BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
2.1
State Of The Art
No. Judul
Teori
Metodelogi
Hasil
Perbedaan
Anindika
1.Teori
Kualitatif
1.Saat menyesun 1.Menggunakan
Pribadi
Televisi
agenda
(2013).
2.Program
peniliti
Penelitian 1.
setting teori SWOT. lebih
Analysis PA Acara
harus
dalam proses Televisi
nertemu dengan
produksi
tim kreatif yang
3.Tim
sering
program talk Produksi
membuat
show di NET Televisi
sehingga
tema
4.Pengertian
oeneliti
lebih
analysis.
bisa membantu pada tahap pra produksi.
2.
Laperissa,
1.
Teori 1. Kualitatif
Lia Apriani. Televisi
2.
1.
Saat
Jenis produksi, PA
pra 1.Tidak tim menggunakan
(2012).
2. Program Deskriptif
mengikuti teori
Analisis
Acara
3.
Tugas
Televisi
Mendalam
Production
3.
Assistant
Produksi
pembookingan
Periode
Televisi
alat untuk proses
2011-2012
4.
produksi
Dalam
Pengertian
2.
Proses
Analisis
produksi,
Wawancara meeting
Tim
dan
harian Komunikasi
mingguan, Organisasi.
dan melakukan
Proses tim
Produksi
PA
Talkshow
shooting dengan
“Bukan
kru yang lainnya
5
melakukan
6 Empat Mata”
3.
Pasca
Di Trans 7,
produksi,
Jakarta.
PA
tim
melakukan
proses
editing
jika
shooting
taping,
apabila
shooting live tim PA
mengikuti
evaluasi
dan
membereskan alat-alat. 3.
Yudhientia,
1.
Strategi 1.
Tantri.
Manajemen
(2012).
1.Peran PA yang
Pendekatan Strategi manajemen
lebih
Programing
programming
manajemen
Stategi
Televsi
ini terdiri dari programing
Manajemen
2.
beberapa
Programing
Audiens
Pada Stasiun 3.
Teori
Teori
Kualitatif
tahapan,
rah
televise. yaitu
perencanaan
Televisi
Produksi
program,
Swasta
Televisi
produksi
Lokal
kea
dan
pembelian
JTV
Surabaya.
program,
Surabaya
eksekusi program,
serta
pengawasan dan evaluasi program. 4.
White, Melvin
1. Lighting R. Units
Hasil didapat
yang 1.Menganalysis adalah peran PA tidak
Beginning
penggunaan tata semua
Television
lampu yang baik tahap produksi.
Production
dalam produksi sebuah program
pada
7 televisi.
Key
Light, Fill Light, dan Back Light 5.
Ewertson,
1.
Penggunaan
1.Menganalysis
Lena.
Television
Penyiaran
peran PA tidak
(2010).
“Is Production
Televsi Berbasis semua
Seeing
2. Rules Of
HDTV
Believing?
Technical
Seluruh Dunia
The
Standart
di tahap produksi.
Experimental HDTV Production Of Technical Standarts For HDTV. National Science Council. Taiwan
Merupakan penelitian sebelumnya untuk memperlihatkan persamaan dan perbedaan yang ada di penelitian sebelumnya, dengan penelitian setelahnya. Persamaan atau perbedaan tersebut bisa saja dilihat dari obyek yang diteliti, metode penelitiannya, atau teori yang digunakan.
2.2
pada
Landasan Konseptual 2.2.1 Komunikasi Massa Komunikasi massa diadopsi dari istilah bahasa inggris, yaitu mass communication, singkatan dari mass media communication (komunikasi media massa). Komunikasi massa adalah suatu komunikasi kepada khalayak
8 luas dengan menggunakan media massa. (Richard West, Lynn H.Turner, 2013, 41) Komunikasi massa adalah komunikasi yang ditunjukan kepada massa atau komunikasi dengan menggunakan media massa. Massa di sini adalah kumpulan orang-orang yang berhubungan antar sosialnya tidak jelas dan tidak mempunyai struktur tertentu. Menurut Gerbner (1967), meengenai komunikasi, yaitu interaksi social melalui pesan (social inetracrion through message), tampaknya merupakan defenisi yang dipandang paling sulit dipatahkan, setidaknya defenisi itu sangat ringkas dan cukup untuk menggambarkan gejala komunikasi. Dari berbagai sumber yang ada, peneliti dapat menyimpulkan, komunikasi massa merupakan proses penyampaian informasi atau pesan secara serentak kepada khalayak luas.
