10
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS
2.1 Pengertian Dasar Demografi
Kata Demografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti “ Demos ”adalah rakyat atau penduduk dan “ Grafein “
menulis. Jadi Demografi adalah tulisan-tulisan atau
karangan-karangan mengenai rakyat atau penduduk. Istilah ini pertama kalinya oleh Achille Guillard dalam karangannya yang berjudul “ Elements The Statistique Humaine on Demographic Compares “ pada tahun 1885.
Berdasarkan Multilingual Demographic Dictionary (IUSSP, 1982) defenisi demographi adalah sebagai berikut: Demography is the scientific study of human population in primaliry with the recpect to their size, their structure ( composition ) and their development ( change ). Terjemahannya sebagai berikut: Demografi mempelajari penduduk ( suatu wilayah ) terutama mengenai jumlah, struktur ( komposisi penduduk ) dan perkembangannya ( perubahannya ).
Philip M. Hauser dan Duddley Duncan ( 1959 ) menngusulkan defenisi demografi sebagai berikut: Demography is the study of the size, territorial distribution and composition of population, changes there in and the components of a such changes which maybe identified as natality, territorial movement ( migration ), and social mobility ( changes of states ). Terjemahannya sebagai berikut: Demografi mempelajari jumlah, persebaran, territorial dan komposisi penduduk serta perubahanperubahannya dan sebab-sebab perubahan itu, yang biasanya timbul karena natalitas
Universitas Sumatera Utara
11
(fertilitas), mortalitas, gerak territorial ( migrasi ) dan mobilisasi sosial ( perubahan status ).
Masih banyak lagi yang menjelaskan tentang pengertian demografi. Maka dari kedua defenisi diatas dapat kita simpulkan sebagai berikut: Demografi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah. Struktur penduduk meliputi: jumlah, persebaran, dan komposisi penduduk. Struktur ini slalu berubah-ubah, dan perubahan tersebut disebabkan karena proses deografi, yaitu: kelahiran ( fertilitas ), kematian ( mortalitas ), dan migrasi penduduk.
Demografi dalam pengertian yang sempit dinyatakan sebagai: “demografi formal” yang memperhatikan ukuran atau jumlah penduduk, distribusi atau persebaran penduduk, struktur penduduk atau komposisi, dan dinamika atau perubahan penduduk. Ukuran penduduk menyatakan jumlah orang dalam suatu wilayah tertentu. Distribusi penduduk menyatakan persebaran penduduk di dalam suatu wilayah pada suatu waktu tertentu, baik berdassarkan wilayah geografi maupun konsentrasi daerah permukiman. Struktur penduduk menyatakan komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin atau golongan umur. Sedangkan perubahan penduduk secara implicit menyatakan pertambahan penduduk atau penurunan jumlah penduduk secara parsial ataupun keseluruhan sebagai akibat berubahnya tiga komponen utama perubahan jumlah penduduk. Kelahiran, kematian, dan migrasi.
Dalam pengertian yang lebih luas, demografi juga memperhatikan berbagai karakteristik individu maupun kelompok, yang meliputi tingkat sosial, budaya dan ekonomi. Karakteristik sosial dapat mencakup status keluarga, tempat lahir, tingkat
Universitas Sumatera Utara
12
pendidikan dan lain sebagainya. Karakteristik ekonomi meliputi antara lain aktivitas okonomi, jenis pekerjaan, dan pendapatan. Sedangkan aspek budaya berkaitan dengan persepsi, aspirasi dan harapan-harapan.
2.1.1 Ruang Lingkup Demografi Dan Ilmu Kependudukan Jhon Graunt, seorang pedagang kain yang hidup pada abad ke-17 di London, dianggap sebagai Bapak Demografi. Ia melakukan analisa data kelahiran dan kematian, dan dari hasilnya dikemukakan batasan-batasan umum tentang kematian (mortality), kelahiran (fertility), migrasi dan perkawinan dalam hubungannya dengan proses penduduk.
Dalam sejarah perkembangan demografi timbul masalah mengenai pembagian cabang ilmu ini. Methorst dan Sirks membedakan masalah kependudukan menjadi dua yaitu yang bersifat kuantitatif ( demografi ) dan kualitatif yang membahas masalah penduduk dari segi genetis dan biologis. Gagasan ini tidak mendapat dukungan. Oleh karena demografi menggunakan banyak hitungan tapi dapat juga bersifat kualitatif. Dengan demikian memberikan kesan kepada orang bahwa demografi hanyalah penyususnan statistik penduduk.
