1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam satuan pembelajaran. Guru sebagai salah satu komponen dalam proses belajar mengajar merupakan pemegang peranan yang sangat penting. Guru bukan hanya sekedar penyampai materi saja, tetapi lebih dari itu guru dapat dikatakan sebagai sentral pembelajaran. Sebagai pengatur sekaligus pelaku dalam proses belajar mengajar, guru yang mengarahkan bagaimana proses belajar mengajar itu dilaksanakan. Karena itu, guru harus dapat membuat suatu pengajaran menjadi bermutu. Pembelajaran dikatakan bermutu apabila proses pembelajaran berlangsung secara efektif dan menyenangkan sehingga peserta didik mendapatkan suatu pengalaman dari pembelajaran tersebut. Pengalaman itu tentunya merupakan sebuah produk yang dapat menambah wawasan bagi peserta didik. Pengalaman yang diperoleh siswa akan semakin berkesan apabila proses pembelajaran yang diperolehnya merupakan hasil dari pemahaman dan penemuannya sendiri. Proses pembelajaran hendaknya melibatkan siswa untuk merumuskan sendiri suatu konsep. Keterlibatan guru hanya sebagai fasilitator dan moderator dalam proses pembelajaran tersebut. Setiap pelaksanaan pembelajaran berakhir dengan suatu hasil yang sering disebut dengan hasil belajar atau prestasi belajar. Hal tersebut merupakan patokan baku dari setiap proses pembelajaran. Hasil belajar itu merupakan penilaian dari hasil kerja siswa atau peserta didik selama mengikuti pembelajaran yang berbentuk bilangan maupun huruf pencerminan yang telah dicapai oleh seseorang pada suatu saat dalam jangka waktu tertentu. Pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas 4 tentang materi hubungan khas (simbiosis) dan hubungan makan dimakan antara makhluk hidup (rantai makanan) yang terjadi di SDN Sentul 02 Kecamatan Cluwak, Kabupaten Pati menunjukkan kurangnya 1
2
daya serap siswa sehingga prestasi siswa jauh di bawah rata-rata kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditentukan. Pada mata pelajaran IPA kelas 4 ditetapkan KKM sebesar 70, akan tetapi berdasarkan rata-rata kelas baru mencapai 64. Adapun siswa yang mencapai nilai di atas KKM hanya 5 siswa atau 33% dari 15 siswa yang ada dan yang tidak mencapai KKM 10 siswa atau 67%. Dari data prestasi belajar tersebut jelas bahwa pembelajaran dapat dikatakan belum tuntas, karena pembelajaran dianggap tuntas jika siswa yang mendapatkan nilai di atas kriteria ketuntasan minimal (KKM) mencapai 86%. Pada pembelajaran IPA kelas 4 SDN Sentul 02, Guru menggunakan metode ceramah dinilai kurang sesuai karena siswa cenderung diam mendengarkan penjelasn guru sehingga siswa tidak aktif dala mengikuti pembelajaran. Hal ini yang menjadi penyebab utama merosotnya hasil belajar. Selama proses pembelajaran siswa cenderung diam tanpa memberikan respon dan siswa sama sekali tidak memberi tanggapan apapun terhadap penjelasan guru. Pemilihan metode sangatlah berpengaruh kepada hasil belajar peserta didik, karena dengan pemilihan metode yang tepat dapat membuat peserta didik atau siswa menjadi lebih memahami materi yang disampaikan. Tidak hanya itu, pembelajaran jika menggunakan metode yang sesuai juga akan mengaktifkan siswa sehingga terjadi interaksi dua arah antara guru dan siswa. Metode pembelajaran banyak sekali diantaranya adalah metode STAD. Metode STAD tersebut dipandang cocok untuk diterapkan pada pembelajaran IPA dengan materi hubungan khas (simbiosis) dan hubungan makan dan dimakan antara makhluk hidup (rantai makanan) karena siswa diajak untuk bekerjasama dan berdiskusi antar siswa melalui kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai 5 siswa, untuk itu peneliti akan melakukan tindakan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Siswa melalui Penerapan Metode STAD Kelas 4 SD Negeri Sentul 02 Tahun Pelajaran 2012-2013”.
