BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Komunikasi
2.1.1
Pengertian Komunikasi Kata komunikasi menurut Onong Uchjana Effendy, berasal dari perkataan
bahasa Latin yaitu: communicatio yang berarti “pemberitahuan” atau “pertukaran pikiran”. Dengan demikian maka secara garis besar dalam suatu proses komunikasi harus terdapat unsur-unsur kesamaan makna agar terjadi suatu pertukaran pikiran dalam pengertian. antara komunikator (penyebar pesan) dan komunikan (penerima pesan).1 Penjelasan di atas dapat dikatakan dalam komunikasi, intinya harus mengandung kesamaan makna atau kesamaan pengertian sebagaimana ditegaskan di atas. Tidak ada kesamaan pengertian diantara mereka yang terlibat dalam komunikasi maka tidak ada komunikasi. Komunikasi tidak lagi merupakan upaya agar seseorang tahu, tetapi juga agar ia melakukan sesuatu dalam melaksanakan kegiatan tertentu. Sasarannya pun tidak lagi satu orang tetapi sejumlah orang yang tidak terbatas jumlahnya. Suatu komunikasi yang dilakukan dapat berhasil dengan baik apabila sekiranya timbul saling pengertian, yaitu ketika kedua belah pihak komunikator dan komunikan dapat saling memahami. Hal itu tidak berarti kedua belah pihak harus menyetujui suatu gagasan tersebut, yang terpenting adalah kedua belah pihak sama-sama memahami gagasan tersebut.2 Di dalam Public Relation, komunikasi merupakan suatu proses yang mencakup pertukaran fakta, dan gagasan diantara suatu bisnis atau organisasi tanpa laba dengan publiknya untuk mencapai saling pengertian.3
1 2
Rosady Ruslan, op.cit, hal. 79 Rosady Ruslan, op.cit, hal. 78
3
Dedy, Mulyana. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2005,Hal.62
11
12
Komunikasi memiliki beberapa ciri-ciri tertentu tergantung siapa yang melakukan dan dalam kegiatan apa digunakannya salah satu ciri-ciri komunikasi dalam kegiatan humas yaitu: adanya umpan balik (feed back). Umpan balik memainkan peranan penting dalam komunikasi sebab ia menentukan berlanjutnya komunikasi itu, atau berhentinya komunikasi yang dilancarkan oleh komunikator tersebut. Umpan balik dapat bersifat positif atau dapat pula bersifat negatif. Umpan balik positif adalah tanggapan atau respons atau reaksi komunikan yang menyenangkan komunikator sehingga komunikasi dapat berjalan lancar. Sebaliknya, umpan balik negatif adalah tanggapan komunikan yang tidak menyenangkan komunikatornya sehingga komunikator enggan melanjutkan komunikasinya.4 Dari penjabaran lain dalam hubungannya dengan kehumasan, Frazier Moore merumuskan istilah komunikasi adalah: suatu proses yang mencakup pertukaran fakta, pandangan dan gagasan diantara suatu organisasi dengan publik-publiknya untuk mencapai saling pengertian. Ada tiga butir yang perlu dipertimbangkan: pertama., komunikasi harus melibatkan dua orang atau lebih, kedua, komunikasi merupakan pertukaran informasi yang bersifat dua arah, dan ketiga, mengandung pemahaman. 5 Dari penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa seorang praktisi Humas harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik, karena mereka berfungsi sebagai ujung tombak pemisahaan. Kata-kata yang disampaikan oleh Humas kepada publik internal, extrenal dan media massa harus sesuai dengan tujuan organisasi. Agar perusahaan atau organisasi yang dibawahinya tetap memiliki umpan balik komunikasi yang positif.
4
Bachtiar Aly, Teknik Hubungan Masyarakat, Universitas Terbuka, Cetakan Pertama, Jakarta, 1995. Hal. 55 5 H. Frazier Moore, Humas Membangun citra dengan komunikasi. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, Cetakan Pertama, Mei, 2004. Hal. 86
13
2.1.2 Proses Kominukasi Pada proses komunikasi didalamnya melibatkan berbagai unsur yang saling terkait satu sama lain. Jika diamati secara cermat, dalam setiap kegiatan komunikasi ada beberapa unsur atau komponen komunikasi yang selalu menyertai berlangsungnya suatu proses komunikasi. Komponen-komponen itu adalah: 1. Komunikator (Communicator) Komunikator adalah seseorang atau sekelompok orang yang menyampaikan suatu pesan kepada orang lain dalam kegiatan komunikasi. Komunikator dapat menyampaikan pesan secara lisan dan tulisan, langsung dan tidak langsung, verbal dan non verbal 2. Pesan (Message) Pesan adalah lambang-lambang yang bermakna (meaningfull symbol), yaitu lambang-lambang yang membawa pemikiran dan perasaan komunikator. Pesan yang disampaikan dalam proses komunikasi pada umumnya dinyatakan dalam bentuk bahasa. Karena bahasa merupakan lambang yang paling efektif dibandingkan dengan lambang-lambang lainnya untuk menyampaikan pemikiran dan perasaan seseorang. 3. Komunikan (Communican) Komunikan adalah seseorang atau sekelompok orang yang sedang menjadi sasarn komunikator dalam penyampaian pesan dalam suatu proses komunikasi. Komunikan merupakan target audience (pendengar sasaran) yang dapat terdiri dari satu orang saja atau sekelompok orang yang memiliki kesamaan dalam kepentingan atau perhatian terhadap hal-hal tertentu atau dinamakan dengan publik. 4. Media (Channel) Media merupakan sarana atau alat yang digunakan oleh komunikator ketika menyampaikan pesan kepada komunikan. Media pada umumnya digunakan ketika komunikator ingin menyampaikan pesan kepada komunikan yang berada di suatu tempat yang jauh. 5. Efek (Effect) Efek adalah reksi, respon atau tanggapan yang diberikan oleh komunikan ketika komunikator menyampaikan pesan dalam proses komunikasi. Efek dapat berbentuk verbal, non verbal, atau keduanya. Efek dapat bersifat kognitif, afektif, dan konatif.
