BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Berdasarkan Instruksi Presiden No. 3 tahun 2003, tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government bahwa agar terlaksannya penerapan e-Government secara nasional, setiap Gubernur dan Bupati/Walikota perlu mengambil langkah-langkah sesuai tugas, fungsi dan kewenangannya masing-masing. Penerapan e-Government merupakan upaya strategis pemerintah dalam rangka memberikan layanan yang lebih efektif dan efisien kepada masyarakat. Selain itu Penerapan e-Government bertujuan untuk memberikan kemudahan layanan terhadap masyarakat melalui integrasi sistem dan informasi (Chiang dan Hsieh, 2007). Penerapan e-Government di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sleman antara
lain
dilakukan
melalui
pengembangan
sistem
informasi
yang
pelaksanaannya diserahkan pada masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Pemerintah Kabupaten Sleman sendiri belum memiliki kebijakan atau peraturan khusus yang mewajibkan mengembangkan sistem informasi dilakukan secara terpusat. Setiap SKPD dapat mengembangkan sistem informasinya sendiri sesuai tugas pokok dan fungsi pada unit kerjanya masing-masing. Hal ini mengakibatkan sistem informasi yang ada di lingkungan Kabupaten Sleman menjadi heterogen dan variatif baik dari sisi platform, basisdata maupun bahasa pemrograman yang digunakan. Disisi lain ada beberapa informasi yang menjadi kebutuhan bersama. Informasi tersebut biasanya terkait dengan data-data primer yang dibutuhkan oleh banyak instansi. Namun kewenangan akses terhadap informasi tersebut masih menjadi hak milik (property) dari masing-masing instansi. Misalnya Sistem Informasi Penanggulangan Kemiskinan (Simnangkis) di Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kabupaten Sleman melakukan input data penduduk, padahal data kependudukan sudah ada di database kependudukan di Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil. Duplikasi input data tersebut menyebabkan inkonsistensi data
sehingga mengakibatkan data penduduk di database Simnangkis berbeda dengan data penduduk di database kependudukan. Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Sleman
melalui
Dinas
Perhubungan
Komunikasi
dan
Informatika
mengembangkan integrasi informasi berupa web service agar instansi-instansi lain dapat mengakses informasi tersebut dalam batas kewenangan tertentu (Prasojo, 2014). Seiring dengan meningkatnya pemanfaatan sistem informasi dilingkungan Pemerintah Kabupaten Sleman, maka kuantitas dan kompleksitas sistem informasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sleman mengalami peningkatan. Hal ini meningkatkan pula kuantitas serta kompleksitas web service yang dibutuhkan. Penerapan web service yang selama ini dikembangkan secara point-to-point dinilai sudah tidak relevan karena jumlah service yang semakin banyak dan kompleks menjadi sulit untuk dimonitor dan dikelola. Standar penerapan web service yang berbeda-beda juga sering menjadi kendala apabila dibutuhkan integrasi dan komunikasi antar web service. Selain itu aspek keamanan terhadap akses web service juga menjadi pertimbangan mengapa pengelolaan integrasi sistem informasi menjadi penting dan perlu untuk dilakukan. Salah satu cara yang dapat diterapkan untuk menyediakan pengelolaan integrasi sistem informasi antara lain dengan menggunakan Enterprise Service Bus (ESB). ESB merupakan infrastruktur perangkat lunak yang dapat menjadi solusi dari masalah kompleksitas integrasi n-to-n. Konsep ESB sangat mendukung implementasi Service Oriented Architecture (SOA). Interaksi antar komponen service dilakukan melalui mediator ESB, sehingga hal ini akan menghadirkan sifat loose-coupling pada interaksi antar layanan dan memudahkan pengelolaan pada sistem terdistribusi (Safuwan, 2010). 1.2 Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang dibahas pada penelitian tugas akhir ini adalah bagaimana merancang dan menerapkan suatu sistem yang dapat memudahkan pengelolaan integrasi sistem informasi di lingkungan pemerintah kabupaten Sleman.