3
1.2 Identifikasi Masalah Melihat latar belakang masalah yang telah terurai di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut. 1.2.1 Media pembelajaran yang digunakan guru dalam mengajar kurang lengkap karena hanya menggunakan satu gambar alat peraga. 1.2.2 Metode pembelajaran yang digunakan guru dalam mengajar kurang sesuai karena menggunakan metode ceramah yang membuat siswa tidak aktif dalam mengikuti pembelajaran dan cenderung diam mendengarkan. 1.2.3 Siswa pasif dalam mengikuti pembelajaran. 1.2.4 Hasil belajar IPA tentang hubungan khas (simbiosis) dan hubungan makan dan dimakan antara makhluk hidup (rantai makanan) pada siswa kelas 4 SDN Sentul 02 sangat rendah. Dari permasalahan yang teridentifikasi tersebut kemudian dianalisis, dan dapat disimpulkan bahwa rendahnya tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran dikarenakan guru kurang tepat dalam menentukan metode/model pembelajaran, sehingga siswa menjadi kurang aktif dalam pembelajaran dan hasil belajarnya menjadi jauh dibawah kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan. Metode pembelajaran yang diterapkan semula menggunakan metode ceramah. Dengan metode ceramah siswa sama sekali tidak terpancing untuk berinteraksi aktif karena siswa hanya cenderung diam mendengarkan dan duduk. Dalam penelitian ini hanya akan dibatasi pada penyebab hasil belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada siswa kelas 4 SDN Sentul 02 tentang hubungan khas (simbiosis) dan hubungan makan dan dimakan antara makhluk hidup (rantai makanan) pada tahun pelajaran 2012/2013 yang kurang dan jauh dibawah KKM yang ditentukan sebesar 70. Tujuan dari pembatasan permasalahan ini adalah untuk menfokuskan permasalahan sehingga penelitian lebih mengarah pada pokok permasalahan dan tidak melebar ke permasalahan yang lain.
4
1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: “Bagaimana cara meningkatkan hasil belajar IPA tentang hubungan khas (simbiosis) dan hubungan makan dan dimakan antara makhluk hidup (rantai makanan) pada siswa kelas 4 SDN Sentul 02 tahun pelajaran 2012/2013 melalui model pembelajaran STAD?”
1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian tindakan kelas ini mempunyai tujuan sebagai berikut. Peningkatan hasil belajar IPA tentang hubungan khas (simbiosis) dan hubungan makan dan dimakan antara makhluk hidup (rantai makanan) pada siswa kelas 4 SDN Sentul 02 tahun pelajaran 2012/2013.
1.5 Manfaat Penelitian Hasil dari pelaksanaan perbaikan pembelajaran dengan penelitian tindakan kelas diharapkan dapat memberi manfaat yang sangat baik bagi siswa maupun bagi guru serta bagi sekolah itu sendiri. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.5.1 Bagi Siswa a. Dapat meningkatkan kerjasama dalam berdiskusi. b. Meningkatkan kemampuan dan pemahaman konsep dan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA tantang hubungan khas (simbiosis) dan hubungan makan dan dimakan antara makhluk hidup (rantai makanan). c. Melatih siswa berfikir kritis, kreatif, dan logis dalam menyampaikan pendapat kepada kolompok. 1.5.2 Bagi Guru a. Dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran IPA tentang hubungan khas (simbiosis) dan hubungan makan dan dimakan antara makhluk hidup (rantai makanan), sehingga tercapai hasil ketuntasan belajar sesuai yang diharapkan.
5
b. Sebagai sumber informasi yang dapat digunakan dan dikembangkan dalam praktek mengajar Ilmu Pengetahuan Alam. 1.5.3 Bagi Sekolah a. Meningkatkan efektivitas pembelajaran di sekolah. b. Meningkatkan mutu pendidikan bagi sekolah. c. Sebagai rujukan bagi sekolah lain untuk meningkatkan proses pembelajaran yang efektif demi tercapainya prestasi belajar.