosari II Kantor Cabang SoloKartasura:
39
a.
Kepala Unit 1) Tugas Pokok Melaksanakan fungsi manajemen di BRI Unit dalam mengimplementasikan strategi pengembangan kinerja bisnis mikro dengan menciptakan dan memanfaatkan peluang untuk mencapai RXA dan meningkatkan pertumbuhan bisnis mikro berdasarkan prinsip kehati-hatian untuk memastikan kegiatan operasional di BRI Unit dapat terlaksana dengan lancar sesuai ketentuan yang berlaku dalam mencapai target yang ditetapkan. 2) Tugas dan Tanggung Jawab a) Merencanakan,
mengkoordinasikan
dan
menetapkan
strategi pemasaran simpanan dan pinjaman mikro di BRI Unit untuk menghadapi persaingan bisnis mikro, serta meningkatkan portofolio dan market share BRI Unit sesuai dengan ketentuan yang berlaku. b) Mengkoordinasikan
kegiatan
mendukung sinergi bisnis BRI
pemasaran
untuk
serta secara aktif
memperkenalkan dan memasarkan produk BRI Unit untuk mencapai target yang telah ditetapkan. c) Mengembangkan, memonitor, dan mengevaluasi Bisnis BRI Unit di wilayah kerjanya, untuk mencapai target yang telah ditetapkan.
40
d) Mengarahkan, mengkoordinasi dan mengusulkan RKA di tingkat
BRI
Unit,
memantau
dan
mengevaluasi
pelaksanaannya serta mengkoordinasi pelaporannya untuk memastikan
kesesuaian
RKA
dengan
target
yang
ditetapkan. e) Melakukan pembinaan nasabah BRI Unit baik pinjaman maupun simpanan serta menjaga kualitas asset BRI Unit sesuai dengan target yang telah ditetapkan. f) Mengkoordinasi aktivitas penagihan (collection) secara efektif dan efisien terhadap debitur pinjaman BRI Unit yang bermasalah atau yang memiliki indikasi akan bermasalah, untuk mengendalikan timbulnya risiko kredit dengan tetap menjaga hubungan baik dengan debitur dan menjaga citra BRI guna mengendalikan angka Non Performing Loan pinjaman BRI Unit sesuai target yang ditetapkan. g) Mengkoordinasikan,
mengelola,
mengawasi,
dan
memonitor Kas BRI Unit sesuai kewenangannya untuk kelancaran operasional BRI Unit serta menghindari terjadinya kelebihan dan kekurangan kas, memastikan ketentuan maksimal kas tidak terlampaui selama jam pelayanan kas, serta memastikan kecukupan kas untuk
41
operasional BRI Unit sesuai dengan ketentuan yang berlaku. h) Mengkoordinasikan,
memonitor
dan
mengendalikan
pelayanan operasional BRI Unit untuk memastikan pelayanan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. i) Merencanakan,
mengembangkan,
membina
dan
mengevaluasi kompetensi dan kinerja SDM BRI Unit sesuai dengan kewenangan bidang tugasnya untuk memastikan pengelolaan SDM di BRI Unit berjalan sesuai kebijakan dan ketentuan yang berlaku. j) Merencanakan, mengelola dan memonitor kebutuhan logistik di BRI Unit secara tepat sesuai kewenangannya untuk mendukung kelancaran operasional unit kerja serta melaksanakan waskat logistik sesuai ketentuan untuk mengeliminasi terjadinya penyimpangan. k) Mengkoordinasikan dan memonitor sistem administrasi pembukuan BRI Unit untuk keamanan dan pelayanan operasional serta memastikan bahwa sistem operasional di BRI Unit sesuai dengan sistem dan prosedur yang telah ditentukan. l) Mengendalikan kualitas pelayanan kepada nasabah untuk meningkatkan
kepuasan
nasabah
kelancaran pelayanan kepada nasabah.