Demografi murni atau disebut juga demografi formal mengasilkan tehniktehnik untk menghitung data kependudukan. Dengan tehnik-tehnik tersebut dapat diperoleh perkiraan keadaan penduduk dimasa depan atau dimasa lampau. Data demografi, pengukuran, tehnik-tehnik dan model-model adalah alat yang penting, tetapi mereka hanya sebagian dari gambaran analitik. Jadi, determinan-determinan dan konsekuensi-konsekuensi dari pertambahan penduduk harus dianalisa pula. Para ahli
Universitas Sumatera Utara
13
demografi denganmengenal proses sosial di dalam mana terjadinya perubahan penduduk diharapkan lebih mengerti dinamikanya penduduk.
2.1.2 Tujuan-tujuan dan Penggunaan Demografi Menurut para ahli demografi, tujuan demografi dibagi menjadi 4 tujuan pokok yaitu: 1. Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu. 2. Menjelaskan pertumbuhan dimasa lampau, penurunannya dan persebarannya dengan sebaik-baiknya dan denngan data yang tersedia. 3. Menngembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan berbagai macam-macam aspek organisasi sosial. 4. Mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk dimasa yang akan datang dan kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya. Pengetahuan tentang kependudukan adalah penting untuk lembaga-lembaga swasta maupun pemerintah baik di tingkat daerah maupun nasional. Perencanaanperencanaan yang berhubungan dengan pendidikan, perpajakan, kemiliteran, kesejahteraan sosial, perumahan, pertanian, dan perusahaan-perusahaan yang memproduksi barang dan jasa, jalan, rumah-rumah sakit, pusat-pusat pertokoandan pusat-pusat rekreasi akan menjadi lebih tepat apabila kesemuanya didasarkan pada data kependudukan.
2.2 Proyeksi
Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik Indonesia selama 6 bulan atau lebih dan atau orang yang berdomisili kurang dari 6 bulan dengan menetap. Sedangkan proyeksi adalah perhitungan dengan meramalkan
Universitas Sumatera Utara
14
atau menduga kejadian-kejadian atau hal-hal yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.
Proyeksi penduduk adalah perhitungan yang menunjukkan angka fertilitas, mortalitas dan migrasi dimasa yang akan datang. Perkiraan penduduk tidak hanya beberapa tahun, tetapi bisa saja perkiraan beberapa puluh tahun yang akan datang. Semua perencanaan pembangunan sangat membutuhkan data penduduk tidak saja pada saat merencanakan pembangunan tetapi juga pada masa-masa mendatang yang disebut dengan proyeksi penduduk. Proyeksi penduduk bukan merupakan ramalan jumlah penduduk untuk masa mendatang, tetapi juga perhitungan ilmiah yang didasarkan asumsi dari komponen laju pertumbuhan penduduk yaitu kelahiran, kematian, dan migrasi penduduk. Ketiga komponon inilah yang menentukan besarnya jumlah penduduk dan struktur penduduk yang akan datang.
Untuk menentukan asumsi tingkat kelahiran, kematian, dan perpindahan dimasa yang akan datang, diperlukan data yang menggambarkan keadaan dimasa lampau hingga kini, factor-faktor yang mempengaruhi masa komponen, dan hubungan antara satu komponen dengan komponen yang lain serta target yang akan dicapai di masa yng akan datang. Proyeksi penduduk ini secara periodic perlu direvisi, karena sering terjadi bahwa asumsi tentang kecenderungan tingkat kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk ( migrasi ) yang melandasi proyeksi lama tidak sesuai lagi dengan kenyataan.
Pertumbuhan jumlah penduduk dapat mempengaruhi kesejahteraan daerah atau Negara yang bersangkutan. Perhitungan proyeksi penduduk penulis lakukan dengan
Universitas Sumatera Utara
15
memproyeksikan penduduk berdasarkan tingkat pertumbuhan penduduk pada periode 1998-2008. Hal tersebut ditempuh karena informasi mengenai salah satu komponen kependudukan yaitu migrasi tidak tersedia untuk tingkat Kabupaten / Kotamadya. Adapun tahapan-tahapan yang dilakuakan dalam perhitungan proyeksi ini adalah sebagai berikut: 01.
Menghitung tingkat pertumbuhan Kabupaten Simalungun menurut jenis kelamin untuk periode 1998-2008, dengan metode Geometrik.
02.