2.2.2 Media Massa Menurut Denis McQuail (2000), media massa memiliki sifat atau karateristik yang mampu menjangkau massa dalam jumlah besar dan (universal of reach), bersifat public dan mampu memberikan popularitas kepada siapa saja yang muncul di media massa (Morissan, M.A, 2010: 1). Dari perspektif budaya media massa telah menjadi acuan utama untuk menentukan defenisi-defenisi terhadap suatu perkara, dan media massa memberikan gambaran atas realita social. Media massa juga menjadi perhatian utama masyarakat untuk mendapatkan hiburan dan menyediakan lingkungan budaya bersama bagi semua orang.
9 Media massa dapat disimpulkan sebagai alat atau channel, media, yang digunakan untuk melakukan penyebaran informasi kepada khalayak luas.
2.2.2.1 Jenis-Jenis Media Massa Media massa, sebagai media yang menunjang komunikasi massa terbagi atas 2 jenis, yaitu media cetak dan media elektronik. 1.
Media Cetak Media Cetak Media cetak adalah suatu bentuk media
yang mengutamakan fungsinya sebagai media yang dapat menyampaikan informasi. 2.
Media Elektronik Media elektronik adalah sarana media massa yg
mempergunakan alat-alat elektronik modern, seperti radio, televisi, dan internet
2.2.3 Televisi Televisi merupakan hasil produk teknologi tinggi (hi-tech) yang menyampaikan isi pesan dalam bentuk audiovisual. Isi pesan audiovisual gerak memiliki kekuatan yang sangat tinggi untuk mempengaruhi mental, pola pikir, dan tidak individu (Baksin, 2006:16). Televisi adalah alat penagkap siaran bergambar, yang berupa audio visual dan penyiaran videonya secara broadcasting.
10 2.2.3.1 Karakteristik Televisi Di dalam buku Elvinaro (2007: 137-139) terdapat 3 macam karakteristik dari televisi, yaitu: •
Audiovisual
Televisi memiliki kelebihan dibandingkan dengan media penyiaran lainnya, yakni dapat didengar sekaligus dilihat. Jadi apabila khalayak radio siaran hanya mendengar kata-kata, musik dan efek suara, maka khalayak televisi dapat melihat gambar yang bergerak. Maka dari itu televisi disebut sebagai media massa elektronik audiovisual. Namun demikian, tidak berarti gambar lebih penting dari kata-kata, keduanya harus ada kesesuaian secara harmonis. •
Berpikir dalam gambar
Ada dua tahap yang dilakukan proses berpikir dalam gambar. Pertama adalah visualisasi (visualization) yakni menerjemahkan katakata yang mengandung gagasan yang menjadi gambar secara individual. Kedua, penggambaran (picturization) yakni kegiatan merangkai gambar-gambar individual sedemikian rupa sehingga kontinuitasnya mengandung makna tertentu. •
Pengoprasian lebih kompleks
Dibaningkan dengan radio siaran, pengoprasian televisi siaran jauh lebih kompleks, dan lebih banyak melibatkan orang. Peralatan yang digunakan pun lebih banyak dan untuk mengoprasikannya lebih rumit dan harus dilakukan oleh orang-orang yang terampil dan terlatih.
11 Frank Jefkins juga menyebutkan beberapa karakteristik televisi, yaitu: 1.
Selain menghasilkan suara, televisi juga menghasilkan gerakan, visi dan warna.
1.
Fungsi televisi adalah sebagai media hiburan, namun dibeberapa negara berkembang televisi merupakan simbol status sosial seseorang.
2.
Pembuatan program televisi lebih lama dan mahal, apabila dibandingkan dengan program radio.
3.
Karena mengandalkan tayangan secara visual, maka segala sesuatu yang nampak harus dibuat semenarik mungkin.
4.
Dibandingkan dengan media lainnya, televisi memang jauh lebih mahal.
5.
Mengutamakan unsur-unsur isi daripada hubungan.
6.
Komunikasinya bersifat satu arah.
7.
Umpan baliknya tertunda (delayed).
