BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Saat ini kesehatan dan keselamatan kerja menjadi hal yang penting dalam
dunia usaha. Seiring dengan kesadaran kesehatan dan keselamatan kerja di Indonesia yang semakin tinggi karena Kemenakertrans telah mengembangkan pelaksaan K3 sejak tahun 1996, melalui penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), bahkan sebelum Organisasi Buruh Dunia (ILO) mengeluarkan panduan tentang SMK3 pada tahun 2001. Penerapan SMK3 di Indonesia bersifat wajib, karena diatur dalam perundang-undangan dan pada tahun 2003 diperkuat dalam UU No. 13/2003, kemudian pencanangan Bulan K3 Nasional oleh Menteri Tenaga Kerja pada tahun 2010 yang jatuh setiap tanggal 12 Januari setiap bulannya, lebih lanjut pada tanggal 16 April 2012 presiden RI telah mengesahkan PP No. 50/2012 tentang penerapan SMK3 di Perusahaan-perusahaan. Dengan ditetapkannya PP tersebut, maka diharapkan pelaksanaan K3 di Indonesia akan semakin maju dan berkembang (sumber: website resmi DK3N). Penerapan SMK3 dilakukan dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang aman, efisien agar kasus-kasus kecelakaan kerja bisa dicegah. Tujuan penerapan SMK3 adalah menciptakan suatu sistem keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja
1
yang terintegrasi. SMK3 (sistem Manajemen K3) yang diterapkan perusahaan menjadi salah satu jalan untuk menyadarkan perusahaan untuk menjalankan manajemen K3 dan norma-norma K3. Hal ini pula yang menyebabkan Fenomena persaingan di dalam dunia bisnis sepatu keselamatan kerja berkembang begitu pesat. Perusahaan-perusahaan baru
bermunculan,
mengusahakan
perusahaan
lama
berbagai cara untuk
melakukan terus eksis
banyak
inovasi
dan
guna mempertahankan
perusahaannya. Persaingan berbagai merek di industri sepatu keselamatan kerja sangat ketat dan sudah memasuki kategori hypercompetitive atau megacompetition. Perusahaan yang mampu bersaing akan tetap berdiri dan melebarkan sayapnya, sementara perusahaan yang tidak mampu bersaing, akan jatuh dan hilang begitu saja. Di bawah ini disajikan market share sepatu keselamatan kerja yang ada di Indonesia: Tabel 1.1 Market Share Sepatu Keselamatan kerja di Indonesia tahun 2012 in $M
King's
Indonesia
Footwear
Y2012 Rev. in $M 19.7
Mkt share %
Cheetah Y2012 Rev. in $M
50.0%
9.5
Mkt share % 27.1%
Krusher Y2012 Rev. in $M 8.6
Mkt share % 18.1%
DR.OSHA
KENT
OTHERS
Y2012 Rev. in $M
Mkt share %
Y2012 Rev. in $M
Mkt share %
Y2012 Rev. in $M
Mkt share %
0.8
2.4%
0.6
1.8%
0.2
0.6%
Sumber: PT. King’s Safetywear
Dari table 1.1 diatas menunjukkan bahwa ada beberapa merek sepatu keselamatan kerja di Indonesia, dimana King’s masih sebagai leadernya dengan market share sebesar 50%. Semakin tingginya tingkat persaingan di dunia bisnis khususnya dibidang sepatu keselamatan kerja terkadang memaksa sebuah perusahaan untuk menggunakan strategi pemasaran yang tepat untuk merebut pasar. Semakin
2
maraknya produk-produk yang murah yang beredar di pasaran membuat produk yang harganya lebih mahal sulit untuk bergerak, meskipun perusahaan menawarkan kualitas produk yang baik. Ditambah lagi dengan adanya kenaikan UMP yang membuat perusahaan konsumen berusaha menekan cost agar usahanya tetap bisa berjalan. Yang dapat dilakukan perusahaaan adalah
menggunakan
berbagai sumber yang dimiliki oleh perusahaan untuk menciptakan keunggulan bersaing. Tabel 1.1 juga menunjukkan bahwa King’s adalah salah satu merek sepatu keselamatan kerja yang cukup terkenal di kalangan pengguna sepatu keselamatan kerja di Indonesia. Namun, dengan adanya kenaikan UMP pada awal tahun 2013 dan melemahnya nilai tukar rupiah menyebabkan King’s harus menaikkan harga jual ke konsumen. Dibawah ini adalah tabel harga pada tahun 2012 dan 2013:
