BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lembaga
pendidikan
sebagai
wadah
untuk
mendidik dan membentuk sumber daya manusia yang berkualitas
memiliki
peningkatan
mutu
peranan
pendidikan.
penting Oleh
dalam
karena
itu,
lembaga pendidikan mulai dari Sekolah Dasar sampai Perguruan
Tinggi
harus
berbasis
pada
mutu.
Pengertian mutu dalam konteks pendidikan, lebih terfokus pada proses pendidikan dan hasil pendidikan. Guru sebagai tenaga pendidik sangat berperan dalam menentukan
proses
dan
hasil
pendidikan
yang
bermutu, karena pendidik berinteraksi secara langsung dengan peserta didik dalam proses belajar mengajar, membantu, mengarahkan dan membimbing peserta didik
guna
diharapkan.
mencapai Selain
tujuan itu
pendidikan
untuk
yang
meningkatkan
kompetensinya guru sebagai tenaga pendidik yang profesional
tidak
terlepas
dari
bimbingan
dan
pembinaan yang berkesinambungan dari pengawas (Ali Sudin: 2008). Pengawas selaku pembina guru dan kepala
sekolah,
harus
memiliki
kesiapan
untuk
memberikan solusi bagi permasalahan yang mereka 1
hadapi.
Oleh
karena
meningkatkan penjamin
itu
kemampuan
mutu
pengawas
dituntut
profesionalnya
pendidikan
di
sekolah
sebagai
binaannya
(Sudjana, 2009: 74). Sekolah adalah lembaga pendidikan
formal
penyelenggara kegiatan proses belajar mengajar sebagai upaya untuk tercapainya tujuan pendidikan. Mutu pendidikan sangat dipengaruhi oleh baik buruknya kualitas proses pembelajaran guru, karena guru secara langsung
atau
tidak
memberikan
bimbingan
dan
bantuan kepada siswa dalam upaya mencapai tujuan pendidikan. Kepala sekolah merupakan center leader yang
memanage
aktivitas
program
kerja
sekolah
menjadi terarah, terfokus, dan mengalami peningkatan yang
signifikan.
Oleh
sebab
itu,
kepala
sekolah
memiliki peran penting bagi peningkatan kinerja guru untuk lebih semangat dan profesional dalam mengajar, mengembangkan diri, dan mentransfer ilmu kepada peserta didik (Sagala, 2008: 47). Kepala
sekolah
sebagai
pemimpin
lembaga
sekolah mempunyai peran yang besar bagi peningkatan kemajuan sekolah, dikarenakan tugas kepala sekolah dalam mengawasi kegiatan yang telah diprogramkan oleh
sekolah
agar
menjadi terfokus, terarah
dan
berhasil baik. Kepala sekolah juga mempunyai peran 2
penting bagi peningkatan kemampuan guru agar lebih semangat dan profesional dalam belajar mengajar. Dengan demikian guru memiliki peran yang strategis dalam menentukan kualitas pengajaran yang dilaksanakan di sekolah, oleh sebab itu guru harus memikirkan dan membuat perencanaan secara cermat dalam upaya meningkatkan kesempatan belajar siswa dengan
memperbaiki
Diharapkan
guru
dapat
kualitas berperan
pengajarannya. aktif
sebagai
pengelola proses belajar mengajar, bertindak sebagai fasilitator yang berusaha menciptakan organisasi kelas, penggunaan metode mengajar maupun sikap dan karakteristik guru dalam mengelola belajar mengajar. Perangkat sekolah seperti kepala sekolah, dewan guru, siswa, pegawai/karyawan perlu
bekerja sama untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu sukses atau tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan sangat tergantung atas kemampuan pimpinannya dalam menumbuhkan iklim kerja sama di sekolah agar dengan mudah dapat menggerakkan sumber manusia yang ada, sehingga pendayagunaannya dapat berjalan dengan efektif dan efisien (Sudjana, 2009: 78). Anas Sudijono (2006: 16) mengatakan bahwa supervisi merupakan suatu proses yang dirancang 3
secara
khusus
untuk
membantu
para
guru
dan
supervisor dalam mempelajari tugas-tugasnya seharihari di sekolah, agar dapat menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk memberikan layanan yang lebih baik pada orang tua peserta didik dan sekolah sebagai masyarakat belajar yang lebih efektif. Ada kecenderungan untuk meningkatkan kualitas layanan dalam kualifikasi profesional guru,
maka perlu dibina
dan ditata kembali kemampuannya agar dapat menjadi sosok professional dalam pendidikan. Hal ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari pengawas. Dalam menjalankan tugasnya pengawas berkewajiban membantu
guru
memberi
dukungan
agar
dapat
melaksanakan tugas dengan baik sebagai pendidik maupun
pengajar.