2.2.4 Program Acara Televisi Suatu program acara televisi selalu mempertimbangkan agar program acara tersebut semakin digemari oleh penontonnya. Semakin banyak penonton, maka program semakin sukses juga. Format acara televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreatifitas dan desain produksi yang akan
terbagi
dalam
berbagai kriteria
utama yang
12 disesuaikandengan tujuan dan target pemirsa acara tersebut (Naratama, 2004 : 63). Format acara televisi dibedakan menjadi 3, yaitu: 1. Drama (Fiksi) Format acara televisi yang diproduksi dengan kreatifitas imajinasi dari kisah drama atau fiksi yang direkayasa dan dikreasikan ulang. Format tersebut merupakan interpretasi kisah kehidupan yang diwujudkan dalam suatu ru ntutan cerita dalam sebuah adegan. Contoh: drama pencitraan, tragedy, horror, komedi, dan aksi. 2. Non Drama (Non Fiksi) Format acara televisi \yang diproduksi melalui proses pengolahan dari realitas kehidupan nyata tanpa harus diinterpretasi ulang dan tanpa dunia khayalan. Format tersebut bukan sebuah runtutan cerita fiksi dari setiap pelakunya. Dengan pengertian bahwa non
drama
merupakan
runtutan
pertunjukan
kreatif
yang
mengutamakan unsur hiburan yang dipenuhi dengan aksi, gaya, dan musik. Contoh: talkshow, live music, reality show, dan variety show. 3. Berita (News) Format acara televisi yang diproduksi berdasarkan informasi dan fakta atas peristiwa atau kejadian yang berlangsung pada kehidupan nyata. Format ini memerlukan nilai-nilai faktual dan aktual yang disajikan dengan ketepatan serta kecepatan waktu di mana sifat liputan independen sangat dibutuhkan. Terbagi menjadi 3, yaitu berita keras (hard news), berita lunak (soft news), dan news feature.
13 Dari defenisi diatas penulis dapat mengambil kesimpulan, bahwa progam music REGGAE yang ada di TVRI adalah suatu format program Non-Drama yang prosesnya tanpa harus diinterprestasi ulang dan tanpa dunia khalayan.
Dari format ini di dapat berbagai jenis program televisi. Berbagai jenis program ini dapat dikelompokan berdasarkan jenisnya, yaitu program informasi (berita/news) dan program hiburan (entertainment). Menurut Morrisan dalam dunia pertelevisian, program acara tersebut terdiri dari: 1. Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk memberikan tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak audience. Program informasi tidak harus program berita dimanapresenter membacakan berita , tapi jug termasuk di dalamnya acara talk show (perbincangan). Program ini dibagi 2, yakni berita keras (hard news) dan berita lunak (soft news). 2.
Program Hiburan, segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audien dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan. Yang termasuk dalam kategori hiburan adalah drama, permainan (game), musik, dan pertunjukan. Dalam menentukan jadwal penayangan suatu acara ada baiknya ditentukan atas dasar perilaku audien yaitu rotasi kegiatan mereka dalam satu hari dan juga kebiasaan menonton televisi pada jam tertentu, sedangkan dalam penyusunan jadwal acaranya harus mempertimbangkan
berbagai
faktor
yang
mempengaruhi
14 kebiasaan menonton audien, pekerjaan, kebutuhan , dan ketertarikan audien kepada hal – hal tertentu. 3.
Game Show atau Hiburan Bentuk program yang melibatkan sejumlah orang baik secara individu ataupun kelompok (tim) yang saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu, menjawab pertanyaan dan memenangkan permainan. Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis program
yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam. Dan pada dasarnya semuanya bisa dijadikan sebuah program untuk ditayangkan di telvisi selama program itu menarik dan disukai oleh audien, dan selama tidak bertentangan dengan kesusilaan, hokum peraturan yang berlaku. Dalam berbagai jenis program itu dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian besar berdasarkan jenisnya yaitu: 1) Program Informasi (berita) dan, 2) Program Hiburan (entertainment). Dalam penelitian ini peneliti memberikan batasan hanya pada Program Hiburan (entertainment) yang difokuskan hanya pada program musik saja.
