ANALISIS PENGARUH IKLAN TV, MENCARI VARIASI DAN KETERSEDIAAN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PERPINDAHAN MEREK KE PEMBALUT WANITA CHARM (Studi Kasus Pada Pengguna Charm Di Tangerang Selatan)
Oleh Arum Setiadi NIM: 1110081000074
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H / 2015 M
ANALISIS PENGARUH IKLAN TV, MENCARI VARIASI DAN KETERSEDIAAN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PERPINDAHAN MEREK KE PEMBALUT WANITA CHARM (Studi Kasus Pada Pengguna Charm Di Tangerang Selatan)
SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh Arum Setiadi NIM: 1110081000074 Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I
Pembimbing II
Dr. Yahya Hamja,MM NIP. 194906021978031001
Cut Erika Ananda Fatimah, SE.MBA NIDN.01318107403
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H / 2015 M
i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Selasa, 9 September 2014 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1. Nama
: Arum Setiadi
2. NIM
: 1110081000074
3. Jurusan
: Manajemen
4. Judul Skripsi
:
Analisis Pengaruh Iklan TV, Mencari Variasi dan Ketersediaan Produk Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Ke Pembalut Wanita Charm (Studi Kasus Pada Pengguna Charm di Tangerang Selatan)
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan
selama
pengujian
komprehensif,
maka
diputuskan
bahwa
mahasiswa tersebut diatas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 09 September 2014 1. Lili Supriyadi, MM NIP: 19600505 198903 1 005
2. M. Hartana I. Putra, M.Si NIP: 150409504 3.
( ____________________ ) Penguji I
( ____________________ ) Penguji II
Muniaty Aisyah, MM ( ____________________ ) NIP: 19780307 201101 2 003 Penguji Ahli
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI Hari ini Selasa, 23 Juni 2015 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa: 1. Nama
: Arum Setiadi
2. NIM
: 1110081000074
3. Jurusan
: Manajemen
4. Judul Skripsi
:
Analisis Pengaruh Iklan TV, Mencari Variasi dan Ketersediaan Produk Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Ke Pembalut Wanita Charm (Studi Kasus Pada Pengguna Charm di Tangerang Selatan)
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut diatas dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 23 Juni 2015 1. Dr. Desmadi Saharuddin, MA NIP: 19720711 200501 1 700
2. Dr. Ir. Muniaty Aisyah, MM NIP: 19780307 201101 2 003
( ____________________ ) Ketua
( ____________________ ) Sekretaris
3. Ir. Ela Patriana, MM, AAAIJ NIP: 19690528 200801 2 010
4. Dr. Yahya Hamja, MM NIP: 19490602 197803 1 001 5. ka Ananda Fatimah, SE. MBA NIDN: 01318107403
( ____________________ ) Penguji Ahli
( ____________________ ) Pembimbing 1 ( ____________________ ) Pembimbing 2
iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Arum Setiadi NIM : 1110081000074 Jurusan : Manajemen Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan mempertanggungjawabkan. 2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain. 3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpamenyebutkan sumber asli atau tanpa izin pemilik karya. 4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data. 5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya ini. Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan, ternyata memang ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, Juni 2015 Yang Menyatakan
(Arum Setiadi) 1110081000074
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Arum Setiadi
Jenis Kelamin
: Perempuan
Tempat/Tgl Lahir
: Tangerang, 19 Juni 1992
Agama
: Islam
Alamat
: Kp. Pondok Jati RT 002 RW 03, Kel. Jurang Mangu Barat, Kec. Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, 15223
Telepon
: 087772401785
Email
:
[email protected]
Ayah
: Adi Hartono
Ibu
: Musyawaroh
PENDIDIKAN FORMAL 1. SDN Larangan Utara 03 kelulusan 2004 2. SMPN 215 Jakarta kelulusan 2007 3. SMAN 90 Jakarta kelulusan 2010
PENGALAMAN ORGANISASI
Institution
Position
Period
Member
2012-2013
Dakwah Department ROHIS SMAN 90 Jakarta
Member
2008-2009
Keputrian SMAN 90 Jakarta
Member
2008-2009
Red Cross SMAN 90 Jakarta
Member
2008-2009
ROHIS SMPN 215 Jakarta
Secretary
2005-2006
Syi’ar Department KOMDAFEB UIN Syarif Hidayatulah Jakarta
v
Abstract The research aimed to analyze the effect of Televison Advertising, Variety Seeking, and Product Availibility to Brand Switching Desicion partially and simultaneous. Sampling method used is Purposive Sampling. Respondent in this research were 100 woman who used Charm sanitary napkins in South Tangerang. The method of analysis used in this research is analysis of Multiple Linier Regression with SPSS 21. The result known coefficient determination is 35,6% brand switching desicion influenced by the three independent variabels are televison advertising, variety seeking and product availibility. 64,4% brand switching desicion influenced by the other variabels. In this research known that variabel independent are televison advertising, variety seeking and product availibility influential brand switching desicion partially and simultaneous. Key words : Televison Advertising, Variety Seeking, Product Availibility, Brand Switching Desicion
vi
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Iklan TV, Mencari Variasi dan Ketersediaan Produk terhadap Keputusan Perpindahan Merek secara parsial dan simultan. Metode penentuan sampel yang digunakan adalah metode Purposive Sampling. Responden dalam penelitian ini berjumlah 100 orang wanita yang menggunakan pembalut wanita Charm di Tangerang Selatan. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda menggunakan SPSS 21. Dari hasil koefisien determinasi diketahui sebesar 35,6% keputusan perpindahan merek dipengaruhi oleh ketiga variabel independen tersebut yakni iklan TV, mencari variasi dan ketersediaan produk. Sementara 64,4% keputusan perpindahan merek dipengaruhi oleh variabel atau faktor lain. Dalam penelitian ini diketahui bahwa iklan TV, mencari variasi dan ketersediaan produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan perpindahan merek secara parsial dan secara simultan. Kata kunci :
Iklan TV, Mencari Variasi, Ketersediaan Produk, Keputusan Perpindahan Merek
vii
KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan rasa syukur atas kehadirat Allah SWT karena telah melimpahkan nikmat dan kasih sayang-Nya kepada kita hamba-Nya. Salawat serta salam tercurah kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang berjudul: “Analisis Pengaruh Iklan TV, Mencari Variasi dan Ketersediaan Produk terhadap Keputusan Perpindahan Merek ke Pembalut Wanita Charm”, ini disusun sebagai salah satu pemenuhan syarat kelulusan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Semoga skripsi ini dapat membawa manfaat kepada semua pihak dan memberikan wawasan kepada pembaca. Dan tidak lupa pula penulis sampaikan rasa terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada: 1. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu memberikan kasih sayang yang tiada tara, sehingga anakmu ini akhirnya dapat menyelesaikan studi S1, dengan do’a dan dukunganmu ananda mampu mencapai cita-cita. Semoga Allah SWT membalas semua jasa-jasa yang telah kalian berikan. 2. Teruntuk adikku tersayang Arya Marantika, yang turut mendukung secara moril dan materil. Sukses untuk pekerjaannya di Direktorat Jendaal Pajak dan tetap semangat untuk melanjutkan studinya D3 di STAN. 3. Bapak Dr. Yahya Hamja, MM selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan kesempatan, perhatian serta bimbingan dan masukan untuk terselesaikannya penyusunan skripsi ini. 4. Ibu Cut Erika Ananda Fatimah, SE. MBA selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan kesempatan, mencurahkan perhatian dan memberikan banyak masukan untuk kesempurnaan penelitian ini. 5. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., Msi selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 6. Ibu Titi Dewi Wiarnida SE, M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
viii
7. Ibu Ir. Ela Patriana, MM, AAAIJ selaku Sekretaris Jurusan Manajemen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah jakarta yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat. 9. Seluruh Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah membantu segala pengurusan berkas-berkas dalam penelitian skripsi saya. 10. Terima kasih yang mendalam saat ini dan untuk seterusnya untuk Hendi Dwi Istanto yang selalu rela untuk direpotkan for everything you’ve done dan juga teman-teman Manajemen seperjuangan angkatan 2010 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Meskipun penulis telah berusaha dengan segenap kemampuan yang dimiliki, skripsi ini tidak lepas dari berbagai kekurangan dan kesalahan penulisan maupun dari sisi materi, maka penulis berharap akan ada tindak lanjut berupa saran dan kritik membangun setelah penyusunan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini akan bermanfaat bagi semua pihak. Aamiin.
Jakarta, Juni 2015
(Arum Setiadi) 1110081000074
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ..................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ........................................ ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ....................................................... iii LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .............................................. iv DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................................v ABSTRACT ............................................................................................................. vi ABSTRAK ............................................................................................................ vii KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix DAFTAR ISI ............................................................................................................x DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii DAFTAR GAMBAR .............................................................................................xv DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi BAB I
PENDAHULUAN .................................................................................1 A. Latar Belakang ...............................................................................1 B. Rumusan masalah...........................................................................9 C. Tujuan Penelitian ...........................................................................9 D. Manfaat Penelitian .......................................................................10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA......................................................................11 A. Landasan Teori .............................................................................11 1. Pengertian Pemasaran ...........................................................11 2. Iklan TV ................................................................................14 a. Definisi Periklanan.........................................................14 b. Tujuan Kegiatan Periklanan ...........................................19 c. Kekuatan dan Kelemahan Iklan TV ...............................20 3. Mencari Variasi .....................................................................23 4. Ketersediaan Produk .............................................................27
x
5. Perpindahan Merek ...............................................................29 B. Penelitian Terdahulu ....................................................................34 C. Kerangka Berpikir ........................................................................41 D. Hipotesis.......................................................................................44 BAB III
METODE PENELITIAN ....................................................................46 A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................46 B. Metode Penentuan Sampel ...........................................................46 1. Populasi .................................................................................46 2. Sampel ...................................................................................47 C. Metode Pengumpulan Data ..........................................................49 D. Metode Analisis Data ...................................................................50 1. Uji Kualitas Data ...................................................................50 a. Uji Validitas ...................................................................51 b. Uji Reliabilitas ...............................................................51 2. Uji Asumsi Klasik .................................................................52 a. Uji Multikolinearitas ......................................................53 b. Uji Heterokedastisitas ....................................................54 c. Uji Normalitas ................................................................55 3. Uji Hipotesis .........................................................................56 a. Analisis Regresi Linear Berganda .................................56 b. Koefisien Korelasi (R) ...................................................58 c. Koefisien Determinasi (R2) ............................................58 d. Uji t ................................................................................59 e. Uji F ...............................................................................61 E. Operasional Variabel Penelitian ...................................................62
BAB IV
HASIL dan PEMBAHASAN ..............................................................64 A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian .................................64 1. Sekilas tentang Tangerang Selatan .......................................64 2. Sejarah Produk Objek Penelitian ..........................................66 a. Sejarah Perusahaan Uni-Charm .....................................66 b. Produk pembalut wanita Charm.....................................67 xi
B. Analisis dan Pembahasan .............................................................74 1. Hasil Try-Out ........................................................................74 a. Uji Validitas ...................................................................74 b. Uji Reliabilitas ...............................................................76 2. Analisis Deskriptif Statistik ..................................................77 a. Karakteristik Responden ................................................77 b. Pembahasan Hasil Kuesioner .........................................81 3. Hasil Analisis ......................................................................102 a. Uji Asumsi Klasik ........................................................102 1) Uji Multikolinieritas .............................................102 2) Uji Heteroskedastisitas .........................................103 3) Uji Normalitas.......................................................104 b. Analisis Regresi Linier Berganda ................................106 1) Analisis Koefisien Korelasi (R) ............................109 2) Analisis Koefisien Determinasi (R2).....................110 3) Pengujian Hipotesis ..............................................110 a) Uji t ................................................................110 b) Uji F ...............................................................115 BAB V
KESIMPULAN dan SARAN ............................................................120 A. Kesimpulan ................................................................................120 B. Saran ...........................................................................................122
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................124 LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
No. Keterangan
Halaman
1.1
Top Brand Index Pembalut Wanita tahun 2011-2014 ....................................5
2.2
Penelitian Terdahulu .....................................................................................35
3.1
Interval Koefisien Korelasi ...........................................................................58
3.2
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional...............................................62
4.1
Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Kota Tangerang Selatan ................65
4.2
Varian Produk Pembalut Wanita Charm ......................................................68
4.3
Hasil Uji Validitas ........................................................................................74
4.4
Hasil Uji Reliabilitas.....................................................................................76
4.5
Deskriptif Usia Responden ...........................................................................78
4.6
Deskriptif Pembalut yang Digunakan Sebelumnya ......................................79
4.7
Deskriptif Lamanya Penggunaan Charm ......................................................80
4.8
Deskriptif Uang Saku / Pendapatan per Bulan .............................................80
4.9
Deskriptif Variabel Iklan TV ........................................................................81
4.10 Deskriptif Variabel Iklan TV ........................................................................82 4.11 Deskriptif Variabel Iklan TV ........................................................................82 4.12 Deskriptif Variabel Iklan TV ........................................................................83 4.13 Deskriptif Variabel Iklan TV ........................................................................84 4.14 Deskriptif Variabel Iklan TV ........................................................................84 4.15 Deskriptif Variabel Iklan TV ........................................................................85 4.16 Deskriptif Variabel Iklan TV ........................................................................86 4.17 Deskriptif Variabel Iklan TV ........................................................................86 4.18 Deskriptif Variabel Iklan TV ........................................................................87 4.19 Deskriptif Variabel Mencari Variasi ............................................................88
xiii
4.20 Deskriptif Variabel Mencari Variasi ............................................................89 4.21 Deskriptif Variabel Mencari Variasi ............................................................90 4.22 Deskriptif Variabel Mencari Variasi ............................................................91 4.23 Deskriptif Variabel Ketersediaan Produk .....................................................92 4.24 Deskriptif Variabel Ketersediaan Produk .....................................................92 4.25 Deskriptif Variabel Ketersediaan Produk .....................................................93 4.26 Deskriptif Variabel Ketersediaan Produk .....................................................94 4.27 Deskriptif Variabel Ketersediaan Produk .....................................................94 4.28 Deskriptif Variabel PerpindahanMerek ........................................................95 4.29 Deskriptif Variabel PerpindahanMerek ........................................................96 4.30 Deskriptif Variabel PerpindahanMerek ........................................................97 4.31 Deskriptif Variabel PerpindahanMerek ........................................................98 4.32 Deskriptif Variabel PerpindahanMerek ........................................................98 4.33 Deskriptif Variabel PerpindahanMerek ........................................................99 4.34 Deskriptif Variabel PerpindahanMerek ......................................................100 4.35 Deskriptif Variabel PerpindahanMerek ......................................................101 4.36 Deskriptif Variabel PerpindahanMerek ......................................................101 4.37 Hasil Uji Multikolinieritas ..........................................................................103 4.38 Hasil Regresi Linier Berganda....................................................................107 4.39 Hasil Koefisien Korelasi .............................................................................109 4.40 Hasil Uji t....................................................................................................111 4.41 Hasil Uji F ..................................................................................................115
xiv
DAFTAR GAMBAR
No. Keterangan
Halaman
2.1
Piramida Loyalitas .......................................................................................30
2.2
Kerangka Berfikir .........................................................................................43
4.1
Peta Tangerang Selatan.................................................................................64
4.5
Hasil Uji Heteroskedastisitas ......................................................................104
4.6
Hasil Uji Normalitas ...................................................................................105
4.7
Hasil Uji Normalitas ...................................................................................106
xv
DAFTAR LAMPIRAN
No. Keterangan
Halaman
I
Kuesioner ....................................................................................................131
II
Try-Out Kuesioner ......................................................................................136
III
Karakteristik Responden .............................................................................147
IV
Hasil Kuesioner Responden ........................................................................150
V
Hasil SPSS 21 .............................................................................................153
xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Modernisasi zaman telah merubah gaya hidup masyarakat kepada pola konsumsi yang serba cepat, mudah, dan praktis. Berbagai jenis barang dengan ratusan merek memadati pasar Indonesia. Banyaknya produk yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin beragam jenisnya. Terdapat perbedaan kebutuhan antara konsumen pria dan konsumen wanita. Beberapa produsen bahkan hanya memproduksi produk-produk khusus untuk kebutuhan bagi para wanita saja. Wanita merupakan salah satu potensi pasar yang dapat membuat para produsen berlomba-lomba menciptakan berbagai produk mulai dari produk kecantikan sampai produk pembalut, dimana produk tersebut adalah konsumsi pribadi bagi kaum hawa. Di masa kini penggunaan pembalut dianggap cara yang tepat dan praktis untuk memudahkan wanita mengatasi menstruasi dan tetap dapat beraktifitas dengan baik. Banyak produsen melirik pada industri pembalut karena dirasa memiliki prospek yang baik di masa mendatang. Namun dengan banyaknya produsen yang ikut memperebutkan bisnis ini akan menciptakan persaingan dalam industri tersebut semakin pesat. Wanita menjadi pasar yang potensial karena beberapa alasan antara lain wanita memiliki kebutuhan akan produk yang lebih beragam dibandingkan pria dan lebih besarnya laju pertumbuhan jumlah wanita di Indonesia.
1
1
PT. Uni-Charm Indonesia merupakan salah satu produsen dari pembalut wanita dengan merek Charm yang berdiri sejak tahun 1997. Sebagai salah satu langkah dalam menghadapi ketatnya persaingan diantara produsen pembalut lainnya, Charm yang berada pada naungan PT. Uni-Charm Indonesia (UCI) ini berusaha untuk selalu memberikan produk yang berkualitas dan mempunyai nilai lebih dibanding para pesaingnya. Di tengah bertambah banyaknya aktifitas wanita baik pekerjaan maupun kegiatan pribadi, Uni-Charm memahami mekanisme tubuh dan kejiwaan wanita secara ilmiah. Dengan keinginan untuk melepaskan wanita dari ikatan fisik dan psikis karena datang bulan, keputihan maka Uni-Charm mempersembahkan total feminine care seperti napkin, panty liner dan lain-lain. Pembalut sebagai produk pribadi bagi kaum hawa dan menjadi kebutuhan dasar bila wanita sudah mencapai baligh. Maksudnya jika wanita sudah mengalami haid, biasanya antara usia 11 sampai 45 tahun. Namun terkadang wanita mendapat haid pertama sebelum usia 11 tahun dan masih mendapat haid setelah usia 45 tahun. Itu semua tergantung pada kondisi iklim dan lingkungan yang mempengaruhinya. Setiap bulan rata-rata lamanya masa haid adalah tujuh hari. Dimana dua sampai tiga hari pertama periode haid memerlukan pergantian pembalut maksimal empat kali dalam sehari. Untuk hari keempat sampai hari terakhir memerlukan normalnya dua kali penggantian pembalut. Maka dalam sebulan kebutuhan akan pembalut bagi wanita yang sedang haid adalah sebanyak 20 bungkus pembalut.
2
Karena permintaan akan produk ini sangat tinggi, para produsen dituntut harus lebih kreatif dalam memproduksi, mengemas, mempromosikan dan memasarkannya. Kualitas dari produk yang ditawarkan pun tak luput dari perhatian pemasar. Kualitas produk merupakan salah satu faktor yang menjadi pertimbangan
konsumen
sebelum
membeli
suatu
produk.
Dalam
pengembangan produk, langkah pertama yang dilakukan oleh perusahaan ialah memiliki tingkat kualitas yang akan mendukung posisi produk di pasar sasaran. Kualitas ditentukan oleh sekumpulan kegunaan dan fungsinya, termasuk di dalamnya daya tahan, ketidaktergantungan pada produk lain atau komponen lain, eksklusifitas, kenyamanan wujud luar (warna, bentuk, pembungkusan dan sebagainya). Karena dengan kualitas yang baik, maka produk akan senantiasa tercipta di benak konsumennya. Suatu perusahaan harus bekerja keras membuat kebijakan-kebijakan strategis baru dalam menjual produk mereka guna menghadapi persaingan ketat dengan kompetitor yang memberikan nilai lebih besar kepada pelanggan. Pada saat yang sama dengan pemrosesan produk pemasar pun harus mempersiapkan strategi untuk menarik minat konsumen untuk membeli produk tersebut. Agar menarik minat konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan pemasar harus melakukan promosi yang efektif. Konsumen mengetahui berbagai merek dari suatu produk dari informasi yang didapat melalui promosi-promosi yang gencar dilakukan oleh produsen. Salah satu bentuk promosi adalah dengan periklanan. Lee dan Carla (2004:3) mengatakan bahwa periklanan adalah komunikasi komersil dan non personal
3
tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah, direct mail (pengeposan langsung), reklame luar ruang atau kendaraan umum. Kotler dan Keller (2012:478), iklan merupakan cara yang berbiaya dalam bentuk nonpersonal presentasi dan promosi dari ide-ide, barang, atau jasa oleh dibayarkan sponsor. Dengan iklan, produsen dapat menawarkan produk pembalut kepada para konsumen wanita. Beserta bentuk produk dan keunggulan dibandingkan dengan produk pesaingnya. Dan diharapkan para konsumen khususnya wanita yang menjadi target pasar dapat menangkap isi pesan dari produk ini dan menjatuhkan pilihannya pada produk tersebut. Televisi merupakan salah satu media untuk mengiklankan produk. Hasil riset dari Nielsen (www.industri.kontan.co.id), pada tahun 2013 media televisi menguasai 68% dari total belanja iklan media. Dengan besarnya persentasi yang dimiliki iklan di televisi dapat menarik perhatian konsumen produk tertentu. Iklan yang digunakan dalam penelitian ini adalah yang dibintangi oleh Revalina S Temat, iklan Charm Body Fit periode iklan 2014. Charm memiliki berbagai variasi produk untuk memenuhi kebutuhan wanita yang menuntut multifungsi dan kesempurnaan. Dapat dipilih berdasarkan waktu pemakaian, ketebalan, bahan, dan panjangnya sehingga walaupun datang bulan, tetap bisa beraktifitas dengan tenang dan nyaman seperti hari biasa. Keberhasilan Charm dalam memasarkan produknya dapat dilihat dari data Top Brand Index pada tabel 1.1 berikut ini:
4
Tabel 1.1 Top Brand Index Pembalut Wanita tahun 2011-2014 Merek
TBI 2011
TBI 2012
TBI 2013
TBI 2014
Charm
32,9%
38,6%
40,8%
42,9%
Laurier
33,0%
34,5%
33,4%
28,5%
Softex
18,9%
13,0%
11,5%
15,9%
Kotex
8,6%
8,0%
8,8%
6,6%
Hers Protex
4,8%
4,5%
4,6%
3,4%
Sumber: www.topbrand-award.com & marketing .co.id
Top brand yang dilaksanakan oleh Frontier Consulting Group, telah dilakukan sejak tahun 2000 hingga saat ini. Top brand memberikan arti penting bagi kompetisi merek di pasar. Dinamika merek-merek dipasar menunjukkan bahwa kompetisi antar merek di pasar semakin tinggi. Top brand mampu memberikan ukuran kesuksesan sebuah merek di pasar melalui tiga dimensi. Ketiga pengukuran dimensi tersebut adalah Top Of Mind (TOM) dengan bobot 40%, Last Usage (LU) dengan bobot 30%, dan Future Intention (FI) dengan bobot 30%. Top brand index selanjutnya diperoleh dengan cara menghitung rata-rata terbobot masing-masing parameter (Frontier/Februari 2011). Ketiga dimensi ini bisa dikatakan mampu memberikan gambaran secara cepat kondisi merek di pasar. TOM mencerminkan seberapa dikenal merek oleh khalayak luas, LU menunjukkan seberapa besar penetrasi merek di khalayak luas, kemudian FI menunjukkan seberapa menarikah sebuah merek bagi khalayak luas di masa datang. Ketiga dimensi tersebut mampu
5
menjelaskan kondisi merek dengan lebih cepat (Pradopo dalam Frontier, 2011). Dalam Oktariko (2011:2), survei ini berguna untuk mengukur nilai suatu merek (brand value) dengan memaparkan elemen-elemen yang menentukan nilai tersebut. Tolak ukur tersebut adalah brand awareness (popularitas merek), ad awareness (popularitas iklan), brand value (tingkat kualitas merek), satisfaction & loyalty index (tingkat kepuasan dan kesetiaan pelanggan), pangsa pasar dan gain index (potensi pertumbuhan merek di masa mendatang). Menurut Ardani (2012:4), dari data Top Brand di atas, dapat terlihat pergerakan Charm secara perlahan mampu mensejajarkan diri dengan merek lain seperti Laurier. Artinya banyak konsumen yang mengenal merek Charm, memakai Charm dan yakin untuk terus menggunakan Charm dimasa depan yang semakin meningkat. Sedangkan penurunan yang dialami merek pembalut lain dapat disebabkan oleh beberapa hal. Charm merupakan merek pembalut yang populer yang mudah dibeli di toko-toko terdekat. Peneliti memutuskan untuk meneliti di daerah Tangerang Selatan karena telah menbaca beberapa jurnal yang akan mendukung penelitian ini, ditemukan tidak satu jurnal pun yang meneliti di daerah Tangerang Selatan. Namun ada yang membahas tentang pembalut wanita dengan responden yang berbeda. Data di atas menjadi alasan mengapa peneliti memilih pembalut Charm sebagai objek penelitian. Melihat selalu meningkatnya persentase dari tahun ke tahun. Untuk mengetahui hal-hal tersebut maka dilakukanlah penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi
6
perilaku konsumen dalam melakukan perpindahan produk dari merek satu ke merek lainnya. Ketidakpuasan dalam penggunaan merek pembalut tersebut yang akhirnya konsumen menghentikan pemakaian produk itu. Ataupun dikarenakan pengguna dari merek pembalut sebelumnya memutuskan untuk berpindah ke pembalut merek Charm. Hal ini salah satunya disebabkan oleh konsumen yang mencari variasi (variety seeking) karena merasa jenuh dengan produk yang sebelumnya pernah dipakai. Konsumen yang mempunyai keterlibatan emosional yang rendah terhadap suatu merek akan mudah berpindah pada merek pesaing. Perilaku kebutuhan mencari variasi terjadi jika resiko kecil dan sedikit atau tidak ada komitmen terhadap suatu merek. Kecenderungan inilah yang sering menjadi perhatian para pemasar akan keberhasilan produk yang ditawarkan. Para pelaku bisnis harus semakin kreatif dan terbuka dalam menganalisis peluang dan ancaman bisnisnya sehingga tercapai keunggulan kompetitif untuk mempertahankan keberlangsungan usahanya. Karena pada kenyataannya banyak konsumen yang berpindah-pindah merek untuk mencari produk yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan mereka. Proses pengambilan keputusan konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk berbeda-beda tergantung pada jenis produk yang akan dibeli. Keputusan pembelian peralatan mandi, kosmetik, pakaian, dan lain-lain merupakan hal yang jelas berbeda. Pembelian yang rumit dan mahal mengakibatkan lebih banyak pertimbangan untuk membeli dibandingkan dengan pembelian produk dengan harga terjangkau. Dengan banyaknya merek
7
yang beredar di pasaran, ada kalanya konsumen berganti untuk mencoba merek produk yang berbeda. Konsumen menyadari adanya perbedaan antara kondisi yang sesungguhnya dengan apa yang diinginkan. Pengambilan keputusan perpindahan merek yang dilakukan konsumen dapat terjadi karena adanya ketidakpuasan
yang dirasakan konsumen setelah melakukan
pembelian. Dengan hal yang demikian konsumen menjadi lebih aktif mencari informasi yang lebih banyak untuk mengetahui produk yang diminatinya. Setelah konsumen memperoleh informasi dan mengevaluasi barulah konsumen memutuskan untuk melakukan pembelian suatu produk yang dibutuhkan serta diinginkannya. Sebelum keputusan tersebut diambil seseorang akan dihadapkan dengan suatu proses pengambilan keputusan yang terdiri dari pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian dan purna beli konsumen. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini berusaha mengetahui dan menganalisis beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan perpindahan merek pada pembalut wanita merek Charm. Oleh karena itu dibuat penelitian dengan judul “ANALISIS PENGARUH, IKLAN TV, MENCARI VARIASI, DAN KETERSEDIAAN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PERPINDAHAN MEREK KE PEMBALUT WANITA CHARM (Studi Kasus Pada Pengguna Charm di Tangerang Selatan)”
8
B. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dibahas sebelumnya, perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah iklan TV berpengaruh signifikan terhadap keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm. 2. Apakah mencari variasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm. 3. Apakah ketersediaan
produk berpengaruh signifikan terhadap
keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm. 4. Apakah iklan TV, mencari variasi, dan ketersediaan produk berpengaruh secara simultan terhadap keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm.
C. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah: 1. Untuk
menganalisis
pengaruh
iklan
TV
terhadap
keputusan
perpindahan merek ke pembalut wanita Charm. 2. Untuk menganalisis pengaruh mencari variasi terhadap keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm. 3. Untuk menganalisis pengaruh ketersediaan produk terhadap keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm.
9
4. Untuk menganalisis pengaruh iklan TV, mencari variasi, dan ketersediaan produk secara simultan terhadap keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi penulis Dengan penelitian ini diharapkan penulis dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah, untuk mengatasi masalah konkrit yang terjadi di lapangan. 2. Bagi perusahaan Dengan adanya penelitian ini semoga dapat memberi masukan ide yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan bagian internal perusahaan. 3. Bagi pihak lain Sebagai suatu karya ilmiah yang dapat menambah wawasan dan pengetahuan khususnya bagi yang berminat dalam bidang pemasaran.
10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori 1. Pengertian Pemasaran Kata pemasaran sudah sangat dikenal dan sering didengar orang. Namun kerap kali orang salah mengerti mengenai pemasaran (marketing). Mereka memberikan jawaban yang berbeda-beda tentang pengertian pemasaran. Kebanyakan dari mereka menganggap aktivitas pemasaran berarti melakukan
proses
penjualan
produk.
Padahal
sebenarnya
penjualan
merupakan salah satu dari kegiatan pemasaran. Pemasaran merupakan salah satu
dari
kegiatan
pokok
yang
dilakukan
oleh
perusahaan
untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya, mengembangkan usahanya dan mendapatkan laba. Pemasaran pada dasarnya lebih dari sekedar riset pemasaran, penentuan harga, atau perencanaan produk. Berbagai kegiatan seperti promosi dan publikasi semuanya adalah kegiatan pemasaran. Namun begitu, pemasaran
bukanlah
semata-mata
kegiatan
seperti
menjual
dan
mempromosikan sesuatu. Pengelola pemasaran harus menyadari adanya saling ketergantungan diantara sejumlah kegiatan, misalnya antara kegiatan penjualan dan promosi, agar dapat tercapai pemasaran yang efektif.
11
11
Menurut Kotler dan Amstrong (2012:5), pemasaran merupakan proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan yang bertujuan untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya. Pemasaran merupakan suatu proses yang terdiri dari dua proses. Yaitu proses sosial dan secara manajerial. Definisi sosial menunjukkan peran yang dimainkan
oleh
pemasaran
di
masyarakat
yang
memiliki
peranan
menghasilkan standar yang lebih tinggi. Menurut Kotler dan Keller (2012:5) pengertian pemasaran adalah sebagai berikut : “Marketing is a societal process by which individuals and groups obtain what they need and want through creating, offering, and freely exchanging products and services of value with others”. Pemasaran adalah sebuah proses kemasyarakatan dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain. AMA (American Marketing Association) dalam Kotler dan Keller (2012:5) memberikan definisi tentang pengertian pemasaran sebagai berikut : “Marketing is the activity, set of institutions, and processes for creating, communicating, delivering, and exchanging offerings that have value for customers, clients, partners, and society at large”. Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dengan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberi nilai kepada pelanggan dan untuk
mengelola hubungan
pelanggan dengan
cara
menguntungkan organisasi dan pemangku keuntungan.
12
Definisi AMA tersebut meletakkan konsep pertukaran sebagai konsep sentral pemasaran. Harus terdapat tiga hal yang menjadi syarat agar suatu pertukaran dapat terjadi, yaitu: pertama, haruslah terdapat dua atau lebih pihak yang memiliki sesuatu yang bernilai untuk dapat saling dipertukarkan; kedua, adanya keinginan dan kemampuan untuk memberikan sesuatu itu kepada pihak lain; dan ketiga, adanya suatu cara untuk saling berkomunikasi. Pemasaran memfasilitasi proses pertukaran dan pengembangan hubungan dengan konsumen dengan cara mengamati secara cermat kebutuhan dan keinginan konsumen yang dilanjutkan dengan mengembangkan suatu produk (product) yang memuaskan kebutuhan konsumen dan menawarkan produk tersebut pada harga (price) tertentu serta mendistribusikannya agar tersedia di tempat-tempat (place) yang menjadi target pasar produk tersebut. Dan melakukan promosi (promotion) guna menciptakan kesadaran dan ketertarikan konsumen kepada produk tersebut. Proses ini disebut marketing mix yang terdiri atas empat elemen, yaitu product, price, place, dan promotion. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa arti pemasaran jauh lebih luas daripada sekedar penjualan. Pemasaran adalah proses yang mencakup analisis, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. Segala usaha atau aktifitas menyampaikan barang atau jasa para produsen kepada para konsumen, dimana kegiatan tersebut bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Pemasaran mencakup pula usaha perusahaan yang dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan konsumen yang perlu dipuaskan,
13
menentukan produk yang hendak diproduksi, menentukan harga produk yang sesuai, menentukan cara promosi yang efektif dan pendistribusian produk tersebut.
2. Iklan TV a.
Definisi Periklanan Dalam sebuah perusahaan banyak aktivitas yang dilakukan, tidak
hanya menghasilkan produk dan jasa, menetapkan harga, dan menjual produk atau jasa. Tetapi banyak aktivitas lain yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya seperti promosi. Salah satu promosi yang efektif antara lain melalui periklanan. Menurut Kotler dan Keller (2012:478) definisi dari periklanan: “advertising is any paid form of nonpersonal presentation and promotion of
ideas, goods, or services by an identified sponsor”. Sedangkan definisi periklanan menurut Shimp (2010:182), “advertising is a paid, mediated form of communication from an identifiable source, designed to persuade the receiver to take some action, now or in the future”. Fungsi iklan menurut Shimp (2010:188) adalah menginformasikan, mempengaruhi, mengingatkan dan meningkatkan arti penting, memberi nilai tambah, dan upaya membantu perusahaan. Metode iklan merupakan salah satu bentuk komunikasi massa. Karena itu, manajer marketing dapat mengarahkan misinya kepada sejumlah besar konsumen yang menjadi sasaran iklannya dan mungkin sesekali dapat dilakukan dengan biaya yang jauh lebih rendah. Ada beberapa saluran media iklan yang dapat dimanfaatkan oleh manajer pemasaran untuk mencapai sasarannya, yaitu :
14
surat kabar, majalah, radio, televisi, papan reklame, poster, billboard, brosur, katalog, jurnal, internet, dan direct mail. Iklan merupakan sarana untuk membantu pemasaran yang efektif. Iklan
menawarkan
suatu
produk
kepada
konsumen
dengan
cara
mengemukakan alasan supaya membeli. Iklan merupakan cara yang berbiaya efektif dalam menyampaikan pesan untuk membangun persepsi merek atau untuk mendidik orang. Adanya iklan yang sering muncul atau dilihat konsumen
terutama
pada
media
elektronik
seperti
televisi
akan
mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian. Dengan iklan yang sering muncul, konsumen akan membandingkan apa yang sering dibelinya dengan produk yang baru dibelinya. Kotler dan Keller (2012:507) menyatakan, “TV advertising has two particularly important strengths. First, it can vividly demonstrate product attributes and persuasively explain their corresponding consumer benefits. Second, it can dramatically portray user and usage imagery, brand personality, and other intangibles”. Artinya Iklan televisi mempunyai dua kekuatan penting, yaitu pertama dapat secara lebih efektif menunjukkan atribut produk dan membujuk untuk menjelaskan manfaat pada konsumen, kedua mendramatisir untuk melukiskan pada pengguna dan perumpamaan penggunaan, kepribadian merek dan sifat merek lain yang tidak nampak. Iklan melalui televisi mempunyai dua segmen dasar yaitu penglihatan (visual) dan pendengaran (audio), misalnya kata-kata, musik, atau suara lain. Proses penciptaannya biasa dimulai dengan gambar karena televisi lebih unggul didalam teknik gambarnya yang dapat bergerak. Disamping itu kata-
15
kata dan suara juga harus diperhatikan. Bentuk-bentuk iklan televisi sangat tergantung pada bentuk siarannya, apakah merupakan
bagian dari suatu
kongsi, jaringan, kabel, atau bentuk lainnya. Peningkatan minat masyarakat terhadap periklanan dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini: a. Kreatifitas Iklan Menurut Shimp (2010:209-210), sebuah iklan yang kreatif harus yang pertama dan terutama menciptakan ikatan dengan target penonton. Iklan harus memberikan informasi yang berhubungan dengan merek yang diiklankan dalam produk kategorinya. Iklan yang kreatif adalah iklan yang berbeda, unik, baru dan tak terduga. Iklan yang sama dengan sebagian besar iklan lainnya tidak akan mampu menembus kerumunan iklan kompetitif dan tidak akan dapat menarik perhatian konsumen. Untuk menghasilkan iklan yang baik suatu perusahaan dituntut untuk menjalankan elemen-elemen dari kreativitas iklan yang dikenal dengan rumus AIDCA (Kasali, 1995:83-86), lima elemen dari kreatifitas iklan yang harus dipenuhi yaitu: 1) Perhatian (Attention ) artinya iklan harus menarik perhatian khalayak sasarannya,
misalnya
mempergunakan
trik-trik
khusus
untuk
menimbulkan perhatian. 2) Minat (Interest), artinya iklan harus bisa membuat orang yang sudah memperhatikan menjadi berminat dan ingin tahu lebih lanjut (menimbulkan rasa ingin tahu).
16
3) Keinginan/Kebutuhan (Desire) artinya iklan harus menggerakkan keinginan orang untuk memiliki atau menikmati produk yang diiklankan. 4) Rasa Percaya (Conviction) yaitu iklan harus menimbulkan rasa percaya pada calon pembeli. 5) Tindakan (Action) artinya iklan harus bisa membujuk calon pembeli agar sesegera mungkin melakukan tindakan pembelian atau bagian dari proses itu. b. Daya Tarik Iklan Seperti yang dikemukakan oleh Kotler dan Armstrong (2012:442), daya tarik yang digunakan dalam pesan iklan harus mempunyai tiga sifat: 1) Pesan iklan harus bermakna (meaningful), menunjukkan manfaatmanfaat yang membuat produk lebih diinginkan atau lebih menarik bagi konsumen. 2) Pesan iklan harus dapat dipercaya (believable), konsumen harus percaya bahwa produk tersebut akan memberikan manfaat seperti yang dijanjikan dalam pesan iklan. 3) Iklan harus juga khas (distinctive) berbeda, lebih baik dibanding iklan merek pesaing. c. Efektivitas Iklan Menurut Shimp (2010:208), iklan yang efektif dapat mengambil cara pandang konsumen, iklan yang efektif dapat menemukan cara yang khas untuk menerobos kekacauan, iklan yang efektif tidak memberikan janji
17
janji lebih dari bisa disediakan, iklan yang efektif merupakan kreativitas dengan sebuah tujuan. Kotler dan Amstrong (2012:442) yang menyatakan bahwa langkah pertama dalam menciptakan program pemasangan iklan yang efektif adalah memutuskan pesan umum apa yang akan dikomunikasikan kepada konsumen atau disebut merencanakan strategi pesan (message strategy). Elemen yang digunakan untuk mengukur keefektifan suatu iklan antara lain: 1) Humor, yaitu pesan yang membedakan merek, memori tentang pesan iklan, dan karakter bintang atau model iklan. 2) Atribut produk, yaitu kemasan, kenyamanan saat menggunakan, manfaat produk, dan identifikasi perusahaan. 3) Informasi, yaitu kualitas produk dan komposisi produk. 4) Manfaat
produk,
yaitu
pengenalan
produk,
dan
pengenalan
penggunaan. Sebagian besar upaya periklanan bertujuan untuk menaikkan permintaan terhadap merek tertentu. Iklan merek (brand advertising) membantu meningkatkan penjualan merek dengan mendorong konsumen untuk beralih dari merek pesaing, meningkatkan konsumsi diantara pengguna, menarik non pengguna dari jenis produk, dan mempertahankan penjualan para pengguna sekarang. Terpaan ditentukan dari frekuensi (seberapa sering iklan dilihat dan dibaca), intensitas (seberapa jauh khalayak mengerti pesan iklan) dan durasi
18
(seberapa lama khalayak memperhatikan iklan) suatu iklan dilihat atau dibaca. Sesering dan selama apapun seseorang melihat suatu iklan, belum tentu ia melihat iklan tersebut secara seksama (dari awal sampai akhir), bisa saja hanya sekilas atau sebagian (Wells, Burnet, & Moriarty, 2000:156). b.
Tujuan Kegiatan Periklanan Sebagian besar upaya melakukan periklanan menyangkut tujuan untuk
mendorong permintaan terhadap merek tertentu. Iklan merek (brand advertising) membantu meningkatkan penjualan merek dengan mendorong konsumen untuk beralih dari merek pesaing, meningkatkan konsumsi diantara pengguna, menarik non penggguna dari jenis produk, dan mempertahankan penjualan dari para pengguna sekarang. Kotler dan Amstrong (2012:437) menyatakan tujuan periklanan adalah sebagai berikut : 1) Menginformasikan a) Mengkomunikasikan nilai pelanggan b) Menciptakan citra perusahaan. c) Menceritakan kepada pasar tentang produk baru. d) Menjelaskan cara kerja produk. e) Menyarankan penggunaan produk baru tertentu. f) Menginformasikan pasar tentang perubahan harga. g) Menggambarkan layanan yang tersedia. h) Mengoreksi kesan yang salah. 2) Membujuk
19
a) Menciptakan preferensi merek. b) Mendorong pergantian ke merek. c) Mengubah persepsi pelanggan dari nilai produk. d) Membujuk pelanggan membeli sekarang. e) Membujuk pelanggan untuk menerima kunjungan tenaga penjualan.
f) Meyakinkan pelanggan untuk memberitahu orang lain tentang merek tersebut. 3) Mengingatkan a) Menjaga hubungan pelanggan. b) Mengingatkan pelanggan bahwa produk itu mungkin diperlukan dalam waktu dekat. c) Mengingatkan pelanggan dimana membeli produk tersebut. d) Mempertahankan produk tersebut tetap ada di benak konsumen selama musimnya. c.
Kekuatan dan Kelemahan Iklan TV Adapun kekuatan dan keterbatasan periklanan melalui media televisi.
Menurut Kotler dan Keller (2012:513), kekuatan iklan televisi adalah menggabungkan pandangan, suara, dan gerakan; menarik bagi indra; perhatian meningkat; tinggi pencapaiannya dan kelemahannya adalah tingginya biaya absolut; tingginya kekacauan; pamaparan yang sekilas ; kurang selektifitasnya penonton. Menurut Shimp (2010:379), kekuatan televisi meliputi:
20
1) Iklan televisi memiliki kemampuan yang unik untuk mendemonstrasikan penggunaan produk. Tidak ada media lain yang dapat menjangkau konsumen secara serempak melalui indera pendengaran dan penglihatan. Para penonton dapat melihat dan mendengar yang didemonstrasikan, mengidentifikasi para pemakai produk, dan juga membayangkan bahwa diri mereka sedang menggunakan produk. 2) Televisi juga mempunyai kemampuan untuk muncul tanpa diharapkan (intrusion value) yang tidak sejajar dengan media lainnya. Yaitu, iklan televisi menggunakan indera seseorang dan menarik perhatiannya bahkan pada saat orang tersebut tidak ingin menonton iklan. 3) Memberikan hiburan dan menghasilkan kesenangan. Produk-produk yang diiklankan dapat dihidupkan atau ditampilkan lebih besar dari aslinya. Produk-produk yang diiklankan di televisi dapat didramatisir dan ditayangkan lebih menggairahkan dan kurang lazim dari keadaan sesungguhnya. 4) Menjangkau para konsumen satu persatu, misalnya pada saat seorang pembicara atau pendukung (endorsers) mendukung keunggulan suatu produk tertentu. 5) Dapat menggunakan humor sebagai strategi periklanan yang efektif. 6) Efektif dengan tenaga penjualan perusahaan dan perdagangan. Para penjual akan lebih mudah untuk merek-merek baru atau yang telah ada ke pasar bila kampanye periklanan utama telah disusun.
21
7) Kemampuannya untuk mencapai dampak yang diinginkan. Dampak adalah media
periklanan
yang
mengaktifkan
kesadaran
konsumen
dan
mengaktifkan ingatannya untuk menerima pesan penjualan. Sedangkan menurut Shimp (2010:380) keterbatasan periklanan melalui televisi antara lain: 1) Biaya periklanan yang meningkat dengan cepat. 2) Erosi penonton televisi. Rekaman video, program sindikasi, televisi kabel, internet, dan alternatif waktu senggang dan rekreasi lainnya telah mengurangi jumlah orang-orang yang menonton jaringan televisi. 3) Terpecahnya penonton (audience farctionalization). Para pengiklan tidak dapat mengharap untuk menarik penonton homogen yang luas ketika memasang iklan pada program tertentu karena sekarang tersedia cukup banyak pilihan program bagi penonton televisi. 4) Saat orang-orang menonton televisi kabel seperti televisi jaringan, maka banyak waktu mereka dihabiskan untuk beralih dari satu stasiun ke stasiun lainnya. 5) Ketidakberaturan (clutter). Clutter mengacu kepada semakin banyaknya materi non-program: iklan, pesan layanan umum, dan pengumuman promosi stasiun dan program-program. Clutter terjadi karena jaringan menambah pengumuman promosi untuk merangsang penonton menonton program yang dipromosikan secara gencar dan karena pengiklan meningkatkan iklan-iklan pendeknya.
22
Menurut Shimp (2010:189) periklanan lebih jauh dapat digunakan untuk
mempengaruhi
peralihan
merek
(brand
switching)
dengan
mengingatkan konsumen yang membeli suatu merek yang tersedia dan mengandung atribut-atribut yang menguntungkan. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini menurut Kotler & Amstrong (2012) Shimp (2010) antara lain: a. Frekuensi iklan mampu menarik perhatian. b. Durasi iklan menginformasikan produk. c. Kemampuan iklan mencitrakan produknya. d. Kekuatan pengaruh iklan. e. Penyampaian pesan yang jelas. f. Kualitas gambar iklan. g. Iklan mudah diingat. h. Menggunakan model iklan. i. Suasana dan ilustrasi iklan. j. Iklan menggambarkan kenyamanan produk saat digunakan.
3. Mencari Variasi Kebutuhan mencari variasi (variety seeking) adalah suatu hal yang dimiliki oleh sebagian konsumen. Menurut Peter dan Olson (2002:76), pencarian variasi merupakan komitmen kognitif untuk membeli merek yang berbeda, yang disebabkan adanya stimulasi keterlibatan sesuatu dalam mencoba sesuatu yang berbeda, keinginan baru atau timbulnya rasa bosan pada sesuatu yang telah lama dikonsumsi. Menurut Kotler dan Armstrong
23
(2012:152), pelanggan yang mencari variasi berada pada situasi yang bercirikan rendahnya keterlibatan konsumen namun perbedaan merek dianggap cukup berarti. Menurut Keaveney (1995) dalam Emelia (2012:12) Tujuan lain perilaku mencari variasi dapat berupa hanya sekedar mencoba sesuatu yang baru atau mencari suatu kebaruan dari sebuah produk. Kecenderungan inilah yang sering menjadi perhatian para pemasar akan keberhasilan produk yang ditawarkan. Mengidentifikasi konsumen yang suka mencari variasi merupakan salah satu hal yang penting bagi perusahaan karena perilaku perpindahan merek (brand switching) dapat muncul karena adanya kebutuhan mencari variasi (variety seeking). Berikut terdapat beberapa tipe konsumen yang mencari variasi (variety seeking) menurut Schiffman dan Kanuk (2007:126): a. Perilaku Pembelian yang Bersifat Penyelidikan (Explanatory Purchase Behavior), merupakan keputusan perpindahan merek untuk mendapatkan pengalaman baru dan kemungkinan alternatif yang lebih baik. b. Penyelidikan Pengalaman Orang Lain (Vicarious Exploration), yaitu konsumen mencari informasi tentang suatu produk yang baru atau alternatif yang berbeda, kemudian mencoba menggunakannya. c. Keinovatifan
Pemakaian
(Use
Innovativeness),
konsumen
telah
menggunakan dan mengadopsi suatu produk dengan mencari produk yang lebih baru dengan teknologi yang lebih tinggi. Menurut Peter dan Olson (2002) mencari variasi (variety seeking) bisa menguntungkan atau merugikan. Menjadi menguntungkan ketika memberi
24
kesempatan pada produk baru (brand follower) untuk mendapat tempat di hati konsumen ketika berganti-ganti pilihan. Sementara itu menjadi merugikan bagi produk lama (leader brand) yang ditinggalkan karena keinginan untuk berganti-ganti produk akan mengurangi kesempatan penggunaan produk. Kerugian tidak hanya sebatas ini, tetapi bisa menjadi lebih besar jika proses berganti-ganti alternatif bisa memberikan sensasi positif bagi konsumen karena ia akan dengan mudah berpindah produk (brand switching). Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Kotler dan Keller (2012:174) “Brand switching occurs for the sake of variety, rather than dissatisfaction”. Artinya bahwa peralihan merek terjadi untuk mencari keragaman dan bukan karena ketidakpuasan. Serupa dengan pernyataan Mowen dan Minor (2002:133), mencari variasi (variety seeking) mengacu pada kecenderungan konsumen untuk secara spontan membeli produk baru meskipun mereka terus mengungkapkan kepuasan mereka dengan merek yang lama. Sedangkan dimensi-dimensi yang mengacu pada perilaku mencari variasi seperti : kebutuhan akan variasi, tidak ada inovasi pilihan dan perbedaan yang dirasakan antar merek. Junaidi dan Dharmmesta dalam Emelia (2012:8) juga menambahkan bahwa kebutuhan mencari variasi ini muncul karena didukung oleh berbagai faktor, antara lain: 1. Persaingan yang ketat antara produk sejenis, sehingga setiap produk mempropagandakan untuk menjadi yang terbaik. Kondisi ini tentunya memungkinkan untuk mempengaruhi konsumen cenderung mencoba.
