BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi Berpusat di Bandung PT. INTI (Industri Telekomunikasi Indonesia) telah berkiprah dalam bisnis telekomunikasi selama 35 tahun. Pelanggan utama PT. INTI antara lain adalah operator telekomunikasi di Indonesia yaitu Telkom, Indosat, Telkomsel dan XL.
Sejak berkembangnya tren konvergensi antara teknologi telekomunikasi dan teknologi informasi (IT), PT. INTI telah melakukan perubahan orientasi bisnis dari yang semula berbasis pure manufacture menjadi sebuah industri yang berbasis solusi kesisteman, khususnya dalam bidang sistem infokom (informasi dan komunikasi) dan integrasi teknologi. Selama dua tahun terakhir PT. INTI menangani solusi dan layanan jaringan tetap maupun seluler serta mengembangkan produkproduk seperti IP PBX (Internet Protocol Private branch exchange), NMS (Network Management System), NGN (Next Generation Network) Server, VMS (Video Messaging System), GPA (Perangkat Pemantau dan Pengontrol), Interface Monitoring System untuk jaringan CDMA (Code division multiple access), dan Sistem Deteksi dan Peringatan Bencana Alam (Disaster Forecasting and Warning System). Memasuki tahun 2009 PT. INTI mulai berencana untuk memasuki
industri
IT
didalam bisnis
usahanya
yaitu
dengan
kemungkinan untuk bergabung dalam membuat notebook murah dan hal ini akan menjadi tantangan bagi PT. INTI untuk bisnis selanjutnya. Sumber: www.inti.co.id
1
1.1.1 Sejarah Umum dan Perkembangan Perusahaan Awalnya adalah laboratorium penelitian & dan pengembangan Industri Bidang Pos dan Telekomunikasi (LPPI-POSTEL). Sejak berdirinya pada 30 Desember 1974 PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki misi untuk menjadi basis dan tulang punggung pembangunan Sistem Telekomunikasi Nasional (SISTELNAS). Perkembangan PT. INTI dimulai dari awal berdiri sampai sekarang dimulai saat Era 1974-1984 pada era ini PT. INTI memiliki produk Pesawat Telepon Umum Koin (PTUK). Pada Era 1984-1994 fasiltas produksi terbaru yang dimiliki pada masa ini adalah Pabrik Sentral Telepon Digital Indonesia (STDI) pertama di Indonesia dengan teknologi produksi Trough Hole Technology (THT) dan Surface Mounting Technology (SMT). Pada era 1994 – 2000 selama 20 tahun sejak berdiri, kegiatan utama PT. INTI adalah murni manufaktur. Namun dengan adanya perubahan dan perkembangan kebutuhan teknologi, regulasi dan pasar, PT. INTI mulai melakukan transisi ke bidang jasa engineering. Pada tahun 2000 – 2004 pada era ini kerjasama teknologi tidak lagi bersifat single source, tetapi dilakukan secara multi source dengan beberapa perusahaan multinasional dari Eropa dan Asia. Aktivitas manufaktur tidak lagi ditangani sendiri oleh PT. INTI, tetapi secara spin-off dengan mendirikan anak-anak perusahaan dan usaha patungan. Pada tahun 2005 – sekarang serangkaian tahapan restrukturisasi yang telah dilakukan, PT. INTI kini menetapkan langkah transformasi mendasar dari kompetensi berbasis manufaktur ke engineering solution. Saat ini PT. INTI berkeinginan untuk menjadi mitra terpercaya di bidang penyediaan jasa profesional dan solusi total yang fokus pada Infocom System & Technology Integration (ISTI).
2
1.1.2 Visi dan Misi perusahaan 1) Visi Perusahaan PT. INTI bertujuan menjadi pilihan pertama bagi pelanggan dalam mentransformasikan "MIMPI” menjadi “REALITA” Dalam hal ini, "MIMPI" diartikan sebagai keinginan atau citacita bersama antara PT. INTI dan pelanggannya, bahkan seluruh stakeholder perusahaan. 2) Misi Perusahaan Berdasarkan rumusan visi yang baru maka rumusan misi PT. INTI terdiri dari tiga butir sebagai berikut: a. Fokus bisnis tertuju pada kegiatan jasa engineering yang sesuai dengan spesifikasi dan permintaan konsumen. b.
Memaksimalkan value (nilai) perusahaan serta mengupayakan growth (pertumbuhan) yang berkesinambungan.
c.
Berperan sebagai prime mover (penggerak utama) bangkitnya industri dalam negeri.
