BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Rumah merupakan salah satu kebutuhan mendasar bagi manusia disamping pendidikan dan kesehatan. Rumah merupakan hal yang sangat diperlukan oleh manusia sehingga setiap orang berusaha semaksimal mingkin untuk bisa mendapatkan rumah. Pembangunan perumahan dan pemukiman merupakan upaya untuk memenuhi salah satu kebutuhan dasar manusia sekaligus untuk meningkatkan mutu lingkungan hidup, mendirikan arah pertumbuhan wilayah, memperluas kesempatan kerja serta menggerakkan kegiatan ekonomi dalam rangka peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat. Mantan Mentri Negara Perumahan Rakyat (Menpera), Yusuf Asy’ari dalam situs kmenpera.com (2008) menegaskan bahwa penyelenggaraan perumahan dan permukiman diharapkan dapat dilaksanakan secara penuh dan efektif di semua tingkatan pemerintah. Hal ini sejalan dengan PP No.38 Tahun 2007 tentang pembagian urusan pemerintahan antara pemerintah, pemerintahan daerah propinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, yang menyatakan bahwa perumahan merupakan urusan wajib yang menjadi wewenang pemerintah daerah. Hal ini mengingat penyelenggaraan perumahan merupakan pelayanan dasar kepada masyarakat.
Kurang
memadainya
perhatian
pemerintah
daerah
terhadap
penyelenggaraan perumahan dan permukiman di daerahnya masih banyak dirasakan.
Universitas Sumatera Utara
Kebijakan-kebijakan yang disusun juga belum sepenuhnya menetapkan sektor perumahan sebagai prioritas penanganan. Apalagi kepentingan para stakeholder perumahan seperti para pengembang, perbankan, LSM, dan masyarakat, belum sepenuhnya diakomodasi dalam sistem pembangunan pemerintahan yang baik. Keterlibatan pihak swasta dalam pembangunan perumahan sangat dominan dari pada pemerintah sendiri. Keterlibatan ini berawal pada undang-undang penanaman modal asing (1967) dan modal dalam negeri (1968), sehingga untuk pelaksanaannya pemerintah melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengeluarkan surat keputusan no.28/1974 tentang tata-cara penanaman modal di bidang perumahan. Pemerintah juga mengeluarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 5/1974 tentang penyediaan dan pembelian tanah. Sejak tahun 1974, di beberapa kota besar tampak kegiatan menonjol dari pihak swasta untuk membangun perumahan terutama bagi masyarakat yang berpenghasilan menengah ke atas. Hal ini dikuatkan dengan penghasilan negara yang berlimpah akibat naiknya harga minyak bumi. Kemudian keluar surat keputusan BKPM yang mengharuskan swasta dalam membangun perumahan memakai perbandingan 1: 3: 6 yang artinya bahwa pihak swasta membangun perumahan dengan komposisi 1 rumah mewah, 3 rumah sedang (rumah sederhana) dan 6 rumah murah (rumah sangat sangat sederhana). Dengan demikian pembangunan perumahan oleh swasta juga diharapkan melayani masyarakat lebih merata, termasuk yang penghasilannya terbatas. Untuk enam bagian perumahan murah tersebut, didukung dengan Kredit Pemilikan Rumah dari Bank Tabungan Negara (KPR-BTN). Perusahaan Perum Perumnas (termasuk di dalamnya Perumahan Tozai Baru), berusaha menata perumahan dan pemukiman berdasarkan asas manfaat adil dan
Universitas Sumatera Utara
merata, kebersamaan dan kekeluargaan, keterjangkauan dan kelestarian lingkungan hidup, penataan perumahan serta pemukiman penduduk yang bertujuan untuk: •
Memenuhi kebutuhan rumah sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia dalam rangka peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat.
•
Mewujudkan perumahan dan pemukiman yang layak dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi dan teratur.
•
Mewujudkan perumahan dan pemukiman yang layak huni dengan fasilitas yang memadai dan harga yang sesuai dengan pendapatan konsumen
•
Memberi arah pada pertumbuhan wilayah dan penyebaran penduduk yang rasional.
•
Menunjang pembangunan di bidang ekonomi, sosial, budaya dan bidangbidang lainnya. Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas maka peneliti tertarik untuk
meneliti tentang faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi permintaan terhadap rumah sangat sederhana. Oleh karena itu, peneliti memberi judul “ Analisis FaktorFaktor yang Mempengaruhi Keputusan Permintaan Rumah Sangat Sederhana (RSS), pada Perumahan Tozai Baru Pematangsiantar.
1.2 Perumusan Masalah Dengan uraian latar belakang di atas, maka masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini di rumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh tingkat pendapatan terhadap keputusan permintaan rumah sangat sederhana pada Perumahan Tozai Baru Pematangsiantar? 2. Bagaimana pengaruh tingkat harga terhadap keputusan permintaan rumah sangat sederhana pada Perumahan Tozai Baru Pematangsiantar?
Universitas Sumatera Utara
3. Bagaimana pengaruh faktor lokasi terhadap keputusan permintaan rumah sangat sederhana pada Perumahan Tozai Baru Pematangsiantar? 4. Bagaimana pengaruh faktor fasilitas terhadap keputusan permintaan rumah sangat sederhana pada Perumahan Tozai Baru Pematangsiantar?
1.3 Hipotesis Hipotesis adalah jawaban yang sifatnya sementara berdasarkan rumusan masalah yang kebenarannya akan diuji dalam pengujian hipotesis (Sugiyono, 2003 ; 306). Berdasarkan perumusan masalah yang ditetapkan maka hipotesis yang akan diajukanpenulis adalah: 1. Tingkat pendapatan berpengaruh positif terhadap keputusan permintaan rumah sangat sederhana pada Perumahan Tozai Baru Pematangsiantar, ceteris paribus 2. Tingkat harga berpengaruh negatif terhadap keputusan permintaan rumah sangat sederhana pada Perumahan Tozai Baru Pematangsiantar, ceteris paribus 3. Faktor lokasi mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan permintaan rumah sangat sederhana pada Perumahan Tozai Baru Pematangsiantar, ceteris paribus 4. Faktor fasilitas mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan permintaan rumah sangat sederhana pada Perumahan Tozai Baru Pematangsiantar, ceteris paribus 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat pendapatan terhadap keputusan permintaan rumah sangat sederhana. 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat harga terhadap keputusan permintaan rumah sangat sederhana. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor lokasi terhadap keputusan permintaan rumah sangat sederhana. 4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor fasilitas terhadap keputusan permintaan rumah sangat sederhana.
1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi perusahaan, baik swasta maupun BUMN yang bergerak dalam bidang perumahan adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh faktor tingkat pendapatan, harga, lokasi dan fasilitas terhadap keputusan permintaan pembelian rumah sangat sederhana agar dapat ditentukan strategi apa yang akan digunakan dalam pemasaran rumah khususnya rumah sangat sederhana. 2. Bagi peneliti, penelitian ini merupakan suatu kesempatan untuk menuangkan teori-teori yang diperoleh dari bangku kuliah selama penyusunan skripsi. 3. Bagi pihak lain, sebagai bahan referensi yang dapat memberikan perbandingan dalam melakukan penelitian dalam topik yang sama.
Universitas Sumatera Utara