BAB II TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1
Pengertian Biaya Menurut Committee On Terminology biaya adalah semua biaya yang telah dikenakan dan
dapat dikurangkan pada penghasilan. Sedangkan Menurut Sofyan (2001:54) mendefinisikan biaya sebagai penurunan gross dalam asset atau kenaikan gross dalam kewajiban yang diakui dan dinilai menurut prinsip Akuntansi yang diterima yang berasal dari kegiatan mencari laba yang dilakukan perusahaan. Menurut Supriyono (2000:23) Biaya (Cost) sebagai arus keluar aktiva. Penggunaan aktiva atau munculnya kewajiban atau kombinasi keduanya selama suatu periode yang disebabkan oleh pengiriman barang, pembuatan barang, pembebanan jasa atau pelaksanaan kegiatan lainnya yang merupakan kegiatan utama perusahaan. Menurut Horngren (1998:24) mendefinisikan biaya adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkui pembagian kepada penanam modal. Sedangkan menurut Harahap (2001:33) mendefinisikan biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu, sehingga biaya dalam arti luas diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva.
Adapun menurut Belkaoui (1992:16) mendefinisikan Biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan atau revenue yang akan dipakai sebagai pengurang penghasilan. Menurut Mulyadi (2001:8) mendefinisikan Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi, sedang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Biaya sebagai pengorbanan sumber daya atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat di saat sekarang atau di masa yang akan datang bagi perusahaan. Dalam arti luas biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam arti sempit biaya merupakan bagian dari pada harga pokok yang dikorbankan di dalam usaha untuk memperoleh penghasilan. 2.1.2
Penggolongan Biaya Penggolongan biaya adalah proses mengelompokkan secara sistematis atas keseluruhan
elemen yang ada ke dalam golongan-golongan tertentu yang lebih ringkas untuk dapat memberikan informasi yang lebih punya arti atau lebih penting. Menurut Harahap (1994:13) biaya dibagi menjadi tiga golongan yaitu: a. Biaya yang dihubungkan dengan penghasilan pada periode itu. b. Biaya yang dihubungkan dengan periode tertentu yang tidak dikaitkan dengan penghasilan c. Biaya yang karena alasan praktis tidak dapat dikaitkan dengan periode manapun
Terdapat lima cara penggolongan biaya menurut Wilkinson (1995:10), yaitu penggolongan biaya menurut: a. Obyek pengeluaran Dalam penggolongan ini, nama obyek pengelaran merupakan dasar penggolongan biaya. Misalnya nama obyek pengeluaran adalah bahan bakar, maka semua pengeluaran yang berhubungan dengan bahan bakar disebut "biaya bahan bakar". b. Fungsi pokok dalam perusahaan Dalam perusahaan manufaktur, ada tiga fungsi, yaitu fungsi produksi fungsi pemasaran, dan fungsi administrasi dan umum. Oleh karena itu dalam perusahaan manufaktur, biaya dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu:
1. Biaya produksi. Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual.Contohnya adalah biaya depresiasi mesin dan equipment, biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya gaji karyawan yang bekerja dalam bagian-bagian, baik yang langsung maupun yang tidak langsung berhubugan dengan proses produksi. 2. Biaya pemasaran. Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk. Contohnya adalah biaya biaya promosi, biaya angkutan dari gudang perusahaan ke gudang pembeli, gaji karyawan bagian-bagian yang melaksanakan kegiatan pemasaran, biaya contoh (sample).
