BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan Visi Pembangunan Nasional Jangka Panjang 2025 dan Tujuan 2020, telah disusun Kebijakan Pembangunan Industri Nasional yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 28 Tahun 2008. Implementasi Kebijakan Industri Nasional dilakukan secara terintegrasi di seluruh daerah di Indonesia melalui sinergi antara perencanaan di tingkat nasional atau pusat dan perencanaan ditingkat daerah. Hal ini dilakukan dengan dua pendekatan sekaligus, yaitu pendekatan atas-bawah (top-down), dan pendekatan bawah-atas (bottom-up). Pada pendekatan top-down, pemerintah menetapkan Klaster Industri Prioritas dari hasil pemetaan yang terdiri dari 35 industri prioritas yang dipilih berdasarkan kemampuan nasional untuk bersaing di pasar domestik dan internasional, sedang pada pendekatan bottom-up, pembangunan daerah harus berdasarkan keunikan daerah tersebut dan mendorong kemandirian daerah yang tidak dapat ditiru daerah lain, atau dikenal dengan basis Kompetensi Inti Industri Daerah (KIID). Hal ini berarti setiap daerah harus mengembangkan keunggulan kompetitifnya melalui pemilihan dan pengembangan produk unggulan daerah, sehingga daerah tersebut dapat berkonsentrasi pada produk unggulannya. Dengan demikian, pembinaan yang dilakukan akan lebih fokus, efisien, dan efektif, sehingga daya saing produk yang dihasilkan dapat ditingkatkan dan nilai tambah ekonomi daerah juga meningkat. Sesuai dengan sumber dan perkembangan konsep kompetensi inti, maka dalam usaha membangun kompetensi inti (baik berupa produk, layanan atau komoditi) seharusnya memperhatikan kriteria-kriteria yang relevan dengan kebutuhan peningkatan daya saing, yaitu keunikan (dan sulit ditiru), kemampuan memberi manfaat lebih, atau kemampuan memberi keuntungan yang lebih efisien. Pada konteks daerah, pemilihan kompetensi inti seharusnya mempertimbangkan kondisi daerah dengan tetap memperhatikan kriteria persaingan seperti : adanya nilai tambah yang tinggi, adanya sifat yang unik, adanya keterkaitan dan peluang I-1
I-2
untuk bersaing di pasar luar daerah (bahkan internasional). Dengan kata lain, pemilihan dan penentuan kompetensi inti seharusnya memberi dampak yang besar dalam memberi stimulus perekonomian daerah. Yang lebih penting lagi hal tersebut harus dilakukan dengan memperhatikan kemampuan sumberdaya daerah. Berdasarkan hasil survei ke beberapa komoditi industri yang ada di Kabupaten Majalengka. Pada saat melakukan wawancara untuk pengambilan data, diperoleh keterangan bahwa pembaruan sistem informasi di dinas perindustrian dan perdagangan Kabupaten Majalengka ini perlu dilakukan untuk meningkatkan kecepatan dan keakuratan dalam memperoleh informasi-informasi dalam bentuk laporan guna memudahkan pihak dinas dalam pengambilan keputusan. Permasalahan
yang dihadapi saat ini
adalah bahwa perencanaan
pengembangan industri daerah berbasis pada produk unggulan ini belum dilakukan oleh setiap daerah di Indonesia, meskipun telah diamanatkan dalam Perpres Nomor 28 Tahun 2008. Demikian juga dengan perencanaan pembangunan industri di beberapa Kota/Kabupaten yang ada di Jawa Barat, diantaranya adalah Kabupaten Majalengka. Dipilihnya Kabupaten Majalengka sebagai daerah kajian karena di daerah ini akan dibangun Bandara Internasional. Secara langsung atau tidak langsung kondisi ini akan menyebabkan meningkatnya aksesibilitas Kabupaten Majalengka sehingga terjadi peningkatan transaksi barang/jasa di Kabupaten Majalengka, termasuk transaksi dari barang-barang yang dihasilkan oleh sektor industri.
1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dipaparkan diatas, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana membuat sistem informasi perencanaan dan pengembangan industri Kabupaten Majalengka, dimana sistem informasi tersebut dapat membantu dala melakukan pengambilan keputusan manajemen ? 2. Bagaimana membuat laporan dari hasil pengolahan data-data secara terkomputerisasi ?
I-3
1.3
Tujuan dan Manfaat Pemecahan Masalah Adapun tujuan dari penyusunan laporan yang hendak dicapai dalam
penelitian ini adalah : 1.
