ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny. D UMUR 22 TAHUN G1P0A0 UMUR KEHAMILAN 26 MINGGU DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS DI BPS YUSTINA TANGEN SRAGEN
KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun oleh :
Mega Yuliana NIM B12139
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2015
ii
iii
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil dengan Kekurangan Energi Kronis di BPS Bidan Yustina“. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program Studi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Penulis menyadari bahwa tanpa pengetahuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat di selesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1.
Ibu dra. Agnes Sri Harti M.Si, selaku ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta.
2.
Ibu Retno Wulandari, SST selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan Kusuma Husada Surakarta.
3.
Ibu Rahajeng Putriningrum SST, M. Kes, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waku untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.
4.
Ibu Yustina Sudarwati AM. Keb, selaku pemilik Bidan Praktik Swasta yang telah bersedia memberikan ijin pada penulisalan pengambilan data.
5.
Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.
6.
Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna
oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutya, semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, 08 Mei 2015
Penulis iv
Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Mei 2015 Mega Yuliana B12 139 ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. D UMUR 22 TAHUN G1P0A0 HAMIL 25+6 MINGGU DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS DI BPS YUSTINA, TANGEN, SRAGEN x + 74 halaman + 13 lampiran + 2 gambar INTISARI Latar Belakang : Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), Angka Kematian Ibu (AKI) mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2012). Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia didominasi oleh perdarahan, preeklamsi, abortus, infeksi, dan anemia. Sedangkan faktor tidak langsung adalah pendidikan dan sosial ekonomi. Berdasarkan studi pendahuluan di BPS Yustina Tangen Sragen pada tanggal 01 oktober 2014 sampai bulan september 2014 diperoleh data ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis yaitu 83 orang. Tujuan : Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis dengan menggunakan pendekatan kebidanan 7 langkah Varney. Penulis mampu menganalisa kesenjangan antara teori dan kasus nyata di lapangan. Metodologi : Jenis laporan studi kasus dengan metode diskriptif, lokasi BPS Yustina, Tangen, Sragen. Subyek studi kasus adalah ibu hamil Ny. D umur 22 tahun G1P0A0 hamil 25+6 minggu dengan Kekurangan Energi Kronis, waktu studi kasus pada tanggal 01 Oktober 2014. Teknik pengambilan data antara lain data primer meliputi pemeriksaan fisik wawancara serta observasi dan data sekunder, meliputi studi dokumentasi dan studi kepustakaan. Hasil : Keadaan umum ibu baik, ibu mengerti tentang gizi yang dibutuhkan ibu hamil, ibu bersedia mengonsumsi tablet besi, ibu mengerti tentang makanan tambahan pada ibu hamil, berat badan ibu mengalami kenaikan dari 43 kg menjadi 46 kg, LILA bertambah dari 22 cm menjadi 23,5 cm, dan ibu bersedia ANC teratur. Kesimpulan : Pada kasus ibu hamil Ny. D umur 22 tahun G1P0A0 dengan Kekurangan Energi Kronis tidak menemukan adanya kesenjangan. Kata Kunci : Asuhan Kebidanan, Ibu Hamil, Kekurangan Energi Kronis Kepustakaan : 17 literatur (Tahun 2007 s/d 2012)
v
MOTTO 1. Allah mengangkat derajat orang orang yang beriman di antara kalian serta orang-orang yang menuntut ilmu beberapa derajat (Al Mujadaah: 11). 2. Hidup adalah kegelapan jika tanpa hasrat dan keinginan. Dan semua hasrat dan keinginan adalah buta, jika tidak disertai pengetahuan. Dan pengetahuan adalah hampa jika tidak diikuti pelajaran. Dan setiap pelajaran akan sia-sia jika tidak disertai cinta (Kahlil Gibran). 3. Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat (Winston Chuchill) 4. Sebelum menolong orang lain, saya harus dapat menolong diri sendiri. Sebelum mengutkan orang lain, saya harus bisa menguatkan diri saya sendiri dahulu (Petrus Claver). 5. Jika Anda memiliki sebuah mimpi yang sangat indah, maka ingatlah bahwa Tuhan memberikan mu kekuatan untuk membuatnya menjadi nyata (Deddy Corbuzier). PERSEMBAHAN Dengan segala rendah hati, karya tulis ini penulis persembahkan : 1. Allah SWT yang telah memberikan Rahmatnya dan Hidayah-Nya sehingga terwujud Karya Tulis ini. 2. Bapak dan Ibu tercinta terimakasih atas doa restunya dan cinta kasihnya selama ini. 3. Kakak ku Ina Yuliana dan kakak ipar Sriyadi yang selalu memberikan suport setiap langkahku. 4. Mas Rudy Haryanto terimakasih telah membarikan perhatian, menemani langkahku serta membimbingku. 5. Sahabat-sahabatku Karlina (joni) dan Yuliyanti (kepeng) yang selalu menemani dan memberi suport dan teman-teman seangkatan Semangat. 6. Almamaterku. vi
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................
iii
KATA PENGANTAR .................................................................................
iv
INTISARI .....................................................................................................