Sumber: www.inti.co.id
3
1.1.3 Strategi Perusahaan Strategi PT. INTI dalam periode 2006-2010 difokuskan pada bidang jasa pelayanan infokom dengan penekanan pada pengembangan "Infocom System & Technology Integration (ISTI)". Ruang lingkup bisnis PT. INTI difokuskan pada penyediaan jasa dalam bidang informasi dan telekomunikasi atau infokom yang terdiri: 1)
Infrastructure Development Support
2)
Infocom Operations & Maintenence
3)
Infocom System & Technology Integration
4)
Infocom Total Solution Provider Sesuai dengan perkembangan teknologi dan tuntutan pasar,
PT. INTI membagi kegiatan bisnisnya menjadi empat bidang kegiatan sebagai berikut: 1)
Jaringan Telekomunikasi Tetap (JTT)
2)
Jaringan Telekomunikasi Selular (JTS)
3)
Jasa Integrasi Teknologi (JTT)
4)
Outside Plant (OSP)
1.1.4 Struktur organisasi Dalam menjalankan bisnisnya, PT. INTI dipimpin oleh seseorang Direktur Utama. Direktur Utama dibantu oleh beberapa Direktur bidang seperti Direktur Keuangan, Direktur SDM (Sumber Daya Manusia), Direktur Pemasaran, serta Direktur Operasi dan Teknik. Untuk lebih lanjut tentang struktur organisasi dapat dijelaskan dengan gambar berikut:
4
GAMBAR 1.1 STRUKTUR ORGANISASI PT.INTI
Sumber : Laporan tahunan PT. INTI 2010 1.2 Latar Belakang Masalah PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (PT. INTI) merupakan salah satu badan usaha milik negara yang awal berdirinya memiliki tugas sebagai pendukung utama penyedia infrastruktur telekomunikasi nasional, sejalan dengan waktu banyak terjadi restrukturisasi yang dilakukan oleh PT. INTI untuk dapat menghadapi kompetisi di bisnis telekomunikasi yang kian ketat, “dan seiring berjalannya waktu
5
pemerintah melihat bahwa PT. INTI hanya akan terus merugikan negara pemerintah melakukan stimulasi dimana PT. INTI harus melakukan inovasi didalam perusahaannya supaya dapat bersaing dipasar global dan tidak hanya bekerja dalam penyediaan infrastruktur telekomunikasi. Hal ini membentuk organisasi didalam PT. INTI menjadi berubah dan termotivasi untuk dapat bekerja lebih baik dan dapat meningkatkan prestasi setiap karyawannya” kata Ohan Juhana – Kepala BANG SDM dan PK. Dari serangkaian tahapan restrukrisasi yang telah dilakukan, PT. INTI kini memantapkan langkah transformasi mendasar dari kompetensi berbasis manufaktur ke engineering solution. Hal ini akan membentuk PT. INTI menjadi semakin adaptif terhadap kemajuan teknologi dan karakteristik serta prilaku pasar. Saat ini PT. INTI bertekad untuk menjadi mitra terpercaya di bidang penyediaan jasa profesional dan solusi total yang fokus pada
Infocom System &
Technology Integration (ISTI). (sumber: www.inti.co.id) Agar perusahaan dapat tetap bersaing maka perusahaan perlu meningkatkan sumber daya manusianya untuk saling berinteraksi dalam kesepakatan untuk memenuhi tujuan individu dan tujuan organisasi. Untuk mewujudkan hasil yang diinginkan, perusahaan melakukan berbagai proses kegiatan. Tujuan melaksanakan kegiatan tersebut adalah untuk memanfaatkan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Sumber daya manusia dikelola sebaik mungkin agar apa yang menjadi visi dan misi perusahaan tersebut tercapai. “Kegiatan yang harus dilakukan oleh PT. INTI dalam pengembangan sumber dayanya adalah dengan membuat sebuah kebijakan dimana setiap karyawannya harus memiliki tingkat disiplin yang baik di dalam pekerjaan sehingga semua target yang ingin dicapai
6
oleh PT. INTI dapat tercapai dengan dengan adanya disiplin tersebut. Sebab keryawan PT. INTI dalam hal disiplin kerja dapat di bilang sangat kurang baik sebab dari waktu kerja perhari yang diwajibkan mereka terkadang tidak bekerja sesuai waktu yang ditentukan dan terkadang hal ini membuat perusahaan menjadi tidak efektif” kata Ohan. Dan dalam tabel 1.1 dapat kita lihat bagaimana rata-rata disiplin kerja karyawan PT. INTI itu di setiap harinya. TABEL 1.1 DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT.INTI Tahun
Rata-rata Jam kerja/Hari
2006
9,4 Jam/Hari
2007
9,1 Jam/Hari
2008
10 Jam/Hari
2009
10,2 Jam/Hari
2010
10,5 Jam/Hari
