ASUHAN KEBIDANAN PADA An. “N “UMUR 25 HARI DENGAN IMUNISASI BCG DI BPS DIANA ERNAWATI - LAMONGAN
Disusun Oleh : PURNAWATI EKA LESTARI 06.30.111
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ARTHA BODHI ISWARA SURABAYA 2009
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayahNya yang dilimpahkan,sehingga penyusun dapat menyelesaikan asuhan kebidanan selama praktik klinik di BPS Diana Ernawati Lamongan Penyusunan asuhan kebidanan ini merupakan tugas berstruktur di Akademi Kebidanan STIKES ABI Surabaya untuk memenuhi target yang telah ditetapkan.Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan asuhan kebidanan ini,terutama: 1. dr. Harjono, AFK, AKK selaku ketua STIKES ABI Surabaya 2. Lia Hartantai, SST selaku KAJUR Prodi DIII Kebidanan STIKES ABI Surabaya 3. Wulan Diana, SST selaku wali kelas semester V DIII Kebidanan STIKES ABI Surabaya 4. Bid. Diana Ernawati selaku pembimbing praktik di BPS DIANA E Lamongan 5. Partinah, Amd Keb selaku pembimbing akademik Prodi DIII Kebidanan STIKES ABI Surabaya 6. Dan berbagai pihak yang telah membantu dalam penyelesaian asuhan kebidanan ini Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam penyusunan asuhan kebidanan ini.Untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca demi peningkatan penyusunan asuhan kebidanan selanjutnya.
Lamongan, 20 Januari 2009
Penyusun
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG Di indonesia program imunisasi sudah terorganisasi sejak tahun 1956 yang di laksanakan di pulau jawa untuk mencegah penyakit cacar, dewasa ini angka kesakitan dan kematian bayi dan anak-anak cukup tinggi akibat serangan menular padahal penyakit-penyakit ini dapat di cegah dengan pemberian imunisasi, maka bayi akan mendapat kekebalan dan daya tahan tubuh yang meningkat. Kekebalan di bagi menjadi 2, yaitu kekebalan aktif dan kekebalan pasif.kekebalan aktif adalah kekebalan yang oleh bayi yang pernah mendapat serangan penyakit dan secara alamiah tubuh memebentuk antibody. Sedangkan kekebalan pasif adalah kekebalan yang di dapat oleh bayi / anak yang di beri zat, dan pada saat masih di dalam kandungan ia juga mendapat zat antibody dari ibunya melalui plasenta. 1.1 TUJUAN 1.2.1 Tujuan Umum Setelah penulis mempelajari tentang asuhan kebidanan untuk imunisasi BCG, maka diharapkan penulis dapat melaksanakan asuhan kebidanan tersebut selama praktik di lapangan. 1.2.2 Tujuan Khusus 1. Mahasiswa mampu meleksanakan pengkajian data pada klien akseptor KB. 2. Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah pada akseptor KB. 3. Mahasiswa mampu mengantisipasi masalah potensial pada akseptor KB. 4. Mahasiswa mampu menentukan kebutuhan segera pada akseptor KB. 5. Mahasiswa mampu membuat rencana asuhan kebidanan disertai rasionalisasi dan intervensi pada klien akseptor KB. 6. Mahasiswa dapat melaksanakan rencana asuhan kebidanan pada klien akseptor KB. 7. Mahasiswa mampu mengevaluasi pada klien akseptor KB.
1.3 MANFAAT PENELITIAN 1.3.1 Bagi Penulis Meningkatkan pengetahuan dan mendeteksi secara dini permasalahan serta melakukan pemeriksaan / pencegahan dan tindakan dengan memberikan perawatan dan rujukan.
1.3.2 Bagi Klien Agar klien mengetahui dan memahami perubahan dan masalah yang akan terjadi. 1.3.3 Bagi Pendidikan Untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa Akademi Kebidanan dalam hal yang berhubungan dengan imunisasi.
1.4 PELAKSANAAN Pelaksanaan praktik lapangan dilakukan pada tanggal 12 januari- 24 januari 2009
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 KONSEP DASAR IMUNISASI Imunisasi adalah suatu usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak terhadap penyakit. Imunisasi adalah sengaja memasukkan vaksin dan mikroba hidup yang sudah dilemahkan.
