BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1
Teori-teori Umum 2.1.1 Pengertian Data Data adalah kumpulan fakta yang masih mentah yang menjelaskan aktivitas-aktivitas yang terjadi dalam organisasi atau lingkungan fisik, sebelum terorganisir dan diubah menjadi bentuk yang dimengerti dan dapat digunakan (Laudon, 2006, p13). Dapat disimpulkan bahwa data merupakan suatu bentuk dasar dari rekaman fakta yang belum diolah atau dimanipulasi. Data yang didapatkan pada suatu perusahaan umumnya diperoleh dari hasil kegiatan operasi sehari-hari atau hasil dari transaksi yang dilakukan, yang nantinya dapat digunakan untuk kepentingan perusahaan.
2.1.2 Pengertian Basis Data Basis data adalah kumpulan data yang berhubungan secara logikal, dan uraian data ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi sebuah organisasi (Connolly, 2005, p15). Basis data juga dapat dikatakan sebagai kumpulan file yang saling berhubungan, hubungan tersebut dapat ditunjukan dengan kunci dari tiap file yang ada. Menurut W.H. Inmon (2002, p388), basis data adalah koleksi data yang saling berkaitan sesuai dengan skemanya, basis data juga dapat melayani satu atau banyak aplikasi.
6
7 2.1.3
Pengertian Sistem Basis Data Sistem basis data merupakan serangkaian program komputer yang mengendalikan pembuatan, pemeliharaan, dan pemanfaatan basis data sebuah organisasi (O’brien, 2003, p5). Sistem basis data dapat diartikan juga sebagai sistem perangkat lunak yang memungkinkan user mendefinisikan, membuat, memelihara dan mengendalikan akses ke basis data (Connolly, 2002, p16). Sistem basis data juga didefinisikan sebagai serangkaian program yang digunakan untuk mendefinisikan, mengatur, dan memproses basis data aplikasinya (kroenke, 2002, p638).
2.1.4
Perancangan Basis Data Langkah-langkah dalam melakukan perancangan basis data menurut Connolly dan Begg (2005, p437) diantaranya : 2.1.4.1 Perancangan basis data konseptual Perancangan basis data konseptual adalah proses membangun sebuah model data yang digunakan di dalam perusahaan, bebas dari segala pertimbangan fisik. (Connoly dan Begg, 2005, p439). Tahap-tahap dalam perancangan basis data konseptual diantaranya (Connoly dan Begg, 2005, p442) : Langkah 1 : Membangun model data konseptual Tujuannya adalah untuk membangun model data konseptual dari kebutuhan data dalam perusahaan. Tahapantahapan dari membangun model data konseptual diantaranya :
8 •
Mengidentifikasikan tipe entitas Tujuannya untuk mengidentifikasikan tipe entitas yang dibutuhkan.
Gambar 2.1 Kamus Data Entity
(Connolly dan Begg, 2005, p444) •
Mengidentifikasikan tipe relasi Tujuannya untuk mengidentifikasikan relasi yang penting yang ada diantara tipe-tipe entitas.
Gambar 2.2 Kamus Data Relationship (Connolly dan Begg, 2005, p447)
9 •
Mengidentifikasikan dan mengasosiasikan atribut dengan entitas atau tipe relasi. Tujuannya untuk mengasosiasikan atribut dengan tipe-tipe entitas atau relasi yang tepat.
•
Menentukan domain atribut Tujuannya untuk menentukan domain dari atribut di dalam model data konseptual lokal.
•
Menentukan atribut-atribut candidate, primary, dan alternate key Tujuannya untuk mengidentifikasikan candidate key dari setiap tipe entitas dan jika ada lebih dari 1 candidate key, salah satu akan terpilih menjadi primary key dan yang lain menjadi alternate key. Primary key adalah candidate key yang dipilih untuk secara
unik
mengidentifikasikan
suatu
tipe
entitas.(Connolly dan Begg, 2005, p451) Candidate key adalah kumpulan minimal dari atribut yang
secara
unik
mengidentifikasikan
setiap
tipe
entitas.(Connolly dan Begg, 2005, p451) Untuk memilih sebuah primary key dari antara candidate key yang ada maka sebaiknya menggunakan tahapan-tahapan di bawah ini :
10 -
Candidate key dengan satu set atribut yang paling sedikit.
-
Candidate key yang paling sedikit mempunyai nilai yang sering berubah.
-
Candidate key yang memiliki karakter yang paling sedikit.
-
Candidate key dengan nilai maksimum yang paling kecil.
-
Candidate key yang paling mudah digunakan dari sudut pandang user.
•
Mempertimbangkan
penggunaan
konsep
enhanced
modeling (optional) Tujuannya untuk mempertimbangkan penggunaan konsep enhanced
modeling
seperti
spesialisasi/generalisasi,
agregasi, dan komposisi. •
Memeriksa model untuk redundansi Tujuannya untuk memeriksa adanya redundansi di dalam model. Dua aktivitas yang ada di dalam tahapan ini adalah : -
Memeriksa kembali one-to-one(1:1) relationship Dalam mengidentifikasikan entitas kita mungkin telah mengidentifikasikan
dua
entitas
yang
merepresentasikan objek yang sama di perusahaan. -
Menghapus relationship yang berlebihan
11 Sebuah relationship disebut berlebihan atau redundant bila informasi yang sama dapat diperoleh melalui relationship yang lain. •
Memvalidasi model konseptual dengan transaksi user Tujuannya
untuk
memastikan
model
konseptual
mendukung kebutuhan transaksi. Ada dua pendekatan yang dapat memastikan bahwa model data konseptual mendukung kebutuhan transaksi : - Menjelaskan transaksi tersebut Memeriksa
semua
informasi
yang
ada
(entity,
relationship, dan semua atribut) yang dibutuhkan oleh setiap transaksi yang disediakan oleh model, dengan mendokumentasikan sebuah deskripsi setiap kebutuhan transaksi. - Menggunakan jalur transaksi Pendekatan kedua ini untuk memvalidasikan model data dengan transaksi yang dibutuhkan. •
Mengkaji ulang model data konseptual dengan user Tujuannya untuk mengkaji ulang model data konseptual dengan user untuk memastikan bahwa mereka akan mempertimbangkan model tersebut menjadi perwakilan yang sebenarnya dari kebutuhan data dalam perusahaan.
12 2.1.4.2 Perancangan basis data logical Menurut Connoly dan Begg (2005, p439), perancangan basis data logikal adalah proses membangun sebuah model dari data yang digunakan oleh perusahaan yang berdasar pada data model yang spesifik, tetapi tidak terikat pada DBMS tertentu dan pertimbangan fisikal lainnya. Langkah 2 : Membangun dan memvalidasi model data logikal Tujuannya
untuk
menerjemahkan
model
data
konseptual menjadi model data logikal dan kemudian untuk memvalidasi model ini untuk memeriksa bahwa model tersebut benar secara struktural dan dapat digunakan untuk mendukung transaksi yang dibutuhkan. Tahapan-tahapan dari membangun model data logikal diantaranya : 2.1
Menciptakan relasi untuk model data logikal Bertujuan untuk menciptakan hubungan atau relasi untuk model data logikal untuk mewakili entitas-entitas, hubungan-hubungan, dan atribut-atribut yang sudah diidentifikasi. Ada beberapa cara pendeskripsian bagaimana relasi dapat diturunkan dari struktur data model yang ada, antara lain :
13 - Tipe strong entity dan weak entity
Gambar 2.3 Tipe Strong dan Weak Entity -
Tipe relasi binary one to many (1:*) Merupakan jenis relasi yang paling umum digunakan. Contoh pada gambar di bawah ini, sebuah record dalam tabel DEPARTEMEN dapat memiliki banyak record yang bersesuaian dalam tabel PEGAWAI. Tetapi sebuah record dalam tabel PEGAWAI, hanya memiliki sebuah record yang bersesuaian dalam tabel DEPARTEMEN.