2.2.4.1
Program Hiburan Program hiburan adalah segala bentuk siran yang bertujuan
untuk menghibur audien dalam bentuk music, cerita dan permainan. Program yang termasuk dalam kategori hiburan adalah drama, permainan (game), music dan pertunjukan. (Morrisan 2008: 217-218) Program music REGGAE yang ditayangkan TVRI. termasuk dalam format acara non-fiksi, yang dikategorikan program music yang menghibur.
15
2.2.5
Program Musik Program music dapat ditampilakan dalam dua format, yaitu konser dan video clip. Progrm music berupa konser dapat dilakukan di lapangan (outdoor). Program music di televisi saat ini sangat ditentukan dengan kemampuan artis menarik audien. Menurut Vane-Gross: The Programmer who wish to present music shows would do well to be coutiuns. They should select and artist wish wide demographic appeal, supply as much visual support as possible, and not let a sequence go too long.(Progremer yang ingin menyajikan pertunjukan music haruslah cermat. Mereka harus memilih artis yang memiliki dayatarik demografis yang luas, menyajikan sebnayak mungkin dukungan visual, dan tidak membiarkan satu gambar di tampilkan terlalu lama). (Morissan, 2008 : 217-219) Dengan demikian, menurut Vane-Gross, programmer yang ingin menyajikan acara music harus mempertimbangkan beberapa hal agar acra iru bisa mendapatkan sebanyak mungkin audien, yaitu : •
Pemilihan artis yang memiliki daya Tarik demografis yang besar, misalnya artis yang memilik banyak penggemar pria atau artis yang banyak digandrungi para wanita, kelompok remaja (ABG), kalngan orang tua.
•
Pengambilan gambar yang menarik secara visual. Televisi harus menampilkan sebanyak mungkin gambar pendukung yang tida membiarkan suatu gambar yang terlalu lama. Mengambil gambar artis yang tengah menyanyi tidak sama
16 dengan mewawancarai si artis.Dalam shooting music maka gambar music harus berganti-ganti secara dinamis. Program ini tampil dalam bentuk sajian yang menyajikan hiburan dengan music REGGAE dengan meampilkan para artis yang sangat terkenal dalam komunitasnya. Dengan pembawa acara yaitu Gracia Indri dan Dwi Andika. Dalam penelitian ini, penulis akan meneliti program music REGGAE, program ini memiliki keistimewaan dimana program ini hanya di produksi di TVRI saja. 2.2.6 Tim Produksi Program Televisi Menurut buku Dasar-dasar Produksi Televisi (Andi Farudin, 2007, 60-63), manajemen produksi program acara televisi adalah semua aktifitas atau proses pembuatan produksi program acara sesuai dengan rancangan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Berikut tim yang tergabung dalam produksi siaran televisi. •
Executive Producer
Bertanggung jawab terhadap pengembangan dan pembuatan ide baik program yang bersifat regular atau program-program tertentu yang bersifat spesial/khusus. Pada tahapan ini mulanya excecutive producer mendapat ide dan konsep dari tim kreatif kemudian dipresentasikan kepada department programming. •
Producer Bertanggung jawab untuk mengelola proses produksi secara spesifik,
tertuju pada pengelolaan staff dan kru produksi, koordinasi antar departemen, jadwal produksi, rencana produksi, memilih dan menginisiasi konsep program
17 bersama tim kreatif. Bekerja-sama dengan director pada eksekusi dan tetap bertanggung jawab terhadap hasil akhir program secara menyeluruh sampai dengan proses editing. • Associate Producer Associate producer memiliki tanggung jawab sama seperti seorang produser tetapi dengan program yang relativ lebih kecil. Dan ia juga memiliki tanggung jawab untuk memaintain program itu sendiri agar tetap mendapatkan rating dan share yang bagus, kemudian menjaga keutuhan dari tim itu sendiri sehingga dapat saling bekerja sama dalam mempertahankan rating dan share program.
•
Production Assistant Adalah mereka yang bertanggung jawab membantu produser dalam
menyiapkan hal yang bersifat teknis, mulai dari tahap pra produksi, produksi, hingga pasca produksi. •
Tim Kreatif Adalah sebuah tim yang mengembangkan ide-ide kreatif dan
membuat naskah (script, storyline, dan sceneplay) untuk diproduksi menjadi program acara tv tentunya dengan arahan produser. •
Program Director/Director Adalah mereka yang bertanggung jawab mengarahkan seluruh aspek
teknik sinematografi, broadcast, dan elemen kreatif lainnya dari sebuah produksi program acara tv tentunya atas kesepakatan produser sebagai penanggung jawab produksi dan penulis naskah sebagai penanggung jawab ide. Program Director memberikan perintahnya secara langsung kepada
18 kameramen dan Floor Director yang berada di studio. PD mempunyai tanggung jawab yang besar karena sebuah program acara tv berlangsung dengan baik.
