BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Manusia merupakan unsur dasar semua organisasi dan hubungan-hubungan sosial yang menyatukannya, oleh sebab itu pengaturan dan pemberdayaan sumber daya manusia secara efektif dan efesien menjadi sangat penting untuk meningkatkan produktifitas organisasi. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam keberhasilan suatu organisasi, setiap organisasi baik organisasi pemerintah maupun swasta, baik yang bergerak dibidang jasa maupun industri pasti mempunyai tujuan yang hendak dicapai, berangkat dari asumsi demikian, maka jika suatu organisasi ingin maju dan berkembang secara dinamis, sangatlah diperlukan orang-orang yang tepat dan berkemampuan tinggi serta sistem kebijakan organisasi yang mendukung efektivitas dan efesiensi organisasi (Handoko, 1998). Pada dasarnya setiap instansi pemerintah maupun swasta, bukan saja mengharapkan karyawan yang mampu, cakap dan terampil tetapi yang terpenting mereka mau bekerja giat dan berkeinginan mencapai hasil kerja yang optimal. Untuk itu pimpinan hendaknya berusaha agar karyawan mempunyai motivasi tinggi untuk melaksanakan tugas atau pekerjaannya (Hasibuan, 1996)
Universitas Sumatera Utara
Motivasi berprestasi karyawan dalam kerja organisasi yang baik akan membawa keberhasilan yang menunjang pada kinerja individu. Untuk itu agar karyawan memiliki sikap yang positif terhadap organisasi, haruslah diciptakan dan dipelihara kondisi kerja yang bagus. Mewujudkan suatu keberhasilan organisasi tidak terlepas dari tantangan, baik tantangan untuk mengusahakan supaya karyawan bekerja sama secara efektif maupun tantangan untuk mendorong karyawan supaya mereka mau melaksanakan pekerjaan dengan semangat dan antusias (Kadir, 2009). Motivasi menjadi sangat penting karena dengan motivasi diharapkan setiap karyawan mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai produktivitas kerja yang tinggi. Motivasi akan memberikan inspirasi, dorongan, semangat kerja
bagi
karyawan sehingga terjalin hubungan kerja yang baik antara karyawan dan pimpinan sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara maksimal (Hasibuan, 1996). Begitu juga motivasi berkaitan erat dengan usaha, kepuasan pekerja dan performance pekerjaan (Gomes, 1995). Motivasi sangat penting dalam meningkatkan semangat kerja dan produktifitas karyawan, tugas pimpinan adalah memberikan motivasi atau dorongan kepada karyawan agar bias bekerja sesuai dengan yang diharapkan oleh organisasi. Motivasi kerja adalah proses mempengaruhi atau mendorong seseorang berbuat untuk menyelesaikan tujuan yang diinginkan, motivasi diartikan juga sebagai keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai suatu tujuan (Handoko, 1999). Motivasi
Universitas Sumatera Utara
yang ada pada seseorang merupakan kekuatan pendorong yang akan mewujudkan suatu perilaku guna mencapai kepuasan dirinya. Seseorang yang sangat termotivasi yaitu orang yang melaksanakan upaya substansial, guna menunjang tujuan-tujuan produksi kesatuan kerjanya dan organisasi dimana ia bekerja. Seseorang yang termotivasi hanya memberikan upaya minimum dalam hal bekerja motivasi merupakan sebuah konsep penting dalam studi kerja individu (Winardi, 2001). Menurut Adreani (2000), ada dua faktor yang mempengaruhi motivasi berprestasi pada karyawan yaitu meliputi faktor internal yang terdiri dari tingkat kecerdasan, kepribadian, pengalaman kerja, jenis kelamin dan usia, sementara faktor eksternal terdiri dari hubungan pimpinan dengan bawahan, hubungan antar rekan sekerja, sistem pembinaan dan pelatihan serta sistem kesejahteraan dan hubungan fisik tempat kerja. Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Habibi (2005), menunjukkan bahwa faktor eksternal dan internal memiliki pengaruh terhadap pola motivasi kerja karyawan. di PT. Askes Regional VI Jawa Tengah dan D.I.Y bagian sumber daya manusia & umum Semarang. Kesejahteraan karyawan, penghargaan, lingkungan kerja, masa kerja, serta pendidikan dan latihan memiliki pengaruh yang cukup dominan pada motivasi kerja karyawan. Tetapi semua itu tidak bersifat mutlak, terkait dengan sifat dan karakteristik tiap individu karyawan di PT. Askes Regional VI Jawa Tengah dan D.I.Y bagian sumber daya manusia & umum Semarang sangat heterogen. Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor tersebut
Universitas Sumatera Utara
memang dominan mempengaruhi motivasi kerja karyawan, tetapi tidak semuanya mutlak berlaku untuk semua karyawan, hal ini lebih karena alasan yang bersifat internal pribadi personal yang bersangkutan (Habibi, 2005). Demikian juga yang terjadi pada perawat yang berkerja di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang yang terdiri dari pegawai negeri sipil, tenaga honor daerah dan tenaga bakti sukarela khusus nya di ruang rawat inap yang setiap saat melayani masyarakat, maka motivasi menjadi sangat penting dan menjadi masalah pokok dalam mencapai tujuan. Melihat kondisi tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi kerja perawat di ruang rawat inap RSUD Kabupaten Aceh Tamiang.
2. Perumusan masalah Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi motivasi kerja perawat di ruang rawat inap RSUD Kabupaten Aceh Tamiang.
3. Tujuan penelitian Adapun tujuan penelitian ini antara lain adalah: 3.1 Tujuan Umum
Universitas Sumatera Utara
Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi motivasi dan motivasi kerja perawat pelaksana yang berstatus pegawai negeri sipil di ruang rawat inap RSUD Kabupaten Aceh Tamiang. 3.2 Tujuan Khusus 3.2.1. Mengidentifikasi faktor motivasi berdasarkan kebutuhan Maslow yang terdiri dari kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan untuk merealisasikan diri dan kebutuhan untuk aktualisasi diri sesuai dengan status kepegawaian. 3.2.2. Mengidentifikasi motivasi kerja perawat yang berstatus pegawai negeri sipil yang terdiri dari kebutuhan akan pencapaian prestasi, kebutuhan akan kekuasaan dan kebutuhan akan afiliasi. 3.2.3 Mengkaji hubungan antara faktor-faktor motivasi dengan
motivasi
kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang. 4. Manfaat Penelitian Dengan adanya penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat kepada berbagai pihak yaitu: 4.1 Praktek Keperawatan
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan fikiran untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dengan mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi motivasi kerja perawat yang berstatus pegawai negeri sipil. 4.2 Penelitian Keperawatan Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat digunakan sebagai data dasar bagi pengembangan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja perawat yang berstatus pegawai negeri sipil di ruang rawat inap. 4.3 Pendidikan Keperawatan Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan informasi peserta didik di institusi pendidikan keperawatan sehingga institusi pendidik ilmu keperawatan dapat menciptakan metode baru atau langkah-langkah yang baik dalam memotivasi perawat khusus nya perawat yang berstatus pegawai negeri sipil diruang rawat inap.
Universitas Sumatera Utara