3. Biaya administrasi dan umum. Merupakan biaya-biaya untuk mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk. Contohnya biaya ini adalah biaya gaji karyawan, bagian keuangan, akuntansi, personalia dan bagian hubungan masyarakat. c. Hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai. Dalam hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dapat dikelompokkan menjadi dua golongan: 1. Biaya langsung (direct cost) Biaya langsung adalah biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai.Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.Biaya langsung departemen (direct departemen cost) adalah semua biaya yang terjadi di dalam departemen tertentu.Contohnya adalah biaya tenaga kerja yang bekerja dalam departemen pemeliharaan dan biaya depresiasi mesin yang dipakai dalam departemen tersebut. 2. Biaya tak langsung (indirect cost) Biaya tak langsung adalah biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai.Biaya tak langsung dalam hubungannya dengan produk disebut dengan istilah biaya produksi tak langsung atau biaya overhead pabrik (factory overhead cost). Contohnya biaya yang terjadi di Pembangkit Tenaga Listrik (biaya ini dinikmati oleh departemen-departemen lain dalam perusahaan, baik
untuk penerangan maupun untuk menggerakkan mesin dan equipment yang pemakai listrik). d. Perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan. Dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya dapat digolongkan menjadi: 1. Biaya variabel. Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Contohnya adalah biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. 2. Biaya semi variable Biaya semivariabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya ini mengandung unsur biaya tetap dan unsur biaya variabel. 3. Biaya semi tetap Biaya semi tetap adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang kostan pada volume produksi tertentu. 4. Biaya tetap Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisaran volume kegiatan tertentu.Contohnya adalah gaji direktur produksi. e. Jangka waktu manfaatnya Menurut jangka waktu manfaatnya, biaya dapat dibagi menjadi dua
1. Pengeluaran modal (capital expenditures) Biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi (biasanya satu tahun).Pengeluaran modal ini pada saat terjadi dibebankan sebagai harga pokok aktiva, dan dibebankan dalam tahun-tahun yang menikmati manfaatnya dengan cara didepresiasi. diamortisasi atau didepresi. 2. Pengeluaran pendapatan (revenue expenditures) Biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut. Menurut Usry dan William (2006:58) biaya diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu: a. Biaya Tetap Biaya tetap didefinisikan sebagai biaya yang secara total tidak berubah saat aktivitas bisnis meningkat atau menurun.Meskipun beberapa jenis biaya tampak sebagai biaya tetap, semua biaya sebenarnya bersifat variable dalam jangka panjang.Jika semua aktivitas bisnis menurun sampai titik nol dan tidak ada prospek untuk kenaikan,perusahaan akan melikuidasi dan menghindari semua biaya. Jika aktivitas diharapkan untuk meningkat diatas kapasitas yang sekarang, biaya tetap harus dinakkan untuk menangani peningkatan volume yang dipekirakan. b. Biaya Variabel Biaya variable didefinisikan sebagai biaya yang seara total meningkat secara proporsional
terhadap
peningkatan
dalam
aktivitas
dan
menurun
secara
proporsional terhadap penurunan dalam aktivitas. Biaya variable biasanya dapat diidentifikasikan langsung dengan aktivitas yang menimbulkan biaya.
c. Biaya Semivariabel Biaya semivariabel didefinisikan sebagai biaya yang memperlihatkan baik karakteristik-karakteristik dari biaya tetap maupun biaya variabel.
2.1.3
Biaya operasional Bank Biaya operasional pada bank bisa diartikan sebagai biaya variabel (tidak tetap) yang besarnya
tergantung pada besarnya atau banyaknya kegiatan operasional bank. Adapun biaya operasional pada bank meliputi bahan baku berupa ATK,biaya tenaga kerja, biaya lembur, biaya pemeliharaan, biaya telepon, listrik dan air.
2.2 Klasifikasi Pendapatan Bedasarkan definisi diatas, pendapatan dapat diklasifikasikan dalam dua bagian sebagaimana sifatnya yaitu: 1. Pendapatan Operasional Pendapatan operasional adalah pendapatan yang diterima perusahaan, yang ada hubungannya secara langsung dengan usaha (operasi) pokok perusahaan. 2. Pendapatan Non Operasional Pendapatan non operasional adalah pendapatan yang diterima perusahaan, yang tidak ada hubungannya secara langsung dengan usaha (operasi) pokok perusahaan. Adapun jenis-jenis pendapatan operasional antara lain adalah :
a. Penjualan (Sales) Adalah penjualan barang-barang yang menjadi obyek usaha pokok perusahaan.Bagi perusahaan perdagangan, penjualan merupakan hasil penjualan barang-barang dagangnya.Sedangkan bagi perusahaan industry, penjualan merupakan hasil penjualan barang-barang hasil produksinya. Penjualan (Sales) dapat dibedakan atas : 1) Penjualan Bruto (Gross Sales) Yaitu sebuah hasil penjualan, sebelum dikurangi dengan berbagai potongan atau pengurangan-pengurangan lainnya. 2) Penjualan Netto (Nett Sales) Yaitu hasil penjualan bersih yang sudah diperhitungkan (dikurangkan) berbagai potongan dan pengurangan-pengurangan lainnya. b. Potongan Pembelian Tunai Adalah potongan yang diperoleh perusahaan karena dalam melakukan pembelian barang-barang yang merupakan obyek usaha pokok perusahaan dengan pembayaran tunai. c. Penerimaan Tambahan dari Pembelian Adalah tambahan barang (ekstra) yang diterima dari pihak penjual karena perusahaaan dalam melakukan pembelian barang-barang dengan pembayaran tunai dalam jumlah besar (partai).
