PEMELIHARAAN KOLEKSI BAHAN PUSTAKA BUKU DI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
TUGAS AKHIR Diajukan guna memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh Gelar vokasi Ahli Madya (A.Md) dalam bidang perpustakaan
Oleh : Arum Fajar Pribadi D1806003
PROGRAM DIPLOMA III PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU SOSOAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2009
i
PERSETUJUAN
Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Tugas Akhir program Diploma III Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret
Pada hari
:
Tanggal
:
Dosen Pembimbing,
Drs. Alexius Ibnu Muridjal, M.Si. NIP. 131 283 610
ii
PENGESAHAN
Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Tugas Akhir program Diploma III Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret dan diterima untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh sebutan
profesi Ahli
Madya (A.Md.)
Pada hari
:
Tanggal
:
Dosen penguji :
Tanda Tangan
1. Drs. Widodo M Soc. Sc
(
)
(
)
NIP.195 91108 198203 1 005
2. Drs. Alexius Ibnu Muridjal, M.Si NIP. 131 283 610
Mengesahkan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Dekan
Drs. H. Supriyadi, SN., SU. NIP. 195 30128 198103 1 001
iii
MOTTO
Ó ÓŽ
iv
PERSEMBAHAN
Orang tuaku yang telah memberikan kasih sayang dan telah memdidik serta memberikan kasih sayang kepadaku
Kakakku yang tiada henti-hentinya memberi semangat dan dukungan kepadaku. Teman-teman sepenanggungan (Broto, Fery, Guntoro, Dwi H, Condro, Agung, Rony”cacing”, Rony”ndut”, Lala, Erwin, Bimbim) terimakasih atas hiburan kalian semua dan memberikan semangat kepadaku. Rekan-rekan D III Perpustakaan khususnya angkatan 2006 Kepada penghuni apartemen putra mandiri (Cak Goen, Didit, Ading, Bayu, Robert”ipoenk”, Andre, Saidun ) Makasih atas bantuannya.
Almamaterku.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat diselesaikannya Tugas Akhir ini, yang disususun guna memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Jurusan Ilmu Perpustakaan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret. Dalam menyusun Tugas Akhir ini telah banyak mendapat bantuan baik tenaga, pikiran serta bimbingan dari berbagai pihak, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat : 1. Bapak Drs. H. Supriyadi, SN., SU., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret, yang telah memberikan ijin dalam pelaksanaan PKL. 2. Bapak Drs. Alexius Ibnu Muridjal, M.Si., Ketua Progam Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret serta sebagai dosen Pembimbing, yang telah memberikan ijin penelitian dengan judul “PEMELIHARAAN KOLEKSI BUKU DI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG”, yang telah banyak berjasa dalam memberikan bimbingan, petunjuk, saran – saran serta tanggungjawab dalam menyusun Tugas Akhir ini. 3. Bapak Drs. Sudjini, S.Sos., M.Si, Pembimbing Akademik Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret,
vi
4. Drs. Widodo, M. Soc. Sc., selaku Penguji I dalam pelaksaan pendadaran. 5. Dra. Ari Widjayanti, MM Kepala UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Semarang, yang telah mengijinkan untuk mengadakan Praktek Kerja Lapangan. 6. Fitri Anugraheni, S.Sos selaku Pembimbing Praktek Kerja Lapangan di UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Semarang, yang telah mengijinkan untuk
mengadakan
penelitian
serta
bantuan
lain
sehingga
dapat
menyelesaikan Tugas Akhir ini. 7. Pak Mustail selaku staff UPT perpustakaan Universitas Dionegoro bagian pemeliharaan, yang telah membantu dalam memberikan informasi sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini. 8. Para Dosen Program Studi Ilmu Perpustakaan yang telah memberikan ilmunya beserta karyawan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret yang telah banyak membantu dalam proses perkuliahan. 9. Seluruh Pegawai dan Staf Unsur Penunjang Universitas Perpustakaan Pusat Universitas Diponegoro Semarang, yang telah membantu serta memberikan bimbingan dalam penyusunan Tugas Akhir ini. 10. Keluargaku yang telah memberikan dukungan dan dorongan baik secara moril maupun materiil dan selalu mendoakan penulis. 11. Rekan – rekan dan semua pihak yang turut membantu serta menyumbangkan baik tenaga, waktu, dan pikiran sehingga tersusun Tugas Akhir ini.
Dengan harapan semoga penulisan ini ada manfaatnya namun demikian bahwa tugas akhir ini banyak sekali kekurangan dan jauh dari sempurna, maka dengan hati terbuka mengharapkan kritik – kritik dan saran – saran yang sifatnya membangun. vii
Semoga penyusunan Tugas Akhir ini bermanfaat bagi para pembaca dan masyarakat pada umumnya, khususnya dalam dunia pendidikan perpustakaan.
Surakarta,
2009
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ...........................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................
iii
HALAMAN MOTTO .........................................................................................
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................
v
KATA PENGANTAR .......................................................................................
vi
DAFTAR ISI ......................................................................................................
ix
DAFTAR TABEL ..............................................................................................
xii
DAFTAR BAGAN ...........................................................................................
xiii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................
xiv
BAB
I PENDAHULUAN A.
Latar belakang ............................................................................
1
B.
Tujuan .........................................................................................
2
C.
Pelaksanaan.................................................................................
3
D.
Rumusan Masalah .......................................................................
3
E.
Metode Pengumpulan Data.........................................................
4
F.
Sisitematikia penulisan ..............................................................
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.
Pengertian pemeliharaan koleksi bahan pustaka.........................
7
B.
Tujuan pemeliharaan atau perawatan bahan pustaka .................
8
C.
Faktor perusak bahan pustaka dan pencegahannya ....................
9
D.
Pemeliharaan bahan pustaka ......................................................
13
ix
BAB III GAMBARAN UMUM UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG A.
Sejarah ........................................................................................
17
B.
Struktur organisasi .....................................................................
19
C.
Sumber daya manusia ................................................................
22
D.
Gedung .......................................................................................
25
E.
Sumber dana ...............................................................................
25
F.
Sarana dan prasarana ..................................................................
25
G.
Koleksi .......................................................................................
27
H.
Layanan ......................................................................................
29
BAB IV PEMBAHASAN A.
Faktor Penyebab Kerusakan Bahan Pustaka Buku .....................
B.
Upaya penangguLangan Kerusakan dan Upaya Pemeliharaan Koleksi Bahan Pustaka Buku .....................................................
C.
35
Kendala-kendala yang Dihadapi Dalam Pemeliharaan Bahan Pustaka ........................................................................................
D.
32
41
Upaya-upaya untuk Mengatasi Kendala-kendala yang Dihadapi Dalam Pemeliharaan...................................................
42
BAB V PENUTUP A.
Kesimpuan .................................................................................
45
B.
Saran ...........................................................................................
46
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................
47
x
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Sejarah pergantian kepala perpustakaan......................................
17
Tabel 3.2 daftar staff UPT Perpustakaan Undip Semarang .........................
22
Tabel 3.3 koleksi Perpustakaan ....................................................................
27
xi
DAFTAR BAGAN
Bagan 3.1 struktur organisasi ......................................................................
