BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penggunaan teknologi di masa sekarang ini berkembang sangat pesat.
Berbagai
bidang memanfaatkan teknologi
untuk membantu
operasional
pekerjaannya, sehingga dengan bantuan teknologi, proses pengerjaan suatu pekerjaan dapat dilakukan lebih cepat, lebih akurat, dan minim kesalahan. Dengan adanya Reformasi Birokrasi di pemerintah, peningkatan profesionalisme Pegawai Negeri Sipil (PNS) menjadi tuntutan yang tidak bisa ditawar. Demikian halnya yang terjadi pada Biro Keuangan dan Perlengkapan, Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian, implementasi pelaksanaan Reformasi Birokrasi meliputi berbagai macam hal. Diantaranya adalah peningkatan kedisiplinan pegawai yang salah satunya diukur dari pemenuhan jam kerja. Tuntutan pemenuhan jam kerja pegawai pada suatu unit kerja, membawa dampak dibutuhkannya suatu pencatatan kehadiran pegawai, untuk memonitor pemenuhan jam kerja oleh masing-masing pegawai. Penggunaan mesin absensi pegawai menjadi hal yang tidak terelakkan untuk menghitung tingkat kedisiplinan pegawai berdasarkan jam kerjanya. Dampak posistif bagi pegawai Biro Keuangan dan Perlengkapan, Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian dengan diberlakukannya Reformasi
1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
Birokrasi adalah diberikannya tunjangan kinerja berdasarkan kelas jabatan masing-masing pegawai. Tunjangan kinerja ini bersifat tidak tetap, artinya sangat dipengaruhi oleh kinerja dari masing-masing pegawai. Pada awal tahun anggaran setiap pegawai harus menandatangani Sasaran Kerja Pegawai (SKP), semacam kontrak kerja pegawai, apabila target yang ada pada SKP tidak memenuhi syarat minimal, kelas jabatan pegawai dapat diturunkan. Besaran tunjangan kinerja yang diperoleh pegawai juga bergantung dari kedisiplinan pegawai. Pegawai yang datang terlambat, pulang lebih awal, tidak masuk, cuti alasan tertentu, tunjangan kinerjanya akan dipotong sesuai dengan ketentuan. Biro Keuangan dan Perlengkapan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian saat ini menggunakan mesin daftar hadir elektronik, namun software yang disertakan dalam paket penjualan mesin tersebut hanya bisa menampilkan waktu kedatangan dan kepulangan pegawai, serta jumlah keterlambatan atau pulang lebih awal. Karena pemotogan tunjangan kinerja pegawai didasarkan jumlah keterlambatan atau pulang awal, maka perlu perhitungan lebih. Keterlambatan per menit akan memotong sebesar 0,02% dari besarnya tunjangan kinerja dari masing-masing pegawai. Kondisi pada saat ini, admin kepegawaian mengolah data keterlambatan atau pulang cepat, cuti, sakit dan sebagainya menggunakan Microsoft Excel, sehingga admin kepegawaian mengalami kesulitan jika dibutuhkan rekapitulasi kehadiran pegawai secara mendadak. Selain itu, kurang telitinya admin kepegawaian terkadang menghasilkan kesalahan dalam perekapan ataupun perhitungan pemotongan tunjangan kinerja pegawai. Oleh karena itu, penulis memilih penulisan dan pembahasan untuk skripsi dengan judul
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
“Perancangan Monitoring Tunjangan Kinerja Pegawai Pada Biro Keuangan dan Perlengkapan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian” Perancangan
monitoring
tunjangan
kinerja
ini
diharapkan
dapat
memberikan kemudahan pengolahan data dan meminimalkan human error, serta dapat membantu pegawai dalam memonitor tunjangan kinerjanya. Selain itu diharapkan dengan adanya aplikasi ini dapat mengurangi penggunaan kertas.