PEGAWAI -• • • • -
p1 p2 p3 p4
BEKERJA_PADA • • • •
r1 r2 r3 r4
DEPARTEMEN • d1 • d2 • d3
Gambar 2.4 Relasi Binary one to many -
Tipe relasi binary one-to-one(1:1) Terdiri dari :
14 1. Mandatory participation on both sides of 1:1 relationship 2. Mandatory participation on one side of 1:1 relationship 3. Optional participation on both sides of 1:1 relationship
2.2
-
Tipe relasi rekursif one-to-one (1:1)
-
Tipe relasi superclass/subclass
-
Tipe relasi binary many-to-many
-
Tipe relasi kompleks
-
Attribut multi-value
Memvalidasi
hubungan
dengan
menggunakan
normalisasi Bertujuan untuk memvalidasi hubungan di dalam model data logikal menggunakan normalisasi. Ada beberapa tahapan dari normalisasi antara lain : - First Normal Form (1NF), menghilangkan grup yang berulang. - Second Normal Form (2NF), menghilangkan partial dependencies atau ketergantungan parsial pada primary key - Third Normal Form (3NF), menghilangkan transitive dependencies primary key
atau
ketergantungan
transitif
pada
15 2.3
Memvalidasi hubungan dengan transaksi user Bertujuan untuk memastikan bahwa hubungan di dalam model data logikal mendukung kebutuhan transaksi (biasanya penggambaran dalam bentuk view).
2.4
Memeriksa integrity constraint Bertujuan untuk memeriksa integrity constraint yang diwakili di dalam data model logikal. Beberapa tipe dari integrity constraint adalah sebagai berikut : -
Required data Beberapa atribut harus selalu berisi data yang resmi sehingga atribut tersebut tidak diperbolehkan berupa null.
-
Attribute domain constraint Setiap atribut mempunyai domain yang merupakan sekumpulan nilai yang sah.
-
Multiplicity Multiplicity mewakili constraint yang ditempatkan pada hubungan diantara data di dalam basis data.
-
Entity integrity Primary key di dalam sebuah entitas tidak dapat menerima null.
-
Referential integrity
16 Jika foreign key berisi nilai maka nilai tersebut harus menunjuk ke tuple yang ada. -
General constraint Update pada entitas akan dikontrol oleh constraint yang menentukan transaksi yang “real world” dimana diwakili oleh update itu sendiri.
-
Document all integrity constraint Mendokumentasikan semua integrity constraint di dalam kamus data untuk pertimbangan selama desain fisikal.
2.5
Mengkaji ulang model data logikal dengan user Bertujuan untuk meninjau ulang model data logikal dengan
user
untuk
mempertimbangkan
memastikan
model
tersebut
bahwa
mereka
untuk
menjadi
representasi nyata dari kebutuhan data di dalam sebuah perusahaan. 2.6
Menggabungkan data model logikal menjadi model global (optional) Bertujuan untuk menggabungkan model data logikal menjadi model data global single yang mewakili semua user view dari basis data.
2.7
Memeriksa pertumbuhan lebih lanjut Bertujuan untuk menentukan apakah ada perubahan yang signifikan untuk masa depan yang sudah dapat
17 diduga sebelumnya dan menilai apakah model data logikal dapat mengakomodasi perubahan ini. 2.1.4.3 Perancangan basis data fisikal Menurut Connoly dan Begg (2005, p496), perancangan basis data fisikal adalah proses memproduksi sebuah deskripsi dari implementasi dari basis data pada secondary storage, yang juga akan mendeskripsikan dasar dari suatu relasi, organisasi file, dan index yang digunakan untuk mencapai akses efisien menuju ke data dan beberapa batasan-batasan integritas serta ukuran keamanan. Langkah 3 : Menerjemahkan model data logikal ke dalam target DBMS Bertujuan untuk memproduksi skema relasi basis data dari model data logikal yang dapat diimplementasikan di dalam target DBMS. 3.1 Mendesain relasi dasar Tujuan dari langkah ini adalah untuk memutuskan bagaimana
merepresentasikan
relasi
dasar
yang
diidentifikasikan di dalam model data logikal ke dalam target DBMS. Untuk setiap relasi yang diidentifikasi pada model data logikal global, definisinya terdiri dari: -
Nama relasi
-
Suatu list untuk atribut yang sederhana
18 -
Primary key, alternate key, dan foreign key
-
Suatu daftar dari atribut turunan dan bagaimana pembuatannya.
-
Batasan integrasi untuk setiap foreign key yang diidentifikasi.
Dari kamus data, dari setiap atributnya dapat diketahui : -
Domain atribut tersebut, yang terdiri dari tipe data, panjang, dan berbagai batasan dalam domain.
-
Sebuah optional nilai default untuk atribut.
-
Atribut boleh bernilai null.
-
Atribut diperoleh dan bagaimana atribut tersebut dikomputerisasi.
3.2
Merancang representasi dari data turunan Bertujuan untuk memutuskan bagaimana untuk merepresentasikan berbagai data turunan pada model data logikal di dalam DBMS.
3.3
Merancang batasan general Bertujuan untuk merancang batasan general untuk DBMS yang digunakan.
Langkah 4 : Merancang organisasi file dan index Bertujuan untuk menentukan organisasi file yang optimal untuk menyimpan relasi dasar dan indeks yang dibutuhkan untuk mencapai performance yang dapat diterima,
19 dimana setiap relasi dan tuple akan disimpan di dalam penyimpanan kedua (secondary storage). 4.1 Menganalisis transaksi Tujuannya adalah untuk memahami fungsionalitas dari transaksi tersebut yang akan berjalan di dalam basis data dan untuk menganalisis transaksi yang penting. Dalam menganalisa transaksi, dapat diidentifikasi kriteria performansi sebagai berikut : - Transaksi yang sering digunakan dan akan berdampak besar terhadap keseluruhan performance. - Transaksi yang merupakan operasi bisnis yang bersifat kritis. - Durasi waktu dalam hari/minggu dimana akan ada permintaan yang tinggi pada basis data (peak load). Untuk fokus ke dalam area yang mungkin akan bermasalah, maka salah satu cara untuk memprosesnya antara lain : - Petakan semua jalur transaksi ke relasi - Menentukan relasi mana yang lebih sering diakses oleh transaksi tersebut. - Menganalisis penggunaan data dari transaksi yang dipilih dimana transaksi tersebut terlibat dengan relasi yang dimaksud.
20 4.2 Memilih organisasi file Bertujuan untuk menentukan organisasi file yang efektif untuk setiap relasi dasar. Beberapa tipe organisasi file adalah sebagai berikut : - Heap - Hash - Indexed Sequential Office Access Method (ISAM) - B+-tree - Cluster 4.3
Memilih index Bertujuan
untuk
menentukan
apakah
dengan
menambah indeks akan meningkatkan performa sistem. Biasanya, pemilihan atribut untuk ordering atau clustering tuple adalah sebagai berikut : - Sebuah atribut yang dipake paling sering untuk operasi gabungan, hal ini akan membuat operasi penggabungan menjadi lebih efisien. - Sebuah atribut yang digunakan lebih sering untuk mengakses tuple di dalam relasi yang ada. 4.4
Memperkirakan kapasitas disk yang dibutuhkan Bertujuan untuk memperkirakan kira-kira berapa besar kapasitas disk yang akan dibutuhkan oleh basis data.
21 Langkah 5 : Merancang user views Bertujuan
untuk
merancang
user
view
yang
diidentifikasikan selama tahap pengumpulan dan analisa kebutuhan dari sistem siklus pengembangan basis data. Langkah 6 : Merancang mekanisme keamanan Bertujuan untuk merancang mekanisme keamanan untuk basis data yang dispesifikasikan berdasarkan user selama tahapan
requirements
and
collection
pada
siklus
pengembangan sistem basis data.
2.1.5
Siklus Pengembangan Sistem Basis Data Sistem basis data merupakan komponen pokok dalam sistem informasi dari organisasi yang besar, siklus pengembangan basis data tak terpisahkan dengan siklus sistem informasi (Connoly dan Begg, 2005, p283). Ada berbagai aktivitas yang ada dalam siklus pengembangan basis data diantaranya : -
Database Planning Yaitu proses merencanakan bagaimana bagian-bagian dalam siklus dapat direalisasikan dengan efektif dan efisien.