14
Berdasarkan lima unsur pokok komunikasi diatas dapat dikatakan komunikasi tidak berjalan dengan efektif jika salah satu unsur tersebut tidak ada, jelas unsur komunikasi di atas sangat bersangkutan satu sama lain. Komunikasi dapat dikatakan sangat efektif jika menimbulkan efek, reaksi, respon atau tanggapan yang di berikan oleh komunikan ketika komunikator menyampaikan pesan dalam proses komunikasi.
2.2
Hubungan Masyarakat (HUMAS)
2.2.1 Pengertian Humas Istilah "Hubungan Masyarakat" yang disingkat Humas, merupakan terjemahan dari istilah Publik Relations. Bicara mengenai Humas/Public Relations banyak sekali definisi mengenai atri dari Humas itu sendiri. Berikut beberapa definisi Humas/ Public Relations. Sebagai acuan, salah satu definisi Humas/PR , yang diambil dari The British Institute of Public Relation, berbunyi: a. "Public Relation acctivity is management of communications between an organization and its publics. " (Aktivitas Public Relations adalah mrngalola komunikasi antara organisasi dan publiknya) b. "Public Relations practice is deliberate, planned and sustain effort to establish and maintain mutual understanding between an organization and its public" (Praktik Public Relations adalah memikirkan, merencanakan dan mencurahkan daya untuk mambangun dan menjaga saling pengertian antara organisai dan publiknya)6
6
Rosady Ruslan, Manajemen Publik Relations dan Media Komunikasi (konsep dan Aplikasinya, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2005 hal.15-16
15
Definisi lain mengenai pengertian humas Menurut definisi Insitute of Public Relation (IPR) Humas adalah: Keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya.7 Definisi lain Menurut kamus Fund and Wanggal, American Standart Desk Dictionary terbitan 1994, Public Relations adalah: segenap kegiatan dan teknik atau kiat yang digunakan oleh organisasi atau individu untuk menciptakan atau memelihara suatu sikap dan tanggapan yang baik dari pihak luar terhadap keberadaan dan sepak terjangnya.8 Setelah mengkaji kurang lebih 472 definisi Humas Dr. Rex Harlow dalam bukunya berjudul: A Model for Public Relations Education for Professional Practices yang diterbitkan oleh Internasional Public Relations Association (IPRA) 1978, menyatakan bahwa definisi Public Relations adalah:
"Public Relations adalah fungsi manajement yang khas dan medukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya, menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerjasama; melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan atau permasalahan, membantu menejemen untuk mampu menangapi opini publik; mendukung manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif; bertindak sebagai sistem peringatan dini dalam mengantisipasi kecendrungan penggunan penelitian serta tehnik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama."9 Jadi, Dapat disimpulkan Humas adalah suatu rangkaian kegiatan yang diorganisasikan
sedemikian rupa sebagai suatu rangkaian kampanye atau
program terpadu dan semuanya itu berlangsung secara berkesinambungan dan 7
Frank Jefkins, Public Retations, Airlangga, Edisi Kelima, 2004, Hal 9-10 M. Linggar Anggoro, Teori & Profesi Kehumasan serta Aplikasinya di Indonesia, Bumi Aksara, 2008, hal 2 9 Rosady Ruslan, Manajemen Publik Relations dan Media Komunikasi (konsep dan Aplikasinya, Jakarta : PT. Raja Grafmdo Persada, 2005 hal. 20-21 8
16
teratur. Kegiatan Humas sama sekali tidak bisa dilakukan secara sembarangan atau dadakan. Tujuan Humas itu sendiri adalah untuk memastikan bahwa niat baik dan kiprah organisasi yang bersangkutan senantiasa dimengerti oleh Pihakpihak lain yang berkepentingan untuk menjalin komunikasi yang baik dengan publiknya guna mencapai suatu tujuan tertentu. 2.2.2 Peranan Humas Peranan Humas dalam suatu organisasi dapat dibagi empat kategori (Dozier & Broom, 1995); 1. Penasehat Ahli (Expert Prescriber) Seorang praktisi Humas yang berpengalaman dan memiliki kemampuan tinggi dapat membantu mencarikan solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya. 2. Fasilitator Komunikasi (Communication Facilitator) Praktisi humas bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal untuk mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya 3. Fasilitator Proses Pemecahan Masalah (Problem Solving Process Facilitator) Peranan humas dalam proses pemecahan persoalan humas ini merupakan bagian dari tim manajemen. Hal ini dimaksudkan untuk membantu pimpinan organisasi baik sebaga penasehat hingga mengambil tindakan eksekusi dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara rasional dan professional. 4. Teknis Komunikasi (Communication Technician) Berbeda dengan tiga peranan praktisi humas professional sebelumnya yang terkait erat dengan fungsi dan peranan manajemen organisasi. Peranan inresident yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi atau di kenal dengan method of communication in organization.10 Dari keempat peranan Public Relations tersebut jelas sekali bahwa seorang Humas/Public Relations harus memliki Manjerial skill yang mencakup keterampilan hubungan antar individu dan keterampilan teknis dalam manajemen Humas. 10
Rosady Ruslan, Manajemen Publik Relations dan Media Komunikasi (konsep dan Aplikasinya, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2005 hal. 20-21
17
