BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang
Makanan dan minuman adalah salah satu kebutuhan mendasar manusia sebagai makhluk hidup. Makanan dan minuman diperlukan sebagai bahan asupan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh manusia untuk mendapatkan tenaga, membentukan jaringan sel baru, dan mengatur semua proses di dalam tubuh (“Makanan”, n.d.). Meski demikian, makanan dan minuman, atau disebut juga kuliner, di zaman ini tidak hanya sekadar menjadi pemenuh kebutuhan nutrisi manusia, tapi juga sudah menjadi sebuah kebutuhan gaya hidup, seperti pada artikel di Kompas.com (http://travel.kompas.com/read/2012/10/31/15240348/Wisata.Kuliner.Jadi.Bagian. dari.Gaya.Hidup), Wisata Kuliner Jadi Bagian dari Gaya Hidup, yang mengutip pernyataan CEO Senayan City, Henny R. Udy, “Saat ini jelajah kuliner bukan hanya menjadi kebutuhan pokok, namun juga jadi bagian lifestyle,” Pola konsumsi masyarakat yang meningkat serta kuliner yang sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat beberapa tahun terakhir ini melatarbelakangi persentase tumbuhnya para pelaku industri kuliner di Ibu Kota dengan beraneka ragam orientasi kuliner. Artikel yang ditulis di Kontan.co.id (http://industri.kontan.co.id/news/bisnis-kuliner-kian-menjanjikan), Bisnis Kuliner Kian Menjanjikan, mengutip data hasil riset sebuah situs pencarian dan reservasi restoran di Jakarta yang bernama Qraved.com, bahwa jumlah restoran kelas menengah atas sepanjang lima tahun terakhir meningkat hingga 250%. Hal
1
demikian juga didorong oleh meningkatnya demand pasar yang terlihat dari fenomena bahwa kegiatan makan di restoran secara signifikan mulai menjadi tren bagi masyarakat sejak beberapa tahun terakhir, sesuai pernyataan Steven Kim, cofounder
Qraved.com,
yang
dikutip
pada
artikel
Kompas.com
(http://travel.kompas.com/read/2014/04/04/1632122/Makan.di.Restoran.%20Sem akin.Ngetre) yang berjudul Makan di Restoran Semakin Ngetren, “Penelitian kami menunjukkan fenomena tren makan di restoran merupakan bagian dari aktivitas sosial di mana separuh dari mereka yang makan di restoran, datang berempat bersama rekan bisnis, teman atau keluarga,” ujarnya. Sebuah restoran di daerah KH Ahmad Dahlan, Jakarta Selatan, bernama Sari Melayu yang sudah berdiri sejak tahun 2003 dan berganti nama menjadi Beranda tahun 2012 lalu, hadir di tengah-tengah demand pasar industri kuliner tersebut. Beranda hadir sebagai salah satu brand bisnis kuliner Ibu Kota, sebuah restoran modern dengan sajian kuliner andalan khas Melayu-Medan-nya, serta kuliner ala Barat-nya yang juga disediakan sebagai menu pelengkap. Beranda sebagai sebuah restoran tidak hanya menyajikan kuliner dengan cita rasa yang lezat, namun juga menyajikan tempat yang nyaman dengan interior yang didesain dengan uniknya menerapkan konsep rustic colonial. Tempat Beranda juga cukup luas sehingga bisa disewakan untuk event seperti pesta pernikahan, pesta ulang tahun, reunion, kumpul komunitas, dan lain sebagainya. Selain itu, Beranda juga memiliki panggung indoor kecil guna menampilkan live music eksklusif bagi para konsumennya, dengan frekuensi tiga kali setiap minggunya. Kuliner lezat dengan tempat yang nyaman dan desain interior 2
uniknya ditambah penampilan live music membuat Beranda menjadi persinggahan kuliner modern yang wajib dikunjungi oleh para foodiest yang tidak hanya mencari masakan lezat namun juga mencari tempat yang sempurna untuk berkumpul bersama kerabat, pasangan, maupun keluarga. Hal tersebut terbukti dari hasil survey penulis kepada 25 orang pelanggan Beranda yang dilakukan pada 7 Oktober 2015, yang menunjukkan data bahwa 14 orang di antaranya menganggap lezat masakan Beranda, dan 8 orang menganggap sangat lezat. Dari segi suasana tempat Beranda, 13 orang menganggap Beranda nyaman, dan 10 orang menganggap sangat nyaman. Dengan semakin lebar terbukanya opportunity pasar di industri kuliner, maka semakin banyak juga bermunculan para pelaku bisnis di sektor industri tersebut, sehingga kompetisi di dalamnya semakin ketat. Selain dengan cara meningkatkan kualitas produk dan pelayanan, agar sebuah restoran bisa tetap survive di tengah ketatnya persaingan, sebuah restoran perlu melakukan promosi untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan menarik pelanggan baru. Berdasarkan hasil wawancara saat briefing dengan marketing manager Beranda pada 11 Agustus 2015, Djoko Soenario, Beranda sejauh ini menggunakan Instagram sebagai media promosi mereka yang paling aktif, dibantu marketing word of mouth (mulut ke mulut) oleh para konsumen mereka. Namun marketing word of mouth dan media Instagram tentu tidak bisa menjawab kebutuhan Beranda secara komprehensif/menyeluruh aspek-aspek krusial seperti penampilan