42
untuk
menjamin
m) Membantu menyelesaikan permasalahan keluhan nasabah, permasalahan lainnya di BRI Unit agar setiap keluhan nasabah dan permasalahan lainnya dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku. n) Melakukan pengawasan, dan memonitor operasional BRI Unit dan memastikan sistem waskat telah berjalan sesuai ketentuan untuk mengeliminasi terjadinya penyimpangan. o) Mengkoordinasikan, memonitor dan mengevaluasi seluruh aktivitas administrasi kantor, data informasi pekerja, logistik dan inventaris BRI Unit untuk memastikan sarana penunjang aktivitas BRI Unit dilaksanakan secara tertib dan sesuai ketentuan yang berlaku. p) Memonitor dan menganalisis laporan-laporan BRI Unit serta
memastikan
kebenarannya
untuk
keperluan
penentuan kebijakan manajemen sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan target yang telah ditetapkan q) Mengarahkan,
mengkoordinasi
dan
memantau
pelaksanaan tindak lanjut Audit di tingkat BRI Unit untuk memastikan tindak lanjut perbaikan dilaksanakan sebagai tanggapan positif atas temuan Audit. r) Melaksanakan kerjasama dan membina hubungan baik dengan nasabah, Unit Kerja lain, Lembaga/Instansi lain atau pihak ketiga terkait lainnya untuk memperlancar
43
pencapaian target yang ditetapkan dan peningkatan kinerja sesuai kewenangannya. s) Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya dari atasan sesuai
peran dan kompetensinya
dalam
mencapai
target/standar yang ditetapkan secara efektif dan efisien, sepanjang tugas pokok sudah diselesaikan. 3) Wewenang a) Memutus permintaan Kupedes di dokumen (berkas) dan sistem (BRINETS) sesuai dengan kewenangan yang diberikan. b) Melakukan approval pada sistem BRINETS untuk Kupedes putusan AMBM/MBM/Pinca. c) Mengusulkan biaya kerugian karena kasus. d) Mengusulkan keringanan bunga Kupedes. e) Memutus/menfiat biaya promosi sesuai kewenangannya. f) Memutus/menfiat
biaya
eksploitasi
sesuai
kewenangannya. g) Menfiat
pencairan/penarikan
simpanan
sesuai
kewenangannya. h) Menfiat
pengiriman
uang
keluar
sesuai
dengan
kewenangannya. i) Melakukan fiat bayar pinjaman yang telah diputus sesuai dengan kewenangannya.
44
j) Menandatangani bilyet deposito sesuai kewenangannya. k) Mengesahkan
transaksi
OB
sesuai
dengan
kewenangannya. l) Memegang kode putar kunci brankas dan kluis lemari berkas pinjaman. m) Menandatangani surat-surat keluar biasa yang terdiri dari surat dan laporan rutin yang ditujukan kepada pihak intern maupun pihak ekstern. n) Bertindak hukum mengikat dengan pihak ketiga dan menghadap
di
muka
pengadilan
dalam
rangka
permasalahan BRI Unit di wilayahnya sesuai ketentuan yang berlaku. o) Mendelegasikan level ID dan User ID pada saat KaUnit keluar kantor. p) Melakukan maintenance data Kupedes. q) Mengusulkan mutasi, promosi dan demosi pekerja BRI Unit bawahannya, mengusulkan reward and punishment (bonus dan hukuman jabatan) pekerja BRI Unit, serta mengusulkan kebutuhan SDM di BRI Unit. b.