2.2.3 Fungsi Humas Fungsi Humas dalam perusahaan atau organisasi adalah: 1. Counseling : menyediakan saran untuk manajemen yang berhubungan dengan kebijakan hubungan dan komunikasi. 2. Research : melihat tindakan dan perilaku public relations dalam rangka merencanakan strategi humas. Research dapat digunakan untuk membangun saling pengertian atau mempengaruhi dan meyakinkan public. 3. Media relations; bekerjasama dengan media dalam melakukan publisitas. 4. Publicity ; menampilkan pesan terencana melalui media tertentu untuk menghasilkan ketertarikan yang lebih jauh lagi. 5. Employee/member relations ; memberikan respon terhadap suatu masalah, menginformasikan dan memotivasi karyawan dan anggota organisasi. 6. Public affair ; membangun keterlibatan efektif dalam kebijakan public 7. Issues management; mengidentifikasi dan mengevaluasi isu yang berkembang pada public yang berakibat pada organisasi. 8. Financial relations ; menciptakan dan menjaga kepercayaan penanam modal. 9. Industrial relations ; menjalin hubungan dengan lembaga-lembaga lain yang berhubungan dengan aktifitas organisasi. Hal ini bisa diwujudkan dengan tergabung dalam asosiasi usaha yang berhubungan dengan jalur bisnis organisasi. 10. Development /fund raising ; menciptakan kebutuhan dan mendorong public untuk mendukung organisasi, terutama melalui konstribusi financial. 11. Multicultural relations / workplace diversity ; berhubungan dengan individuindividu dari berbagai kelompok dan budaya. 12. Special events ; menarik perhatian public terhadap organisasi atau produk dari organisasi dengan mengadakan kegiatan khusus. 13. Marketing communications ; memadukan aktivitas. Pemasaran dengan mengadakan kegiatan khusus sekaligus membangun citra baik perusahaan.11 Secara struktural, fungsi humas dalam organisasi dan perusahaan merupakan integral yang tidak dapat dipisahakan dari suatu kelembagaan atau organisasi. Humas terkait langsung dengan fungsi manajement yang harus menjalankan fungsinya yang sangat kompleks seperti penjelasan diatas yang menengaskan fungsi humas tidak hanyamenjalin hubungan baik denngan pihak internal dan external tetapi mejalankan fungsi luas lainnya. 11
Dennis L. Wilcox, Phillip H. Ault, 2012"PublicRelations Strategis & Tactics", 10th Edition, hal. 14.
18
Menurut L.F Urwick menjelaskan bahwa aktivitas public relations sebagai salah satu fungsi manajemen organisasi melalui 3 (unsur) yang berkaitan dengan fungsi tersebut adalah sebagai berikut: 1. Manajemen mekanik Fungsi manajemen mekanik ini melalui dengan melakukan forecasting atau pengamatan (peramalan) dimasa mendatang, planning (perencanaan), dan organizing (pengorganisasian). 2. Manajemen dinamik Merupakan fungsi manajemen dinamik ini terdiri dari unsur-unsur,
commanding
and
directing
(komando
dan
penghargaan),
coordination (koordinasi), dan controlling (pengawasan). 3. Manajemen Relasi Sedangkan fungsi hubungan atau relasi publik (public relationship) ini merupakan salah satu tugas manajemen public relations yang utama dalam manajemen perusahaan, yaitu untuk melaksanakan: a. berupaya mendengarkan pendapat dan aspirasi publik, serta mampu untuk mengidentifikasikan keinginan-keinginan publik khalayak sasarannya.
b. Menyampaikan sumbang-saran dan ide atau gagasan kreatif tertentu yang positif kepada pimpinan organisasi demi manfaatbersama bagi perusahaan dan publik. c. Mampu menciptakan suasana iklim yang kondusif dan hubungan yang harmonis serta positif untuk kalangan internal perusahaan, mulai dari tingkat pimpinan ke bawahannya atau sebaliknya, dengan membangun hubungan baik bagi kedua belah pihak dalam suatu organisasi.12
12
Kustadi Suhandang, Public Relations Perushaan, Penerbit Nuansa, Bandung, 2004, hal 161
19
2.2.4
Model Komunikasi Humas Menurut James E.Gruning, (1992) perkembangan public relations dalam
praktik terdapat 4 model, baik secara konseptual maupun secara praktisi dalam manajemen komunikasi. Model-model tersebut adalah: 1. Model agensi pers atau model propaganda Secara praktik PR/Humas pada tahap ini melakukan propaganda melelui komunikasi searah untuk tujuan memberikan publisitas yang menguntungkan, khususnya ketika berhadapan dengan media massa. 2. Model informasi publik Dalam hal ini PR/Humas bertindak sebagai journalist in residence, artinya bertindak sebagai wartawan dalam menyebarluaskan informasi kepada publik dan mengendalikan berita atau informasinya kepada media massa. Bentuk ini lebih baik dan mengandung kebenaran karena penyebaran dilakukan melalui news letter, brosur, dan surat langsung (direct mail). 3. Model asimetris dua arah (two way asymmetrical model) Pada tahap ini, pihak PR dalam praktiknya melalui penyampaian pesan berdasarkan hasil riset dan strategi ilmiah (scientific srategy) untuk berupaya membujuk publik, agar mau kerja sama, bersikap dan berfikir sesuai dengan harapan organisasi. 4. Model simetris dua arah (two way symmetrical model) Model ini, PR/Humas melakukan kegiatan berdasarkan penelitian dan menggunakan teknik komunikasi untuk mengelola konflik dan memperbaiki pemahaman publik secara strategik. Model paling terakhir ini lebih dapat diterima dan diangap lebih etis dalam hal penyampaian pesan, informasi, komunikasi yang dapat membujuk untuk membangun saling pengertian, pemahaman dan mempercayai antara kedua belah pihak.13 Secara praktisi sebagai PR Profesional menurut kesimpulan Gruning(1992) menngenai penyusunan 4-Model peran dari public relations yang awalnya dimulai dari model Press Agentry. Yaitu yang pertama dari dua model tersebut adlah, Press Agentry dan Public Information, yang merupakan tujan utma organisasi atau perusahaan yang selalu beroroentasi pada model komunikasi satu arah dengan publik sebagai khalayak sasaran. Dalam model ini, merupakan konsep pokok yang mendasarinya, yaitu dimana oihak organisasi tidak memerlukan perubahan sikap, nilai-nilai atau tindakan-tindakan tertentu, tetapi tugas dan kewajiban pihak public relations adalah untuk menciptakan pemenuhan kepatuhan dan persuasif dari pihak publik sebagai khalayak sasarannya. 13
