BAB I PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang Masjid merupakan sarana ibadah umat muslim yang dapat menampung jamaah dalam jumlah banyak, namun seiring berjalannya waktu Masjid memiliki fungsi lain yang tidak hanya digunakan sebagai tempat beribadah tetapi juga sebagai sarana bersosialisasi baik secara vertikal maupun horizontal dan sering ditemui pada masjid-masjid yang terdapat di area kampus, seperti halnya Masjid Syamsul Ulum Telkom University. Masjid Syamsul Ulum Telkom University berlokasi di kawasan pendidikan Telkom Bandung yang didirikan pada tanggal 28 September 1994, masjid ini selesai dibangun dalam kurun waktu 1.5 tahun, yang diresmikan pada tanggal 9 Mei 1996 oleh Bpk. BJ Habibie. Keikutsertaan masyarakat dalam penggunaan fasilitas masjid baik sebagai sarana ibadah maupun berkegiatan sosial, serta peningkatan student body akibat pemindahan dan penggabungan 4 Institusi menjadi satu membuat ruang masjid tidak lagi dapat menampung jamaah dalam situasi-situasi khusus (peak season). Berdasarkan hasil observasi ditemukan minimnya fasilitas penunjang kegiatan meliputi
sekretariat
kegiatan,
tempat
tinggal
penghuni,
kantor
Dewan
Kemakmuran Masjid serta fasilitas pendukung lainnya seperti area perpustakaan dan ruang-ruang publik, yang ketersediaannya belum maksimal. Meninjau dari hal tersebut, maka diperlukan rancangan ruang yang dapat memfasilitasi seluruh kegiatan dan memaksimalkan fungsi bangunan sebagai Sentra Kegiatan Islam di Telkom University. Selain itu permasalahan yang timbul adalah ketika desain awal yang telah dibuat tidak sesuai dengan aktivitas didalamnya yang semakin beragam dari waktu ke waktu. Rancangan bangunan masjid harus bersifat terbuka, sehingga masyarakat umum dari luar kampus terundang untuk masuk dan senang berada di lingkungan masjid ini untuk beribadah di dalamnya (Soeparno Satira, 2012). Sementara itu sebagai masjid yang berada di kampus maka ada kegiatan dan sifat yang berbeda dengan masjid jami pada umumnya, masjid dalam kehidupan
1
kampus merupakan tempat belajar dan berinteraksi, baik dalam bidang akademis maupun keagamaan (Lubis, 2012). Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka akan dirancang fasilitas Sentra Kegiatan Islam di Masjid Syamsul Ulum Telkom University yang dapat merepresentasikan visi dan misinya, dengan mengangkat konsep pengembangan sarana ritual, pengembangan sosial kemasyarakatan, pengembangan pendidikan & kemandirian finansial. Perancangan ini diharapkan dapat membawa dampak positif baik terhadap kenyamanan pengguna untuk beribadah maupun berkegiatan keagamaan di area Masjid Syamsul Ulum. Meninjau dari perancangan Interior masjid kampus seperti Masjid Salman Institut Teknologi Bandung dan Masjid AlFurqon Universitas Pendidikan Indonesia yang menerapkan konsep pembagian zona dengan jelas seperti zona ibadah dan zona kegiatan mahasiswa yang terpisah namun tetap dalam satu area, dapat menjadi studi banding untuk diterapkan dalam perancangan Sentra Kegiatan Islam dengan luasan minimum seperti di Masjid Syamsul Ulum Universitas Telkom.
1.2 Identifikasi Masalah Identifikasi masalah pada objek perancangan Sentra Kegiatan Islam Masjid Syamsul ulum menjadi latar belakang dirancangnya fasilitas ini yang dikatagorikan menjadi dua aspek, sebagai berikut : 1.2.1 Berdasarkan hasil survey dan observasi terhadap objek perancangan terdapat beberapa permasalahan yang perlu diperhatikan sebagai berikut : a. Ruang-ruang masjid yang ada tidak dapat memfasilitasi kegiatankegiatan yang terselenggara di Masjid Syamsul Ulum seperti kegiatan TPA yang membutuhkan ruang kelas, kegiatan kesekretariatan UKM yang membutuhkan ruang kantor, serta hunian untuk pengurus masjid. b. Diperlukan perluasan tempat ibadah yang disesuaikan dengan jumlah jamaah serta aktifitas pengguna sehingga dapat digunakan untuk kegiatan- kegiatan ibadah diwaktu peak season seperti sholat jumat, sholat idul fitri dan idul adha, serta agenda tabligh akbar mahasiswa dan masyarakat.