Mantri 1) Tugas Pokok Melakukan pemasaran produk BRI Unit (pinjaman, simpanan dan jasa bank lainnya) serta melakukan prakarsa usulan
45
putusan pinjaman BRI Unit sesuai ketentuan yang berlaku agar pinjaman BRI Unit yang diberikan layak dan aman bagi BRI, melakukan pembinaan terhadap debitur pinjaman dan simpanan dalam rangka meningkatkan dan mempertahankan kualitas aset BRI Unit, sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk mendukung pencapaian target yang telah ditetapkan. 2) Tugas dan Tanggung Jawab a) Membuat rencana target pinjaman BRI Unit dan bertanggung jawab atas pencapaiannya agar realisasi pencapaian target lebih terarah dan termonitor serta memastikan pencapaian kinerja telah sesuai dengan target yang ditetapkan. b) Melakukan
penelitian
kelengkapan
dan
keabsahan
dokumen pinjaman BRI Unit, analisa permohonan pinjaman nasabah dan calon nasabah serta memprakarsai usulan putusan pinjaman agar proses pemberian pinjaman sesuai dengan prosedur perkreditan yang berlaku dan berdasarkan prinsip kehati-hatian. c) Melakukan pembinaan,
penagihan dan pengawasan
pinjaman BRI Unit mulai dari pinjaman dicairkan sampai dengan lunas untuk meminimalkan resiko pinjaman serta memastikan proses pembinaan dan pengawasan pinjaman telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
46
d) Melaporkan situasi dan kondisi debitur yang masih lancar maupun memburuk serta memberikan usul, saran dan pemecahannya atau penanggulangannya kepada atasan agar lebih mudah dalam menentukan tindak lanjut penanganannya. e) Memasarkan dan memperkenalkan produk-produk BRI dan menyampaikan hasil kunjungan ke nasabah atau calon nasabah kepada atasan dalam rangka
memperluas
jangkauan pelayanan/ekspansi agar proses marketing lebih efisien dan efektif serta terarah sesuai prioritas. f) Memberikan informasi, saran dan masukan kepada atasan terhadap pelaksanaan promosi produk simpanan dan pinjaman agar kegiatan promosi berjalan efektif agar penggunaan biaya dan sarana promosi lebih optimal serta mengajukan usul-usul/saran-saran untuk memberikan masukan atas kajian kebijakan/ketentuan/sistem dan prosedur yang terkait dengan bidang tugasnya dalam rangka peningkatan kinerja BRI Unit. g) Melaksanakan tindak lanjut Audit sesuai kewenangannya untuk memastikan tindak lanjut perbaikan dilaksanakan sebagai tanggapan positif atas temuan Audit.
47
h) Menyusun laporan-laporan sesuai kewenangannya agar memenuhi ketentuan yang berlaku dan kebutuhan Unit Kerja lain/Instansi terkait. i) Melaksanakan kerjasama dan membina hubungan baik dengan nasabah, Unit Kerja lain, Lembaga/Instansi lain atau pihak ketiga terkait lainnya untuk memperlancar pencapaian target yang ditetapkan dan peningkatan kinerja sesuai kewenangannya. j) Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya dari atasan sesuai
peran dan kompetensinya
dalam
mencapai
target/standar yang ditetapkan secara efektif dan efisien, sepanjang tugas pokok sudah diselesaikan. 3) Wewenang a) Memprakarsai permintaan pinjaman b) Memproses dan mengusulkan permintaan pinjaman c.
Deskman/Customer Service 1) Tugas Pokok Memberikan kelancaran dan ketepatan pelayanan administrasi kepada nasabah atau calon nasabah dan yang akan menggunakan jasa perbankan BRI Unit serta pelayanan internal berdasarkan prosedur yang jelas dengan administrasi yang relatif kompleks untuk kepentingan bisnis BRI dan
48
memastikan bahwa pelayanan administrasi telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2) Tugas dan Wewenang a) Menata usaha register-register yang berkaitan dengan pemberian kredit b) Menata usaha register pemberantasan tunggakan c) Memberikan pelayanan administrasi kepada nasabah atau calon nasabah pinjaman dengan sebaik-baiknya d) Mengelola penyimpanan berkas-berkas pinjaman dan melakukan review dokumen sesuai dengan ketentuan yang berlaku e) Mengerjakan semua laporan BRI yang berkaitan dengan kredit d.
Teller 1) Tugas Pokok Memberikan pelayanan transaksi kas ataupun overbooking, serta memberikan pelayanan pembayaran dari dan ke nasabah untuk kepentingan bisnis BRI sesuai dengan sistem dan prosedur operasional BRI berdasarkan prosedur yang jelas dengan
permasalahan
memastikan ketentuan
yang
tugas/kegiatan sistem
dan
relatif telah
prosedur
kompleks
untuk
dilaksanakan
sesuai
yang
berlaku
mendukung pencapaian target yang telah ditetapkan.