(Mencegah dan Mengatasi Demam pada balita : 25)
2.2 TUJUAN -
Melindungi tubuh bayi dan anak dari penyakit menular yang dapat membahayakan bagi ibu dan anak.
-
Memberikan kekebalan pada tubuh bayi dan anak terhadap penyakit seperti : Dipteri, Polio, TBC, Tetanus, Pertusis, Campak, dll.
2.3 MACAM-MACAM IMUNISASI a. Kekebalan aktif Alamiah : kekebalan yang terbentuk secara aktif oleh tubuh sendiri setelah sembuh dari sakit Buatan : tubuh akan membuat kekebalan setelah memperoleh vaksin Imunisasi pasif terjadi melalui perpindahan antibody transplasenta pada janin, yang memberikan proteksi terhadap beberapa penyakit selama 3-6 bulan pertama kehidupan b. Kekebalan pasif Alamiah : kekebalan yang terbentuk sejak lahir yang diperoleh dari ibunya semenjak dalam kandungan secara transparan (kekebalan ini tidak belangsung lama selama < 5 bulan setelah anak lahir) Buatan : kekebalan yang diperoleh setelah mendapatkan zat kebal berasal dari sinum, ATS / ADS
Prinsip dasar imunisai 1. Pada dasarnya tubuh akan menolaj antigen (kuman, bakteri, virus, parasit, racun). Jika memasuki tubuh, tubuh akan menolak dan membuat antibody atau antitoksin) 2. Reaksi tubuh pertama kali terhadap antigen berlangsung lambat dan lemah, sehingga tidak cukup kuat melawan antigen 3. Pada reaksi nerikutnya tubuh sudah mengenali jenis antigen tersebut 4. Imunisasi diberikan dalam rangka memperkenalkan berbagai antigen agar cepat direspon oleh tubuh, sehingga tubuh sudah mengenal betul zat antigen yang harus di lawan
5. Sesudah beberapa lama, pemberian imunisasi zat anti untuk melawan antiegen akan menurun atau hilang 6. Zat antigen dibuat di hati, limfe, kelenjar getah bening. (Widjaja, 2002)
2.4 KEADAAN TUBUH SEWAKTU IMUNISASI Sewaktu imunisasi hendaknya tubuh tidak boleh dalam keadaan sakit, karena hal ini akan mengakibatkan daya untuk membuat zat antibody rendah.
2.5 CARA DAN TEKNIK VAKSINASI 1. BCG - Cara penyuntikan : Intracutan (IC). - Lokasi : 1/3 lengan atas sebelah kanan. - Dosis : - 0,05 ml, untuk usia kurang dari 14 bulan. - 0,1 ml, untuk usia lebih dari 14 bulan. - Pemberian : 1x 2. DPT - Cara pemberian : Intracutan (IC). - Dosis : 0,5 ml. - Lokasi : 1/3 paha tas bagian luar. - Pemberian : 3x. 3. Polio - Cara pemnerian : diteteskan di bawah lidah. - Dosis : 2 tetes. - Pemberian : 3x. 4. Morbili - Cara pemberian : Subcutan (SC), atau Intracutan (IC). - Dosis : 0,5 ml. - Lokasi : 1/3 lengan bagian atas. 5. Typhus - Cara pemberian : Subcutan (SC). - Dosis : 0,5 ml. - Lokasi : 1/3 lengan bagian atas. 6. Hepatitis
- Cara pemberian : Subcutan (SC). - Dosis : 0,5 ml
2.6 KONTRA INDIKASI, EFEK SAMPING, DAN JADWAL PEMBERIAN 1. Kontra indikasi a. Sedang sakit. b.Dalam masa tunas suatu penyakit. c. Defisiensi imunologi. 2. Efek samping a. Nyeri pada bekas suntikan. b.Suhu badan naik (pada DPT). c. Diare pada vaksin Polio. d.Timbul bisul kecil (pada BCG). 3. Jadwal pemberian a. BCG
: 1x, usia 0-11 bulan.
b.DPT
: 3x, Interval 4 minggu, usia 2-11 bulan.
c. Polio
: 4x, Interval 4 minggu, usia 0-11 bulan.
d.Campak
: 1x, usia 9-11 bulan.
e. Hepatitis B: 3x, Interval 4 minggu, usia 0-11 bulan.