brand,
profil
restoran,
produk
(menu
makanan/minuman),
menampilkan tempat/interior, dan promo makanan/minuman yang sedang 3
berlangsung. Oleh karena itu, Beranda membutuhkan sebuah media promosi yang bisa menyajikan semua aspek tersebut sekaligus. Media promosi yang memenuhi semua kebutuhan itu secara komprehensif adalah website. Selain itu, dibandingkan media-media promosi yang lainnya, website merupakan media promosi yang interaktif, dalam artian tidak satu arah (restoran memberikan informasi, konsumen hanya sebatas melihat), tapi dua arah (restoran memberikan informasi, konsumen melihat dan bisa langsung memberikan timbal balik). Sifat interaktif inilah yang menjadi kelebihan website sebagai media promosi digital dibandingkan media promosi cetak. Dengan memanfaatkan sifat media promosi website yang demikian, Beranda bisa menambahkan fungsi tambahan, salahsatunya yaitu reservasi online, yang bisa mendukung kebutuhan sale Beranda, spesifiknya sale penyewaan tempat restoran tersebut. Oleh karena itu, urgensi pembuatan website ini lah yang saat ini diutamakan daripada media-media promosi lainnya. Selain itu, urgensi pembuatan media promosi berupa website juga diperkuat dengan hasil survey penulis terhadap 25 orang pelanggan Beranda yang 12 orang di antaranya sering dan 10 orang terkadang melakukan browsing dengan tablet atau smartphone mereka, yang menunjukan bahwa behaviour konsumen Beranda sering mengakses internet. Oleh karena itu, dengan adanya website Beranda di internet, para konsumen bisa lebih mudah mendapatkan informasi seputar Beranda dari komputer atau gadget mereka, dan Beranda juga lebih mudah menjangkau para konsumen untuk memenuhi kebutuhan sale dan mencapai marketing goal mereka. 4
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis memutuskan untuk membuat Tugas Akhir yang membahas solusi bagi Beranda yaitu sebuah media promosi berupa website, dengan judul "Perancangan Media Promosi Website Restoran Beranda". 1.2.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diajukan oleh penulis berdasarkan latar belakang di atas adalah sebagai berikut. Bagaimana perancangan media promosi website restoran Beranda? 1.3.
Batasan Masalah
Penulis menetapkan batasan masalah penulisan yang menjadi acuan fokus penulis dalam pengerjaan Tugas Akhir, yang adalah sebagai berikut. 1.
Topik pembahasan Penulis meliputi perancangan user interface website Beranda saja
2.
Target dari perancangan tersebut adalah sebagai berikut. a. Target Primer: Dewasa 1. Segmentasi Geografis: Jakarta 2. Segmentasi Demografis: a. Usia: 25 – 45 b. Jenis kelamin: Laki-laki dan perempuan
5
3. Segmentasi Psikografis: a. Kepribadian: Meyukai kuliner, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, suka bersosialisasi b. Status ekonomi: Menengah dan menengah atas b. Target Sekunder: Remaja 1. Segmentasi Geografis: Jakarta Selatan 2. Segmentasi Demografis: Usia: 20 – 24 Jenis kelamin: Laki-laki dan perempuan 3. Segmentasi Psikografis: a. Kepribadian: Menyukai kuliner, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, suka bersosialisasi b. Status ekonomi: Menengah dan menengah atas 1.4.
Tujuan Tugas Akhir
Tugas Akhir yang dikerjakan penulis memiliki tujuan sebagai berikut. Merancang media promosi website restoran Beranda 1.5.
Manfaat Tugas Akhir
Tugas Akhir yang dikerjakan penulis memiliki manfaat untuk beberapa pihak, yaitu sebagai berikut. 6
1.
Bagi Penulis
Menambah pengetahuan dan pengalaman penulis dalam merancang user interface website dengan tahapan kerja yang terstruktur, dan melatih kedisiplinan penulis dalam manajemen waktu pengerjaan projek. 2.