49
untuk
2) Tugas dan Wewenang a) Membuat aplikasi tambahan kas awal dan menerima uang dari supervisor. b) Menerima uang setoran dari nasabah dan mencocokkan dengan tanda setoran. c) Meneliti
keabsahan
bukti
yang
diterima
masuk
kelengkapan MCS sebesar dibayarkan kepada yang berhak. d) Mengesahkan dalam OLSIB dan menandatangani bukti kas atas transaksi yang melebihi batas wewenangnya. e) Meminta pengesahan/fiat bayar kepada pejabat yang berwenang
atas
transaksi
yang
melebihi
batas
wewenangnya. f) Mengelola dan menyetorkan uang fisik kas kepada supervisor baik selama pelayanan kas maupun akhir hari. g) Memelihara register perincian sisa kas. h) Membayar biaya-biaya hutang, realisasi kredit dan transaksi lainnya yang kwitansinya telah disahkan oleh pejabat yang berwenang.
50
6. Produk PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Wonosari II Kantor Cabang Solo-Kartasura a. Produk Simpanan 1) Simpedes Simpanan masyarakat dalam bentuk tabungan dengan maata uang rupiah, yang jumlah penyetoran dan pengambilannya tidak dibatasi baik frekuensi maupun jumlahnya, sepanjang memenuhi ketentuan yang berlaku. 2) Britama Produk tabungan beragam kemudahan dengan didukung fasilitas e-banking dan sistem real time online yang akan memungkinkan nasabah untuk bertransaksi kapanpun dan dimanapun. 3) Tabunganku Produk tabungan perorangan dengan berbagai kemudahan persyaratannya. Produk ini juga dikeluarkan oleh bank-bank lain di Indonesia untuk menumbuhkan dan meningkatkan budaya menabung bagi masyarakat serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. b. Produk Pinjaman 1) Kupedes Kredit dengan bunga bersaing yang bersifat umum untuk semua sektor ekonomi, ditujukan untuk individual (badan
51
usaha maupun perorangan) yang memenuhi persyaratan, serta dapat pula diberikan kepada golongan berpenghasilan tetap dan juga dapat diberikan kepada pensiunan yang membutuhkan biaya untuk usahanya setelah pensiun dari tempat kerjanya. 2) Kredit Usaha Rakyat (KUR) Kredit yang diberikan kepada pengusaha kecil yang memiiki usaha produktif. Dikarenakan terjadi pergantian pemerintahan, maka KUR dihentikan dan dimodifikasi menjadi Kupedes Rakyat. 3) Kredit BRIGuna Kredit yang diberikan kepada calon debitur/debitur dengan sumber pembayaran yang berasal dari sumber penghasilan tetap/fixed income (gaji/uang pensiun).
B. Analisis dan Pembahasan 1. Prosedur Pemberian Kredit Umum Pedesaan (Kupedes) Pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Wonosari II Kantor Cabang Solo-Kartasura Kredit Umum Pedesaan (Kupedes) merupakan kredit yang sudah cukup dikenal dalam masyarakat, karena memiliki beberapa manfaat seperti mendukung berbagai keperluan pembiayaan semua jenis usaha dengan memenuhi kebutuhan modal kerja dan investasi, mendukung pemenuhan kebutuhan lainnya seperti pembiayaan pendidikan,
52
perbaikan rumah, pembelian kendaraan, serta berlaku untuk semua sektor usaha, meliputi pertanian, perdagangan, perindustrian, maupun jasa lainnya. Dengan berbagai manfaat yang diberikan oleh Kupedes, manfaatmanfaat tersebut diharapkan dapat menarik minat masyarakat untuk mengembangkan usahanya dengan mengajukan permintaan kredit untuk produk Kupedes. a. Persyaratan Pengajuan Kupedes Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Wonosari II Kantor Cabang Solo-Kartasura 1) Calon debitur harus mempunyai usaha yang layak. 2) Surat keterangan usaha dari desa. 3) Agunan, berupa sertifikat tanah atau sertifikat tanah & bangunan, 4) Photocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK). 5) Menyelesaikan kewajiban membayar pinjaman yang lain apabila memiliki pinjaman di bank yang sama ataupun di tempat lain. 6) Minimal usaha 1 tahun. b. Batasan (Plafond) Besarnya plafon Kupedes adalah dari Rp25.000 sampai dengan Rp100 juta yang sumber pembayaran kembali kreditnya berasal dari pendapatan tetap peminjam.