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Tabel 1.2 Harga Sepatu King’s tahun 2012 dan 2013 Model Harga th.2012 Harga th 2013 KWS800X 285,000 328,000 KWS803X 323,500 372,000 KWS701X 298,000 343,000 KWD805X 347,500 400,000 KWD806X 325,000 374,000 KWD706X 324,500 373,000 KWD901X 325,000 374,000 KWD807X 285,000 328,000 KWD912X 432,500 497,500 KWD804X 415,250 478,000 KWS841X 300,000 345,000 KWS941X 345,000 397,000
Sumber: PT. King’s Safetywear
Dari tabel yang disajikan diatas, terdapat kenaikan harga yang signifikan pada tahun 2013. Menurut Winata, Direktur 3
PT. King’s Safetywear ,
kenaikan harga sepatu keselamatan kerja King’s di Indonesia disebabkan adanya beberapa faktor, yaitu: Pertama,
melemahnya
nilai
tukar
rupiah
terhadap
dolar
yang
mempengaruhi kenaikan biaya produksi dan biaya pengiriman sepatu dari Singapura ke Indonesia. Bahan baku sepatu King’s sebagian besar adalah impor, sementara harga jual di Indonesia menggunakan rupiah. Kedua, Kenaikan Upah Minimum Propinsi (UMP) pada awal tahun 2013 menyebabkan biaya operasional juga naik memaksa perusahaan harus menaikkan harga jual sepatu keselamatan kerja King’s. Secara teoritis, kenaikan harga menyebabkan permintaan terhadap barang turun, demikian sebaliknya. Tetapi hal ini tidak terjadi pada sepatu keselamatan kerja merek King’s. Kenyataan yang ada kenaikan harga sepatu keselamatan kerja merek King’s pada tahun 2013 tidak menimbulkan permintaan turun, tetapi yang terjadi adalah sebaliknya yaitu permintaan sepatu keselamatan kerja merek King’s naik secara signifikan. Kenaikan itu bisa kita lihat dari tabel berikut:
Tahun
Tabel 1.3 Penjualan Sepatu tahun 2012-2013 Jumlah Permintaan (pasang)
2012
980,000
2013
1,030,000
Sumber: PT. King’s Safetywear Dari tabel penjualan tersebut diatas jelas bahwa terjadi kenaikan yang signifikan pada tahun 2013. Fenomena kenaikan harga sepatu keselamatan
4
kerja merek King’s yang diiringi tingginya permintaan sepatu keselamatan kerja merek King’s menimbulkan adanya kontradiksi antara teori permintaan dalam hal ini niat pembelian ulang sepatu keselamatan kerja merek King’s. Dari table penjualan sepatu diatas menandakan bahwa minat beli sepatu keselamatan kerja merek King’s semakin bertambah. Oleh karena itu, hal ini menarik sekali untuk diteliti adanya faktor-faktor lain yang mempengaruhi permintaan dalam hal ini niat pembelian ulang sepatu keselamatan kerja merek King’s. Atas dasar realita diatas, maka penelitian ini secara khusus menguji pengaruh ekuitas merek, kepuasan pelanggan, dan resonansi merek terhadap niat pembelian ulang sepatu keselamatan kerja merek KING’S dengan melakukan pre-studi dengan menyebar kuesioner kepada 16 responden pengguna sepatu keselamatan kerja yang hasilnya ditunjukkan dengan table sebagai berikut: Tabel 1.4 Analisis Pre-study Ekuitas Merek- Dimensi Kesadaran Merek Merek Dikenal Merek Mudah diingat Simbolnya Dikenal Frekuensi Persen Frekuensi Persen Frekuensi Persen STS TS R S SS Total
3 10 3 16
18.8 62.5 18.8 100
1 2 10 3 16
6.3 12.5 62.5 18.8 100
1 5 9 1 16
6.3 31.3 56.3 6.3 100
Dari table 1.4 analisis pre-study Ekuitas Merek- Dimensi Kesadaran merek menunjukkan bahwa kesadaran pelanggan akan merek King’s adalah tinggi. Dari total responden 16 orang, sebanyak 10 orang menyatakan setuju atau
5
sebesar 62.5% dan 3 orang menyatakan sangat setuju atau sebesar 18.8 %, hanya 3 responden atau sebesar 18.8% saja yang menyatakan ragu-ragu.
