BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini sedang mengalami pertumbuhan yang pesat dan stabil meskipun sedang terjadi krisis di Negara eropa dan AS, pertumbuhan ekonomi diprediksi akan stabil pada 6,7% dan akan terus naik serta pertumbuhan ekonomi di Indonesia bisa dilihat tumbuh dengan pesat dan stabil dari ditandai semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang baru dan sedang berkembang baik itu perusahaan kecil maupun besar, perusahaan asing maupun local dan tingkat investasi swasta juga diperkirakan makin meningkat terutama bagi Indonesia dan india karena saat ini asia merupakan wilayah yang paling menjanjikan untuk berinvestasi. Maka dalam situasi seperti ini (pertumbuhan ekonomi) yang semakin maju dan berkembang pesat tingkat persaingan yang terjadi antar kompetitor-kompetitor perusahaan sejenis semakin ketat. Setiap perusahaan akan berupaya untuk bisa meningkatkan produktifitas dan menekan segala jenis biaya untuk memenangkan persaingan tanpa mengurangi kualitas dari produk itu sendiri. Perusahaan dapat mengatur biaya-biaya produksi sehingga harga atau biaya produksi bisa lebih efisien jika harga produksi bisa lebih murah maka perusahaan
1
2
bisa mendapatkan laba yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang tidak dapat mengatur biaya-biaya produksi mereka sendiri. Masalah perusahaan bukan hanya dilihat dari apakah perusahaan bisa menekan biaya-biaya produksi tapi bagaimana perusahaan dapat meramalkan permintaan konsumen pada periode-periode selanjutnya karena permintaan konsumen akan suatu produk bisa meningkat dan menurun dalam sewaktuwaktu. Peramalan disini adalah salah satu strategi yang baik bagi perusahaan, factor yang dapat membantu perusahaan untuk melakukan upaya untuk memperkirakan besarnya permintaan pada periode yang akan datang diperlukan ramalan penjualan dengan harapan dapat diketahui nilai perkiraan permintaan konsumen untuk produk yang didistribusikan oleh perusahaan. Oleh sebab itu perlu adanya peramalan penjualan (forecasting) agar perusahaan dapat mengetahui kapan harus melakukan proses produksi atau kapan harus melakukan pemesanan ke pihak lain agar dapat memenuhi permintaan konsumen tepat waktu. Dengan tercapainya ketepatan peramalan diharapkan para pelaku bisnis dapat memperkirakan penjualan yang akan datang yang didapat dari hasil peramalan tersebut. Dikarenakan peramalan penjualan dalam dunia bisnis sudah diperlukan sejak lama maka muncul berbagai metode peramalan seperti regresi linier, rata-rata bergerak, penghalusan eksponensial, rata-rata bergerak dengan pembobot, penghalusan eksponensial with trend dan naive method. Ancaman dari perusahaan yang sudah berdiri dan berkecimpung lama dalam dalam bisnis adalah perusahaan yang baru berkembang atau ukm-ukm yang
3
sudah menjadi supplier-supplier untuk produk sejenis. Oleh karena itu agar perusahaan dapat bertahan dari ancaman-ancaman tersebut diperlukan berbagai cara untuk mengatasi ancaman tersebut salah satunya dengan cara meramalkan permintaan konsumen , dengan begitu perusahaan akan mengetahui jumlah permintaan konsumen pada periode-periode selanjutnya dan dengan cara ini pula akan mempengaruhi keuntungan pada perusahaan karena dengan menggunakan peramalan yang efektif tidak akan terdapat banyak stok yang menumpuk. Dalam manajemen persediaan berada diantara fungsi manajemen operasi yang terpenting sebab persediaan membutuhkan modal yang sangat banyak dan mempengaruhi pengiriman sampai ke konsumen. Manajemen persediaan berdampak pada semua fungsi linier perusahaan. Persediaan memberikan layanan kepada pelanggan yang berfungsi sebagai pemasaran , keuangan sebagai pengalokasi dana untuk persediaan, operasi membutuhkan persediaan untuk menjamin produksi yang efisien dan fleksibel akan tetapi biasa terjadi konflik dalam mencapai tujuan perusahaan seperti : fungsi keuangan umumnya mengarah pada menjaga persediaan pada tingkat yang rendah untuk mempertahankan modal, pemasaran lebih menekan pada tingkat persediaan yang tinggi untuk mempertinggi penjualan, bagian operasi menekan pada persediaan pada level yang tinggi untuk produksi jangka panjang. Manajemen persediaan harus menyeimbangkan berbagai konflik tersebut dan mengelola persediaan pada level yang terbaik, untuk itu dibutuhkan komunikasi yang baik antara bagian pemasaran, keuangan dan persediaan.