2.2.1
Pengertian Bank Berdasarkan UU No.10 Tahun 1998 Perbankan Pasal 1 Bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat, dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya, dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Definisi Bank menurut Kasmir (2011:110) pengertian bank adalah sebagai berikut : “Bank adalah suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan antara pihakpihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak-pihak yang memerlukan dana serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran.” Dari beberapa pengertian di atas, dapat di ambil kesimpulan bahwa pada dasarnya Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang mempunyai fungsi sebagai mediator atau perantara bagi peredaran lalu lintas uang, yaitu dalam bentuk simpanan dan kemudian mengelola dana tersebut dengan jalan meminjamkan kepada masyarakat yang memerlukan dana. 2.2.2
Fungsi Bank Secara umum bank mempunyai fungsi sebagai penghimpun dana dari masyarakat
kemudian menyalurkannya kembali kepada masyarakat dengan berbagai macam kredit. Selain fungsi utama di atas, bank juga berfungsi: a. Mengedarkan,memelihara dan menjaga stabilitas nilai uang.
a. Perantara dalam lalu lintas pembayaran, misalnya jasa pengiriman uang, jasa penagihan/penyelesaian utang piutang, jasa melakukan pembayaran, jasa jual beli efek, jasa jual beli valas dan lain-lain. 2.2.3
Jenis dan Macam Lembaga Perbankan Berdasarkan Undang-undang No.14/1967 terdapat berbagai jenis bank. Namun dalam
skripsi ini penulis hanya membagi dalam tiga jenis, yaitu dilihat dari fungsinya, dari segi kepemilikannya dan dari segi penciptaan uang giral. a.
Dilihat dari segi fungsinya 1. Bank Sentral (Central Bank) ialah Bank Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Dasar 1945 dan yang didirikan berdasarkan Undangundang No.13/1968. 2. Bank Umum (Comercial Bank) ialah bank yang dalam pengumpulan dananya menerima simpanan dalam bentuk giro dan deposito dan dalam usahanya terutama memberikan kredit jangka pendek. 3. Bank Tabungan (Saving Bank) ialah bank yang dalam pengumpulan dananya menerima simpanan dalam bentuk tabungan dan dalam usahanya terutama memperbungakan dananya dalam kertas berharga. 4. Bank
Pembangunan
(Development
Bank)
ialah
bank
yang
dalam
pengumpulan dananya terutama menerima simpanan dalam bentuk deposito dan atau mengeluarkan kertas berharga jangka menengah dan panjang, serta
dalam usahanya terutama memberikan kredit jangka menengah dan panjang di bidang pembangunan. 5. Bank Desa (Rural Bank) ialah bank yang menerima simpanan dalam bentuk uang dan natura (padi, jagung dan sebagainya) dan dalam usahanya memberikan kredit jangka pendek dalam bentuk uang maupun dalam bentuk natura kepada sektor pertanian dan pedesaan. b.
Dilihat Dari Segi Kepemilikannya 1.
Bank-bank Milik Negara, terdiri dari: a. Bank Sentral atau Bank Indonesia yang didirikan dengan Undang-undang No.13/1968. b. Bank-bank Umum Milik Negara, terdiri dari: 1) Bank Negara Indonesia 1946 (BNI 46) yang didirikan dengan Undangundang No.17/1968. 2) Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang didirikan dengan Undang-undang No.21/1968. 3) Bank Tabungan Negara (BTN) yang didirikan dengan Undang-undang No.20/1968. 4) Bank Mandiri yang merupakan gabungan (merger) dari Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor dan Bank Pembangunan Indonesia sesuai Akta No.100 tanggal 24 Juli 1999 dari Sucipto, SH notaris di Jakarta.
c. Bank Milik Pemerintah Daerah Dewasa ini bank milik pemerintah daerah adalah bank-bank pembangunan daerah yang terdapat pada setiap daerah tingkat I.Bank ini didirikan berdasarkan Undang-undang No.13/1962. 2.
Bank Milik Swasta Bank milik swasta dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu: a)
Bank-bank Milik Swasta Nasional, yaitu bank-bank yang seluruh sahamnya dimiliki warga Negara Indonesia dan atau badan-badan hukum yang peserta dan pimpinannya terdiri atas warga Negara Indonesia. Bank milik swasta ini dapat berbentuk bank umum swasta, bank tabungan swasta, bank pembangunan swasta.
b)
Bank Milik Swasta Asing adalah bank-bank yang seluruh sahamnya dimiliki oleh warga Negara asing dan atau badan-badan hukum yang peserta dan pimpinannya terdiri atas warga negara asing.
c.
Bank Koperasi Bank koperasi adalah bank yang modalnya berasal dari perkumpulanperkumpulan koperasi. Bank Koperasi dapat berbentuk Bank umum koperasi, bank tabungan koperasi dan Bank pembangunan koperasi.
2.2.4 Kegiatan Usaha Bank Umum Ditinjau dari kegiatannya, usaha yang dapat dilakukan oleh suatu bank umum meliputi :
a) menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan / atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. b) memberikan kredit. c) menerbitkan surat pengakuan hutang. d) membeli, menjual atau menjamin surat-surat berharga atas resiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya. e) memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah. f) menempatkan dana atau meminjamkan dana kepada bank lain. g) menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga. h) menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga. i) melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat. j) menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil. k) melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang keuangan seperti sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek, asuransi serta lembaga kliring, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. l) melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi kegagalan kredit, dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. m) menyediakan pembiayaan dan atau melakukan kegiatan lain berdasarkan Prinsip Syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
n) melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan dengan Undang-undang yang berlaku.