25
2. Kualitas produk mengalami penurunan. Penurunan kinerja sebuah produk mendorong konsumen untuk mencari dan mencoba produk-produk baru yang dimungkinkan mampu memberikan sebuah kepuasan. 3. Karakteristik
alamiah
konsumen.
Karakteristik
konsumen
adalah
berbeda. Suatu kelompok konsumen dimungkinkan mempunyai prilaku untuk selalu mencari dan mencoba-coba hal baru, meskipun produk yang telah dikonsumsinya juga mampu memberikan sebuah kepuasan. Ketika individu tidak puas dan ia juga merupakan tipikal konsumen yang suka mencari variasi, maka ia akan lebih termotivasi untuk berpindah merek. Dalam mengidentifikasi kebutuhan mencari variasi, metode untuk mengetahui kebutuhan dalam keputusan mencari variasi tersebut dijabarkan lebih kongkrit ke dalam sejumlah konstruk yang disebut sebagai Exploratory Acquisition of Product (EAP) (Van Trijp dalam Schiffman dan Kanuk, 2007:115) a. Lebih suka merek yang belum pernah dicoba. b. Merasa tertantang jika memesan barang yang belum familiar. c. Meskipun menyukai merek tertentu, namun sering mencoba merek yang baru. d. Tidak khawatir dalam mencoba merek baru atau berbeda. e. Jika merek produk tersedia dalam sejumlah variasi, pasti akan mencobanya. f. Menikmati
peluang
membeli
produk
yang tidak
familiar
demi
mendapatkan variasi dalam suatu pembelian.
26
Indikator dari mencari variasi yang digunakan dalam penelitian ini (Peter dan Olson, 2002:76) yaitu: a. Rasa bosan. b. Rasa ingin tahu. c. Keinginan mencoba produk-produk baru.
4. Ketersediaan Produk Ketersediaan produk adalah suatu strategi yang sangat penting untuk dilakukan. Karena sia-sia suatu gerai atau toko yang menyediakan produk yang lengkap dan beragam, tetapi tidak memiliki cukup stok untuk dijual. Dengan ketersediaan barang yang terjaga, akan mampu membuat konsumen melakukan keputusan untuk membeli dan juga dapat membuat konsumen untuk melakukan pembelian ulang. Persediaan produk menurut Aaker (1997) Active management requires efforts to avoid distribution gaps or out-of-stocks that might precipitate a decision to switch brands. Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat dijelaskan bahwa tindakan manajemen lebih suka menghendaki usaha-usaha untuk menghindarkan celah distribusi yang mungkin dapat mempercepat konsumen memutuskan untuk berpindah-pindah merek (brand switching). Menurut Kotler (2005) dalam Utama (2012:8) persediaan produk merupakan kemampuan perusahaan untuk menjaga persediaan produk ketika terjadi peningkatan permintaan terhadap merek produk. Xu et al.,(2002) dalam Emiri (2011:12) menyatakan ketersediaan merupakan faktor ketertarikan
27
berdasar logika atau pertimbangan-pertimbangan bagaimana produk mudah diperoleh. Bila konsumen merasa dimudahkan dengan tersedianya produk yang diinginkan di toko yang dituju, maka konsumen tersebut tidak berpindah merek (brand switching). Seringkali karena ketersediaan barang dalam jumlah dan jenis yang sangat variatif sehingga konsumen dalam proses belanjanya, mengambil keputusan untuk membeli suatu barang adalah yang sebelumnya tidak tercantum dalam daftar belanja barang (out of purchase list ). Pentingnya ketersediaan produk
yang fleksibel adalah untuk
mengantisipasi perubahan permintaan barang yang dapat terjadi sewaktuwaktu karena adanya perubahan permintaan dari konsumen. Van Trijp dkk (1996) dalam Arianto (2007:140), ketidaktersediaan produk di suatu toko juga merupakan faktor yang dapat menyebabkan terjadinya perpindahan merek, konsumen yang tidak dapat menemukan produk favorit mereka maka akan ada kemungkinan ia akan mengevaluasi merek lain untuk kemudian membelinya. Untuk mengukur ketersediaan produk dalam penelitian ini maka digunakan indikator sebagai berikut (Utama, 2012:8-9): a. Layout penjualan (tata letak produk di display) (Haeizer & Render, 2009) b. Persediaan produk selalu ada. c. Distribusi produk merata tersedia di berbagai outlet. d. Kemudahan melakukan pembelian. e. Kelengkapan produk yang ada di outlet.
28
5. Perpindahan Merek Definisi brand menurut The American Marketing Association dalam Kotler dan Keller (2012:241): “a name, term, sign, symbol, or design, or a combination of them, intended to identify the goods or services of one seller or group of sellersand to differentiate them from those of competitors”. Perilaku perpindahan merek dapat terjadi dikarenakan beragamnya produk di pasaran sehingga menyebabkan adanya perilaku memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan atau karena terjadi masalah dengan produk yang sudah dibeli, maka konsumen kemudian beralih ke merek lain. Menurut Keaveney (1995) dalam Emiri (2012:7), brand switching behavior adalah perilaku perpindahan merek yang dilakukan konsumen atau diartikan juga sebagai kerentanan konsumen untuk berpindah ke merek lain. Menurut Givon (2001) dalam Emiri (2012:7), brand switching adalah perpindahan merek yang digunakan oleh pelanggan untuk setiap waktu penggunaan, dimana tingkat brand switching juga menunjukkan sejauh mana mereka memiliki pelanggan yang loyal. Semakin tinggi tingkat brand switching-nya, semakin tidak loyal pelanggan dari merek tersebut. Hal tersebut berarti bahwa semakin beresiko merek yang kelola karena perusahaan dapat dengan mudah dan cepat kehilangan konsumennya. Oleh karena itu ketidakpuasan konsumen harus dihindari, antara lain dengan meningkatkan kualitas produk, variasi produk, inovasi produk dan ketersediaan produk.
29
Dari berbagai sudut pandang yang ada dapat dirumuskan bahwa perilaku perpindahan merek ini sebagai suatu perilaku pembelian suatu produk dengan merek yang berbeda dari merek favorit yang biasa dibeli oleh konsumen. Dimana konsumen telah memiliki komitmen terhadap suatu merek kemudian suatu saat konsumen memutuskan untuk berpaling pada merek lain dengan kategori produk yang sama. Komitmen atau kesetiaan konsumen terhadap suatu merek memiliki tingkat yang berbeda-beda. Aaker (1997) mendesain suatu piramida loyalitas untuk menjelaskan tingkatan-tingkatan dalam loyalitas merek. Dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut: Gambar 2.1 Piramida Loyalitas
Sumber : David A. Aaker (1997)
30
Adapun keterangan dari gambar tersebut yaitu: 1. Switcher (Berpindah-pindah) Merupakan tingkatan loyalitas yang paling rendah. Perpindahan merek biasanya dipengaruhi oleh perilaku pembelian di lingkungan sekitar. 2. Habitual Buyer (Pembeli yang bersifat kebiasaan) Adalah pembeli yang mengalami ketidakpuasan ketika mengkonsumsi suatu produk karena ia membeli suatu produk hanya berdasarkan kebiasaan saja. 3. Satisfied Buyer (Pembeli yang puas dengan biaya peralihan) Yaitu pembeli yang merasa puas dengan merek yang mereka konsumsi, namun mereka berkeinginan melakukan perpindahan merek. 4. Likes the Brand (Menyukai merek) Adalah pembeli yang benar-benar menyukai merek karena alasan persepsi kualitas yang tinggi, pengalaman, dan lain-lain. 5. Committed Buyer ( Pembeli yang berkomitmen) Merupakan kelompok pembeli yang setia karena mereka merasa bangga ketika mengkonsumsi produk dan mereka secara sukarela bersedia untuk merekomendasikan merek kepada orang lain. Sedangkan menurut Mowen dan Minor (2002:109), perpindahan merek dapat terbagi menjadi empat yaitu: 1. Divided Loyalty (kesetiaan yang terbagi) = AAABBAABBB
31
Artinya seorang mengalami perpindahan karena kesetiaan terbagi dengan yang lain. 2. Occasional Switch (peralihan sewaktu-waktu) = AABAACAADA Merupakan perpindahan merek yang dilakukan karena mengalami kejenuhan tetapi akhirnya akan lebih banyak untuk merek yang semula atau perpindahan untuk selingan. 3. Unstable Loyalty (kesetiaan yang tidak stabil) = AAAABBB Merupakan perpindahan merek yang dilakukan karena seseorang punya kesetiaan yang tidak stabil. 4. No Loyalty (ketidaksetiaan) = ABCDEFG Artinya perpindahan yang dilakukan karena adanya sikap ketidaksetiaan terhadap suatu merek. Peralihan merek sering terjadi apabila konsumen merasa tidak terpuaskan dalam mengkonsumsi suatu merek produk. Ketidakpuasan tersebut dapat berasal dari kualitas produk yang semakin menurun, harga yang semakin mahal, kegiatan promosi yang tidak menarik, dan pelayanan yang sangat minim. Jika hal tersebut terjadi maka perusahaan harus segera memikirkan langkah-langkah untuk mengurangi tingkat peralihan merek. Menurut Van Trijp (1996) dalam Arianto dan Mulyani (2007:138) menyebutkan bahwa keputusan perpindahan merek dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal dimana faktor internal terbagi menjadi keinginan mencari variasi, pengetahuan konsumen mengenai merek pada produk, dan
32
ketidakpuasan. Sedangkan faktor eksternal terbagi lagi menjadi iklan, promosi dalam toko termasuk harga dan ketersediaan harga. Schifman dan Kanuk (2007:112), mengungkapkan bahwa tidak semua pelanggan itu setia, beberapa dari pelanggan melakukan peralihan (switching behaviour) disebabkan karena ketidakpuasan pelanggan terhadap produk yang sudah dibeli, layanan yang tidak memuaskan atau hanya karena bosan. Sedangkan Kotler dan Keller (2010) dalam Utama (2012:2) menyatakan bahwa brand switching dominan terjadi karena merek produk yang digunakan memiliki persediaan yang terbatas di pasar konsumen. Keinginan kuat yang dimiliki konsumen pada merek produk tertentu, mendorong ketertarikan sehingga membuat konsumen mulai meninggalkan merek produk yang lama dan mencoba beralih menggunakan merek produk yang baru. Konsumen beralih dari satu merek ke merek lain pada dasarnya disebabkan oleh empat hal (Lestari, 2010:56) : 1. Kebutuhan tidak terpenuhi dengan produk atau jasa yang sebelumnya digunakan (core product problem). 2. Tidak puas dengan layanan yang diberikan oleh pemilik merek (augmented product problem). 3. Ada merek lain yang memberikan benefit yang lebih baik (tidak berarti tidak puas dengan produk sebelumnya). 4. Adanya keinginan mencoba sesuatu yang lain. Keaveney (1995) dalam Emelia (2012:4) menemukan beberapa hal sebagai hasil penelitiannya bahwa perpindahan merek muncul karena :
33
1. Persepsi negatif terhadap kualitas produk. 2. Harga. 3. Ketidakpuasan dengan kinerja produk secara keseluruhan. 4. Layanan dan kenyamanan yang tidak memadai di tempat penjualan. 5. Lokasi untuk mendapatkan produk. 6. Memang ada maksud (intention) untuk berhenti mengkonsumsi merek yang biasa dipakai dan ingin memakai merek lain. Untuk mengukur keputusan perpindahan merek dalam penelitian ini maka digunakan indikator pengembangan dari Keaveney (1995) dalam Emelia (2012:4) adalah sebagai berikut: a. Merek yang sebelumnya kualitasnya lebih rendah. b. Memiliki harga relatif lebih murah. c. Adanya potongan harga. d. Ketidakpuasan dengan merek sebelumnya yang digunakan. e. Kenyamanan pelayanan di tempat penjualan. f. Produk terdapat di berbagai outlet. g. Ingin mempercepat penghentian karena bosan. h. Ingin mencari variasi. i. Mencoba inovasi produk baru.
B. Penelitian Terdahulu Keputusan perpindahan merek dapat dipengaruhi oleh beberapa variabel. Adapun hasil penelitian terdahulu yang mengkaji tentang hubungan
34
antara variabel-variabel yang mempengaruhi keputusan perpindahan merek (brand switching) disajikan pada tabel 2.2 berikut ini: Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu
Nama
Nur Baety Isnaeny (2004)
Anandhitya Bagus Arianto (2011)
Judul
Variabel Independen
1. Ketidakpuasan Pengaruh Ketidakpuasan, 2. Harga Harga dan Kebutuhan 3. Kebutuhan Mencari Variasi mencari Terhadap Perilaku variasi Perpindahan Merek (Studi Pada Konsumen Citra Hand & Body Lotion Di Kabupaten Kebumen)
Pengaruh Atribut Produk, Harga, Kebutuhan Mencari Variasi dan Ketidakpuasan Konsumen terhadap Keputusan Perpindahan Merek dari Samsung Galaxy Series di Kota Malang
Variabel Dependen
Hasil Penelitian
Perilaku Dalam penelitian ini perpindahan didapatkan hasil merek bahwa variabel ketidakpuasan, harga dan kebutuhan mencari variasi berpengaruh positif terhadap perilaku perpindahan merek pada konsumen Citra hand & body lotion di Kabupaten Kebumen, baik secara parsial maupun simultan.
1. Atribut produk Keputusan Berdasarkan hasil perpindahan analisis variabel 2. Harga merek atribut produk dan harga berpengaruh 3. Kebutuhan negatif dan signifikan mencari terhadap keputusan variasi perpindahan merek. Variabel kebutuhan 4. Ketidakpuasan mencari variasi konsumen produk dan variabel ketidakpuasan berpengaruh positif dan signifikan
35
Nama
Variabel Independen
Judul
Variabel Dependen
Hasil Penelitian
terhadap keputusan perpindahan merek. Dedi Emiri (2011)
Nurulia Khairani (2011)
Analisis Pengaruh Citra Merek, Ketersediaan Produk, Harga, dan Coverage Terhadap Brand Switching (Studi Kasus pada Pengguna SimCard Simpati di Kota Semarang)
1. Citra merek
Analisis Pengaruh Citra Merek, Ketidakpuasan Konsumen, Iklan,Word of Mouth, dan Karakteristik Kategori Produk Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Pada Sabun Pembersih Wajah
1. Citra merek
2. Ketersediaan produk 3. Harga 4. Coverage
2. 3. 4. 5.
Brand switching
Menunjukkan bahwa citra merek memiliki pengaruh yang signifikan terhadap brand switching, ketersediaan produk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap brand switching ,harga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap brand switching, coverage memiliki pengaruh yang signifikan terhadap brand switching.
Keputusan Variabel citra merek, perpindahan ketidakpuasan Ketidakpuasan merek konsumen, iklan, konsumen word of mouth, dan karakteristik kategori Iklan produk berpengaruh positif terhadap Word of mouth keputusan perpindahan merek. Karakteristik Hasil analisis regresi kategori linier berganda produk menunjukkan bahwa variabel word of mouth
36
Nama
Judul
Variabel Independen
Variabel Dependen
Hasil Penelitian
memberikan pengaruh yang paling besar terhadap keputusan perpindahan merek. Tristiana Oktariko (2011)
Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan Persepsi Harga Terhadap Keputusan Berpindah Merek Pada Konsumen Pembalut Wanita Kotex Di Semarang
1. Kualitas produk 2. Persepsi harga
Keputusan berpindah merek
Didapat hasil bahwa variabel kualitas produk berpengaruh negatif terhadap keputusan berpindah merek pada konsumen pembalut wanita. Semakin rendah kualitas produk, maka semakin tinggi keputusan berpindah merek. Variabel persepsi harga berpengaruh negatif terhadap keputusan berpindah merek pada konsumen pembalut wanita. Semakin rendah persepsi harga, maka semakin tinggi tingkat keputusan berpindah merek.
37
Nama
Andrey Satya Utama (2012)
Siska Emelia (2012)
Judul
Variabel Independen
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Brand Switching Pada Pengguna Sim Card Telkomsel Ke Three Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta Padang
1. Atribut produk
Pengaruh Atribut Produk, Kepuasan, dan Variety Seeking Terhadap Brand Switching Konsumen Rinso Ke Merek Lain Di Kota Padang
1. Atribut produk
Variabel Dependen Brand switching
Atribut produk berpengaruh positif signifikan terhadap brand switching, harga berpengaruh positif signifikan terhadap brand switching, promosi berpengaruh positif signifikan terhadap brand switching, persediaan produk berpengaruh negatif dan signifikan terhadap brand switching.
Brand switching
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diketahui bahwa terdapat pengaruh atribut produk yang signifikan terhadap brand switching, kepuasan pengaruh signifikan terhadap brand switching, tidak terdapat pengaruh variety seeking yang signifikan terhadap brand switching konsumen Rinso ke merek lain di kota Padang.
2. Harga 3. Promosi 4. Persediaan produk
2. Kepuasan 3. Variety seeking
Hasil Penelitian
38
Nama
Aulia Uswatun Khasanah dan Rini Kuswati (2014)
Judul
Analisis FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Perpindahan Merek Pada Produk Smartphone (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta Yang Melakukan Perpindahan Merek Dari Blackberry Ke Non Blackberry)
Sri Kosidah Analisis FaktorFaktor yang (2014) Mempengaruhi Perilaku Brand Switching pada Kartu Prabayar XL (Studi pada konsumen Pandumedia Reload Service Singosari-Malang)
Variabel Independen 1. Kualitas produk 2. Iklan 3. Variety seeking
1. Iklan 2. Variety seeking 3. Harga 4. Tingkat keterlibatan 5. Kepuasan
Variabel Dependen Keputusan brand switching
Hasil Penelitian
Didapatkan hasil bahwa kualitas produk dan variety seeking berpengaruh signifikan terhadap brand switching. Variabel iklan tidak berpengaruh signifikan terhadap brand switching. Terdapat pengaruh secara simultan antara variabel kualitas produk, iklan dan variety seeking terhadap brand switching. Variabel yang dominan dalam mempengaruhi brand switching adalah variabel kualitas produk.
Keputusan Berdasarkan hasil perpindahan analisa menunjukkan merek bahwa kelima variabel independen (iklan, variety seeking, harga, tingkat keterlibatan dan kepuasan) secara simultan berpengaruh terhadap keputusan perpindahan merek pada kartu prabayar
39
Nama
Judul
Variabel Independen
Variabel Dependen
Hasil Penelitian
XL. Secara parsial variabel iklan, harga dan kepuasan tidak berpengaruh signifikan terhadap perpindahan merek (brand switching). Sedangkan untuk variabel variety seeking dan tingkat keterlibatan berpengaruh signifikan secara parsial terhadap perpindahan merek (brand switching).
40
C. Kerangka Berpikir Berbagai jenis barang dengan ratusan merek memadati pasar Indonesia. Banyaknya produk yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin beragam jenisnya. Wanita merupakan salah satu potensi pasar yang dapat membuat para produsen berlomba-lomba menciptakan berbagai produk yang dibutuhkan kaum hawa. Namun dengan banyaknya produsen yang ikut memperebutkan bisnis ini akan menciptakan persaingan dalam industri tersebut semakin pesat. Salah satu strategi yang harus dilakukan adalah meningkatkan kualitas dari produk tersebut, menciptakan iklan yang dapat meyakinkan konsumen, memperhatikan sikap konsumen yang sering mencari variasi dalam penggunaan
produk,
juga
menjaga
ketersediaan
produk
dengan
mendistribusikannya secara merata diberbagai tempat tujuan. Dalam penelitian ini keempat aspek tersebut sebarapa jauh pengaruhnya dengan keputusan perpindahan merek pada produk pembalut. Dengan iklan, produsen dapat menawarkan produk pembalut kepada para konsumen wanita. Beserta bentuk produk dan keunggulan dibandingkan dengan produk pesaingnya. Dan diharapkan para konsumen khususnya wanita yang menjadi target pasar dapat menangkap isi pesan dari produk ini dan menjatuhkan pilihannya pada produk tersebut. Periklanan lebih jauh dapat digunakan untuk mempengaruhi peralihan merek (brand switching) dengan mengingatkan konsumen yang membeli suatu merek yang tersedia dan mengandung atribut-atribut yang menguntungkan.
41
Mengidentifikasi konsumen yang suka mencari variasi merupakan salah satu hal yang penting bagi perusahaan karena perilaku perpindahan merek dapat muncul karena adanya kebutuhan mencari variasi. Menjaga
ketersediaan
produk
pun
sama
pentingnya
untuk
mengantisipasi perubahan permintaan barang yang dapat terjadi sewaktuwaktu karena adanya perubahan permintaan dari konsumen. Ketidaktersediaan produk yang fleksibel di suatu toko juga merupakan faktor yang dapat menyebabkan terjadinya perpindahan merek, konsumen yang tidak dapat menemukan produk favorit mereka maka akan ada kemungkinan ia akan mengevaluasi merek lain untuk kemudian membelinya. Berdasarkan tinjauan pustaka, penelitian terdahulu dan pengembangan hipotesis tersebut, maka dapat disusun kerangka pemikiran penelitian sebagaimana dapat dilihat pada gambar 2.2 berikut:
42
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir
Iklan TV (X1)
Mencari Variasi (X2)
Ketersediaan Produk (X3)
Perpindahan Merek (Y)
Uji Validitas dan Reliabilitas
Model Regresi Linier Berganda
Uji Asumsi Klasik 1. Multikolinearitas 2. Heteroskedastisitas 3. Normalitas
Uji Regresi Linier Berganda
Hasil Pengujian
Kesimpulan dan Saran
43
D. Hipotesis Menurut Sugiyono (2010:84), hipotesis penelitian merupakan dugaan sementara yang digunakan sebelum dilakukannya penelitian. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian yang bertujuan mengarahkan dan memberikan pedoman dalam pokok permasalahan serta tujuan penelitian. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi, hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik. Mengacu pada rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan sebagai jawaban sementara dan masih harus dibuktikan kebenarannya adalah : Ho1: β1 = 0 :
Iklan TV tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm.
Ha1: β1 ≠ 0 :
Iklan TV berpengaruh signifikan terhadap keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm.
Ho2: β2 = 0 :
Mencari variasi tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm.
Ha2: β2 ≠ 0 :
Mencari variasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm.
44
Ho3: β3 = 0 :
Ketersediaan produk tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm.
Ha3: β3 ≠ 0 :
Ketersediaan produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm.
Ho4: β1 = β2 = β3 = 0 :
Iklan TV, mencari variasi, dan ketersediaan produk
tidak berpengaruh signifikan secara simultan terhadap keputusan perpindahan merek
ke
pembalut
wanita
Charm. Ha4: β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ 0 :
Iklan TV, mencari variasi, dan ketersediaan produk
berpengaruh
signifikan
secara
keputusan perpindahan merek
ke
simultan pembalut
terhadap wanita
Charm.
45
BAB III METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian untuk menguji hipotesis yang diajukan mengenai Iklan TV, Mencari Variasi, Ketersediaan Produk dan Keputusan Perpidahan Merek. Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Fokus penelitian ini tertuju pada pengaruh variabel iklan TV, mencari variasi, ketersediaan produk dan keputusan perpidahan merek ke pembalut wanita Charm. Yang semula menggunakan merek pembalut lain kemudian berpindah ke pembalut merek Charm.
2.
Peneliti membuat batasan lokasi agar tidak keluar wilayah yang diteliti, dengan ini penelitian dilakukan pada konsumen wanita yang berada di kawasan Tangerang Selatan.
3.
Penelitian ini dilakukan dari bulan Oktober 2014 sampai dengan bulan Mei 2015.
B. Metode Penentuan Sampel 1.
Populasi Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk
peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti. Menurut Sugiyono (2010:117)
46
46
populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/ subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian dan pembahasan ini yang menjadi populasi adalah jumlah konsumen yang potensial yang membeli produk pembalut wanita Charm namun yang sebelumnya telah menggunakan pembalut merek lain di wilayah Tangerang Selatan. 2.