-
System Definition Yaitu proses menspesifikasikan jangkauan dan batasan dari sistem basis data, meliputi major user views, user itu sendiri, dan area aplikasi.
22 -
Requirement Collection and Analysis Yaitu proses mengumpulkan dan menganalisis kebutuhan untuk sistem basis data baru.
-
Database Design Yaitu proses merancang desain konseptual, logikal, dan fisikal dari basis data.
-
DBMS Selection (optional) Yaitu proses memilih Database Management System (DBMS) yang sesuai dengan sistem basis data.
-
Application Design Yaitu proses merancang antarmuka user dan program aplikasi yang menggunakan dan memproses basis data.
-
Prototyping (optional) Yaitu proses membangun model kerja dari sistem basis data dimana mengizinkan perancang atau user untuk memvisualisasikan dan mengevaluasi bagaimana sistem akhir akan terlihat dan berfungsi.
-
Implementation Yaitu proses menciptakan definisi basis data fisikal dan program aplikasi.
-
Data Conversion dan Loading Yaitu proses memuat data dari sistem lama ke sistem baru dan jika memungkinkan, mengubah beberapa aplikasi yang sudah ada untuk dijalankan pada basis data baru.
-
Testing
23 Yaitu proses pengujian sistem basis data terhadap kesalahankesalahan dan memvalidasi dengan kebutuhan yang diinginkan user. -
Operational and Maintenance Pada proses ini sistem basis data diimplementasikan secara penuh. Sistem ini diawasi dan dipelihara secara terus menerus. Jika diperlukan, kebutuhan baru akan dimasukkan ke dalam sistem basis data melalui tahapan siklus sebelumnya.
24 Berikut ini adalah sistem hidup aplikasi basis data :
Gambar 2.5 Siklus Hidup Aplikasi Basis Data (Connolly dan Begg, 2005, p284)
25 2.1.6
Database Management System (DBMS) DBMS adalah sebuah sistem perangkat lunak yang memungkinkan user untuk mendefinisikan, menciptakan, memelihara, dan mengontrol akses terhadap sistem basis data (Connolly dan Begg, 2005, p16). Komponen-komponen DBMS diantaranya : -
Hardware DBMS dan aplikasi membutuhkan hardware untuk berjalan.
-
Software Komponen software terdiri dari perangkat lunak DBMS itu sendiri dan program aplikasi, bersama dengan sistem operasi, meliputi perangkat lunak jaringan jika DBMS digunakan dalam jaringan.
-
Data Merupakan komponen yang paling penting dalam lingkungan DBMS.
-
Procedure Prosedur mengacu pada instruksi dan aturan yang menentukan desain dan kegunaan dari basis data.
-
People Yaitu orang yang terlibat dengan sistem.
Hardware
Software
Data Procedures People Bridge
Machine
Human
Gambar 2.6 Komponen-komponen dalam lingkungan DBMS (Connolly dan Begg, 2005, p19)
26 2.1.6.1
Fungsi DBMS Menurut Connolly dan Begg (2005, p48), fungsi-fungsi dari DBMS diantaranya : 1. Data storage, retrieval, and update Sebuah DBMS harus melengkapi user dengan kemampuan untuk menyimpan, mendapatkan kembali, dan membaharui data dalam basis data. 2. A user-accessible catalog Sebuah DBMS harus dilengkapi dengan sebuah katalog yang mendeskripsikan data item yang tersimpan dan yang dapat diakses user. 3. Transaction support Sebuah DBMS harus dilengkapi sebuah mekanisme yang akan menjamin baik seluruh update yang berhubungan dengan sebuah transaksi yang dapat dilakukan atau yang tidak dilakukan. 4. Concurrency control services Sebuah DBMS harus dilengkapi sebuah mekanisme untuk memastikan basis data terupdate secara benar ketika banyak user melakukan update secara bersamaan. 5. Recovery services Sebuah DBMS harus dilengkapi sebuah mekanisme untuk memperbaiki basis data saat basis data mengalami kerusakan. 6. Authorization services
27 Sebuah DBMS harus dilengkapi sebuah mekanisme untuk memastikan bahwa hanya user yang mempunyai wewenang yang dapat mengakses basis data. 7. Support for data communication Sebuah DBMS harus dapat berintegrasi dengan software komunikasi. 8. Integrity services Sebuah DBMS harus dilengkapi dengan sebuah cara untuk memastikan bahwa data dalam basis data dan perubahan terhadap data mengikuti aturan-aturan tertentu. 9. Services to promote data independence Sebuah DBMS harus mencakup fasilitas untuk mendukung ketidaktergantungan program dari struktur aktual dari basis data. 10. Utility services Sebuah DBMS harus menyediakan sebuah set untuk layanan kegunaan. 2.1.6.2
Keuntungan DBMS Keuntungan dari DBMS antara lain : 1. Kontrol terhadap redundansi data 2. Data yang konsisten 3. Semakin banyak informasi yang didapat dari data yang sama 4. Data yang dibagikan (shared data) 5. Menambah integritas data
28 6. Menambah keamanan data 7. Penetapan standarisasi 8. Menyeimbangkan konflik kebutuhan 9. Memperbaiki pengaksesan data dan hasilnya 10. Menambah produktivitas 11. Memperbaiki pemeliharaan data melalui data independence 2.1.6.3
Kerugian DBMS Kerugian dari DBMS antara lain : 1. Kompleksitas 2. Size / ukuran 3. Biaya dari suatu DBMS 4. Biaya penambahan perangkat keras
2.1.6.4
Fasilitas-fasilitas DBMS Menurut Connolly dan Begg (2005, p16), fasilitas-fasilitas dalam DBMS adalah sebagai berikut : •
Memberikan izin kepada user untuk mendefinisikan basis data, biasanya melalui Data Definition Language (DDL). DDL memperbolehkan user untuk menspesifikasi tipe-tipe, struktur dan constraint dari data yang akan disimpan di dalam basis data.
•
Memperbolehkan user untuk menambah data, mengubah data, menghapus data, dan menemukan data dari basis data, biasanya melalui Data Manipulation Language (DML). Query Language merupakan fasilitas yang mempunyai tempat
29 penyimpanan untuk semua data dan deskripsi data. Bahasa query yang paling umum digunakan adalah Structured Query Language (SQL). •
Selain itu juga menyediakan akses kontrol ke basis data, yang antara lain terdiri dari : -
Sistem Keamanan (Security System) Untuk mencegah user yang tidak berwenang untuk mengakses basis data.
-
Sistem Integrasi (Integrity System) Untuk menjaga konsistensi data.
-
Sistem Control (Concurrency Control System) Mengijinkan banyak user untuk mengakses basis data.
-
Sistem Kontrol Pengembalian (Recovery Control System) Untuk
memperbaiki
data
jika
sebelumnya
terjadi
kerusakan pada software maupun hardware. -
Katalog yang dapat diakses user (User Accessible Catalog) Berisi deskripsi dari sebuah data di dalam basis data.
2.1.6.5
Data Definition Language (DDL) Definisi dari Data Definition Language menurut Connolly dan Begg (2005, p40) adalah suatu bahasa yang memperbolehkan Database Administrator (DBA) atau user untuk mendefinisikan entitas, atribut, dan relationship yang dibutuhkan oleh suatu
30 aplikasi, bersama dengan beberapa integritas yang berhubungan dan security constraint. 2.1.6.6
Data Manipulation Language (DML) Definisi dari Data Manipulation Language menurut Connolly dan Begg (2005, p40) adalah
suatu bahasa yang
menyediakan satu set operasi yang digunakan untuk mendukung operasi manipulasi data dasar yang ada di dalam basis data. Operasi dari manipulasi data biasanya meliputi : 1. Menambahkan data baru di dalam basis data 2. Memodifikasi data yang tersimpan di dalam basis data 3. Memanggil data yang terdapat di dalam basis data 4. Penghapusan data dari basis data
Ada 2 tipe dari DML yaitu : 1. Procedural DML Suatu bahasa yang mengijinkan user untuk memberitahukan kepada sistem data apa saja yang dibutuhkan dan bagaimana cara yang tepat untuk memanggil data tersebut. 2. Non Procedural DML Suatu bahasa yang mengijinkan user untuk menentukan data apa saja yang dibutuhkan daripada bagaimana data tersebut dikembalikan.
