BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori Bab ini akan menjelaskan tinjauan teori baik itu definisi, konsep atau hasil penelitian ilmiah yang berkaitan dengan informasi akuntansi, informasi non akuntansi, pengalaman, kredit modal investasi, prinsip-prinsip pemberian fasilitas kredit modal investasi, manfaat pemberian fasilitas kredit modal investasi dan resiko fasilitas kredit modal investasi.
2.1.1. Informasi Akuntansi Wilkinson (2000), mengutip dari Accounting Principle Board Statement No. 4 (1970) mendefinisikan akuntansi adalah kegiatan penyediaan jasa. Fungsinya adalah menyediakan informasi kuantitatif tentang unit-unit usaha ekonomi, terutama yang bersifat keuangan yang diperkirakan bermanfaat dalam pengambilan keputusankeputusan ekonomis. Informasi akuntansi merupakan hasil dari suatu proses pengolahan data yang bersifat kuantitatif dalam ukuran uang, bersumber dari transaksi kegiatan operasi suatu badan usaha atau unit organisasi dapat berupa laporan keuangan badan usaha atau unit organisasi diperlukan untuk pengambilan keputusan internal dan pertanggungjawaban. Laporan keuangan meliputi neraca,
Universitas Sumatera Utara
laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, catatan laporan keuangan. Pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan suatu badan usaha atau unit organisasi dapat dibedakan kedalam dua kelompok yaitu pihak internal dan eksternal badan usaha atau unit organisasi. Pihak internal adalah mereka yang berhubungan langsung dengan operasi perusahaan misalnya manajemen perusahaan, karyawan. Pihak internal memanfaatkan laporan keuangan untuk pengambilan keputusan dengan tujuan untuk mengendalikan badan usaha atau unit organisasi. Pihak eksternal antara lain pemberi pinjaman (kreditur), pemerintah, dll. Pihak eksternal memanfaatkan laporan keuangan untuk pengambilan keputusan dengan tujuan untuk melakukan analisis dan evaluasi kinerja badan usaha atau unit organisasi. Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan (2002) unsur laporan keuangan meliputi : a. Aktiva. b. Kewajiban. c. Ekuitas. d. Penghasilan (income). e. Beban (expenses). James (2001) laporan keuangan yang disajikan manajemen badan usaha meliputi :
Universitas Sumatera Utara
a. Neraca, menggambarkan posisi keuangan perusahaan dipengaruhi oleh sumber daya yang dikendalikan, struktur keuangan, likuiditas, dan kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan yang selalu mengalami perubahan. b. Laporan laba rugi, menggambarkan jumlah hasil, biaya dan laba rugi suatu badan usaha atau unit organisasi pada suatu periode tertentu. c. Laporan arus kas, menggambarkan dan memuat sumber dan penggunaan kas suatu badan usaha atau unit organisasi selama satu periode tertentu. d. Laporan perubahan ekuitas, menggambarkan dan memuat perubahan ekuitas suatu badan usaha yang terjadi selama satu periode tertentu. e. Catatan Laporan Keuangan, laporan keuangan dapat dipahami oleh pembaca secara luas, tidak terbatas hanya untuk pembaca tertentu ataupun manajemen entitas pelaporan. Warren, Reeve, Fess (2005) informasi akuntansi yang mempengaruhi pemberian fasilitas kredit modal investasi meliputi : a. Likuiditas, menggambarkan kemampuan perusahaan untuk dapat menyelesaikan kewajiban. b. Posisi Kas, menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menjaga alat yang mendukung operasional harian. c. Struktur Modal, menggambarkan berapa besar modal sendiri yang dimiliki calon debitur untuk mendukung operasional perusahaan. d. Kelayakan Usaha, menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba sebelum pajak dan bunga.
Universitas Sumatera Utara
e. Perputaran Piutang, menggambarkan likuiditas piutang dengan penjualan. f. Perputaran Persediaan, menggambarkan likuiditas persediaan dengan penjualan. g. Skala Usaha, menggambarkan potensi usaha. h. Profit Margin, menggambarkan kemampuan perusahaan yang dikelola calon debitur menghasilkan laba bersih. Suwardjono (2003) tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi, laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dipertanggung jawabkan manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Suwardjono (2003) laporan keuangan yang disajikan manajemen memiliki keterbatasan, sehingga pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan tidak tersesatkan dalam pengambilan keputusan. Keterbatasan laporan keuangan meliputi : a. Laporan keuangan bersifat historis. b. Laporan keuangan bersifat umum. c. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari taksiran dan pertimbangan. d. Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material. e. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian. f. Laporan keuangan lebih menekankan pada nilai ekonomis. g. Laporan keuangan disusun dengan mempergunakan istilah-istilah teknis. h. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi.
