BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan tempat wisata, meliputi wisata alam, budaya hingga sejarah ada di Indonesia. Lokasi Indonesia yang berada di daerah katulistiwa inilah yang menjadikan Indonesia mempunyai banyak panorama alam yang indah. Keberagaman suku di Indonesia juga menjadikan kebudayaan di Indonesia menjadi banyak. Selain dari pada itu banyak peninggalan sejarah seperti candi yang membuat Indonesia menjadi tujuan wisata sejarah. Salah satu daerah di Indonesia yang kaya akan tempat wisata alam, budaya serta sejarah adalah Daerah Istimewa Yogyakarta. Di Yogyakarta ini terdapat wisata alam yang sangat bagus, seperti gunung Merapi dan pantaipantai yang masih alami. Keraton Yogyakarta juga menjadi tempat wisata kebudayaan yang ramai didatangi oleh wisatawan mancanegara. Yogyakarta juga mempunyai tempat wisata sejarah yang sangat terkenal di dunia yaitu Candi Prambanan. Candi Prambanan atau Candi Rara Jonggrang merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia. Alamat Candi Prambanan berada di Jalan Raya JogjaSolo Km 16 Prambanan, Sleman, Yogyakarta. Peta lokasi letak Candi Prambanan dapat dilihat pada Gambar 1.1. Luas kompleks bangunan Candi Prambanan mencapai ± 80 hektar dan terbagi menjadi tiga halaman. Pembagian halaman tersebut adalah halaman luar, halaman tengah dan halaman dalam (pusat). Pada halaman luar tidak ada bangunan kecuali pagar keliling. Pada halaman tengah terdapat 224 buah candi perwara. Pada halaman dalam (pusat) terdapat 3 buah bangunan utama terdiri dari Candi Siwa sebagai candi induk yang diapit oleh Candi Brahma disebelah selatan dan Candi Wisnu di sebelah utara; 3 buah Candi Wahana; 2 buah Candi Apit; 4 buah Candi Kelir; dan 4 buah Candi Patok. Denah Candi Prambanan pada halaman dalam dapat dilihat pada Gambar 1.2. 1
Gambar 1.1 Peta lokasi letak Candi Prambanan (id.wikipedia.org)
Gambar 1.2 Denah Candi Prambanan pada halaman dalam (www.borobudur.tv) Candi Prambanan ini dibangun pada abad ke-9 Masehi untuk dipersembahkan kepada tiga dewa utama Hindu (Trimurti) yaitu Brahma sebagai dewa pencipta, Wisnhu sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai 2
dewa pemusnah. Berdasarkan prasasti Siwagrha nama asli komplek Candi Prambaan adalah Siwagrha (dari bahasa Sanskerta bermakna Rumah Siwa). Pada garbaghia (ruang utama) candi ini juga bersemayam arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter yang menunjukkan bahwa di Candi Prambanan ini dewa Siwa lebih diutamakan. Candi Siwa merupakan candi terbesar dan tertinggi di kompleks Candi Prambanan. Lokasi Candi Siwa pada kompleks Candi Prambanan dapat dilihat pada Gambar 1.3. Candi ini mempunyai tinggi 47 meter dan lebar 34 meter. Candi Siwa dikelilingi lorong galeri yang dihiasi relief yang menceritakan tentang kisah Ramayana yang terukir di dinding dalam pada pagar langkan.