Sumber : laporan MSDM PT. INTI 2010 Dari aturan jam kerja yang diterapkan oleh perusahaan yaitu 10 jam setiap harinya dapat kita lihat bahwa masih banyak karyawan yang tidak bekerja sampai dengan waktu yang ditentukan, dari tabel diatas dapat dilihat juga bahwa ada kenaikan disiplin jam kerja yang meningkat setiap tahunnya. Hal ini menunjukan bahwa disiplin kerja yang dilakukan oleh karyawan menjadi lebih baik dan mengalami peningkatan yang cukup baik dari waktu normal 10 jam yang diwajibkan oleh perusahaan. “Hal yang penting juga dalam peningkatan sumber daya manusia
adalah
perekonomian
dan
perkembangan
teknologi,
ketersediaan dan kualitas tenaga kerja, kependudukan dengan masalahmasalahnya, restrukturisasi organisasi, dan disini lebih difokuskan
7
kepada motivasi dan disiplin dalam bekerja. Motivasi akan memberikan dorongan dan semangat kerja karyawan terus meningkat. Begitupun disiplin akan terciptanya suatu tanggung jawab dan loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan. Namun dengan seiring perkembangan jaman yang menuntut bahwa PT. INTI tidak hanya sebagai BUMN untuk penyedia infrastruktur telekomunikasi namun juga harus bisa berinovasi dengan membuat produk-produk baru yang bakal tetap bisa menjadi pesaing di pasar global saat ini. Dan dengan adanya inovasi menuntut setiap karyawan untuk bekerja lebih baik untuk menghasilkan produk yang diharapkan dan rencana PT. INTI kedepannya adalah dengan memproduksi laptop murah dan canggih setelah mereka memproduksi ponsel dengan merk IMO” kata Ohan. Namun untuk melakukan hal ini PT. INTI harus bisa memotivasi seluruh karyawan nya untuk lebih bisa berkarya dan berinovasi. “Dan seiring berjalannnya waktu perusahaan telah mampu memotivasi karyawannya untuk dapat bekerja lebih untuk kemajuan perusahaan. Hal ini ditunjukan dengan semangat karyawan yang semakin meningkat yaitu bekerja dengan waktu yang lebih dari yang telah ditetapkan perusahaan tanpa terlalu mengaharapkan uang lembur yang menunjukan bahwa karyawan telah termotivasi untuk lebih berinovasi dalam membuat sebuah hasil yang baik bagi perusahaan. Walaupun hanya 20% karyawan yang telah melakukan hal itu” kata Ohan. Hal ini tetap menunjukan bahwa perusahaan sukses untuk memotivasi karyawannya untuk lebih mau dalam bekerja padahal sebelumnya banyak karyawan yang bekerja kurang dari waktu yang telah ditentukan dan di mungkinkan pada tahun-tahun kedepan bakal lebih banyak lagi karyawan yang termotivasi untuk bekerja dan membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya. Prestasi kerja juga sangat penting didalam perusahaan karena akan menunjukan bagaimana tingkat keberhasilan dalam pencapaian
8
tujuan sebuah perusahaan. Terdapat berbagai cara yang dilakukan untuk meningkatkan prestasi kerja diantaranya dengan memberikan dorongan baik bersifat materil atau non materil. TABEL 1.2 PENINGKATAN PRESTASI KERJA Prestasi Kerja Perbaikan
Materil
Non-materil
Prestasi
Pelaksanaan kerja dapat
Kerja
membetulkan kegiatankegiatan
untuk
memperbaiki prestasi Penyesuaian
Evaluasi prestasi kerja
Kompensasi
menentukan
kenaikan
upah, pemberian bonus dan bentuk kompensasi lainnya Keputusan Penempatan
Merupakan
bentuk
penghargaan
terhadap
prestasi kerja Tantangan Eksternal
Prestasi
kerja
dipenaruhi oleh faktorfaktor
diluar
lingkungan
kerja,
seperti
keluarga,
kesehatan,
kondisi
finansia atau masalah pribadi lainnya
9
Sumber : wahyudi (1991 : 42) Bila hal tersebut diabaikan maka akan menimbulkan tindakan atau tingkah laku yang menghambat tujuan perusahaan seperti tingkat absensi yang tinggi, kesenjangan antar karyawan, turunnya loyalitas dan lain-lain. Yang pada hakikatnya akan berdampak terhadap prestasi kerja karyawan. Untuk memotivasi dan mendisplinkan karyawan dalam meningkatkan prestasi kerjanya perlu dipertimbangkan sifat dari karyawan yang bersangkutan. Dalam tabel 1.3 dapat kita lihat rata-rata prestasi kerja karyawan di PT. INTI bagaimana mereka dapat bekerja dengan sebaik mungkin dengan penilaian secara individu yang dinilai langsung oleh PT. INTI. TABEL 1.3 PRESTASI KERJA KARYAWAN PT.INTI Tahun
Rata-rata nilai kerja karyawan
2006
95,348 Poin
2007
94,465 Poin
2008
93,276 Poin
2009
95,721 Poin
2010
96,788 Poin
Sumber : Laporan MSDM PT. INTI 2010
Poin = 1-100
Dari tabel 1.3 diatas dapat kita lihat prestasi kerja karyawan mengalami penurunan sampai pada tahun 2008 hal ini menunjukan bahwa PT. INTI kalah dalam persaingan pasar global dan mengalami kerugian. Namun pada tahun selanjutnya ada kenaikan prestasi kerja karyawan yang menunjukan hasil yang baik dan ini menunjukan bahwa semangat para karyawan untuk lebih berprestasi lebih meningkat karena