•
Teknisi Control Room atau Techical Director Adalah mereka yang bertanggung jawab secara teknik MCR (Master
Control Room) terhadap proses jalannya produksi program acara tv baik bersifat live broadcast atau taping (rekaman).
•
Unit Talent Bertanggung jawab mengkoordinasi terhadap kehadiran para pemain
(talent) yang akan tampil dalam produksi program acara tv. Termasuk para penonton sebagai pelengkap kemeriahan program acara tersebut.
•
Camera Person Bertanggung jawab mengambil seluruh shot/gambar yang diperlukan
dalam proses produksi sesuai naskah atau komando dari Program Director. Seorang camera person yang baik mampu mengeksplorasi gambar/shot tentunya atas persetujuan seorang Program Director.
•
Floor Director (FD) Orang yang bertugas di belakang panggung untuk mengatur keluar
masuk nya pengisi acara dan mempersiapkan pengisi acara untuk tampil ke panggung. Mereka mendapat arahan langsung dari Program Director dalam menjalankan tugas.
19
•
Audioman Bertanggung jawab terhadap audio (suara) sebuah produksi
program acara tv. Biasanya seorang audioman akan berkonsultasi kepada produser mengenai kebutuhan audio kemudian mengecek guna memastikan baik tidaknya peralatan audio tersebut.
•
Editor Adalah orang yang bertanggung jawab pada tahapan pasca produksi
dengan melakukan editing shot/pemotongan gambar hingga menjadi program acara tv yang layak tayang. Editor juga bertugas membuat opening title, credit title, dan sub title serta menambahkan beberapa efek transisi pada sebuah shot/gambar yang diedit.
•
Wardrobe Bertanggung jawab menyiapkan busana dan tata rias untuk talent
acara produksi program acara tv. •
Lighting/Gaffer Bertanggung jawab terhadap seluruh aspek pencahayaan produksi
program acara tv. Mereka melakukan koordinasi dengan Program Director untuk menyiapkan segala kebutuhan lampu yang diperlukan dalam produksi program acara tv.
20
•
Graphic Design Bertanggung jawab menyiapkan kebutuhan desain grafis pada sebuah
produksi program acara tv seperti pembuatan opening tune, bumper in/out, dan grafis lain yang menu
2.2.7
Pengertian Production Assistant Televisi Pada stasiun televisi yang berskala nasional biasanya seorang
produser acara akan dibantu oleh salah satu atau beberapa orang asisten. Menurut (Morissan M.A. 2005: 84) mengenai asisten produser adalah: “Tugas asisten produser antara lain membantu reporter mempersiapkan paket berita jika reporter berada dalam keadaan waktu yang mendesak atau jika reporter tidak sempat menyelesaikan paket beritanya karena ia harus berangkat lagi untuk melaksanakan tugas berikutnya”. Menurut Naratama (2004: 55), asisten produser adalah seseorang yang membantu Produser dalam menjalankan tugasnya.Suprapto mengadaptasi Maxine K & Robert M.Reed mengenai perbedaan antara asisten produser dengan asisten produksi secara struktur (2006: 50) bahwa “Assistant Producer berada di bawah Producer, sedangkan Production Assistant berada sejajar dengan Producer”. Jadi bisa dibedakan Asisten Produser banyak bertugas di dalam kantor dan melakukan tugas-tugas yang berkaitan dengan form, surat, telepon, naskah dan lain-lain.Asisten Produksi bertugas di lapangan saat proses produksi berlangsung.Namun pembagian ini berkembang dengan sendirinya sesuai dengan kebutuhan di lapangan.