4
Karena persediaan merupakan salah satu asset terpenting dalam banyak perusahaan karena nilai persediaan bisa mencapai 40% dari seluruh investasi modal. Manajemen operasional harus sangat memahami bahwa persediaan merupakan hal yang krusial dimana perusahaan selalu berusaha mengurangi biaya dengan mengurangi tingkat persediaan dengan tetap menjaga kualitas terhadap produk yang diproduksi dengan tujuan yaitu kepuasan konsumen sendiri. Dengan perusahaan dapat meramalkan jumlah permintaan konsumen dan jumlah persediaan maka itu akan mengurangi biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dibandingkan dengan perusahaan yang tidak dapat meramalkan jumlah permintaan konsumen dan jumlah persediaan dimana perusahaan tersebut mengeluarkan biaya yang lebih banyak. Pada PT. Kusuma Kencana Khatulistiwa sistem peramalan penjualan hanya berdasarkan dari perkiraan atau bisa dibilang hanya berdasarkan berdasarkan penjualan dari bulan lalu, maka dari itu penulis ingin mencari solusi untuk perusahaan dalam sistem peramalan penjualan dengan mencari metode peramalan yang cocok untuk dipakai oleh perusahaan. Dari melihat akan hal tersebut yang dimana perusahaan meramalkan penjualan berdasarkan data penjualan dari bulan lalu maka tidak bisa ditentukan berapa yang harus diproduksi dan berapa jumlah persediaan yang optimal untuk memproduksi produk Snoppy Bedding , jika hanya berdasarkan dari penjualan bulan lalu tidak bisa dijadikan acuan untuk penjualan bulan-bulan selanjutnya. Jika seperti itu
5
terus maka akan terjadi kelebihan stock bahkan bisa saja terjadi kekurangan stock bahan baku, dan bisa menimbulkan biaya-biaya ekstra. Peramalan permintaan harus dapat menjadi kewajiban bagi perusahaan untuk kelancaran kegiatan perusahaan agar jumlah barang yang diproduksi
sesuai
dengan jumlah permintaan. Persediaan barang yang berlebihan dari jumlah permintaan akan merugikan perusahaan karena banyak biaya produksi yang dikeluarkan serta biaya-biaya yang keluar akibat dari kelebihan barang tersebut , seperti : biaya penyimpanan, dan lain-lain. Sebaliknya jika barang yang diproduksi jumlahnya kurang dari jumlah yang diminta oleh konsumen itu juga akan membuat perusahaan akan mengeluarkan biaya-biaya ekstra untuk memproduksi ulang barang yang kurang dari jumlah yang diminta oleh konsumen.
Berikut adalah
data-data
penjualan PT.
Kusuma
Kencana
Khatulistiwa periode Januari 2012-Mei 2013 :
Table 1.1 Data Penjualan Bulan (2012-2013)
Jumlah penjualan (total)
Januari (2012)
1276
Febuari
1071
Maret
1803
April
1912
Mei
1337
Juni
1723
Juli
1642
6
Agustus
2891
September
1403
Oktober
2215
November
1424
Desember
2090
Januari (2013)
2094
Febuari
1438
Maret
2613
April
1756
Mei
1624
Sumber : hasil pengumpulan data perusahaan (2013) Dari data penjualan diatas dapat dilihat bahwa penjualan setiap bulannya kadang naik kadang turun drastis hal ini dikarenakan perusahaan tidak ada sistem atau metode peramalan yang tepat, jika begitu maka persediaan bahan baku setiap bulannya kadang bisa kelebihan dan kadang bisa saja kekurangan. PT Kusuma Kencana Khatulistiwa ini bergerak dalam bidang pembuatan perlengkapan
barang-barang
bayi,
balita
bahkan
perusahaan
ini
juga
memproduksi pakaian untuk orang dewasa terutama wanita. Perlengkapan bayi yang diproduksi salah satu nya yaitu Snoppy Bedding dimana Snoppy Bedding itu merupakan
produk
bantal
bayi.
