BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mata pelajaran matematika yang diajarkan di sekolah dasar, menjadi salah satu mata pelajaran yang hasil belajarnya relatif rendah dibanding dengan mata pelajaran lainnya. Pemahaman siswa terhadap pembelajaran leratif rendah, yang disebabkan beberapa faktor seperti; motivasi belajar siswa rendah, masih banyak siswa yang menganggap bahwa matematika itu menakutkan dan susah dipelajari, serta masih banyak pembelajaran matematika yang berpusat pada guru, siswa hanya sebagai objek pembelajaran yang hanya melakukan aktivitas 3D (duduk, diam, dan dengar), padahal matematika adalah aktivitas manusia (human activity), sehingga matematika dapat kita pelajari dengan baik bila disertai dengan mengerjakannya (doing mathematics), kondisi tersebut diungkapkan oleh Riana (2010:2) dalam penelitiannya. Pernyataan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa, pembelajaran matematika tidak akan berjalan dengan efektif jika hanya mendengarkan penjelasan guru, latihan soal, dan tes mengerjakan soal. Pembelajaran matematika akan lebih efektif dan bermakna bagi siswa jika disertai dengan berbagai aktivitas pembelajaran yang dialami langsung oleh siswa, sehingga materi yang diterima siswa akan lebih mudah diterima dan melekat pada struktur kognitifnya. Data awal yang didapatkan dari kelas 5 semester I di SD Negeri Kumpulrejo 02 Salatiga tahun ajaran 2012/2013, diperoleh keterangan bahwa dari 24 siswa hanya ada 5 siswa atau 20,83% yang berhasil mencapai KKM = 70, itu berarti 19 siswa atau 79,17% belum mencapai KKM. Selain itu dari semua mata pelajaran yang ada, nilai rata-rata matematika relatif rendah yaitu 59,62. Berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan dengan guru kelas 5 diperoleh bahwa penyebab rendahnya hasil belajar siswa tersebut diantaranya adalah kurangnya pemahaman terhadap konsep dasar matematika 1
2
terutama perkalian dan pembagian, sehingga guru harus mengulang pelajaran kelas 3, selain itu aktivitas siswa terhadap pembelajaran kurang, yaitu siswa kurang mendapatkan latihan-latihan soal maupun mempraktikan langsung apa yang dipelajari. Adanya lima siswa yang lamban belajar dalam kelas tersebut juga menghambat pembelajaran matematika. Dengan demikian perlu adanya suatu tindakan yang tepat untuk memperbaiki proses pembelajaran di kelas tersebut, sehingga memperoleh hasil yang lebih baik dari sebelumnya. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dian Puspitasari (2011:2), menyatakan bahwa dengan SAVI terbukti dapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar matematika pada setiap siklusnya. Selain itu Riana Irawati (2010:5) juga menyimpulkan bahwa dengan SAVI pembelajaran dapat dilaksanakan dalam bentuk diskusi dan unjuk kerja, serta dengan benda-benda konkrit dan memanipulasinya, dengan demikian pembelajaran SAVI dapat meningkatkan pemahaman dan hasil belajar matematika. Sehingga dalam hal ini digunakan metode SAVI (Somatis, Auditory, Visual, Intelektual) sebagai solusi dari permasalahan pembelajaran matematika di kelas 5 SD Negeri Kumpulrejo 02 Salatiga. Dengan SAVI pembelajaran akan lebih terpusat pada siswa dan siswa akan belajar dengan menggunakan gerakan fisik serta aktivitas intelektualnya dan menggunakan semua indra pada dirinya, hal tersebut meningkatkan aktivitas dan berpengaruh besar pada pembelajaran (Meier 2002:91). Masalah siswa lamban belajar juga harus diperhatikan dengan baik, mengingat bahwa anak yang lamban belajar memiliki intelegensi yang kurang dibanding anak normal, maka harus ditangani dengan metode pembelajaran yang tepat sesuai dengan gaya belajar anak, sehingga anak lamban belajar lebih mudah untuk mempelajari materi. Anak yang tidak lamban belajarpun juga akan lebih mudah menerima pelajaran jika disajikan sesuai dengan gaya belajarnya. Pembelajaran dengan SAVI juga dikemas dalam kegiatan yang menyenangkan, sehingga anak tidak cepat bosan untuk belajar. Pada hakikatnya siswa memiliki berbagai modalitas yaitu visual, auditorial, dan kinestetik yang harus dioptimalkan dalam belajar, sehingga
3
diperoleh hasil yang optimal (DePorter, Reardon, dan Nourie 2003:116-117). Ketiga faktor itu yang mempengaruhi gaya belajar masing-masing anak. Meier (2002:91-92) menambahkan gaya belajar intelektual, yang bercirikan sebagai pemikir. Dengan demikian pembelajaran dengan SAVI tepat untuk diterapkan, serta pembelajaran matematika yang selaras dengan karakteristik belajar anak, akan memudahkan dalam tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan.