Dari berbagai jenis kegiatan yang dapat dilakukan oleh bank tersebut diatas,dapat disimpulkan bahwa kegiatan suatu bank tidak hanya meliputi penghimpunan dana dan penyaluran kredit tetapi mempunyai lingkup kegiatan yang lebih luas. Adapun jasa-jasa bank antara lain : 1. Lalu lintas pembayaran dalam dan luar negeri a. pengiriman uang (transfer) b. inkaso (collection) c. pembukaan letter of credit (L/C) 2. Jasa-jasa bank lainnya a. Jual beli cek perjalanan/turis (traveller cheque) b. Jual beli uang kertas c. Kartu kredit d. Bank garansi e. Aktivitas jual beli surat-surat berharga f. Kotak pengaman simpanan (safe deposit box) g. Jual beli valuta asing h. Transaksi dalam perdagangan valuta asing i. Pengawas di bidang penerbitan obligasi j. Penanggung di bidang penerbitan obligasi k. Penjaminan emisi efek (underwriting)
l. Pembayaran tagihan-tagihan bulanan. Yang dimaksud dengan pengiriman uang (transfer) ialah salah satu pelayanan bank kepada masyarakat dengan bersedia melaksanakan amanat nasabah untuk mengirimkan sejumlah uang, baik dalam rupiah maupun dalam valuta asing yang ditujukan kapada pihak lain (perusahaan, lembaga atau perorangan) di tempat lain (dalam negeri maupun luar negeri). Sedangkan inkaso adalah pemberian kuasa pada bank oleh perusahaan/perorangan untuk menagihkan atau memintakan persetujuan pembayaran (akseptasi) atau menyerahkan begitu saja kepada pihak yang bersangkutan (tertarik) di tempat lain (dalam/luar negeri) atas surat-surat berharga dalam rupiah atau valuta asing seperti wesel (draft), cek, kuitansi, surat aksep (promissory notes) dan lain-lain. Letter of credit (L/C) merupakan salah satu bentuk jasa bank yang diberikan kepada masyarakat untuk memperlancar arus pengadaan barang dari suatu tempat ke tempat lainnya (dalam/luar negeri). 2.2.5
Pendapatan Bank Menurut Faizal (2003:56) Pendapatan Bank terdiri dari: a) Pendapatan bunga. b) Pendapatan operasional lainnya. c) Pendapatan non operasional. Pendapatan bunga terdiri dari pendapatan bunga dan pendapatan lain yang berkaitan
langsung dengan pemberian kredit seperti provisi dan komisi. Pendapatan operasional lainnya yaitu pendapatan yang berupa pendapatan bukan bunga yang terdiri dari provisi dan komisi selain kredit, pendapatan valuta asing serta pendapatan
bunga lainnya.Pendapatan operasional lainnya tersebut sebagian besar berupa pendapatan dari fee based activity, atau yang lebih dikaenal dengan istilah fee based income. Sedangkan pendapatan non operasional yaitu pendapatan yang berasal dari kegiatan yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan usaha bank, misalnya pendapatan dari penjualan aktiva tetap. Pendapatan dalam bank terdiri dari beberapa komponen : 1. Pendapatan bunga 2. Pendapatan non bunga (fee based income) 3. Pendapatan provisi kredit 4. Pendapatan komisi 5. Pendapatan lainnya sebagai akibat dari transaksi bank. Dalam dunia perbankan ada istilah Fee Based Income sebagai pendapatan di luar bunga. Fee Based Income merupakan salah satu sumber pendapatan bank yang berasal dari selain bunga. Banyak ahli perbankan memberikan definisi yang berbeda tentang Fee Based Income ini. 2.2.6 Pengertian Fee Based Income Menurut Mintzberg, H. Crafting Strategy; Harvard Business Review, Juli- Agustus, (1987) pendapatan fee based Income adalah imbalan yang diperoleh bank dari pemberian komitmen dan jasa-jasa lain diluar hasil yang diperoleh bank dari penanaman aktiva produktif, seperti kredit dan surat berharga. Dalam hal ini komisi dan provisi kredit dianggap sebagai hasil dari penanaman aktiva produktif sehingga tidak termasuk dalam Fee Based Income. Menurut Suyanto (2003:25) memberikan definisi tentang fee based income adalah pendapatan dasar yang diperoleh bank melalui segala pemasukan cabang yang berasal dari non
bunga dan akan memberikan kontribusi besar dalam perolehan profit margin bagi suatu cabang itu sendiri. Sedangkan pengertian Fee based income menurut Kasmir (2011:115) adalah Fee based income adalah pendapatan dasar yang diperoleh bank melalui segala pemasukan cabang yang berasal dari non bunga dan akan memberikan kontribusi besar dalam perolehan profit margin bagi suatu cabang itu sendiri,dijelaskan bahwa dalam operasinya bank melakukan penanaman dalam aktiva produktif deperti kredit dan surat-surat berharga juga diberikan memberikan komitmen dan jasa-jasa lain yang digolongkan sebagai “fee based operation”, atau “off balance sheet activities” 2.2.7 Unsur-unsur Fee Based Income Karena pengertian