Bagi Beranda
Membantu meningkatkan kapabilitas pemasaran dan potensi penjualan. 3.
Bagi Kampus
Menambah arsip kampus dalam kategori perancangan perancangan media promosi website yang akan berguna untuk menjadi referensi bagi para mahasiswa generasi selanjutnya. 1.6.
Metode Pengumpulan Data
Penulis akan mengumpulkan data dengan menggunakan metode wawancara, studi pustaka, dan survey. Metode wawancara dilakukan penulis terhadap marketing manager Beranda selaku perwakilan dari pihak klien untuk mendapatkan informasi seputar brand dan kebutuhan marketing Beranda yang diangkat penulis sebagai bahan Tugas Akhir dalam bentuk website. Studi pustaka dilakukan penulis dengan membaca buku-buku dan literatur yang berkaitan dengan tema Tugas Akhir yang diambil penulis.
7
Survey dilakukan penulis dengan menjumpai target audiens dan memberikan kuisioner berisi pertanyaan seputar perancangan website Beranda yang dirancang penulis. 1.7. 1.
Metode Perancangan Riset & identifikasi masalah:
Penulis mewawancari pihak Beranda untuk mengumpulkan informasi seputar strategi marketing restoran dan meminta data seputar brand identity serta desain visual yang mereka sudah pernah buat sebagai salah satu panduan/patokan perancangan user interface website Beranda. Penulis juga mengumpulkan data seputar kebutuhan konsumen selaku user terhadap restoran Beranda untuk disaijkan dalam bentuk website. 2.
Flowchart / Site map:
Penulis menentukan halaman-halaman apa saja yang perlu dibuat berdasarkan data hasil riset & identifikasi masalah yang penulis dapat. Dari halaman-halaman yang sudah ditentukan penulis kemudian menentukan struktur website berupa alur/diagram dari satu halaman ke halaman lainnya tersebut secara hirarkis. 3.
Wirerame:
Penulis menyusun kerangka layout setiap halaman terhadap elemen-elemen konten yang akan mengisinya dengan pertimbangan hirarki informasi yang terdapat pada setiap halamannya.
8
3.
Tampilan visual:
Penulis melakukan olah ide dan konseptualisasi visual dengan menentukan jenis huruf,
warna,
gambar/foto,
dan elemen
bentuk
apa saja
yang
akan
dipakai/diterapkan pada kerangka layout dan interaksi yang sudah ditentukan, dengan pertimbangan ide-ide yang muncul berdasarkan data-data yang didapatkan penulis tentang brand Beranda dan target audiens yang ingin dicapai Beranda pada website yang dibuat. 4.
Eksekusi digital:
Penulis merancang hasil konseptualisasi visual terhadap kerangka layout dalam bentuk digital menggunakan program-program komputer yang membantu proses pengerjaan.
9
3.8.
Skematika Perancangan
Skematika perancangan yang penulis akan lakukan selama pengerjaan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut. [Type a quote from the document the Latar or Belakang Kuliner kini menjadi tren masyarakat modern dan menjadi sebuah peluang bisnis yang cuku prospektif, sehingga bermunculan banyak pelaku bisnis di sektor industri tersebut beberapa tahun terakhir ini, dan membuat persaingan semakin ketat. Restoran bernama Beranda adalah salah satu pelaku bisnis di sektor industri kuliner tersebut. Untuk bisa survive, Beranda akan berusaha merangkul lebih banyak konsumen dengan menambah media promosi mereka. Dengan mempertimbangkan efisiensi & efektivitas terhadap kebutuhan marketing & sale Beranda, website adalah media promosi yang paling tepat untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
[Type a quote from the document Rumusan Masalahor the
[Type a quote from the document or the Tujuan
Bagaimana merancang media promosi website restoran Beranda?
Merancang media promosi website restoran Beranda.
[Type a quote fromMetodologi the document or the
[Type a quote from the document Target Audiens or the
Wawancara: kepada manager Beranda. Studi pustaka: membaca literatur terkait tema yang diangkat. Survey: melakukan kuisioner kepada target audiens.
Demografis : Dewasa (25 - 45 tahun) dan remaja (20 - 24 tahun) Geografis: Jakarta Selatan Psikografis: Menyukai kuliner, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, suka berkumpul, kalangan menengah atas
[Type a quote from the document or the Insight
[Type a quoteMetode from thePerancangan document or the
Dengan adanya website Beranda sebagai sebuah media promosi, konsumen jadi lebih mudah mendapatkan informasi lengkap serta lebih mudah menjangkau kebutuhan terkait pelayanan restoran tersebut.
Identifikasi masalah > site map > wireframe > konsetualisasi visual > eksekusi digital
Gambar 1.1. Skematika Perancangan
10