Adanya Sistem Informasi RIKM dapat membuat sistem yang mengkaji pengembangan produk unggulan Industri Kecil Menengah di Kabupaten Majalengka.
2.
Adanya Sistem Informasi RIKM yang dapat membantu pihak dinas perindustrian dan perdagangan dalam pengolahan dan pemeriksaan.
3.
Penggunaan sistem infornasi RIKM dapat membantu bagian dinas perindustrian dan perdagangan untuk mendapatkan laporan internal maupun eksternal yang dibutuhkan.
Adapun manfaat yang penulis harapkan dari penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut: 1.
Membantu Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Majalengka dalam pengkajian IKM yang ada secara cepat dan akurat.
2.
Mempermudah pihak
dinas
perindustrian
dan perdagangan
dalam
pengolahan data. 3.
Penggunaan sistm informasi RIKM dapat membantu bagian dinas untuk mendapatkan laporan internal maupun eksternal yang dibutuhkan untuk memperoleh informasi-informasi guna mendukung pihak dinas dalam pengambilan keputusan.
1.4
Pembatasan dan Asumsi Masalah Agar pengerjaan tugas akhir ini tidak menyimpang dari rumusan masalah
serta tujuan dan manfaat maka pembatasan dibatasi pada : 1. Sistem yang dikembangkan hanya pada perancangan sistem karena untuk dapat
mengembangkan
sistem
ke tahap
yang lebih
kompleks
membutuhkan waktu yang relatif lama. 2. Hasil penelitian ini didasarkan atas lingkungan dan data diperoleh selama penelitian.
I-4
3. Penelitian dilakukan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Majalengka. 4. Perancangan sistem aplikasi ini hanya dibuat dalam kurun waktu pelaksanaan Tugas Akhir.
Adapun asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Perangkat keras serta perangkat lunak yang diperlukan pada perancangan sistem informasi baru yang dirancang didukung oleh dinas terkait. 2. Data yang digunakkan dalam perancangan sistem informasi sudah disepakati dan tidak ada yang diubah oleh dinas terkait.
1.5
Lokasi Penelitian Lokasi penelitian untuk Tugas Akhir ini dilakukan Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Kabupaten Majalengka dengan alamat Jl. Siti Armilah 8 Majalengka, 281536.
1.6
Sistematika Penulisan Penulisan laporan Tugas Akhir ini disusun dengan mengacu kepada
ketentuan penulisan yang telah ditetapkan. Sistematika penulisannya adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pada Bab ini menerangkan secara umum mengenai latar belakang permasalahan penelitian sistem informasi, perumusan masalah, tujuan dan manfaat pemecahan masalah, pembatasan masalah dan asumsi, lokasi penelitian, dan sistematika penulisan.
I-5
BAB II LANDASAN TEORI Pada Bab ini berisi informasi mengenai konsep-konsep dasar sistem informasi manajemen serta teori-teori lainnya yang akan digunakan dalam pemecahan masalah yang dihadapi dalam perancangan sistem. BAB III USULAN PEMECAHAN MASALAH Pada Bab ini berisi informasi mengenai model pemecahan masalah dan pendekatan yang digunakan serta langkah-langkah atau flowchart dalam pengembangan perancangan sistem informasi. BAB IV PERANCANGAN SISTEM Pada Bab ini berisi mengenai desain sistem secara umum yakni merancang sistem informasi secara umum sehingga memberikan gambaran secara umum kepada pengguna sistem mengenai sistem baru yang dirancang. Pada bab ini juga berisi mengenai pengenalan komponen-komponen sistem informasi baru yang dirancangan secara umum seperti komponen model secara umum, komponen output secara umum, komponen input secara umum, komponen database secara umum, komponen teknologi secara umum dan komponen pengendalian secara umum. Pembahasan perancangan sistem informasi pada bab ini masih dilakukan secara umum, dan pembahasan lain berisi mengenani desain sistem secara terperinci yakni membahas mengenai desain sistem rancangan secara rinci dan merupakan tahap lebih lanjut dari desain sistem secara umum yang telah dilakukan. Pada tahap ini merancang sistem secara rinci diantaranya desain output secara terperinci, desain input secara terperinci, desain dialog layar terminal, desain database secara terperinci, desain teknologi terperinci serta desain model dan kontrol terinci. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berisi mengenai kesimpulan terhadap serangkaian proses yang telah dilakukan dalam perancangan sistem informasi IKM di Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan berisi mengenai saran-saran penulis yang dikemukakan untuk pengembangan selanjutnya.