fee based income merupakan pendapatan operasional non bunga maka unsureunsur pendapatan operasional yang masuk kedalamnya adalah : 1. Pendapatan komisi dan provisi 2. pendapatan dari hasil transaksi valuta asing atau devisa 3. pendapatan operasional lainnya. Berikut ini akan diuraikan secara lebih rinci unsur dari masing masing tersebut,yang dalam hal ini akan dibahas tiga unsur dimana selanjutnya pendapatan atas provisi dan komisi serta pendapatan atas transaksi valas dikelompokan kedalam pos provisi dan komisi yang diterima selain dari pemberian kredit. Sumber-sumber yang Menghasilkan Fee Based Income Berikut ini akan dibahas mengenai beberapa produk yang menghasilkan fee based income dan pengertian dari beberapa produk yang menghasilkan fee based income diantaranya adalah sebagai berikut:
INKASO Pengertian inkaso menurut Kasmir (2011:119) Inkaso adalah jasa yang diberikan bank atas permintaan nasabah untuk menagihkan pembayaran surat-surat atau dokumen berharga kepada pihak ketiga ditempat lain dimana bank yang bersangkutan mempunyai cabang atau pada bank lain. TRANSFER Pengertian Transfer menurut Suyanto (2003:117) Transfer adalah jasa yang diberikan bank dalam pengiriman uang antar bank atas permintaan pihak ketiga yang ditunjuk kepada penerima ditempat lain. SAFE DEPOSIT BOX Layanan Safe Deposit Box adalah jasa penyewaan kotak penyimpanan harta atau surat-surat berharga yang dirancang secara khusus dari bahan baja dan ditempatkan dalam ruang khasanah yang kokoh, tahan bongkar dan tahan api untuk memberikan rasa aman bagi penggunanya. Kondisi ketidakpastian selalu menambah rasa khawatir, terutama menyangkut keamanan barangbarang yang tidak ternilai harganya. Dalam menentukan pilihan untuk tempat penyimpanan yang tepat, tentunya harus memilih tempat yang terpercaya. LETTER of CREDIT Letter of Credit atau dalam bahasa Indonesia disebut Surat Kredit Berdokumen merupakan salah satu jasa yang ditawarkan bank dalam rangka pembelian barang, berupa penangguhan pembayaran pembelian oleh pembeli sejak LC dibuka sampai dengan jangka waktu tertentu sesuai perjanjian. Berdasarkan pengertian tersebut, tipe perjanjian yang dapat difasilitasi LC
terbatas hanya pada perjanjian jual – beli, sedangkan fasilitas yang diberikan adalah berupa penangguhan pembayaran. TRAVELLERS CHEQUE Travellers cheque yaitu cek wisata atau cek perjalanan yang digunakan untuk bepergian. Traveler‟s cek pertama kali diterbitkan pada tanggal 1 Januari 1772 oleh London Credit Exchange Company untuk digunakan dalam sembilan puluh kota-kota Eropa, dan pada tahun 1874 Thomas Cook telah mengeluarkan „circular notes‟ (surat edaran) yang beroperasi pada caraTravellers chaque tersebut. • biaya adminstrasi (c/: adm kredit) • biaya kirim (c/: biaya transfer) • biaya tagih (c/: biaya kliring) • biaya provisi dan komisi (c/: jasa kredit/transfer) • biaya sewa (c/: sewa safe deposit box) • biaya iuran (c/: biaya kartu kredit) • biaya lain-lain. A. Inkaso Inkaso adalah sebuah layanan bank untuk penagihan pembayaran atas surat/document berharga kepada pihak ketiga di tempat atau kota lain di dalam negeri. Surat atau dokument berharga yang dapat diproses adalah wesel, cek bilyet giro, kuitansi, surat promes/aksep dan hadiah undian. B. Kiriman Uang (Transfer) Transfer adalah kegiatan jasa bank untuk memindahkan sejumlah dana tertentu sesuai dengan
perintah si pemberi amanat yang ditujukan untuk keuntungan seseorang yang ditujukan sebagai penerima transfer (beneficiary). Pengiriman uang dapat dibagi menjadi 2 transaksi : • Pengiriman uang keluar (transfer keluar) Adalah salah satu jenis pengiriman uang yang dapat menyederhanakan lalu lintas pembayaran adalah melalui pengiriman uang keluar (transfer keluar). Media untuk melakukan transfer ini adalah secara tertulis (mail transfer) maupun melalui kawat ( wire tansfer). Pengaman dalam transfer keluar ini adalah kode rahasia seperti nomor tes dari setiap trasnfer masuk dan keluar. Apabila terjadi kesalahan pada nomor tes, pada prinsipnya transfer tersebut harus ditolak. Keuntungan bagi bank yang melaksanakan transfer keluar adalah sebagai sarana untuk menciptakan pendapatan dalam bentuk komisi, peningkatan pelayanan pada para nasabah, peningkatan pangsa pasar, dan segi promosi lainnya. Pengiriman uang dilakukan oleh bank dengan cara memerintahkan cabang lain untuk membayar sejumlah uang tertentu beneficiary (orang yang berhak menerima transfer) yang berdomisili di kota tertentu. Dengan demikian