1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan observasi dan wawancara dengan guru kelas 5 SD Negeri Kumpulrejo
02
Salatiga,
menunjukkan
bahwa
proses
pembelajaran
matematika kelas 5 SD Negeri Kumpulrejo 02 Salatiga masih cenderung berlangsung secara konvensional. Sehingga aktivitas siswa juga relatif rendah itu terlihat dengan siswa hanya mendengarkan penjelasan dan kurang terlibat secara aktif dalam pembelajaran seperti melakukan praktik-praktik belajar. Akibatnya, pemahaman siswa terhadap materi matematika yang dipelajari masih kurang. Hal ini ditunjukkan dengan hasil belajar yang rekatif rendah. Nilai rata-rata matematika siswa pada semester I relatif rendah yaitu 59,62 belum mencapai KKM yang ditentukan yaitu 70. Dari 24 siswa hanya ada 5 siswa yang berhasil mencapai KKM dan 19 siswa belum mencapai KKM. Hasil belajar rendah yang dipengaruhi oleh pembelajaran yang cenderung konvensional dan kurang praktik dalam belajar, maka akan mengakibatkan perhatian dan tanggapan terhadap pelajaran kurang, serta pikiran, ingatan, maupun pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari juga rendah. Jika masalah-masalah tersebut tidak diatasi maka dalam pembelajaran tingkat selanjutnya, siswa akan lebih sulit menerima dan memahami serta terus menganggap matematika itu sulit dan tidak menyenangkan. Kondisi itu juga akan mempengaruhi hasil belajar siswa, sehingga harus segera diatasi agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Pembelajaran konvensional atau kurang kreatifnya guru dalam mengajar, juga berdampak negatif dengan guru itu sendiri, karena kemampuan guru akan semakin tertinggal dengan kemajuan pendidikan, sehingga alangkah baiknya jika
4
seorang guru juga harus kreatif dalam mengajar. Hasil belajar siswa dan kinerja guru yang kurang maksimal dapat mempengaruhi citra sekolah dimasyarakat. Sehingga kondisi-kondisi tersebut harus segera diatasi. Sebagai bentuk keprihatinan penulis terhadap kondisi tersebut, penulis akan melakukan penelitian dengan menggunakan SAVI (Somatis, Auditory, Visual, Intelektual). Dengan SAVI pembelajaran akan terpusat pada siswa dan siswa akan belajar dengan melibatkan aktivitas fisik serta aktivitas intelektualnya dan menggunakan semua indra pada dirinya, hal ini akan berpengaruh besar pada pembelajaran. Hasil penelitian tindakan yang dilakukan Ilman Gunawan (2011:2), menunjukkan bahwa dengan SAVI akan meningkatkan aktivitas belajar siswa yang ditunjukkan dengan nilai rata-rata aktivitas belajar dan hasil belajar matematika mengalami peningkatan.
1.3 Rumusan Masalah Berdasar latar belakang diatas maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: 1.
Apakah pembelajaran dengan SAVI dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika pada siswa kelas 5 SD Negeri Kumpulrejo 02 Salatiga semester II tahun 2012/2013?
2.
Bagaimana penerapan pembelajaran SAVI dalam peningkatan aktivitas belajar matematika pada siswa kelas 5 SD Negeri Kumpulrejo 02 Salatiga semester II tahun 2012/2013?
3.
Apakah pembelajaran dengan SAVI dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa kelas 5 SD Negeri Kumpulrejo 02 Salatiga semester II tahun 2012/2013?
4.
Bagaimana penerapan pembelajaran SAVI dalam peningkatan hasil belajar matematika pada siswa kelas 5 SD Negeri Kumpulrejo 02 Salatiga semester II tahun 2012/2013?
5
1.4 Tujuan Penelitian Mengacu pada rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan aktivitas belajar matematika pada siswa kelas 5 SD Negeri Kumpulrejo 02 Salatiga dengan pembelajaran SAVI semester II tahun 2012/2013. 2. Untuk mengetahui penerapan pembelajaran SAVI yang digunakan dalam meningkatkan aktivitas belajar matematika pada siswa kelas 5 SD Negeri Kumpulrejo 02 Salatiga semester II tahun 2012/2013. 3. Meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa kelas 5 SD Negeri Kumpulrejo 02 Salatiga dengan pembelajaran SAVI semester II tahun 2012/2013. 4. Untuk mengetahui penerapan pembelajaran SAVI yang digunakan dalam meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa kelas 5 SD Negeri Kumpulrejo 02 Salatiga semester II tahun 2012/2013.
1.5
Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Teoretis Dapat memberi sumbangan dalam peningkatan kualitas pembelajaran matematika di sekolah dasar. Dan memberi manfaat bagi pendidik dalam mengembangkan kreatifitas pembelajaran matematika. 1.5.2 Manfaat Praktis 1.
Bagi guru a. Dapat menjadi bahan pertimbangan yang baik sebagai salah satu metode pembelajaran matematika yang dapat digunakan untuk meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar matematika, terutama materi bangun ruang. b. Guru tidak menjadi yang selalu aktif dalam mentransfer pelajaran, tetapi sebagai fasilitator dan pembimbing.
2.
Bagi Siswa a. Tidak takut lagi dengan pelajaran matematika.
6
b. Memberi pengalaman dengan pembelajaran yang berbeda untuk meningkatkan hasil belajar matematika. 3.
Bagi Sekolah a. Menambah koleksi pustaka dalam bentuk penelitian di SD Negeri Kumpulrejo 02 Salatiga. b. Menambah referensi bagi sekolah sebagai pembelajaran yang inovatif, terutama pembelajaran matematika dengan SAVI.