53
c. Suku Bunga Kupedes Bunga yang ditetapkan saat ini adalah sebesar 1,025% untuk plafond sampai dengan Rp20 juta, 1,2 % untuk plafond sampai dengan Rp 100 juta. Perhitungan suku bunga Kupedes saat ini ditetapkan dengan perhitungan flat rate system yaitu bahwa bunga Kupedes dihitung dari besarnya kredit mula-mula dan dibebankan sepanjang jangka waktu kredit. Dasar pertimbangan ditetapkannya flat rate system dalam penghitungan bunga Kupedes tersebut antara lain: 1) Memberikan keuntungan 2) Sesuai kondisi pasar 3) Memudahkan perhitungan d. Prinsip-prinsip Penilaian Kredit Pengajuan kredit tidak serta merta disetujui langsung oleh Bank. Bank perlu mengetahui lebih lanjut tentang latar belakang para calon debitur. Dalam hal ini Bank melakukan analisis terhadap calon debitur dengan menggunakan prinsip penilaian kredit. Prinsip-prinsip penilaian kredit ini lebih dikenal dengan prinsip 5C, yaitu: 1) Character Sifat atau watak calon debitur harus benar-benar dipercaya. Dilihat dari latar belakang pekerjaan, lingkungan dan interview dengan calon debitur.
54
2) Capacity Untuk melihat kemampuan calon debitur dalam membayar kredit yang dihubungkan dengan kemampuan mengelola bisnis. 3) Capital Untuk mengetahui sumber-sumber pembiayaan yang dimiliki nasabah terhadap usaha yang akan dibiayai oleh bank. 4) Collateral Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik maupun non fisik. 5) Condition Untuk menilai kondisi ekonomi sekarang dan yang akan datang. e. Fungsi-fungsi Terkait 1) Fungsi Customer Service Menerima syarat-syarat administrasi dari calon debitur, melakukan verifikasi berkas dan melakukan BI checking dalam Sistem Informasi Debitur (SID). 2) Fungsi Kepala Unit Melakukan pemeriksaan berkas SKPP dan memberi keputusan terkait kredit yang diajukan. 3) Fungsi Mantri Melakukan kunjungan lapangan (survey) di lokasi tempat usaha nasabah, melakukan analisis dan evaluasi terhadap keadaan
55
nasabah dan keadaan usaha nasabah dan membuat Laporan Kunjungan Nasabah (LKN). f. Dokumen yang Digunakan 1) Dokumen Persyaratan Pengajuan Kupedes Dokumen
persyaratan
pengajuan
Kupedes
merupakan
dokumen yang harus dilampirkan calon debitur yang akan mengajukan kredit Kupedes pada BRI Unit Wonosari II. Dokumen tersebut terdiri dari, Kartu Tanda Penduduk asli dan photocopy, photocopy Kartu Keluarga, Surat Keterangan Usaha (SKU) dari desa, photocopy sertifikat tanah atau sertifikat tanah dan bangunan. 2) Aplikasi Permohonan Kupedes Aplikasi permohonan Kupedes adalah formulir yang harus diisi dan ditandatangani oleh calon debitur yang akan mengajukan kredit Kupedes pada BRI Unit Wonosari II. 3) Dokumen Sistem Informasi Debitur (SID) Dokumen SID adalah dokumen yang menunjukkan semua catatan kredit calon debitur. 4) Laporan Kunjungan Nasabah Laporan kunjungan nasabah adalah laporan tertulis yang dibuat oleh Mantri setelah melakukan kunjungan lapangan (survey), dan melakukan analisa serta evaluasi terhadap keadaan nasabah dan usaha nasabah.