xii
19
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 surat tugas pkl Lampiran 2 jadwal kegiatan pkl Lampiran 3 catatan kerja harian Lampiran 4 Surat Keterangan PKL Lampiran 5 pengesahan Lampiran 6 gambar alat perbaikan bahan pustaka Lampiran 7 contoh gambar binatang perusak bahan pustaka Lampiran 8 contoh gambar buku-buku rusak
xiii
BAB I PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG Bahan pustaka merupakan salah satu unsur penting dalam suatu perpustakaan, selain gedung atau ruangan, peralatan tenaga dan anggaran. Pemeliharaan dan perawatan
bahan pustaka di lingkungan perpustakaan
merupakan kegiatan yang perlu mendapatkan perhatian. Setiap perpustakaan memerlukan pemeliharaan bahan pustaka agar bahan pustaka lebih awet sehingga kandungan informasinya tetap terjaga dan bermanfaat bagi pengguna perpustakaan.. Untuk itu perlu diadakan kegiatan pemeliharaan bahan pustaka untuk melestarikan kandungan informasi yang ada pada bahan pustaka dan mengusahakan agar bahan pustaka tidak mengalami kerusakan. Pemeliharaan bahan pustaka di perpustakaan ini sangat penting, maka perlu menegaskan sejauh mana perpustakaan akan memelihara bahan pustaka yang dimilikinya. Hal ini perlu karena menyimpan bahan-bahan pustaka dalam jangka waktu lama memerlukan biaya yang besar yang digunakan untuk menyimpan, penyimpanan khusus, serta perbaikan pada koleksi yang mengalami kerusakan. Kegiatan pemeliharaan bahan pustaka dalam sebuah perpustakaan merupakan kegiatan dan merawat agar koleksi-koleksi terhindar dari segala macam kerusakan baik itu kerusakan fisik yang timbul dari dalam ataupun dari luar lingkungan perpustakaan. Kerusakan yang timbul dari dalam meliputi karakteristik bahan pustaka itu sendiri, sedangkan kerusakan yang xiv
berasal dari luar misalnya: faktor iklim dan kelembaban, faktor biologi, faktor kimia, dan sebagainya. Di samping itu frekuensi pemakaian yang tinggi serta salah urus dalam penanganan, juga dapat mengakibatkan kerusakan. Akibatnya banyak bahan pustaka khususnya buku akan mengalami hal-hal seperti: jilidan rusak, kertas rapuh, berubah warna, sobek, dan sebagainya. Pada umumnya proses kerusakan-kerusakan tersebut dapat dicegah dan diperlambat dengan cara merawat bahan pustaka, menghindari dari penyebab kerusakan, memperhatikan kondisi lingkungan, tempat
penyimpanan
melakukan kegiatan-kegiatan lain yang dapat memperpanjang umur bahan pustaka tersebut. Dengan timbulnya berbagai macam penyebab kerusakan yang ada, maka akan muncul usaha-usaha untuk menanggulanginya. Dalam usaha pemeliharaan dan perawatan koleksi bahan pustaka tentunya juga harus ada kerjasama dan dukungan dari semua pihak pengelola perpustakaan, di samping kondisi penyimpananyang memeadai serta keahlian yang dimiliki oleh semua staf perpustakaan khusuusnya bidang pemeliharaan koleksi bahan pustaka. B.
TUJUAN Adapun tujuan dalam penulisan Tugas Akhir ini yaitu: 1.
Untuk mengetahui apa saja yang dilakukan oleh pengelola perpustakaan dalam memelihara dan merawat koleksi bahan pustaka di UPT perpustakaan Universitas Diponegoro Semarang (UNDIP).
2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja penyebab kerusakan bahan pustaka di UPT perpustakaan Universitas Diponegoro Semarang (UNDIP). xv
3. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi dan upaya dalam mengatasi kendala tersebut dalam pemeliharaan dan perawatan bahan pustaka. C.
PELAKSANAAN Praktek Kerja Lapangan yang di UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro dilaksanakan selama satu setengah bulan, yaitu : Tanggal
: 16 Februari s/d 28 Maret 2009
Waktu
: Pukul 09.00 s/d 13.00 WIB
Kegiatan di beberapa unit di UPT perpustakaan Universitas Diponegoro Semarang sesuai jadwal yang telah di tentukan.
D.
RUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian di atas maka penulis merumuskan masalah yang akan di bahas dalam penulisan tugas akhir ini adalah: 1. Faktor-faktor apasaja penyebab kerusakan bahan pustaka di UPT perpustakaan Universitas Diponegoro Semarang (UNDIP) ? 2. Upaya apasaja yang dilakukan oleh pengelola perpustakaan dalam memelihara atau merawat koleksi bahan pustaka di UPT perpustakaan Universitas Diponegoro Semarang (UNDIP) ? 3. Apasaja kendala-kendala yang dihadapi dalam pemeliharan bahan pustaka di UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Semarang (UNDIP)?
E.
METODE PENGUMPULAN DATA xvi
Data adalah hasil observasi langsung terhadap suatu kejadian yang merupakan perlambangan yang mewakili obyek atau konsep dalam dunia nyata yang telah dilengkapi dengan nilai–nilai tertentu (Sulistyo Basuki, 1989: 93). Data–data yang dikumpulkan harus akurat karena metode ini merupakan komponen penting dalam penulisan tugas akhir. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data untuk membuat tugas akhir ini adalah : 1. Metode Observasi Metode observasi atau pengamatan adalah metode pengumpulan data di mana peneliti mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian. (Gulo, 2002 : 116) Dengan metode ini penulis mengamati langsung tentang bagimana pemeliharaan dan perawatan koleksi bahan pustaka di UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Semarang. 2. Metode Wawancara Metode wawancara adalah suatu cara untuk mengumpulkan data dengan menanyakan langsung dengan informan atau seorang autoritas (seorang ahli atau yang berwenang dalam suatu masalah) (Keraf, 1998: 161) Dengan cara ini penulis mewawancarai staf pada bagian pemeliharaan bahan koleksi di UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Semarang 3. Metode Studi Pustaka
xvii
Metode studi pustaka yaitu penelitian dengan metode historis berbentuk studi bibliografis (kepustakaan), dilakukan dengan mempelajari berbagai karya tulis, seperti buku-buku, jurnal, ensiklopedia, majalah, surat kabar, dan lain-lain terbitan masa lalu, untuk merangkai saran-saran tindakan dalam mengatasi masalah yang terjadi pada masa sekarang di lingkungan tertentu. (Nawawi, 2005 : 222)
F.
SISTEMATIKA PENULUSAN BAB I
Pendahuluan Berisi latar belakang, tujuan, pelaksanaan, rumusan masalah, metode pengumpulan data, sistematika penulisan.
BAB II
Tinjauan Pustaka Meliputi pengertian pemeliharaan dan perawatan bahan pustaka, tujuan pemeliharan dan perawatan, faktor perusak bahan pustaka dan pencegahannya, pemeliharaan bahan pustaka.
BAB III
Gambaran Umum Institusi atau Lembaga Diuraikan mengenai sejarah, struktur organisasi, Sumber Daya Manusia, gedung atau ruang, sumber dana, sarana dan prasarana, koleksi, layanan
BAB IV
Pembahasan Tentang upaya dalam memelihara dan merawat koleksi bahan pustaka di UPT Perpustakaan Diponegoro Semarang, faktor xviii
penyebab
kerusakan
bahan
pustaka
dan
usaha
penanggulangannya, kendala-kendala yang di hadapi dalam pemeliharaan dan perawatan bahan pustaka serta upaya untuk mengatasi kendala-kendala yang dihadapi dalam pemeliaraan di UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro.
xix
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pemeliharaan Koleksi Bahan Pustaka Dalam suatu perpustakaan agar koleksi buku-bukunya tetap baik dan tidak mudah rusak, maka perlu diadakan suatu kegiatan yang berusaha untuk mencegah akan timbulnya unsur-unsur yang dapat merusak bahan pustaka. Hal ini sangat penting dilaksanakan, karena keutuhan dan kerapian dari buku itu akan besar manfaatnya ataupun pengaruhnya terhadap pemakainya. Buku-buku yang sebagian telah rusak serta kurang teratur/terurus susunannnya pasti akan menimbulkan rasa kurang senang, bahkan akan mengurangi gairah atau selera (minat) untuk membacanya. “Pemeliharaan” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989: 661), berarti
proses,
cara,
perbuatan
memelihara,
penjagaan,
pengawetan,
penyelamatan, penghindaran (dari bahaya). Pemeliharaan koleksi buku yang mencakup kegiatan bagaimana cara memperbaiki buku–buku yang rusak karena dipakai, istilah asingnya “BOOK MENDING”. Yang termasuk book mending ialah memperbaiki buku yang rusak sebagian halamannya (sobek, hilang halamnnya dan sebagainya) apabila rusak sampulnya/paperbacknya serta rusak jilitannya, atau menjilid kembali bagi buku-buku yang mengggunakan halaman covernya hanya dari kertas tebal (paperback), ini disebut “REBINDING” istilah ini di gunakan karena penjilidan yang pertama sudah dilakukan oleh penerbit buku itu sendiri. (Moendakir,1980: 1)
xx
Pengertian dari international federation of library association (IFLA) dalam buku Antologi kepustakawanan Indonesia. Pelestarian (preservation) mencakup semua aspek usaha melestarikan bahan pustaka dan arsip. Termasuk di dalamnya kebijakan pengelolaan, keuangan, ketenagaan, metode dan teknik, serta penyimpannnya. Pengawetan (conservation), yaitu membatasi pada cara khusus dalam melindungi bahan pustaka dan arsip untuk kelestarian koleksi tersebut. Perbaikan (restoration), yaitu menunjuk pada pertimbangan dan cara yang digunakan untuk memperbaiki bahan pustaka dan arsip yang rusak (Blasius Sudarsono, 2006: 314) Dalam usaha pemeliharaan bahan pustaka ini juga tidak terlepas dengan lingkungan perpustakaan. Pemeliharaan lingkungan ini, yaitu pemeliharaan dan penjagaan bahan pustaka yang tidak berkenaan dengan fisik bahan pustaka, melainkan menyangkut gedung perpustakaan, ruang baca ruang penyimpanan dan peralatan yang ada di dalamnya. Pemeliharaan lingkungan yang dapat disebut juga dengan konservasi preventif adalah usaha menciptakan kondisi lingkungan yang baik dan ideal bagi bahan pustaka agar tidak terjadi kerusakan pada bahan pustaka tersebut (Darmono, 2001: 79) B. Tujuan Pemeliharaan dan Pelestarian Bahan Pustaka Pemeliharaan dan pelestarian bahan pustaka menjadi salah satu tujuan penyelenggaraan perpustakaan, karena tugas pokok perpustakaan adalah mengumpulkan dokumen tertulis dari masa lalu hingga sekarang, serta penyimpanannya untuk keperluan kini dan masa datang (Blasius sudarsono, 2006: 313).