terjadi hubungan antar kantor antar cabang pemberi amanat dan penerima transfer. Dalam hal penyetoran dengan warkat campuran termasuk warkat kliring akan ditampung seluruh setoran non kliring dalam rekening hutang lainnya. Kemudian rekening hutang lainnya harus segera dinihilkan sewaktu kliring tersebut dinyatakan berhasil. Bila terjadi pembatalan transfer keluar, haruslah diperhatikan bahwa pembatalan tersebut hanya dapat dilakukan bila transfer keluar belum dibayarkan kepada si penerima uang dan untuk itu bank pemberi amanat harus memberi perintah berupa ” stop payment” kepada cabang pembayar. Pembayaran pembatalan ini baru dapat dilakukan oleh bank pemberi amanat apabila telah diterima berita konfirmasi dari bank pembayar bahwa memang transfer yang dimaksud belum dibayarkan.
Pengiriman uang masuk (transfer masuk) Selain transfer keluar juga ada transfer masuk, dimana bank menerima amanat dari salah satu cabang untuk membayar sejumlah uang kepada seseorang (beneficiary). Dalam hal ini, bank pembayar akan membukukan hasil transfer kepada rekening nasabah (beneficiary) bila ia memiliki rekening di bank pembayar. Dalam hal transfer masuk ditujukan bukan kepada buakan nasabah bank pembayar, hasil transfer akan ditampung dalam rekening ” Hasil Transfer yang Dapat Dibayar”. Rekening ini akan tetap outstanding hingga hasil transfer dibayarkan kepada beneficiary. Transfer masuk dikenakan lagi komisi sebab kepada nasabah si pemberi amanat telah dibebankan komisi pada saat memberikan amanat transfer. Keuntungan yang diharapkan adalah dari lamanya dana menengendap yaitu : selisih waktu antara penerima perintah untuk membayar hingga hasil transfer dibayarkan. Seperti halnya dalam transfer keluar, transfer masukpun dapat terjadi pembatalan. Jika terjadi pembatalan, pertamatama yang harus dilakukan memeriksa apakah hasil transfer telah dibayarkan kepada beneficery. Bila ternyata belum, akan diblokir dan dibatalkan untuk kemudian dikembalikan kepada cabang pemberi amanat melalui pemindahbukuan. Khusus transfer masuk kepada nasabah yang langsung dimasukkan kedalam rekening, tidak dapat dibayarkan karena etis perbankan tidak dapat mengurangi atau mendebet rekening seseorang tanpa persetujuan si pemilik rekening bersangkutan. Pembatalan transfer hanya dapat dilakukan apabila transfer dibayarkan yang lazim dilakukan pada beneficery yang bukan nasabah bank. C. Safe Deposit Box Layanan Safe Deposit Box adalah jasa penyewaan kotak penyimpanan harta atau surat-surat berharga yang dirancang secara khusus dari bahan baja dan ditempatkan dalam ruang khasanah yang kokoh, tahan bongkar dan tahan api untuk memberikan rasa aman bagi penggunanya. Kondisi ketidakpastian selalu menambah rasa khawatir, terutama menyangkut keamanan barang-
barang Anda yang tidak ternilai harganya. Dalam menentukan pilihan untuk tempat penyimpanan yang tepat, tentunya Anda harus memilih tempat yang terpercaya. D. Letter Of Credit, lengkapi dengan mekanismenya atau sering disingkat menjadi L/C, LC, atau LOC, adalah sebuah cara pembayaran internasional yang memungkinkan eksportir menerima pembayaran tanpa menunggu berita dari luar negeri setelah barang dan berkas dokumen dikirimkan keluar negeri (kepada pemesan). Tata cara pembayaran dengan L/C 1. Importir meminta kepada banknya (bank devisa) untuk membuka suatu L/C untuk dan atas nama eksportir. Dalam hal ini, importir bertindak sebagaiopener. Bila importir sudah memenuhi ketentuan yang berlaku untuk impor seperti keharusan adanya surat izin impor, maka bank melakukan kontrak valuta (KV) dengan importir dan melaksanakan pembukaan L/C atas nama importir. Bank dalam hal ini bertindak sebagai opening/issuing bank. Pembukaan L/C ini dilakukan melalui salah satu koresponden bank di luar negeri. Koresponden bank yang bertindak sebagai perantara kedua ini disebut sebagai advising bank atau notifiying bank. Advising bank memberitahukan kepada eksportir mengenai pembukaan L/C tersebut. Eksportir yang menerima L/C disebut beneficiary. 2. Eksportir menyerahkan barang ke Carrier, sebagai gantinya Eksportir akan mendapatkan bill of lading. 3. Eksportir menyerahkan bill of lading kepada bank untuk mendapatkan pembayaran. Paying bank kemudian menyerahkan sejumlah uang setelah mereka mendapatkan bill of lading tersebut dari eksportir. Bill of lading tersebut kemudian diberikan kepada Importir. 4. Importir menyerahkan bill of lading kepada Carrier untuk ditukarkan dengan barang yang
dikirimkan oleh eksportir.