Sebagai
guru
yang
profesional
mereka harus memiliki keahlian khusus dan dapat menguasai seluk beluk pendidikan dan pengajaran dengan berbagai ilmu pengetahuan yang perlu dibina dan dikembangkan melalui masa pendidikan tertentu. Sebagaimana sekolah
sebagai
kita
ketahui,
pemimpin
operasional
memiliki
keberhasilan
lembaga
peran
bahwa
pendidikan dalam
pendidikan.
kepala tingkat
membawa
Kepala
sekolah
mempunyai peran memandu, menuntun, membimbing, membangun, 4
memberi
dan
memotivasi
kerja,
mengemudikan komunikasi
organisasi,
yang
baik,
menjalin
memberi
jaringan
supervisi
atau
pengawasan yang efisien dengan ketentuan waktu dan perencanaan. Keberadaan kepala sekolah dan guru dalam pengembangan efektivitas pembelajaran di sekolah juga mendorong rasa kepemilikan yang lebih tinggi terhadap sekolahnya yang pada akhirnya mendorong mereka untuk menggunakan sumber daya yang ada dengan seefisien
mungkin
untuk
mencapai
hasil
yang
maksimal. Kemampuan sekolah untuk menciptakan situasi belajar yang kondusif bagi siswa. Kepemimpinan kepala sekolah merupakan hal yang menarik untuk dikaji dan dipelajari sebagai upaya untuk mendapatkan sekolah yang lebih baik dan berkualitas (Hamalik, 2008: 73). Kepemimpinan kepala sekolah mencakup kepemimpinan intern dan ekstern, sebagai wujud pengakuan
legitimasi
dipimpinnya. berawal
dari
manusianya.
lembaga
Tentunya
kepemimpinan
perbaikan Kepala
pendidikan
kualitas
sekolah
yang efektif
sumber
sebagai
yang daya
supervisor
bertanggung jawab untuk meningkatkan kemampuan guru
dalam
mengelola
kegiatan
pembelajaran
di
sekolah serta mempunyai peran penting terhadap perkembangan dan kemajuan sekolah. Oleh karena itu 5
kepala sekolah harus melaksanakan supervisi dengan baik dan benar sesuai dengan prinsip-prinsip supervisi serta teknik dan pendekatan yang tepat. Pembinaanpembinaan yang dilakukan kepala sekolah terhadap guru dapat meningkatkan kinerja dan dedikasi guru dalam dunia pendidikan. Guru merasa terbantu untuk selalu melakukan inovasi pembelajaran kepada peserta didik supaya nilai-nilai pembelajaran dapat terserap secara maksimal dan membentuk kepribadian terbaik bagi peserta didik. Tugas
supervisor
adalah
membantu,
membimbing, mendorong dan memberikan keyakinan kepada guru, bahwa proses belajar mengajar dapat memberikan
pengembangan
berbagai
pengalaman,
pengetahuan, sikap dan keterampilan guru, dan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru tersebut harus dibantu
secara
berkembang
profesional
dalam
sehingga
pekerjaannya,
guru yaitu
dapat untuk
meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses belajar mengajar.