21 PA yang memiliki kepanjangan Production Assistant adalah sebuah profesi penting dalam dunia broadcast. Tanpa seorang PA, produser-produser tidak bisa menjalankan program-nya dengan lancar. Dan jika di lihat dari profesi ini, PA adalah pembantu acara dan benar - benar sangat membantu. PA bisa dikatakan juga adalah asisten produser studio, sebelum produksi dimulai, PA mengikuti rencana apa yang produser inginkan, kemudian PA menyiapkan secara teknis, crew, dan alat, karna jika pekerjaan ini dilakukan sendiri oleh produser, maka proses produksi tidaklah maksimal. Orang yang bertanggungjawab secara teknis atas kelancaran satu acara televisi. Kedudukan suatu program terkait langsung dengan penampilan (show) pada suatu acara pada saat ditayangkan (on air). Jika produser bekerja untuk
mempersiapkan
rundown
maka
pengarah
acara
berkerja
di
controlroom, adalah orang orang yang melaksanakan rundown itu. Mereka yang bertanggung jawab membantu produser dalam menyiapkan pra produksi program, proses produksi sangat penting, hingga pascaproduksi. PA (Production Assistant) harus tahu bagaimana lampu studio itu diarahkan, mengontrol durasi saat produksi, secara teknis peran PA sangat mempengaruhi kualitas produksi program. (Mabruri, 2010:38).
2.2.8 Tugas Production Assistant Tugas production assistant atau asisten produksi adalah membantu producer atau sutradara selama proses produksi berlangsung. Memberikan masukan atau input-input kepada producer dan program director selama latihan agar dapat memperbaiki program dari segi teknis. (Zettl, 2006 : 369)
22 Pada tahap pra produksi production assistant meliputi kegiatan mengkoordinasikan sumber-sumber produksi diantaranya mengidentifikasi booking dan pemberesan semua kontrak, perijinan, dan surat menyurat. Memesan sumber daya dalam produksi, latihan artis, pembuatan set-ing, ceking dan melengkapi peralatan. Pada tahap persiapan ini juga harus merencanakan pengaturan kebutuhan transportasi baik untuk pengangkutan bahan dan peralatan produksi maupun pengangkutan crew, artis, dan pimpinan produksi dari dan ke lokasi shooting.Tahap ini dilaksanakan sesuai scedule yang telah ditetapkan. Di dalam sebuah proses produksi, asisten produksi sering kali hanya melaksanakan setengah dari proses produksi tersebut. Bisa dikatakan bahwa asisten produksi sebagai penghubung atau mediator antara produser dengan crew atau tim produksi lainnya. Sehingga seorang asisten produksi harus dapat mengkordinasi tim produksi yang meliputi semua crew produksi, mulai dari cameramen, lighting, talent, wardrobe, pembantu umum, dan crew pendukung lainnya. Karena asisten produksi lah yang bertanggung jawab atas hal-hal di lapangan, maka mempersiapkan wardrobe, make-up, transportasi, dan peralatan produksi lainnya merupakan tanggung jawab seorang asisten produksi. Meskipun seorang Asisten Produksi tidak berkecimpung di dalam proses Pasca Produksi, namun Asisten Produksi memegang kendali penuh disana. Asisten Produksi memiliki tanggung jawab untuk tayangnya sebuah iklan dengan tepat waktu. Sehingga Asisten Produksi harus bergerak cepat dan menekan di bagian yang lain agar iklan berjalan dengan lancar.(Mabruri, 2010:40).
23 Prodaction assistant adalah mereka yang bertanggung jawab membatu producer dalam menyiapkan pra produksi program, produksi, hingga pasca produksi program.
2.2.9 Proses Produksi Program Televisi Dalam buku Tekhnologi Boroadcasting TV (Ciptono Setyobudi, 2006:56-58), program televisi sebelum dityangkan, sebenarnya melakukan beberapa tahapan-tahapan. Secara garis besar dikategorikan dalam 3 proses, yaitu : 1.
Pre-Prodaction Pada tahap ini tampak alur, bahwa sebuah program acara
berawal dari sebuah ide atau gagasan bisa seseorang ata kelompok, yang diteruskan dengan proses tukar pikiran (brainstorming). Baru setelah itu dilakukan penyesuaian-penyesuaian (adaptasi) agar didapatkan sebuah program yang terstruktur dan rapi biasanya sudah berupa naskah cerita (scenario) untuk drama atau rowndown acara. Setelah konsep Pre-Prodaction selesai baru dilanjutkan tahap berikutnya yaitu merealisasikan atau tahap prodaction. 2.