E. Travellers Cheque Traveller Cheque (TC) adalah cheque yang diterbitkan oleh bank atau lembaga keuangan non bank yang berwenang dalam bentuk pecahan tertentu untuk dipergunakan dalam perjalanan didalam maupun diluar negeri . Keuntungan TC : 1. Lebih aman daripada uang tunai karena pada saat pencairan, pemilik TC harus melakukan tandatangan di depan counter kembali dan harus sama seperti tandatangan yang pertama pada saat pembelian TC tersebut dan dapat diberikan refund (penggantian) kepada pemilik kalau terjadi kehilangan / tercuri / rusak. 2. Masa berlakunya tidak terbatas. 3. Dapat dicairkan / ditukarkan langsung ke dalam mata uang negara yang bersangkutan ( yang ada hubungannya dengan Bank yang mengeluarkan TC tersebut ). 4. Sebagai pengganti uang tunai untuk melakukan pembayaran-pembayaran dalam travel / perjalanan anda. 2.2.8 Keunggulan Fee Based Income Dewasa ini banyak bank yang giat mengejar pendapatan fee based income dengan berbagai alasan, seperti:
a. Pendapatan fee based income memberi jalan untuk menciptakan pendapatan yang lebih stabil tidak tergantung pada fluktuasi suku bunga pasar. b. Pendapatan fee based income meningkatkan diversifikasi pendapatan bank. c. Pendapatan fee based income relatif tidak memerlukan modal atau penghimpunan dana yang besar. d. Pendapatan fee based income merupakan cara untuk meningkatkan daya saing. e. Pendapatan fee based income akan mendorong bank untuk lebih inovatif dalam menciptakan produk dan jasa pelengkap sesuai kebutuhan nasabahnya. 2.2.9
Pengaruh Fee Based Income terhadap Profit Margin Dalam perhitungan laba rugi perbankan, fee based income menjadi salah satu
penyumbang kontribusi untuk pertumbuhan laba dan pengendalian biaya operasional perbankan. Fee Based Income juga turut menambahkan kontribusi pada nilai KPI (Key Performance Indicator) pada Bank dalam hal finansial. 2.3.0 Biaya Bank Menurut Kasmir (2011:37) biaya bank terdiri dari: a) Biaya bunga b) Biaya operasional lainnya c) Biaya non operasional Biaya bunga yaitu biaya bunga dan beban lain yang dikeluarkan secara langsung dalam rangka penghimpunan dana termasuk pemberian hadiah. Biaya operasional lainnya yaitu biaya yang berupa biaya bukan bunga yang terdiri dari biaya administrasi dan umum, biaya personalia, penyisihan dan penurunan atas aktiva produktif
serta biaya operasional non bunga lainnya. Biaya operasional lainnya disebut pula sebagai overhead cost. Biaya non operasional yaitu biaya yang diakibatkan dari kegiatan yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan usaha bank, misalnya rugi dari penjualan aktiva tetap. 2.3.1
Efisiensi Bank Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, efisiensi didefinisikan sebagai hubungan antara
barang dan jasa yang dihasilkan dengan sumber daya yang dipakai untuk memproduksi. Perusahaan dapat dikategorikan efisien tergantung dari cara manajemen memproses input menjadi output.Perusahaan yang efisien adalah perusahaan yang dapat memproduksi lebih banyak output dibandingkan dengan pesaingnya dengan sejumlah input yang sama atau mengkonsumsi input lebih rendah untuk menghasilkan sejumlah output yang sama. Untuk mengukur efisiensi suatu bank dapat dinilai melalui beberapa rasio efisiensi bank yaitu Biaya Operasional terhadap Pendapatan Opersional (BOPO), Cost Efficiency Ratio (CER), Overhead Efficiency dan Opportunity Cost of Capital with Systematic Risk. Adapun cara untuk menhitung beberapa rasio efisiensi diatas adalah sebagai berikut: a. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) Besarnya BOPO dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Besarnya jumlah beban operasional dalam laporan keuangan bank diperoleh melalui penjumlahan biaya bunga dan biaya operasional lainnya yang terdiri dari biaya umum dan administrasi, biaya personalia dan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (kredit dan non kredit).
