1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Industri konstruksi merupakan bagian utama dalam kelancaran dan perkembangan pembangunan di suatu negara maju maupun negara berkembang. Semakin meningkatnya pembangunan di suatu negara maka penggunaan akan material konstruksi menjadi meningkat. Hal tersebut mengharuskan terciptanya material konstruksi yang efektif dan efisien dalam penggunaannya sehingga mendukung terwujudnya pembangunan yang baik.
Bahan bangunan yaitu semua bahan olahan yang mempunyai bentuk beraturan dan ukuran tertentu yang digunakan sebagai bahan untuk membuat elemen bangunan. Elemen bangunan merupakan suatu bagian fungsional dari suatu bangunan yang terbuat dari bahan bangunan atau komponen bangunan yang merupakan bagian dari suatu bangunan, seperti lantai, atap, maupun dinding (SK S-02-1989-F).
Menurut Sugianto dan Sebayang, S (2005), mortar adalah campuran antara semen portland atau semen hidraulik lain, agregat halus, dan air, dengan atau tanpa bahan campuran tambahan. Mortar mempunyai fungsi yang penting dalam suatu bangunan seperti pada pekerjaan pasangan pondasi, ataupun pada
2
pekerjaan dinding. Untuk saat ini campuran mortar yang banyak dipakai untuk plesteran dinding menggunakan perbandingan semen dan pasir adalah 1 : 2, hingga 1 : 7, tetapi dengan campuran yang ada ini masih terdapat banyak kelemahannya. Khusus untuk pekerjaan di lapangan mortar dengan proporsi perbandingan campuran semen dan pasir 1 : 2 paling baik digunakan karena mempunyai nilai kuat tekan dan kuat tarik lentur yang lebih tinggi dari proporsi lain (1 : 3 – 1 : 7). Bila menggunakan mortar dengan perbandingan semen dan pasir 1 : 4 – 1 : 7 sebaiknya FAS yang di pakai lebih dari 0,4 karena dengan volume campuran yang banyak FAS kurang dari 0,4 tidak bisa mencampur secara homogen campuran tersebut yang mengakibatkan rendahnya kuat tekan dan kuat tarik lentur mortar.
Di satu sisi kebutuhan manusia akan bangunan meningkat dan di sisi lain semakin mahalnya harga bangunan, sementara limbah industri kayu yang begitu besar belum sepenuhnya dimanfaatkan. dan diketahui bahwa limbah industri ini bisa dimanfaatkan dalam bidang konstruksi, salah satunya serbuk gergaji diketahui dapat digunakan sebagai bahan tambah perekat pasta semen pada campuran mortar.
Pada saat ini serbuk gergaji merupakan permasalahan aktual yang sering kali menjadi beban bagi industri perkayuan karena selain membutuhkan tempat juga kurang sedap dipandang dan hanya sebagian kecil yang dimanfaatkan yaitu sebagai bahan bakar di pedesaan. keuntungan yang diperoleh dari pemanfaatan serbuk gergaji ini, antara lain:
3
1. Memiliki berat relatif ringan sehingga cocok digunakan untuk bahan bangunan. 2. Memiliki daya hantar panas dan listrik relatif rendah. 3. Mempunyai sifat isolasi dan akustik sehingga bahan ini cocok untuk bahan kedap suara. 4. Relatif lebih tahan terhadap rayap dan jamur dibanding dengan papan kayu. Dengan memanfaatkan serbuk gergaji sebagai bahan tambah pada campuran
mortar
diharapkan
diperoleh
keuntungan
dan
dapat
meningkatkan nilai tambah dan nilai guna bahan, sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomis, menunjang pengadaan bahan dan dapat mengatasi dampak negatif limbah industri kayu terhadap lingkungan.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian diatas, permasalahan yang diajukan pada penelitian ini adalah seberapa besar pengaruh penambahan serbuk gergaji kayu jati (Tectona grandis L.f ) terhadap subsitusi berat semen dan subtitusi berat pasir pada mortar semen ditinjau dari kuat tekan, kuat tarik belah dan daya serap air.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini, antara lain : 1. Mengetahui pengaruh dari penambahan serbuk gergaji kayu jati pada mortar semen terhadap kuat tekan, kuat tarik, dan daya serap air. 2. Meningkatkan nilai tambah dan nilai guna bahan sehingga meningkatkan nilai ekonominya, diversifikasi jenis bahan konstruksi, menunjang
4
pengadaan bahan dan sedikit banyak dapat mengatasi dampak negatif limbah industri kayu terhadap lingkungan. 3. Secara ekonomis dapat diperoleh mortar yang lebih murah dan praktis serta memiliki berat yang relatif ringan.
D. Batasan Masalah
Masalah pada penelitian ini dibatasi pada analisis pengaruh penambahan serbuk gergaji terhadap kuat tekan, kuat tarik, dan daya serap air pada mortar semen. Beberapa batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Dimensi benda uji berupa kubus beton dengan ukuran diameter 50 mm x 50 mm x 50 mm. Benda uji kubus tersebut digunakan untuk pengujian kuat tekan mortar dan daya serap air sebanyak 3 buah. 2. Serta benda uji berupa silinder dengan diameter 50 mm dan tinggi 100 mm. Benda uji tesebut digunakan untuk pengujian kuat tarik mortar 3. Pengujian mortar dilakukan pada umur 14 hari dan 28 hari. 4. Komposisi serbuk kayu yang digunakan sebesar 0 %, 10 %, 15 %, 20 % (dari berat semen dan berat pasir). 5. Berat jenis PCC (Portland Composite Cement) yaitu 2,807 gr/cm3. 6. Komposisi bahan campuran yang digunakan adalah 1 Pc : 5 Ps. Dengan faktor air semen (FAS) adalah 0,5. 7. Perawatan benda uji (curing) dilakukan dengan cara perendaman di dalam bak yang berisi air tawar selama 14 hari dan 28 hari. 8. Pengujian yang dilakukan meliputi kuat tekan, kuat tarik belah, dan daya serap air.
5
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah: 1. Memberikan informasi mengenai pengaruh penambahan serbuk gergaji kayu jati terhadap mortar semen. 2. Dapat diketahui pengaruh dari penggunaan serbuk gergaji kayu jati dan mortar semen terhadap kuat tekan, kuat tarik, dan daya serap air. 3. Penelitian mengenai penggunaan serbuk gergaji sebagai bahan tambah atau bahan ikat akan membantu mengurangi limbah sehingga berkontribusi terhadap pemeliharaan lingkungan. 4. Dari hasil penilitian diharapkan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu penggunaan serbuk gergaji kayu jati sebagai bahan ikat yang dapat mengurangi penggunaan semen portland yang harganya mahal. 5. Memberikan refrensi mengenai pengaruh penambahan serbuk gergaji kayu jati terhadap kuat tekan, kuat tarik belah, dan daya serap air pada mortar semen. 6. Memperdalam pengetahuan dan wawasan mengenai teknologi beton pada umumnya dan mortar pada khususnya.