1.2
Perumusan Masalah Dari latar belakang tersebut diatas, permasalahan yang ada dalam
pengolahan data, perhitungan, serta pelaporan pelaksanaan tunjangan kinerja pada Biro Keuangan dan Perlengkapan adalah sebagai berikut : a. Bagaimana mengkonversi keterlambatan atau pulang sebelum waktunya, cuti, sakit dan ijin menjadi pemotongan tunjangan kinerja? b. Bagaimana seorang pegawai dapat memonitor data kehadirannya masingmasing dengan mudah? c. Bagaimana kedisiplinan pegawai dapat termonitor dengan baik? d. Bagaimana membuat rekapitulasi pemotongan tunjangan kinerja secara real time?
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
1.3
Batasan Masalah Agar pembahasan lebih terarah dan tidak menyimpang dari latar belakang
dan rumusan masalah yang telah ditentukan di atas, serta dikarenakan keterbatasan waktu, biaya, kemampuan, dan pengetahuan penulis maka dalam penelitian ini, penulis membatasi pembahasan permasalahan pada “Perancangan Monitoring Tunjangan Kinerja pada Biro Keuangan dan Perlengkapan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian” dengan spesifikasi lengkap sebagai berikut : a. Memasukkan data pegawai beserta kelas jabatannya oleh admin kepegawaian. b. Pengunduhan data kehadiran pegawai dari mesin absensi oleh admin kepegawaian. c. Memaksukkan data tambahan berupa cuti, sakit, ijin, serta dinas luar, berdasarkan surat cuti, surat keterangan dokter, surat ijin, serta surat tugas dari atasan. d. Pengecekan rekapitulasi pemotongan tunjangan kinerja oleh masingmasing pegawai.
1.4
Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dan Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : a. Memudahkan admin kepegawaian dalam bekerja.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
b. Mengurangi kesalahan akibat human error dalam pengolahan pemotongan tunjangan kinerja c. Membantu pembuatan laporan kedisiplinan pegawai, dengan bahan data kehadiran pegawai. d. Mengeliminir ketidakpuasan dari pegawai terkait kesalahan pemasukan data tambahan ataupun kelalaian pegawai dalam mengisi daftar hadir elektronik.
1.5
Metode Penelitian Metode penelitian yang diterapkan dalam melakukan penelitian ini adalah
sebagai berikut : Metode Pengumpulan Data a.
Wawancara, suatu metode pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab yang berhubungan dengan permasalahan. Penulis melakukan wawancara langsung dengan narasumber terkait masalah – masalah yang dihadapi selama ini.
b.
Observasi, selain melakukan wawancara, penulis juga melakukan observasi terhadap kondisi riil proses perhitungan pemotongan tunjangan kinerja, dari observasi ini dapat diketahui masalah, data, dan informasi yang diperlukan sehingga dapat diberikan penyelesaian yang tepat.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
c.
Studi Pustaka yaitu mendapatkan sumber data dengan membaca buku, jurnal dan makalah serta memahami materi yang berhubungan dengan sistem informasi dan perancangan website.
Metode Pemodelan Sistem
a. Desain sistem pada perancangan Monitoring Tunjangan kinerja ini menggunakan UML, dengan diagram-diagram seperti use case, class diagram, sequence diagram dan activity diagram. b.
Membuat perancangan basis data
c.
Pembuatan rancangan layar
1.6
Sistematika Penulisan Penulisan skripsi ini akan dibagi menjadi 5 (lima) bab yaitu : BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai latar belakang masalah penulisan skripsi ini, identifikasi masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan
penulisan,
metodologi
penelitian,
serta
sistematika
penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisi tentang landasan teori yang menunjang didalam penulisan skripsi ini antara lain mengenai sistem informasi, UML,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
PHP dan MySQL, konsep dasar Web, internet, serta teori khusus mengenai Tunjangan Kinerja. BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Bab
ini
membahas
tentang
Analisa
Perancangan
Sistem,
perencanaan model dan perancangan pembuatan program aplikasi. Rancangan Use Case, Activity Diagram dan Class Diagram Usulan. BAB IV HASIL RANCANGAN Pada bab ini dijelaskan mengenai sistem monitoring tunjangan kinerja tersebut yang dipresentasikan dengan bentuk rancangan layar juga menampilkan spesifikasi database. BAB V PENUTUP Bab ini berisikan kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini, serta saran-saran yang bisa dilakukan untuk perbaikan sistem, sehingga kedepannya dapat lebih baik. LAMPIRAN DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.mercubuana.ac.id/