2
c. Perancangan Masjid Syamsul Ulum yang belum merepresentasikan misinya yaitu dengan mengangkat konsep pengembangan sarana ritual, pengembangan sosial kemasyarakatan, pengembangan pendidikan & kemandirian finansial serta visinya yaitu sebagai pusat dakwah Bandung Selatan ditinjau dari berbagai aspek baik internal bagi civitas akademika maupun eksternal bagi masyarakat diluar kampus Telkom University. 1.2.2 Berdasarkan landasan teori dari para ahli terkait perancangan masjid beserta fasilitas pendukungnya adalah sebagai berikut: a. Berawal dari memahami masjid sebagai wadah kita berkomunikasi secara vertikal dengan sang pencipta dan secara horisontal dengan sesama manusia khususnya civitas akademika (Dwikojuliardi Robby, 2012) b. Rancangan bangunan masjid harus bersifat terbuka, sehingga masyarakat umum dari luar kampus terundang untuk masuk dan senang berada di lingkungan masjid ini untuk beribadah di dalamnya. (Soeparno Satira, 2012) c. Sebagai masjid yang berada di kampus maka ada kegiatan dan sifat yang berbeda dengan masjid jami pada umumnya Masjid dalam kehidupan kampus merupakan tempat belajar dan berinteraksi, baik dalam bidang akademis maupun keagamaan. (Lubis, 2012) d. Rancangan masjid harus memungkinkan terjadinya perluasan tempat sholat. Lanskap perlu diolah sehingga dapat digunakan untuk rencana perluasan ruangan tempat sholat atau digunakan sebagai plaza sholat. Hal ini penting mengingat daya tampung masjid yang terbatas terutama pada saat-saat tertentu (misal; sholat jumat). (Noe'man Achmad, 2012)
1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka dapat dirumuskan masalah yang akan diselesaikan dalam perancangan ini sebagai berikut : 1. Bagaimana perencanaan & perancangan interior Sentra Kegiatan Islam Masjid Syamsul Ulum Universitas Telkom Bandung untuk mewujudkan visi dan misi Masjid?
3
2. Bagaimana perencanaan & perancangan interior Sentra Kegiatan Islam Masjid Syamsul Ulum, dalam mewujudkan konsep pengembangan sarana ritual, sarana sosial kemasyarakatan dan sarana pendidikan di kawasan kampus Telkom University dan sekitarnya?
1.4 Tujuan dan Sasaran Perancangan Tujuan dari perancangan Sentra Kegiatan Islam Masjid Syamsul Ulum Telkom University adalah sebagai berikut : 1. Merencana & merancang interior Sentra Kegiatan Islam Masjid Syamsul Ulum, untuk mewujudkan visi dan misi Masjid dengan sasaran sebagai berikut:
Membuat perancangan interior yang bersifat fleksibel pada bangunan dengan menciptakan karakter ruang yang memunculkan konsep keterbukaan dan kebersamaan pada ruang-ruang publik sehingga masyarakat luar kampus tidak senggan untuk berbaur.
2. Merencana & merancang interior Sentra Kegiatan Islam Masjid Syamsul Ulum
Universitas
Telkom
Bandung
sebagai
salah
satu
pusat
pengembangan sarana ritual, sosial kemasyarakatan dan pendidikan, dengan sasaran sebagai berikut:
Merancang ruang-ruang yang
berfungsi untuk memfasilitasi
kegiatan internal maupun eksternal masjid yang sesuai kebutuhan pengguna dan pengurus masjid dengan konsep keterbukaan dan sehingga masyarakat sekitar dapat membaur dengan lingkungan masjid yang terdapat di Kampus Telkom University.