2.7 VAKSIN BCG (Bacillus Coolmit Guanine) Vaksin BCG diberikan untuk mencegah penyakit TBC, dan di Indonesia vaksinasi BCG di anjurkan agar di berikan pada usia 0-11 bulan cukup 1 dosis 0,05 ml secara Intracutan atau di bawah kulit. Biasanya 1 minggu setelah penyuntikan akan timbul bisul kecil, anjurkan pada orang tua bayi untuk tidak mengobati bisul tersebut karena merupakan efek samping dan tanda bahwa imunisasi BCG tersebut telah berhasil.
2.8 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN IMUNISASI 1. Sistem pendingin Yaitu system penyimpanan dan distribusi vaksin sebagai potensi vaksin dapat memenuhi syarat secara continue dari produsen sampai tempat pelaksanaan imunisasi / vaksinasi.
2. Penyimpanan vaksin Dalam lemari es dan kamar pendingin yang harus di perhatikan jika vaksin di simpan dalam lemari es adalah : -
Vaksin di letakkan pada rak paling dalam sehingga pengaruh udara luar dapat di minimalkan.
-
Vaksin jangan di letakkan pada lemari es, karena suhunya tinggi.
-
Termometer harus tetap di letakkan pada lemari es untuk mengoreksi suhunya.
3. Pengiriman vaksin Yang lazim di gunakan pada waktu pengiriman vaksin adalah termos cold box dan pengangkutan dalam jumlah besar pada cold truck dengan volume paling sedikit 1/3 dari volumenya.
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian Tanggal : 20 -01- 2009 Jam
: 08.40 WIB
Oleh
: Purnawati
A. Data Subyektif 1. Biodata Nama Bayi
: An. Ny. “N”
Umur
: 25 hari
Tanggal Lahir
: 26 – 12 – 2008
Jenis Kelamin
: Perempuan
Status Anak
: Anak kandung
Anak Ke
:2
Nama
: Ny “N”
Nama
: Tn “H”
Umur
: 28 Tahun
Umur
: 32 Tahun
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
Pekerjaan
: Kary. PT. MASPION
:-
Penghasilan : -
Penghasilan : -
Alamat
Alamat
: Parengan
: Parengan
2. Alasan masuk / keluhan utama Ibu mengatakan ingin mengimunisasikan anaknya umur 25 hari dengan jadwal imunisasi awal / BCG.
3. Riwayat kehamilan dan persalinan a. Riwayat kehamilan - Riwayat penyakit kehamilan : Tidak ada - Kebiasaan sewaktu hamil •
Makan:ibu mengatakan makan 3x/hari, porsi sedang dengan 1 piring nasi, lauk pauk, sayur, dan terkadang buah.
•
Minum:ibu mengatakan minum air putih ± 6-7 gelas / hari, dan susu 2 gelas / hari.
•
Pola kebiasaan : ibu mengatakan tidak mengkomsumsi jamu-jamuan,
minuman
beralkohol,
hanya
mengkonsumsi tablet Fe dan calcium yang di berikan oleh bidan, dan ibu juga tidak merokok. •
UK : ibu mengatakan melahirkan dengan UK 9 bulan.
•
Penyulit : Tidak ada.
b. Riwayat persalinan •
Jenis persalinan : Spontan B
•
Tempat persalinan : BPS
•
Di tolong oleh : Bidan
•
Komplikasi persalinan : tidak ada
•
Bayi lahir :
-
Jenis kelamin : perempuan
-
Tanggal / jam : 26-12-2008
-
BB /PB : 3100 gram / 50 cm.
-
A S : 7-8 •
Ketuban pecah : spontan, warna jernih
4. Pola kebiasaan anak sehari-hari a. Nutrisi : ibu mengatakan anaknya hanya minum ASI sesering mungkin. b. Eliminasi : ibu mengatakan anaknya BAB ± 2-3 x/ hari dan BAK ± 57x / hari, warnah kuning jernih.