31 2.1.7 Entity Relationship Diagram (ERD) 2.1.7.1
Pengertian ERD Menurut Hoffer, Prescott, dan McFadden (2005, p93), ERD (Entity Relationship Diagram) adalah representasi grafis dari entity-relationship model. Entity Relationship Model (E-R Model) adalah representasi logikal dari data untuk sebuah organisasi atau untuk sebuah area bisnis. Menurut Whitten (2004, p295), ERD adalah model data yang menggunakan beberapa notasi untuk menggambarkan data dalam hubungan antar entity dan relationship yang digambarkan oleh data tersebut. Menurut Rob, Coronel (2002, p815), ERD adalah diagram yang menggambarkan entity, atribut, dan relasi dalam ERM (Entity Relational Model).
2.1.7.2
Komponen ERD 1.
Entitas (Entity) Menurut Rob, Coronel (2002, p814), entitas adalah sesuatu yang digunakan untuk tempat penyimpanan data biasanya data-data tersebut berupa orang, tempat, objek, kejadian atau konsep. Strong Entity adalah entitas yang keberadaannya tidak bergantung pada entitas lain. Entity Gambar 2.7 Simbol Strong Entity
32 Weak Entity adalah entitas yang keberadaannya bergantung pada entitas lain.
Entity Gambar 2.8 Simbol Weak Entity Composite Entity adalah entitas yang dihasilkan dari relationship many to many.
STUDENT
Enrolls in
CLASS
STUDENT Stu_Num Stu_Name
Is written in
ENROLL Stu_Num (FK) Class_ID (FK) Enroll Grade
Is found in
CLASS Class_ID Class_Time Room_Code CRS_Code
Gambar 2.9 Contoh Composite Entity 2.
Relasi (Relationship) Menurut Rob,Coronel (2002, p124), relasi adalah asosiasi hubungan antara entitas. Entitas yang berhubungan dalam relasi disebut participants. Konektivitas antar relasi, antara lain:
33 a.
Relasi 1:1 User
Password has
Gambar 2.10 Contoh Relasi 1:1 b.
Relasi 1:M Lecturer
teaches
Class
Gambar 2.11 Contoh Relasi 1:M c.
Relasi M:M Student
takes
Class
Gambar 2.12 Contoh Relasi M:M Relationship Participants terdiri dari 2 jenis, antara lain: a. Optional Entitas yang ada tidak memerlukan occurrence yang sama di dalam entitas yang berhubungan. Ditunjukkan dengan menggambar sebuah lingkaran kecil di salah satu sisi dari entitas optional di dalam ERD. PROFESSOR
teaches
CLASS
Gambar 2.13 Contoh Optional Relationship
34 b. Mandatory Entitas memerlukan occurrence yang sama di dalam entitas yang saling berhubungan. Jika tidak ada simbol optional yang ditunjukkan di dalam ERD, maka itu adalah mandatory. COURSE
generates
CLASS
Gambar 2.14 Contoh Mandatory Relationship Derajat relasi ada 3 yaitu : a. Unary Merupakan single entitas, bersifat rekursif, dan terjadi pada entitas yang sama.
COURSE
requires
Gambar 2.15 Contoh Unary Relationship b. Binary Merupakan 2 entitas yang saling berhubungan. PROFESSOR
teaches
CLASS
35 Gambar 2.16 Contoh Binary Relationship c. Ternary Merupakan 3 entitas yang saling berhubungan. Contributes to
Contributor
CFR
Receives from
Recipient
Is distributed in
Fund
Gambar 2.17 Contoh Ternary Relationship 3. Atribut (Attribute) Menurut Rob & Coronel (2002, p808), atribut adalah karakter dari sebuah entitas atau objek. Atribut memiliki nama dan tipe data. a. Simple Attribute Menurut Rob,Coronel (2005,p121), Simple Attribute adalah atribut yang tidak dapat dibagi lagi. Contohnya umur, jenis kelamin. STUDENT Stu_Name Stu_Initial Stu_Email Gambar 2.18 Simbol Atribut
36 b. Composite Attribute Menurut Rob,Coronel (2002,p121), Composite Attribute adalah atribut yang dapat dibagi menjadi atribut tambahan. Contohnya atribut Alamat dapat dibagi menjadi jalan, kota, propinsi, dan kode pos. c. Single-valued Attribute Menurut
Rob,
Coronel
(2002,p121),
Single-valued
Attribute adalah atribut yang hanya dapat memiliki 1 nilai. Contohnya 1 orang hanya dapat memiliki 1 nomor KTP. d. Multi-valued Attribute Menurut Rob,Coronel (2002,p121), Multi-valued Attribute adalah atribut yang dapat memiliki banyak nilai. Contohnya seseorang dapat memiliki banyak nomor telepon (HP, kantor, rumah). e. Derived Attribute Menurut Rob,Coronel (2002,p123), Derived Attribute tidak butuh disimpan secara fisikal di dalam database. Derived Attribute adalah atribut yang memiliki nilai yang merupakan nilai turunan dari atribut lainnya. Contohnya atribut EMP_AGE bisa didapatkan dari atribut lain yaitu dari tanggal sekarang dikurangi dengan nilai EMP_DOB kemudian dibagi dengan 365 hari.
37 2.1.7.3 Contoh ERD
Gambar 2.19 Contoh ERD (Rob,Coronel, 2002, p159)
2.1.8
Data Flow Diagram (DFD) Menurut Whitten (2004, p344), Data Flow Diagram adalah model proses yang digunakan untuk menggambarkan aliran data yang melalui sebuah sistem dan proses yang ditampilkan oleh sistem tersebut. Ada 3 buah simbol dan 1 buah koneksi di dalam DFD :
38 - Sebuah bujur sangkar yang dibulatkan yang mewakili proses atau pekerjaan yang sudah diselesaikan - Sebuah persegi yang mewakili perantara eksternal-batas dari sebuah sistem. - Sebuah kotak yang terbuka mewakili penyimpanan data, yang kadangkadang disebut juga arsip atau basis data. - Anak panah mewakili aliran data, atau input dan output, ke dan dari proses. 2.1.8.1 Proses Proses adalah pekerjaan yang sedang berjalan, atau respon pada sebuah aliran data atau kondisi yang akan datang. Sinonimnya
adalah
perubahan
bentuk
atau
transformasi
(Whitten, 2004, p347)
Process Name
Process Name
Process Name
Gane & Sarson shape
SSADM / IDEFO shape
DeMarco/Yourdon shape
Used throughout
Process Symbols
This book
Gambar 2.20 Simbol-Simbol dari proses (Whitten, 2004, p 347)
2.1.8.2 Aliran Data atau Data Flow Aliran data atau data flow adalah sebuah aliran data mewakili sebuah input data ke dalam proses atau output data (atau informasi) dari sebuah proses (Whitten, 2004, p357).
39 Aliran data ini juga digunakan untuk mewakili kreasi, pembacaan, penghapusan, atau memperbaharui data di dalam sebuah arsip atau basis data.
Gambar 2.21 Simbol dari data flow (Whitten, 2004, p357)
2.1.8.3 External Agent External agent adalah orang, unit organisasi, sistem, atau organisasi yang berinteraksi dengan sebuah sistem (Whitten, 2004, p363).
Gambar 2.22 Simbol-Simbol dari external agent (Whitten, 2004, p365)
2.1.8.4 Data Store Data store adalah sebuah penyimpanan data-data. Data store menyimpan data yang akan digunakan untuk masa mendatang (Whitten, 2004, p366).
