BAB I PENDAHULUAN
I.1.
Latar Belakang Wisma atlet merupakan salah satu tempat hunian bagi atlet yang berfungsi untuk tempat tinggal sementara. Selain itu keberadaan wisma atlet sangat diperlukan untuk menjaga konsentrasi, mental dan fisik bagi para atlet terhadap gangguan-gangguan dari luar. Seperti publik, media massa dan masyarakat-masyarakat yang ingin melihat para atlet. Wisma atlet yang berada di Jakarta dapat terbilang cukup langka. Selain itu kurangnya perhatian dari pemerintah menyebabkan buruknya kondisi wisma atlet yang ada. Salah satu contoh yang menggambarkan buruknya kondisi wisma atlet adalah perkampungan atlet di senayan. Kondisi wisma atlet di senayan saat ini dapat dikatakan cukup memprihatinkan. Hal ini dikarenakan kurangnya perhatian dari pemerintah dan pihak-pihak pengelola Gelora akan tempat persinggahan atau hunian bagi para atlet. Kondisi bangunan yang kurang terawat dan luas dari setiap ruangannya yang dirasakan kurang memadai untuk tempat tinggal seorang atlet, menciptakan suatu keadaan atau kondisi yang kurang baik bagi fisik dan mental (jasmani dan rohani) seorang atlet. Foto I.1.1. Wisma Atlet Fajar - Senayan
Sumber : Dokumentasi pribadi
Perkembangan fasilitas-fasilitas pada wisma atlet yang dapat menunjang prestasi dan kemampuan yang baik bagi seorang atlet, sering kali terabaikan. Seperti penyediaan fasilitas kamar yang kurang memadai, dan dari segi kelengkapan masih terbilang cukup kurang.
1
Foto I.1.2. Kondisi kamar pada wisma atlet - Senayan
Sumber : Dokumentasi pribadi
Fasilitas-fasilitas lainya seperti tempat latihan, fasilitas olahraga, cafe, dan kantin atau restaurant, masih jauh dari kriteria yang selayaknya, bahkan ada beberapa fasilitas yang tidak terdapat pada wisma atlet tersebut. Hal inilah yang dapat membuat beberapa atlet menjadi kurang nyaman bahkan dapat menyebabkan stress dan penurunan berat badan pada beberapa atlet apabila terus tinggal di wisma atlet tersebut dalam keadaan tertekan. Hal inilah yang mencerminkan minimnya fasilitas yang diberikan oleh Negara bagi para atlet. Penurunan kualitas bagi para atlet yang disebabkan oleh kurangnya fasilitas-fasilitas yang menunjang, perlu untuk dibenahi dan dikembangkan. Peningkatan dan pembenahan fasilitas-fasilitas atlet, seperti komplek wisma atlet yang meliputi fasilitas olahraga, tempat latihan, pertokoan, café, restaurant atau kantin, tempat refreshing atau hiburan, pusat kesehatan, dll perlu dikembangkan lebih baik lagi. Buruknya kondisi wisma atlet fajar, dapat disebabkan karena kurangnya dana yang tersedia untuk perawatan gedung (Maintenance). Hal ini dapat terjadi karena pembangunan gedung tidak difungsikan untuk jangka panjang. Sehingga bangunan wisma atlet ini hanya digunakan pada saat terdapat acara-acara pertandingan olahraga (event-event tertentu). Hal inilah yang menyebabkan tidak tersedianya dana untuk perawatan gedung. Selain itu penggunaan material-material bangunan pada wisma atlet fajar yang membutuhkan perawatan berkala, menyebabkan bangunan ini membutuhkan dana yang cukup besar untuk perawatan gedung wisma atlet fajar.
