BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Informasi perusahaan adalah hal yang esensial bagi investor dalam proses pembuatan keputusan. Salah satu sumber informasi yang diandalkan oleh investor adalah laporan keuangan. Laporan keuangan terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan yang dapat diandalkan adalah laporan keuangan yang berkualitas. Kualitas laporan keuangan ditentukan oleh apakah informasi yang dapat dipahami dan memenuhi kebutuhan pemakainya dalam pengambilan keputusan. Laporan keuangan tersebut harus bebas dari pengertian yang menyesatkan, dan kesalahan material serta dapat diandalkan sehingga laporan keuangan tersebut dapat dibandingkan dengan periode-periode sebelumnya. Menurut Arfan dan Antasari (2008), informasi yang bermanfaat adalah informasi yang relevan. Salah satu indikator relevansi suatu informasi akuntansi adalah adanya reaksi investor pada saat diumumkannya informasi tersebut, yang dapat diamati dari pergerakan saham. Kualitas laporan keuangan juga berkaitan dengan kualitas laba (Fanani et al., 2009). Laporan keuangan yang berkualitas mampu memprediksi laba di masa akan datang. Investor tentu akan memilih perusahaan dengan kualitas laba yang tinggi karena investor menginginkan investasinya memberikan tingkat return sesuai yang diinginkan. Laba dinyatakan berkualitas apabila laba akuntansi memiliki sedikit gangguan persepsian di
dalamnya dan dapat mencerminkan kinerja keuangan perusahaan yang sesungguhnya. Semakin besar gangguan persepsian yang terkandung dalam laba akuntansi, maka semakin rendah kualitas laba akuntansi tersebut (Grahita, 2001 dalam Jang et al., 2007). Laba memiliki hubungan yang kuat dengan respon pasar. Laba akuntansi masih menjadi perhatian utama bagi investor (Chu (1997) dalam Arfan dan Antasari, 2008). Menurut Ball dan Brown (1968) dalam Tiolemba dan Ekawati (2008), laba akuntansi dan return saham mempunyai hubungan positif secara statis dan signifikan. Laba akuntansi dapat memengaruhi return saham dalam arti apabila laba akuntansi aktual perusahaan sesuai atau bahkan melebihi laba akuntansi prediksi, investor akan memberikan respon yang positif yang tercermin dari kenaikan harga saham. Sebaliknya, jika laba akuntansi aktual tidak sesuai atau lebih rendah dibandingkan dengan laba akuntansi prediksi, investor akan memberikan respon yang negatif yang tercermin dari penurunan harga saham. Kekuatan hubungan dari laba akuntansi dan return saham (respon pasar) ini diukur dengan earnings response coefficient (ERC). Earnings response coefficient adalah efek dari setiap dollar laba kejutan terhadap return saham yang diukur dengan koefisien kemiringan dari regresi laba kejutan terhadap return abnormal (Cho dan Jung (1991) dalam Susilawati, 2008). ERC pada dasarnya ditentukan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari dalam (faktor internal) dan luar (faktor eksternal) perusahaan. Contoh dari faktorfaktor internal perusahaan adalah profitabilitas, umur, ukuran, dan struktur modal perusahaan. Sedangkan salah satu contoh dari faktor eksternal adalah kualitas audit. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Profitabilitas perusahaan dapat dilihat dari laba yang dihasilkan dibandingkan dengan jumlah dana yang diinvestasikan dalam aktiva atau jumlah ekuitas perusahaan. Hal ini akan menunjukkan apakah perusahaan efektif dalam
menjalankan kegiatan operasionalnya. Menurut Arfan dan Antasari (2008), perusahaan dengan profitabilitas tinggi memiliki koefisien respon laba yang lebih besar dibandingkan dengan profitabilitas perusahaan yang rendah. Perusahaan yang menguntungkan mampu menyelesaikan operasi yang sedang dijalankan saat ini, yang diindikasikan dengan laba. Laba mencerminkan hasil penggunaan sumber daya perusahaan. Penelitian Naimah dan Utama (2006) menunjukkan hasil bahwa koefisien respon laba berhubungan positif dengan profitabilitas. Umur perusahaan memengaruhi kemungkinan perusahaan untuk meningkatkan pelaporan keuangan yang lebih baik (Susilawati, 2008). Perusahaan yang sudah lama berdiri menunjukkan