B. Data Obyektif 1. Pemeriksaan umum Keadaan umum
: baik
Suhu
: 365 oC
Nadi
: 124 x/menit
Nafas
: 40 x/menit
Berat badan
: 2730 gram
Panjang badan
: 51 cm
Lingkar kepala
: 34 cm
2. Pemeriksaan fisik •
Inspeksi Kepala
: Kulit kepala bersih, rambut hitam, pertumbuhan rambut halus dan merata, tentanel mayor dan minor belum menutup, tidak ada caput succedenum, tidak ada chepus hematomo
Muka
: Tidak oedem, tidak pucat
Mata
: Simetris, selaput lendir mata tidak pucat, sclera tidak kuning
Hidung
: Bersih, tulang simetris, tidak ada tanda pernafasan cuping hidung (hidung pelana)
Telinga
: Simetris
Mulut
: Bibir tidak kering, tidak pucat, mukosa mulut lembab, tidak ada labio palata siciszia, lidah bersih
Leher
: Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Pelipatan paha : Bersih, tidak ada pembesaran limfe, tidak ada hernia ininquinalie Anus
: bersih, tidak ada attesiani
Ekstremitas atas : simetris, pergerakan bebas, tidak ada polidaktili tidak ada sindaktili Ekstremitas bawah : simetris pergerakan bebas, tidak ada polidaktili tidak ada sindaktili, telapak kaki cembung •
Palpasi Kepala
: tidak ada benjolan
Leher
: tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan pembesaran vena jugularis
Dada
: tidak ada masa
Perut
: tidak ada pembesaran hepar
Peliparan paha
: tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Ekstremitas atas
: tidak oedem
Ekstremitas bawah
: tidak oedem
•
Auscultasi Dada
: tidak ada wheezing, tidak terdapat rochi
Perut
: bising kembung
•
Perkusi Perut
•
: tidak kembung
Perkembangan reflek -
Moro relek (terkejut)
: baik
-
Sudeling reflek (menghisap)
: baik
-
Grasping reflek (menggenggam)
: baik
•
-
Stoping reflek (manapak)
: baik
-
Rooting reflek (mencari putting susu)
: baik
-
Tonick reflek (tonus otot)
: baik
Kesimpulan Bayi sehat dengan berat badan 2730 gr, panjang badan 51 cm pertumbuhan bayi baik, minum ASI dengan hepatitis
3.2 Diagnosa / Masalah Tanggal
Diagnosa
Data dasar
20-01-2009 Bayi sehat usia 25 hari
S : Ibu mengatakan bayinya berumur
dengan imunisasi BCG
25 hari dan waktunya mendapat imunisasi BCG O : Keadaan umum baik Suhu
: 365 oC
Nadi
: 124 x/menit
Nafas
: 40 x/menit
BB
: 2730 gram
PB
: 51 cm
Lingkar kepala : 34 cm
3.3 Diagnosa Potensial Tidak ada
3.4 Identifikasi Kebutuhan Segera Tidak ada
3.5 Intervensi Tanggal/jam
Diagnosa
Intervensi
20-01-2009
Bayi sehat usia
Tujuan
08.45 WIB
25 hari dengan
• Tujuan jangka pendek
imunisasi BCG
Rasional
Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama ± 30 menit ibu mengerti tentang pentingnya imunisasi bagi anaknya • Tujuan jangka panjang Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan tidak terjadi komplikasi
Kriteria - Bayi dalam keadaan sehat - Imunisasi dapat diberikan - Ibu mau datang lagi untuk imunisasi selanjutnya
INTERVENSI 1.Lakukan pendekatan terapiutik
1. Dengan melakukan pendekatan terpiutik yang baik akan terjalin hubungan saling percaya sehingga ibu dapat kooperatif dengan
petugas 2.Lakukan pemeriksaan/ observasi keadaan bayi
2. Dengan pemeriksaan pada bayi kita bisa tahu apakah bayi ini bisa diberi imunisasi apa tidak
3.Beritahu ibu hasil pemeriksaan
3. Dengan menjelaskan pada ibu diharapkan ibu mengerti tentang keadaan bayinya saat ini
4.Jelaskan pada ibu
4. Dengan menjelaskan
tentang manfaat dan
tentang manfaat dan
efek samping imunisasi
efek samping
BCG
imunisasi BCG diharapkan ibu mengerti dan dapat lebih tenang dalam menghadapi efek samping yang timbul
5.Berikan imunisasi BCG 5. Pemberian imunisasi yang tepat dan memberikan hasil yang optimal untuk kekebalan tubuh terhadap Penyakit TBC