40
Gambar 2.23 Simbol-Simbol dari data store (Whitten, 2004, p366 ) 2.1.8.5 Contoh DFD
Gambar 2.24 Contoh DFD (Whitten, 2004, p346) 2.1.8.6 Context DFD Model proses yang digunakan untuk mendokumentasikan ruang lingkup dari sebuah sistem. Disebut juga model
41 environmental. Sistem context DFD dibuat untuk membangun inisialisasi ruang lingkup proyek.
Gambar 2.25 Contoh Context DFD (Whitten, 2004, p373)
2.1.9
State Transition Diagram (STD) 2.1.9.1 Pengertian STD Menurut p199/602),
Booch,
state
Jacobson,
transition
dan
Rumbaugh
(2005,
diagram
digunakan
untuk
menunjukkan keadaan/state dari suatu kelas atau konteks, kondisi atau keadaan yang menyebabkan peralihan dari suatu state ke state yang lain, dan aksi yang mengakibatkan perubahan state. State transition diagram digunakan untuk
42 menyatakan sifat dinamis dari sistem. Dua elemen pokok state transition diagram adalah state dan state transition. 2.1.9.2
Komponen STD 1. State State dari suatu objek menggambarkan hasil kumulatif dari perilaku objek itu sendiri. (Booch, Jacobson, dan Rumbaugh, 2005, p200) 2. State Transition Event merupakan kejadian yang dapat menyebabkan state sistem berubah. Perubahan state ini disebut state transition. Setiap state transition menghubungkan dua state. (Booch, Jacobson, dan Rumbaugh, 2005, p201) name actions
Event [guard] / action
State Icon
State Transition
Start Stop Gambar 2.26 Simbol STD
43 2.1.9.3 Contoh STD Temperature drop or rise / adjustTemperature() Define Climate Idle
Daytime Terminate Climate
Terminate Climate
Sunrise / Light::on()
Sunset / Light::off()
Nighttime
Temperature drop or rise / adjustTemperature() Gambar 2.27 Contoh STD ( Booch, Jacobson, dan Rumbaugh, 2005, p203)
44 2.2
Teori – teori Pendukung 2.2.1
Pengertian Pengawasan Pinjaman Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pengertian Pengawasan Pinjaman adalah proses pengamatan pelaksanaan seluruh pinjaman, yang nantinya akan dilakukan pengingatan tenggat waktu pembayaran pinjaman.
2.2.2
Pinjaman 2.2.2.1 Pengertian Pinjaman Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pinjaman berarti utang yang dipinjam dari pihak lain dengan kewajiban membayar kembali. 2.2.2.2 Tujuan Pinjaman Secara umum tujuan pinjaman adalah untuk : 1) membiayai defisit aliran kas jangka pendek 2) membiayai defisit anggaran tahunan. 3) membeli peralatan dan kendaraan yang memiliki umur ekonomis menengah dan panjang. 4) membiayai investasi yang diharapkan dapat langsung menghasilkan pendapatan. 5) membiayai
investasi
jangka
panjang
menghasilkan pendapatan secara langsung. (Sumber : Anonim1)
yang
tidak
45 2.2.2.3 Macam-macam Pinjaman • Pinjaman subordinasi Pinjaman subordinasi adalah pinjaman yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: (1) ada perjanjian tertulis antara bank dan pemberi pinjaman; (2) ada persetujuan terlebih dahulu dan Bank Indonesia; dalam hubungan ini pada saat bank mengajukan permohonan, bank harus menyampaikan program pembayaran kembali pinjaman subordinasi tersebut; (3) tidak dijamin oleh bank yang bersangkutan dan telah disetor penuh; (4) minimum berjangka waktu 5 tahun; (5) apabila pelunasan. sebelum jatuh tempo harus ada persetujuan dari Bank Indonesia; dengan pelunasan tersebut permodalan bank tetap sehat; (6) apabila terjadi likuidasi, hak tagihnya berlaku paling akhir dari segala pinjaman yang ada; pengertian pinjaman subordinasi tersebut termasuk pula utang, dalam rangka kredit yang dananya berasal dari Bank Dunia, Nordic
Investment
Bank,
dan
Lembaga
Keuangan
Internasional serupa; perlakuan sebagai pinjaman subordinasi tersebut mulai sejak diterimanya dana dimaksud oleh bank sampai dengan saat jatuh tempo menurut perjanjian penerusan pinjaman tersebut; jumlah pinjaman subordinasi yang dapat dlperhitungkan sebagai modal untuk sisa jangka waktu lima tahun
terakhir
adalah
pinjaman
subordinasi
dikurangi
amortisasi yang dihitung dengan menggunakan metode garis
46 lurus (prorata) sebesar 50% dari modal inti; hal itu berdasarkan SEBI No.26/1/BPPP tanggal 29 Mei 1993 (subordinated loan). • Pinjaman tak langsung Pinjaman tak langsung terdiri dari : 1 penerusan pinjaman yang diterima oleh suatu institusi dari kreditur kepada bank untuk dipinjamkan kembali kepada nasabahnya guna pembiayaan suatu proyek; sering juga disebut pinjaman dua tahap (two step loan); 2 pengalihan hak tagih yang dilakukan dengan cara pembelian oleh bank atas penjanjian pinjaman antara pemberi pinjaman asli dari pelanggan atau nasabahnya; 3 pinjaman yang diberikan secara tidak langsung melalui institusi lain sebagai perantara (indirect loan). • Pinjaman tak-tertagih Sedangkan pinjaman tak-tertagih adalah pinjaman macet yang sudah dihapusbukukan atau layak untuk dihapusbukukan dan hal itu merupakan kerugian bagi bank; meskipun pinjaman sudah dihapusbukukan, bank masih memiliki hak tagih; lihat kredit macet (account uncollectible). • Pinjaman terestrukturisasi Pinjaman terstrukturisasi adalah pinjaman yang syarat pembayarannya ditinjau kembali karena kondisi keuangan debitur yang memburuk, antara lain dengan perpanjangan
47 jangka
waktu
atau
penurunan
suku
bunga
pinjaman
(renegotiated loan). • Pinjaman terikat Pinjaman terikat adalah pinjaman luar negeri dengan persyaratan
tertentu,
biasanya
berupa
keharusan
penggunaannya untuk membeli barang atau jasa yang berasal dari negara kreditur (tied loan). • Pinjaman valuta asing Pinjaman valuta asing adalah pinjaman rupiah yang diberikan bank sebesar nilai lawan valuta asing dalam rangka bantuan proyek (foreign exchange loan) (Sumber : Kamus Bank Sentral Republik Indonesia).
2.2.3
Pengawasan 2.2.3.1 Pengertian Pengawasan Pengawasan
adalah
proses
pengamatan
pelaksanaan
seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan. (Sondang P.Siagian, 2007, p110) Pengawasan adalah segala usaha atau kegiatan untuk mengetahui dan menilai kenyataan yang sebenarnya mengenai pelaksanaan tugas atau kegiatan, apakah sesuai dengan yang semestinya atau tidak.
48 2.2.3.2 Fungsi Pengawasan (Sondang P.Siagian, 2007, p120) • Fungsi Eksplanasi, pengawasan menghimpun informasi yang dapat menjelaskan mengapa hasil-hasil kebijakan publik dan program yang dicanangkan berbeda. • Fungsi Akuntansi, pengawasan menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk melakukan akuntansi atas perubahan sosial ekonomi yang terjadi setelah dilaksanakannya sejumlah kebijakan publik dari waktu ke waktu. • Fungsi Pemeriksaan, pengawasan membantu menentukan apakah sumberdaya dan pelayanan yang dimaksudkan untuk kelompok sasaran maupun konsumen tertentu memang telah sampai kepada mereka. • Fungsi
Kepatuhan,
pengawasan
bermanfaat
untuk
menentukan apakah tindakan dari para administrator program, staf dan pelaku lain sesuai dengan standar dan prosedur yang dibuat oleh legislator, instansi pemerintah dan atau lembaga profesional. 2.2.3.3 Tujuan Pengawasan (Sondang P.Siagian, 2007, p135) 1.