56
5) Kwitansi Terdiri dari 3 rangkap kwitansi, rangkap pertama berfungsi sebagai arsip, kedua untuk diserahkan kepada debitur, ketiga untuk disimpan oleh teller. g. Prosedur Kupedes Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Wonosari II Kantor Cabang Solo-Kartasura Permohonan kredit yang diajukan oleh calon debitur tidak dapat langsung disetujui oleh Bank. Hal ini disebabkan karena Bank perlu meminimalisir adanya resiko kredit yang ditimbulkan dari calon debitur. Oleh karena itu setiap calon debitur yang akan mengajukan permohonan kredit harus melalu beberapa prosedur, yaitu: a) Calon debitur datang langsung ke BRI Unit Wonosari II dengan menyerahkan syarat-syarat
administrasi yang
berupa photocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK), Surat Keterangan Usaha (SKU) dari desa, sertifikat tanah atau sertifikat tanah dan bangunan kepada Customer Service. b) Customer Service menerima syarat-syarat administrasi tersebut dan mengumpulkan berkas-berkas tersebut dalam satu map dan menyerahkan formulir permohonan kepada calon debitur untuk diisi dan ditandatangani, selanjutnya
57
berkas ini disebut berkas Surat Keterangan Permohonan Pinjaman atau SKPP). c) Customer
Service
melakukan
BI
checking
(Sistem
Informasi Debitur atau SID) yang diinput melalui komputer. Nama calon debitur akan muncul dalam SID dan akan terlihat apakah calon debitur tersebut sudah mempunyai pinjaman di bank yang sama ataupun di perusahaan lain. Apabila
nasabah
menyelesaikan pinjaman,
masih
pinjaman
maka
memiliki
kewajiban
sebelumnya/belum
Customer Service
berhak
untuk
melunasi menolak
permohonan kredit tersebut. Sedangkan apabila calon debitur tersebut bersih dari pinjaman lainnya/telah melunasi pinjaman sebelumnya maka Customer Service akan menyerahkan berkas SKPP tersebut kepada Kepala Unit. d) Kepala Unit akan memeriksa berkas SKPP tersebut, setelah diperiksa maka berkas SKPP tersebut akan diserahkan kepada Mantri untuk ditindak lanjuti. e) Mantri akan mengadakan kunjungan lapangan/survey ke rumah dan lokasi usaha calon debitur. Setelah itu mantri akan
mengerjakan
berkas-berkas
tersebut
dengan
menganalisis menggunakan prinsip analisis 5C. f) Setelah melakukan survey dan menganalisa keadaan usaha calon debitur, Mantri membuat laporan secara tertulis dalam
58
Laporan Kunjungan Nasabah (LKN). LKN tersebut dimasukkan kedalam berkas SKPP dan diserahkan kepada Customer Service untuk diverifikasi. g) Customer Service akan memverifikasi kelengkapan berkas SKPP tersebut. Verifikasi yang dimaksud adalah memeriksa kembali kelengkapan data nasabah. Selanjutnya berkas SKPP tersebut diserahkan kepada Kepala Unit. h) Kepala Unit menerima berkas SKPP untuk diputuskan disetujui atau tidak. Apabila tidak disetujui, berkas tersebut akan dikembalikan ke Customer Service dan Customer Service
akan
menghubungi
calon
debitur
dan
memberitahukan bahwa permohonan kredit yang diajukan tidak diterima. Sedangkan apabila disetujui, berkas SKPP akan diserahkan ke Customer Service untuk segera ditindak lanjuti. i) Customer
Service
akan
menghubungi
debitur
dan
memberitahu bahwa permohonan kredit yang diajukan diterima, dan juga memberitahu debitur untuk datang ke BRI Unit Wonosari II dengan membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) asli suami dan istri, Kartu Keluarga (KK), sertifikat tanah atau sertifikat tanah dan bangunan asli, buku tabungan. Selanjutnya Customer Service akan membuat kwitansi rangkap 3 untuk arsip, debitur dan teller.
59
j) Customer Service menyerahkan kwitansi yang digunakan teller untuk divalidasi dan sebagai arsip yang disimpan oleh teller. k) Teller
memvalidasi
memvalidasi,
teller
kwitansi akan
tersebut
memanggil
dan debitur
setelah yang
bersangkutan untuk menerima buku tabungan dan uang.