Sampel Jika kita hanya akan meneliti sebagian dari populasi, maka
penelitian
tersebut
disebut
penelitian
sampel. Menurut
Sugiyono
(2010:118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Senada dengan itu, Sudjana (2005:6) mengemukakan bahwa sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi. Ferdinand (2006:189), sampel adalah sebagian dari populasi, terdiri dari beberapa anggota populasi. Sebagian ini diambil karena dalam banyak kasus tidak mungkin meneliti seluruh anggota populasi. Banyaknya anggota suatu sampel disebut ukuran sampel, sedangkan suatu nilai yang menggambarkan ciri sampel disebut statistik. Sampel diharapkan bisa mewakili populasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik purposive sampling atau sampel bertujuan secara subyektif. Purposive sampling dilakukan dengan mengambil
sampel
dari
populasi
berdasarkan
kriteria
tertentu.
47
Dikarenakan jumlah populasinya tidak diketahui secara pasti maka untuk mengetahui besarnya sampel yaitu menggunakan rumus Unknown Populations (Riduwan, 2004 : 67): 2
Keterangan : n
= Jumlah sampel
Z = Ukuran tingkat kepercayaan dengan
= 0,05 (tingkat kepercayaan
95% berarti Z . 95% = Z. 0,475 dalam tabel ditemukan 1,96) = Standart deviasi = Standart error atau kesalahan yang dapat ditoleransi (5% = 0,05) Dengan perhitungan : 2
n=
2
= 96,04 dibulatkan menjadi 100 Berdasarkan pedoman pengambilan sampel diatas, maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 100 responden. Dalam penelitian ini terdapat beberapa kriteria untuk dijadikan sampel. Kriteria yang dapat dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini adalah : a. Warga Tangerang Selatan selama kurun waktu penelitian. b. Warga yang berjenis kelamin wanita. c. Wanita yang berusia diatas 11 tahun.
48
d. Yang pernah menggunakan pembalut wanita merek lain kemudian berpindah ke pembalut wanita merek Charm.
C. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Penelitian Pustaka (Library Research) adalah penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan beberapa kerangka teori atau landasan teori dari para ahli yang bersumber dari literatur, selain itu beberapa informasi lain dari tulisan-tulisan ilmiah yang dipublikasikan dan erat hubungannya dengan penulisan skripsi ini. 2. Penelitian Lapangan (Field Research) adalah penelitian yang bertujuan untuk memperoleh data sehubungan dengan penulisan ini, dengan cara: a. Observasi,
yaitu
bentuk
penelitian
yang
dilakukan
dengan
mengunjungi secara langsung obyek penelitian untuk mendapatkan data-data yang relevan dalam penulisan ini. b. Daftar pertanyaan (Quesioner), yaitu dengan membagikan angketangket kepada konsumen. Dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden dengan harapan responden akan memberi respon atas pertanyaan tersebut. Dalam penelitian ini kuesioner menggunakan pertanyaan tertutup dan terbuka. Pengukuran variabel dilakukan dengan Skala Likert yang menggunakan metode scoring. Kuesioner ini menggunakan sistem tertutup, yaitu bentuk pertanyaan yang
49
disertai alternatif jawaban dan responden tinggal memilih salah satu dari alternatif jawaban tersebut. Data yang dikumpulkan meliputi : 1) Identitas responden. 2) Data mengenai tanggapan responden terhadap variabel-variabel yang mempengaruhi keputusan perpidahan merek. 3. Sumber Data a. Data primer, sumber data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data yang diperoleh melalui hasil penyebaran kuesioner kepada responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. b. Data sekunder, merupakan data yang terlebih dahulu dikumpulkan oleh perorangan atau organisasi lain. Data sekunder berupa sumber pustaka yang mendukung penulisan penelitian serta diperoleh dari literatur yang relevan dari permasalahan sebagai dasar pemahaman terhadap obyek penelitian dan untuk menganalisisnya secara tepat. Dalam penelitian ini data sekunder selain dari buku juga berasal dari website perusahaaan yang mengeluarkan produk Charm.
D. Metode Analisis Data 1.
Uji Kualitas Data
Untuk menjaga kevalidan dan reliabelnya butir-butir pernyataan yang ada pada kuesioner dilakukan uji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu dengan melakukan try out terhadap beberapa responden terbatas. Dalam
50
hal ini peneliti melakukan try out terhadap 30 responden, diluar dari 100 responden yang telah ditetapkan sebelumnya oleh peneliti. a.
Uji Validitas Menurut Ghozali (2011:52-55), uji validitas digunakan untuk
mengetahui sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan
valid
jika
pertanyaan
pada
kuesioner
mampu
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Peneliti mengukur validitas dapat dilakukan dengan dua cara, yakni : 1) Melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan konstruk atau variabel. Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jumlah sampel untuk try out (n) = 30 dan besar df dapat dihitung 30-2=28. Dengan df = 28 dan α= 0,05 didapat r
tabel
= 0,361 (uji dua sisi). Untuk menguji apakah
valid atau tidak bandingkan nilai Correlated Item – Total Correlation dengan hasil perhitungan rtabel = 0,361. Jika rhitung lebih besar dari rtabel dan nilai positif maka butir pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid. 2) Melakukan korelasi bivariate antara masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk. b. Uji Reliabilitas Menurut Ghozali (2011:47), uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel
51
atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel apabila memberikan nilai Cronbach Alpha (α) > 0,70 (Nunnaly, 1994 dalam Ghozali, 2011: 48). 2. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linear berganda. Setidaknya ada empat uji asumsi klasik, yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas. Umumnya kasus autokorelasi banyak terjadi pada data time series, artinya kondisi sekarang dipengaruhi waktu
lalu.
Namun
dalam penelitian ini
tidak
menggunakan uji autokorelasi dikarenakan data yang digunakan bukan data time series melainkan data cross section. Uji asumsi klasik penting dilakukan untuk menghasilkan estimator yang linier tidak bias dengan varian yang minimum (Best Linier Unbiased Estimator = BLUE), yang berarti model regresi tidak mengandung masalah. Adapun asumsi-asumsi klasik yang digunakan adalah sebagai berikut:
52
a.
Uji Multikolinearitas Menurut Ghozali (2011:105), uji multikolonieritas bertujuan
untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam
model
regresi adalah sebagai berikut (Ghozali, 2011:105-106): 1) Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen. 2) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas. Tidak adanya korelasi yang tinggi antar variabel independen
tidak
berarti
bebas
dari
multikolinearitas.
Multikolinearitas dapat disebabkan karena adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel independen. 3) Multikolinearitas dapat dilihat pertama dari nilai tolerance dan lawannya, kedua dari Variance Inflation Factor (VIF). Kedua
53
ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi, nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF=1/Tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan multikolinearitas adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥10. b. Uji Heterokedastisitas Menurut Ghozali (2011:139), uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka
disebut
Homoskedastisitas
Heteroskedastisitas.
Model
regresi
dan
jika
yang
berbeda
baik
adalah
disebut yang
Homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini cara untuk melihat ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y
54
yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual. Dasar analisisnya adalah: 1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang
menyempit),
teratur
(bergelombang,
maka
mengindikasikan
melebar telah
kemudian terjadi
heteroskedastisitas. 2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. c.
Uji Normalitas Menurut Ghozali (2011:160), uji normalitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah model yang mempunyai distribusi data normal atau setidaknya mendekati normal. Dalam penelitian ini cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan melihat grafik histogram dan dengan cara melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting pada data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis akan menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
55
Ada dua hal utama mengapa normalitas diperlukan. Pertama, sampel yang kita ambil harus berdistribusi normal agar dapat mewakili seluruh data yang ada di populasi. Kedua, secara statistik kita menggunakan asumsi normalitas karena uji-uji yang kita gunakan dalam regresi linier berganda yaitu uji F dan uji T merupakan turunan dari distribusi normal sehingga untuk menggunakannya maka asumsi normalitas harus dipenuhi.
3. Uji Hipotesis a.
Analisis Regresi Linear Berganda Dalam upaya menjawab permasalahan dalam penelitian ini
maka digunakan analisis regresi linear berganda (Multiple Linier Regression). Menurut Gujarati (2003) dalam Ghozali (2011:95), analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (variabel penjelas/ bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui. Menurut Ghozali (2011:7), metode untuk menguji hubungan antara satu variabel terikat dan satu atau lebih variabel bebas adalah regresi. Regresi sederhana (simple regression) untuk menguji pengaruh satu variabel bebas terhadap satu variabel terikat, sedangkan untuk lebih dari satu variabel bebas disebut regresi berganda (multiple regression). Ghozali (2011:96), analisis regresi selain mengukur
56
kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Oleh karena variabel independen diatas mempunyai variabel yang lebih dari dua, maka regresi dalam penelitian ini disebut regresi berganda. Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen atau bebas yaitu iklan TV (X1), mencari variasi (X2) dan ketersediaan produk (X3). Sedangkan variabel dependennya adalah keputusan perpindahan merek (Y), sehingga persamaan regresi bergandanya adalah: Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e Dimana : Y
= Keputusan perpindahan merek
X1
= Iklan TV
X2
= Mencari variasi
X3
= Ketersediaan produk
α
= Konstanta
β1, β2, β3 = Koefisien masing-masing faktor e
= residual atau prediction error
dari hasil regresi yang diperoleh kemudian dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah koefisien regresi yang diperoleh mempunyai pengaruh yang signifikan atau tidak, baik secara simultan atau parsial dan mengetahui pula seberapa besar pengaruhnya. Dalam
57
melakukan
pengolahan
data
dengan
regresi
perlu
dilakukan
beberapa pengujian antara lain: 1) Koefisien Korelasi (R) Teknik korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan hubungan dua variabel. Berikut ini tabel interval kofisien korelasi (R) yang menyatakan tingkat hubungan variabel (Sugiyono, 2010: 231) : Tabel 3.1 Interval Koefisien Korelasi Interval Koefisiensi 0,00 – 0,19 0,20 – 0,39 0,40 – 0,59 0,60 – 0,79 0,80 – 1,00
Tingkat Hubungan Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat
2) Koefisien Determinasi (R2) Menurut Ghozali (2011:97), koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan
variasi
variabel
dependen.
Nilai
koefisien
determinasi antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen (iklan TV, mencari variasi dan ketersediaan produk) dalam menjelaskan variabel dependen (keputusan perpindahan merek) amat terbatas. Nilai yang mendekati 1 (satu) berarti variabel-variabel independen (iklan TV, mencari variasi dan ketersediaan produk) memberikan hampir
58
semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (keputusan perpindahan merek). Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2 pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R2, nilai Adjusted R2 dapat naik dan turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model. 3) Uji t Menurut Ghozali (2011:98), uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/ independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Uji t ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh masing-masing variabel iklan TV, mencari variasi dan ketersediaan produk mempengaruhi keputusan perpindahan merek. Langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut: a) Menentukan formulasi null hipotesis statistik yang akan diuji: Ho : βa = 0, artinya tidak ada pengaruh X1, X2, X3 terhadap Y (variabel independen secara individual tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen).
59
Ha
: βa ≠ 0, artinya ada pengaruh X1, X2, X3 terhadap Y
(variabel independen secara individual berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen). b) Menetukan t tabel dan t hitung t
tabel
dengan tingkat = 5% (0,05) dengan df = n-1-k
(jumlah kuesioner – jumlah variabel independen - 1) thitung didapat dari hasil perhitungan SPSS 21 pada tabel koefisien regresi c) Menentukan kriteria pengujian Bila t
hitung
>t
tabel,
maka Ho dinyatakan ditolak dan Ha
diterima. Artinya ada pengaruh antara variabel (X) (iklan TV, mencari variasi dan ketersediaan produk) dengan variabel (Y) (keputusan perpindahan merek). Bila t
hitung
tabel,
maka Ho dinyatakan diterima dan Ha
ditolak. Artinya tidak ada pengaruh antara variabel (X) (iklan TV, mencari variasi dan ketersediaan produk) dengan variabel (Y) (keputusan perpindahan merek). Atau Bila signifikansi > 0,05, maka Ho diterima Bila signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak
60
4) Uji F Uji statitik F dilakukan untuk menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model memiliki pengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Menurut Sugiyono (2010:257) rumus pengujian adalah: F hitung = Keterangan : R2 = koefisien determinan k
= banyaknya perubah bebas
n
= jumlah data
Adapun tahap pengujiannya adalah : a) Menentukan Hipotesis Ho: Iklan TV, mencari variasi dan ketersediaan produk tidak berpengaruh secara simultan terhadap keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm. Ha: Iklan TV, mencari variasi dan ketersediaan produk berpengaruh secara simultan terhadap keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm. b) Tingkat signifikansi menggunakan 0,05 (α= 5%) c) Menentukan F tabel dan F hitung Dengan menggunakan tingkat keyakinan sebesar 95%
61
Fhitung didapat dari hasil perhitungan SPSS 21 pada tabel anova
d) Kriteria pengujian Ho diterima jika F hitung < F tabel Ho ditolak jika F hitung > F tabel Atau Bila signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak. Bila signifikansi > 0,05 maka Ho diterima.
E. Operasional Variabel Penelitian Penelitian mengenai analisis pengaruh iklan TV, mencari variasi dan ketersediaan produk terhadap keputusan perpindahan merek dilakukan pada konsumen wanita yang pernah memakai pembalut merek lain kemudian pindah ke pembalut merek Charm di kawasan Tangerang Selatan. Adapun variabel penelitian ini dijelaskan dalam tabel 3.2 berikut: Tabel 3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional No.
Variabel
Dimensi 1.
1
Iklan TV - Kreatifitas Iklan (X1) (Kotler & Amstrong,2012 dan Shimp,2010) - Daya Tarik Iklan
2. 3. 4. 5. 6.
Indikator
Pengukuran
Frekuensi iklan yang menarik perhatian konsumen. Durasi iklan menginformasikan produk. Kemampuan iklan mencitrakan produknya. Kekuatan pengaruh iklan. Penyampaian pesan yang jelas. Kualitas gambar iklan.
Skala Ordinal
62
- Efektifitas Iklan
2
Mencari variasi - Kebutuhan akan (X2) variasi dalam (Peter & pemakaian Olson,2002) - Layout penjualan
3
Ketersediaan Produk (X3) (Utama,2012)
1. 2. 3. 1. 2.
- Distribusi
3. 4.
- Varian produk lengkap - Persepsi negatif terhadap kualitas produk
5.
- Harga
4
7. 8. 9. 10.
- Ketidakpuasan Keputusan dengan kinerja perpindahan produk merek - Layanan dan (Y) kenyamanan (Keaveney,1995) tidak memadai - Lokasi - Kepribadian diri konsumen
Iklan mudah diingat. Menggunakan model iklan. Suasana dan ilustrasi iklan. Iklan menggambarkan kenyamanan produk saat digunakan. Rasa bosan Rasa ingin tahu Keinginan mencoba produkproduk baru. Layout penjualan (tata letak produk di display) Kemudahan melakukan pembelian. Persediaan produk selalu ada. Distribusi produk merata tersedia di berbagai outlet. Kelengkapan produk yang ada di outlet.
Skala Ordinal
Skala Ordinal
1. Merek yang sebelumnya kualitasnya lebih rendah. 2. Memiliki harga relatif lebih murah. 3. Adanya potongan harga. 4. Ketidakpuasan dengan merek sebelumnya yang digunakan. 5. Kenyamanan pelayanan di tempat penjualan.
Skala Ordinal
6. Produk terdapat di berbagai outlet. 7. Ingin mempercepat penghentian karena bosan. 8. Ingin mencari variasi. 9. Mencoba inovasi produk baru.
63
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah para perempuan yang pernah menggunakan produk pembalut merek lain yang beralih ke pembalut wanita Charm di daerah Tangerang Selatan. Kerena itu penulis mencoba melaporkan gambaran umum dan sejarah singkat mengenai objek penelitian. 1. Sekilas tentang Tangerang Selatan Gambar 4.1 Peta Tangerang Selatan
Sumber: foto udara tahun 2006
64
64
Kota Tangerang Selatan merupakan kota termuda yang resmi memisahkan diri sejak tahun 2008 dari Kabupaten Tangerang yang terletak di bagian Timur Provinsi Banten yang secara geografis berada 6º39- 6º47 Lintang Selatan dan 160º14- 160º22 Bujur Timur dengan luas wilayah 147,19 kilometer persegi (km2). Sedangkan secara administratif, Kota Tangerang Selatan terdiri dari 7 kecamatan dan 54 kelurahan. Kota Tangerang Selatan berbatasan dengan : - Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Tangerang. - Sebelah Timur berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta. - Sebelah Utara berbatasan dengan Kota Tangerang. - Sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat (Kab. Bogor).
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Kota Tangerang Selatan Kecamatan Setu Serpong Pamulang Ciputat Ciputat Timur Pondok Aren Serpong Utara Tangerang Selatan
2010
2011
2012
2013
66,225 137,212 286,270 192,205 178,818 303,093 126,499
69,898 145,430 299,084 201,265 185,737 319,301 135,211
72,727 151,899 308,272 207,885 190,415 331,644 142,328
75,002 157,252 314,931 212,824 193,484 341,416 148,494
1,290,322
1,355,926
1,405,170
1,443,403
Sumber : www.tangselkota.bps.go.id
65
2.
Sejarah Produk Objek Penelitian a) Sejarah Perusahaan Uni-Charm Produk pembalut wanita Charm yang
dibahas dalam
penelitian ini merupakan produk yang diproduksi oleh perusahaan Uni-Charm Group. Uni-Charm Group adalah salah satu perusahaan Jepang yang telah berhasil melakukan ekspansi bisnisnya di beberapa negara di dunia, salah satunya di Indonesia. Operasi bisnis perusahaan Uni-Charm Group bergerak pada bisnis baby and child care products, feminine care products, health care products, cosmetic products, household products, pet care products, industrial materials and foodpackaging materials, etc. Perusahaan Uni-Charm berlokasi di Sumimoto Fudosan Mita Twin Building. West Wing, 3-5-27, Mita, Minato-ku, Tokyo, Japan. Unicharm Corporation didirikan pada tahun 1961 dengan modal 3 juta yen dan 24 karyawan di area provinsi Kawanoe. Sekarang karyawannya sudah mencapai 6.000 orang lebih dan bidang kegiatannya tidak terbatas di Jepang, tapi menyebar ke seluruh dunia seperti Eropa dan Timur Tengah dengan Asia sebagai pusatnya. Perusahaan ini memulai ekspansi ke luar negeri pertama kali dengan mendirikan perusahaan di Taiwan tahun 1984. Lalu sepanjang tahun 1990-an, banyak masuk di Asia. Di tahun 2005, mendirikan perusahaan patungan di Saudi Arabia, lalu membeli produsen diaper
66
di Australia tahun 2008. Sekarang, dengan 21 perusahaan di luar negeri, Uni-Charm Group menyediakan produk popok dan pembalut wanita ke lebih dari 80 negara di Asia Timur, Asia Tenggara, Oseania, negara-negara Timur Tengah dan Afrika Utara. PT Uni-Charm sebagai perusahaan pembalut wanita dan popok bayi yang tergolong baru ini ternyata melahirkan sebuah corporate mark yang bernama "Charm Ring" sebagai simbol baru bagi produknya. Di dalam ring bulat, ada dua buah bentuk. Di sini digambarkan hubungan saling percaya yang hangat antara "orang yang menopang" dan "orang yang ditopang". Misalnya, ibu dan anak, perawat lansia dan lansia yang dirawat, pemilik dan hewan peliharaannya. Ini menggambarkan wujud perusahaan yang akan dituju oleh Uni-Charm, yang memeluk konsumen dengan lembut untuk menopang suatu kehidupan yang sehat dan nyaman. b) Produk pembalut wanita Charm Perusahaan Uni-Charm Indonesia baru berdiri pada tahun 1997, dimulai dari bisnis feminine care, lalu sekarang memiliki tiga lingkup bisnis yaitu feminine care, baby care dan health care. Beberapa varian dari produk pembalut wanita Charm yang merupakan pendukung penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut:
67
Jenis Keunggulan Tipe
Tabel 4.2 Varian Produk Pembalut Wanita Charm Charm Extra Dry Menyerap banyak cairan dan gumpalan seketika, mencegah cairan tertinggal di permukaan pembalut Super Ultra Slim
Produk
Ukuran Pilihan Tipe
21 cm 1. Super Ultra Slim 7 2. Super Ultra Slim 14 Super Ultra Slim
Produk
Ukuran Pilihan Tipe
25 cm 1. Super Ultra Slim Long 6 2. Super Ultra Slim Long 12 Slim & Slim 0,1
Produk
Ukuran Pilihan Tipe
23 cm 1. Slim Day Wing 9 2. Slim Day Wing 18 Slim & Slim 0,1
Produk
Ukuran Pilihan
25 cm 1. Slim Long 8 2. Slim Long 16
68
Tipe
Slim Night & Slim 0,1 Night
Produk
Ukuran Pilihan Jenis Keunggulan Tipe
29 cm 1. Slim Night Wing 6 2. Slim Night Wing 12 Charm Body Fit Day Selalu kembali ke bentuk semula, mencegah pembalut berkerut Extra Maxi
Produk
Ukuran
Pilihan
Tipe
23 cm 1. Extra Maxi Non Wing 1 2. Extra Maxi Non Wing 8 3. Extra Maxi Non Wing 10 4. Extra Maxi Non Wing 20 5. Extra Maxi Non Wing 30 6. Extra Maxi Wing 2 7. Extra Maxi Wing 5 8. Extra Maxi Wing 10 9. Extra Maxi Wing 20 10. Extra Maxi Wing 30 Extra Maxi Wing
Produk
Ukuran
25 cm 1. Extra Maxi Wing Pelindung Samping 4
Pilihan
2. Extra Maxi Wing Pelindung Samping 9 3. Extra Maxi Wing Pelindung Samping 18
69
Tipe
Active Slim
Produk
Ukuran Pilihan
Tipe
25 cm 1. Active Slim Non Wing 10 2. Active Slim Non Wing 20 3. Active Slim Wing 10 4. Active Slim Wing 20 Super Slim
Produk
Ukuran Pilihan Tipe
23 cm 1. Super Slim Wing 18 2. Super Slim Non Wing 18 Ultra Slim
Produk
Ukuran Pilihan
Tipe
25 cm 1. Ultra Slim Wing 8 2. Ultra Slim Wing 16 3. Ultra Slim 0,1 Wing 14 Extra Reguler
Produk
Ukuran
25 cm 1. Extra Regular Non Wing 4
Pilihan
2. Extra Regular Non Wing 8 3. Extra Regular Non Wing 10 4. Extra Regular Non Wing 20
70
Jenis
Keunggulan
Tipe
Charm Body Fit Night - Lebih panjang & lebih lebar di bagian belakang. - Melindungi keseluruhan bagian belakang tubuh saat tidur. - Area serap lebih panjang dari pembalut siang. - Mampu menahan cairan mengalir ke samping. Night
Produk
Ukuran
Pilihan
Tipe
29 cm 1. Night Non Wing 8 2. Night Non Wing 16 3. Night Wing 2 4. Night Wing 4 5. Night Wing 5 6.Night Wing 10 7. Night Wing 20 Night
Produk
Ukuran Pilihan Tipe
35 cm 1. Night wing 6 2. Night wing 12 Night Gathers
Produk
Ukuran
29 cm 1. Night Pelindung Samping 3 2. Night Pelindung Samping 8
Pilihan 3. Night Pelindung Samping 16
71
Tipe
Night with Gathers
Produk
Ukuran Pilihan Tipe
35 cm 1. Night Pelindung Samping wing 6 2. Night Pelindung Samping wing 12 Night Gather
Produk
Ukuran Pilihan Tipe
41 cm 1. Night Pelindung Samping wing 4 2. Night Pelindung Samping wing 8 Night Ultra Slim
Produk
Ukuran Pilihan Tipe
29 cm 1. Night Super Comfort Night Ultra Slim Wing 6 2. Night Super Comfort Night Ultra Slim Wing 12 Night Ultra Slim
Produk
Ukuran Pilihan Tipe
35 cm 1. Night Super Comfort Night Ultra Slim Wing 6 2. Night Super Comfort Night Ultra Slim Wing 12 Night Gather
Produk
Ukuran
42 cm 72
1. Night Pelindung Samping wing 4 2. Night Pelindung Samping wing 8 Sumber : www.charm.co.id Pilihan
73
B. Analisis dan Pembahasan 1.
Hasil Try-Out a.