Mengetahui jalannya pekerjaan apakah lancar atau tidak.
49 2.
Memperbaiki kesalahan yang dibuat oleh pegawai dan mengusahakan pencegahan agar tidak terulang kembali kesalahan yang sama atau timbulnya kesalahan baru.
3.
Mengetahui penggunaan budget yang telah ditetapkan dalam rencana awal (planning) terarah kepada sasarannya dan sesuai dengan yang direncanakan.
4.
Mengetahui pelaksanaan kerja sesuai dengan program (fase/tingkat pelaksanaan). Mengetahui hasil pekerjaan dibandingkan dengan yang telah ditetapkan dalam perencanaan.
2.2.3.4 Jenis-jenis Pengawasan (Sondang P.Siagian, 2007, p150). •
Pengawasan Intern dan Ekstern Pengawasan Intern, pengawasan yang dilakukan oleh orang dari badan/unit/instansi di dalam lingkungan unit tersebut. Dilakukan dengan cara pengawasan atasan langsung atau pengawasan melekat (built in control). Pengawasan Ekstern, pengawasan yang dilakukan di luar dari badan/unit/instansi tersebut. UUD 1945 pasal 23E: Untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan suatu Badan Pemeriksa Keuangan yang bebas dan mandiri.
50 •
Pengawasan Preventif dan Represif Pengawasan Preventif = sebelum kegiatan dilaksanakan Pengawasan Represif = setelah kegiatan dilaksanakan
•
Pengawasan Aktif dan Pasif -
Pengawasan Aktif (dekat) Merupakan jenis pengawasan yang dilaksanakan di tempat kegiatan yang bersangkutan.
- Pengawasan Pasif Melakukan penelitian dan pengujian terhadap surat-surat pertanggungjawaban yang disertai dengan bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran. •
Pengawasan (rechtmatigheid)
kebenaran dan
formil
kebenaran
menurut materiil
hak
mengenai
maksud & tujuan pengeluaran (doelmatigheid) Pengawasan berdasarkan pemeriksaan kebenaran formil menurut
hak
(rechtmatigheid)
adalah
pemeriksaan
pengeluarkan apakah telah sesuai dengan peraturan, tidak kadaluwarsa, dan hak itu terbukti kebenarannya. Pengawasan kebenaran materiil mengenai maksud & tujuan pengeluaran (doelmatigheid) adalah pemeriksaan terhadap pengeluaran apakah telah memenuhi prinsip ekonomi, yaitu pengeluaran tersebut diperlukan dan beban biaya yang serendah mungkin.
51 2.2.3.5 Tujuan Pengawasan Pinjaman (Sondang P.Siagian, 2007, p160). Secara umum tujuan pengawasan pinjaman adalah untuk : - Memantau aliran dana pinjaman apakah berjalan dengan baik atau tidak. - Memantau tingkat suku bunga yang berubah-ubah, tergantung pada SBI (Sertifikat Bank Indonesia). - Memantau tenggat waktu angsuran pinjaman. - Mengetahui
status
pembayaran
pinjaman
yang
telah
dilakukan. 2.2.3.6
Keuntungan Pengawasan Pinjaman (Sondang P.Siagian, 2007, p175) - Meminimalisir
kemungkinan
keterlambatan
pembayaran
pinjaman. - Memudahkan dalam melakukan pengawasan . - Mengetahui jumlah total pinjaman. - Memantau perkembangan perusahaan.
2.2.4
Teori - teori Perbankan 2.2.4.1 Suku Bunga Tetap (Fixed Rate) Menurut (Kieso, Weygandt, Warfield, 2007, p275). Yaitu suku bunga yang besarnya selalu tetap (fixed) selama jangka waktu tertentu atau selama jangka waktu kredit. Contoh : pada saat penandatanganan Perjanjian kredit suku bunga yang
52 diberikan oleh bank adalah 15% selama jangka waktu kredit, maka apabila 6 bulan kemudian suku bunga turun menjadi 14%, maka suku bunga yang dikenakan pada pinjaman anda tetap 15%, tetap dan tidak berubah. 2.2.4.2
Mengambang (Floating Rate) Menurut (Kieso, Weygandt, Warfield, 2007, p276). Yaitu suku bunga yang besarnya dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan besarnya suku bunga yang berlaku di pasar (mengikuti mekanisme pasar). Contoh : pada saat penandatanganan perjanjian kredit (PK) suku bunga yang diberikan sebesar 15%, dan pada 2 bulan kemudian suku bunga menurun 50 basis point menjadi 14,50% maka suku bunga kredit otomatis turun menjadi 14,50%, demikian pula sebaliknya, apabila suku bunga meningkat menjadi 15,50%, maka suku bunga meningkat menjadi 15,50%. Suku bunga floating rate ini umumnya dikenakan untuk pinjaman produktif, misalnya kredit investasi (KI) maupun kredit modal kerja (KMK). a.
Bunga atas dasar baki debet harian Menurut (Kieso, Weygandt, Warfield, 2007, p277). Yaitu perhitungan bunga yang didasarkan pada baki debet harian dikalikan dengan tingkat bunga yang berlaku. Umumnya perhitungan bunga ini untuk kredit modal kerja yang sifatnya revolving. Misalnya pada tanggal 1 januari 2009 baki debet sebesar Rp 100.000.000 dengan suku
53 bunga 12%. maka pada hari itu suku bunga yang dikenakan adalah Rp 100.000.000 * 12%/360, pada tanggal 2 januari 2009 baki debet sebesar Rp 150.000.000, dengan suku bunga 12%, maka pada hari tersebut suku bunga yang dikenakan adalah sebesar Rp 150.000.000 * 12%/360
demikian
seterusnya
dan
bunga
tersebut
akumulatif sampai dengan tanggal pembayaran bunga kepada bank. b.
Bunga Flat Menurut
(Kieso,
Weygandt,
Warfield,
2007,
p278).Yaitu perhitungan bunga dengan cara bunga dihitung dari limit kredit selama jangka waktu kredit. Besarnya angsuran (pokok + bunga) setiap bulan yang dibayar selalu tetap sepanjang suku bunga belum berubah. c.
Bunga anuitas / effektif Menurut (Kieso, Weygandt, Warfield, 2007, p279). Yaitu bunga dihitung dari sisa pokok pinjaman sehingga jumlah bunga yang dibayar berbeda setiap bulannya dan semakin kecil sejalan dengan menurunnya sisa pokok pinjaman. Besarnya angsuran (pokok+bunga) setiap bulan yang dibayar selalu tetap sepanjang besarnya suku bunga belum berubah.
54 2.2.4.3
Kolektibilitas Adalah keadaan pembayaran pokok atau angsuran pokok dan bunga kredit oleh nasabah serta tingkat kemungkinan diterimanya kembali dana yang ditanamkan dalam surat-surat berharga atau penanaman lainnya. Laporan kolektibilitas adalah laporan yang menjelaskan kualitas pinjaman yang didasarkan pada lamanya tunggakan dan juga memberikan informasi tingkat resiko pinjaman. Berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh bank untuk melihat kemampuan debitur dalam mengembalikan pembayaran pokok atau angsuran pokok dan bungan sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati bersama dalam perjanjian kredit serta ditinjau dari prospek usaha, kondisi keuangan dan kemampuan membayar kredit yang diberikan, maka seluruh kredit yang telah diberikan dapat digolongkan manjadi 5 (lima) golongan, yaitu: lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet. Untuk dapat kredit dikatakan lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet maka masingmasing debitur harus memenuhi 3 (tiga) aspek yang terdiri dari: (SK DIR BI No. 31/147/KEP/DIR, 1998): 1.
Prospek Usaha
2.
Kondisi Keuangan
3.
