perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang saat ini terus melaksanakan pembangunan di berbagai bidang. Untuk mendukung pembangunan tersebut, peranan penerimaan pajak sangatlah penting dalam membiayai APBN yang telah ditetapkan. Salah satu objek pajak yang memiliki kotribusi pendapatan pajak yang tidak sedikit adalah PBB (Pajak Bumi dan Bangunan). Di dalam peraturan terbaru Menteri Keuangan Nomor 10 Tahun 2014 Direktorat Jenderal Pajak memberikan wewenang atas pemungutan pajak bumi dan bangunan untuk
dimasukan dalam pendapatan daerah yang
meliputi pedesaan dan perkotaan serta perkebunan, perhutanan, dan pertambangan Migas masuk dalam pendapatan pemerintah pusat. Namun, tidak semua wilayah menggunakan peraturan atau wewenang tersebut. Bukan karena pemerintah daerah kurang menaati ketentuan yang ada, melainkan karena sumber daya alam yang tidak tersedia untuk masuk dalam objek pajak. Di dalam wilayah pemerintahan Kabupaten Karanganyar untuk objek pajak bumi dan bangunan P3 (Perkebunan, Perhutanan, dan Pertambangan Migas) masih ada, karena sumber daya alam di wilayah Kabupaten Karanganyar sangatlah mendukung dengan sebagian wilayahnya termasuk commit to user
1
2 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dalam dataran tinggi yang masih sangat berpotensi. Khususnya pajak bumi dan bangunan sektor perkebunan untuk wilayah kerja kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar meliputi 2 kabupaten yaitu Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sragen yang terdapat 14 perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan (KPP Pratama Karanganyar, 2013). Untuk data 14 perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan tersebut dapat dilihat pada Lampiran 1. Dengan fenomena yang terjadi masih ada ketidakpatuhan wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya yang berdampak kepada tunggakan pembayaraan pajak bumi dan bangunan P3 khususnya sektor perkebunan di wilayah kerja kantor Pelayanaan Pajak Pratama Karanganyar dengan ketetapan sebesar Rp2.655.085.819,- sudah terealisasi sebesar Rp2.577.681.299,- dan selisih ketetapan sebesar Rp.77.404.520. Untuk mengetahui bagaimanakah tindakan yang diambil oleh petugas KPP Pratama Karanganyar dan pelaksanaan penagihan dari tunggakan Pajak Bumi dan Bangunan P3 khususnya sektor perkebuanan yang terjadi, maka penulis tertarik untuk menuangkan masalah tersebut dalam Tugas Akhir ini dengan judul “PELAKSANAAN PENAGIHAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN P3 KHUSUSNYA SEKTOR PERKEBUNAN DI KPP PRATAMA KARANGANYAR”.
commit to user
3 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan judul di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Apa penyebab terjadinya tunggakan Pajak Bumi dan Bangunan P3 khususnya sektor perkebunan di wilayah Kabupaten Karanganyar ? 2. Apa tindakan yang diambil oleh petugas KPP Pratama Karanganyar? 3. Bagaimanakah pelaksanaan penagihan tunggakan Pajak Bumi dan Bangunan
P3
khususnya
sektor
perkebunan
di
KPP
Pratama
Karanganyar? C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian Tugas Akhir yang berjudul “Pelaksanaan Penagihan Pajak Bumi dan Bangunan P3 Khususnya Sektor Perkebunan di KPP Pratama Karanganyar” ini adalah : 1. Mengetahui penyebab terjadinya tunggakan Pajak Bumi dan Bangunan P3 khususnya sektor perkebunan di wilayah Kabupaten Karanganyar. 2. Mengetahui tindakan yang diambil oleh petugas KPP Pratama Karanganyar. 3. Mengetahui pelaksanaan penagihan tunggakan Pajak Bumi dan Bangunan
P3
khususnya
sektor
perkebunan
di
KPP
Pratama
Karanganyar. D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu dapat dijadikan masukan untuk Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar dalam commit to user
4 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
meningkatkan pelayanan dan pelaksanaan penagihan Pajak Bumi dan Bangunan P3 khususnya sektor Perkebunan. E. Metode Penelitian 1. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah studi lapangan. metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yang tidak memerlukan pengetahuan mendalam akan literatur yang digunakan dan kemampuan tertentu dari pihak
peneliti
(www.wikipedia.org).
Penelitian
ini
memberikan
gambaran mengenai pelaksanaan penagihan Pajak Bumi dan Bangunan sektor perkebunan di Kantor Pelayanaan Pajak Pratama Karanganyar. 2. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar. 3. Jenis dan Sumber Data a. Jenis Data Jenis data yang digunakan penulis pada penelitian ini adalah (Sudaryono dan Asep 2010:12): 1) Data
Kualitatif
yaitu
data
yang
tidak
berbentuk
angka
(nonnumeric) yang biasanya merupakan data verbal yang diperoleh dari pengamatan, wawancara, atau bahan tertulis. Data tersebut bersumber dari wawancara dengan petugas atau pejabat di KPP Pratama Karanganyar.
commit to user
5 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2) Data Kuantitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk angka. Data tersebut adalah matrik kebun tahun 2012-2013, ketetapan, dan realisasi PBB Sektor Perkebunan. b. Sumber Data berasal dari 1) Data Primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari narasumber atau responden (Darmawan 2013:13). Data primer dalam tugas akhir ini adalah data (hasil wawancara) yang diperoleh langsung dari objek penelitian yaitu di KPP Pratama Karanganyar dalam hal ini adalah Pajak Bumi dan Bangunan P3 sektor perkebunan. 2) Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dari dokumen atau publikasi atau laporan penelitian dari dinas atau instansi maupun sumber data lainnya yang menunjang (Darmawan 2013:13). Data sekunder dalam tugas akhir ini adalah literatur, teori-teori, serta sumber pustaka yang berkaitan dengan topik yang akan dibahas. 4. Teknik Pengumpulan Data a. Metode Wawancara Metode yang dilakukan dengan memperoleh informasi secara langsung melalui permintaan keterangan-keterangan kepada pihak pertama yang dipandang dapat memberikan keterangan atau jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan (Mukhtar, 2013: 101).
commit to user
6 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b. Metode Pemeriksaan Dokumen Perusahaan Penulis mengumpulkan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar yang relevan dengan bahasan penulis. Yaitu, matrik kebun tahun 2012-2013 bertujuan untuk mengetahui pokok ketetapan. 5. Teknik Pembahasan Teknik pembahasan dalam penelitian ini adalah teknik pembahasan deskriptif dan analitis. Metode Deskriptif analitis merupakan metode yang bertujuan mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap suatu objek penelitian yang diteliti melalui sampel atau data yang telah terkumpul
dan
membuat
kesimpulan
(www.bimbingan.org).
commit to user
yang
berlaku
umum