Rosady Ruslan, Manajemen Publik Relations dan Media Komunikasi (konsep dan Aplikasinya, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2005 hal. 60-61
20
Kedua, sebaliknya dua model lainnya sebagaimana digambarkan oleh Gruning tersebut yang meliputi model komunikasi dua arah antara organisasi dan khalayaknya yang saling beradaptasi, seperti yang digambarkan dua model lainnya, yaitu Two-way Asymmetrical dan Two-way Symmetrical.14 Jadi berdarkan 4-Model diatas dapat di simpulkan empat model diatas memiliki Tujuan, Bentuk komunikasi, Bentuk Riset yang berbeda-beda tergantung dari peran Humas itu sendiri di sebuah organisasi/perusahaan dia berada, kemudian sebagai praktisi Humas Profesianal harus mampu memilih dan menentukan model praktik komunikasi yang mana yang akan digunakan sesuai dengan tuajuan dan sasaran khalayaknya.
2.3
Humas Pemerintah
2.3.1
Pengertian Humas Pemerintah Keberadaan Humas didalam lembaga pemerintahan berbeda dengan
Humas biasannya, pengertian Humas Pemerintahan adalah: Dengan Keberadaan unit kehumasan dalam lembaga pemerintah (departemen, non departemen, BUMN) merupakan suatu keharusan fungsional dalam rangka tugas penyebaran informasi tentang kebijakan, program dan kegiatan-kegiatan lembaga pemerintah kepada masyarakat. Perbedaan pokok antara fungsi dan tugas humas yang terdapat di instansi pemerintah dengan non pemerintah (lembaga komersial) adalah tidak adanya unsur komersial walaupun humas pemerintah juga melakukan hal yang sama dalam kegiatan publikasi, promosi dan periklanan. Humas pemerintah lebih menekankan pada Public Services atau demi peningkatan pelayanan umum.15 Lembaga–lembaga pemerintah baik pusat maupun daerah bertaggung jawab untuk memberikan informasi kepada penduduknya
mengenai segala
bentuk Kebijakan dan Program yang telah, tengah dan akan di rancang oleh Pemerintah. Dengan demikian lembaga pemerintahan berkembang menghadapi 14 15
Ibid. Hal 62 Rosady Ruslan, op.cit hal 337
21
tantangan Public Relations yang sangat besar. Sehubungan besarnya tantangan tersebut, lembanga-lembanga Pemerintahan lebih membutuhkan praktisi humas yang handal dari pada sektor-sektor industri serta komersial swata. Hal ini dikarenakan Humas merupakan kelanjutan dari proses penetapan kebijaksanaan, pemberi pelayanan kepada masyarakat dengan sikap yang disesuaikan dengan kepentingan orang atau golongan, agar lembaga atau instansi dimana humas itu berada memperoleh kepercayaan publiknya. Yaitu masyarakat dalam arti luas. Tugas Humas Pemerintah adalah : 1. Memberikan penerangan dan pendidikan kepada masyarakat tentang kebijakan, langkah-langkah dan tindakan-tindakan pemerintah, serta memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa informasi yang diperlukan secara terbuka, jujur, dan objektif. 2. Memberikan bantuan kepada media berita (news media) berupa bahan-bahan informasi mengenai kebijakan dan 3. langkah-langkah serta tindakan pemerintah, termasuk fasilitas peliputan kepada media berita untuk acara-acara resmi yang penting. Pemerintah merupakan sumber informasi yang penting bagi media. Karena itu sikap keterbukaan informasi sangat dipaerlukan. 4. Mempromosikan kemajuan pembangunan ekonomi dan kebudayaan yang telah dicapai oleh bangsa kepada khalayak di dalam negeri, maupun khalayak luar negeri. 5. Memonitor pendapat umum tentang kebijakan pemerintahan selanjutnya menyampaikan tanggapan masyarakat dalam bentuk feed back kepada pemimpin instansi-instansi pemerintah yang bersangkutan sebagai input.16
2.3.2
Kedudukan Humas Pemerintah
Keberadaan unit Humas (hubungan masyarakat) di sebuah lembaga atau instansi milik pemerintah merupakan keharusan secara fungsional dan operasianal dalam upaya menyebarluaskan atau mempublikasikan tentang suatu kegiatan atau aktivitas instansi bersangkutan.17 16
Rusly Simanjuntak, Pengelolaan Reputasi Organisasi Publik, Mercu Buana Public Relations Student Associations Forum, hal 2-5 17 Astrid S. Susanto Komunikasi dalam Teori dan Praktek, Bandung : Bina Cipta, 1998. Hal 339
22
Humas sangat berperan penting dalam suatu organisasi. Saat ini humas sangat terasa manfaatnya pada pemerintah. Khususnya pemerintah selalu mengutamakan keterbukaan informasi kepada khalayaknya. Fungsi pokok humas pemerintah pada dasarnya antara lain sebagai berikut: 1. Mengamankan kebijakan pemerintah yang diwakilinya. 2. Memberikan pelayanan atau penyebarluasakan pesan atau informasi mengenai kebijakan dan hingga program-program kerja secara nasional kepada masyarakat. 3. Menjadi komunikator dan sekaligus mediator yang proaktif dalam upaya memjembatani kepentingan instansi pemerintah disuatu pihak, dan menampung aspirasi atau opini publik (masyarakat). 4. Berperan aktif dalam menciptakan iklim yang kondusif dan dinamis, demi mengamankan stabilitas dan program pembangunan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.18
Berdasarkan pernyataan diatas maka dapat disimpulkan bahwa humas pemerintah memiliki fungsi pokok mengamankan kebijakan, memberi pelayanan, informasi yang sebaik-baiknya kepada msyarakat, menjadi jembatan komunikasi antara pemerintah dengan publiknya, dan yang tidak kalah penting adalahmenjaga iklim yang kondusif dan dinamis agar menjadi tujuan jangka pendek maupun jangka panjang dapat mencapai dengan baik.