Universitas Sumatera Utara
i. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta
yang tidak dikuantifikasikan
umumnya diabaikan.
2.1.2. Informasi Non Akuntansi Selain informasi akuntansi yang mempengaruhi pemberian kredit, informasi non akuntansi dapat mempengaruhi pemberian kredit kepada calon debitur. Hasibuan (2003). Informasi non akuntansi dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Jaminan, merupakan nilai yang bersifat fisik maupun non fisik, nilai jaminan hendaknya melebihi jumlah fasilitas yang diberikan. b. Reputasi Bisnis, merupakan kemauan calon debitur untuk mengembalikan fasilitas kredit modal kerja yang telah diterimanya. c. Pendidikan debitur, merupakan kemampuan menganalisis keadaan ekonomi dan memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam menjalankan usaha. d. Diversifikasi Usaha, merupakan jenis usaha yang dikelola calon debitur.
2.1.3. Pengalaman Prawironegoro (2008) pengalaman adalah suatu kondisi yang diperhitungkan dalam memberikan fasilitas kredit karena untuk melihat sampai sejauhmana pengalaman debitur mengelola usaha, watak debitur dalam mengelola usaha.
Universitas Sumatera Utara
Pengalaman
manajemen
perusahaan
mengelola
akan
mempengaruhi
kemampuan dan daya tahan perusahaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi, semakin berpengalaman manajemen mengelola usaha akan lebih baik dalam mengelola usaha.
2.1.4. Pengertian Kredit Modal Investasi Kredit berasal dari kata credere yang artinya kepercayaan. Setiap pelaku ekonomi yang menikmati kredit adalah orang yang dipercaya oleh kreditur, tentunya setelah melalui proses penilaian atas kemampuan dan niat baiknya. Menurut undang-undang No. 6 tahun 2009 tentang perbankan, kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak debitur untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu dengan pemberian bunga. Dalam pemberian kredit terdapat beberapa hal yaitu pihak yang memberikan pinjaman dana disebut kreditur, pihak yang menerima pinjaman dana adalah debitur, unsur penyediaan dana, dibuat perjanjian kredit antara kreditur dengan debitur, batas waktu pemberian pinjaman dana, suku bunga yang diperhitungkan dan tidak disyaratkannya jaminan serta resiko bagi kreditur sebagai akibat dari penerimaan
Universitas Sumatera Utara
kembali sejumlah dana pada masa yang akan datang yaitu suatu kondisi yang dihadapkan pada ketidakpastian. Kredit modal investasi adalah pemberian sejumlah kas dalam jangka panjang untuk membiayai kebutuhan modal investasi usaha atau proyek, sehingga aktivitas usaha atau proyek berjalan dengan lancar dan sesuai dengan harapan. (Kasmir,2002).
2.1.5. Prinsip-Prinsip Pemberian Fasilitas Kredit Modal Investasi Prinsip-prinsip pemberian fasilitas kredit modal investasi merupakan suatu cara untuk melakukan penelaahan yang mendalam terhadap kondisi calon debitur yang meliputi penganalisisan terhadap character, capacity, capital, collateral and condition of economic. Kasmir (2002) menjelaskan sebagai berikut : a. Character, untuk memberi keyakinan kepada bank bahwa, sifat atau watak dari calon debitur benar-benar dapat dipercaya. b. Capacity, untuk melihat kemampuan calon debitur dalam menyelesaikan fasilitas kredit yang dikaitkan dengan kemampuan mengelola usaha dalam menghasilkan keuntungan. c. Capital, untuk membiayai suatu proyek atau aktivitas usaha, dengan penyediaan dana sendiri berarti calon debitur akan merasa memiliki proyek atau usaha yang akan dibiayai sehingga timbul tanggung jawab untuk mengelola dengan baik.
Universitas Sumatera Utara
d. Collateral, merupakan jaminan yang diberikan calon debitur baik bersifat fisik maupun bukan fisik. e. Condition of economic, dalam menilai pemberian fasilitas kredit hendaknya juga menilai kondisi ekonomi sekarang dan akan datang sesuai dengan sektor ekonomi yang akan dibiayai.