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...............................................................
vi
CURICULUM VITAE .................................................................................
vii
DAFTAR ISI .................................................................................................
viii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................
x
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang........................................................................
1
B. Perumusan Masala ..................................................................
2
C. Tujuan Studi Kasus.................................................................
2
D. Manfaat Studi Kasus...............................................................
4
E. Keaslian Studi Kasus ..............................................................
4
TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Medis ............................................................................
6
B. Teori Managemen Kebidanan ..............................................
12
C. Landasan Hukum ....................................................................
29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Studi...............................................................................
32
B. Lokasi Studi Kasus .................................................................
32
C. Subjek Studi Kasus .................................................................
33
D. Waktu Studi Kasus .................................................................
33
E. Instrumen Studi Kasus ............................................................
33
F. Teknik Pengumpulan Data .....................................................
34
G. Alat- alat Yang Dibutuhkan....................................................
36
H. Jadwal Penelitian ....................................................................
37
viii
BAB IV TINJAUN KASUS DAN PEMBAHASAN
BAB V
A. Tinjauan Kasus .......................................................................
38
B. Pembahasan ............................................................................
65
PENUTUP A. Kesimpulan .............................................................................
71
B. Saran .......................................................................................
73
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan Lampiran 6. Surat Permohonan Menjadi Responden Lampiran 7. Surat Persetujuan Responden Lampiran 8. Lembar Pedoman Wawancara Lampiran 9. Lembar Observasi Lampiran 10. Satuan Acara Penyuluhan Lampiran 11. Leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus Lampiran 13. Lembar Konsultasi
x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), Angka Kematian Ibu (AKI) mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2012). Rata-rata tersebut meningkat dibandingkan SDKI 2007 yang mencapai 228 per 100.000 (Depkes, 2012). Angka Kematian Ibu di Jawa Tengah mencapai 675 per 100.000 kelahiran hidup (Dinkes Jateng, 2012). Faktor penyebab langsung kematian ibu di Indonesia didominasi oleh perdarahan, preeklamsi, abortus, infeksi, dan anemia. Sedangkan faktor tidak langsung adalah pendidikan dan sosial ekonomi (SDKI, 2012). Status gizi ibu hamil bisa diketahui dengan mengukur lingkar lengan atas, bila kurang dari 23,5 cm maka ibu tersebut termasuk kekurangan energi kronis, berarti ibu sudah mengalami keadaan kekurangan gizi dalam waktu lama, bila ini terjadi maka kebutuhan nutrisi untuk proses perkembangan janin menjadi terhambat akibatnya melahirkan bayi BBLR. Pada keadaan ini banyak ibu yang meninggal karena perdarahan (Depkes RI, 2007). Masalah gizi muncul akibat masalah ketahanan pangan di tingkat rumah tangga, masalah gizi tidak lagi semata-mata masalah kesehatan tetapi juga masalah kemiskinan dan masalah kesempatan kerja (Supriasa, 2012). Berdasarkan studi pendahuluan di BPS Yustina Tangen Sragen pada tanggal 01 oktober 2014 diperoleh data ibu hamil pada bulan januari sampai
1
2
bulan september 2014 berjumlah 995 orang. Ibu hamil normal sebanyak 870 orang (87,4%) dan ibu hamil dengan komplikasi 125 orang (12,6%). Ibu hamil dengan komplikasi meliputi, ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis 83 orang (66,4%), ibu hamil dengan anemia 50 orang (40%), ibu hamil dengan hipertensi 40 orang (32%), ibu hamil dengan Hiperemisis Gravidarum 30 orang (24%), ibu hamil dengan presbo 5 orang (4%). Sesuai data tersebut di karenakan dari komplikasi kehamilan yang paling banyak adalah ibu hamil dengan kekurangan energi kronis dan di negara Indonesia yang semakin maju tetapi masih banyak ibu hamil yang menderita kekurangan energi kronis maka penulis tertarik mengenai kasus tersebut.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis mengambil perumusan masalah yaitu “Bagaimana Asuhan Kebidanan Hamil Patologi pada Ny. D umur 22 tahun G1P0A0 umur kehamilan 26 minggu dengan Kekurangan Energi Kronis di BPS Yustina Tangen Sragen dengan menggunakan pendekatan kebidanan 7 langkah varney?”