2.4
Strategi Humas Tugas untuk menerjemahkan konsep dasar serta arah suatu perusahaan,
system, nilai, visi, misi, dan strategi ke dalam sasaran jangka panjang yang spesifik seringkali merupakan tantangan yang menarik namun sulit. Tetapi, hal itu
18
Rosady Ruslan, Etika Kehumasan dan Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002, Hal 96
23
tetap harus dilakukan agar perusahaan dapat berjalan dengan baik serta mencapai tujuan yang diharapkan oleh organisasi yaitu pembentukan reputasi yang positif. Ahmad S. Adnanputra, M.A, M.S, pakar humas dalam naskah workshop judul PR strategy (1990), mengatakan bahwa arti strategi adalah: bagian terpadu dari rencana (plan), sedangkan rencana merupakan produk dari suatu perencanaan (planning), yang pada akhirnya perencanaa adalah salah satu fungsi dasar dari proses manajemen.19 J.L Thompson (1995) mendefinisikan strategi sebagai cara untuk mencapai sebuah hasil akhir: “Hasil akhir menyangkut tujuan dan sasaran organisasi. Ada strategi yang luas untuk keseluruhan organisasi dan strategi kompetetif untuk masing-masing aktivitas. Sementara itu, trategi fungsional mendorong secara langsung strategi kompetitif. Bennett (1996) menggambarkan strategi sebagai arah yang dipilih organisasi untuk diikuti dalam mencapai misinya.20 Strategi adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan.21 Perencanaan yang dibuat harus disesuaikan dengan tujuan perusahaan. Hal ini memudahkan PR dalam mendistribusikan pesan kepada pihak-pihak terkait dan mengelola kegiatannya. Setelah kita mengetahui pengertian tentang strategi, maka dapat dikatakan bahwa strategi public relations adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) yang dilakukan oleh seorang PR untuk mencari solusi atas suatu permasalahan guna mencapai suatu tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Apabila kita berbicara mengenai strategi, berarti kita membicarakan mengenai suatu permasalahan yang ada berdasarkan fakta-fakta yang berkembang dimasyarakat, kemudian ada sebuah perencanaan yang dibuat sebagai solusi dari permasalahan tersebut, setelah itu ada tindakan yang dilakukan sebagai wujud 19
Rosady Ruslan, op.cit hal 123 Oliver, Sandra, Strategi PR, Erlangga, Jakarta, 2007, hal.2 21 Effendy Onong Uchjana, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2003, Hal. 300. 20
24
kongkrit dari perencanaan yang telah ditetapkan dan sebagai langkah akhir ada evaluasi guna memonitor pelaksanaan program dengan tujuan untuk mengetahui keberhasilan suatu program tersebut. Untuk lebih lengkapnya, peneliti mencoba memaparkan keempat langkah tersebut diatas atau disebut juga dengan proses perencanaan strategi PR: a. Mendefinisikan Problem (Fact Finding): • Problem, Perhatian, atau peluang “Apa yang sedang terjadi saat ini?” • Analisis situasi (Internal dan External)”Apa kekuatan positif dan negatif yang sedang beroprasi?” “Siapa yang terlibat dan/atau dipengaruhi?” “Bagaimana mereka terlibat dan/atau dipengeruhi?” b. Perencanaan dan Pemerograman (planning -programing): • Tujuan program “Apa solusi yang diharapkan?” • Publik sasaran “Siapa-dalam lingkungan internal dan external yang harus direspon, dijangkau dan dipengaruhi oleh program?” • Sasaran “Apa yang harus dicapai pada setiap publik untuk mencapai tujuan program?” c. mengambil Tindakan dan Berkomunikasi (action- Communication) • Strategi Aksi “Perubahan apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan Hasil sebagaimana dinyatakan dalam sasaran program?” • Strategi Komunikasi “Apa isi pesan yang harus disampaikan untuk mencapai hasil seperti dinyatakan dalam sasaran program?” • Rencana implementasi Program “Siapa yang akan bertangungjawab untuk mengimplementasikan setiap tindakan dan taktik komunikasi?” d. Evaluasi (Evaluation) • Rencana evaluasi “Bagaimana hasil yang disebutkandalam tujuan dan sasaran program diukur?” • Umpan balik dan penyesuaian program “Bagaimana hasil evaluasi akan dilaporkan ke manajer program dan di pakai untuk membuat perubahan program?”22 Setiap tahap dari keempat tahapan yang disebutkan diatas saling berkaitan erat satu sama lain. Artinya tahapan satu dengan tahapan yang lainnya saling berhubungan erat dan tidak dapat dipisahkan. Jadi, berdasarkan penjabaran di atas seorang praktisi Humas harus mampu mengatur Stateginya dengan memlih proses 22
Cutlip, Scott M., Center H. Allen, dan Broom M. Glan., Effective Public Relations,edisi ke sembilan 2006 hal.365
25
kerja yang tepat untuh sebuah stategi manajem dalam jangka panjang serta diperlukan kesiapan yang matang utuk mengelolah stategi tersebut.