Uji Validitas Uji validitas akan menguji masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini, dimana keseluruhan variabel penelitian memuat 28 pertanyaan yang harus dijawab oleh 30 responden. Adapun kriteria yang digunakan dalam menentukan valid atau tidaknya pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a) Tingkat kepercayaan 95% (α = 5%) b) Jumlah responden 30 orang c) Dibandingkan dengan nilai r tabel = 0,361 Try out untuk menguji kevalidan data, hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini : Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Item Pertanyaan
Alpha Item Deleted
Keterangan
Iklan TV(X2) 1 2 3 4 5 6 7
0.851 0.905 0.657 0.784 0.732 0.689 0.625
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
74
8 9 10
0.702 0.649 0.653
Valid Valid Valid
0.848 0.885 0.807 0.864
Valid Valid Valid Valid
0.808 0.907 0.817 0.786 0.838
Valid Valid Valid Valid Valid
0.689 0.713 0.686 0.635 0.678 0.684 0.623 0.641 0.634
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Mencari Variasi (X3) 1 2 3 4 Ketersediaan Produk (X4) 1 2 3 4 5 Perpindahan Merek (Y) 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dari hasil uji validitas diatas dapat disimpulkan bahwa dari semua item pertanyaan dalam kuesioner, telah memenuhi kriteria yang valid kerena telah melewati batas nilai rtabel sebesar 0,361. Dalam hal ini berarti item pertanyaan dari setiap variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel iklan TV, mencari variasi, ketersediaan produk dan keputusan perpindahan merek telah
75
memenuhi syarat uji validitas yaitu melewati nilai rtabel sebesar 0,361. b. Uji Reliabilitas Menurut Ghozali (2011:47), uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu variabel dikatakan reliabel apabila memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70 (Nunnaly, 1994 dalam Ghozali, 2011: 48). Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut: Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas Reliability Statistics
Variabel
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
N of Items
Standardized Items
Iklan TV
.896
.901
10
Mencari variasi
.872
.873
4
Ketersediaan produk
.875
.890
5
Keputusan perpindahan merek
.840
.843
9
Sumber : Data primer yang telah diolah
Berdasarkan tabel di atas nilai dari Cronbach’s Alpha dari setiap variabel lebih dari 0.70 sehingga dapat dikatakan bahwa hasil uji reliabilitas baik. Selanjutnya item-item pada masingmasing konsep variabel iklan TV, mencari variasi, ketersediaan produk dan keputusan perpindahan merek layak digunakan sebagai alat ukur.
76
2. Analisis Deskriptif Statistik Peneliti menggunakan sampel sebanyak 130 orang responden wanita, yang 30 diantaranya telah digunakan untuk menguji validitas dan reliabilitas. Responden dalam penelitian ini adalah wanita yang berpindah menjadi konsumen pembalut Charm, jika sebelumnya menggunakan pembalut merek lain. Para wanita yang berdomisili di Tangerang Selatan yang dipilih secara acak sebagai sampel mewakili responden. Berdasarkan kuesioner yang telah dibagikan kepada responden diperoleh data sebagai berikut: a.
Karakteristik Responden Populasi dalam penelitian ini adalah para wanita yang pernah menjadi konsumen atau pemakai produk pembalut selain Charm, yang berpindah memakai produk Charm. Dalam penelitian ini objek penelitian adalah wanita yang berdomisili di daerah Tangerang Selatan yang dipilih peneliti sesuai kriteria yang telah ditetapkan adalah sebanyak 100 responden.
77
Tabel 4.5 Deskriptif Usia Responden Frequency Valid
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 39 40 42 43 45 Total
Percent
1 3 3 3 6 8 12 8 7 6 2 2 3 4 2 4 5 3 2 1 1 2 1 4 4 2 1 100
1 3 3 3 6 8 12 8 7 6 2 2 3 4 2 4 5 3 2 1 1 2 1 4 4 2 1 100
Valid Percent 1 3 3 3 6 8 12 8 7 6 2 2 3 4 2 4 5 3 2 1 1 2 1 4 4 2 1 100
Cumulative Percent 1 4 7 10 16 24 36 44 51 57 59 61 64 68 70 74 79 82 84 85 86 88 89 93 97 99 100
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dari tabel frekuensi di atas dapat dilihat bahwa responden yang berusia 21 tahun dalam data ini adalah yang paling banyak
78
sebesar 12% dalam pengisian kuesioner. Kemudian usia 20 tahun dan usia 22 tahun sebesar 8%. Lalu sebesar 7% pada usia 23 tahun dan seterusnya. Tabel 4.6 Deskriptif Pembalut yang Digunakan Sebelumnya
Valid
Softex Laurier Kotex Hers Protex Lainnya Total
Frequency
Percent
24 36 19 16 5 100
24 36 19 16 5 100
Valid Percent 24 36 19 16 5 100
Cumulative Percent 24 60 79 95 100
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dari tabel frekuensi di atas dapat dilihat bahwa pembalut yang sebelumnya paling banyak digunakan oleh responden adalah pembalut Laurier dengan besar persentase 36% atau 36 orang responden yang pernah menggunakan pembalut Laurier. Merek pembalut kedua yang digunakan oleh responden adalah pembalut Softex dengan besar persentase 24% atau 24 orang responden yang pernah menggunakan pembalut Softex. Diurutan ketiga pembalut yang pernah digunakan oleh responden adalah Kotex sebesar 19% atau 19 orang yang pernah menggunakannya. Berikutnya ada sebesar 16% atau sebanyak 16 orang responden yang pernah menggunakan pembalut Hers protex. Diurutan terakhir ada merek pembalut lainnya selain pembalut Softex, Laurier, Kotex dan Hers Protex persentasenya sebesar 5% atau 5 orang responden yang pernah menggunakannya.
79
Tabel 4.7 Deskriptif Lamanya Penggunaan Charm Frequency Valid
< 1 tahun 1 - 3 tahun > 3 tahun Total
Percent
36 37 27 100
36 37 27 100
Valid Percent
Cumulative Percent
36 37 27 100
36 73 100
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dari tabel frekuensi diatas terlihat bahwa karakteristik responden mengenai lama penggunaa pembalut wanita Charm didominasi oleh para wanita yang menggunakan pembalut wanita Charm selama 1-3 tahun dengan persentase sebesar 36% atau sebanyak 36 orang. Responden yang menggunakan pembalut wanita Charm selama lebih dari tiga tahun memiliki persentase sebesar 37% atau sebanyak 37 orang. Responden yang menggunakan pembalut Charm kurang dari satu tahun memiliki persentase sebesar 27% atau sebanyak 27 orang. Tabel 4.8 Deskriptif Uang Saku / Pendapatan per Bulan
Valid
< Rp 500.000 Rp 500.000-Rp 1.000.000 > Rp 1.000.000 Total
Frequency
Percent
25 35 40 100
25.0 35.0 40.0 100.0
Valid Cumulative Percent Percent 25 25 35 60 40 100 100
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dari tabel frekuensi diatas dapat terlihat bahwa karakteristik responden yang memiliki uang saku/ pendapatan per bulan
80
500.000 adalah sebesar 25% atau sebanyak 25 orang. Pilihan responden dengan uang saku/ pendapatan berkisar Rp 500.000 – Rp 1.000.000 sebesar 35% atau sebanyak 35 orang. Dan responden dengan uang saku/ pendapatan >Rp 1.000.000 sebesar 40% atau sebanyak 40 orang.
b. Pembahasan Hasil Kuesioner Tabel 4.9 Deskriptif variabel Iklan TV (Iklan yang menarik)
Valid
Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Total
Frequency
Percent
12 44 42 2 100
12 44 42 2 100
Valid Percent 12 44 42 2 100
Cumulative Percent 12 56 98 100
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dapat terlihat terdapat 12 responden atau 12% yang menyatakan tidak setuju, 44 responden atau 44% yang menyatakan netral, 42 responden atau 42% menyatakan setuju, dan 2 responden atau 2 % yang menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan iklan TV Charm yang sering muncul dapat menarik perhatian pemirsa TV. Dapat diartikan sebagian besar responden 44% menyatakan netral mengenai pernyataan iklan TV Charm yang sering muncul dapat menarik perhatian pemirsa TV.
81
Tabel 4.10 Deskriptif variabel Iklan TV (Menginformasikan produk)
Valid
Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Total
Frequency
Percent
3 25 49 23 100
3 25 49 23 100
Valid Percent 3 25 49 23 100
Cumulative Percent 3 28 77 100
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dapat terlihat terdapat 3 responden atau 3% yang menyatakan tidak setuju, 25 responden atau 25% yang menyatakan netral, 49 responden atau 49% menyatakan setuju, dan 23 responden atau 23% yang menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan durasi iklan TV Charm yang singkat tetap mampu menginformasikan produk dengan baik. Dapat diartikan sebesar 49% responden menyatakan setuju bahwa durasi iklan TV Charm yang singkat tetap mampu menginformasikan produk dengan baik. Tabel 4.11 Deskriptif variabel Iklan TV (Mencitrakan produk)
Valid
Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Total
Frequency
Percent
5 25 50 20 100
5 25 50 20 100
Valid Percent 5 25 50 20 100
Cumulative Percent 5 30 80 100
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dapat terlihat terdapat 5 responden atau 5% yang menyatakan tidak setuju, 25 responden atau 25% yang menyatakan netral, 50
82
responden atau 50% menyatakan setuju, dan 20 responden atau 20% yang menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan pembalut wanita Charm mampu mencitrakan produknya dengan baik melalui iklan TV. Dapat diartikan sebesar 50% responden menyatakan setuju bahwa pembalut wanita Charm mampu mencitrakan produknya dengan baik melalui iklan TV. Tabel 4.12 Deskriptif variabel Iklan TV (Mempengaruhi konsumen)
Valid
Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Total
Frequency
Percent
8 30 47 15 100
8 30 47 15 100
Valid Percent 8 30 47 15 100
Cumulative Percent 8 38 85 100
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dapat terlihat terdapat 8 responden atau 8% yang menyatakan tidak setuju, 30 responden atau 30% yang menyatakan netral, 47 responden atau 47% menyatakan setuju, dan 15 responden atau 15% yang menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan iklan TV Charm mempengaruhi konsumen agar memilih produk pembalut wanita Charm. Dapat diartikan sebesar 47% responden menyatakan setuju mengenai pernyataan iklan TV Charm mempengaruhi konsumen agar memilih produk pembalut wanita Charm.
83
Tabel 4.13 Deskriptif variabel Iklan TV (Pesan yang jelas)
Valid
Netral Setuju Sangat Setuju Total
Frequency
Percent
8 54 38 100
8 54 38 100
Valid Percent
Cumulative Percent
8 54 38 100
8 62 100
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dapat terlihat terdapat 8 responden atau 8% yang menyatakan netral, 54 responden atau 54% yang menyatakan setuju, 38 responden atau 38% yang menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan iklan TV Charm menyampaikan pesan yang jelas hingga mudah dipahami. Dapat diartikan sebesar 54% responden menyatakan setuju mengenai pernyataan iklan TV Charm menyampaikan pesan yang jelas dan mudah dipahami. Tabel 4.14 Deskriptif variabel Iklan TV (Kualitas gambar)
Valid
Netral Setuju Sangat Setuju Total
Frequency
Percent
9 46 45 100
9 46 45 100
Valid Percent 9 46 45 100
Cumulative Percent 9 55 100
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dapat terlihat terdapat 9 responden atau 9% yang menyatakan netral, 46 responden atau 46% yang menyatakan setuju, 45 responden atau 45% yang menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan iklan TV Charm memiliki kualitas gambar yang baik. Dapat diartikan
84
sebesar 46% responden menyatakan setuju mengenai pernyataan iklan TV Charm memiliki kualitas gambar yang baik. Tabel 4.15 Deskriptif variabel Iklan TV (Iklan mudah diingat)
Valid
Netral Setuju Sangat Setuju Total
Frequency
Percent
13 41 46 100
13 41 46 100
Valid Percent
Cumulative Percent
13 41 46 100
13 54 100
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dapat terlihat terdapat 13 responden atau 13% yang menyatakan netral, 41 responden atau 41% yang menyatakan setuju, 46 responden atau 46% yang menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan Iklan TV Charm mudah diingat karena pemakaian slogan “Anti Kerut Anti Bocor”. Dapat diartikan sebesar 46% responden menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan Iklan TV Charm mudah diingat karena pemakaian slogan “Anti Kerut Anti Bocor”.
85
Tabel 4.16 Deskriptif variabel Iklan TV (Model iklan)
Valid
Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Total
Frequency
Percent
8 25 51 16 100
8 25 51 16 100
Valid Percent 8 25 51 16 100
Cumulative Percent 8 33 84 100
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dapat terlihat terdapat 8 responden atau 8% yang menyatakan tidak setuju, 25 responden atau 25% yang menyatakan netral, 51 responden atau 51% menyatakan setuju, dan 16 responden atau 16% yang menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan Iklan TV Charm menggunakan model iklan (Revalina S. Temat) dapat menarik perhatian konsumen. Dapat diartikan sebesar 51% responden menyatakan setuju bahwa Iklan TV Charm menggunakan model iklan (Revalina S. Temat) dapat menarik perhatian konsumen. Tabel 4.17 Deskriptif variabel Iklan TV (Suasana dan ilustrasi dalam iklan) Frequency Valid
Netral Setuju Sangat Setuju Total
12 50 38 100
Percent 12 50 38 100
Valid Percent
Cumulative Percent
12 50 38 100
12 62 100
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dapat terlihat terdapat 12 responden atau 12% yang menyatakan netral, 50 responden atau 50% yang menyatakan setuju,
86
38 responden atau 38% yang menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan suasana dan ilustrasi iklan TV Charm sesuai dengan peristiwa sehari-hari. Dapat diartikan sebesar 50% responden menyatakan setuju bahwa suasana dan ilustrasi iklan TV Charm sesuai dengan peristiwa sehari-hari. Tabel 4.18 Deskriptif variabel Iklan TV (Memperlihatkan kenyamanan)
Valid
Netral Setuju Sangat Setuju Total
Frequency
Percent
7 48 45 100
7 48 45 100
Valid Percent 7 48 45 100
Cumulative Percent 7 55 100
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dapat terlihat terdapat 7 responden atau 7% yang menyatakan netral, 48 responden atau 48% yang menyatakan setuju, 45 responden atau 45% yang menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan Iklan TV Charm mampu memperlihatkan kenyamanan produknya saat dipakai. Dapat diartikan sebagian besar 48% responden menyatakan setuju mengenai pernyataan Iklan TV Charm mampu memperlihatkan kenyamanan produknya saat dipakai.
87
Tabel 4.19 Deskriptif variabel Mencari Variasi (Rasa bosan)
Valid
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Total
Frequency
Percent
5 39 19 26 11 100
5 39 19 26 11 100
Valid Percent 5 39 19 26 11 100
Cumulative Percent 5 44 63 89 100
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dapat terlihat terdapat 5 responden atau 5% yang menyatakan sangat tidak setuju, 39 responden atau 39% yang menyatakan tidak setuju, 19 responden atau 19% yang menyatakan netral, 26 responden atau 26% menyatakan setuju, dan 11 responden atau 11% yang menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan merasa saya bosan memakai produk pembalut yang sama terus-menerus. Dapat diartikan sebesar 39% responden menyatakan tidak setuju bahwa mereka merasa bosan memakai produk pembalut yang sama terus-menerus.
88
Tabel 4.20 Deskriptif variabel Mencari Variasi (Rasa ingin tahu)
Valid
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Total
Frequency
Percent
7 36 23 23 11 100
7 36 23 23 11 100
Valid Percent 7 36 23 23 11 100
Cumulative Percent 7 43 66 89 100
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dapat terlihat terdapat 7 responden atau 7% yang menyatakan sangat tidak setuju, 36 responden atau 36% yang menyatakan tidak setuju, 23 responden atau 23% yang menyatakan netral, 23 responden atau 23% menyatakan setuju, dan 11 responden atau 11% yang menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan saya selalu ingin tahu produk pembalut lainnya. Dapat diartikan sebesar 36% responden menyatakan tidak setuju bahwa mereka selalu ingin tahu produk pembalut lainnya.
89
Tabel 4.21 Deskriptif variabel Mencari Variasi (Ingin mencoba-coba)
Valid
Frequency
Percent
9 33 18 34 6 100
9 33 18 34 6 100
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Total
Valid Percent 9 33 18 34 6 100
Cumulative Percent 9 42 60 94 100
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dapat terlihat terdapat 9 responden atau 9% yang menyatakan sangat tidak setuju, 33 responden atau 33% yang menyatakan tidak setuju, 18 responden atau 18% yang menyatakan netral, 34 responden atau 34% menyatakan setuju, dan 6 responden atau 6% yang menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan saya suka mencoba produk pembalut wanita yang belum pernah dicoba. Dapat diartikan sebesar 34% responden
menyatakan setuju bahwa mereka suka
mencoba produk pembalut wanita yang belum pernah dicoba.
90
Tabel 4.22 Deskriptif variabel Mencari Variasi (Mencoba inovasi baru)
Valid
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Total
Frequency
Percent
5 34 19 29 13 100
5 34 19 29 13 100
Valid Percent 5 34 19 29 13 100
Cumulative Percent 5 39 58 87 100
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dapat terlihat terdapat 5 responden atau 5% yang menyatakan sangat tidak setuju, 34 responden atau 34% yang menyatakan tidak setuju, 19 responden atau 19% yang menyatakan netral, 29 responden atau 29% menyatakan setuju, dan 13 responden atau 13% yang menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan saya senang mencoba merek pembalut lainnya yang memunculkan inovasi baru. Dapat diartikan sebesar 34% responden menyatakan tidak setuju bahwa mereka senang mencoba merek pembalut lainnya yang memunculkan inovasi baru.
91
Tabel 4.23 Deskriptif variabel Ketersediaan Produk (Layout penjualan)
Valid
Netral Setuju Sangat Setuju Total
Frequency
Percent
10 57 33 100
10 57 33 100
Valid Percent 10 57 33 100
Cumulative Percent 10 67 100
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dapat terlihat terdapat 10 responden atau 10% yang menyatakan netral, 57 responden atau 57% menyatakan setuju, dan 33 responden atau 33% yang menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan letak dan penempatan produk di display mempermudah saya membeli merek pembalut wanita yang saya inginkan. Dapat diartikan sebesar 34% responden menyatakan tidak setuju mengenai letak dan penempatan produk di display mempermudah mereka membeli merek pembalut wanita yang mereka inginkan. Tabel 4.24 Deskriptif variabel Ketersediaan Produk (Kemudahan membeli)
Valid
Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Total
Frequency
Percent
6 32 40 22 100
6 32 40 22 100
Valid Percent 6 32 40 22 100
Cumulative Percent 6 38 78 100
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dapat terlihat terdapat 6 responden atau 6% yang menyatakan tidak setuju, 32 responden atau 32% yang menyatakan netral, 40
92
responden atau 40% menyatakan setuju, dan 22 responden atau 22% yang menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan toko yang berada dekat dengan rumah saya lebih banyak menjual pembalut merek Charm. Dapat diartikan sebesar 40% responden menyatakan setuju mengenai toko yang berada dekat dengan rumah mereka lebih banyak menjual pembalut merek Charm. Tabel 4.25 Deskriptif variabel Ketersediaan Produk (Stok selalu tersedia)
Valid
Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Total
Frequency
Percent
1 15 37 47 100
1 15 37 47 100
Valid Percent 1 15 37 47 100
Cumulative Percent 1 16 53 100
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dapat terlihat terdapat 1 responden atau 1% yang menyatakan tidak setuju, 15 responden atau 15% yang menyatakan netral, 37 responden atau 37% menyatakan setuju, dan 47 responden atau 47% yang menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan stok dari pembalut Charm selalu tersedia di toko tempat saya membeli dibandingkan dengan merek pembalut lain. Dapat diartikan sebesar 47% responden menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan stok dari pembalut Charm selalu tersedia di toko tempat mereka membeli dibandingkan dengan merek pembalut lain.
93
Tabel 4.26 Deskriptif variabel Ketersediaan Produk (Distribusi merata)
Valid
Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Total
Frequency
Percent
4 15 43 38 100
4 15 43 38 100
Valid Percent 4 15 43 38 100
Cumulative Percent 4 19 62 100
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dapat terlihat terdapat 4 responden atau 4% yang menyatakan tidak setuju, 15 responden atau 15% yang menyatakan netral, 43 responden atau 43% menyatakan setuju, dan 38 responden atau 38% yang menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan pembalut merek Charm mudah ditemukan mulai dari toko kelontong, agen, super market sampai hyper market. Dapat diartikan sebesar 43% responden menyatakan setuju bahwa pembalut merek Charm mudah ditemukan mulai dari toko kelontong, agen, super market sampai hyper market. Tabel 4.27 Deskriptif variabel Ketersediaan Produk (Kelengkapan produk)
Valid
Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Total
Frequency
Percent
3 35 46 16 100
3 35 46 16 100
Valid Percent 3 35 46 16 100
Cumulative Percent 3 38 84 100
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dapat terlihat terdapat 3 responden atau 3% yang menyatakan tidak setuju, 35 responden atau 35% yang menyatakan netral, 46
94
responden atau 46% menyatakan setuju, dan 16 responden atau 16% yang menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan pembalut Charm memiliki varian produk yang lebih lengkap dibandingkan dengan pembalut merek lain. Dapat diartikan sebesar 46% responden menyatakan setuju mengenai pernyataan pembalut Charm memiliki varian produk yang lebih lengkap dibandingkan dengan pembalut merek lain. Tabel 4.28 Deskriptif variabel Perpindahan Merek (Kualitas yang rendah)
Valid
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Total
Frequency
Percent
6 20 18 41 15 100
6 20 18 41 15 100
Valid Percent 6 20 18 41 15 100
Cumulative Percent 6 26 44 85 100
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dapat terlihat terdapat 6 responden atau 6% yang menyatakan sangat tidak setuju, 20 responden atau 20% yang menyatakan tidak setuju, 18 responden atau 18% yang menyatakan netral, 41 responden atau 41% menyatakan setuju, dan 15 responden atau 15% yang menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan saya berpindah ke pembalut Charm karena kualitas dari merek yang sebelumnya saya gunakan lebih rendah. Dapat diartikan sebesar 41% responden menyatakan setuju bahwa mereka berpindah ke pembalut Charm
95
karena kualitas dari merek yang sebelumnya mereka gunakan lebih rendah. Tabel 4.29 Deskriptif variabel Perpindahan Merek (Harga relatif murah)
Valid
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Total
Frequency
Percent
6 25 13 45 11 100
6 25 13 45 11 100
Valid Percent 6 25 13 45 11 100
Cumulative Percent 6 31 44 89 100
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dapat terlihat terdapat 6 responden atau 6% yang menyatakan sangat tidak setuju, 25 responden atau 25% yang menyatakan tidak setuju, 13 responden atau 13% yang menyatakan netral, 45 responden atau 45% menyatakan setuju, dan 11 responden atau 11% yang menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan saya beralih ke pembalut Charm karena harganya relatif lebih murah dari merek yang sebelumnya saya pakai. Dapat diartikan sebesar 45% responden menyatakan setuju bahwa mereka beralih ke pembalut Charm karena harganya relatif lebih murah dari merek yang sebelumnya mereka pakai.
96
Tabel 4.30 Deskriptif variabel Perpindahan Merek (Potongan harga)
Valid
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Total
Frequency
Percent
8 32 27 26 7 100
8 32 27 26 7 100
Valid Percent 8 32 27 26 7 100
Cumulative Percent 8 40 67 93 100
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dapat terlihat terdapat 8 responden atau 8% yang menyatakan sangat tidak setuju, 32 responden atau 32% yang menyatakan tidak setuju, 27 responden atau 27% yang menyatakan netral, 26 responden atau 26% menyatakan setuju, dan 7 responden atau 7% yang menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan saya beralih ke pembalut Charm karena sedang ada potongan harga. Dapat diartikan sebesar 32% responden menyatakan tidak setuju mengenai mereka beralih ke pembalut Charm karena sedang ada potongan harga.
97
Tabel 4.31 Deskriptif variabel Perpindahan Merek (Ketidakpuasan)
Valid
Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Total
Frequency
Percent
23 27 36 14 100
23 27 36 14 100
Valid Percent 23 27 36 14 100
Cumulative Percent 23 50 86 100
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dapat terlihat terdapat 23 responden atau 23% yang menyatakan tidak setuju, 27 responden atau 27% yang menyatakan netral, 36 responden atau 36% menyatakan setuju, dan 14 responden atau 14% yang menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan saya beralih ke pembalut Charm karena saya tidak puas dengan merek pembalut sebelumnya. Dapat diartikan sebesar 36% responden menyatakan setuju bahwa mereka beralih ke pembalut Charm karena mereka tidak puas dengan merek pembalut sebelumnya. Tabel 4.32 Deskriptif variabel Perpindahan Merek (Kenyamanan pelayanan)
Valid
Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Total
Frequency
Percent
19 48 28 5 100
19 48 28 5 100
Valid Percent 19 48 28 5 100
Cumulative Percent 19 67 95 100
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dapat terlihat terdapat 19 responden atau 19% yang menyatakan tidak setuju, 48 responden atau 48% yang menyatakan
98
netral, 28 responden atau 28% menyatakan setuju, dan 5 responden atau 5% yang menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan saya beralih ke pembalut Charm karena merasa tidak nyaman dengan pelayanan di toko. Dapat diartikan sebagian besar responden 48% menyatakan netral bahwa mereka beralih ke pembalut Charm karena merasa tidak nyaman dengan pelayanan di toko. Tabel 4.33 Deskriptif variabel Perpindahan Merek (Lokasi)
Valid
Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Total
Frequency
Percent
7 22 48 23 100
7 22 48 23 100
Valid Percent 7 22 48 23 100
Cumulative Percent 7 29 77 100
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dapat terlihat terdapat 7 responden atau 7% yang menyatakan tidak setuju, 22 responden atau 22% yang menyatakan netral, 48 responden atau 48% menyatakan setuju, dan 23 responden atau 23% yang menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan saya beralih ke pembalut Charm karena mudah didapatkan diberbagai outlet. Dapat diartikan sebesar 48% responden menyatakan setuju bahwa mereka beralih ke pembalut Charm karena mudah didapatkan diberbagai outlet.