Production Pada tahap ini pada prinsipnya mevisualisasikan konsep
naskah atau rundown agar acara dapat dinimkti pemirsa, dimana sudah melibatkan bagian lain yang bersifat teknis (engineering). Karena konsep tersebut agar dapat dilihat harus menggunakan peralatan (equipment) yang sudah pasti harus ada orang (operator)
24 terhadap peralatan tersebut agar dapat beroprasi atau lebih dikenal dengan prodaction sevices. 1.
Rehearsal: Merupakan bagian dari tahap produksi
menurut Geral Millerson, karena perspektif produksi non berita membutuhkan persiapan yang sangat detil beberapa jam sebelum produksi. Hal ini tidak berlaku untuk program live dengan kru yang besar. Program live harus melakukan rehearsal minimal 15 jam sebelum live on cam. Pada produksi televisi yang kompleks melibatkan jumlah talent, kru, dan perlatan yang besar harus melakukan pre-studio rehearsal. 2.
Pre Studio rehearsal: Dimulai dengan rapat (briefing)
kru, serta reading para pengisi acara yang terlibat dipimpin langsung oleh program director atau sutradara. Sehingga kru dan pengisi suara akan memahami script yang diberikan serta memahami karakter masing-masing dengan keinginan sutradar. 3.
Studio Rehearsal: Studio rehearsal sudah siap
dilaksanakan apabila seluruh persiapan studio sudah selesai. Pengecekan dimulai dari set design yang menjadi tanggung jawab set designer. Memastikan tata pencahayaan yang disiapkan lighting director sudah terpenuhi dengan baik. Termasuk tata suara beserta penempatan peralatan pendukungnya harus sudah sesuai dengan apa yang direncanakan. 3.
Post-Production Postprodaction atau seting dikenal dengan istilah pasca
produksi lebih berorientasi atau didominasi pada produksi program-
25 program acara yang bersifat tidak langsung (live) karena untuk visualisasi langsung didirect pada pane switcher oleh PD dan transmisikan ke pemirsa. 1.
Capturing: Proses capture gambar terjadi pada editing
non-linear, yaitu mentransfer audio-visual dari kaset digital ke dalam hard disk computer sehingga materi editing sudah dalam bentuk file. Apabila menggunakan editing linear langsung proses logging gambar. 2.
logging: Logging gambar adalah membuat susunan
daftar gambar dari kaset hasil shooting secara detail, disertai dengan mencatat time code-nya di kaset berapa atau nama file apa gambar itu berada. Hal ini akan memudahkan proses editing selanjutnya. 3.
Editing Pictures: Editing adalah kunci utama dalam
proses ini. Pada tahap ini semua footage telah dikumpulkan selama produksi, selanjutnya disusun dan dirangkai menjadi produk final. 4.
Editing Sound: Penyuntingan suara disinkronasi
dengan gambar, serta menghidupkan suasana melalui ilustrasi musik. Bila membutuhkan sound effect tentunya akan memperjelas atmosfer yang ingin ditampilkan. 5.
Final Cut: Sekarang peralatan yang digunakan dan
kompleksitas ilustrasi musik, menentukan bahwa materi program sudah membaur dengan suara pada tahap online. Dibutuhkan studio audio untuk mengerjakan suara final. Program yang sudah lengkap disebut master. (Ciptoyono Setyobudi 2006, 56-58)
26
2.2.9 Gambar Tahapan Produksi
2.2.10 Pengertian Analisis Analysis data kualitatif digunakan bila data-data yang terkumpul dalam riset adalah data kualitatif. Data kualitatif dapat berupa kata-kata, kalimat-kalimat atau narasi-narasi, baik yang diperoleh dari wawancara mendalam maupun observasi. Tahap analysis data memegang peran peting dalam riset. Riset kualitatif adalah riset yang menggunakan cara berfikir induktif, yaitu cara berfikir yang berangkat dari hal-hal yang khusus menuju hal-hal yang umum. (Rachmat Kriyantono, 2010, 196). Altheide (1996:2) mengatakan bahwa analysis isi kualitatif disebut pula sebagai Ethnographic Content Analysis (ECA), yaitu perpaduan analysis objektif dengan observasi partisipan (Rachmat Kriyantono, S.Sos., M.Si,
27 2010, 250). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dsb) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dsb). Dari definisi analisis di atas, peneliti dapat mengambil kesimpulan, bahwa
analisis
merupakan
penyelidikan
terhadap
suatu
peristiwa.