2.5
Internet Secara teknis, Internet dapat didefinisikan sebagai berikut:
"Internet is a global network of interconnected networks. This include millions of corporate, government, organizational, and private networks. Dari pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa internet merupakan jaringan yang bersifat global dari suatu jaringan yang saling berhubungan. Jaringan itu meliputi jutaan jaringan perusahaan, pemerintahan, organisasi, serta jaringan pribadi.23
Internet dapat masuk ke seluruh penjuru dunia dan memudahkan komunikasi semua orang yang menggunakannya. Internet yang merupakan penggabungan antara teknologi computer dengan komunikasi telah menghasilkan suatu revolusi di bidang system informasi. "Internet is a worldwide collection of networks that links to either millions of businesses, government agencies, educational instutions and individuals". Internet itu sendiri berasal dari kata Interconnection Networking, yang berarti hubungan dari banyak jaringan computer dengan berbagai type dan jenis, dengan menggunakan tipe komunikasi seperti telepon, satelit dan lainnya.24 Internet pertama kali muncul sekitar tahun 1960 dan mulai digunakan oleh sekitar tahun 1990.25 Banyak aktivitas yang bisa dilakukan dalan internet.Tiga tools yang biasa digunakan oleh pengguna internet, tak terkecuali oleh praktisi Publik Relations : 1. E-mail E-mail singkatan dari Electronic Mail jika dalam bahasa Indonesia adalah surat elektronik.Melalui email kita dapat mengirim surat elektronik baik berupa teks maupun gabungan dengan gambar, yang dikirimkan dari salah satu alamat email ke alamat lain di jariringan internet. 2. The World Wide Web 23
Strauss, Adel El-Ansary dan Raymond Frost. E-Marketing News Jersey. Pearson Education.inc, 2006. Hal Shelly, Gary B, Thomas J. Cashman, Misty E. Vermaat, Discovering Computers Concepts for a Digital Word (USA.: Course Technology, 2002) Hal 116 25 Wilcox, Dennis L, Philip H. Ault, Wrren K Agee, Glen T Cameron, Public Relation Strategies and Tactics, (NY : Addison Wesley Educational Publisher, 2000) hal 453 24
26
The World Wide Web atau biasa disingkat www atau website terdiri dari kumpulan dokumen elektronik. Setiap lembar dokumen elektronik disebut dengan Web Page. Sebuah Web Page dapat berupa gambar, teks, suara dan video. Kumpulan dari Web Page yang terkait disebut dengan Web Site. 3. Virtual Communities Publik Perusahaan memiliki latar belakang yang berbeda-beda, akan lebih mudah mengendalikan public yang mempunyai kepentingan bersama. Misal, komunitas pencinta mobil tua, komunitas mobil muda dan lain sebagainya. Aktivitas Virtual Communities lebih kepada diskusi (newsgroups dan forums). Mereka dapat saling tanya jawab, berbagi informasi ke group, mengemukakan ide melalui internet. Tetapi tidak jarang komunitas yang ada di dunia On-Line melanjutkan aktivitas mereka dengan bertemu di dunia nyata dan melakukan kegiatan bersama seperti : berjalan-jalan, makan bersama dll.26 Internet mengubah banyak hal- memperkenalkan e-mail, pencarian online, kuat. Akses membuat "self-publishing" menjadi kenyataan, membuat berkuranya control terhadap sistim informasi publik oleh media tradisional, memperbanyak keragaman dari sudut pandang, meningkatkan terhadap perhatian transparansi organisasional dan mempermudah komunikasi dengan stakeholder sesuai sasaran.27
2.6
Media Humas Media humas dalam ilmu komunikasi adalah:
sarana penghubung yang dipergunakan oleh seorang Humas (mewakili organisasi) dengan publiknya. Yaitu, internal maupun ekternal untuk membantu pencapaian tujuan. Media internal dalam suatu organisasi atau perusahaan dapat berbentuk majalah, tabloit, buletin, news letter, website perusahaan, internet perusahaan, company profile, financial report, dan masih banyak lagi jenis lainnya, media eksternal yang dibuat oleh Humas adalah media massa, baik yang berbentuk media cetak maupun media elektronik.28
2.6.1 E-PR Adanya aktivitas dan kegiatan E-PR adalahkarenakehadiran internet. E-PR adalah inisiatif dan perkembangan public relation yang mengunakan media 26
Ibid. Hal. 50 Cutlip, Scott M, Allen H,Glen M. Broom, Effective Public Relations edisi he Sembilan. (Jakarta Kencana Media Group, 2009) hal 133 27
28
Firsan Nova, Crsis Public Relations, Bagaimana PR menangani Krisis Perusahaan, Grasindo 2009 Hal: 205
27