Peningkatan
kinerja
guru
dalam
melaksanakan tugas mulianya tersebut merupakan tanggung jawab kepala sekolah sebagai "first power motivation" kepada guru dan siswa di sekolah. Bantuan motivasi dapat berupa penghargaan terhadap guru yang 6
berprestasi,
pemberian
pembinaan-pembinaan
cara pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, dan juga
pemberian
hukuman
yang
tegas
sebagai
pendidikan yang baik kepada para guru yang tidak melaksanakan tugas dengan baik sebagai konsekuensi logis (Mulyasa, 2007: 34). Supervisi dalam pendidikan mempunyai fungsi strategis dan penting dalam manajemen pendidikan maka dalam kegiatan supervisi pengajaran kepala sekolah tidak hanya berfungsi sebagai supervisor, namun juga adanya pengawasan melekat pada diri kepala
sekolah
yang
mempunyai
dua
hal
dalam
pengawasan yaitu Built in Control (pengawasan melekat) dan juga Function Control (fungsi pengawas). Senada dengan pendapat tersebut, Made Pidarta (2012) dalam bukunya supervisi pendidikan kontekstual menyatakan bahwa pengawasan yang dilakukan kepala unit atau kepala sekolah disebut pengawasan melekat, sebab pengawasan disini merupakan salah satu kegiatan rutin sekolah ketika situasi dalam keadaan tenang atau tidak bergejolak. Agar kegiatan supervisi berjalan efektif dan maksimal, diperlukan kiat-kiat tertentu, antara lain: 1)
Supervisi
semua
pengajaran
kepala
pengajaran
sekolah
disosialisasikan dan
dilaksanakan
guru, dengan
2)
kepada Supervisi
efektif,
3) 7
Mengoptimalkan meningkatkan
supervisi mutu
melaksanakan
pengajaran
pendidikan,
supervisi
untuk
yaitu
melalui
dengan tahapan
perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan
tindak
lanjut. Tahap tindak lanjut diperlukan karena hal ini merupakan diberikan
salah oleh
satu
bentuk
Kepala
pembinaan
Sekolah
/
yang
Pengawas
TK/SD/SDLB sebagai supervisor kepada para guru. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa supervisi
pembelajaran
yang
Pengawas TK/SD/SDLB secara
dilaksanakan
oleh
efektif dan optimal
dapat meningkatkan profesionalisme guru, yang akan berdampak kepada peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran (Depdiknas 2006 : 7 ). Pengawas Sekolah adalah pejabat
fungsional
yang berkedudukan sebagai pelaksana teknis dal am melakukan sejumlah Pengawas
pengawasan sekolah sekolah
tertentu bertugas
pendidikan
terhadap
yang telah
ditetapkan.
untuk
menilai
dan
membina penyelenggaraan pendidikan pada sejumlah sekolah tertentu baik
negeri maupun swasta yang
menjadi tanggung jawabnya. Hal tersebut diperkuat Permendiknas No. 13 tahun 2007 tentang standar kepala sekolah/madrasah yang mencantumkan 5 kompetensi yang harus dimiliki 8
oleh kepala sekolah yaitu kompetensi kepribadian, kompetensi
manajerial,
kompetensi
kewirausahaan,
kompetensi supervisi dan juga kompetensi sosial. Rambu-rambu penilaian kinerja kepala sekolah Dirjen Dikdasmen tahun 2000 antara lain : 1) Kemampuan menyusun
program
Kemampuan
supervisi
melaksanakan
pengajaran,
program
2)
supervisi
pengajaran, serta 3) Kemampuan memanfaatkan hasil supervisi.
Dan
yang
menjadi
penelitian
ini
adalah
pokok
kemampuan
kajian
pada
supervisi
yang
meliputi : 1. Unsur-unsur yang disupervisi kepala sekolah terhadap guru dalam meningkatkan kinerja guru, 2. Strategi supervisi yang tepat bagi peningkatan kinerja guru dan 3. Feed back dan tindak lanjut supervisi kepala sekolah dalam rangka peningkatan kinerja guru. Agar
pelaksanaan
supervisi
dapat
berjalan
efektif dan maksimal, membutuhkan kiat-kiat tertentu, antara
lain:
disosialisasikan
1)
Supervisi
pengajaran
harus
kepada kepala sekolah dan semua
guru, 2) Supervisi pengajaran dilaksanakan dengan efektif, 3) Memaksimalkan supervisi pengajaran untuk meningkatkan melaksanakan
mutu
pendidikan,
supervisi
yaitu
melalui
dengan tahapan
perencanaan, pelaksanaan dan tindak lanjut. Tahap 9
tindak lanjut
diperlukan karena hal ini merupakan
salah satu bentuk pembinaan yang diberikan oleh Kepala Sekolah / Pengawas TK/SD/SDLB sebagai supervisor kepada para guru (Roestiyah NK, 2008: 13). Berdasarkan pengamatan awal peneliti mencoba meneliti bagaimana peranan pengawas sekolah dalam melakukan pendampingan terhadap kepala sekolah di SD Negeri 1 Prigi Grobogan untuk melakukan supervisi terhadap guru dalam merencanakan pembelajaran, melakukan proses belajar mengajar, dan melaksanakan evaluasi
pembelajarannya.
