1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembelajaran dengan metode belajar konvensional cenderung menerapkan standarisasi, kontrol luar, satu ukuran untuk semua, pengkondisian behavioristis (hadiah dan hukuman) dan tekanan pada format “aku bicara-kamu mendengar” merupakan suatu pembelajaran yang membosankan sehingga cara seperti ini tidak dapat dipertahankan lagi pada era sekarang ini. Menurut Mulyasa (2005:13) bahwa guru adalah perencana, pelaksana dan pengembang kurikulum sehingga perlu untuk meningkatkan aktifitas, kreatifitas, kualitas, dan profesionalisme. Karena itu maka masalah rendahnya hasil belajar matematika siswa harus disikapi dengan melakukan berbagai modifikasi penggunaan metode pembelajaran melalui keterlibatan penuh siswa, kerja sama murni, variasi dan keragaman dalam metode belajar, motivasi internal, adanya kegembiraan dan kesenangan dalam belajar, dan integrasi belajar yang lebih menyeluruh ke dalam segenap pengorganisasian pembelajaran. Belajar tentu bukanlah kegiatan menerima dan mendengar saja tetapi belajar diarahkan agar siswa bekerja, bertanya, menggali, mencipta (mengalami sendiri) untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. Hasil belajar matematika merujuk pada penguasaan konsep, penalaran dan komunikasi serta pemecahan masalah.Masih rendahnya tingkat penguasaan siswa pada ketiga aspek tersebut memberikan dorongan dan inspirasi untuk mengatasi masalah tersebut dengan menggunakan metode pembelajaran yang menantang dan menciptakan situasi baru yang menyenangkan.Metode pembelajaran yang berpusat kepada aktifitas siswa merupakan salah satu alternatif yang dapat memberi peluang lebih besar untuk terwujudnya proses pembelajaran yang bermutu. Peneliti selaku mahasiswa Program Sarjana Kependidikan Bagi Guru dalam Jabatan PGSD Universitas Kristen Satya Wacana sadar untuk ikut terlibat secara aktif dalam
upaya
peningkatkan
mutu
pendidikan.
Untuk
itu
peneliti
melakukan
penelitiantindakan kelasdibantu teman sejawat yang bertindak sebagai observer.
1
2
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme dan meningkatkan prestasi belajar siswa. Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Jrakahpayung 01 Kecamatan Tulis Kabupaten Batang pada mata pelajaran Matematika pokok bahasan perkalian dan pembagian di kelas 4. Berdasarkan observasi pembelajaran prasiklus diperoleh analisis masalah sebagai berikut: (1) pada saat pembelajaran banyak siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru, (2) banyak siswa yang tidak mampu menjawab pertanyaan guru, (3) banyak siswa yang masih rendah kemampuannya daam menghitung perkalian , dan (4) sebagian besar siswa asyik bermain sendiri. Dari 44 siswa yang mengikuti tes, hanya 11 atau 25,00 % siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM= 64 ).Berarti ada 33 siswa atau 75,00 % yang masih di bawah KKM dan nilai rata-rata kelas hanya 52,05. Berdasarkan identifikasi di atas, berbagai masalah tersebut disebabkan oleh : (1) guru dalam menjelaskan materi terlalu cepat, (2) guru tidak menggunakan metode pembelajaran yang tepat, (3) guru kurang memberikan latihan perkalian dengan penjumlahan berulang, dan (4) soal tes yang diberikan terlalu banyak. Kondisi tersebut membuat peneliti mengevaluasi diri dalam pembelajaran yang telah dilakukan. Peneliti selain menggunakan metode ceramah juga menggunakan metode tanya jawab dan drill untuk memperbaiki hasil belajar siswa. Kenyataan dilapangan belum juga menunjukkan hasil yang memuaskan. Peneliti sadar jika kondisi tersebut tidak diatasi maka akan berdampak siswa sulit mempelajari materi berikutnya serta akan berpengaruh pada nilai akhir siswa. Masih rendahnya hasil belajar matematika siswa pada konsep perkalian dan pembagian di SD Negeri Jrakahpayung 01 merupakan salah satu implikasi terhadap masih belum optimalnya upaya guru membangkitkan seluruh potensi siswa dalam proses pembelajaran, terutama pada aspek perencana dan pelaksanaan kurikulum secara bermakna. Oleh karena itu, untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas 4 SD Negeri Jrakahpayung 01 dalam proses pembelajaran matematika, perlu penerapan metode pembelajaran yang tepat, yang dapat membangkitkan minat, keaktifan, dan motivasi siswa dalam proses pembelajaran. Pembelajaran yang terpusat kepada guru (teacher centered)
3