Kemampuan membayar
55 Tabel 2.1 Kriteria Kesehatan Bank NO PREDIKAT 1 Sehat 2 Cukup Sehat 3 Kurang Sehat 4 Tidak Sehat Sumber : SK Direksi BI No. 30/267/KEP/DIR tanggal 27 Februari 1998
2.2.4.4
Covenant dan Insurance Menurut (Kieso, Weygandt, Warfield, 2007, p350). Perlindungan umum bagi investor obligasi yang diberikan oleh struktur obligasi berupa jaminan dan covenant. mengacu pada ketersediaan jaminan, maka jenis obligasi dibedakan : secured dan unsecured. Pengertian covenant adalah ketentuan dan pembatasan yang diindahkan emiten. pengikatan ini bertujuan melindungi kepentingan investor. Bagi investor yang berminat berinvestasi di obligasi, sebagaimana ditulis pengamat investasi Roy Sembel dalam bukunya Smart Investmend and Insurance Protection for Ordinary Family, perlu mewaspadai empat ancaman risiko. Yang pertama, sebut saja risiko gagal bayar yang tercermin dari rating obligasi yang dicapai. Lalu yang kedua, risiko tingkat suku bunga. Maksudnya, jika suku bunga naik harga obligasi terancam terkoreksi. Ketiga, ada pula risiko pembelian kembali (call risk) sebelum jatuh tempo. Sebab, ada beberapa jenis obligasi yang memiliki fitur call, sehingga penerbit berhak melakukan buy back. Dan yang terakhir yang
56 keempat, risiko nilai tukar yang akan terjadi pada jenis obligasi denominasi nonrupiah.
2.2.4.5 Kredit (Berdasarkan UU RI NO.7 Tahun 1992). Kredit adalah kemampuan
untuk
melaksanakan
suatu
pemberian
atau
mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayarannya akan dilakukan pada suatu jangka waktu yang disepakati. Berdasarkan UU RI NO.7 Tahun 1992 tentang perbankan menyatakan bahwa Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain, yang mewajibkan pihak pinjam-meminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan sejumlah bunga imbalan atau pembagian hasil keuntungan. Kriteria kredit penggunaan dana dapat dibagi menjadi : 1. Kredit modal kerja (working capital loan) Kredit modal kerja (working capital loan) kredit yang diberikan
untuk
membiayai
kegiatan
usahanya
atau
perputaran modal misalnya pemberian barang dagangan dan lainnya. Sifat penggunaan dana dapat revolving dan non revolving. Jenis kreditnya pinjaman aksiet (dl) ,PRK (OD) bisa juga term loan (TL). Umumnya jangka waktu kredit kurang atau sama dengan satu tahun.
57 2. Kredit investasi (investment Loan) Kredit yang diberikan utnuk membiayai pembelian aktiva tetap (misalnya tanah, bangunan, mesin, kendaraan) untuk memproduksi barang dan jasa utama yang diperlukan guna relokasi, ekspansi, modernisasi, usaha atau pendirian usaha baru. Sifat penggunaan dana non revolving, jenis kredit TL. TL dengan grace periode atau kentraction loan dan umumnya jangka waktu kredit lebih dari satu tahun 3. Kredit konsumsi (consumer Loan) Kredit
yang
diberikan
bank
untuk
membiaya
pembeluan barang, yang tujuannya tidak untuk usaha tetapi untuk penmakain pribadi, sifat menggunaan dananya non revolving dan jenis kredit pada umumnya term loan, KPR, car loan. 2.2.5
PHP PHP merupakan bahasa scripting dari sisi server yang dirancang untuk web. (Luke, 2001, p2). Kode PHP dapat disisipkan pada halaman HTML. Kode tersebut akan dijalankan setiap kali halaman diakses. Semula PHP merupakan singkatan dari Personal Home Page. Akan tetapi kemudian diubah dengan istilah perulangan GNU (GNU = Gnu’s Not Unix) sehingga menjadi PHP Hypertext Preprocessor. PHP ditulis oleh Rasmus Leodorf pada tahun 1994. Kemudian PHP diadopsi oleh banyak orang-orang yang berbakat dan kemudian mengalami penyempurnaan dalam tiga kali penulisan ulang. Pada Januari
58 2001, PHP digunakan oleh hampir lima juta domain web, dan populasi penggunaan PHP terus bertambah seiring berjalannya waktu. Menurut situs http://php.net/usage.php, diperkirakan sampai periode Juli 2007 terdapat 20 juta lebih domain web yang menggunakan PHP. Kelebihan-kelebihan PHP menurut Yudhi Purwanto (2001, p3), yaitu : a.
PHP mudah dibuat dan cepat dijalankan. PHP dapat berjalan dalam web server dan sistem operasi yang berbeda.
b.
PHP diterbitkan secara gratis. Source kode PHP dapat di-download tanpa perlu mengeluarkan uang.
c.
PHP merupakan produk open source yang ditulis dengan menggunakan bahasa C. Penambahan fungsi baru didapatkan dengan melakukan pengembangan pada source code.
2.2.6 MySQL MySQL merupakan suatu Relational Database Management System (RDBMS) yang cepat dan kuat. (Luke, 2001, p3). MySQL memungkinkan secara efisien menyimpan, mencari, mengurutkan dan mendapatkan data. MySQL menggunakan Structured Query Language (SQL) sebagai standar query basisdata. Kelebihan-kelebihan MySQL menurut Indrajit (2002, p5), yaitu : a. Tidak membutuhkan ruang harddisk yang besar untuk aplikasinya b. Standards supported. MySQL mendukung level masukan ANSI SQL92 dan ODBC level 0-2 standar SQL. c. Language support. Database server MySQL dapat menampilkan pesan error dalam banyak bahasa.
59 d. Large table. MySQL menyimpan masing-masing tabel dalam database seperti file, terpisah dalam direktori database. Ukuran maksimum tabel berkisar antara 4GB. e. Kecepatan, kekuatan dan kemudahan untuk digunakan. MySQL lebih cepat tiga atau empat kali dari database komersial lain. MySQL sangat mudah untuk dikendalikan dan tidak membutuhkan database administrator terlatih untuk menginstalnya. f. Cost advantage. MySQL adalah database relasional yang open source sehingga dapat digunakan secara gratis.
2.2.7
Adobe Dreamweaver Hadi Mulya (2006, p2) Adobe Dreamweaver adalah Tools HTML editor , untuk mendesain, melakukan coding dan pengembangan dari website, webpage dan web application, dan memungkinkan user untuk membangun halaman web tanpa harus menulis barisan kode HTML.
2.2.8
Web Menurut Eaglestone dan Ridley (2001, p24), web adalah sebuah aplikasi internet. Web menyediakan sebuah cara yang mudah untuk mengakses informasi dan menjalankan program-program yang disimpan pada komputer-komputer yang dihubungkan oleh internet. Web dijalankan dengan program pada server dan menerima respon dari klien. Dari hubungan tersebut maka beberapa komputer menjadi Web
60 Server, yakni komputer yang menyediakan informasi dan dapat diakses melalui web oleh komputer klien. 2.2.8.1
Pengertian Intranet Connolly dan Begg (2005, p996). Intranet adalah sebuah jaringan komputer yang bersifat privat yang menggunakan software internet dan protokol TCP/IP, konektivitas jaringan untuk mengamankan bagian bersama dari informasi atau operasi organisasi dengan karyawan-karyawan. Intinya, Intranet adalah internet pribadi atau sekelompok masyarakat yang tergabung dalam sebuah jaringan internet yang hanya diperuntukkan dan digunakan oleh orang-orang yang memiliki otoritas untuk menggunakan jaringan itu.
2.2.8.2
Aplikasi – Aplikasi Web 1. Publikasi Web Menurut Barry Eaglestone dan Mick Ridley (2001, p31), publikasi web adalah menggunakan web untuk menyimpan dan menyebarkan informasi. 2. Group activities Menurut Barry Eaglestone dan Mick Ridley (2001, p32), group activities adalah kemampuan antara menyimpan dan meng-update
informasi
dan
berkomunikasi
dengan
pengguna-pengguna yang lain melalui web yang telah
61 membawa
jarak
aplikasi-aplikasi
yang
mendukung
pekerjaan kelompok. 3. Embedded Menurut Barry Eaglestone dan Ridley (2001, p33), sistem-sistem embedded adalah sistem-sistem komputer adalah komponen-komponen suatu konstruksi, seperti mobil, kapal, peralatan industri, dan lain-lain. Mungkin menggunakan internet untuk mengakses dan meng-update informasi yang relevan, seperti keadaan cuaca, lokasi-lokasi, dan lain-lain.