99
Tabel 4.34 Deskriptif variabel Perpindahan Merek (Merasa bosan)
Valid
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Total
Frequency
Percent
4 36 24 26 10 100
4 36 24 26 10 100
Valid Percent 4 36 24 26 10 100
Cumulative Percent 4 40 64 90 100
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dapat terlihat terdapat 4 responden atau 4% yang menyatakan sangat tidak setuju, 36 responden atau 36% yang menyatakan tidak setuju, 24 responden atau 24% yang menyatakan netral, 26 responden atau 26% menyatakan setuju, dan 10 responden atau 10% yang menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan saya beralih ke pembalut Charm karena merasa bosan memakai produk yang sama terus-menerus. Dapat diartikan sebesar 36% responden menyatakan tidak setuju mengenai mereka beralih ke pembalut Charm karena merasa bosan memakai produk yang sama terus-menerus.
100
Tabel 4.35 Deskriptif variabel Perpindahan Merek (Ingin mencari variasi) Frequency Valid
Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Total
Percent
9 24 43 24 100
9 24 43 24 100
Valid Percent 9 24 43 24 100
Cumulative Percent 9 33 76 100
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dapat terlihat terdapat 9 responden atau 9% yang menyatakan tidak setuju, 24 responden atau 24% yang menyatakan netral, 43 responden atau 43% menyatakan setuju, dan 24 responden atau 24% yang menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan saya beralih ke pembalut Charm karena ingin mencari variasi dalam penggunaan pembalut. Dapat diartikan sebesar 43% responden menyatakan setuju bahwa mereka beralih ke pembalut Charm karena ingin mencari variasi dalam penggunaan pembalut. Tabel 4.36 Deskriptif variabel Perpindahan Merek (Mencoba inovasi baru)
Valid
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju Total
Frequency
Percent
2 31 29 29 9 100
2.0 31.0 29.0 29.0 9.0 100.0
Valid Percent 2.0 31.0 29.0 29.0 9.0 100.0
Cumulative Percent 2.0 33.0 62.0 91.0 100.0
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dapat terlihat terdapat 2 responden atau 2% yang menyatakan sangat tidak setuju, 31 responden atau 31% yang menyatakan tidak
101
setuju, 29 responden atau 29% yang menyatakan netral, 29 responden atau 29% menyatakan setuju, dan 9 responden atau 9% yang menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan saya beralih ke pembalut Charm karena ingin mencoba inovasi produk Charm yang terbaru. Dapat diartikan sebagian besar responden 31% menyatakan tidak setuju bahwa mereka beralih ke pembalut Charm karena ingin mencoba inovasi produk Charm yang terbaru. 3. Hasil Analisis a. Uji Asumsi Klasik 1) Uji Multikolinieritas Menurut Ghozali (2011:105), uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Multikolinearitas dapat dilihat pertama dari nilai tolerance dan lawannya, kedua dari Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF=1/Tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan multikolinearitas adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥10. Adapun nilai VIF dapat dilihat dari tabel 4.37 berikut :
102
Tabel 4.37 Hasil Uji Multikolinieritas Collinearity Statistics
Variabel
Tolerance
VIF
Iklan TV
.999
1.001
Mencari Variasi
.974
1.027
Ketersediaan Produk
.973
1.028
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat hasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 yang berarti bahwa tidak terdapat korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95%. Hasil perhitungan nilai VIF juga menunjukkan hal yang sama, tidak ada variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi, dapat disimpulkan variabel iklan TV, mencari variasi, dan ketersediaan produk
dalam
model
regresi
ini
tidak
memiliki
masalah
multikolinieritas atau tidak terjadi multikolinieritas. 2) Uji Heteroskedastisitas Menurut Ghozali (2011:139), uji heteroskedastisitas bertujuan untuk
menguji
apakah
dalam
model
regresi
terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan
ke
Homoskedastisitas
pengamatan
lain
dan
jika
tetap,
maka
berbeda
disebut disebut
103
Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas menghasilkan grafik pola penyebaran titik (Scatterplot) seperti tampak pada gambar 4.5 : Gambar 4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Data primer yang telah diolah
Hasil pengujian heteroskedastisitas menunjukkan bahwa titiktitik tidak membentuk pola yang jelas, dan titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol (0), maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas. 3) Uji normalitas Menurut Ghozali (2011:160), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau
104
residual memiliki distribusi normal. Pengujian normalitas dilakukan dengan cara melihat normal probability plot untuk pengujian residual model regresi yang tampak pada gambar 4.6 berikut : Gambar 4.6 Hasil Uji Normalitas
Sumber : Data primer yang telah diolah
Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah yang memiliki distribusi normal. Suatu variabel dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data yang menyebar di sekitar garis diagonal, dan menyebar di titik-titik searah mengikuti garis diagonal. Melihat tampilan grafik normal probability plot di atas menunjukkan bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal, dan menyebar di titik-titik searah mengikuti garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Dari hasil uji normalitas maka
105
dapat diketahui bahwa populasi data dari variabel iklan TV, mencari variasi, ketersediaan produk dan keputusan perpindahan merek berdistribusi normal. Gambar 4.7 Hasil Uji Normalitas
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dengan melihat tampilan grafik normal probability plot maupun grafik histogram yang memberikan pola normal. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa model regresi pada penelitian ini memenuhi asumsi normalitas. b. Analisis Regresi Linier berganda Dalam upaya menjawab permasalahan dalam penelitian ini maka digunakan analisis regresi linear berganda (Multiple Regression) untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel
106
bebas terhadap variabel terikat. Perhitungan statistik dalam analisis regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS for Windows versi 21. Ringkasan hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS dapat dilihat pada tabel 4.38 berikut : Tabel 4.38 Hasil Regresi Linier Berganda Coefficients Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant)
a
Std. Error
2.765
5.163
Iklan TV
.282
.095
Mencari Variasi
.714
Ketersediaan Produk
.365
t
Sig.
Collinearity Statistics
Beta
Tolerance
VIF
.536
.594
.239
2.965
.004
.999
1.001
.114
.510
6.240
.000
.974
1.027
.174
.172
2.101
.038
.973
1.028
1
a. Dependent Variable: Keputusan Perpindahan Merek
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dari hasil tersebut apabila ditulis dalam bentuk standardized dari persamaan regresinya adalah sebagai berikut : Y = 2,765 +0,282X1 + 0,714X2 + 0,365X3 Keterangan : Y
= Keputusan Perpindahan Merek
X1
= Iklan TV
X2
= Mencari Variasi
X3
= Ketersediaan Produk
Konstanta (a) = 2,765
107
b1
= 0,282
b2
= 0,714
b3
= 0,365
Persamaan regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Konstanta sebesar 2,765. Artinya jika variabel iklan TV, mencari variasi dan ketersediaan produk adalah 0 (nol), maka keputusan perpindahan merek nilainya adalah 2,765. b. Koefisien regresi variabel iklan TV (X1) adalah sebesar 0,282. Koefisien bernilai positif, artinya terjadi hubungan antara iklan TV dan keputusan perpindahan merek, semakin sering iklan Charm tayang di televisi maka semakin tinggi keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm. c. Koefisien regresi variabel mencari variasi (X2) adalah sebesar 0,714. Koefisien bernilai positif, artinya terjadi hubungan antara mencari variasi dan keputusan perpindahan merek, semakin tinggi mencari variasi, maka semakin tinggi keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm. d. Koefisien regresi variabel ketersediaan produk (X3) adalah sebesar 0,410. Koefisien bernilai positif, artinya terjadi hubungan antara ketersediaan produk dan keputusan perpindahan merek, semakin tinggi ketersediaan produk merek Charm daripada pembalut lain maka semakin tinggi keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm.
108
Berdasarkan nilai koefisien regresi pada setiap variabel, jika variabel bebas diurutkan dari pengaruh terbesar sampai pengaruh terkecil, maka yang pertama adalah mencari variasi (X2), yang kedua adalah iklan TV (X1), dan yang terakhir ketersediaan produk (X3). Jadi, berdasarkan nilai koefisien regresi yang paling berpengaruh adalah variabel mencari variasi. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Kotler & Keller (2012:174), bahwa peralihan merek terjadi untuk mencari keragaman dan bukan karena ketidakpuasan. 1) Analisis Koefisien Korelasi (R) Tabel 4.39 Hasil Koefisien Korelasi Model
R
R Square
1 .613a .375 Sumber : Data primer yang telah diolah
Adjusted R Square .356
Std. Error of the Estimate 4.528
Koefisien Korelasi (R) untuk menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara variabel independen dan variabel dependen. Nilai korelasi adalah antara nol dan satu. Hasil pada penelitian ini yang menggunakan program SPSS 21 diketahui bahwa koefisien korelasi (R) yang diperoleh sebesar 0,613. Nilai tersebut berada diantara.nilai 0,60 – 0,79 Hal ini berarti antara variabel independen (iklan TV, mencari variasi, dan ketersediaan produk) dan variabel dependen (keputusan perpindahan merek) memiliki hubungan yang kuat sebesar 61,3%.
109
2) Analisis Koefisien Determinasi (R2) Menurut Ghozali (2011:97), koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan
variasi
variabel
dependen.
Nilai
koefisien
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dan menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa nilai Adjusted R2 yang diperoleh sebesar 0,356. Hal ini 35,6% keputusan perpindahan merek dapat dipengaruhi oleh variabel iklan TV, mencari variasi, dan ketersediaan produk. Sedangkan sisanya 64,4% keputusan perpindahan merek dipengaruhi oleh variabelvariabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 3) Pengujian Hipotesis a) Uji t Uji t ini dilakukan untuk mengetahui apakah secara parsial variabel iklan TV, mencari variasi dan ketersediaan produk berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap keputusan perpindahan merek. Pengujian menggunakan tingkat signifikansi 0,05 dan uji dua sisi. Hasil uji t dapat dilihat pada tabel 4.40 di bawah ini :
110
Tabel 4.40 Hasil Uji t Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Model B
Std. Error
2.765
5.163
Iklan TV
.282
.095
Mencari Variasi
.714
Ketersediaan Produk
.365
(Constant)
t
Sig.
Beta .536
.594
.239
2.965
.004
.114
.510
6.240
.000
.174
.172
2.101
.038
1
Sumber : Data primer yang telah diolah
ttabel dapat dilihat pada tabel statistik pada signifikansi 0,05/2 = 0,025 dengan derajat kebebasan df = n-k-1 atau 100-3-1 = 96. Sementara itu hasil yang diperoleh dari ttabel adalah 1,985 dan signifikansi < 0,05. 1. Variabel iklan TV Ho : Iklan TV tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm. Ha : Iklan TV berpengaruh signifikan terhadap keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm. Hasil pengujian dengan SPSS 21 diperolah nilai thitung dari iklan TV = 2,965 dengan tingkat signifikansi 0,004. Karena 2,965 >1,985, berarti Ho ditolak yang berarti iklan TV berpengaruh terhadap keputusan perpindahan merek. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05 dan diketahui 0,004 < 0,05 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, secara parsial iklan TV
111
berpengaruh signifikan terhadap keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm. Variabel iklan TV berpengaruh positif terhadap keputusan perpindahan merek dapat diartikan bahwa semakin banyak penayangan iklan di televisi maka semakin tinggi keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm. Terdapat persamaan dengan penelitian yang dilakukan sebelunnya oleh Nurulia Khairani (2011) yang berjudul Analisis Pengaruh Citra Merek, Ketidakpuasan Konsumen, Iklan, Word of Mouth, dan Karakteristik Kategori Produk terhadap Keputusan Perpindahan Merek pada Sabun Pembersih Wajah didapatkan hasil analisis uji t, nilai thitung pada variabel iklan (X3) adalah sebesar 2,464 dengan tingkat signifikansi 0,016. Karena 2.464 > 1,6611 dan 0,016 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Disimpulkan variabel iklan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan perpindahan merek. 2. Variabel mencari variasi Ho : Mencari variasi tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm. Ha : Mencari variasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm. Hasil pengujian dengan SPSS 21 diperolah nilai thitung dari variabel mencari variasi = 6,240 dengan tingkat signifikansi 0,000.
112
Karena 6,240 > 1,985 maka Ho ditolak yang berarti mencari variasi berpengaruh terhadap keputusan perpindahan merek. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05 dan diketahui 0,000 < 0,05 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, secara parsial variabel mencari variasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm. Variabel mencari variasi berpengaruh positif terhadap keputusan perpindahan merek dapat diartikan bahwa semakin tinggi konsumen mencari variasi maka semakin tinggi keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm. Terdapat persamaan dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Anandhitya Bagus Arianto (2011) yang berjudul Pengaruh Atribut Produk, Harga, Kebutuhan Mencari Variasi dan Ketidakpuasan Konsumen terhadap Keputusan Perpindahan Merek dari Samsung Galaxy Series di Kota Malang didapatkan hasil uji t, nilai thitung pada variabel kebutuhan mencari variasi (X3) sebesar 3,112 dengan tingkat signifikansi 0,00. Karena 3,112 > 1,9853 dan 0,00 < 0,05. Koefisien kebutuhan mencari variasi yang bernilai positif menunjukan bahwa semakin tinggi kebutuhan mencari variasi akan menyebabkan perilaku perpindahan merek semakin meningkat.
113
3. Variabel ketersediaan produk Ho : Ketersediaan produk tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm. Ha : Ketersediaan produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm. Hasil pengujian dengan SPSS 21 diperolah nilai t
hitung
dari
ketersediaan produk = 2,101 dengan tingkat signifikansi 0,038. Karena 2,101 > 1,985 maka Ho ditolak yang berarti ketersediaan produk berpengaruh terhadap keputusan perpindahan merek. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05 dan diketahui 0,038 < 0,05 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, secara parsial ketersediaan produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm. Variabel ketersediaan produk berpengaruh positif terhadap keputusan perpindahan merek dapat diartikan bahwa semakin tinggi ketersediaan produk dari Charm maka semakin tinggi keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm. Terdapat perbedaan dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Dedi Emiri (2011) yang berjudul Analisis Pengaruh Citra Merek, Ketersediaan Produk, Harga, dan Coverage Terhadap Brand Switching (Studi Kasus pada Pengguna SimCard Simpati di Kota Semarang). Perbedaannya pada arah koefisien
114
regresi hasil uji t, thitung sebesar -2,168 dengan signifikansi 0,037. Nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 dan nilai thitung (-2,168) yang lebih besar dari ttabel (1,96) menunjukkan bahwa variabel ketersediaan produk memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
brand
switching.
Arah
koefisien
regresi
negatif
menunjukkan adanya pengaruh negatif ketersediaan produk terhadap brand switching. Dengan demikian maka hipotesis 2 diterima, semakin rendah ketersediaan produk maka akan meningkatkan brand switching. b) Uji F Hasil perhitungan model regresi secara bersama-sama (simultan) dapat dilihat pada tabel 4.41 di bawah ini : Tabel 4.41 Hasil Uji F a
ANOVA Model
Sum of
Df
Mean
Squares
1
F
Sig.
Square
Regression
1181.946
3
393.982
Residual
1967.894
96
20.499
Total
3149.840
99
19.220
.000
b
a. Dependent Variable: Keputusan Perpindahan Merek b. Predictors: (Constant), Ketersediaan Produk, Iklan TV, Mencari Variasi
Sumber : Data primer yang telah diolah
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dakam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat (Ghozali, 2011:98). Hasil uji F di atas,
115
hasilnya dibandingkan dengan Ftabel = 2,47 dan signifikansi < 0,05. Dikaitkan dengan hipotesis yang diajukan sebelumnya, yaitu : Ho : Iklan TV, mencari variasi, dan ketersediaan produk
tidak
berpengaruh secara simultan terhadap keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm. Ha : Iklan TV, mencari variasi, dan ketersediaan produk berpengaruh secara simultan terhadap keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm. Dari uji ANOVA atau uji F diperoleh hasil Ha diterima, dengan hasil perhitungan statistik menunjukkan nilai Fhitung = 19,220 lebih besar dari Ftabel = 2,47 dan signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti secara simultan iklan TV, mencari variasi, dan ketersediaan produk mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm. Dari hasil uji F di atas, dapat disimpulkan bahwa dari keempat variabel (X) semua berperan dalam faktor keputusan perpindahan merek. Karena dalam penggunaan suatu produk konsumen akan tetap memperhatikan faktor selain dari kualitas produk tersebut. Iklan TV pun masih menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih atau mengganti produk pembalut wanita yang mereka gunakan, dikarenakan konsumen mudah tertarik dan mudah dipengaruhi dengan apa yang ditawarkan oleh produk
116
pembalut wanita Charm melalui televisi. Sebagian besar konsumen membuat keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm karena variety seeking (mencari variasi). Tingkat variety seeking konsumen dapat diukur dari tingkat kebosanan konsumen terhadap suatu produk, konsumen ingin mencoba produk merek lainnya dan ingin mencoba produk yang memiliki inovasi baru. Terbukti dari hasil yang menyatakan bahwa variety seeking berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan perpindahan merek. Ketersediaan produk pun menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih atau mengganti produk pembalut wanita yang mereka gunakan. Apabila stok dari pembalut yang mereka inginkan tidak tersedia maka kemungkinan mereka akan beralih ke merek pembalut lain dalam hal ini adalah berpindah ke pembalut wanita Charm. Dari keseluruhan uji asumsi klasik, regresi linier berganda, uji t dan uji F pada tabel yang telah disajikan sebelumnya, menunjukkan bahwa ketiga variabel independen bernilai positif dan signifikan yaitu iklan TV, mencari variasi, dan ketersediaan produk, sementara secara simultan antara variabel independen dan variabel dependen memperoleh hasil yang signifikan. Dari model regresi tersebut dapat dijelaskan lebih lanjut yakni sebagai berikut: a. Variabel Iklan TV (X1) berpengaruh signifikan secara parsial terhadap keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm. Dengan nilai regresi 0,282 dan nilai thitung dari iklan
117
TV = 2,965 dengan tingkat signifikansi 0,004. Dari hasil penelitian variabel iklan TV berpengaruh terhadap keputusan perpindahan merek. Hal ini dapat diartikan iklan TV masih menjadi
pertimbangan
konsumen
dalam
memilih
atau
mengganti produk pembalut wanita yang mereka gunakan, dikarenakan konsumen mudah tertarik dan mudah dipengaruhi dengan apa yang ditawarkan oleh produk pembalut wanita Charm melalui televisi. b. Variabel Mencari Variasi (X2) berpengaruh signifikan terhadap keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm. Dengan nilai regresi 0,714 dan nilai thitung dari mencari variasi = 6,240 dengan tingkat signifikansi 0,000. Dari hasil penelitian variabel mencari variasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan perpindahan merek. Hal ini dapat diartikan konsumen membeli produk lain karena konsumen merasa bosan atas produk yang dikonsumsinya pada masa konsumsi, sehingga konsumen mencari cara atau alternatif lain untuk melepaskan kejenuhan terhadap suatu produk tertentu, yaitu dengan mencari variasi yang berbeda dari produk sebelumnya yang kemungkinan berpindah ke merek lain. c. Variabel Ketersediaan Produk (X4) berpengaruh signifikan terhadap keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm. Dengan nilai regresi 0,365 dan nilai thitung dari
118
ketersediaan produk = 2,101 dengan tingkat signifikansi 0,038. Dari hasil penelitian variabel ketersediaan produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan perpindahan merek. Hal ini dapat diartikan ketersediaan atau stok menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih atau mengganti produk pembalut wanita yang mereka gunakan. Apabila stok dari pembalut yang mereka inginkan tidak tersedia maka kemungkinan mereka akan beralih ke merek pembalut lain dalam hal ini adalah berpindah ke pembalut wanita Charm.
119
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini akan menyajikan hasil kesimpulan yang didapat dari hasil proses uji coba yang telah dilakukan. Uraian kesimpulan hipotesis dari analisis seperti yang disajikan pada bab sebelumnya dan akan diberikan berupa implementasi masukan dan saran, serta informasi keterbatasan yang ada dalam penelitian ini. A. Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan dari data tentang pengaruh iklan TV, mencari variasi, dan ketersediaan produk terhadap keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Variabel iklan TV berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm. Dilihat dari hasil yang dijelaskan pada BAB IV, dapat disimpulkan bahwa iklan TV merupakan variabel tertinggi kedua yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan perpindahan merek. Dapat diartikan bahwa iklan TV juga menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih atau mengganti merek pembalut wanita mereka, dikarenakan konsumen mudah tertarik dan mudah dipengaruhi dengan apa yang ditawarkan di iklan Charm melalui televisi. Semakin sering iklan Charm muncul di televisi semakin tinggi keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm.
120
120
2. Variabel mencari variasi berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm. Dilihat dari hasil yang dijelaskan pada BAB IV, dapat disimpulkan bahwa mencari variasi merupakan variabel yang paling berpengaruh diantara tiga variabel lainnya. Dapat diartikan pula bahwa mencari variasi menjadi hal utama yang menyebabkan konsumen melakukan keputusan perpindahan merek, dalam hal ini yang menyebabkan konsumen berpindah merek dari merek pembalut yang sebelumnya konsumen gunakan ke pembalut Charm. 3. Variabel ketersediaan produk berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm. Dilihat dari hasil yang dijelaskan pada BAB IV, dapat disimpulkan bahwa ketersediaan produk menjadi pertimbangan dalam memutuskan untuk berpindah merek. Dapat dikatakan pula ketersediaan produk pembalut Charm yang selalu ada diberbagai tempat penjualan dibandingkan dengan merek pembalut wanita lainnya membuat konsumen melakukan keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm. 4. Variabel iklan TV, mencari variasi, dan ketersediaan produk berpengaruh secara simultan terhadap keputusan perpindahan merek. Dapat dilihat dari uji F, secara bersama-sama iklan TV, mencari variasi, dan ketersediaan produk mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan perpindahan merek. Dapat disimpulkan bahwa keempat variabel di atas adalah variabel yang dapat mempengaruhi keputusan
121
perpindahan merek yang dilakukan oleh konsumen. Konsumen tetap mempertimbangkan faktor selain kualitas dari sebuah produk, mudah tertarik dengan keunggulan produk pembalut wanita Charm yang diiklankan di televisi, kepribadian konsumen yang suka mencari variasi (variety seeking) dalam penggunaan produk serta selalu tersedianya pembalut
wanita
Charm
diberbagai
tempat
penjualan
dapat
mempengaruhi konsumen untuk berpindah merek. B. Saran Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, dapat diketahui bahwa iklan TV, mencari variasi dan ketersediaan produk berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan perpindahan merek. Maka diajukan saransaran sebagai pelengkap hasil penelitian sebagai berikut: 1. Bagi Perusahaan Perusahaan harus tetap mampu mempertahankan bahkan meningkatkan kualitas dari produknya. Perusahaan yang kurang memperhatikan kualitas produk dikhawatirkan akan menanggung resiko tidak loyalnya konsumen dan akan berdampak jangka panjang bagi pertumbuhan konsumen. Disamping itu iklan yang menarik, kreatif, inovatif yang mampu bersaing dengan iklan lain dapat menguntungkan sebuah perusahaan salah satunya adalah mampu menarik pelanggan baru, bahkan pelanggan yang sudah menggunakan produk pesaing dapat berpindah karena ketertarikannya pada iklan suatu produk, dan pada akhirnya sebuah produk mampu menguasai pasar. Ada hal yang perlu diwaspadai
122
bagi perusahaan yaitu sifat yang dimiliki oleh konsumen itu sendiri dimana mereka memiliki keinginan untuk mencari variasi dari pemakaian sebuah produk bahkan mungkin saja dapat berpindah menjadi konsumen produk pesaing. Dalam hal ini produsen produk pembalut wanita diharapkan
dapat
meningkatkan
kualitas
produknya,
gencar
mempromosikan produk tersebut, menjaga persediaan diberbagai outlet untuk meminimalisir ketidakpuasan konsumen atau memungkinkan konsumen berpindah ke pembalut lain yang diakibatkan karena tidak tersedianya stok pembalut di beberapa tempat penjualan. 2. Untuk Peneliti Mendatang Penelitian ini akan melengkapi wawasan dan pengetahuan mengenai iklan TV, mencari variasi, ketersediaan produk dan keputusan perpindahan merek. Dalam penelitian ini hanya meneliti variabel iklan TV, mencari variasi dan ketersediaan produk sebagai faktor yang mempengaruhi
keputusan
perpindahan
merek.
