BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Penelitian Self - esteem merupakan sikap positif ataupun negatif terhadap diri individu (Rosenberg, 2006). Self - esteem menunjukan keseluruhan sikap seseorang terhadap dirinya sendiri, baik postif maupun negatif (Baron, Byrne, Branscombe dalam Sarlito, 2012). Individu yang menilai secara positif terhadap dirinya, maka individu dikatakan memiliki self - esteem yang tinggi. Sebaliknya, individu yang menilai secara negatif terhadap dirinya, maka individu dikatakan memiliki self esteem yang rendah (Deaux, Dane, & Wrightsman, 1992). Self esteem memiliki dua aspek, yaitu penerimaan diri dan penghormatan diri. Kedua aspek tersebut memiliki 5 dimensi yaitu dimensi akademik, sosial, emosional, keluarga, dan fisik. Dimensi akademik mengacu pada persepsi individu terhadap kualitas pendidikan individu, dimensi sosial mengacu pada persepsi individu terhadap hubungan sosial individu, dimensi emosional merupakan keterlibatan individu terhadap emosi individu, dimensi keluarga mengacu pada keterlibatan individu dalam partisipasi dan integrasi di dalam keluarga, dan dimensi fisik yang mengacu pada persepsi individu terhadap kondisi fisik individu (Rosenberg dalam Rahmania & Yuniar, 2012). Mengacu pada salah satu dimensi yang ada di dalam aspek self esteem yaitu, dimensi fisik mengenai persepsi individu terhadap kondisi fisik individu. Saat ini, banyak individu yang memiliki tato ditubuhnya untuk bergaya atau sekedar fashion, terutama dikalangan anak muda.
1 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tubuh adalah bagian utama dalam penampilan fisik setiap manusia dan merupakan cermin diri dari semua manusia yang mendambakan penampilan fisik yang menarik. Dalam kehidupan sosial, bentuk tubuh menjadi representasi diri yang pertama dan paling mudah terlihat. Hal ini menyebabkan orang kemudian menjadi terdorong untuk memiliki tubuh yang ideal (Breakey, 1997). Memiliki bentuk fisik yang baik akan menimbulkan kepuasan dalam diri terhadap tubuhnya. Semakin menarik atau efektif kepercayaan diri terhadap tubuh maka semakin positif harga diri yang dimiliki. Body image positif akan meningkatkan nilai diri, kepercayaan diri serta mempertegas jati diri pada orang lain maupun dirinya sendiri, yang akan mempengaruhi harga diri (Hurlock, dalam Sari, 2012).
Duffy dan Atwater
menyatakan bahwa body image adalah mental image mengenai tubuh seseorang, bagaimana perasaan seseorang tentang tubuhnya, bagaimana kepuasaan dan ketidakpuasan seseorang terhadap tubuhnya( Duffy dan Atwater, 2005). Setiap individu dapat memiliki body image yang positif maupun negatif. Setiap individu juga dapat merasakan kepuasan terhadap tubuhnya ataupun merasa ketidakpuasan akan tubuhnya. Pada umumnya individu yang ingin memiliki body image yang positif atau merasa tidak puas akan tubuhnya akan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan image yang di inginkan, seperti melakukan program diet, merubah bentuk bagian tubuh dengan cara operasi plastik, memasang piercing, dan yang tak kalah marak dilakukan di masyarakat adalah mengunakan tato. Tato merupakan
suatu
produk dari kegiatan menggambar pada kulit tubuh dengan