2
Foto I.1.3. Kondisi bangunan wisma atlet Fajar yang tidak terawat
Sumber : Dokumentasi pribadi
Kondisi inilah yang menyebabkan bangunan wisma atlet Fajar tidak lagi difungsikan sebagai tempat hunian bagi atlet-atlet. Pada saat ini bangunan wisma atlet Fajar dalam keadaan kosong tidak beroperasional. Hal ini semakin memperburuk kondisi gedung wisma atlet ini. Dalam proyek ini akan dirancang sebuah wisma atlet dan fasilitasfasilitas penunjangnya, yang mengacu pada penerapan tema Sustainable Green Architecture (Arsitektur Hijau Berkelanjutan) yang mengacu pada green desain sebagai pemecahan permasalahan-permasalahan yang ada. Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan sebuah wisma atlet yang tanggap terhadap lingkungan, ramah lingkungan, dan hemat energi, memiliki ruang terbuka hijau yang berfungsi untuk penyerapan air tanah, ruang bersosialisasi, membersihkan polusi udara, dan membantu mengurangi permasalahan-permasalahan mengenai global warming. Penggunaan material-material bangunan yang ramah lingkungan, mudah dalam perawatan dapat memperkecil biaya yang akan digunakan untuk perawatan gedung. Bangunan yang hemat energi dalam kasus ini penggunaan energi listrik. Seperti penggunaan AC (pendingin ruangan), lampu, jetpam dll apabila dapat diminimalkan penggunaanya maka biaya pengelolaan gedung dapat diperkecil. Sustainable Design yang mengacu pada green design merupakan sebuah konsep bangunan dimana pada penerapannya mengacu kepada keberlanjutan sebuah lingkungan dan bangunan. Penerapan sustainable desain pada wisma atlet diharapkan dapat memberikan sebuah kontribusi didalam pemanfaatan
3
sebuah bangunan secara terus menerus yang dilihat dari fungsi dan kegunaannya, serta pengaruh terhadap lingkungan sekitarnya. Menurut buku James Steele, sustainable Architecture adalah “Arsitektur yang memenuhi kebutuhan saat ini, tanpa membahayakan kemampuan generasi mendatang, dalam memenuhi kebutuhan mereka sendiri.” Sustainable Architecture (arsitektur berkelanjutan) merupakan sebuah penerapan konsep arsitektur yaitu konsep menjaga, melestarikan dan mempertahankan potensi-potensi alam atau lingkungan dari kerusakankerusakan yang terjadi akibat pengrusakan lingkungan. Salah satu contohnya adalah pembukaan lahan untuk pembangunan gedung, penggunaan materialmaterial bangunan yang merusak lingkungan, dll yang tidak diantisipasi dengan pembaharuan alam atau lingkungan seperti menanam kembali pepohonan dan penyediaan area RTH ( Ruang Terbuka Hijau). Dari makna katanya, sustainable adalah kondisi keberlanjutan dan pelestarian atau pemeliharaan sumber daya. Menurut Merriam – Webster 1468 menyatakan jika diartikan maka sustainable adalah memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu secara terus menerus, atau suatu teknik yang ada dalam dunia pertanian agar sumber daya yang ada selalu ada dan diusahakan tidak rusak atau habis. Dari definisi di atas maka sustainability membentuk sebuah posisi yang memperhatikan bagaimana cara memelihara dan bahkan meningkatkan kualitas hidup manusia dengan memiliki kapasitas untuk menjaga ekosistem. Menurut
Sub-komite
sustainable
building,
definisi
Sustainable
Architecture adalah sebuah gedung yang didesain dengan (Ando et al. 19): a) Untuk menghemat penggunaan energi dan sumber daya yang ada serta meminimalkan toxic yang merupakan emisi polutan dalam rumah atau bangunan. b) Untuk mengharmonisasikan desain dengan iklim lokal, tradisi, budaya dan lingkungan sekitar. c) Untuk dapat terus berkelanjutan dan dapat meningkatkan kualitas hidup manusia sementara menjaga kapasitas dari ekosistem pada level lokal maupun global.
4
Perkembangan
pembangunan
sendiri
saat
ini,
mengacu
pada
pembangunan yang ekologis, yaitu pembangunan yang memperhatikan lingkungan dan isu-isu global. Sehingga menimbulkan pembaharuan dalam bidang perancangan arsitektur. Berdasarkan kerusakan pada sumber daya alam dan kehilangan sumber penghidupan manusia secara global, maka kebutuhan dasar manusia berwawasan lingkungan harus disadari secara benar. Oleh karena itu diperlukan upaya dalam penerapan sustainable green architecture pada setiap rancangan bangunan terutama pada kasus kali ini adalah wisma atlet fajar - Senayan. Hal ini dimaksudkan agar dapat menjawab permasalahan-permasalahan yang ada baik secara khusus yaitu pemenuhan kebutuhan akan fasilitas-fasilitas bagi para atlet secara baik, sehat dan nyaman, serta secara umum yaitu menyangkut pelestarian atau pemeliharaan lingkungan yang mengacu pada permasalahan global warming atau pemanasan global yang mengancam setiap kehidupan makhluk hidup. I.2.
Maksud dan Tujuan Maksud perencanaan dan perancangan wisma atlet fajar - Senayan ini adalah menghadirkan bangunan yang berfungsi sebagai tempat hunian bagi atlet-atlet yang memiliki beberapa fasilitas penunjang yang dapat menunjang aktifitas dan produktivitas dari wisma atlet tersebut. Penyediaan fasilitas-fasilitas pada wisma atlet yang cukup lengkap, seperti tempat olahraga, jogging track, tempat latihan, pertokoan, cafe, restaurant atau kantin, tempat refreshing atau hiburan (tempat karaoke), pusat kesehatan, dan ruang terbuka hijau yang memiliki berbagai macam fungsi diantaranya tempat untuk bersosialisasi dan juga tempat untuk bersantai (duduk bersama dan mengobrol). Dengan adanya berbagai macam fasilitas-fasilitas serta didukung oleh penerapan desain bangunan yang sustainable - green architecture, diharapkan dapat membawa dampak positif bagi para atlet yang tinggal di wisma atlet. Sehingga dapat meningkatkan atau menciptakan prestasi yang baik dan memuaskan. Sementara
tujuan
dari
perancangan
arsitektur
adalah
untuk
menghidupkan atau mengoperasionalkan kembali wisma atlet fajar – Senayan
5
yang pada saat ini wisma atlet tersebut telah tidak digunakan karena kebutuhan ruang yang tidak sesuai dengan kebutuhan bagi atlet seperti keadaan kamar yang kurang baik bagi kesehatan, fasilitas yang kurang seperti tidak adanya kantin yang layak, dll. Hal ini dimaksudkan agar wisma atlet fajar dapat difungsikan kembali sebagai tempat hunian bagi atlet. I.3.