10
dengan budaya perusahaan yang mulai berubah. Sebab PT. INTI akan mulai menerapkan sistem yang sama seperti PT. TELKOM dimana setiap karyawan yang mampu menghasilkan performa yang baik untuk perusahaan akan mendapatkan bonus dan jika tidak akan mengalami penurunan dan akan mengalami pensiun dini (kata Ohan). Oleh karena itu setiap karyawan harus tetap bisa bekerja dengan baik dan menunjukan performa yang baik sesuai dengan tujuan perusahaan saat ini. Walaupun rata-rata nilai prestasi kerja karyawan masih diatas 90 namun buat PT.INTI nilai tersebut masih dianggap cukup sebab target dari PT.INTI setiap karyawannya harus memiliki rata-rata nilai diatas 95 walaupun masih ada individu yang mendapatkan nilai 80-an. Dan diharapkan
pada
tahun-tahun
kedepan
semua
karyawan
dapat
memberikan kontribusi yang sangat besar bagi perusahaan dan PT. INTI tidak hanya akan menjadi BUMN yang merugikan namun dapat menghasilkan sesuatu yang baik bagi negara. Berdasarkan uraian sebelumnya, maka peneliti akan meneliti mengenai “PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRESTASI
KERJA
KARYAWAN
DI
PT.INDUSTRI
TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PT.INTI) BANDUNG “ 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, maka perumusan penelitian ini adalah: 1. Bagaimana motivasi kerja karyawan PT. INTI ? 2. Bagaimana disiplin kerja karyawan PT. INTI ? 3. Bagaimana prestasi kerja karyawan PT. INTI ? 4. Bagaimana pengaruh motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap prestasi kerja karyawan di PT. INTI ?
11
1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah : 1. Mengetahui motivasi kerja karyawan PT. INTI 2. Mengetahui disiplin kerja karyawan PT. INTI 3. Mengetahui prestasi karyawan PT. INTI 4. Mengetahui pengaruh motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap prestasi kerja karyawan di PT. INTI 1.5 Kegunaan Penelitian Pelaksanaan penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan bagi pihakpihak yang memerlukannya. Kegunaan penelitian ini diantaranya :
1.Kegunaan Akademis Menambah wawasan, pengetahuan, dan meningkatkan pemahaman mengenai motivasi, disiplin kerja dan prestasi kerja. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat melatih kemampuan analisis dan berfikir secara sistematis serta konseptual. 2.Kegunaan Praktis Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi perusahaan sebagai masukan dalam menentukan kebijakan yang berkaitan dengan prestasi kerja.
3.Kegunaan Umum
12
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan serta masukan bagi pihak yang berkepentingan, tertarik terhadap bahasan ini guna penelitian atau keperluan dan kepentingan lainnya. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan. Dengan sistematika sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini berisi tentang tinjauan objek studi, latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini kajian pustaka dan uaraian umum tentang teori-teori yang digunakan serta literatur-literatur yang berkaitan dengan penelitian yang mendukung permasalahan, serta kerangka pemikiran, hipotesis penelitian dan juga ruang lingkup penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian yang digunakan, variabel operasional, tahapan penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data, uji validitas dan realibilitas serta teknik analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan menjelaskan secara rinci tentang pembahasan analisis pengaruh motivasi, disiplin kerja terhadap prestasi kerja
13
karyawan
PT.Industri
Telekomunikasi
Indonesia
(PT.
INTI)
Bandung yang berisi data-data yang telah dikumpulkan dan diolah untuk mendapatkan solusi dari permasalahan yangh sedang dihadapi. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berisi kesimpulan akhir dari analisa dan pembahasan pada bab sebelumnya serta saran-saran yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan berkaitan dengan pengaruh motivasi, disiplin kerja terhadap prestasi kerja karyawan di PT.Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) Bandung.
14