1.5 Batasan Perancangan 1.5.1 Pencapaian Keluasan Minimal Pencapaian keluasan dalam perencanaan dan perancangan interior Sentra kegiatan islam Masjid Syamsul Ulum adalah kurang lebih 2100 m2
4
dengan kebutuhan ruang mencakup ruang penghuni, area publik, perpustakaan, perkantoran, aula (ruang serbaguna) serta area service. 1.5.2 Ruang Lingkup Perancangan Ruang lingkup perancangan interior mencakup berbagai aspek, baik dari segi pengguna, bangunan, lingkungan dan faktor lainnya yang akan menjadi pertimbangan dalam proses desain Sentra Kegiatan Islam Masjid Syamsul Ulum Telkom University, yaitu sebagai berikut : a. Manusia dan penataan ruang meliputi: User (pengguna ruang), aktifitas, fasilitas, organisasi ruang, sirkulasi ruang, hubungan antar ruang, layout. b. Karakter ruang meliputi tema dan konsep, gaya, warna, tekstur, pencapaian suasana dan elemen estetis. c. Pengisi ruang meliputi : Fasilitas duduk, fasilitas non duduk, dan elemen dekoratif d. Elemen pembentuk ruang meliputi lantai, dinding dan plafond e. Tata kondisi ruang (utilitas) meliputi penghawaan, pencahayaan, akustik 1.5.3 Batasan Lokasi Lokasi perancangan beralamatkan di jl. Telekomunikasi no. 1, Terusan Buah Batu, Dayeuh Kolot, Kabupaten Bandung. . Lokasi perancangan merupakan wilayah hutan Masjid Syamsul Ulum yang akan dibangun gedung Sentra Kegiatan Islam dengan luas tanah 4000 m2 yang terletak dikawasan Fakultas Teknik Telkom University dengan bagian timur berbatasan kawasan penduduk, bagian barat berbatasan gedung D Fakultas Rekayasa Industri, bagian selatan berbatasan masjid syamsul ulum dan bagian utara berbatasan lahan parkir mobil.
5
Gambar 1.1 Site plan lokasi perancangan (sumber : Dokumentasi MSU 2013)
1.5.4 Batasan Organisasi Ruang Perancangan akan berfokus pada bangunan sentra kegiatan islam dengan pembagian zona yang sesuai hirearki untuk memisahkan antara zona publik, semi publik dan privat. Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dibahas sebelumnya maka direncanakan perluasan lahan untuk ibadah dengan konsep fasilitas multifungsi, yang dapat digunakan juga untuk kegiatan lainnya, seperti kegiatan kajian mahasiswa dan masyarakat, sarana pendidikan (TPA/TKA), penyelengaraan bakti sosial, penyelenggaraan (persewaan) acara pernikahan (walimatul ursy), serta kegiatan lainnya yang saling terkait. Sementara itu, Masjid Syamsul Ulum memiliki 9 ruang yang akan dirancang berdasarkan kebutuhan dan aktifitas penghuni meliputi : a.
Tempat tinggal penghuni : Ruangan untuk para penghuni masjid syamsul ulum yang beranggotakan 9 orang pengurus harian dan 3 orang office boy meliputi ruang tidur, ruang tamu, ruang diskusi, dapur dan kamar mandi.
b.
Ruang publik indoor : merupakan area publik yang difungsikan untuk kegiatan bersosialisasi, belajar / mentoring kelompok kecil serta kegiatan lainnya yang bersifat edukatif.
c.
Ruang tamu : Digunakan sebagai tempat penyambutan tamu-tamu undangan yang datang ke masjid syamsul ulum. Ruang tamu yang akan dirancang dapat menampung tamu sebanyak 10 orang.
d.
Ruang sekretariat madrasah quran : ruang ini digunakan sebagai tempat rapat pengurus dan ruang kelas sesuai jadwal pengajaran
e.
Ruang sekretariat Lembaga Amil Zakat : ruang ini digunakan sebagai kantor aktif lembaga amil zakat DKM Syamsul Ulum.
6
f.
Ruang sekretariat Prisma yang berfungsi sebagai kantor dan ruang bimbingan belajar SMP dan SMA
g.
Ruang Serba Guna (aula) : Berdasarkan hasil observasi terhadap pengguna, dibutuhkan ruang yang dapat menampung jamaah masjid saat pelaksanaan kegiatan-kegiatan besar seperti seminar dan tabligh akbar.
h.
Ruang kelas TPA Mentari Ilmu terdiri dari kelas MDT dan TPQ
i.
Perpustakaan khusus yang menyimpan koleksi buku keislaman dan dokumentasi Masjid Syamsul Ulum.