kestabilan dan investor dapat meninjau kinerja perusahaan tersebu dari tahun ke tahun. Perusahaan baru memiliki pengalaman yang lebih sedikit dan seringkali belum stabil. Selain itu, perusahaan yang baru akan memiliki akses kepada pendaan eksternal yang lebih terbatas dibanding perusahaan yang sudah berpengalaman. Akan tetapi, Loderer dan Waelchli (2009) menyatakan bahwa umur secara progresif melemahkan kinerja perusahaan. Aging phenomenon perusahaan berkaitan dengan kekakuan organisasi yang membuat perusahaan sulit untuk menemukan, menerima, dan mengimplementasikan sinyal inovasi dari pasar. Ukuran perusahaan juga mempengaruhi kualitas laba. Ukuran perusahaan dapat menentukan baik tidaknya kinerja perusahaan. Investor biasanya lebih memiliki kepercayaan kepada perusahaan besar, karena perusahaan besar dianggap mampu untuk terus meningkatkan kinerja perusahaannya dengan berupaya meningkatkan kualitas labanya (Jang et al., 2007). Penelitian Chaney dan Jeter (1991) dalam Tiolemba dan Ekawati (2008) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan mempunyai korelasi signifikan positif dengan koefisien respon laba.
Perusahaan yang diaudit oleh kantor akuntan publik (KAP) Big Four memiliki reputasi yang lebih baik daripada perusahaan yang diaudit oleh non-Big Four (Susilawati, 2008). Dengan memiliki reputasi yang baik, perusahaan pun akan lebih dipercaya oleh investor. Informasi laba dari perusahaan yang diaudit oleh Big Four memiliki kualitas yang lebih tinggi daripada perusahaan non-Big Four. Hasil penelitian Teoh dan Wong (1993) menunjukkan bahwa perusahaan yang diaudit oleh KAP besar memiliki nilai ERC yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan yang diaudit oleh KAP lainnya. Struktur modal merupakan faktor yang mempengaruhi ERC (Daud dan Syarifuddin, 2008). Suatu perusahaan yang memiliki leverage keuangan yang tinggi berarti memiliki banyak hutang pada pihak luar. Ini berarti perusahaan tersebut memiliki risiko keuangan yang tinggi karena mengalami kesulitan keuangan (financial distress) akibat hutang yang tinggi. Hasil penelitian Daud dan Syarifudin (2008) menunjukkan bahwa semakin tinggi hutang perusahaan, semakin rendah nilai ERC dari perusahaan tersebut. Hasil penelitian yang dilakukan pada penelitian-penelitian terdahulu mengenai faktorfaktor yang memengaruhi kualitas laba masih beragam. Penelitian ini termotivasi untuk menguji kembali faktor-faktor yang memengaruhi kualitas laba. Maka dari itu, penelitian ini diberi judul: “PENGARUH PROFITABILITAS,
UMUR PERUSAHAAN, UKURAN
PERUSAHAAN KUALITAS AUDIT DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KUALITAS LABA.” Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian oleh Jang et al. (2007) yang berjudul “Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kualitas Laba pada Perusahaan Manufaktur di
BEJ”. Berikut ini adalah beberapa perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah: 1. Penelitian Jang et al. (2007) menggunakan beberapa variabel independen yang berbeda seperti persistensi laba dan kualitas akrual 2. Penelitian ini berfokus pada profitabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan, dan kualitas audit 3. Penelitian ini menggunakan perusahaan sektor properti, real estate, dan konstruksi yang termasuk dalam indeks kompas 100 sebagai objek penelitian. Penelitian Jang et al. (2007) menggunakan perusahaan manufaktur yang termasuk dalam BEI sebagai objek penelitian 4. Variabel independen profitabilitas dan kualitas audit ditambahkan. Variabel profitabilitas diambil dari Arfan dan Antasari (2008). Variabel kualitas audit diambil dari Febiani (2012)
B. BATASAN MASALAH Penelitian ini menggunakan objek penelitian perusahaan yang termasuk dalam kategori Kompas 100 periode Agustus 2013-Januari 2014 dengan sektor industri properti, real estate dan konstruksi. Periode yang diteliti adalah 2010-2012. Variabel-variabel yang diteliti adalah kualitas laba yang merupakan variabel dependen dan profitabilitasumur perusahaan, ukuran perusahaan, kualitas audit dan struktur modal sebagai variabel independen.
C. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah profitabilitas berpengaruh positif terhadap kualitas laba? 2. Apakah umur perusahaan berpengaruh negatif terhadap kualitas laba? 3. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap kualitas laba? 4. Apakah kualitas audit berpengaruh positif terhadap kualitas laba? 5. Apakah struktur modal berpengaruh negatif terhadap kualitas laba? 6. Apakah profitabilitas, umur perusahaan, ukuran perusahaan, kualitas audit dan struktur modal secara simultan berpengaruh terhadap kualitas laba?
D. TUJUAN PENELITIAN Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mendapatkan bukti empiris bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap kualitas laba. 2. Mendapatkan bukti empiris bahwa umur perusahaan berpengaruh negatif terhadap kualitas laba. 3. Mendapatkan bukti empiris bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap kualitas laba. 4. Mendapatkan bukti empiris bahwa kualitas laba berpengaruh positif terhadap kualitas laba. 5. Mendapatkan bukti empiris bahwa struktur modal berpengaruh negatif terhadap kualitas laba.
6. Mendapatkan bukti empiris bahwa profitabilitas, umur perusahaan, ukuran perusahaan, kualitas audit dan struktur modal secara simultan berpengaruh terhadap kualitas pelaporan keuangan.
E. MANFAAT PENELITIAN Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Investor. Penelitian ini diharapkan dapat membantu investor dapat meminimalisasi risiko informasi dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan sebelum membuat keputusan berinvestasi. 2. Manajemen. Penelitian ini diharapkan dapat membantu manajemen menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas sehingga memberikan manfaat kepada perusahaan dan juga pengguna laporan keuangan. 3. Regulator. Penelitian ini diharapkan dapat membantu mengembangkan dan memperbaiki kebijakan pelaporan keuangan sehingga laporan keuangan yang dihasilkan dapat diandalkan. 4. Peneliti. Penelitian ini diharapkan dapat membantu peneliti-peneliti selanjutnya yang tertarik untuk membuat penelitian yang serupa dengan penelitian ini sehingga dapat menemukan hasil penelitian yang lebih baik lagi.
F. SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN PENELITIAN Agar penelitian ini dapat dengan mudah dipahami, penulisan dilakukan menggunakan sistematika seperti yang tertera di bawah ini.
BAB I PENDAHULUAN Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode dan sistematika penulisan laporan penelitian.
BAB II TELAAH LITERATUR Bab ini berisi teori-teori yang berhubungan dengan topik penelitian ini. Teori-teori ini diambil dari literatur-literatur seperti buku, jurnal, skripsi, website resmi,dll. Pada bab ini akan dibahas mengenai kualitas laba, profitabilitas, likuididtas, umur perusahaan, ukuran perusahaan dan pertumbuhan laba. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang gambaran umum objek penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengambilan sampel, dan teknik analisis data.
BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA Berisi mengenai hasil dari pengolahan data yang berupa angka-angka statistik beserta interpretasi dari hasil perhitungan tersebut yang diperlukan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN Berisi tentang kesimpulan akhir yang diperoleh, keterbatasan dan saran-saran bagi penelitian selanjutnya serta implikasi penelitian di bidang akuntansi.