1.3 Batasan Masalah 1. Penelitian ini mengambil studi kasus pengelolaan web service yang ada di Pemerintah Kabupaten Sleman. 2. Fungsionalitas ESB yang diterapkan pada penelitian ini meliputi : routing (melakukan pengalamatan/rute), orchestration (orkestrasi komponen web service), transformation (transformasi pesan dan protokol). 3. Perangkat lunak ESB yang digunakan pada penelitian ini menggunakan perangkat lunak Open Source WSO2 ESB. 4. Infrastruktur meliputi database, sistem informasi, aplikasi serta service dalam penelitian ini mengacu pada infrastruktur yang sudah ada di lingkungan pemerintah kabupaten Sleman. 5. Integrasi data yang sudah dilakukan di pemerintah kabupaten Sleman diasumsikan telah konsisten. 6. Database, sistem informasi dan aplikasi yang terlibat dalam proses integrasi ini antara lain: a. Database Kependudukan, b. Database Penanggulangan Kemiskinan, c. Database Perijinan, d. Database Sekolah, e. Sistem Informasi Penanggulangan Kemiskinan, f. Aplikasi Pengecekan Status Perijinan, serta g. Aplikasi Executive Dashboard Kabupaten Sleman 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan menerapkan sistem aplikasi berbasis Service Oriented Architecture (SOA) menggunakan Enterprise Service Bus (ESB) sebagai mediator integrasi sistem informasi untuk memudahkan pengelolaan integrasi sistem informasi di lingkungan pemerintah kabupaten Sleman. I.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara sebagai berikut: 1. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pengelolaan integrasi sistem informasi di Pemerintah Kabupaten Sleman 2. Penelitian ini diharapkan dapat melengkapi kajian-kajian tentang pengelolaan integrasi sistem informasi di Pemerintah Kabupaten Sleman
1.6 Metodologi Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini adalah : 1. Studi Literatur Pada tahap ini penulis melakukan pengumpulan data, informasi, teori-teori dan referensi mengenai Konsep Integrasi, EIP, SOA, ESB dan Web Service dari buku, karya tulis ilmiah, artikel, dan jurnal yang diperoleh dari perpustakaan dan internet. 2. Wawancara Dengan melakukan wawancara langsung kepada pihak-pihak yang berwenang dan berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. 3. Analisis Pada tahap ini penulis melakukan analisa terhadap hal-hal yang berkaitan langsung dengan penelitian, seperti pengumpulan data, analisa data, analisa sistem, analisa bisnis proses, analisa infrastruktur dan analisa kebutuhan hardware maupun software. 4. Perancangan Pada tahap ini penulis merancang pemodelan berdasarkan permasalahan integrasi dan bisnis proses yang dibutuhkan oleh beberapa instansi di lingkungan pemerintah kabupaten Sleman. 5. Implementasi Sistem diimplementasikan sesuai dengan rancangan yang telah dibuat dan dimodelkan dengan menggunakan perangkat lunak yang telah ditentukan.
6. Pengujian
Pada
tahap
ini
dilakukan
pengujian
terhadap
sistem
yang
telah
diimplementasikan. Pengujian meliputi pengujian fungsional dan pengujian performansi. 1.7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian yang digunakan, dan sistematika penulisan pada penelitian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi penelitian-penelitian oleh lembaga reset atau peneliti lain yang penelitiannya tersebut terkait serta dapat menjadi acuan dari penelitian yang saat ini dilakukan. BAB III LANDASAN TEORI Bab ini membahas teori-teori yang menjadi landasan topik yang dibahas pada penelitian tugas akhir ini yaitu mengenai Integrasi Sistem, Integration Pattern, SOA dan Enterprise Service Bus dan Web Service. BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini membahas analisis dan perancangan model komponen integrasi sistem yang akan dibuat, termasuk didalamnya bagaimana rancangan orkestrasi service yang akan digunakan dalam integrasi data. BAB V IMPLEMENTASI Setelah dilakukan analisis serta perancangan, tahap berikutnya adalah membuat dan mengimplementasikan sistem yang sesuai dengan rancangan yang telah dibuat sebelumnya.
BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini membahas hasil implementasi sistem serta pengujian sistem yang telah dibuat meliputi pengujian fungsional sistem dan pengujian performansi sistem. BAB VII PENUTUP Pada bab ini berisi kesimpulan dari penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya beserta saran untuk pengembangan sistem yang lebih baik di kemudian hari.