menggunakan alat sejenis jarum atau benda dipertajam yang terbuat dari flora (Olong dalam Agustin, 2008). Tidak hanya digunakan sebagai orientasi untuk dapat mempercantik diri, pemakaian tato juga digunakan sebagai identitas yang mampu meningkatkan self esteem pemakainya. 2 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dahulu masyarakat di Indonesia mengaggap bahwa individu yang memakai tato identik dengan stereotype yang negatif, seperti pemberontakan, kriminalisme dan preman. Bahkan tak jarang masyarakat menganggap bahwa orang yang memakai tato adalah narapidana yang baru keluar dari penjara. Namun, seiring dengan berkembangnya zaman, tato dinilai sebagai karya seni, trend, lifestyle, bahkan untuk gengsi (Sessi M.M, 2011). Berkembangnya trend tato di Indonesia juga dapat terlihat dari masuknya seni menghias tubuh dikalangan profesional. Sebut saja beberapa publik figur seperti Mario Lawata, Derbi Romero dan Melani Richardo. Setiap orang memiliki motivasi dan alasan tersendiri untuk mentato tubuhnya. Bramasto (Tribun News.com,2010) mengemukakan, seni tato bisa memotivasi seseorang untuk bersemangat dalam menjalani kehidupan pribadinya dan dapat menigkatkan kepercayaan diri pada si pengguna tato. Dengan kata lain, banyak hal yang dilakukan oleh seseorang hanya untuk mendapatkan body image yang positif, salah satunya dengan menggunakan tato di tubuhnya. Dengan memiliki body image yang positif, individu percaya akan mampu meningkatkan self esteem yang positif pula. Oleh karena biasanya individu yang memiliki body image positif memiliki self - esteem yang tinggi, sedangkan individu yang memiliki body image negatif cendrung memiliki self - esteem yang rendah. Body image adalah mental image
mengenai tubuh seseorang, bagaimana perasaan
seseorang tentang tubuhnya, bagaimana kepuasaan dan ketidakpuasan seseorang terhadap tubuhnya (Duffy dan Atwater, 2005). Orang yang memiliki body image positif akan cenderung merasa puas terhadap kondisi tubuhnya, memiliki harga diri yang tinggi, penerimaan jati diri yang tinggi, rasa percaya diri dan kepeduliannya terhadap kondisi badan dan kesehatannya sendiri, serta adanya kepercayaan diri ketika menjalin hubungan dengan orang lain. sedangkan orang yang memiliki body image 3 http://digilib.mercubuana.ac.id/
yang negatif akan cenderung merasa tidak puas atau malu terhadap kondisi tubuhnya sehingga tidak jarang menimbulkan depresi, memiliki harga diri yang rendah atau bahkan merasa dirinya tidak berharga (Guslingga , 2006). Sedangkan Self – esteem sendiri merupakan sikap positif ataupun negatif terhadap diri individu (Rosenberg, 2006). Self - esteem meliputi dua aspek,yaitu penerimaan diri dan penghormatan diri. Dan dalam uraian yang telah peneliti sampaikan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa body image memiliki hubungan terhadap self esteem pada seseorang yang menggunakan tato. Oleh karena itu penelitian ini memfokuskan kepada body image dan self esteem pada pengguna tato di studio tato Jakarta. 1.2
Rumusan Masalah – Masalah Berdasarkan permasalahan yang ada di atas, maka dapat dirumuskan apakah terdapat hubungan antara body image dengan self esteem pada pengguna tato di studio tato Jakarta?
1.3
Tujuan Penelitian Adapun penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Apakah ada hubungan antara body image dengan self esteem pada pengguna tato di studio tato Jakarta.
1.4
Manfaat dan Kegunaan Penelitian 1.4.1
Aspek Teoritis Agar hasil penelitian ini dapat menjadi bahan kajian bagi usaha-usaha penelitian lanjutan, perbandingan maupun tujuan lain yang relevan. Serta dapat menjadi bahan pertimbangan mengambil kebijakan, khususnya dibidang ilmu sosial.
4 http://digilib.mercubuana.ac.id/
1.4.2
Aspek Praktis Penelitian ini dapat berguna bagi peneliti untuk memperluas dan menambah ilmu pengetahuantentang pentingnya self - esteem pada penggunakan tato, serta nantinya hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan bagi peneliti selanjutnya yang mungkin akan dilakukan oleh peneliti lain.
5 http://digilib.mercubuana.ac.id/