2.2.8.3
Teknologi yang Berhubungan dengan Web 1.
Browsers Menurut Barry Eaglestone dan Mick Ridley (2001, p198), pengertian browser adalah khusus digunakan untuk menampilkan dokumen web dan mengikuti link yang mereka miliki untuk mengakses ke web dokumen yang lain atau untuk berpindah antara bagian web dokumen yang berbeda. Beberapa contoh web browser yang banyak digunakan antara lain adalah Netscape Communicator dan Microsoft Internet Explorer.
2.
Transmission Control Protocol / Internet Protocol (TCP/IP)
62 TCP/IP merupakan protokol komunikasi terpenting di internet. TCP/IP menggambarkan mekanisme dan aturan untuk mengoperasikan komputer-komputer supaya dapat berbagi informasi antar jaringan. Tugas TCP/IP adalah memecah
data
ke
menggabungkannya
dalam kembali
paket pada
–
paket
komputer
dan yang
menerima informasi tersebut. Sedangkan tugas IP adalah me-route data dan memastikan paket – paket tersebut dikirimkan ke tujuan yang benar. 3.
Universal Resource Locator (URL) Setiap web mempunyai alamat akses yang unik yaitu Universal Resource Locator (URL). URL juga digunakan dalam dokumen web untuk mengaitkan link, baik antara dokumen – dokumen web, maupun anatara situs-situs web.
4.
IP Addresses Menurut Barry Eaglestone dan Mick Ridley (2001, p185), protokol TCP/IP mengidentifikasikan setiap host dengan suatu alamt yang unik, dikenal dengan IP Address. Suatu simbolik IP Address adalah disusun dengan suatu daftar nama. Ini dipisahkan dengan tanda titik. a. Nama pertama adalah untuk host. b. Dan diikuti suatu daftar nama domain. c. Nama domain adalah terurut dari kiri ke kanan, dari khusus ke umum.
63 5.
Client dan Server Menurut Barry Eaglestone dan Mick Ridley (2001, p197), client system adalah menampilkan web page yang menyediakan antar muka pengguna ke sistem web basis data. Ini ditampilkan menggunakan browser. Sedangkan web server system adalah menyimpan dokumen – dokumen, script dan program. Dokumen – dokumen web adalah versi penambahan dari web page yang ditampilkan oleh browser, dan mungkin juga memasukkan script-script yang berhubungan ke aspek-aspek dinamik seperti pengembalian, manipulasi, update data dalam basis data. Program juga mengimplementasikan sistem basis data atau menyediakan suatu antar muka ke dia, contoh script CGI.
6.
Hypertext Transfer Protocol (HTTP) Connolly dan Begg (2005, p999). HTTP adalah protokol
komunikasi
yang
digunakan
oleh
web.
Pengiriman data dari server ke klien dengan menggunakan http yang diaktifkan oleh klien. 7.
Hypertext Markup Language (HTML) Connolly dan Begg (2005, p1001). Hyper-text Markup Language adalah markup language dari web. HTML menetapkan format dari suatu dokumen web dan memungkinkan
hypertext
link
dimasukkan
dalam
dokumen tersebut. Seiring dengan perubahan yang terjadi
64 pada web, HTML juga berkembang dengan adanya sekumpulan teknologi baru, yang dinamakan Dynamic HTML atau DHTML. Teknologi ini memungkinkan HTML menjadi lebih besar dari sekedar bahasa statis, dimana dengan teknologi ini HTML dapat menampilkan animasi dan menjadi lebih interaktif dan fleksibel. 8.
Search Engines Menurut Barry Eaglestone dan Mick Ridley (2001, p200), pengertian search engines adalah tipe signifikan yang lain dari klien yang mengakses informasi pada web. Search engine memiliki dua aturan : a. Search engine memasang indek-indek ke isi dari dokumen-dokumen yang disimpan pada web. b. Mereka juga menyediakan fasilitas pencarian untuk klien yang lain. Seorang klien dapat mengakses search engine, dan kemudian mengajukan query ke dia. Search engine akan kemudian menggunakan indek tersebut untuk menempatkan relevan website.
2.2.9
Javascript (Irawan,2008, p2).Javascript diperkenalkan pertama kali oleh Netscape pada tahun 1995. Pada awalnya bahasa yang sekarang disebut Javascript ini dulunya dinamai “LiveScript” yang berfungsi sebagai bahasa sederhana untuk browser Netscape Navigator 2 yang sangat
65 populer pada saat itu. Kemudian sejalan dengan sedang giatnya kerjasama antara Netscape dan Sun (pengembang bahasa pemrograman “Java”) pada masa itu, maka Netscape memberikan nama “Javascript” kepada bahasa tersebut pada tanggal 4 desember 1995. Pada saat yang bersamaan Microsoft sendiri mencoba untuk mengadaptasikan teknologi ini yang mereka sebut sebagai “Jscript” di browser milik mereka yaitu Internet Explorer 3. Javascript sendiri merupakan modifikasi dari bahasa pemrograman C++ dengan pola penulisan yang lebih sederhana dari bahasa pemrograman C++. Javascript adalah bahasa pemrograman yang khusus untuk halaman web agar halaman web menjadi lebih hidup. Kalau dilihat dari suku katanya terdiri dari dua suku kata, yaitu Java dan Script. Java adalah Bahasa pemrograman berorientasi objek, sedangkan Script adalah serangkaian instruksi program. Javascript sendiri merupakan modifikasi dari bahasa pemrograman C++ dengan pola penulisan yang lebih sederhana dari bahasa pemrograman C++. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan pemrograman Javascript, diantaranya Javascript adalah “case sensitive”, yang artinya Javascript membedakan huruf besar dan huruf kecil, Jika Anda pernah belajar bahasa pemrograman seperti Turbo C atau C++, maka sama seperti bahasa pemrograman tersebut, dimana huruf T tidak sama dengan huruf t. Dalam bahasa pemrograman JavaScript juga, sebagai contoh fungsi perintah var tidak boleh ditulis Var dan juga tidak boleh ditulis VAR (huruf besar semua), yang benar adalah var (huruf
66 kecil semua). Perintah lain adalah new Date tidak boleh ditulis new date (huruf kecil semua), dan banyak yang lainnya.
2.2.10 JQuery (Chaffer Jonathan., Swedberg Karl, p6). JQuery adalah librari JavaScript yang memungkinkan kita untuk membuat program web pada suatu halaman web, tanpa harus secara eksplisit kita menambahkan event atau pun properti pada halaman web tersebut. JQuery merupakan salah satu librari yang membuat program web di sisi klien, tidak terlihat sebagai program JavaScript biasa, yang harus secara eksplisit disisipkan pada dokumen web. Pada teknik pemrograman sisi klien dengan menggunakan JavaScript biasa, setiap elemen yang akan memiliki event, akan secara eksplisit terlihat ada event yang dilekatkan pada elemen tersebut. JQuery dikembangkan pertama kali oleh John Resig, yang dibuat lebih ramping dari librari Prototype yang menjadi inspirasi dari libarari JQuery ini. Secara pemrograman, JQuery memiliki kemiripan seperti Prototype. JQuery merupakan librari yang sangat ramping, core dari librari ini dalam keadaan terkompres hanya berukuran sekitar 19KB. Lisensi JQuery adalah open source yang bisa diperoleh secara cuma-cuma, dan dapat digunakan untuk kepentingan komersial, tanpa ada tuntutan untuk membayar kepada pembuat JQuery. Lisensi open source dari JQuery adalah MIT dan LGPL.