60
h. Bagan Alir Prosedur Pemberian Kredit Debitur
8
Mulai
Buku Tabungan Sertifikat
Menyerahkan berkas-berkas KK KTP SKU Sertifikat KK
9
KTP
Mengisi formulir
pendaftaran
SKPP
1
Gambar 3.3 Flowchart Bagian Debitur
61
Customer Service 1
4
SKPP
LKN SID SKPP
BI checking Melakukan verifikasi dokumen Pinjaman belum lunas
SKPP
Sistem Informa si Debitur (SID)
Bebas pinjaman LKN SID SKPP
SID SKPP
5 Debitu r
2
Gambar 3.4 Flowchart Bagian Customer Service 62
Customer Service
7
6
SKPP
Memberitahu debitur bahwa permohonan kreditnya tidak disetujui
Debit ur
Buku Tabungan Sertifikat
LKN
LKN SID
9
SID KK KTP
SKPP
Memberitahu debitur bahwa permohonan kreditnya disetujui
Membuat kwitansi
3
8
2
1 Kwitansi
10 Debit ur
N
Gambar 3.7 Flowchart Bagian Customer Service 63
Mantri 3
SID SKPP
Melakukan survey & membuat Laporan Kunjungan Nasabah (LKN)
LKN SID SKPP
4
Gambar 3.6 Flowchart Bagian Mantri 64
Kepala Unit 5
2
LKN
SID
SID
SKPP
SKPP
Memeriksa dokumen
TIDAK
Disetujui atau tidak
LKN
SID
SID
SKPP
LKN SID
SKPP
SKPP
3 6
Gambar 3.5 Flowchart Kepala Unit
65
7
Teller 10
Kwitansi 2
Memvalidasi kwitansi
Kwitansi yang sudah divalidasi
Mencairkan uang dan memberikan kepada debitur
Selesai
Gambar 3.8 Bagian Teller 66
2. Evaluasi Sistem Pengendalian Internal pada Prosedur Pemberian Kredit Umum Pedesaan (Kupedes) pada BRI Unit Wonosari II Prosedur pemberian Kupedes yang melewati beberapa tahapan prosedur yang mempunyai maksud untuk mengurangi adanya penyimpangan-penyimpangan
maupun kesalahan-kesalahan
yang
dapat terjadi. Prosedur tersebut tentunya memudahkan bagi pihak BRI sebagai pihak yang menjalankan dan dengan adanya prosedur yang rinci tersebut maka nasabah hanya tinggal menunggu tindak lanjut dari pihak BRI apabila sudah menyelesaikan syarat-syarat administrasi. Prosedur pemberian Kupedes pada BRI Unit Wonosari II sudah menggunakan sistem pengendalian internal yang baik, ditunjukkan dengan adanya prosedur BI checking yang dapat menunjukkan rincian kredit calon debitur yang terdapat di bank manapun. Selain itu, tercapainya unsur-unsur pokok sistem pengendalian internal yang terdiri dari struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas, sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, hutang, pendapatan dan biaya, dan praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit, serta karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggungjawabnya.
67
Kriteria Sistem Pengendalian Internal
BRI
Kesimpulan
yang Baik 1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggungjawab fungsional yang tegas. √
a. Pemisahan fungsi
Fungsi operasi
operasi dan
dilaksanakan oleh
penyimpanan dari
Mantri
fungsi akuntansi √
b. Suatu fungsi tidak
Penyimpangan-
boleh diberi
penyimpangan yang
tanggungjawab
dapat terjadi dapat
penuh untuk
diminimalisir dengan
melaksanakan
memberi
semua tahap suatu
tanggungjawab yang
transaksi
berbeda pada setiap fungsinya. √
2. Sistem wewenang dan
Adanya catatan resmi
prosedur pencatatan
mengenai rincian
yang memberikan
kekayaan, utang,
68
perlindungan yang
pendapatan dan biaya
cukup terhadap
yang diotorisasi oleh
kekayaan, utang,
pejabat berwenang
pendapatan dan biaya
dapat dijadikan tolak ukur untuk mengetahui perubahan kekayaan, utang, pendapatan dan biaya
3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi √
a. Penggunaan
Formulir permohonan
formulir bernomor
kredit dimasukkan ke
urut tercetak yang
dalam stopmap
pemakaiannya
dengan nomor urut
dipertanggungjawa
agar memudahkan
bkan oleh yang
pencarian data
berwenang
69
√
b. Pemeriksaan mendadak
Adanya pemeriksaan yang mendadak menuntut karyawan untuk selalu bekerja secara optimal
√
c. Setiap transaksi
Semua fungsi yang
tidak boleh
ada turut
dilaksanakan dari
berpartisipasi dalam
awal sampai akhir
menjalankan proses
oleh satu orang unit
pengerjaan kredit dari
organisasi tanpa ada
awal sampai akhir
campur tangan dari
dengan berbeda tugas
orang lain
dan wewenang √
d. Perputaran jabatan
Perputaran jabatan dilakukan menunggu keputusan dari Kantor Cabang
√
e. Keharusan
Setiap karyawan yang
pengambilan cuti
ingin mengambil cuti
bagi karyawan yang
diperbolehkan
berhak √
f. Secara periodik diadakan
Dilakukan setiap bulan
70
pencocokan fisik kekayaan dengan catatannya √
g. Pembentukan unit
Adanya auditor yang
organisasi yang
dibentuk dari Kantor
bertugas untuk
Cabang yang dapat
mengecek
mengevaluasi
efektivitas unsur-
efektivitas segala
unsur sistem
aktivitas dan
pengendalian intern
kekayaan
yang lain √
4. Karyawan yang
Karyawan-karyawan
mutunya sesuai
yang dipekerjakan
dengan
adalah karyawan
tanggungjawabnya
yang kompeten dan bertanggungjawab dengan tugas dan tanggungjawabnya karena telah mendapatkan pelatihan kerja.