xxi
Tujuan pemeliharaan dan pelestarian bahan pustaka adalah melestarikan kandungan informasi bahan pustaka dengan alih bentuk menggunakan media lain atau melestarikan dalam bentuk aslinya selengkap mungkin untuk dapat di gunakan secara optimal (Sulistyo Basuki, 1991: 271) Dengan tujuan tersebut, maka bahan koleksi yang sudah hampir tidak dapat digunakan lagi ini dapat dipakai lagi dengan tidak mengurangi isi kandungan di dalammnya. C. Faktor Perusak Bahan Pustaka dan Pencegahannya Bahan pustaka yang terbuat dari kertas merupakan bahan yang mudah terbakar, mudah sobek, mudah rusak karena dimakan serangga, timbul noda karena debu dan jamur dll. Kekuatan kertas makin lama akan makin menurun, karena reaksi foto kimia dan reaksi antara serat selulosa dengan bahan-bahan tambahan pada saat kertas itu dibuat atau bahan-bahan lain yang berasal dari luar lingkungan yang disebabkan oleh udara lembab. Akibatnya kertas akan berubah warnanya menjadi kuning kecoklatan dan dan akhirnya akan menjadi rapuh dan hancur. Walaupun demikian, cepat atau lambatnya proses kerusakan kertas tergantung juga pada mutu kertas dan iklim daerah kertas itu berada (Razak, 1992: 15 ). Koleksi buku dari suatu perpustakaan akan bisa mengalami kerusakankerusakan yang timbul dari berbagai macam penyebabya, faktor-faktor yang merusak bahan koleksi (Moedakir, 1980: 1 – 2), antara lain : 1. Alamiah Yang termasuk dalam unsur ini yaitu : udara, air, jamur, debu, api, sinar matahari dan waktu. xxii
2. Serangga Ada beberapa serangga yang kegemarannya merusak dan memakan kertas atau buku, misalnya : kecoa, rayap dan lain-lain. 3. Manusia Yang paling banyak menjadi penyebab dari kerusakan buku itu adalah manusia. Hal ini terjadi karena kurang pengertian tentang bagaimana caranya menggunakan, ingin memiliki meskipun bukan haknya, menyobek halaman yang disukainya, meninggalkan sisa makanan yang dapat mengundang semut ataupun tikus dan lain sebagainya. 4. Binatang Pengerat Tikus merupakan binatang perusak buku yang sulit untuk diberantas. Binatang ini biasanya memakan buku-buku yang disimpan dalam gudang dan kadang-kadang kertas di sobek-sobek dan dikumpulkankan untuk dijadikan sarang. Tindakan pencegahan untuk melindungi kertas dari serangan tikus adalah dengan menyediakan tempat penyimpanan yang bersih dan kering serta harus selalu di kontrol secara berkala. Lubang-lubang yang memungkinkan tikus dapat masuk harus ditutup dengan rapat. (razak, 1992: 24 ) Upaya Pencegahan terhadap faktor- faktor yang merusak buku menurut (Moedakir, 1980: 2-5) 1. Udara Ruang koleksi diusahakan udaranya selalu berganti-ganti, sebab apabila tidak demikian udaranya akan menjadi lembab. Udara yang lembab ini selain xxiii
merusak
kesehatan
juga
merusak
buku.
Pencegahannya
hendaknya
diusahakan ruang tersebut cukup terang, banyak ventilasinya agar udara selalu berganti. Cara yang modern ini dengan memasang AC (air condition) 2. Jamur Dengan kelembaban udara yang tinggi, maka akan menumbuhkan jamur. Untuk menghindarinya, selain dengan cara di atas, ada cara lain dengan menggunakan 5% larutan thynol yang disemprotkan pada buku yang kena jamur atau dengan amoniak dicampur dengan thynol hater. Caranya: bukubuku yang akan di bebaskan dari jamur dimasukkan dalam ruang khusus dan disemprot dengan zat kimia tersebut (fumigasi) 3. Debu Debu selain membuat kotor, juga dapat secara tidak langsung dapat merusak buku. Upaya pencegahannya dengan membersihkannya dengan kemoceng yang terbuat dari bulu ayam, sebetulnya kemoceng bukanlah alat pembersih debu
melainkan
sebagai
pemindah
debu.
Alat
yang
baik
untuk
menghilangkan debu dengan vacum cleaner. Alat ini dapat menghisap debu dan dapat di sesuaikan penggunaannya dengan tempat yang akan dibersihkan. 4. Air Jauhkan buku dengan air karena apabila terkena air maka akan menjadi rusak bila telah kering dan kertasnya akan menjadi lusuh. Buku yang terkena air juga akan menyebabkan lepasnya jilidan buku.
xxiv
5. Api Api akan sangat berbahaya bagi buku atau apasaja, maka jauhkan buku-buku dari api dan menyediakan alat-alat praktis pemadam kebakaran di ruangruang perpustakaan. Usahakan dengan usaha preventif agar tidak terjadi kebakaran dengan melarang merokok di lingkungan perpustakaan dan tidak boleh membuang putung rokok sembarangan. 6. Sinar Matahari Sinar matahari langsung yang mengenai buku akan merusak kualitas gambar atau tulisan. Maka untuk menghindari hal tersebut usahakan agar sinar matahari tidak langsung menyinari dalam ruang buku/rak-rak buku di perpustakaan. 7. Waktu Buku-buku tua perlu mendapatkan perawatan khusus, karena mudah rusak. Maka perlu diusahakan buku-buku tersebut ditempatkan dalam ruangan yang selalu berganti udaranya, bersih tempatnya, seta jangan disimpan dalam almari yang tertuptup rapat. 8. Serangga Banyak berbagai macam serangga atau kutu buku yang senang sekali memakan lem dan kertas dalam buku-buku di perpustakaan. Pencegahannya agar tidak diserang oleh serangga atau kutu buku, yaitu dengan memberi kamper atau kapur barus pada rak-rak buku atau dapat pula pada waktu penjilitan buku bahan perekatnya/lemnya dicampuri dengan prusi atau
xxv
ammoniak. Adapula yang menyemprot tempat-tempat tersebut dengan racun serangga. Selain itu juga ada yang menggunakan fumigasi dengan bahan kimia carbon tetra clorid (C CL4) 9. Manusia Yang paling banyak menimbulkan kerusakan terhadap buku adalah disebabkan dari tangan–tangan manusia. Hal tersebut terjadi karena kecerobohan atau karena kurang pengertiannya terhadap penggunaan bukubuku tersebut. Untuk mencegah kejadian tersebut dapat menggunakan beberapa cara yaitu : a. agar ditanamkan rasa cinta terhadap buku. b. memberikan pengertian tentang cara-cara pemeliharaan buku secara praktis c. memberikan petunjuk-petunjuk bagaimana caranya menggunakan buku yang baik. d. memberikan penjelasan tentang betapa pentingnya buku itu dalam membantu tercapainya studi serta pengembangan ilmu. D.