Perlengkapan-perlengkapan
bayi
ini
didistribusikan ke toko-toko atau outlet-outlet di Jakarta dan sekitarnya, Dalam hal ini permintaan akan suatu barang terhadap salah satu produk pasti berbedabeda, jenis kuma-kuma, Snoopy Bedding jumlah permintaan berbeda oleh karena itu perlu dilakukan peramalan penjualan agar barang yang diproduksi tidak
7
mengalami kelebihan ataupun kekurangan dan dalam memproduksi sebagian perlengkapan bayi ini dibutuhkan bahan baku berupa “Dacron” dimana Dacron itu merupakan bahan baku utama untuk produksi Snoppy Bedding dan untuk Dacron sendiri bagian persediaan harus bisa menyesuaikan persediaan yang ada dengan produk yang akan diproduksi agar tidak tejadi kekurangan persediaan maka perlu dilakukan perhitungan terhadap persediaan, berapa persediaan yang optimal dan kapan waktu yang tepat untuk melakukan pemesanan kembali, dengan itu disini penulis ingin melakukan peramalan penjualan terhadap produk bayi Snoppy Bedding yang diproduksi oleh PT. Kusuma Kencana Khatulistiwa dan mencari persediaan yang optimal untuk PT. Kusuma Kencana Khatulistiwa dalam memproduksi perlengkapan Snoopy Bedding. Maka perlu dilakukan penelitian dengan judul : “ ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN UNTUK PERIODE JUNI 2013 DAN OPTIMALISASI PERSEDIAAN BAHAN BAKU TERHADAP PRODUK SNOPPY BEDDING YANG DIPRODUKSI PT. KUSUMA KENCANA KHATULISTIWA “ dimana hasilnya diharapkan akan berfungsi bagi perusahaan untuk mengetahui metode permalan penjualan yang tepat untuk perusahaan dan persediaan bahan baku yang optimal untuk perusahaan memproduksi produk Snoppy Bedding.
8
1.2 Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian yang dilakukan di PT. Kusuma Kencana Khatulistiwa yang beralamat dijalan Harun II no 31B, Kebun Jeruk-Jakarta hanya sebatas dibagian operasional yaitu untuk bagian peramalan penjualan dan persediaan bahan baku.
1.3 Identifikasi Masalah
Identifikasi masalahnya sebagai berikut : 1. Metode peramalan penjualan manakah yang paling tepat dan paling efektif diantara metode-metode Naive Method, Moving Average, Weighted Moving Average, Linear Regression, Exponential Smoothing, Exponential Smoothing with Trend bagi PT. Kusuma Kencana Khatulistiwa ? 2. Apakah kondisi jumlah persediaan pada PT. Kusuma Kencana Khatulistiwa sudah optimal ? berapa jumlah persediaan yang optimal dan Total Cost yang paling efisien dengan menggunakan metode EOQ, EOI dan MinMax ? . 1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk menentukan dan mengetahui metode peramalan penjualan yang paling tepat dan efektif diantara metode-metode Naïve Method, Moving Average,
9
Weighted Moving Average, Linear Regression, Exponential Smoothing, Exponential Smoothing with Trend bagi PT. Kusuma Kencana Khatulistiwa. 2. Untuk menentukan dan mengetahui jumlah persediaan bahan baku yang optimal serta Total Cost yang paling efisien pada PT. Kusuma Kencana Khatulistiwa dari metode EOQ, EOI dan MinMax.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Perusahaan yaitu agar perusahaan dapat menentukan metode peramalan yang tepat untuk menjual produk Snoppy Bedding dan dapat mengetahui jumlah persediaan yang optimal serta Total Cost. 2. Bagi Penulis yaitu sebagai syarat kelulusan untuk program S1, dan untuk memberikan strategi bagi perusahaan agar dapat mengetahui metode peramalan yang tepat untuk meramalkan penjualan dan jumlah persediaan optimal bagi perusahaan. 3. Bagi Pembaca yaitu untuk memambah pengetahuan dan pengalaman serta memberikan masukan-masukan pada penelitian yang dilakukan guna untuk menyempurnakan penelitian ini.