Lingkup Pembahasan Lingkup pembahasan karya tulis ini mencakup konsep Sustainable Green Architecture sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan fungsi, produktivitas (dapat menghasilkan keuntungan) dan memanfaatkan potensi kawasan secara maksimal. Dalam hal ini sustainable green architecture (Arsitektur Hijau Berkelanjutan) berperan dalam menerapkan desain bangunan yang green arsitektur. Hal ini mencakup kebutuhan ruang dan fasilitas penunjangnya, organisasi ruang, sirkulasi, struktur dan utilitas serta tampilan dari fasad bangunan.
I.4.
Sistematika Pembahasan Karya tulis yang mengawali proses perencanaan dan perancangan wisma atlet fajar di Senayan, yang terdiri dari beberapa bab dengan sistematika pembahasan sebagai berikut : 1. BAB I :
PENDAHULUAN Latar belakang perlu didirikannya wisma atlet di Senayan, dan pemilihan topik sustainable green architecture sebagai solusi dalam perancangan wisma atlet di Senayan, maksud dan tujuan didirikannya wisma atlet di Senayan, lingkup pembahasan perencanaan
dan
perancangan
sistematika pembahasan, dan
wisma kerangka
atlet
di
Senayan,
pemikiran proses
perencanaan dan perancangan wisma atlet di Senayan. 2. BAB II : TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI Tinjauan teoritis umum dan sejarah mengenai wisma atlet Fajar dan tinjauan khusus mengenai topik dan tema sustainable green architecture mengenai penerapan terhadap bangunan wisma atlet dan lingkungannya, disertai beberapa studi literature dan studi
6
kasus lapangan terhadap proyek sejenis sebagai pembanding yang relevan. 3. BAB III : PERMASALAHAN Identifikasi dan rumusan permasalahan-permasalahan yang timbul setelah melakukan analisis yang berkenaan dengan aspek lingkungan yang menyangkut lokasi, aspek manusia yang menyangkut
aktifitasnya
dan
aspek
bangunannya
yang
menyangkut fungsi. 4. BAB IV : ANALISIS Analisis permasalahan dalam beberapa aspek yang dirumuskan melalui pendekatan perancangan dan topik atau tema sustainable green architecture. Dari analisis inilah yang nantinya akan diketahui permasalahan-permasalahan yang ada. Analisis-analisis yang telah dilakukan akan menghasilkan solusi dan konsep perancangan yang diterapkan sebagai landasan dalam merancang bangunan wisma atlet, lansekap dan lingkungannya. 5. BAB V : KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep perencanaan dan perancangan adalah hasil dari analisis dan solusi terhadap permasalahan yang telah diidentifikasi dan dirumuskan pada bagian permasalahan. Konsep perancangan merupakan landasan perencanaan dan perancangan arsitektur yang dapat menghasilkan karya arsitektur yang indah, baik secara fungsi, dan efisien secara penggunaan. Konsep perancangan dilengkapi dengan skematik desain sebagai alur atau kerangka pemikiran dalam perancangan.
7
I.5.
Kerangka Berpikir Latar belakang Wisma atlet fajar di Senayan yang mengalami penurunan dari segi produktivitas dan fungsinya. Pemilihan topik/tema sustainable green architecture sebagai salah satu solusi dalam pemecahannya.
Maksud dan Tujuan Menyediakan tempat hunian bagi atlet yang nyaman, baik, sehat dan sesuai dengan kriteria yang layak.
F E E D B A C K
Permasalahan Manusia, lingkungan dan bangunan
Judul Penerapan Kenyamanan Thermal dengan Ventilasi Alami Pada Wisma Atlet di Senayan Tinjauan Khusus Studi literature dan survey lapangan
Tinjauan Umum Definisi wisma atlet dan peraturan
Landasan teori
Analisis Menganalisa permasalahan yang kemudian diterapkan dalam perancangan
Konsep Perancangan Sesuai dengan maksud dan tujuan serta kesimpulan dari hasil analisis
Skematik Desain
Perancangan
8