Tabel 3.1 Kriteria Sistem Pengendalian Internal yang Baik
71
C. Temuan Berdasarkan pembahasan di atas, prosedur pemberian Kupedes pada BRI Unit Wonosari II sudah cukup baik dengan prosedur yang teratur dengan menggunakan dokumen-dokumen terkait dan fungsi-fungsi terkait menjalankan tanggungjawab dengan cukup baik. Pengendalian internal yang diberlakukan sudah cukup baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan terpenuhinya unsur-unsur pokok pengendalian internal yang baik yaitu struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas, sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, hutang, pendapatan dan biaya, dan praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit, serta karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggungjawabnya. Oleh karena itu, dengan terpenuhinya unsur-unsur pokok tersebut dapat dikatakan bahwa prosedur pemberian Kupedes sudah memberlakukan sistem pengendalian internal yang cukup baik untuk meminimalisir adanya penyimpangan-penyimpangan yang dapat merugikan pihak BRI dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Berikut ini akan diuraikan kelebihan dan kekurangan prosedur pemberian Kupedes pada BRI Unit Wonosari II Kantor Cabang SoloKartasura: 1) Kelebihan a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas. Setiap bagian dipisahkan oleh fungsi dan tanggung
72
jawab yang berbeda agar dapat memudahkan menyelesaikan pekerjaan yang ada dan meminimalisir terjadinya penyimpangan yang dapat terjadi antara satu fungsi dengan fungsi lainnya. b. Prosedur pencatatan yang cukup terhadap kekayaan, hutang, pendapatan dan biaya, serta adanya pembukuan di setiap akhir hari kerja. Bukti-bukti transaksi setiap hari disimpan di setiap akhir hari kerja. c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit. Karyawan-karyawan melaksanakan tugas dan fungsi setiap bagian sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diserahkan kepada karyawan. d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggungjawabnya. Karyawan-karyawan yang dipekerjakan adalah karyawan yg kompeten dan bertanggung jawab terhadap pekerjaannya, karena ketika karyawan tersebut diterima untuk bekerja akan mendapatkan pelatihan terlebih dahulu. e. Prosedur pemberian kredit yang dijalankan tidak perlu melewati proses yang rumit. f. Dalam rangka meminimalisir risiko kredit, melibatkan pihak eksternal (BI checking untuk memperoleh Sistem Informasi Debitur atau SID) yang dapat menunjukkan riwayat pinjaman debitur di bank manapun dan menggunakan prinsip analisa kredit
73
5C dalam memutuskan apakah permohonan kredit disetujui atau tidak disetujui dapat mempermudah pengambilan keputusan 3. Kekurangan a. Proses kunjungan lapangan/survey membutuhkan waktu yang tidak sedikit, sehingga mengakibatkan mundurnya proses realisasi kredit yang diajukan. b.
Selama
pengajuan
permohonan
kredit
sampai
dengan
direalisasikan atau tidaknya permohonan tersebut memakan waktu cukup lama, bahkan bisa sampai berganti hari. c. Banyaknya permohonan pengajuan kredit yang mengakibatkan lamanya proses pengerjaan kredit tersebut tidak sebanding dengan jumlah karyawan yang ada.
74