Sedangkan pendapatan operasional diperoleh melalui penjumlahan pendapatan bunga dan pendapatan operasional lainnya yang terdiri dari provisi dan komisi, pendapatan dari transaksi valuta asing. b. Cost Efficiency Ratio (CER) Cost Efficiency Ratio adalah perbandingan antara biaya operasional lainnya dengan Net Interest Income ditambah dengan pendapatan operasional lainnya dan dapat dirumuskan sebagai berikut : Rasio ini untuk mengukur seberapa besar biaya operasional lainnya memberikan kontribusi terhadap pendapatan bunga bersih ditambah dengan pendapatan operasional lainnya. Semakin kecil rasio ini, maka sebuah bank semakin efisien terutama ditinjau dari pengeluaran biaya operasional lainnya,yang terdiri dari biaya umum dan administrasi, biaya tenaga kerja dan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif. Dalam biaya umum dan
administrasi,
antara
lain
termasuk
biaya
telepon,
listrik,
sewa
gedung/kantor,kendaraan, pemerliharaan dan lain-lain. c. Overhead Efficiency Overhead Efficiency merupakan rasio antara Other Operating Income/Pendapatan Operasional Lainnya dengan Overhead Cost/Biaya Overhead. Rasio ini menunjukkan efisiensi bank dalam menghasilkan pendapatan operasional lainnya dengan sumber daya yang ada. Pendapatan operasional lainnya adalah pendapatan di luar pendapatan bunga kredit bank atau yang lebih dikenal sebagai Fee Based Income. Fee Based Income merupakan salah satu alternatif bagi bank untuk menghasilkan keuntungan mengingat semakin tipisnya margin antara bunga pinjaman dan bunga dana. Dengan semakin tinggi
tuntutan konsumen akan produk perbankan, pesatnya perkembangan teknologi informasi, maka peluang untuk memperoleh keuntungan dari Fee Based Income menjadi besar. Selain produk yang beragam dan kompetitif, sumber daya manusia yang terampil dan sistem yang handal menjadi syarat utama keberhasilan memanfaatkan peluang tersebut. Komponen pendapatan operasional lainnya (Fee Based Income) terdiri dari provisi dan komisi non kredit, pendapatan transfer dan inkaso, pendapatan sewa safe deposit box serta pendapatan jasa bank lainnya diluar pendapatan sehubungan dengan pemberian kredit. Komponen Overhead Cost terdiri dari biaya tenaga kerja dan tunjangan pegawai serta biaya administrasi dan umum.Data yang digunakan untuk menghitung Overhead Efficiency diperoleh dari Laporan Rugi-Laba. d. Opportunity Cost of Capital with Systematic Risk “Linking and Weighting Efficiency Estimates with Stock Performance in Banking Firms, variabel Opportunity Cost of Capital with Systematic Risk” merupakan salah satu variabel yang dapat digunakan untuk pengukuran efisiensi perusahaan, di mana sebagai input adalah Financial Capital sedangkan outputnya adalah tingkat keuntungan dan risiko. Semakin tinggi risiko portofolio maka semakin membutuhkan tingkat pengembalian (hasil) yang lebih tinggi atau membutuhkan Opportunity Cost of Capital yang lebih tinggi. 2.3
Rerangka pemikiran
Sumber pendapatan Bank Mandiri Margorejo yang dapat menghasilkan Fee Based Income yakni : 1. Admin Deposit 2. Reksadana
3. AXA Mandiri 4. Mesin EDC 5. Kartu Kredit
Sedangkan biaya-biaya yang dikeluarkan yakni ; Biaya Tetap ; 2. Tenaga Karyawan 3. Sewa Gedung 4. Tenaga Kerja Pihak ketiga 5. Sewa mesin foto kopi,asuransi Biaya Variabel : 1. Upah Lembur Karyawan 2. Kertas untuk bukti validasi 3. Stempel, Tinta,kertas 4. Air,listrik,Telepon,AC Dari kedua sumber diatas kita dapat menyimpulkan bahwa ada banyak sumber pendapatan dan sumber biaya yang dikeluarkan Bank mandiri. Dari Sumber pendapatan kita mendapatkan Fee Based Income untuk menunjang target yang ditetapakan oleh Manajemen.