Pemeliharaan Bahan Pustaka Buku Menyadari akan masalah yang ada, maka pemeliharaan bahan pustaka ini sangat penting untuk kelestartaian suatu informasi yang terkandung dalam suatau bahan koleksi. Adapun pemeliharaan ini dapat dilakukan dengan cara reproduksi, penjilidan laminasi/penyampulan penyiangan dan fimigasi. (Lasa HS, 2007: 163-165): xxvi
1. Reproduksi Koleksi langka, penting, bernilai historis atau mudah rusak perlu direproduksi. Reproduksi ini dapat dilakukan dengan cara fotokopi, pembuatan bentuk mikro, dan pembuatan duplikasinya. 2. Penjilidan Bahan-bahan yang perlu dijilid antara lain: lantaran sampulnya mudah rusak, sampulnya terlalu tipis, terlepas jilidannya, atau majalah lepas. 3. Laminasi/penyampulan Laminasi/penyampulan ini dengan cara memberikan pelindung plastik atau bahan lain agar bahan pustaka itu tidak mudah sobek atau hancur. Di samping itu, dengan penyampulan buku, maka buku tampak rapi. 4. Penyiangan Penyiangan adalah proses pengeluaran buku dari jajaran koleksi suatu perpustakaan. Pengeluaran ini didasarkan pada pertimbangan bahwa, koleksi itu tidak diminati lagi, sudah ada edisi baru, atau bertentangan dengan kebijakan pemerintaah dan etika masyarakat. 5. Fumigasi Fumigasi atau pengasapan bertujuan untuk membunuh jamur maupun serangga yang tumbuh pada bahan kertas. Fumigasi dapat dilaksanakan dalam kotak, lemari fimigasi, ruang fumigasi, ruang penyimpanan arsip, ruang perpustakan, maupun ruang deposit. Bahan fumigasi disebut fumigant.
xxvii
Bahan-bahan fumigasi dapat berbentuk: a. Padat Bahan padat ini terdiri dari thymol cristal dan phospine. 1) Thymol csystal Bahan ini dapat mematikan jamur yang tumbuh pada permukaan kertas atau kulit sampul buku. 2) Phospine Bahan ini dapat berbentuk: tablet dan batangan. Bahan ini mengandung magnesium phosphine yang dapat bereaksi dengan uap air yang terdapat dalam udara berbentuk gas phosphine yang beracun. b. Cair Bahan cair ini antara lain formaldehide dan carbon tetrachloride. 1) Fomaldehide Bahan cairan ini pada tekanan suhu kamar secara perlahan akan menguap menjadi gas. Bahan ini berguna untuk mematikan jamur. Fumigasi dengan bahan ini dilakukan dalam ruangan khusus fumigasi. Cara fumigasi ini ditaruh dengan bejana yang ceper agar penguapannya lebih cepat, kemudian dimasukkan ke dalam ruangan fumigasi.
xxviii
2) Carbon tetrachloride dan carbon disulfide 3) Penggunaan bahan-bahan Carbon tetrachloride dan carbon disulfide ini dapat dicampur dengan perbandingan 50%:50% atau dipisah sama sekali. Bahan ini juga berfungsi mematikan serangga dan cara penggunaannya seperti pada penggunaan formaldehide. c. Gas Bahan gas ini antara lain berupa methyl bromide. Bahan ini memiliki titik didih yang rendah. Oleh karena itu begitu di keluarkan dari dalam tabung langsung menjadi gas. Gas ini lebih berat dari udara maka dalam proses fumigasi hendaknya dimasukkan dari atap ruangan. Bahan ini berfungsi sebagai pembasmi serangga dan dapat membunuh jamur aspergillus spp dan pacnicilium spp. Gas ini tidak mudah terbakar dan dapat mematikan api.
xxix
BAB III GAMBARAN UMUM UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
A. SEJARAH PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO Perpustakaan Universitas Diponegoro sudah dirintis sejak didirikannya Universitas
Semarang
yang
akhirnya
menjadi
Universitas
Diponegoro,
dan
perkembangan dimulai pada tahun 1960 perpustakaan berdiri dengan menempati ruangan di kampus Universitas Diponegoro di Jl. MT Haryono, Semarang, dengan jumlah koleksi ± 500 ekesemplar, terutama buku bidang hukum. Sejak tahun 1962, perpustakaan pindah ke kampus Peleburan dan menempati 1 (satu) ruangan di Fakultas Hukum. Tahun 1970, Perpustakaan dipindahkan di ruang yang agak memadai dengan luas ± 200 m2 yang terdiri atas 3 (tiga) ruang. Pada tahun 1979 merupakan sejarah baru bagi UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro karena menempati gedung Perpustakaan sendiri berlantai 3 dengan luas ± 3,000 m2, yang diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Dr. Daoed Joeseop.
Pada Tahun 1997, bersamaan dengan kepindahan kampus Universitas Diponegoro dari Pleburan ke Kampus baru Tembalang, UPT Perpustakaan menempati salah satu lokasi Gedung Widya Puraya dengan gedung berlantai 5 (lima) dengan luas sekitar 6,125m2. Sampai sekarang UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro masih berada di salah satu lokasi Gedung Widya Puraya.
xxx
Sejak berdiri hingga saat ini UPT Perpustakaan Universtas Diponegoro dipimpin oleh: Tabel 3.1 Sejarah Pergantian Kepala Perpustakaan.
Tahun
Nama Pimpinan
1960-1961 :
Kadarsih Tirto Oetomo
1961-1963 :
Anak Agung Gede Raka
1963-1983 :
Prof. Slamet Rahardjo, MA
1983-1984 :
Kadarsih Tirto Oetomo
1984-1990 :
Drs. Goenardo Pringgo Atmodjo
1990-1994 :
Ny. E.R.S. Yunus, SH
1994-2000 :
Drs. Tono Suhartono
2000 – sekarang :
Dra Ari Widjayanti, MM
Sumber : Sumber : http://digilib.undip.ac.id
xxxi
B . STRUKTUR ORGANISASI Sruktur organisasi UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Semarang tidak berbeda dengan UPT Perpustakaan Universitas lain. Di UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro dipimpin oleh seorang Kepala Perpustakaan. Kepala Perpustakaan kedudukannya langsung di bawah Rektor. Kepala Perpustakaan membawahi Kepala Bagian Tata Usaha, Bidang Pengadaan Bahan Pustaka, Bidang Pengolahan Bahan Pustaka, Bidang Pelayanan, Bidang Dokumentasi Informasi, Bidang Kerjasama / Publikasi. Berdasarkan PP No 30 tahun 1990, pasal 34, UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro merupakan Unit Pelaksana Teknis dan sebagai unsur penunjang bagi kelengkapan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Kedudukannya di luar lingkup fakultas dan bertanggungjawab kepada Rektor, sedangkan kegiatan harian langsung berada di bawah tanggungjawab Pembantu Rektor I dan secara administratif berada di bawah tanggung jawab Pembantu Rektor II. Di bawah ini merupakan bagan struktur organisasi UPT Universitas Diponegoro
xxxii
Bagan 3.1 Struktur Organisasi
Sumber : http://digilib.undip.ac.id
Keterangan dari bagan struktur organisasi :
xxxiii
1. Kepala UPT Perpustakaan bertugas sebagai pimpinan tertinggi dilingkungan Perpustakaan, memimpin seluruh kegiatan yang ada dan dilaksanakan oleh UPT dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada pengguna sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha bertugas memberikan pelayanan administrasi baik bagi staf maupun bagi sivitas akademika yang meliputi surat menyurat, keuangan, perlengkapan dan rumah tangga, dan pengelolaan data. 3. Bidang Pengadaan Bahan Pustaka, bertugas menyiapkan data untuk pengadaan koleksi bahan pustaka yang dalam pelaksanaannya meliputi seleksi dan pengadaan, inventarisasi, dan pemeliharaan bahan pustaka. 4. Bidang Pengolahan Bahan Pustaka, bertugas mengolah bahan pustaka, khususnya buku, dari awal hingga siap disajikan dan disebarluaskan. Dalam pelaksanaan kegiatan meliputi: klasifikasi, katalogisasi dan penyelesaian. 5. Bidang Pelayanan Perpustakaan bertugas memberikan pelayanan koleksi bahan pustaka, khususnya buku yang meliputi pelayanan sirkulasi, pelayanan buku tandon/deposit, dan pelayanan referensi. 6. Bidang Pelayanan Dokumentasi dan Informasi, bertugas memberikan pelayanan dokumentasi dan informasi kepada pengguna yang membutuhkan. Dalam pelaksanaan kegiatan meliputi: pelayanan serial, pelayanan koleksi khusus, dan pelayanan dokumentasi & bahan AVA. 7. Bidang Kerjasama dan Publikasi Perpustakaan, melaksanakan kegiatan publikasi dan kerjasama perpustakaan.
xxxiv
8. Layanan Perpustakaan Fakultas/Lembaga, merupakan pelayanan perpustakaan di Fakultas maupun lembaga yang ada di lingkungan Universitas Diponegoro. Mempunyai fungsi layanan yang dapat menunjang civitas akademika di Universitas Diponegoro semarang. 9. Kelompok Pustakawan, merupakan Forum Komunikasi pustakawan di lingkungan Universitas Diponegoro.