internet sebagai sarana publisitasnya. Di Indonesia inisiatif PR ini lebih dikenal dengan dengan istilah Cyber Public Relation, namun dalam buku ini Bob Julius Ono menggunakan istilah yang lebih singkat, yaitu E-PR. Jika diuraikan, E-PR dapat diuraikan, E-PR dapat diartikan sebagai berikut: 1. E adalah electronic "e" di dalam E-PR mempunyai arti yang sama dengan huruf "e" sebelum kata mail dan commerce dengan kepanjangan electronic mengacu pada media elektronik internet. 2. P adalah public Kata "public" disini mengacu bukan hanya public pada satu jenis pasar konsumen, tetapi juga pada berbagai pasar atau khalayak.Media internet bisa memudahkan kita untuk menjangkau mereka. 3. R adalah relations "Relation's merupakan hubungan yang harus dipupuk antara pasar dan bisnis kita.Itulah kunci kepercayaan pasar agar situasi bisnis berhasil.Menariknya, melalui media internet hubungan yang sifatnya one-to-one dapat dibangun dalam waktu yang cepat karena sifat internet yang interaktif.Hal ini berbeda dengan public konvensional.Dalam public konvensional kita harus menjangkau mereka dengan one-to-many.29 Berbicara mengenai cyber berarti aktivitas tersebut dilakukan melalui internet. Aktivitas humas melalui dunia internet menjadi hal yang praktis apabila dibandingkan dengan kegiatan konfensional dan dibutuhkan biaya yang relatif lebih kecil dengan aktivitas humas konvensional. Yang membedakan cyber PR adalah bahwa apabila kita berbicara tentang cyber PR itu berarti kita berbicara mengenai internet, dan berbicara mengenai internet itu berarti kita mengenai keadaan saat ini. Keunggulan dari Cyber PR adalah : 1. Komunikasi yang terjadi bersifat konstan Internet bagaikan satpam atau sekretaris yang tidak pernah tidur selama 24 jam dan 7 hari dengan potensi target public seluruh dunia. 29
Bob Julius Onggo, Cyber Public Relations. (Jakarta : Elex Media Komputindo, 2004. Hal. 1-2
28
2. Respon yang cepat Internet memungkinkan untuk dapat merespon secara cepat dan serta merta semua permasalahan dan pertanyaan dari pada prospek dan pelanggan. 3. Pasar Global Internet telah menutup jurang pemisah geografis (kecuali psikologis) setelah Anda bergabung dengan dunia on-line.Anda dapat langsung berkomunikasi dengan mitra bisnis disegala penjuru dengan biaya yang sangat minim. 4. Interaktif Dengan adanya internet para praktisi PR memperoleh umpan balik dari pelanggan atau pengunjung situs website perusahaan.Dengan demikian Anda bisa tahu keinginan mereka tanpa perlu menebak-nebak. 5. Komunikasi Dua Arah Komunikasi antara organisasi Anda dengan Publik merupakan tujuan utama aktivitas E-PR karena aktivitas ini akan membantu Anda dalam membangun hubungan yang kuat dan saling bermanfaat yang tidak dapat dilakukan oleh media offline. 6. Biaya hemat PR dalam dunia fisik dianggap lebih dapat mempengaruhi tanggapan dan respon pasar.Pengeluarannya pun lebih hemat disbanding pengeluaran iklan.EPR dapat membuat organisasi menjadi lebih hemat meningkat E-PR tidak membutuhkan stationary atau biaya cetak. Semakin murahnya internet akan membuat biaya cyber PR menjadi semakin terjangkau.30
2.6.2 Website Penggunaan website sebagai salah satu referensi informasi yang sudah lama diperkenalkan bagi masyarakat luas, militer AS pada tahun 1969 adalah lembaga pemerintahan, sekaligus memulai cikal bakal internet. Semenjak saat itu teknologi internet menggeliat sampai saat ini.31 Jhon vivian mendefinisikan website “struktur kode-kode yang mengizinkan pertukaran antara teks, tetapi juga grafik, video dan audio.32 Semua pasti setuju bahwa internet hampir tidak terpisahkan dari kehidupan kita saat ini. Dengan demikian maka berbagai website bermunculan setiap harinya, perkembangan jenis
dan desainnya sangat bervariasi dan
merupakan hasil kreativitas manusia. Hal ini yang menjadi salah satu penyebab mengapa hampir semua Perusahaan, Organisasi, Instansi Pemerintah, bahkan 30
'Ibid. Hal. 5 Jhon Vivian. Teori Komunikasi Massa, Jakarta; Kencan, 2008, Hal 343 32 Ibid hal 334 31
29
LMS
(Lembaga Sosial Masyarakat) mengunakan website sebagai media
komunikasi kepada publik nya untuk berupaya menjalin komunikasi yang baik dengan publik. Situs website juga menawarkan banyak keuntungan bagi para penggunanya dan praktisi PR karena dengan adanya website dapat melakukan hubungan media. Website mampu menyebarkan informasi yang disesuaikan, mengembangkan hubungan e-mail yang positif.33
Format website menurut Digs, Brown dan Glou adalah : 1. Home Page (Halaman Utama) Sebagai halaman pertama dari situs web, home page adalah identitas utama dari perusahaan berbentuk pernyataan tentang tujuan, logo, informasi kunci perusahaan dan pendahuluan kepada system navigasi website. 2. Internal Page (Halaman Internal) . Halaman ini harus dirancang menjadi manfaat terbaik bagi tujuan perusahaan, halaman internal seperti jadwal kegiatan, mewsroom dan informasi umum, latar belakang pada perusahaan atau permasalahan atau dokumen. Daftar tersebut bisa terdapat pada halaman ini. Halaman inijuga bisa mencapai khalayak yang berbeda dalam website yang sama. 3. Headers Pada bagian atas pada halaman internal sebaiknya terdapat kolom kecil yang mengidentifikasi dan menyimpulkan dari tujuan halaman tersebut. 4. Navigational Bar Sebuah garis navigasi sebaiknya mudah dilihat dari setiap halaman jadi pengunjung bisa pindah pada website tanpa perlu kembali ke halaman utama. 5. Logo Logo perusahaan sebaiknya ditampilkan pada setiap halaman situs.34