beberapa
permasalahan
Peneliti kinerja
menemukan guru
dalam
merencanakan pembelajaran, melakukan proses belajar mengajar, setelah
dan
melakukan
mengadakan
evaluasi
pengamatan
pembelajaran yaitu
belum
optimalnya kinerja guru di SD Negeri 1 Prigi Grobogan. Ini terlihat masih ada beberapa guru yang belum menyusun
RPP,
pemanfaatan
alat
peraga
masih
kurang, guru masih dominan di kelas, dan ada sebagian guru yang belum memberi evaluasi setelah pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti menganalisis dan mendeskripsikan secara kritis tugas dan aplikasi kegiatan supervisi dalam upaya peningkatan kegiatan supervisi dan kemampuan mengajar guru di SD Negeri 1 Prigi Grobogan. 10
Kegiatan
pendampingan
pengawas
terhadap
kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi selama ini belum berjalan sebagaimana mestinya, ini terlihat dari
beberapa
fakta
yang
diperoleh
dilapangan
diantaranya yaitu, jarang dilakukan pendampingan dan jadwal
supervisi
sehingga
dari
pelaksanaan
kepala
sekolah
perencanaan
belum
ada,
pendampingan
terhadap kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi terhadap guru kurang berjalan dengan baik. Mengingat bahwa kinerja Pengawas sekolah sangat berhubungan dengan tingkat kompetensinya, maka dengan adanya pendampingan pengawas terhadap kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi ini diharapkan dapat lebih memacu kepala sekolah, guru-guru maupun sekolah
yang
menjadi
binaan
untuk
berprestasi,
sekaligus dapat meningkatkan kualitas profesionalisme pengawas
dan
kepala
sekolah
dalam
melakukan
supervisi. Kekurangberhasilan guru selama ini menjadi pokok penting dalam pembahasan penelitian dimana peran pengawas dan kepala sekolah sebagai supervisor dapat memperbaiki dan meningkatkan kinerja guru dalam menjalankan tugas belajar mengajar (Sutarjo, 2014:66).
11
1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan
uraian
pada
latar
belakang
masalah, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah “Apakah pendampingan pengawas terhadap kepala sekolah dapat meningkatkan supervisi pembelajaran guru di SD Negeri 1 Prigi Grobogan?” 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan meningkatan
penelitian supervisi
ini
adalah
pembelajaran
oleh
untuk kepala
sekolah dengan pendampingan pengawas sekolah. 1.4.
Manfaat Penelitian Penelitian ini memberikan beberapa manfaat
diantaranya sebagai berikut. 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran
terhadap pengembangan
pendidikan dasar pada umumnya, dan khususnya dapat memberikan masukan tentang pendampingan pengawas
yang
perlu
dilaksanakan
supaya
supervisi dapat dilaksanakan dengan baik, dan memecahkan 12
masalah di dalam
peningkatan
supervisi kepala sekolah dan kinerja guru. 2. Manfaat Praktis a. Bagi guru Dapat memberikan masukan bagi guru mengenai pelaksanaan dilakukan untuk
supervisi
sekaligus
pembelajaran
sebagai
meningkatkan
bahan kinerja
yang evaluasi dalam
pembelajaran. Kompetensi mengajar guru juga akan meningkat seiring dengan hasil evaluasi atau refleksi yang dilakukan bersama dengan kepala sekolah. Sehingga penampilan guru dalam mengajar semakin maksimal. b. Bagi kepala sekolah Sebagai
masukan
terhadap
pengembangan
kompetensi strategi supervisi kepala
sekolah
dalam peningkatan kinerja guru di SD Negeri 1 Prigi Grobogan, sehingga kepala sekolah semakin mantap
dan
percaya
diri
dalam
memimpin
sekolah. Selain itu, penelitian ini juga bermanfaat untuk memberikan informasi pemikiran yang membangun
bagi
kepala
sekolah
dalam
menjalankan tugas supervisi di sekolah yang dipimpinnya. Memperbaiki teknik supervisi yang digunakan oleh kepala sekolah selama ini dalam 13
mensupervisi pembelajaran guru serta memberi motivasi
untuk
meningkatkan
kinerja
guru
sehingga dapat mempermudah tujuan visi misi sekolah tercapai. b. Bagi Sekolah Menambah masukan informasi supervisi dan peningkatan instansi atau lembaga pendidikan dalam mengembangkan lembaga terutama bidang kompetensi dalam
strategi
supervisi
meningkatkan
kepala sekolah
kinerja
guru
didalam
menjalankan tugas-tugasnya. Meningkatnya hasil belajar
peserta
didik
seiring
dengan
meningkatnya pelaksanaan pendampingan oleh pengawas dan supervisi yang dilakukan oleh kepala
sekalah
sehingga
proses
dalam belajar
pembelajaran mengajar
guru, menjadi
semakin efisien dan efektif. Dampak jangka panjang selanjutnya yaitu secara kelembagaan citra
sekolah
akan
menjadi
lebih baik
dan
bermutu dimata masyarakat dan stakeholder sekolah itu sendiri.
14