1.5.5 Pendekatan Perancangan dan Tema Sentra Kegiatan Islam Masjid Syamsul Ulum akan difokuskan pada perancangan bangunan tropis yang bersifat terbuka, sehingga masyarakat umum dari luar kampus terundang untuk masuk dan senang berada di lingkungan masjid ini, dengan tujuan mewujudkan visi dan misi Masjid Syamsul Ulum untuk menerapkan konsep yang meliputi 3 aspek yaitu
pengembangan
sarana
ritual,
pengembangan
sarana
sosial
kemasyarakatan dan pengembangan sarana pendidikan .
1.6 Metode Perancangan 1.6.1 Tahap Pengumpulan Data Pada tahap ini, data dikelompokan menjadi dua jenis yaitu data primer yang terdiri dari observasi, wawancara, dokumentasi dan data sekunder yang terdiri dari studi pustaka dan studi banding objek sejenis, yang dijabarkan sebagai berikut : Data Primer a. Observasi Menganalisa fungsi dan tipologi ruang secara keseluruhan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan terkait identifikasi masalah pada Masjid Syamsul Ulum seperti zona sirkulasi, pencahayaan, penghawaan, luas lahan yang dapat dibangun, analisa site, kebutuhan ruang yang dan data lainnya yang mendukung proses perancangan Sentra Kegiatan Islam Masjid Syamsul Ulum. b. Wawancara
7
Wawancara dilakukan untuk memperoleh data berdasarkan pengalaman dan persepsi pengguna terhadap ruang atau objek perancangan yaitu Masjid Syamsul Ulum Telkom University.
Wawancara dilakukan dengan pihak pengurus masjid Syamsul Ulum terkait struktur organisasi, bentuk kegiatan, sejarah arsitektur bangunan, studi aktifitas penghuni, jumlah penghuni dan pengguna Masjid Syamsul Ulum, fasilitas yang tersedia serta fungsi ruang dan lain sebagainya.
Wawancara kepada pengguna masjid terkait kenyamanan visual dan thermal pada waktu-waktu tertentu, kebisingan yang mengganggu kekhusu'an dalam beribadah dan mengetahui lebih lanjut studi aktifitas pengguna dalam berkegiatan organisasi keislaman.
c. Dokumentasi Mendokumentasikan ruangan pada Masjid Syamsul Ulum, zona sirkulasi serta pembagian zooning dan blocking yang ada. Dokumentasi aktifitas kegiatan yang sedang berlangsung baik di dalam Masjid maupun di sekitar area Masjid.Syamsul Ulum, dan dokumentasi berupa denah site plan Masjid Syamsul Ulum. Data Sekunder a. Kepustakaan Kepustakaan dilakukan untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah terkait perancangan fasilitas pendukung masjid sesuai dengan permasalahan yang diangkat, informasi tersebut dapat diperoleh dari buku, karya ilmiah, karya Tugas Akhir, jurnal maupun berupa studi image dari berbagai sumber seperti : Human Dimention Neufret architects' Data 3rd edition Time Saver for Interior Design b. Studi Banding Melakukan perbandingan teradap fasilitas pendukung masjid yang sudah ada baik di kawasan Bandung maupun diluar Bandung sehingga dapat dijadikan standar atau acuan pada perancangan ini baik dari segi organisasi ruang, penggunaan material, penerapan desain maupun standar
8
ergonomi interior dan furnitur. Studi banding dilakukan di dua masjid kampus yaitu Masjid Salman ITB dan Masjid Al-Furqon UPI. 1.6.2 Metode Desain a. Programming Proses mengumpulkan data berupa informasi DKM Syamsul Ulum, mulai dari tujuan dan latar belakang dari perancangan, mengidentifikasi permasalahan yang akan diangkat, menentukan sasaran perancangan untuk memenuhi kebutuhan klien dan pengguna proyek, serta faktor faktor lainnya yang menjadi batasan dalam perancangan untuk dijadikan sebagai dasar dan acuan pada proses perancangan untuk mencapai tujuan berupa konsep (problem solving) b. Analisa Data
yang
diperoleh
akan
dipilih
sesuai
dengan
tujuan
perancangan. Data yang dianalisis baik data primer maupun sekunder adalah data yang akan digunakan untuk mendukung proses perancangan terkait permasalahan utama pada bangunan Masjid Syamsul Ulum meliputi Manusia dan penataan ruang, karakter ruang, pengisi ruang, elemen pembentuk ruang, dan tata kondisi ruang. Menurut Gerhard Pahl and Wolfgang Beitz (1984) proses analisa dalam perancangan adalah sebagai berikut:
Mengidentifikasi masalah penting
Menetapkan struktur fungsi dari setiap ruangan
Mencari prinsip-prinsip solusi dari berbagai teori dan kepustakaan
Mengolah dan menggabungkan kedalam varian konseptual
Evaluasi terhadap teknis dan analisa yang telah dilakukan.