2.1.6. Manfaat Pemberian Fasilitas Kredit Modal Investasi Sesuai fungsi bank sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Terlihat bahwa dengan pemberian fasilitas kredit modal kerja akan bermanfaat bagi masyarakat luas baik dirasakan secara langsung maupun tidak. Kreditur dan debitur merupakan pihak yang secara langsung merasakan manfaatnya. Kreditur secara langsung merasakan manfaatnya melalui penerimaan sejumlah bunga, provisi, dan sejumlah dana lainnya dari penggunaan jasa pelayanan lainnya yang dipergunakan debitur sebagai akselerasi penggunaan kredit modal investasi oleh debitur. Dengan lancarnya fasilitas kredit modal investasi yang diberikan kepada debitur secara otomatis kesehatan bank akan membaik, sehingga berdampak pada pengembangan sumber daya manusia semakin lebih baik yang berakselerasi kepada kemajuan usaha bank. Demikian juga terhadap perkembangan usaha debitur bila fasilitas yang diterima berjalan dengan lancar, maka
Universitas Sumatera Utara
usaha akan berkembang terus sesuai keinginan pemilik, kesejahteraan pemilik, manajemen dan karyawan semakin membaik. Manfaat tidak langsung bagi pemerintah berupa sarana untuk memacu pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan pekerjaan atau mengurangi tingkat pengangguran, sarana sumber penerimaan negara. Memperhatikan kondisi tersebut maka pemerintah sangat berkepentingan terhadap pertumbuhan dan kesehatan bank. Manfaat bagi masyarakat menempatkan dananya akan merasa lebih aman karena usaha bank yang sehat dan dapat membayar dana beserta bunga yang ditempatkan pada bank. (Kasmir,2002).
2.1.7. Resiko Fasilitas Kredit Modal Investasi Resiko adalah penyimpangan hasil pengembalian dari yang diharapkan, untuk mengurangi resiko dapat dilakukan dengan cara : a. Pembatasan kredit. b. Efisiensi. c. Diversifikasi. d. Credit structuring. Resiko sebagai akibat diluar kemampuan prediksi yang dilakukan analis kredit dan debitur karena kondisi bencana alam misalnya banjir, gempa bumi dan lain sebagainya sehingga kredit yang dinikmati debitur tidak dapat kembali.
Universitas Sumatera Utara
Resiko politik dan keamanan yaitu berkaitan erat dengan kondisi stabilitas politik dan keamanan di suatu daerah atau negara. (Kasmir,2002).
2.2. Review Peneliti Terdahulu/Theoritical Maping Review peneliti terdahulu menjabarkan daftar peneliti terdahulu dengan judul yang relevan dengan judul yang akan digunakan dalam penelitian ini. Dalam hal ini kita akan membahas mengenai penelitian Suroso (2003) melakukan penelitian tentang pengaruh informasi akuntansi terhadap pengambilan keputusan kredit pada PT. Bank Mandiri, Tbk. Cabang Medan Imam Bonjol. Variabel yang digunakan adalah current ratio, quick ratio, inventory turn over, fixed assets turn over, profit margin, return to total assets, rentabilitas ekonomis, return on net worth, debt to equity ratio, time interest earned ratio, accounts receivable, total asets to debt ratio, jaminan, umur perusahaan, pendidikan debitur, jangka waktu menjadi nasabah, diversifikasi kepemilikan. Menghasilkan kesimpulan bahwa informasi akuntansi berpengaruh terhadap keputusan pemberian kredit melalui variabel current ratio, quick ratio, time interest earned ratio dan informasi non akuntansi berpengaruh terhadap keputusan pemberian kredit melalui variabel jaminan dan pendidikan debitur. Selanjutnya Hasibuan (2003) melakukan penelitian tentang pengaruh informasi akuntansi terhadap keputusan pemberian fasilitas kredit modal kerja pada Bank Bumiputera Cabang Medan. Variabel yang digunakan adalah likuiditas, posisi kas, struktur modal, kelayakan usaha, perputaran piutang, perputaran persediaan, skala usaha,
Universitas Sumatera Utara
profit margin, jaminan kredit, reputasi bisnis, pendidikan debitur, diversifikasi usaha. Menghasilkan kesimpulan informasi akuntansi dan non akuntansi tidak berpengaruh terhadap pengambilan keputusan pemberian fasilitas kredit modal kerja dan informasi akuntansi dan non akuntansi berpengaruh terhadap kolektibilitas kredit modal kerja. Selanjutnya Handayani (2004) melakukan penelitian tentang pengaruh informasi akuntansi dan bukan akuntansi terhadap persetujuan kredit yasa griya pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Kantor Cabang Medan. Variabel yang digunakan adalah current ratio, cash ratio, debt to equity ratio, current liabilities to networth, sales margin, net operating margin, return on investment, return on equity, jaminan, porsi pembiayaan, calon konsumen, umur perusahaan, dan reputasi bisnis. Menghasilkan keputusan informasi akuntansi dan bukan akuntansi secara simultan berpengaruh terhadap persetujuan kredit yasa griya. Dan secara parsial tidak terdapat diantara variabel informasi akuntansi yang berpengaruh terhadap keputusan yasa griya sedangkan variabel informasi bukan akuntansi yang berpengaruh terhadap persetujuan kredit yasa griya adalah porsi pembiayaan dan calon konsumen. Selanjutnya Karo-Karo (2011) melakukan penelitian tentang pengaruh informasi akuntansi dan informasi bukan akuntansi terhadap pengambilan keputusan kredit pada PT. Bank Sumut Cabang Imam Bonjol Medan. Variabel yang digunakan adalah current ratio, quick ratio, return on investment, return on equity, net profit margin, dan debt to asset ratio, rasio pinjaman. Menghasilkan keputusan secara simultan informasi akuntansi dan informasi bukan akuntansi tidak berpengaruh terhadap pengambilan keputusan kredit. Dan secara parsial hanya variabel net profit margin
Universitas Sumatera Utara
yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan kredit. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1. Review Peneliti Terdahulu/Theoritical Maping No 1.