Tabel 1.5 Analisis Pre-study Ekuitas Merek- Dimensi Persepsi Kualitas Merek Populer di Kualitas sesuai Kualitas lebih bagus Indonesia kebutuhan dari merek lain Frekuensi Persen Frekuensi Persen Frekuensi Persen STS TS R S SS Total
1 2 10 3 16
6.3 12.5 62.5 18.8 100
5 10 1 16
31.5 62.5 6.3 100
7 6 3 16
43.8 37.5 18.8 100
Dari table 1.5 analisis pre-study Ekuitas Merek- Dimensi Persepsi Kualitas menunjukkan bahwa Persepsi Kualitas dari pelanggan akan merek King’s adalah tinggi. Dari total responden 16 orang, sebanyak 10 orang menyatakan setuju atau sebesar 62.5% dan 3 orang menyatakan sangat setuju atau sebesar 18.8 %, hanya 2 responden atau sebesar 12.5% saja yang menyatakan raguragu dan 1 orang atau sebesar 6.3% saja yang menyatakan tidak setuju. Tabel 1.6 Analisis Pre-study Ekuitas Merek- Dimensi Asosiasi Merek Produk Mudah Diproduksi oleh Harga produk sesuai Didapat Perusahaan dengan kualitas Terpercaya Frekuensi Persen Frekuensi Persen Frekuensi Persen STS TS R S SS Total
1 3 10 2 16
6.3 18.8 62.5 12.5 100
4 11 1 16
6
25.0 68.8 6.3 100
3 12 1 16
18.8 75.0 6.3 100
Dari table 1.6 analisis pre-study Ekuitas Merek- Dimensi Asosiasi Merek menunjukkan bahwa asosiasi merek King’s adalah tinggi. Dari total responden 16 orang, sebanyak 10 orang menyatakan setuju atau sebesar 62.5% dan 2 orang menyatakan sangat setuju atau sebesar 12.5 %, hanya 3 responden atau sebesar 18.8% saja yang menyatakan ragu-ragu dan 1 orang atau sebesar 6.3% saja yang menyatakan tidak setuju. Tabel 1.7 Analisis Pre-study Ekuitas Merek- Dimensi Loyalitas Merek Pelanggan Puas Pelanggan lebih Pelanggan Setia menyukai KING’S Frekuensi Persen Frekuensi Persen Frekuensi Persen STS TS R S SS Total
2 2 12
12.5 12.5 75.0
16
100
2 4 8 2 16
12.5 25.5 50.0 12.5 100
2 4 9 1 16
18.8 75.0 6.3 100
Dari table 1.7 analisis pre-study Ekuitas Merek- Dimensi Loyalitas Merek menunjukkan bahwa Loyalitas Merek dari pelanggan akan merek King’s adalah tinggi. Dari total responden 16 orang, sebanyak 12 orang menyatakan setuju atau sebesar 75.0%, hanya 2 responden atau sebesar 12.5% saja yang menyatakan ragu-ragu dan 2 orang atau sebesar 12.5% saja yang menyatakan tidak setuju.
7
Tabel 1.8 Analisis Pre-study Kepuasan Pelanggan Pelanggan Puas Pelayanan sesuai Kualitas dan harapan Pelayanan sesuai harapan Frekuensi Persen Frekuensi Persen Frekuensi Persen STS TS R S SS Total
2 2 12
12.5 12.5 75.0
2 4 10
12.5 25.5 62.5
1 4 11
6.3 25.0 68.8
16
100
16
100
16
100
Dari table 1.8 analisis pre-study Kepuasan Pelanggan menunjukkan bahwa Kepuasan Pelanggan terhadap merek King’s adalah tinggi. Dari total responden 16 orang, sebanyak 12 orang menyatakan setuju atau sebesar 75.0%, hanya 2 responden atau sebesar 12.5% saja yang menyatakan raguragu dan 2 orang atau sebesar 12.5% saja yang menyatakan tidak setuju.