Oleh
karena
itu
diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat mencari variabel lain yang dapat mempengaruhi keputusan perpindahan merek. Brand switching atau perpindahan merek memiliki makna ganda apakah konsumen tersebut benar-benar meninggalkan atau atau sesekali waktu masih menggunakan merek yang lama.oleh karena itu diharapkan peneliti selanjutnya dapat menjelaskan lebih rinci mengenai perpindahan merek.
123
DAFTAR PUSTAKA
Aaker, David.A, “Manajemen Ekuitas Merek”, Mitra Utama, Jakarta, 1997 Ardani, Millatina, “Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Efek Komunitas dan Daya Tarik Promosi Terhadap Sikap Merek Dan Implikasinya Terhadap Minat Mereferensikan (Studi Kasus Pada Konsumen Pembalut Charm Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang)”, Jurnal UNDIP, Semarang, 2012 Arianto, Dwi Agung Nugroho dan Sri Mulyani, Pengaruh Lingkungan Internal, Lingkungan Eksternal, Respon Emosional Dan Respon Rasional Terhadap Perpindahan Merek”, Jurnal Dinamika Ekonomi & Bisnis Vol. 4 No. 2 Oktober 2007 Augusty, Ferdinand, “Metode Penelitian Manajemen: Pedoman Penelitian untuk Skripsi, Tesis dan Disertasi Ilmu Manajemen”, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2006 Bagus Arianto, Ananditya, “Pengaruh Atribut Produk, Harga, Kebutuhan Mencari Variasi dan Ketidakpuasan Konsumen terhadap Keputusan Perpindahan Merek dari Samsung Galaxy Series di Kota Malang”, Jurnal Universitas Brawijaya, Malang, 2011 Dewanti, Retno, “Analisis Karakteristik Produk Dan Kebutuhan Variasi Produk Dalam Mempengaruhi Perpindahan Merek Air Mineral Vit”, Seminar Nasional Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis 1Untar, Jakarta 15 September 2011 Emelia, Siska, “Pengaruh Atribut Produk, Kepuasan, Dan Variety Seeking Terhadap Brand Switching Konsumen Rinso Ke Merek Lain Di Kota Padang”, Jurnal Universitas Negeri Padang, Padang, 2012 Emiri, Dedi, “Analisi Pengaruh Citra Merek, Ketersediaan Produk, Harga, dan Coverage Terhadap Brand Switching”, Jurnal UNDIP, Semarang, 2011 Gaspersz, Vincent, “Manajemen Kualitas Dalam Industri Jasa”, PT.Gramedia, Jakarta, 2002 Ghozali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19”, Edisi Kelima, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2011 Heizer, Jay dan Barry Render, “Manajemen Operasi”, Jilid 1, Edisi 9, Salemba Empat, Jakarta, 2009
124
124
Isnaeny, Nur Baety, “Pengaruh Ketidakpuasan, Harga Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Perilaku Perpindahan Merek (Studi Pada Konsumen Citra Hand & Body Lotion Di Kabupaten Kebumen)”, Jurnal Manajemen, 2004 Mowen, John C. dan Michael Minor, “Perilaku Konsumen”, Jilid 2, Edisi 5, Erlangga, Jakarta, 2002 Kasali, Rhenald,“Manajemen Periklanan”, Pustaka Grafiti, Jakarta, 1995 Khairani, Nurulia, “Analisis Pengaruh Citra Merek, Ketidakpuasan Konsumen, Iklan, Word of Mouth dan Karakteristik Kategori Produk Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Pada Sabun Pembersih Wajah”, Jurnal UNDIP, Semarang, 2011 Khasanah, Aulia Uswatun dan Rini Kuswati, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perpindahan Merek Pada Produk Smartphone (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta Yang Melakukan Perpindahan Merek Dari Blackberry Ke Non Blackberry)”, halm.5-11, Sancall 2014 Kosidah, Sri, “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Brand Switching pada Kartu Prabayar XL (Studi pada konsumen Pandumedia Reload Service Singosari-Malang)”, Jurnal Sketsa Bisnis Vol. 1 No. 1 Edisi Agustus 2014 Kotler, Philip & Garry Amstrong, “Principles of Marketing”, 14th edition, Pearson Prentice Hall, New Jersey, 2012 ____________ & Kevin Lane Keller, “Principles of Marketing”, 14th edition, Pearson Prentice Hall, New Jersey, 2012 Lee, Monle dan Johnson Carla, “Prinsip-Prinsip Pokok Periklanan Dalam Perspektif Global”, Prenada Media, Jakarta, 2004 Lestari, Mia, “Analisis Faktor –Faktor Yang Mempengaruhi Perpindahan Merek (Brand Switching) Pada Konsumen Biore Facial Foam (Facial Fit-Expert) (Studi Kasus Pada Perempuan Di Daerah Ciputat)”, 2010 Nasution, M. Nur, “Manajemen Jasa Terpadu”, Ghalia Indonesia, Bogor, 2004 Oktariko, Tristiana, “Analisis Pengaruh Kualitas Produk dan Persepsi Harga Terhadap Keputusan Berpindah Merek pada Konsumen Pembalut Wanita Kotex di Semarang”, Jurnal UNDIP, Semarang, 2011.
125
Peter, J. Paul & Jerry C. Olson, “Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran”. Erlangga, Jakarta, 2002 Riduwan, “Metode dan Teknik Menyusun Thesis”, Cetakan Kedua, Alfabeta, Bandung, 2004 Schiffman, Leon G dan Leslie Lazar Kanuk, “Perilaku Konsumen”, Edisi Ketujuh, Indeks, Jakarta, 2007 Shimp, Terence. A., “Advertising, Promotion, & Other Aspects of Integrated Marketing Communications”, 8th edition, South-Western Cengage Learning, 2010 Sudjana, “Metode Statistika”, Tarsito, Bandung, 2005 Sugiyono, “Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”, Penerbit: Alfabeta, 2010 Utama, Andrey Satya, “Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Brand Switching Pada Pengguna Sim Card Telkomsel Ke Three Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta Padang”, Jurnal Tesis Universitas Bung Hatta, Padang, 2012 Van Trijp, Hans C.M., Wayne D. Hoyer and J. Jeffrey Inman, 1996, “Why Switch? Product Category-Level Explanations for True Variety-Seeking Behavior,” Journal of Marketing Research, Vol. 33, August, pp. 281-292. www.charm.co.id www.frontier.co.id/top-brand-barometer-kekuatan-merek.html www.industri.kontan.co.id www.marketing.co.id www.topbrand-award.com
126
LAMPIRAN
I KUESIONER PENELITIAN
Analisis Pengaruh Iklan TV, Mencari Variasi dan Ketersediaan Produk Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Ke Pembalut Wanita Charm (Studi Kasus Pada Pengguna Charm di Tangerang Selatan) Assalamu’alaikum Wr. Wb Responden yang terhormat, Sehubungan dengan adanya penelitian untuk tugas akhir saya, maka dengan ini: Nama
: Arum Setiadi
NIM
: 1110081000074
Fakultas
: Ekonomi dan Bisnis
Universitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Saya mohon kesediaan Ibu/Saudari untuk mengisi kuesioner ini yang telah disediakan sebagai bahan penelitian dan pengumpulan data sejujurnya. Semua informasi yang diterima sebagai hasil dari kuesioner ini bersifat rahasia dan dipergunakan hanya untuk kepentingan akademis. Saya ucapkan terima kasih atas waktu dan kerja sama anda. Wassalamu’alaikum.Wr.Wb
Tangerang, Februari 2015
Arum Setiadi
127
DATA RESPONDEN Kuesioner ini ditujukan untuk para responden yang sebelumnya pernah menggunakan pembalut wanita merek lain kemudian berpindah merek ke pembalut wanita Charm. 1. No. Responden : 2. Usia
:
3. Apakah anda saat ini menggunakan produk pembalut Charm? a. Ya
b. Tidak
4. Apa merek pembalut yang sebelumnya Anda gunakan? a. Softex
c. Hers Protex
b. Laurier
d. Lainnya . . . . .
c. Kotex 5. Lama menggunakan pembalut Charm :
a. < 1 tahun b. 1- 3 tahun c. >3 tahun
6. Uang saku / pendapatan per bulan
: a. < Rp 500.000 b. ≥ Rp 500.000 – Rp 1.000.000 c. > Rp 1.000.000
PETUNJUK PENGISIAN Berikut ini terdapat sejumlah pernyataan dan mohon berikan tanda (√) pada jawaban yang Anda pilih. Adapun makna tanda dalam kolom adalah sebagai berikut : Sangat Tidak Setuju ( STS ) Tidak Setuju
( TS )
Netral
( N )
Setuju
( S )
Sangat Setuju
( SS )
128
Variabel Iklan TV (X1)
No.
INDIKATOR
1
Iklan TV Charm yang sering muncul dapat menarik perhatian pemirsa TV.
2
Durasi iklan TV Charm yang singkat tetap mampu menginformasikan produk dengan baik.
3
Pembalut wanita Charm mampu mencitrakan produknya yang berkualitas melalui iklan TV.
4
Iklan TV Charm mempengaruhi konsumen agar memilih produk pembalut wanita Charm.
5
Iklan TV Charm menyampaikan pesan yang jelas dan mudah dipahami.
6
Iklan TV Charm memiliki kualitas gambar yang baik.
7
Iklan TV Charm mudah diingat karena pemakaian slogan “Anti Kerut Anti Bocor”
8
Iklan TV Charm menggunakan model iklan ( Revalina S. Temat) dapat menarik perhatian konsumen.
9
Suasana dan ilustrasi iklan TV Charm sesuai dengan peristiwa sehari-hari.
10
Iklan TV Charm mampu memperlihatkan kenyamanan produknya saat dipakai.
SS 5
JAWABAN S N TS 4 3 2
129
STS 1
Variabel Mencari Variasi (X2)
No.
INDIKATOR
1
Saya bosan memakai produk pembalut yang sama terusmenerus.
2
Saya suka ingin tahu produk pembalut lainnya.
3
Saya suka mencoba produk pembalut wanita yang belum pernah dicoba.
4
Saya senang mencoba merek pembalut lain yang memunculkan inovasi baru.
SS 5
JAWABAN S N TS 4 3 2
STS 1
SS 5
JAWABAN S N TS 4 3 2
STS 1
Variabel Ketersediaan Produk (X3)
No.
INDIKATOR
1
Letak dan penempatan produk di display mempermudah saya membeli merek pembalut wanita yang saya inginkan.
2
Toko yang berada dekat dengan rumah saya lebih banyak menjual pembalut merek Charm.
3
Stok dari pembalut Charm selalu tersedia di toko tempat saya membeli dibandingkan dengan merek pembalut lain.
4
Pembalut merek Charm mudah ditemukan mulai dari toko kelontong, agen, super market sampai hyper market.
5
Pembalut Charm memiliki varian produk yang lebih lengkap dibandingkan dengan pembalut merek lain.
130
Variabel Keputusan Perpindahan Merek (Y)
No.
INDIKATOR
1
Saya pindah ke pembalut Charm karena karena kualitas dari merek yang sebelumnya saya gunakan lebih rendah.
2
Saya beralih ke pembalut Charm karena harganya relatif lebih murah dari merek yang sebelumnya saya pakai.
3
Saya beralih ke pembalut Charm karena sedang ada potongan harga.
4
Saya beralih ke pembalut Charm karena saya tidak puas dengan merek pembalut sebelumnya.
5
Saya beralih ke pembalut Charm karena merasa tidak nyaman dengan pelayanan di toko.
6
Saya beralih ke pembalut Charm karena mudah didapatkan diberbagai outlet.
7
Saya beralih ke pembalut Charm karena merasa bosan memakai produk yang sama terus-menerus.
8
Saya beralih ke pembalut Charm karena ingin mencari variasi dalam penggunaan pembalut.
9
Saya beralih ke pembalut Charm karena ingin mencoba inovasi produk Charm yang terbaru.
SS 5
JAWABAN ST N TS 4 3 2
131
STS 1
LAMPIRAN
II
Tabel Jawaban Responden Try-Out Kuesioner Penelitian No
Mencari Variasi
Iklan TV
Usia
Ketersediaan Produk
Keputusan Perpindahan Merek
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
2
3
4
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
38
4
5
5
4
4
5
5
5
5
4
1
2
2
1
5
5
5
5
5
4
5
3
4
3
3
5
4
3
2
45
2
2
4
2
3
4
4
2
4
3
1
3
2
1
3
2
3
4
4
2
3
2
4
2
2
4
4
3
3
34
2
2
5
2
2
5
4
2
5
3
2
2
2
3
4
5
4
5
4
4
2
2
4
2
2
3
2
2
4
30
4
4
5
4
3
4
4
4
5
4
3
2
2
1
4
4
3
4
4
4
2
2
4
2
3
4
3
2
5
20
4
5
5
5
5
5
5
3
5
4
3
2
1
2
4
4
4
5
4
4
2
4
4
2
4
4
3
3
6
19
2
2
4
4
2
3
4
2
4
3
2
3
2
2
4
4
4
5
4
3
3
2
3
3
2
2
2
3
7
21
4
5
5
4
4
5
4
3
5
3
2
3
2
1
4
3
3
4
3
3
3
3
4
2
2
4
2
2
8
22
3
2
4
4
3
4
4
3
4
4
2
1
2
3
5
5
5
5
5
4
3
3
4
3
3
4
3
3
9
21
2
2
5
2
2
3
5
2
4
3
3
4
2
4
5
5
3
5
5
1
1
1
3
1
2
3
1
2
10
20
2
2
3
3
2
4
3
2
4
4
2
3
2
2
4
3
3
4
3
3
2
2
4
2
2
4
3
4
11
20
2
2
3
2
2
4
3
4
4
4
2
2
2
2
4
3
2
4
3
2
2
4
4
4
4
4
2
2
12
22
4
4
5
4
3
4
5
3
5
4
3
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
3
4
4
4
4
3
3
13
20
3
5
5
4
4
5
5
4
5
4
4
4
2
4
4
4
4
5
4
4
3
3
4
4
3
3
4
4
14
21
4
4
5
4
5
4
5
4
4
4
2
4
2
3
3
2
4
4
3
2
2
2
4
2
2
2
2
2
15
19
3
4
5
4
3
4
4
4
5
4
3
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
2
4
3
2
4
16
19
4
5
5
5
4
5
4
3
5
4
5
5
4
4
5
5
5
5
4
5
4
5
5
4
4
5
3
4
17
22
2
2
4
2
2
4
3
2
4
2
3
4
2
4
5
5
5
4
5
2
2
4
5
4
4
4
2
2
18
22
4
4
5
4
2
3
4
2
4
4
2
3
4
4
5
5
5
5
4
4
2
4
4
4
4
4
2
4
19
14
4
4
5
4
2
4
4
3
4
3
2
3
2
2
5
4
4
5
4
4
3
3
4
3
3
4
3
4
20
21
3
5
5
3
4
5
4
3
5
4
2
1
1
1
4
2
2
4
3
3
1
2
2
2
2
2
1
1
21
45
4
4
5
5
2
5
5
4
5
4
2
2
1
2
4
5
5
5
5
3
2
3
4
2
2
4
2
3
22
22
4
4
5
5
2
5
4
4
5
4
2
3
2
3
4
3
3
4
4
3
3
4
4
2
2
4
3
2
23
23
4
4
5
4
4
5
5
4
5
5
2
3
2
2
3
2
3
4
3
4
4
2
3
2
2
4
2
3
24
27
4
4
5
4
5
5
4
5
4
5
4
5
3
3
4
4
4
4
3
4
4
3
5
4
5
4
4
3
25
23
4
4
5
4
4
5
5
4
5
4
4
5
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
3
4
5
3
3
3
26
18
3
4
5
4
2
5
4
4
5
4
2
3
2
1
5
4
5
5
5
4
4
2
5
2
2
4
5
2
27
42
4
5
4
5
4
5
5
3
5
4
2
2
3
2
4
3
5
4
4
4
3
3
4
3
3
4
3
4
28
39
3
4
5
4
4
5
4
4
4
4
1
2
2
2
4
3
4
4
4
4
3
3
4
3
3
4
3
3
29
34
4
5
5
5
4
5
4
3
5
4
4
4
4
3
5
4
5
5
5
4
3
3
4
4
3
3
3
4
30
14
4
4
5
4
3
4
4
3
4
3
4
4
3
4
4
4
4
5
5
2
2
2
4
4
4
4
3
2
132
Tabel Hasil Uji Reliabilitas dan Validitas Reliabilitas Iklan TV (X1) Case Processing Summary N
%
Valid Cases
30
100.0
0
.0
30
100.0
a
Excluded Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's
Cronbach's
N of Items
Alpha
Alpha Based on Standardized Items .896
.901
10
Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance
Corrected Item-
Cronbach's
Item Deleted
if Item Deleted
Total
Alpha if Item
Correlation
Deleted
Pernyataan 1
35.67
27.057
.804
.875
Pernyataan 2
35.27
23.926
.858
.870
Pernyataan 3
34.30
30.562
.593
.890
Pernyataan 4
35.20
26.855
.707
.882
Pernyataan 5
35.83
26.833
.631
.889
Pernyataan 6
34.57
29.771
.620
.888
Pernyataan 7
34.77
30.599
.554
.892
Pernyataan 8
35.73
28.133
.610
.889
Pernyataan 9
34.43
31.220
.596
.892
Pernyataan 10
35.23
30.392
.586
.890
133
Validitas Iklan TV (X1) Correlations Pernyataa n1 Pernyataa n1
Pernyataa n2
Pernyataa n3
Pernyataa n4
Pernyataa n5
Pernyataa n6
Pearson Correlatio n Sig. (2tailed) N Pearson Correlatio n Sig. (2tailed) N Pearson Correlatio n Sig. (2tailed) N Pearson Correlatio n Sig. (2tailed) N Pearson Correlatio n Sig. (2tailed) N Pearson Correlatio n
1
Pernyataa n2 .810
**
Pernyataa n3 .617
**
Pernyataa n4 .807
**
Pernyataa n5
Pernyataa n6
**
.401
.517
*
Pernyataa n7 .500
**
Pernyataa n8
Pernyataa n9
**
.432
.510
*
Pernyataa n 10 .478
**
Iklan TV .851
**
.000
.000
.000
.003
.028
.005
.004
.017
.007
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
**
1
.810
.000 30 .617
**
.735
**
.476
**
.503
**
.631
**
.440
*
.905
**
.005
.000
.015
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
**
1
.433
*
.357
.332
**
.344
**
.176
.017
.053
.073
.001
.062
.009
.353
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
*
1
.409
.638
.735
**
.433
.000
.017
30
30
30
**
.357
.409
.003
.000
.053
.025
30
30
30
30
**
.332
.402
*
**
.008
.000
.401
.599
.000
30
**
**
.000
30
.517
.640
.000
.000
**
**
.000
.000
.807
.638
.640
.599
*
.402
*
.564
.424
*
.419
*
.471
.455
*
.493
**
.657
.784
**
**
.025
.028
.020
.021
.011
.006
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
*
1
*
.271
*
.522
**
.462
*
.457
.479
**
.732
**
.003
.010
.011
.148
.007
.000
30
30
30
30
30
30
30
**
1
.241
.522
.534
**
.668
**
.408
*
.689
**
134
Sig. (2tailed) N Pernyataa n7
Pernyataa n8
Pernyataa n9
Pernyataa n 10
Iklan TV
Pearson Correlatio n Sig. (2tailed) N Pearson Correlatio n Sig. (2tailed) N Pearson Correlatio n Sig. (2tailed) N Pearson Correlatio n Sig. (2tailed) N Pearson Correlatio n Sig. (2tailed) N
.028
.000
.073
.028
.003
30
30
30
30
30
.500
**
.476
**
.564
**
.424
*
.462
.200
.002
.000
.025
.000
30
30
30
30
30
30
*
.241
1
.312
.441
*
.320
.094
.015
.085
.000
30
30
.005
.008
.001
.020
.010
.200
30
30
30
30
30
30
30
30
30
**
.344
.419
**
.312
1
.337
.004
.005
.062
.021
.011
.002
.094
30
30
30
30
30
30
30
*
.271
.510
**
.432
*
.503
.631
**
.471
**
.455
*
.457
*
.534
.668
**
.441
30
30
30
30
*
.337
1
.324
.011
.148
.000
.015
.069
30
30
30
30
30
30
30
30
*
.176
*
.320
.007
.015
.353
.006
.007
.025
30
30
30
30
30
30
.851
**
.905
**
.657
**
.493
.784
**
**
.479
.732
**
**
.408
.689
**
**
.000
.009
.440
.702
.000
.000
**
**
**
.069
.017
.478
.660
.625
.649
**
.080
.000
30
30
30
**
.324
1
.085
.000
.080
30
30
30
.625
**
.660
.702
**
.649
**
.653
**
.000 30
30
**
1
.653
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
135
Reliabilitas Mencari Variasi (X2)
Case Processing Summary N
%
Valid Cases
30
100.0
0
.0
30
100.0
a
Excluded Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's
Cronbach's
N of Items
Alpha
Alpha Based on Standardized Items .872
.873
4
Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance
Corrected Item-
Cronbach's
Item Deleted
if Item Deleted
Total
Alpha if Item
Correlation
Deleted
Pernyataan 11
8.07
7.651
.729
.836
Pernyataan 12
7.53
6.947
.776
.816
Pernyataan 13
8.20
8.234
.678
.856
Pernyataan 14
8.00
7.034
.735
.834
136
Validitas Mencari Variasi (X2)
Correlations Pernyataan 11 Pearson Correlation Pernyataan 11
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Pernyataan 13
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
Pernyataan 14
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
Mencari Variasi
1
Sig. (2-tailed) N
Pernyataan 12
Pernyataan 12
Sig. (2-tailed) N
30 .705
**
Pernyataan 13
.705
**
.536
Mencari Variasi
.646
**
.848
**
.000
.002
.000
.000
30
30
30
30
1
**
**
.000 30
30
**
**
.536
Pernyataan 14 **
.639
.639
.652
.885
**
.000
.000
.000
30
30
30
1
**
.614
.807
**
.002
.000
.000
.000
30
30
30
30
30
**
**
**
1
.646
.652
.614
.864
**
.000
.000
.000
30
30
30
30
30
**
**
**
**
1
.848
.885
.807
.000
.864
.000
.000
.000
.000
30
30
30
30
30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
137
Reliabilitas Ketersediaan Produk (X3) Case Processing Summary N
%
Valid Cases
30
100.0
0
.0
30
100.0
a
Excluded Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's
Cronbach's
Alpha
Alpha Based on
N of Items
Standardized Items .875
.890
5
Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance
Corrected Item-
Cronbach's
Item Deleted
if Item Deleted
Total
Alpha if Item
Correlation
Deleted
Pernyataan 15
16.27
7.237
.723
.850
Pernyataan 16
16.67
5.264
.814
.826
Pernyataan 17
16.53
6.120
.677
.860
Pernyataan 18
15.93
7.720
.711
.860
Pernyataan 19
16.47
6.602
.741
.839
138
Validitas Ketersediaan Produk (X3)
Correlations Pernyataan 15 Pernyataan 16
Pernyataan 17
Pernyataan 18
Pernyataan 19
Ketersediaan Produk
Pearson Correlation Pernyataan 15
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
Pernyataan 16
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
Pernyataan 17
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
Pernyataan 18
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
Pernyataan 19
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
Ketersediaan Produk
1
Sig. (2-tailed) N
30 .748
**
.748
**
.002
.000
30
30
30
30
1
**
**
**
30
**
**
.633
.633
.000
30
30
30
1
**
**
30
30
30
**
**
**
.529
.529
.000
30
30
1
**
.000
.003
30
30
30
30
**
**
**
**
.614
.614
.003
.002
.652
.652
.000
.000
.696
.696
.000
.003
.609
.609
**
.003
30
.535
.535
**
.000
.000
.523
.523
**
.640
.000
.640
30 1
.808
**
.000 30 .907
**
.000 30 .817
**
.000 30 .786
**
.000 30 .838
**
.000
.000
.000
.000
30
30
30
30
30
30
**
**
**
**
**
1
.808
.907
.817
.786
.000
.838
.000
.000
.000
.000
.000
30
30
30
30
30
30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
139
Reliabilitas Keputusan Perpindahan Merek (Y) Case Processing Summary N
%
Valid Cases
30
100.0
0
.0
30
100.0
a
Excluded Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's
Cronbach's
Alpha
Alpha Based on
N of Items
Standardized Items .840
.843
9
Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance
Corrected Item-
Cronbach's
Item Deleted
if Item Deleted
Total
Alpha if Item
Correlation
Deleted
Pernyataan 20
24.73
21.995
.577
.821
Pernyataan 21
25.30
21.459
.600
.818
Pernyataan 22
25.27
22.202
.578
.821
Pernyataan 23
24.20
24.028
.554
.826
Pernyataan 24
25.30
22.010
.561
.823
Pernyataan 25
25.13
21.775
.564
.823
Pernyataan 26
24.47
23.499
.522
.827
Pernyataan 27
25.40
22.593
.521
.827
Pernyataan 28
25.27
22.892
.520
.827
140
Validitas Keputusan Perpindahan Merek (Y) Correlations Pernyataan 20 Pernyataan 20
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
Pernyataan 21
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
Pernyataan 22
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
Pernyataan 23
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
Pernyataan 24
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
Pernyataan 23
Pernyataan 24
Pernyataan 25
Pernyataan 26
Pernyataan 27
*
.220
.273
.301
.293
.416
.000
.031
.243
.145
.106
.116
.022
.002
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
**
1
.285
.310
.301
.285
.385
.127
.096
.106
.127
.036
.000
.021
.000
30
30
30
30
30
30
30
*
.082
.377
.601
.601
**
.000
.395
30
30
30
*
.285
1
.031
.127
30
30
.220
.310
.243
.096
.010
30
30
30
.273
.301
.145 30
.395
.463
**
.498
**
.585
**
.438
*
.604
*
**
Pernyataan 28
Keputusan Perpindahan Merek
Pernyataan 22
1
Pernyataan 21
.542
**
.420
.689
*
.713
*
.686
**
**
**
.010
.005
.001
.015
.668
.040
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
**
1
.322
.329
**
.234
.083
.076
.001
.001
.213
.000
30
30
30
30
30
30
30
**
.322
1
**
.208
.267
.352
.106
.005
.083
.000
.271
.154
.057
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
.463
.498
30
.739
.593
**
.563
.635
.678
141
**
**
Pernyataan 25
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
Pernyataan 26
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
Pernyataan 27
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
Pernyataan 28
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
Keputusan Perpindahan Merek
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
**
.329
.127
.001
.076
.000
30
30
30
30
30
.293
.385
**
.116
.036
.015
30
30
30
**
.082
.022
.000
30
30
.301
.285
.106
.416
.542
*
**
.604
.420
*
*
.585
**
.286
.137
.306
.126
.000
30
30
30
30
30
.208
.278
1
**
.247
.001
.271
.137
.009
.189
.000
30
30
30
30
30
30
30
**
.267
.193
**
1
.306
.668
.001
.154
.306
.009
30
30
30
30
30
*
.234
.352
.286
.377
.593
.563
.468
.468
30
30
.247
.306
1
.213
.057
.126
.189
.100
30
30
30
30
30
30
30
30
**
.686
**
.635
**
.678
**
.684
**
**
30
.040
.713
.641
**
.000
.021
**
.623
.100
.002
.689
**
.193
*
1
.684
.278
.438
.739
.623
**
.641
**
.634
**
.000 30
30
**
1
.634
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
142
LAMPIRAN
III
Karakteristik Responden
No
Usia
Saat ini menggunakan charm
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
36 33 40 24 25 43 19 17 33 40 40 21 21 21 21 22 19 20 23 32 29 21 42 31 28 22 32 30 20 22 24
Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Pembalut yang digunakan sebelumnya Kotex Hers Protex Softex Laurier Laurier Softex Laurier Laurier Softex Kotex Laurier Kotex Kotex Hers Protex Softex Laurier Laurier Laurier Hers Protex Laurier Hers Protex Lainnya Laurier Laurier Hers Protex Hers Protex Laurier Softex Softex Softex Softex
Lama penggunaan > 3 tahun > 3 tahun > 3 tahun 1 - 3 tahun > 3 tahun > 3 tahun < 1 tahun < 1 tahun 1 - 3 tahun > 3 tahun 1 - 3 tahun < 1 tahun 1 - 3 tahun < 1 tahun < 1 tahun 1 - 3 tahun < 1 tahun < 1 tahun < 1 tahun 1 - 3 tahun 1 - 3 tahun 1 - 3 tahun 1 - 3 tahun 1 - 3 tahun > 3 tahun > 3 tahun > 3 tahun > 3 tahun 1 - 3 tahun > 3 tahun > 3 tahun
Uang saku/ pendapatan perbulan > Rp 1.000.000 > Rp 1.000.000 > Rp 1.000.000 Rp 500.000 - Rp 1.000.000 Rp 500.000 - Rp 1.000.000 > Rp 1.000.000 < Rp 500.000 < Rp 500.000 > Rp 1.000.000 > Rp 1.000.000 > Rp 1.000.000 Rp 500.000 - Rp 1.000.000 Rp 500.000 - Rp 1.000.000 < Rp 500.000 Rp 500.000 - Rp 1.000.000 Rp 500.000 - Rp 1.000.000 < Rp 500.000 Rp 500.000 - Rp 1.000.000 Rp 500.000 - Rp 1.000.000 > Rp 1.000.000 Rp 500.000 - Rp 1.000.000 Rp 500.000 - Rp 1.000.000 > Rp 1.000.000 > Rp 1.000.000 Rp 500.000 - Rp 1.000.000 < Rp 500.000 Rp 500.000 - Rp 1.000.000 Rp 500.000 - Rp 1.000.000 < Rp 500.000 Rp 500.000 - Rp 1.000.000 Rp 500.000 - Rp 1.000.000
143
32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69
31 29 19 22 22 23 32 45 22 42 27 23 28 42 39 23 24 16 24 20 20 20 18 19 21 20 22 18 16 15 35 19 27 17 28 21 29 21
Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Hers Protex Softex Hers Protex Lainnya Softex Kotex Hers Protex Softex Laurier Laurier Softex Softex Laurier Softex Kotex Laurier Laurier Kotex Softex Laurier Laurier Softex Kotex Laurier Kotex Kotex Hers Protex Kotex Laurier Kotex Laurier Hers Protex Laurier Softex Softex Kotex Laurier Laurier
< 1 tahun < 1 tahun 1 - 3 tahun > 3 tahun 1 - 3 tahun < 1 tahun 1 - 3 tahun > 3 tahun < 1 tahun > 3 tahun < 1 tahun < 1 tahun 1 - 3 tahun > 3 tahun > 3 tahun 1 - 3 tahun 1 - 3 tahun < 1 tahun < 1 tahun < 1 tahun 1 - 3 tahun < 1 tahun < 1 tahun 1 - 3 tahun < 1 tahun 1 - 3 tahun > 3 tahun < 1 tahun < 1 tahun < 1 tahun 1 - 3 tahun < 1 tahun 1 - 3 tahun < 1 tahun 1 - 3 tahun < 1 tahun < 1 tahun 1 - 3 tahun
> Rp 1.000.000 > Rp 1.000.000 < Rp 500.000 < Rp 500.000 Rp 500.000 - Rp 1.000.000 > Rp 1.000.000 > Rp 1.000.000 > Rp 1.000.000 Rp 500.000 - Rp 1.000.000 > Rp 1.000.000 > Rp 1.000.000 > Rp 1.000.000 Rp 500.000 - Rp 1.000.000 > Rp 1.000.000 > Rp 1.000.000 < Rp 500.000 Rp 500.000 - Rp 1.000.000 < Rp 500.000 > Rp 1.000.000 Rp 500.000 - Rp 1.000.000 Rp 500.000 - Rp 1.000.000 Rp 500.000 - Rp 1.000.000 < Rp 500.000 < Rp 500.000 Rp 500.000 - Rp 1.000.000 Rp 500.000 - Rp 1.000.000 Rp 500.000 - Rp 1.000.000 < Rp 500.000 < Rp 500.000 < Rp 500.000 > Rp 1.000.000 Rp 500.000 - Rp 1.000.000 Rp 500.000 - Rp 1.000.000 < Rp 500.000 > Rp 1.000.000 < Rp 500.000 > Rp 1.000.000 < Rp 500.000
144
70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
42 31 21 21 21 22 19 20 23 32 40 16 18 20 31 43 34 23 33 24 32 23 37 24 34 37 17 25 29 21 30
Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Lainnya Hers Protex Laurier Softex Laurier Softex Kotex Laurier Laurier Kotex Laurier Kotex Hers Protex Laurier Kotex Softex Laurier Laurier Laurier Hers Protex Softex Laurier Kotex Hers Protex Lainnya Kotex Hers Protex Softex Softex Laurier Lainnya
> 3 tahun 1 - 3 tahun < 1 tahun 1 - 3 tahun 1 - 3 tahun 1 - 3 tahun < 1 tahun < 1 tahun 1 - 3 tahun 1 - 3 tahun > 3 tahun < 1 tahun < 1 tahun 1 - 3 tahun 1 - 3 tahun > 3 tahun > 3 tahun < 1 tahun 1 - 3 tahun 1 - 3 tahun > 3 tahun 1 - 3 tahun > 3 tahun 1 - 3 tahun > 3 tahun > 3 tahun 1 - 3 tahun < 1 tahun < 1 tahun < 1 tahun > 3 tahun
> Rp 1.000.000 > Rp 1.000.000 Rp 500.000 - Rp 1.000.000 Rp 500.000 - Rp 1.000.000 < Rp 500.000 Rp 500.000 - Rp 1.000.000 < Rp 500.000 < Rp 500.000 Rp 500.000 - Rp 1.000.000 > Rp 1.000.000 > Rp 1.000.000 < Rp 500.000 < Rp 500.000 < Rp 500.000 > Rp 1.000.000 > Rp 1.000.000 > Rp 1.000.000 Rp 500.000 - Rp 1.000.000 > Rp 1.000.000 > Rp 1.000.000 > Rp 1.000.000 > Rp 1.000.000 > Rp 1.000.000 Rp 500.000 - Rp 1.000.000 > Rp 1.000.000 > Rp 1.000.000 < Rp 500.000 Rp 500.000 - Rp 1.000.000 > Rp 1.000.000 Rp 500.000 - Rp 1.000.000 > Rp 1.000.000
145
LAMPIRAN
IV
Tabel Hasil Kuesioner 100 Responden Mencari Variasi
Iklan TV
No
Ketersediaan Produk
Perpindahan Merek
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
2
3
4
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
4
3
3
3
3
3
4
2
4
3
2
3
3
3
4
4
4
4
4
2
2
4
4
2
2
3
4
3
2
3
4
5
3
4
3
4
2
4
3
4
2
3
1
4
4
5
5
5
4
4
5
5
4
3
5
5
3
3
4
4
4
2
4
3
4
4
3
5
2
4
4
4
4
4
5
4
4
2
4
3
4
2
2
3
3
4
4
3
4
3
3
5
4
5
3
5
4
2
1
2
2
3
3
4
4
3
1
2
4
3
2
2
3
3
2
5
4
3
3
2
4
3
3
3
4
3
3
2
2
2
3
5
4
4
3
4
1
2
3
3
2
3
4
2
6
2
3
3
2
3
4
3
3
4
4
2
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
2
3
4
4
4
7
2
4
3
4
4
3
5
4
4
4
3
3
3
4
5
3
4
4
4
4
3
3
4
3
2
4
3
4
8
2
4
3
4
3
3
5
4
3
4
3
3
4
4
4
3
3
3
3
2
2
2
3
3
2
3
5
4
9
4
5
5
3
5
5
5
4
5
5
3
4
3
4
3
4
4
5
4
4
4
4
5
4
5
4
4
4
10
2
4
3
3
4
3
4
3
4
4
3
3
3
4
3
2
3
4
4
5
4
5
5
4
4
3
5
4
11
4
4
5
4
5
5
5
5
4
5
2
3
2
2
5
5
5
5
4
4
4
3
3
2
2
3
3
2
12
2
2
3
3
4
4
4
4
3
4
5
5
4
5
4
3
4
5
5
3
3
3
4
3
5
4
4
4
13
2
2
2
2
4
4
4
4
3
3
4
4
4
5
4
5
4
5
3
4
2
2
3
3
3
2
3
3
14
4
4
4
4
4
5
4
3
4
4
4
4
4
5
4
4
3
4
4
5
4
3
4
5
4
5
5
5
15
4
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
5
4
5
4
4
3
3
4
4
3
2
3
3
4
3
4
3
16
2
3
2
2
4
4
3
3
4
4
4
5
5
5
4
4
4
5
5
3
3
2
2
3
4
2
3
3
17
4
4
5
4
4
5
5
3
3
4
5
5
5
5
4
3
3
5
3
3
3
4
5
4
4
4
4
5
18
3
3
2
3
4
4
4
3
4
4
3
3
4
4
5
5
5
5
5
4
3
3
5
4
4
4
5
4
19
2
2
2
2
4
4
3
2
3
3
3
4
4
4
5
5
4
5
5
1
1
2
4
3
3
3
2
3
20
2
3
2
2
3
3
4
2
4
4
2
3
2
2
4
3
3
4
3
3
2
3
3
2
2
3
3
2
21
3
5
3
4
4
4
5
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
3
5
4
22
4
4
4
4
4
4
3
5
4
5
3
3
2
2
5
3
5
3
4
2
2
4
2
3
4
3
4
2
23
3
4
3
3
4
4
3
4
5
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
5
5
3
4
4
4
5
4
4
24
3
5
3
4
4
5
5
4
4
4
2
2
1
2
5
5
5
4
4
4
4
3
4
3
4
5
4
3
25
3
5
3
4
4
4
5
5
4
5
4
4
4
5
5
4
5
4
4
5
5
3
3
4
3
4
4
5
26
4
5
4
4
4
5
5
5
5
4
2
1
2
1
5
4
5
5
5
4
5
2
2
2
4
2
2
1
27
3
3
4
3
4
4
4
5
4
5
2
1
4
1
5
4
5
2
3
2
3
3
2
2
4
5
2
1
28
3
5
4
4
3
4
4
3
4
4
2
2
2
3
4
4
5
5
4
4
2
2
4
2
4
2
2
3
29
4
3
4
4
5
4
5
5
5
4
2
3
2
2
4
4
4
4
3
5
2
3
5
2
4
2
2
2
30
3
5
4
5
5
5
5
4
5
4
4
3
2
2
4
2
3
4
4
4
2
2
4
4
4
2
2
2
31
3
3
4
4
3
4
4
3
3
4
2
2
3
2
4
3
4
4
4
3
3
3
2
2
3
2
2
2
32
3
4
4
4
4
5
5
4
5
4
2
2
3
2
5
4
5
3
3
3
3
3
5
2
4
5
2
2
146
33
3
4
3
4
4
4
4
3
3
4
3
2
1
3
5
5
5
5
5
4
3
3
4
3
4
2
3
3
34
3
4
5
4
5
5
4
3
4
4
2
3
4
4
5
4
5
5
3
1
1
3
4
2
3
2
1
4
35
3
4
3
3
4
4
3
2
3
4
2
2
2
2
4
3
5
3
3
3
2
4
3
2
4
3
2
2
36
4
4
3
3
4
5
3
4
4
4
2
2
2
2
4
3
4
3
2
2
2
2
2
2
4
2
4
2
37
3
3
4
4
5
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
38
4
3
4
4
4
4
4
3
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
5
4
4
5
3
4
4
39
3
3
4
4
5
4
5
4
4
4
3
2
4
3
4
4
4
2
4
2
2
2
4
3
4
2
2
3
40
4
3
3
4
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
5
3
2
4
41
3
5
4
4
5
4
4
4
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
5
5
4
5
4
5
5
5
4
4
42
3
4
3
5
5
5
3
3
4
4
5
3
4
4
5
5
5
5
5
2
2
4
4
5
5
2
4
4
43
3
3
4
4
3
4
4
2
3
4
2
2
2
2
5
4
5
3
3
1
1
3
4
2
3
2
1
2
44
4
4
3
3
4
4
4
2
4
4
4
3
2
2
4
3
4
3
2
1
1
3
4
4
3
2
1
2
45
4
5
4
5
5
5
5
4
5
5
1
2
1
3
4
3
5
3
3
4
2
3
4
1
4
2
4
3
46
3
5
4
3
4
4
4
2
4
5
2
2
4
2
5
5
5
4
3
5
1
3
5
2
5
4
2
2
47
3
5
4
4
5
4
4
3
5
5
4
3
2
3
4
2
3
4
3
4
2
3
4
4
4
2
2
3
48
4
3
4
4
4
4
3
4
4
5
1
1
3
3
5
3
5
4
4
2
2
3
5
1
5
4
1
3
49
3
3
4
3
4
4
4
4
4
5
2
2
1
2
5
4
5
3
3
2
2
3
5
2
4
5
2
2
50
3
3
4
4
4
4
5
3
5
4
1
2
1
3
5
5
5
5
3
2
3
3
4
1
4
2
3
3
51
3
4
5
4
5
5
5
4
5
5
2
3
4
4
5
4
5
5
3
2
2
4
4
2
3
2
2
4
52
2
4
4
3
4
4
3
4
4
5
2
2
3
2
4
3
5
3
3
2
2
4
3
2
4
3
2
2
53
4
4
3
3
4
4
4
3
4
5
2
2
2
2
4
3
4
3
2
2
2
2
2
2
4
3
2
2
54
3
4
4
4
5
4
5
4
5
5
4
4
4
4
4
4
5
5
3
2
1
4
4
4
5
5
3
4
55
3
4
4
3
5
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
5
2
4
4
56
3
4
4
5
4
4
4
4
5
4
3
2
4
3
5
3
5
2
4
2
2
2
4
3
4
3
1
3
57
4
4
3
4
5
4
4
3
5
5
4
3
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
4
2
4
4
58
4
4
4
3
5
4
4
3
5
5
2
1
4
2
5
5
5
4
4
2
4
3
4
2
3
5
2
2
59
4
3
4
3
4
4
4
3
4
5
2
3
4
4
5
4
5
2
3
1
2
3
4
2
5
5
2
4
60
3
5
4
4
5
4
4
4
5
4
2
2
3
3
4
4
5
5
3
4
1
2
4
2
4
2
1
3
61
3
3
3
3
4
4
4
4
5
4
2
1
2
2
4
3
4
4
3
2
2
2
3
2
3
4
4
2
62
4
4
4
4
5
5
4
3
5
4
5
4
4
4
4
3
3
4
3
4
4
4
5
5
5
4
4
4
63
4
4
5
4
5
5
5
5
4
5
3
2
3
2
4
4
4
5
5
4
3
3
4
3
4
3
4
2
64
4
4
4
5
5
5
5
4
4
4
5
5
4
4
5
5
5
5
4
2
2
3
4
5
4
2
3
4
65
3
4
4
3
4
5
4
4
4
5
2
2
2
3
5
5
5
5
4
4
4
4
4
2
5
4
5
3
66
4
5
5
4
4
5
5
5
4
5
3
2
2
3
4
5
5
5
4
5
4
4
5
3
5
5
5
3
67
3
3
4
3
4
4
4
4
5
4
3
2
2
2
4
4
4
4
4
2
3
3
4
3
4
4
3
2
68
3
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
3
4
4
3
3
4
3
4
3
3
4
4
5
5
5
4
69
3
4
4
3
4
4
4
3
4
4
3
2
3
3
4
5
5
5
5
4
3
4
5
3
5
4
5
3
70
3
3
5
4
4
5
4
5
4
4
2
2
2
3
4
3
3
4
3
3
2
4
3
2
3
2
4
3
147
71
4
4
4
4
5
5
5
3
5
5
3
2
2
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
3
3
4
4
3
72
4
4
4
4
5
5
5
4
5
5
5
4
4
5
5
4
4
5
4
3
3
4
5
5
4
4
5
5
73
3
4
3
4
5
5
5
4
5
5
2
2
1
2
4
4
4
4
3
4
4
3
4
2
4
4
4
2
74
3
3
4
3
4
5
5
3
5
4
2
2
2
3
5
4
5
5
4
4
5
4
5
2
5
4
4
3
75
4
4
4
5
5
5
5
4
4
5
5
4
5
5
4
3
5
3
4
4
4
3
5
5
5
3
5
5
76
3
4
4
4
5
5
5
4
4
5
2
2
1
2
3
3
4
3
4
4
4
3
5
2
4
4
5
2
77
4
4
5
5
5
5
4
5
5
4
3
2
2
2
4
4
5
5
4
4
4
3
5
3
5
4
5
2
78
3
4
4
4
4
5
5
5
4
4
4
4
4
5
4
4
4
5
5
4
3
4
5
4
5
4
4
5
79
4
5
5
4
5
5
5
4
5
5
4
4
3
4
3
3
4
4
3
4
3
3
4
4
4
3
4
4
80
3
4
4
3
4
5
5
5
4
4
5
5
4
5
4
5
5
5
3
2
2
3
4
5
3
3
4
5
81
3
4
3
3
4
4
4
4
5
5
2
2
2
2
4
2
3
4
3
4
3
3
4
2
4
4
4
2
82
5
4
5
5
5
5
5
4
4
5
3
2
2
2
4
3
4
4
3
2
3
3
4
3
4
4
4
2
83
4
5
5
5
5
5
4
4
5
5
3
2
2
2
5
4
5
3
4
4
2
2
3
3
4
3
4
2
84
4
5
5
5
5
5
5
4
4
5
1
3
2
2
5
5
4
5
4
5
3
4
5
1
5
3
4
2
85
4
3
4
4
5
4
4
4
5
5
4
4
5
4
5
4
5
5
4
4
2
3
4
4
4
3
4
4
86
3
3
5
4
4
5
5
4
4
5
2
1
1
1
3
2
2
4
3
2
2
2
3
2
4
3
3
3
87
4
5
4
5
5
5
5
4
5
5
2
2
1
2
4
5
5
5
5
2
2
3
3
2
2
4
4
3
88
4
5
4
2
4
5
5
4
4
5
2
3
2
3
4
3
3
4
4
3
3
3
4
2
3
3
4
2
89
4
4
4
5
5
5
5
4
5
5
2
3
2
2
3
2
3
4
4
3
3
2
3
2
3
4
2
3
90
4
4
4
5
4
5
5
5
5
4
4
5
3
3
5
4
4
5
4
4
5
4
3
4
5
4
4
3
91
4
4
4
4
5
5
5
4
5
5
4
5
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
3
3
92
3
4
4
4
4
5
5
5
4
5
2
3
2
1
5
4
5
5
4
4
5
4
5
3
3
4
4
3
93
4
5
5
4
5
4
5
4
5
5
2
2
3
2
4
3
5
4
4
4
3
3
4
3
3
4
3
4
94
3
4
4
4
4
5
5
4
4
4
1
2
2
2
4
3
4
4
3
3
3
3
4
3
3
4
3
3
95
4
5
5
4
4
5
5
4
4
5
4
4
4
3
4
4
5
5
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
96
4
4
4
3
4
5
4
5
4
4
4
4
3
4
3
3
4
4
5
2
2
2
3
4
3
4
3
2
97
2
3
3
3
3
3
4
4
3
3
4
5
4
5
4
5
5
5
4
4
4
4
5
5
5
4
4
5
98
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
4
5
5
4
4
4
4
5
5
5
4
5
4
4
99
2
4
3
3
4
4
4
4
4
3
2
3
2
2
5
5
5
5
5
4
4
3
3
2
3
4
3
2
100
5
5
5
5
4
5
5
4
5
5
4
4
4
5
4
5
5
5
5
5
4
4
3
4
3
4
5
5
148
LAMPIRAN
V
Tabel Hasil Olah Regresi dengan SPSS 21
Variables Entered/Removed Model
Variables
Variables
Entered
Removed
Ketersediaan 1
a
Method
. Enter
Produk, Iklan TV, Mencari Variasi
b
a. Dependent Variable: Keputusan Perpindahan Merek b. All requested variables entered. Coefficient Correlations Model
a
Ketersediaan
Iklan TV
Mencari Variasi
Produk
Correlations
Ketersediaan Produk
1.000
-.037
-.162
Iklan TV
-.037
1.000
.018
Mencari Variasi
-.162
.018
1.000
.030
-.001
-.003
Iklan TV
-.001
.009
.000
Mencari Variasi
-.003
.000
.013
1 Ketersediaan Produk Covariances
a. Dependent Variable: Keputusan Perpindahan Merek Collinearity Diagnostics
a
Variance Proportions Model
1
Dimension
Eigenvalue
Condition Index
(Constant)
Iklan TV
Mencari
Ketersediaan
Variasi
Produk
1
3.904
1.000
.00
.00
.01
.00
2
.076
7.149
.01
.02
.97
.01
3
.015
16.310
.00
.39
.02
.64
4
.005
27.392
.99
.59
.01
.34
a. Dependent Variable: Keputusan Perpindahan Merek
149
Residuals Statistics Minimum Predicted Value
Maximum
a
Mean
Std. Deviation
N
23.29
37.90
30.04
3.455
100
-1.954
2.274
.000
1.000
100
.506
1.517
.881
.211
100
23.22
37.74
30.05
3.470
100
-10.638
11.525
.000
4.458
100
Std. Residual
-2.350
2.546
.000
.985
100
Stud. Residual
-2.368
2.616
-.001
1.007
100
-10.801
12.173
-.006
4.661
100
-2.427
2.701
.000
1.016
100
Mahal. Distance
.249
10.119
2.970
1.897
100
Cook's Distance
.000
.107
.011
.019
100
Centered Leverage Value
.003
.102
.030
.019
100
Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual
Deleted Residual Stud. Deleted Residual
a. Dependent Variable: Keputusan Perpindahan Merek
150