2.
Nama/Thn Penelitian Suroso/ Tahun 2003
Judul
Variabel
Hasil Yang diperoleh
Pengaruh informasi Akuntansi Terhadap Pengambilan Keputusan Kredit Pada PT. Bank Mandiri, Tbk. Cabang Medan Imam Bonjol.
Dependen Variabel: keputusan kredit. Independen Variabel: current ratio, quick ratio, inventory turn over, fixed assets turn over, profit margin, return to total assets, rentabilitas ekonomis, return on net worth, debt to equity ratio, time interest earned ratio, accounts receivable, total asets to debt ratio, jaminan, umur perusahaan, pendidikan debitur, jangka waktu menjadi nasabah, diversifikasi kepemilikan.
Hasibuan, Takiyuddin/ Tahun 2003
Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Keputusan Pemberian Fasilitas Kredit Modal Kerja Pada Bank Bumiputera Cabang Medan.
Dependen Variabel: keputusan pemberian kredit modal kerja dan kolektifitas kredit modal kerja. Independen Variabel: likuiditas, posisi kas, struktur modal, kelayakan usaha, perputaran piutang, perputaran persediaan, skala usaha, profit margin, jaminan kredit, reputasi bisnis, pendidikan debitur, diversifikasi usaha.
Variabel yang mempengaruhi keputusan kredit: Informasi akuntansi berpengaruh terhadap keputusan pemberian kredit melalui variabel current ratio, quick ratio, time interest earned ratio. Informasi non akuntansi berpengaruh terhadap keputusan pemberian kredit melalui variabel jaminan dan pendidikan debitur. Informasi akuntansi dan non akuntansi tidak berpengaruh terhadap pengambilan keputusan pemberian fasilitas kredit modal kerja. Informasi akuntansi dan non akuntansi berpengaruh terhadap kolektifitas kredit modal kerja.
Handayani, Juli/ Tahun 2004
Pengaruh Informasi Akuntansi dan Bukan Akuntansi Terhadap Persetujuan Kredit Yasa Griya Pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Kantor Cabang Medan.
Dependen Variabel: persetujuan kredit. Independen Variabel: current ratio, cash ratio, debt to equity ratio, current liabilities to networth, sales margin, net operating margin, return on investment, return on equity, jaminan, porsi pembiayaan, calon konsumen, umur perusahaan, dan reputasi bisnis.
Informasi akuntansi dan bukan akuntansi secara simultan berpengaruh terhadap persetujuan kredit yasa griya. Dan secara parsial tidak terdapat diantara variabel informasi akuntansi yang berpengaruh terhadap persetujuan kredit yasa griya sedangkan variabel informasi bukan akuntansi yang berpengaruh terhadap persetujuan kredit yasa griya adalah porsi pembiayaan dan calon konsumen.
Karo-Karo, Sastra/ Tahun 2011
Pengaruh Informasi Akuntansi dan Informasi Bukan Akuntansi Terhadap Pengembalian Keputusan Kredit Pada PT. Bank Sumut Cabang Imam Bonjol Medan.
Dependen Variabel: keputusan kredit. Independen Variabel: current ratio, quick ratio, return on investment, return on equity, net profit margin, dan debt to asset ratio, rasio pinjaman.
Secara simultan informasi akuntansi dan informasi bukan akuntansi tidak berpengaruh terhadap pengambilan keputusan kredit. Dan secara parsial hanya variabel net profit margin yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan kredit.
Universitas Sumatera Utara