Menganalisis tugas production assistant dapat dilakukan dengan cara identifikasi profesi, pengolahan data di lapangan, dan penafsiran data yang telah terkumpul. Pengertian lebih dalam juga dilakukan pada teknik analisis dan dihubungkan dengan sesuatu yang sedang diselidiki untuk mendapatkan pemahaman yang benar dan menyeluruh.
2.2.11 Teori Komunikasi Organisasi Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto, 2004, 54). Dalam pendekatan system Karl Weick (pelopor pendekatan system informative) menganggap struktur hierarki, garis komando organisasi, prosedur operasi standar merupakan mungsu dari inovasi (Syaiful Rohim 2009, 141). Komunikasi organisasi mempunyai empat bentuk yaitu pertama Komunikasi Ke Bawah, Komunikasi Ke Atas, Komunikasi Horizontal, dan Komunikasi Diagonal. (Wiryanto, 2004, 62-65). Dalam penelitian ini peneliti memberikan batasan hanya pada komunikasi Horizontal karena yang difokuskan adalah PA (Production Assistant) dan tim kreatif.
28 2.2.11.1 Komunikasi Horizontal Komunikasi horisontal (horizontal communication) adalah komunikasi yang melibatkan antar individu atau kelompok pada level yang sama. Contoh arah komunikasi ini adalah diskusi antar staff akuntan, diskusi antar manajer, diskusi direktur dengan kolega. Konteks dari komunikasi ini bersifat koordinasi sehingga satu dengan yang lain saling memberikan informasi. Organisasi adalah bentuk kelompok karena didalamnya ada orang – orang yang berkumpul. Organisasi didefinisikan sebagai suatu kumpulan atau sistem/individual yang melalui suatu hierarki/jenjang dan pembagian kerja, berupaya mencapai tujuan yang ditetapkan. Istilah “organisasi” berasal dari bahasa Latin organizare, yang scara harfiah berarti ‘paduan dari bagian – bagian yang satu sama lainnya saling bergantung’. Para ahli menyebut organisasi sebagai “sarana” (Soyomukti, 2010:178). Dapat disimpulkan bahwa komunikasi organisasi adalah proses pertukaran informasi dan penyampaian makna yang merupakan hal utama dari suatu sistem sosial atau organisasi dan satu – satunya cara mengelola aktivitas dalam suatu organisasi melalui proses komunikasi. 2.2.12 Tahapan Produksi Tahapan produksi terdiri dari tiga bagian di televisi yang sering disebut Standard Operation Procedure (SOP) (Wibowo, 2009), seperti berikut: 1. Tahap pra produksi Tahap ini merupakan tahapan awal dalam bagi seorang produser dan harus di lakukan secara rinci dan baik, dalam tahapan pra produksi dibagi tiga bagian:
29 a. Penemuan ide, tahapan ini dimulai ketika seorang produser menemukan ide atau gagasan, membuat riset dan menuliskan naskah atau meminta penulis naskah mengembangkan gagasan menjadi sebuah riset. b. Perencanaan, tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja, penyempurnaan naskah, pemilihan narasumber dan crew. Selain esteamasi biaya, penyediaan biaya dan rencana alokasi merupakan bagian dari perencanaan yang perlu dibuat secara hati-hati dan teliti. c. Persiapan tahap ini meliputi pemberesan semua kontrak, perijinan dan surat-menyurat, meneliti dan melengkapi peralatan yang diperlukan. Semua persiapan ini paling baik diselesaikan menurut jangka kerja (teame schedule) yang sudah ditetapkan. Pra produksi, langkah pertama adalah rapat dan staff meeting untuk rangkaian acara. Dalam kesimpulan di dalam observasi yang peneliti dapatkan adalah SOP sering tidak berjalan dan juga SOP sering dijalankan tetapi tidak sepenuhnya. Dan dari semua tahapan-tahapan yang ada, peran PA dalam penilitian ini adalah membantu segala jenis permasalahan yang akan terjadi ketika produksi akan segera dimulai.
.
30
2.3
Kerangka Pemikiran
Production Assistant
Pra Produksi
Produksi
Pasca Produksi
Program Music Reggae Gambar 2.3.1 Kerangka Pemikiran