Tabel 1.9 Analisis Pre-study Resonansi Merek Pelanggan Lebih Pelanggan Pelanggan Setia Memilih King’s merekomendasikan kepada oranglain Frekuensi Persen Frekuensi Persen Frekuensi Persen STS TS R S SS Total
1 5 8 2 16
6.3 31.3 50.0 12.5 100
5 9 2
31.3 56.3 12.5
16
100
1 5 9 1 16
6.3 31.3 56.3 6.3 100
Dari table 1.9 analisis pre-study Resonansi Merek menunjukkan bahwa resonansi merek King’s adalah tinggi. Dari total responden 16 orang, sebanyak 8 orang menyatakan setuju atau sebesar 50% dan 2 orang
8
menyatakan sangat setuju atau sebesar 12.5 %, hanya 5 responden atau sebesar 31.3% saja yang menyatakan ragu-ragu dan 1 orang atau sebesar 6.3% saja yang menyatakan tidak setuju.
1.2.
Identifikasi, Rumusan dan Batasan Masalah
1.2.1. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas serta data hasil pre-studi
yang
ditunjukkan
dengan
tabel
frekuensi
,
maka
penulis
mengidentifikasi inti dari permasalahan terkait dengan minat pembelian ulang sepatu keselamatan kerja merek KING’S adalah sebagai berikut: a. Terjadinya permintaan sepatu keselamatan kerja King’s yang tetap tinggi meskipun harga naik pada tahun 2013 b. Ekuitas merek sepatu keselamatan kerja King’s tinggi yang ditunjukkan dengan table 1.3, 1.4, 1.5, dan 1.6 c. Indeks kepuasan pelanggan tinggi yang ditunjukkan dengan table 1.7 d. Resonansi merek sepatu keselamatn kerja merek king’s tinggi yang ditunjukkan dengan table 1.8
1.2.2. Rumusan Masalah Dari uraian identifikasi masalah diatas, adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
9
1. Apakah ekuitas merek berpengaruh signifikan terhadap niat pembelian ulang sepatu safety merek KING’S? 2. Apakah kepuasan pelanggan berpengaruh signifikan terhadap niat pembelian ulang sepatu safety merk KING’S? 3. Apakah resonansi merek berpengaruh signifikan terhadap niat pembelian ulang sepatu safety merek KING’S? 4. Apakah ekuitas merek, kepuasan pelanggan, dan
resonansi merek
berpengaruh signifikan terhadap niat pembelian ulang sepatu safety merek KING’S?
1.2.3. Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang sudah dijabarkan penulis diatas, maka penelitian ini fokus untuk mengkaji mengetahui pengaruh ekuitas merek, kepuasan pelanggan, dan resonansi merek terhadap niat pembelian ulang sepatu keselamatan kerja merek KING’S.
1.3.
Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1. Maksud Penelitian Maksud dari peneliatian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekuitas merek terhadap minat pembelian ulang sepatu keselamatan kerja merek KING’S, pengaruh kepuasan pelanggan terhadap minat pembelian ulang sepatu keselamatan kerja merek KING’S, dan pengaruh resonansi merek terhadap minat pembelian ulang sepatu keselamatan kerja merek KING’S.
10
1.3.1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk: a. Mengetahui dan menganalisis pengaruh ekuitas merek terhadap minat pembelian ulang sepatu keselamatan kerja merek KING’S b. Mengetahui dan menganalis pengaruh kepuasan pelanggan terhadap minat pembelian ulang sepatu keselamatan kerja merek KING’S c. Mengetahui dan menganalisis pengaruh resonansi merek terhadap minat pembelian ulang sepatu keselamatan kerja merek KING’S d. Mengetahui dan menganalis pengaruh ekuitas merek, kepuasan pelanggan, dan resonansi merek secara bersama-sama
terhadap minat pembelian
ulang sepatu keselamatan kerja merek KING’S.
1.4.
Manfaat Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang dimaksud, maka
kegunaan penelitian ini antara lain: a. Secara Praktis Diharapakan mampu memberikan masukan khususnya kepada para marketer di PT. King’s Safetywear dalam mempertahankan pelanggan dan melakukan ekspansi pasar sepatu keselamatan kerja merek KING’S. b. Secara Teoritis
11
Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah ilmu dan pengetahuan yang bermanfaat terutama tentang ekuitas merek, kepuasan pelanggan, resonansi merek, dan minat pembelian ulang sepatu keselamatan kerja merek KING’S.
12