c. Sintesis Hasil akhir dari proses sintesa berupa sebuah konsep perancangan sebagai problem solving yang akan digunakan dalam merancang interior Sentra Kegiatan Islam. Outputnya berupa main concept / moodboard, serta sketsa sketsa yang disertai penjelasan terkait deskripsi desain yang dibuat.
9
d. Evaluasi Tahap evaluasi dilakukan kembali setelah memperoleh konsep dan aplikasi
desain
terhadap
mempertimbangkan
aspek
permasalahan
yang
aspek
batasan
pada
diangkat, masalah
dengan untuk
meminimalisir kesalahan pada tahap selanjutnya yaitu pengembangan desain. 1.6.3 Tahap Implementasi / output perancangan Pengembangan desain (design development) yang merupakan problem solving selanjutnya akan diimplementasikan kedalam bentuk visual, dapat berupa dokumenstasi gambar kerja dan presentasi sebagai berikut:
Site plan
Layout plan
Rancangan lantai dan plafond
Tampak dan potongan.
Detail furnitur dan interior
Maket dan Skema material,
visualisasi berupa 3D modeling
10
11
Wawancara
Data Primer
Data Sekunder
Mecanical Electrical
Konsep organisasi ruang
Studi Banding
pengisi ruang
Manusia dan penataan ruang
Analisis Data
pembentuk ruang
Konsep penghawaan
Studi Pustaka
Observasi
Dokumentasi
Konsep kemandirian finansial
Konsep Warna dan material
Sintesa Data
Konsep khusus bangunan tropis
karakter ruang
Konsep Pendidikan
Konsep Sarana Ritual
Konsep Umum pengembangan Sentra Kegiatan Islam
Konsep Sosial Kemasyarakatan
Konsep Pencahayaan
Output
Layout Presentasi Skema Material
Gambar Kerja
Rencana lantai dan plafond
Perspektif dan Maket Tampak dan Potongan
3D Modeling
Detail Interior
Bagan 1.1 Kerangka berpikir (sumber : Analisa penulis 2016)
11
12
1.8. Sistematika Penulisan Proposal Tugas Akhir akan disusun dengan urutan sebagai berikut : BAB I Pendahuluan Menjelaskan tentang latar belakang terkait isu kasus yang dibahas dan dikaitkan dengan fakta yang ada, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan perancangan, metodologi perancangan, mind map, kerangka berpikir, dan sistematika penulisan. BAB II Kajian Literatur dan Data Perancangan Menjelaskan teori yang mengkaitkan antara kebutuhan dan fungsi bangunan pendukung masjid, serta kajian ilmu interior yang mendukung proses perancangan yang digunakan sebagai acuan seperti standar ruang perpustakaan, aula, kantor. Penerapan konsep dalam menentukan tipe dan jenis bukaan atau ventilasi, jenis material tropis, studi banding terhadap bangunan sejenis serta teori pendukung lainnya yang dapat dijadikan sebagai acuan proses perancangan. BAB III Konsep Perancangan Desain Interior Berisi tentang tema dan konsep yang akan diterapkan pada perancangan meliputi konsep bentuk, konsep organisasi ruang, konsep sirkulasi ruang, konsep warna, konsep material dan lain sebagainya. BAB IV Konsep perancangan visual denah khusus Berisi uraian-uraian mengenai pemilihan denah khusus, konsep tata ruang, persyaratan teknis ruang (sistem penghawaan, pencahayaan, pengkondisian udara, dan pengamanan), penyelesaian elemen interior BAB V Kesimpulan dan Saran Merupakan bagian akhir dari penulisan laporan yang berisikan tentang kesimpulan mencakup isu yang diangkat serta solusi desain yang didapatkan, dan tahapan-tahapan yang dilakukan dalam proses perancangan Sentra Kegiatan Islam Masjid Syamsul Ulum Telkom University.
13