C. SUMBER DAYA MANUSIA UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro memiliki tenaga pengelola perpustakaan dengan jumlah keseluruhan 33 orang. Dari seluruh tenaga tersebut hanya ada 10 orang yang memiliki latarbelakang pendididkan perpustakaan. Dari 10 orang yang memiliki latar belakang perpustakaan ditempatkan pada layanan teknis, yaitu pada bagian pengadaan, pengolahan, serta pada layanan sirkulasi, teknologi informasi dan layanan karya ilmiah. Untuk 22 tenaga sisanya ditempatkan pada seluruh bagian layanan. Diharapkan dengan penempatan tersebut kegiatan perpustakaan dapat berjalan dengan baik. Di bawah ini tabel yang menggambarkan sumber daya manusia pengelola perpustakaan :
xxxv
Tabel 3.2 Daftar Staff UPT Perpustakaan Undip Semarang
xxxvi
No
NAMA
JABATAN
PENDIDIKAN TERAKHIR
1
Ana Faridatunniswah, A.Md
Pustakawan Pelaksana Lanjutan
D III Ilmu Perpustakaan
2
Dra. Ari Widjayanti, MM
Kepala UPT Perpustakaan
S 2 Magister Manajemen
3
Budi Setya Adhi, S.IP
Kasubbag Tata Usaha
S1 Administrasi Negara
4
Dario
Staf Administrasi
SMA
5
Eko Budiyanto, S.S
Pustakawan Pelaksana
S1 Ilmu Perpustakaan
6
Enny Anggraeny, S.S
Pustakawan Pertama
S1 Ilmu Perpustakaan
Pustakawan Pertama
7
Fitri Anugraheni, S.Sos
S1
8
Hadriana Miyatun
Pustakawan Penyelia
SLTA
9
Harini Desi Utami, S.Sos
Pustakawan Pertama
S 1 Ilmu Komunikasi
1O
Haryani, S.Sos
Pustakawan Madya
S1 Administrasi Negara
11
Dra. Heriana Listianawati
Stafxxxvii Administrasi
: S 1 Sejarah
12
Ivana Permatasari, S.Sos
Pustakawan Pertama
S1 Ilmu Perpustakaan
13
oko Karnoto
Pustakawan Penyelia
DII Perpustakaan
14
Joko Santoso
Staf Administrasi
STM
15
Musta`il
Staf Administrasi
STM
16
Naswanto
Staf Administrasi
SLTP
17
Drs P. Anggardjitono Pras
Pustakawan Madya
S 1 Perpustakaan
18
Pujo Winarno, S.Kom
Pustakawan Pertama
: S 1 Ilmu Komputer
19
Romdha Nugrahani, S.Sos
Pustakawan Pertama
S 1 Ilmu Perpustakaan
2O
Drs Santoso Budi Rahardjo
Pustakawan Pertama
S1 Ekonomi
21
Sri Endah Pertiwi, S. Sos
Pustakawan Muda
S 1 Ilmu Komunikasi
22
Sri Palupi Murdaningsih
Pustakawan Penyelia
SLTA
23
Sudarsono
Staf Administrasi
SLTP
xxxviii
24
Sugeng Priyanto, S.S
Pustakawan Pertama
S1 Ilmu Perpustakaan
25
Sunardi
Staf Administrasi
SLTP
26
Drs Ignatius Suntoyo, S.Sos
Pustakawan Madya
S1 Ilmu Perpustakaan
27
Susilo, S.S
Pustakawan Pertama
S 1 Ilmu Perpustakaan
28
Sutrisno
Staf Administrasi
SLTP
29
Suwondo, A.Md
Pustakawan Pelaksana Lanjutan
D III Perpustakaan dan Informasi
3O
Wagiman Sunarno
Staf Administrasi
SLTP
31
Wibowo
Staf Administrasi
SLTA
32
Dra Yuniwati BYPMYRR, S.Sos, MSi
Bagian Pengadaan
S 2 Ilmu Komunikasi
33
Dra Anita Nurmasari
Pustakawan Madya
S1 Sejarah
Sumber : http://digilib.undip.ac.id
D. GEDUNG
xxxix
UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro menempati sebuah gedung berlantai 5 di Kompleks Widya Puraya dengan luas kurang lebuh 6.125 m, yang terdiri dari lantai I digunakan untuk layanan administrasi, locker, CD-ROM, Sampoerna Corner, dan Pojok BNI. Lantai II dimanfaatkan untuk layanan sirkulasi, berupa peminjaman dan pengembalian buku. Lantai III digunakan untuk layanan buku tandon (reserved) dan karya ilmiah (thesis, disertasi, hasil penelitian dosen). Lantai IV digunakan untuk layanan serial, seperti jurnal, majalah, surat kabar, buletin dan referens. Lantai V merupakan ruang pertemuan dengan kapasitas untuk 250 orang.
E. SUMBER DANA Untuk mengelola seluruh kegiatan perpustakaan UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro memiliki dana anggaran dari APBN pada tahun 2008, sebesar 772 juta rupiah. Dengan jumlah dana ini UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro cukup untuk melaksanakan kegiatan perpustakaan. F. SARANA DAN PRASARANA Sarana dan prasarana yang ada di UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Semarang, antara lain : 1. Lemari Locker Setiap pengunjung perpustakaan harus menaruh tas ke dalam lemari dengan meminta kunci kepada petugas locker terlebih dahulu. 2. Mushola
xl
locker
Pengunjung yang ingin melaksanakan sholat, telah disediakan mushola yang terdapat pada lantai dua dan lantai tiga, yang dilengkapi tempat untuk wudhu. 3. Lift Lift dapat digunakan untuk menghubungkan antar lantai dengan mudah, yaitu untuk mengubungkan lantai satu sampai lima. Untuk pengunjung hanya dapat menggunakan lift dari lantai dua, karena penggunaan lift untuk lantai satu khusus untuk staf–staf UPT Universitas Diponegoro. 4. HotSpot HotSpot merupakan fasilitas yang dapat digunakan di lingkungan sekitar UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro, yaitu berada di depan perpustakaan, dan di dalam ruangan Sampoerna corner. 5. Samporna Corner dan pojok BNI Samporna Corner dan pojok BNI merupakan layanan internet gratis untuk pengunjung perpustakaan. Syaratnya adalah mahasiswa Universitas Diponegoro, dengan menunjukkan kartu mahasiswa. 6. Tempat Parkir UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro mempunyai tempat parkir yang luas sehingga cukup untuk menampung kendaraan pengunjung. Tempat parkir berada di depan gedung perpustakaan. 7. Ruang baca UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro memiliki ruang baca yang cukup. Dengan demikian para pengunjung bisa membaca secara bebas. xli
G. KOLEKSI Koleksi UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Semarang
berkisar
tentang ilmu-ilmu sosial, teknik, kedokteran, peternakan, kasusastraan, dan kelautan yang berupa : ·
Buku-buku
·
Majalah/jurnal
·
Surat kabar
·
Kumpulan abstrak dan indek
·
Karya ilmiah hasil penelitian
·
Tesis dan desertasi
Koleksi yang dimiliki olah UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro cukup banyak untuk perpustakaan perguruan tinggi. Hingga bulan Februari 2008 UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro memiliki koleksi sebagai berikut:
Tabel 3.3 Koleksi Perpustakaan th 2008
xlii
Nama Koleksi
Jumlah
Buku
42,160 judul dari 106,754 eksemplar
Tesis
5,637judul
Disertasi
52 judul
Laporan Penelitian
7,492 judul
CD ilmiah
280 Buah
DVD Sampoerna Corner
135 Buah
CD-ROM Proquest
1,251 buah
Sumber : http://digilib.undip.ac.id
jenis-jenis koleksi 1. Koleksi Peminjaman Koleksi Peminjaman, yaitu koleksi perpustakaan yang tersimpan dalam rak secara terbuka di lantai 2 sebagai koleksi yang dapat langsung diambil oleh pemakai dari rak untuk dibaca di ruang baca lantai 2 ataupun dipinjammakan untuk dibawa pulang dengan melalui tatacara yang berlaku. Koleksi peminjaman ini tersusun dalam rak menurut urutan sandi bukunya berdasarkan sistematika klassifikasi DDC. 2. Koleksi Tendon (reserve book) Koleksi Tendon tersimpan secara terbuka di lantai 3. Buku yang tersimpan dalam koleksi ini merupakan koleksi simpanan dari seluruh judul yang dimiliki oleh UPT Perpustakaan yang masing-masing 1 ( satu ) eksemplar. Koleksi ini tidak boleh dipinjam untuk dibawa pulang, melainkan hanya dibaca di tempat atau difoto kopi.