Proses tampilnya sebuah halaman website di browser sebenarnya melibatkan HTML (Hypertext Mark up Language). HTML ini adalah bahasa pemerogaman yang digunakan untuk mendesain sebuah halaman website. Secara sederhana prosesnya adalah : saat kita ketikkan halaman web pada browser kita
33
Belch, George E, Michele A, Belch, Advertising and Promotion An Integrated Marketing Communication Perspective Fifth Edition (Mc Graw hill: New York, 2001) Hal.510 34 Belch, George E, Michele A, Belch, Advertising and Promotion An Integrated Marketing Communication Perspective Fifth Edition (Mc Graw hill: New York, 2001) Hal.512
30
browser akan mengirimkan permintaan tersebut ke server web. Selanjutnya server web akan merespon dengan mengirimkan halamanyang diminta dalam bentuk teks yang berisi kode-kode HTML melalui internet dan dirimkan kembali ke browser kita. Browser yang kita gunakan akan membaca file HTML tersebut dan menterjemahkan kata-kata sebagai intruksi untuk membuat latar belakang halaman web yang di tampilkan.
2.7
Keterbukaan Informasi Publik Informasi merupakan salah satu kebutuhan manusia, Informasi berhak
diakses siapa pun, terutama pemohon informasi. Pemohon informasi bisa pribadi, kelompok, atau badan hukum yang mengajukan Penerapan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan, Informasi Publik bisa efektif jika diimbangi dengan perubahan sikap sebagian aparat pemerintah. Hal ini dinilai penting mengingat UU itu juga mengatur tentang sanksi pidana dan denda bagi aparat pemerintah yang terbukti dengan sengaja menutup informasi bagi publik, terutama pemohon informasi. Pasal 11 UU No 14 / 2008 menyatakan, pemerintah wajib menyediakan informasi publik. Informasi diberikan setiap saat mengacu pada prinsip pelayanan. Pasal 17 mengatur informasi yang dikecualikan, seperti dokumen atau rahasia negara. Undang-Undang No. 14 tahun 2008, tentang Keterbukaan Informasi Publik adalah salah satu produk hukum Indonesia yang dikeluarkan dalam tahun 2008 dan diundangkan pada tanggal 30 April 2008 dan mulai berlaku dua tahun setelah diundangkan. Undang-undang yang terdiri dari 64 pasal ini pada intinya memberikan kewajiban kepada setiap Badan Publik untuk membuka akses bagi setiap pemohon informasi untuk mendapatkan informasi publik, kecuali beberapa
31
informasi tertentu yang memang dikecualikan di dalam Undang-undang. Undang-Undang ini bertujuan untuk : 1. menjamin hak warga negara untuk mengetahui rencana pembuatan kebijakan publik, program kebijakan publik, dan proses pengambilan keputusan publik, serta alasan pengambilan suatu keputusan publik; 2. mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan publik; 3. meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pengambilan kebijakan public dan pengelolaan Badan Publik yang baik; 4. mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik, yaitu yang transparan, efektif dan efisien, akuntabel serta dapat dipertanggungjawabkan; 5. mengetahui alasan kebijakan publik yang memengaruhi hajat hidup orang banyak; 6. mengembangkan ilmu pengetahuan dan mencerdaskan kehidupan bangsa; dan/atau 7. meningkatkan pengelolaan dan pelayanan informasi di lingkungan Badan Publik untuk menghasilkan layanan informasi yang berkualitas.35 Informasi yang dikecualikan dalam Undang-undang ini antara lain adalah: a. Informasi Publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada Pemohon Informasi Publik dapat menghambat proses penegakan hukum; b. Informasi Publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada Pemohon Informasi Publik dapat mengganggu kepentingan perlindungan hak atas kekayaan intelektual dan perlindungan dari persaingan usaha tidak sehat; c. Informasi Publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada Pemohon Informasi Publik dapat membahayakan pertahanan dan keamanan negara; d. Informasi Publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada Pemohon Informasi Publik dapat mengungkapkan kekayaan alam Indonesia; e. Informasi Publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada Pemohon Informasi Publik, dapat merugikan ketahanan ekonomi nasional; f. Informasi Publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada Pemohon Informasi Publik, dapat merugikan kepentingan hubungan luar negeri; g. Informasi Publik yang apabila dibuka dapat mengungkapkan isi akta otentik yang bersifat pribadi dan kemauan terakhir ataupun wasiat seseorang; h. Informasi Publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada Pemohon Informasi Publik dapat mengungkap rahasia pribadi; i. memorandum atau surat-surat antar Badan Publik atau intra Badan Publik, yang menurut sifatnya dirahasiakan kecuali atas putusan Komisi Informasi atau pengadilan;36
35 36
Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Pasal 3 Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Pasal 3