harus diubah menjadi pembelajaran yang terpusat kepada siswa (studentcentered). Artinya, pembelajaran terfokus pada penguasaan siswa atas materi dan penciptaan suasana belajar yang efektif dan menyenangkan, sehingga memudahkan siswa memahami pelajaran yang disajikan oleh guru. Keaktifan dan motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran akan memberikan pengaruh yang besar untuk menjaga kelangsungan belajar siswa dalam tingkat kesungguhan belajar yang tinggi. Berdasarkan hal-hal diatas, peneliti berupaya menemukan solusi pemecahan masalah melalui penelitian tindakan kelas. Dalam hal ini penelitian tindakan perlu dilakukan untuk menyempurnakan atau peningkatan proses dan praksis pembelajaran, terutama dalam hal menanggulangi permasalahan belajar. Melalui penelitian tindakan, permasalahan yang ada dapat dikaji, ditingkatkan dan dituntaskan secara barkesimbungan sehingga proses pendidikan dan pembelajaran yang inovatif dan ketercapaian tujuan pendidikan khususnya penguasaan perkalian dan pembagian dapat diaktualisasikan secara sistimatis. Untuk mendukung hal diatas peneliti berupaya menyusun perencanaan matang, melakukan tindakan perbaikan didasarkan pada kompetensi dasar per siswa dan mengembangkannya step by step memupuk tanggung jawab pribadi meningkatkan kemandirian menanamkan dasar perkalian dan pembagian yang kuat sesuai prinsip metode Kumon. Sistem belajar Kumon dikembangkan oleh Toru Kumon dari Jepang. Keistimewaan Kumon adalah bimbingan perseorangan sesuai kemampuan masing-masing siswa, bahan pelajaran disusun secara efektif, sistematis dan step by step, siswa dilatih memahami dan mengerjakan soal dengan kemampuanya sendiri untuk membentuk kemandirian. Supaya tindakan lebih efektif dan menyenangkan sehingga hasil belajar optimal, penelitian ini didukung media dan strategi pembelajaran yang inovatif. Penelitian ini mengangkat judul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Matematika dengan Penerapan Metode
Pembelajaran Kumon pada Siswa Kelas 4 Semester 1 SD Negeri Jrakahpayung 01 Kecamatan Tulis Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2013 /2014 ”. Harapan yang ingin dicapai setelah melaksanakan penelitian ini adalah terjadinya peningkatan hasil belajar matematika yang optimal. Nilai individu mencapai KKM sebesar 64,00 dan nilai rata-rata kelas 70,00. Persentase siswa yang dapat mencapai nilai KKM
4
diharapkan meningkat menjadi 75,00 %. Di samping terjadi peningkatan pada hasil belajar siswa, penelitian ini juga diharapkan dapat menambah pengalaman dan penguasaan teori baru bagi peneliti dalam pengembangan model pembelajaran yang tepat. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, teridentifikasi bahwa : 1.
Hasil belajar matematika siswa masih rendah.
2.
Siswa kurang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.
3.
Guru belum menggunakan metode yang tepat dalam pembelajaran.
4.
Siswa belum terlibat penuh dalam pembelajaran. Oleh karena itu dibutuhkan suatu metode yang dapat diterapkan dalam proses
pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya mengenai konsep perkalian dan pembagian. 1.3 Cara Pemecahan Masalah Pemecahan masalah dilakukan dengan menerapkan metode pembelajaran Kumon dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas 4 semester 1 di SD Negeri Jrakahpayung 01 tahun pelajaran 2013/2014. Pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaram Kumon akan melibatkan siswa untuk mendapatkan pengalaman belajar. Tindakan ini dilaksanakan pada saat dilakukan pembelajaran pada tahap siklus I dan siklus II. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis menyusun rumusan masalah sebagai berikut: apakah penerapan metode pembelajaran Kumon dapat meningkatkan hasil belajar matematika pokok bahasan perkalian dan pembagian pada siswa kelas 4 di SD Negeri Jrakahpayung 01 Kecamatan Tulis Kabupaten Batang tahun pelajaran 2013/2014?
5
1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.5.1 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah : Meningkatkan hasil belajar matematika pokok bahasan perkalian dan pembagian melalui penerapan metode pembelajaran kumon pada siswa kelas 4 semester 1 SD Negeri Jrakahpayung 01 Kecamatan Tulis Kabupaten Batang tahun pelajaran 2013/2014. 1.5.2
Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memiliki kegunaansebagai berikut :
1.5.2.1 Manfaat Teoritis a.
Hasil implementasi konsepsi dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam memperkaya pendekatan-pendekatan dalam pembelajaran di Sekolah Dasar.
b.
Sebagai dasar penelitian selanjutnya
1.5.2.2 Manfaat Praktis 1.5.2.2.1
Bagi Guru / Peneliti a. peneliti memiliki pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman melaksanakan PTK khususnya tentang meningkatkan aktivitas belajar siswa, b. peneliti mampu mendeteksi permasalahan yang ada di dalam proses pembelajaran sekaligus mencari solusi yang tepat, c. peneliti mampu memperbaiki proses pembelajaran di dalam kelas dalam rangka meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika tentang mengurutkan sekelompok bilangan.
1.5.2.2.2
Bagi siswa a. siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran Matematika. b. siswa lebih dapat berkonsentrasi dalam mengikuti pembelajaran. c. hasil belajar matematika meningkat.
1.5.2.2.3
Bagi sekolah a. sebagai sumbangan pemikiran dalam usaha-usaha peningkatan hasil belajar siswa. b. Dapat meningkatkan profesionalisme guru. c. meningkatkan daya saing sekolah.