xliii
3. Koleksi Rujukan Koleksi Rujukan tersimpan secara terbuka seperti koleksi lainnya yang terletak di lantai IV. Koleksi ini juga tidak dipinjamkan, tetapi hanya dibaca di tempat atau difotokopi. Koleksi ini meliputi: kamus, ensiklopedi, atlas, direktori, perundangundangan, terbitan pemerintah dan buku lain yang sejenis yang hanya diperlukan sebagai bahan pustaka rujukan. 4. Koleksi Karya Ilmiah Koleksi Karya Ilmiah (KI) merupakan koleksi terbuka yang berisi tentang karya ilmiah dosen, baik berupa artikel, hasil penelitian serta hasil penulisan tugas akhir (tesis dan desertasi). Koleksi ini terletak di lantai III dan hanya bisa dibaca di tempat.
H. LAYANAN Jenis layanan yang diberikan kepada pengguna di UPT Perpustakaan adalah : 1. Layanan Sirkulasi, adalah layanan yang diberikan kepada pengunjung untuk dapat meminjam koleksi perpustakaan. 2. Layanan Referensi adalah layanan yang diberikan kepada pengunjung perpustakaan yang memerlukan bantuan penelusuran informasi dalam berbagai subjek dari berbagai sumber ataupun memberikan bahan rujukan pada koleksi lain sesuai dengan bidang/informasi yang dibutuhkan. 3. Layanan Penelusuran Informasi secara elektronik (Online Public Access catalogue/OPAC), yaitu layanan mandiri kepada pengguna perpustakaan berupa penyediaan komputer penelusuran katalog koleksi perpustakaan. Setiap lantai disediakan komputer OPAC unetuk menelusuri koleksi perpustakaan. xliv
4. Layanan Koleksi Khusus adalah layanan yang diberikan kepada pengunjung untuk membaca di tempat atau memfotokopi sebagian koleksi Referensi, Karya Iimiah, Tandon dan Serial. 5. Layanan Sampoerna Corner adalah layanan yang disediakan perpustakaan atas kerjasama dengan PT HM Sampoerna Tbk, berupa penyediaan ruang baca ber AC ditambah komputer untuk mengakses internet. 6. Layanan Fotokopi adalah penyediaan layanan fotokopi yang terletak di lantai 1 gendung UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro. 7. Layanan Bimbingan Pengguna Perpustakan adalah layanan yang diberikan pada pengunjung dengan memberikan petunjuk dan memandu pengunjung perpustakaan dalam menggunakan koleksi-koleksi & alat bantu perpustakaan. 8. Layanan Penyebaran Informasi adalah layanan yang memberikan informasi kepustakaan yang baru terbit dan terseleksi kepada perorangan/sekelompok orang atau lembaga dalam bentuk : a) Penerbitan dan penyebaran Buletin Informasi Khusus (BIK), yang merupakan terbitan UPT Perpustakaan yang berisi daftar isi majalah/jurnal koleksi Perpustakaan yang dikemas dalam bentuk buletin dalam bidang tertentu. b) Penerbitan dan Penyebaran Bibliografi dan Indeks, adalah penerbitan dan penyebaran karya ilmiah dosen serta koleksi UPT Perpustakaan dalam bidangbidang tertentu yang berbentuk kumpulan bibliografi. c) Berita Pengolahan Buku adalah penerbitan dan penyebaran berita tambahan koleksi UPT Perpustakaan.
xlv
d) Warta Perpustakaan Universitas Diponegoro, adalah penerbitan dan penyebaran WARTA PERPUSTAKAAN, berbentuk majalah sebagai wadah kreatifitas para pustakawan serta forum tanya jawab tentang dunia perpustakaan. e) Berita buku baru (display), yaitu pemberian informasi adanya buku-buku baru yang dapat dilihat dan dibaca pada almari display yang diganti secara periodik.
xlvi
BAB IV PEMBAHASAN
A.
Faktor Penyebab Kerusakan Bahan Pustaka Buku Faktor yang menyebabkan kerusakan pada koleksi bahan pustaka di UPT Perpustakaan Universitas Dipnegoro Semarang, meliputi: 1.
Faktor Fisika a.
Debu Debu yang mengotori ruangan maupun koleksi bahan pustaka di Perpustakaan Diponegoro Semarang masuk melalui jendela serta pintu utama ruangan perpustakaan. Koleksi bahan pustaka yang terkena debu ini menjadi kotor, serta dapat menyebabkan adanya jamur (apabila keadaan ruangan lembab).
b.
Suhu dan Kelembaban Temperatur yang ideal bagi bahan pustaka adalah 200-240C dan kelembabannya 45-60% RH. Namun Perpustakaan Universitas Diponegoro ini tidak menggunakan AC maka pihak perustakaan kesulitan untuk mencapai temperatur yang ditetapkan. Apabila kelembaban tidak setabil maka, akan mengakibatkan timbulnya jamur.
xlvii
c.
Cahaya Cahaya yang dimaksud di sini yaitu cahaya yang berasal dari sinar lampu, karena tata letak ruang perpustakaan ini terhindar dari sinar matahari secara langsung. Radiasi dari cahaya sinar lampu tersebut dapat mengakibatkan kertas berubah warna menjadi kecoklatan dan kering serta kadar kekuatan serat pada kertas menurun sehingga mudah sobek dan berlubang.
2.
Faktor Biologi a.
Serangga Macam serangga yang menyebabkan kerusakan pada koleksi bahan pustaka buku, antara lain: 1)
Rayap Pada musim penghujan dan keadaan yang lembab ini sering rayap muncul selain menyerang bahan pustaka buku, juga rayap ini menyerang rak-rak penyimpanan koleksi bahan pustaka yang terbuat dari kayu.
2)
Kutu Buku (book worm) Petugas perpustakaan pernah menemukan beberapa buah buku yang yang tersimpan dalam waktu yang lama, yang di antara kertas buku-buku tersebut sudah berlubang-lubang. Maka petugas menyimpulkan bahwa, buku tersebut diserang oleh serangga jenis kutu buku (book work).
b.
Bercak Noda Merah Kecoklatan (foxing) xlviii
Buku-buku yang terkena foxing/infeksi terutama pada halaman pelindung bagian depan buku atau belakang serta bagian pinggir pada buku, kertas yang terserang akan menimbulkan bercak noda berwarna merah kecoklatan yang sulit dihilangkan. 3.
Faktor Yang Diakibatkan Oleh Manusia Manusia dapat bertindak sebagai penyayang buku, tetapi dapat pula bertindak sebagai perusak buku yang hebat. Kerusakan-kerusakan yang terjadi karena ulah manusia di antaranya, yaitu: pengguna atau pengunjung perpustakaan yang sengaja merobek dan mengambil bagianbagian tertentu dari sebuah buku (misal: tulisan, gambar, tabel, dan sebagainya). Kadang-kadang juga pengunjung perpustakaan juga sengaja atau tidak sengaja membuat lipatan pada halaman buku sebagai tanda batas baca atau melipat buku ke belakang yang mengakibatkan perekat pada punggung buku untuk memperkokoh jilitan ini dapat terlepas dari jilidan sehingga lembaran-lembaran kertas akan terpisah dari jilidannya. Kecerobohan lainya yaitu dengan meninggalkan bekas noda makanan yang menyebabkan buku menjadi kotor, serta kecerobohan yang di sebabkan oleh staf perpustakaan yang meletakkan atau menempatkan buku terlau rapat dan padat sehingga mengakibatkan kerusakan pada fisik buku.
xlix
B.