Gambar 1.3 Lokasi Candi Siwa pada kompleks Candi Prambanan (wisatacandi.wordpress.com) Pada hari Sabtu, 27 Mei 2006 di Yogyakarta dan Jawa Tengah terjadi gempa tektonik yang berkekuatan 5,9 skala Richter dengan kedalaman 10 km. Gempa ini mengakibatkan banyak orang yang meninggal dan memporakporandakan banyak bangunan. Salah satu bangunan adalah Candi Siwa di Candi Prambanan, yang mengalami keretakan dan pergeseran batuan candi. Keretakan dan pergeseran yang terjadi pada batuan candi ini beraneka ragam ukurannya. Retakan ada yang ukurannya kecil, tetapi ada pergeseran batu yang menimbulkan celah hingga 4 cm. celah yang besar ini kebanyakan terjadi pada bilik Candi Siwa. Dengan kondisi batu candi yang mengalami keretakan 3
dan pergeseran, maka terbentuk rongga-rongga antar batuan candi. Ronggarongga yang terjadi antar batu candi inilah yang membuat susunan batuan candi tidak stabil sehingga sangat berbahaya dan berpotensi terjadi keruntuhan batu. Rongga-rongga antar batu candi juga membuat air akan mudah masuk ke dalam rongga-rongga sehingga bisa menyebabkan kerusakan dan kerapuhan batu. Untuk mengatasi keadaan tersebut, maka retakan dan rongga pada batu candi ini harus segera ditangani. Berdasarkan uraian di atas, sebagai langkah awal dalam upaya mencegah agar air tidak masuk ke retakan dan menyusup ke dalam rongga bangunan candi maka dilaksanakan penutupan sementara retakan dan rongga dengan wax. Namun penggunaan wax ini hanya bertahan selama 6 bulan sehingga perlu dicari metode lain untuk menutup retakan dan rongga di Candi Prambanan secara permanen untuk melindungi struktur candi dari resapan air dan juga untuk mengembalikan kestabilan susunan batuan candi. 1.2 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah : 1. Mengetahui nilai viskositas, susutan, daya serap dan kuat tekan mortar hidrolis sebagai bahan pengisi celah antar susunan batu Candi Siwa Prambanan. 2. Menentukan campuran material mortar hidrolis sebagai bahan pengisi celah antar susunan batu Candi Siwa Prambanan yang terbaik. 1.3 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah agar nantinya campuran mortar hidrolis yang sudah diuji kuat tekannya, diuji daya serap airnya, dan diukur viskositas campurannya dapat digunakan sebagai bahan pengisi celah antar susunan batu Candi Siwa Prambanan. Selain itu penelitian ini juga bisa dijadikan sebagai bahan referensi, untuk penelitian campuran material pengisi celah antar susunan batu candi selanjutnya, dalam usaha restorasi pasangan batu candi. 4
1.4 Batasan Masalah Dalam penelitian ini penulis memberikan batasan masalah agar penelitian ini tidak melebar dari materi yang akan dibahas. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Objek penelitian terbatas pada Candi Siwa di Candi Prambanan. 2. Bahan-bahan untuk membuat campuran mortar hidrolis, merupakan bahan yang sudah disiapkan oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Kompleks Candi Prambanan Daerah Istimewa Yogyakarta. Bahan-bahan yang digunakan meliputi: a. Pasir diambil dari pasir Sungai Progo DIY lolos ayakan nomor 60. b. Kapur yang digunakan adalah kapur padam dari Wonosari. c. Semen yang digunakan adalah PPC bermerk Semen Tiga Roda. d. Zeolit dari Pandansimping Klaten.
e. Air diambil dari BP3 unit Prambanan. 3. Pengujian dasar yang dilakukan pada mortar hidrolis adalah uji tekan, uji serapan air dan uji viskositas. 4. Uji tekan dilakukan menggunakan benda uji yang berukuran 5 cm
5 cm
5 cm. 5. Campuran material yang digunakan adalah 1,1 pasir : 1 kapur : 1 zeolit : 0,5 Semen Portland Pozolan dan 1,1 pasir : 1 kapur : 1 zeolit. 6. Perbandingan air yang digunakan untuk mencampur material adalah 0,4; 0,5; 0,55; dan 0,6 dari total jumlah material yang telah dicampur. 7. Kandungan kimia material bahan campuran mortar telah diuji sebelumnya oleh BP3 Yogyakarta. 1.5 Keaslian Penelitian Sepengetahuan penulis, penelitian mengenai campuran mortar hidrolis sebagai pengisi celah antar susunan batu Candi Siwa Prambanan dengan bahan zeolit belum pernah dilakukan sebelumnya. Penelitian tentang candi seperti ini pernah dilakukan oleh peneliti lain, hanya saja penelitian tersebut tidak meneliti tentang bahan pengisi pada Candi Siwa Prambanan. 5