Memproyeksikan penduduk Kabupaten Simalungun menurut jenis kelamin berdasarkan tingkat pertumbuhan 1998-2008 dengan meted Geometrik. Adapun rumus Geometrik Rate Of Growth tersebut adalah:
Dengan: = Jumlah penduduk dalam tahun t = Jumlah penduduk pada aawal tahun = Angka pertumbuhan penduduk = Jangka waktu dalam tahun
2.3 Metode Yang Digunakan 2.3.1 Angka Pertumbuhan Penduduk Angka pertumbuhan penduduk menunjukkan angka rata-rata pertambahan penduduk pertahun pada periode atau waktu tertentu, dan biasanya dinyatakan dengan persen ( % ). Dalam menghitung proyeksi pertumbuhan digunakan beberapa asumsi-asumsi, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
16
1. Pertumbuhan Aritmatika Pertumbuhan penduduk secara aritmatika adalah pertumbuhan penduduk dengan jumlah setiap tahun adalah sama. Dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Dengan: = Jumlah penduduk pada n tahun = Jumlah penduduk pada awal tahun r
= Tingkat pertumbuhan penduduk
n
= Periode waktu dalam tahun
2. Pertumbuhan Geometri Pertumbuhan geometri adalah pertumbuhan penduduk bertahap, yaitu dengan memperhitungkan pertumbuhan penduduk hanya paada akhir tahun dari suatu periode. Dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Dengan: = Jumlah penduduk pada n tahun = Jumlah penduduk pada awal tahun r
= Tingkat pertumbuhan penduduk
n
= Periode waktu dalam tahun
3. Pertumbuhan Eksponensial Pertumbuhan penduduk
adalah pertumbuhan penduduk yang berlangsung
secara terus menerus ( continous ). Ukuran penduduk secara eksponensial ini
Universitas Sumatera Utara
17
lebih tepat, mengingat dalam kenyataannya pertumbuhan penduduk juga berlangsung terus-menerus. Dapat dihiyung denngan menggunakan rumus sebagai berikut:
Dengan: = Jumlah penduduk pada n tahun = Jumlah penduduk pada awal tahun r
= Tingkat pertumbuhan penduduk
n
= Periode waktu dalam tahun
e
= jumlah konstanta yang besarnya 2,71828183
2.3.2 Rasio Jenis Kelamin Rasio adalah perbandingan dua perangkat, yang dinyatakan dalam satu satuan tertentu. Dalam pengerjaannya, rasio (ratio) adalah perbandingan dikalikan 100. Ukuran rasio ini sangat serinng dilakukan. Rasio jenis kelamin (Sex Ratio)adalh perbandingan jumlah antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Hal ini biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki per 100 perempuan. Secara umum dapat ditulis:
Rasio jenis kelamin ( Sex ratio ) menurut kelompok umur maka dituliskan sebagai berikut:
Dengan: = Rasio jenis kelamin pada golongan umur I tahun
Universitas Sumatera Utara
18
= Jumlah penduduk laki-laki pada golongan umur i tahun = Jumlah penduduk perempuan pada golongan umur i tahun K
= Konstanta, biasanya 100
2.4 Perkembangan Penduduk
Perkembangan jumlah penduduk sangat erat kaitannya dengan perkembangan peradaban meanusia dalam berinteraksi dengan alam sekitarnya. Ada tiga tahapan perkembangan peradaban manusia hingga kini: Pertama, zaman ketika manusia mulai mempergunakan alat-alat untuk menanggulanngi kehidupannya. Kedua, zaman ketika manusia mulai mengembangkan usaha pertanian menetap. Zaman ini mengubah kehidupan perburuan menjadi kehidupan pertanian atau kehidupan yang sifatnya nomadis menjadi kehidupan menetap di sekitar daerah pertanian.
Ketiga, zaman
mulai era industrialisasi, yaitu sekitar pertenganhan abad ke-17 sesudah masehi. Zaman ini ditandainya dengan tumbuhnya pusat-pusat industry, dan semakin berkembangnya kota-kota sebagai tempat permukiman manusia.
Sejalan
dengan
semakin
berkembangnyanilmu
pengetahuan
dan
perkembangan tehnologi dalam menngolah sumber daya alam yang ada, tingkat kehidupan manusia menjadi semakin baik. Hal ini sangat mempengaruhi penurunan tingkat mortalitas penduduk. Seperti banyak diketahui bahwa ledakan penduduk yang terjadi pada abad-abad terakhir ini terutama karena menurunnya tingkat kematian dengan cepat, sementara tingkat kelahiran belum dapat dikontrol dengan baik.
Universitas Sumatera Utara