3.6 Implementasi Tanggl/Jam Diagnosa
Implementasi
20-01-2009 Bayi sehat
1. Melakukan Pendekatan Dengan Cara
9.10 WIB
usia 25
-
Menyapa Klien
hari
-
Memberi Salam
dengan
-
Memperkenalkan Diri
imunisasi BCG
2. Melakukan Observasi pada bayi KU : baik
BB : 2730 gr
SH : 365 0C
PB : 51 cm
ND: 124x/mnt
LK : 52 cm
RR : 40x/menit 3. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan pada bayi bahwa keadaan bayinya baik-baik saja dan bisa di imunisasi 4. Menjelaskan pada ibu tetang : •
Manfaat Imunisasi BCG: untuk menghindarkan balita agar tidak terkena penyakit Tuberculosis ( TBC )
Efek samping •
Timbul bisul kecil/ pembengkakan kecil Kadang-kadang
terjadi
peradangan
setempat yang agak berat atau abses yang lebih dalam •
Kadang-kadang juga terjadi pembengkakan di kelenjar limfe pada leher atau ketiak
5. Memberikan imunisasi BCG diharapkan a. Pasien - Suntikan intrakutan, tepatnya di insertio musculus deitodeus kanan -
Bayi di tidurkan, ibu memegangi tangan dan bokong bayi agar tidak bergerak2
b. Alat -
Vaksin BCG
-
Kapas air DTT dalam cucing
-
Bengkok
-
Spuit
Prosedur
-
Menyimpan vaksin BCG
- Ambil vaksin dengan Spuite - Pastikan dosisnya - Yakinkan vaksin untuk siap disuntikkan - bersihkan dengan kapas DTT pada daerah yang akan disuntik - Suntikan vaksin dengan sudut 150 secara IC
3.7 Evaluasi Tanggal 20 – 01 – 2009
jam : 09.15 WIB
S : - ibu memahami penjelasan petugas - ibu merasa lega karena telah di imunisasi BCG O : Keadaan umum : baik Nadi : 120 x/mnt RR : 40 x/mnt Bayi sudah diimunisasi BCG A : bayi sehat usia 25 hari post imunisasi BCG P:-
Beritahu ibu tetap memberikan ASI Beri HE: * Perawatan bayi sehari-hari * Perawatan tali pusat * Tanda-tanda bahaya bayi
-
Beritahu ibu untuk kembali 4 minggu lagi atau tepatnya 17 Februari 2009 untuk mendapatkan Imunisasi DPT dan FOLIO
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan Dari hasil data dapat disimpulkan masalah-masalah yang dialami oleh bayi “N” dengan imunisasi BCG dan cara pemecahan masalah melalui asuhan kebidanan dilakukan beberapa tindakan : 1. Mengadakan pendekatan terapeutik pada ibu klien 2. Memberi penyuluhan tentang kontrak indikasi dan efek samping imunisasi 3. Memotivasi ibu untuk memberikan makan dan minum pada anak secara teratur 4. Menganjurkan ibu untuk memberikan makanan yang merasangsang 5. Menganjurkan ibu untuk melakukan imunisasi selanjutnya
4.2 Saran a.
Untuk petugas kesehatan Peran aktif petugas kesehatan sangat diharapkan sehinga masalah-masalah yang terjadi dapat dideteksi secara dini dan petugas kesehatan mampu memecahkan masalah yang timbul dalam keluarga dan masyarakat pada umumnya
b.
Untuk keluarga Peran serta anggota keluarga yang lain sangat besar artinya untuk memecahkan masalah yang terjadi di dalam keluarga maka hendaknya bersifat kooperatif dengan tenaga kesehatan dan mengikuti segala saran dan nasehat yang diberikan oleh tenaga kesehatan dari kesehatan keluarga.
c.
Untuk pendidikan Supaya memperhatikan penulis dan kelompok ditempat praktek
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Siti, 2004, Kamus Istilah Kebidanan, Jakarta : EGD
Widjaja, 2001, Mencegah dan Mengatasi Demam Pada Balita, Jakarta : Kawan Pustaka
Kliogman Arvin, Behriman, 1999, Ilmu Kesehatan Anak Nelson, Vol 2, Jakarta : EGC
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI 1985, Ilmu Kesehatan Anak Jilid I, Jakarta : Infomedika Jakarta
Depkes dan Kesejahteraan Sosial, 2000 Modul Latihan Petugas Imunisasi, Jakarta