Upaya Penanggulangan Kerusakan dan Pemeliharaan Koleksi Bahan Pustaka Buku 1. Upaya Penanggulangan Kerusakan Koleksi Bahan Pustaka Buku Faktor-faktor
penyebab
rusaknya
koleksi
bahan
pustaka
ini
perlu
ditanggulangi dengan adanya tindakan prenventif yang dilakukan oleh UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Semarang, antara lain : a. Faktor Fisika 1)
Debu Untuk menghindari kerusakan pada bahan pustaka yang disebabkan oleh debu misalnya jamur, cara yang dilakukan oleh pihak perpustakaan adalah dengan cara menjaga dan membersihkan ruangan perpustakaan setiap hari yang dilakukan oleh tenaga cleaning service.
2) Suhu kelembaban Karena
UPT
perpustakaan
Universitas
Diponegoro
tidak
menggunakan AC maka, jalan satu-satunya untuk memperoleh temperatur dan kelembaban yang seimbang, yaitu dengan memasang ventilasi/jendela yang cukup sehingga sirkulasi udara dapat keluar masuk dengan sempurna. Selain itu penyusunan antara buku yang ada dalam rak diberi jarak agar tidak terlalu rapat guna menghindari kelembaban.
l
3) Cahaya Untuk menghindari radiasi dari cahaya lampu yang tajam maka pihak pepustakaan mengupayakan dengan jalan memberi jarak yang cukup antara rak penyimpanan dengan lampu di atasnya. Upaya lain yaitu
dengan
mematikan
lampu
penerangan
pada
ruang
perpustakaan di waktu malam. b.
Faktor Bilologi 1) Serangga a) Rayap Tindakan yang dilakukan untuk mencegah adanya serangan rayap pada bahan pustaka maupun rak-rak penyimpanan yaitu dengan pengadaan rak-rak penyimpanan yang terbuat dari kayu jati dan alumunium atau besi yang bahan tersebut ini tahan akan karat awet dan kokoh dalam menjaga buku. Usaha lain yaitu memberikan jarak yang cukup antara antai bawah dengan rak-rak buku. b) Kutu buku Untuk mengantisipasi adanya kutu buku,
maka tindakan
yang dilakukan oleh petugas perpustakaan yaitu dengan meletakkan bahan-bahan berbau, seperti: kanfer atau kapur barus pada, rak serta sela-sea buku.
2) Bercak Noda Merah Kecoklatan (foxing) li
Untuk menghindari adanya bercak-bercak noda merah kecoklatan atau biasa yang disebut dengan foxing pada bahan pustaka, tindakan preventif yang di lakukan oleh staf Perpustakaan Universitas Diponegoro antara lain dengan: a) Menghindari debu yang masuk atau yang menempel pada bahan koleksi, dengan cara membersihkan ruang tempat penyimpanan koleksi bahan pustaka setiap hari oleh petugas cleaning service. b) Memeriksa koleksi bahan pustaka secara berkala oleh staff perpustakaan. Agar catatan yang ada dengan jumlah koleksi yang disajikan ini sama, mengetahui jumlah buku yang hilang atau rusak. c) Memberikan jarak yang cukup pada penyusunan buku pada rak-rak penyimpanan. c.
Faktor Yang Diakibatkan Oleh Manusia Untuk mencegah kerusakan bahan pustaka yang diakibatkan oleh faktor manusia ini, maka upaya yang ditujukan kepada pengguna atau pengunjung perpustakaan, antara lain: 1) Mengingatkan kesadaran pengguna perpustakaan untuk selalu menjaga dan merawat bahan pustaka yang digunakan atau selama peminjaman, dengan cara staff perpustakaan menegur setiap pengunjung yang ketahuan melakukan perusakan terhadap koleksi
lii
bahan pustaka buku, agar kandungan informasi yang ada di dalamnya dapat dipertahankan. 2) Adanya kesadaran untuk tidak makan, minum atau merokok di tempat-tempat di mana bahan pustaka disimpan atau di lngkungan perpustakaan. Dengan cara menempelkan larangan contohnya dilarang merokok. 3) Mengingatakan kesadaran pengguna untuk tidak melakukan tindakan vandalisme
(perusakan)
pada
bahan
pustaka
dengan
cara
menempelkan semacam tata tertip/peraturtan serta pemberian sangsi bagi yang terbukti bersalah. Selain faktor-faktor tersebut di atas yang dapat menyebabkan kerusakan koleksi bahan pustaka, faktor bencana (misalnya kebakaran) juga berbaya bagi koleksi bahan pustaka. Guna mengantisipasi adanya kebakaran, maka tindakan preventif yang diakukan oleh pihak perpustakaan untuk mencegah adanya bahaya kebakaran adalah: a. Memeriksa jaringan kabel listrik di gedung perpustakaan secara berkala. b. Meletakan alat pemedam api (gas karbondioksida) di tempat yang mudah di jangkau. c. Meletakkan bahan-bahan kimia yang mudah terbakar di luar bangunan utama. d. Memasang semacam poster larangan merokok di ruang perpustakaan atau membuang puntung rokok sembarangan.
liii
2. Upaya Pemeliharaan Koleksi Bahan Pustaka Buku Untuk mengatasi bahan pustaka buku yang mengalami kerusakan, baik fisik maupun isinya, maka UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Semarang mengadakan kegiatan perbaikan bahan pustaka dengan berbekal pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki oleh staf perpustakaan. a. Mengganti sampul pada buku Penggantian sampul pada buku ini dilakukan oleh petugas apabila sampul tersebut sudah kelihatan kusam dan sobek. Sampul yang biasa digunakan yaitu sampul yang terbuat dari kertas karton yang agak tebal sehingga kover tidak cepat mengalami kerusakan. b. Mengganti jilidan pada buku Kegiatan penjilitan kembali ini dilakukan untuk mengatasi jilidan yang sudah rusak maupun kendur yang disebabkan karena mutu bahan atau mutu jilidan yang tidak/kurang baik. Kerusakan juga bisa disebabkan karena buku tersebut sering jatuh, dipinjam pengguna atau sering difotokopi. c. Menambal Kegiatan menambal ini dilakukan untuk menutup bagian/kertas pada bahan pustaka yang berlubang (contohya: lubang bekas kena sudutan api rokok). Cara mengatasinya yaitu dengan mencari kertas/warna kertas yang sama atau hampir sama. liv
d. Menyambung Kegiatan menyambung biasanya dilakukan untuk mengatasi bagian bahan pustaka yang sobek atau mengalami kerusakan yang sangat parah sehingga informasi yang ada didalamnya hilang. Untuk mengatasi hal ini maka petugas terlebih dahulu mencari buku yang sama kemudian mengkopi pada halaman yang sama dengan halaman yang hilang dengan menggunakan kertas yang sejenis yang kemudian disambung pada bagian yang hilang dengan menggunakan perekat khusus. Dengan cara pemeliharaan di atas, maka koleksi akan bisa dipakai kembali tanpa mengurangi informasi di dalamnya. Maka agar koleksi bahan pustaka buku tidak mudah rusak maka perlu didukung dengan penyiumpanan yang baik. Sedangkan teknik penyimpanan koleksikoleksi bahan pustaka tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1.
Koleksi buku Untuk penyimpanan koleksi yang berupa buku, diletakan pada rak-rak buku yang sudah disesuaikan dengan ukuran panjang maupun lebar sebuah buku, serta terbuat dari kayu jati yang tahan dari serangan rayap atau hewan pengerat lainnya.
2.
Koleksi bahan berkala Untuk koleksi bahan berkala ini yang berupa majalah diletakkan pada rak khusus majalah yang dibagi sesuai dengan nama-nama majalah. Untuk lv
menghindari dari menumpuknya jumlah majalah maka setiap sebulan majalah di bendel menurut judulnya. Penempatan surat kabar yaitu pada rak atau wadah khusus yang terbuat dari kayu. Setiap bulan koran tersebut dikliping menurt jenisnya untuk menghindari penumpukan. 3.
