BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Industri telekomunikasi seluler adalah industri yang bergerak dibidang jasa dan saat ini menjadi industri yang paling berkembang dalam 10 tahun terakhir di Indonesia
khususnya
telekomunkasi
seluler
yang
berbasis
GSM.
Industri
telekomunikasi seluler GSM di Indonesia semakin berkembang dan persaingan dalam bisnis ini semakin ketat, tidak hanya dalam persaingan harga saja tetapi coverage, kualitas servis ataupun nilai tambah dari servis yang diberikan operator seluler dan ketatnya persaingan industri ini terlihat dari penurunan dan peningkatan pertumbuhan jumlah
pelanggan
masing-masing
operator
seluler,
karena
mereka
saling
memperebutkan pelanggan baru untuk menggunakan produk mereka. Dalam periode tahun 2004 s/d 2007 perubahan dalam industri telekomunikasi seluler GSM sangat signifikan, terlihat dari jumlah pemain, layanan yang diberikan, fitur, harga serta coverage yang ditawarkan membuat persaingan semakin ketat dalam industri telekomunikasi dan pada masa itu merupakan masa dinamis serta pada timeline tahun 2004-2007 ketersediaan data mudah didapatkan. Perkembangan dalam Industri telekomunikasi seluler GSM dapat dilihat dari pertumbuhan jumlah pelanggan hamper seluruh operator seluler GSM di Indonesia (Grafik 1.1).
1
2
Jumlah Pelanggan Seluruh Operator Seluler GSM Indonesia 2.0
100 12.2
Jumlah Pelanggan (Juta)
90 80
12.8
70
12.7
60
9.5
7.0
40 30
3.8
1.2 1.9 3.3
1.7 3.6 6.0
2001
2002
2.9 6.0
XL Indosat 47.8
35.6
Telkomsel
24.3 16.3
9.6
2003
16.7
14.5
9.8
20
0
HCPT NTS
50
10
24.5
2004
2005
2006
2007
Tahun
Sumber: Laporan Tahunan Operator. Grafik 1.1 Jumlah Pelanggan Seluruh Operator Seluler GSM Indonesia
Industri telekomunikasi seluler juga merupakan layanan telekomunikasi di Indonesia dengan jumlah pelanggan lebih banyak dibandingkan layanan telepon tetap, hal ini dapat terlihat pada Grafik 1.2 dari tahun 1996 – 2004 dimana konsumen telepon seluler terus mengalami pertumbuhan dikarenakan telepon seluler menjadi suatu kebutuhan primer bagi setiap orang untuk menunjang kegiatan sehari-hari dalam berkomunikasi.
3
Konsumen Total (Industri Telekomunikasi Indonesia)
Jumlah Pelanggan (dalam jutaan)
45 40 35 30 25
Seluler
20
Telepon Tetap
15 10 5 0 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 Tahun
Sumber: BRTI (diolah). Grafik 1.2 Konsumen Total (Industri Telekomunikasi Indonesia)
Pada tahun 2004 s/d 2007 industri telekomunikasi seluler di Indonesia terdapat beberapa perusahaan yang memberikan layanan telekomunikasi seluler yang berbasis GSM antara lain : 1. PT. Indosat Tbk. 2. PT. Telkomsel 3. PT. Excelcomindo Pratama Tbk. 4. PT. Hutchison CP Telecommunications 5. PT. Natrindo Telepon Seluler
4
Perusahaan diatas sebagian merupakan pemain senior dalam industri telekomunikasi yang sampai sekarang masih dapat bertahan dalam industri ini dengan strategi bisnisnya masing-masing. Banyaknya perusahaan telekomunikasi ditanggapi oleh pemerintah yang diwakili oleh Departemen Telekomunikasi dan Informasi menyatakan bahwa pemerintah akan menyerahkan sepenuhnya diserahkan kepada mekanisme pasar sehingga hanya operator yang memberikan layanan terbaik yang mampu bertahan. Dengan adanya pernyataan seperti itu membuat perusahaan telekomunikasi harus selalu memikirkan cara dan strategi agar dapat bertahan dan berkembang.
1.2. Rumusan Permasalahan Dalam industri telekomunikasi seluler GSM di Indonesia permasalahan yang yang dihadapi operator penyedia layanan telekomunikasi seluler GSM seiring dengan perkembangan teknologi telekomunikasi adalah strategi bisnis yang sesuai agar dapat menghadapi persaingan. Secara umum case study ini ingin mencoba menjawab permasalahan: 1. Faktor
lingkungan
apakah
yang
mempengaruhi
(menghambat
dan
mendorong) industri telekomunikasi seluler GSM di Indonesia? 2. Bagaimana kondisi persaingan industri telekomunikasi seluler GSM di Indonesia? 3. Business model dan strategi bisnis apakah yang sesuai dalam menghadapi persaingan industri telekomunikasi seluler GSM di Indonesia?
5
1.3. Tujuan dan Manfaat 1.3.1.
Tujuan Tujuan dari penulisan case study ini adalah: 1. Mengetahui
faktor
lingkungan
yang
mempengaruhi
(menghambat dan mendorong) dalam industri telekomunikasi yang berbasis GSM di Indonesia. 2. Memberikan gambaran tentang kondisi persaingan dalam industri telekomunikasi yang berbasis GSM di Indonesia. 3. Mengetahui business model dan strategi bisnis yang sesuai dalam menghadapi persaingan industri telekomunikasi seluler GSM di Indonesia.
1.3.2.
Manfaat Manfaat dari penulisan case study ini antara lain: 1. Memberikan rekomendasi strategi untuk dapat menghadapi persaingan industri pada umumnya dan khususnya dalam industri telekomunikasi seluler GSM. 2. Dapat
memberikan
dan
menambah
wawasan
ilmu
pengetahuan penulis dan pembaca tentang strategi dalam menghadapi persaingan dalam industri telekomunikasi seluler GSM.
6
1.4. Ruang Lingkup Berdasarkan permasalahan yang dapat diidentifikasikan di atas, perlu ditentukan batasan ruang lingkup atas rencana penulisan case study ini. Ruang lingkup penulisan case study ini difokuskan pada persaingan dalam industri telekomunikasi serta dalam batasan layanan telekomunikasi seluler yang berbasis GSM dalam jangka waktu tahun 2004 sampai dengan tahun 2007 dan batasan lokasi di Indonesia. Case study ini juga sebagai dasar tulisan atau penelitian selanjutnya untuk melihat daya saing dalam industri telekomunikasi seluler CDMA dan industri telekomunikasi pada umumnya.