Koleksi bahan non buku Koleksi bahan nin buku ini disimpan pada almari khusus yang terbuat dari kayu. Untuk setiap disket yang ada di dalamnya diberi wadah atau tempat disket tersendiri.
C. Kendala-kendala Yang Dihadapi Dalam Pemeliharaan Bahan Pustaka Kendala yang dihadapi dalam pemeliharaan dan perawatan bahan pustaka di UPT perpustakaan Universitas Diponegoro Semarang adalah: 1.
Kurangnya kesadaran dari pihak pengguna atau pemakai bahan pustaka yang dapat mengakibatkan kerusakan pada bahan pustaka, misalnya: menandai batas baca dengan cara melipat salah satu sudut halaman buku, membasahi jari dengan ludah untuk membuka tiap halaman pada buku. Hal ini dapat berdampak kertas menjadi cepat lusuh dan lipatan-lipatan tersebut akan memudahkan kertas menjadi sobek.
2.
Adanya kegiatan reproduksi, dalam hal ini penggunaan fotokopi yang berlebihan yang dapat memudarkan tinta pada buku serta kerusakan fisik pada jilidan buku karena penekanan yang terlalu keras.
lvi
3.
Alat yang digunakan dalam perbaikan buku masih relatif sederhana, sehingga perbaikan buku masih kurang optimal.
4.
Dana yang diberikan untuk alokasi perbaikan bahan pustaka masih kurang sehingga dalam pembelian bahan-bahan untuk perbaikan sering terhambat.
5.
Ruangan yang digunakan untuk mereservasi bahan pustaka kurang besar karena belum adanya tempat khusus untuk meletakkan bahan pustaka yang sudah diperbaiki.
D.
Upaya-upaya Untuk Mengatasi Kendala-kendala Yang Dihadapi Dalam Pemeliharaan Bahan Pustaka Staf perpustakaan hendaknya dilatih untuk melakukan perawatan dan pemeliharaan sesuai dengan aturan yang benar, serta tanggap dengan hal-hal yang dapat mengakibatkan kerusakan bahan pustaka, sehingga sedikit banyak akan memperkecil kerusakan yang timbul pada bahan pustaka. Agar pemeliharaan dan perawatan bahan pustaka ini dapat berhasil sesuai dengan prosedur yang diharapkan, maka dengan berusaha mengatasi kendala-kendala yang ada. Usaha-usaha untuk mengatasi kendala-kendala yang dihadapi dalam pemeliharaan dan pelestarian bahan pustaka di UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Semarang (UNDIP) meliputi:
lvii
1. Staf perpustakaan berusaha mengingatkan kesadaran mengenai pentingnya kandungan informasi yang tersimpan dalam bahan pustaka sehingga diharapkan pengguana dapat menjaga dan merawat pustaka selama masa peminjaman hingga pada waktu pengembalian. 2.
Fotokopi diperbolehkan pada jenis buku-buku yang ukuran sudutnya dapat dibuka antara 90-100 (seluas kaca penyangga pada mesin fotokopi)
3.
Perpustakaan perlu mengusulkan pada Universitas Diponegoro untuk pengadaan alat perawatan bahan pustaka, agar dalam perbaikan bahan pustaka dapat secara optimal.
4
Pemeliharaan bahan pustaka buku ini memerlukan biaya yang tidak sedikit, maka dari itu instansi perpustakaan harus membuat alokasi anggaran yang memadai untuk perawatan dan pemeliharan bahan pustaka.
5
Dalam pemeliharaan koleksi bahan pustaka buku memerlukan tempat yang memadai untuk melakukan kegiatan perbaikan bahan pustaka, maka ruangan ini penting untuk memisahkan bahan pustaka yang sudah diperbaiki dan yang belum diperbaiki agar tidak tercampur.
lviii
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari uraian pada bab-bab terdahulu, maka penulis dapat menarik kesimpulan
bahwa,
suatu
perpustakaan
perlu
mengadakan
kegiatan
pemeliharaan koleksi bahan pustaka, agar bahan pustaka terjaga, terawat, dan terhindar dari kerusakan baik yang disebabkan dari dalam maupun luar lingkungan. Kerusakan bahan pustaka terjadi karena frekuensi pemakaian yang tinggi dan bahan pustaka yang terbuat dari kertas merupakan bahan yang mudah terbakar, mudah sobek, mudah rusak karena dimakan serangga, timbul noda karena debu dan jamur dll. Oleh karena itu, perpustakaan perlu melakukan kegiatan pemeliharaan dan perawatan koleksi bahan pustaka dengan tujuan untuk menyelamatkan atau melestarikan nilai informasi bahan pustaka agar dapat digunakan secara optimal. Jenis koleksi bahan pustaka yang ada di UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Semarang hampir semuanya terbuat dari kertas yang merupakan bahan yang mudah terbakar, mudah rusak dan mudah sobek. Untuk itu perlu diadakannya pemeliharaan dan perawatan agar bahan pustaka menjadi awet, tidak cepat rusak, dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama. Kerusakan bahan pustaka yang terjadi di UPT Perpustakaan Diponegoro semarang disebabkan oleh debu, suhu kelembaban, cahaya, faktor biota dan faktor pengguna (menusia). Untuk mengatasi kerusakan yang lebih fatal, maka dilakukan pencegahan lebih dini dengan cara membersihkan rak-rak buku dan majalah dengan kemoceng atau penyedot debu (vacum cleaner), serta membuat lix
peraturan tentang bagaiamana melakukan bahan pustaka contohnya dilarang mencorat-coret bahan pustaka, dilarang melipat atau menyobek halaman buku, bagi pengguna perpustakaan. Perawatan bahan pustaka dapat dilakukan dengan cara melakukan penggantian sampul (cover), penjilidan buku, penambalan bagian yang sobek, serta menyambung untuk merekatkan bagian yang sobek atau patah. Namun, Alat yang digunakan dalam perbaikan buku masih relatif sederhana. Sehingga perbaikan buku masih kurang optimal. Kendala yang dihadapi oleh UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Semarang adalah dana dan ruangan untuk melaksanakan fumigasi.
B. SARAN Setelah penulis mengadakan pengamatan langsung mengenai pemeliharaan bahan pustaka koleksi bahan pustaka buku di UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Semarang, maka penulis memberikan saran yang mungkin berguna untuk menunjang kegiatan pemeliharaan dan perawatan koleksi bahan pustaka yaitu: 1. Perlu disediakannya dana khusus untuk kegiatan pemeliharaan koleksi bahan pustaka dengan mengajukan anggaran dana kepada Kepala UPT Perpustakaan. 2. Pengguna atau pemakai perpustakaan diharapkan mempunyai kesadaran untuk menjaga dan merawat bahan pustaka buku yang dipinjam. 3. Perlu pengadaan peralatan yang lebih modern untuk melaksanakan kegiatan pemeliharaan koleksi bahan pustaka buku. Contohnya dengan pengadaan peralatan untuk memotong kertas. lx
4. Perlu diadakannya fumigasi sebagai pencegahan terhadap jamur dan serangga agar bahan pustaka awet dan tahan lama.
lxi
DAFTAR PUSTAKA
Darmono. 2001. Manajemen dan tata kerja perpustakaan sekolah. Jakarta : grasindo. Hadari Nawawi, Mimi Martani. 2005. Penelitian Terapan. Yogyakarta. Gajah Mada University Pres. Lasa HS. 2007. Manajemen Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta : Pinus Publisher. Moedakir. 1980. Pemeliharaan Buku dan Menjilid. Yogyakarta : Pusdiklat Ikip Yogyakart. Muhammad Razak, Retno Anggraeni, Supriyanto. 1992. Pelestarian Bahan Pustaka dan Arsip. Jakarta : Yayasan ford. Blasius Sudarsono. 2006. Antologi Kepustakawan Indonesia. Jakarta : Pengurus pusat Ikatan Pustakawan Indonesia. Sulistyo-Basuki. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. W Gulo. 2002. Metodologi penelitian. Jakarta : Grasindo.
lxii
lxiii
lxiv
lxv
lxvi
lxvii
lxviii
lxix
lxx
lxxi
lxxii