C. Tujuan Studi Kasus 1. Tujuan Umum Penulis mampu melakukan Asuhan Kebidanan ibu hamil pada Ny. D umur 22 tahun G1P0A0 dengan Kekuangan Energi Kronis di BPS Yustina Tangen Sragen dengan 7 langkah Varney.
3
2. Tujuan Khusus a. Mahasiswa mampu : 1) Melakukan pengkajian (data subjektif dan data objektif) pada ibu hamil Ny. D umur 22 tahun G1P0A0 dengan Kekurangan Energi Kronis di BPS Yustina Tangen Sragen. 2) Menginterpretasikan data pada ibu hamil Ny. D umur 22 tahun G1P0A0 dengan Kekurangan Energi Kronis di BPS Yustina Tangen Sragen. 3) Merumuskan diagnosa potensial pada ibu hamil Ny. D umur 22 tahun G1P0A0 dengan Kekurangan Energi Kronis di BPS Yustina Tangen Sragen. 4) Mengantisipasi tindakan pada ibu hamil Ny. D umur 22 tahun G1P0A0 dengan Kekurangan Energi Kronis di BPS Yustina Tangen Sragen. 5) Menyusun rencana tindakan pada ibu hamil Ny. D umur 22 tahun G1P0A0 dengan Kekurangan Energi Kronis di BPS Yustina Tangen Sragen. 6) Melaksanakan rencana tindakan pada ibu hamil Ny. D umur 22 tahun G1P0A0 dengan Kekurangan Energi Kronis di BPS Yustina Tangen Sragen. 7) Mengevaluasi tindakan pada ibu hamil Ny. D umur 22 tahun G1P0A0 dengan Kekurangan Energi Kronis di BPS Yustina Tangen Sragen.
4
b. Mahasiswa mampu menganalisa kesenjangan antara teori dan kasus nyata di lapangan tentang ibu hamil dengan kekurangan energi kronis.
D. Manfaat Studi Kasus 1. Bagi Peneliti Penulis memperoleh wawasan dan dapat mengaplikasikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan kekurangan energi kronis sesuai teori yang telah diberikan. 2. Bagi Profesi Untuk meningkatkan mutu pelayanan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan kekurangan energi kronis. 3. Bagi Istitusi a.
Rumah Bersalin Dapat memberikan masukan pada rumah bersalin dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, khususnya pada asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan kekurangan energi kronis.
b. Istitusi Pendidikan Dapat menambah referensi bacaan untuk institusi pendidikan, terutama pengetahuan tentang asuhan kebidanan ibu hamil dengan kekurangan energi kronis.
5
E. Keaslian Studi Kasus Sebelumnya telah ada yang melakukan penelitian yang menyangkut kejadian kekurangan energi kronis yaitu : 1. Maryana, Dhina (2009), dengan judul “Asuhan Kebidanan Ibu Hamil dengan Kekurangan Energi kronis di Puskesmas Masaran II Sragen”. Asuhan yang diberikan berupa pemeriksaan Hb, pemberian makanan tambahan, ANC teratur,
penyuluhan tentang nutrisi, dan pemberian
tablet Fe. Setelah diberikan asuhan selama 42 hari maka di dapatkan hasil berat badan naik dari 37 kg menjadi 41 kg, LILA naik dari 22,5 cm menjadi 23,7 cm, ANC teratur, Hb naik dari 8,7 gr% menjadi 9,2 gr%, konjungtiva merah muda, tidak terjadi diagnosa potensial dan ibu melaksanakan anjuran yang telah diberikan. Perbedaanya dalam kasus ini adalah dalam memberikan asuhan selama 21 hari. 2. Kumalasari, Putri (2009), dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Ny. H dengan Kekurangan Energi Kronis di Puskesmas I Colomadu
Karanganyar”, asuhan yang diberikan meliputi informasi
tentang gizi ibu hamil, informasi tentang tablet besi, menganjurkan untuk istirahat cukup, menganjurkan mengurangi aktifitas yang berat, memberikan tablet besi dan memberikan makanan tambahan serta menganjurkan pemeriksaan kehamilan secara teratur setelah di lakukan asuhan selama 11 minggu yaitu keadaan umum baik, konjungtiva merah muda, LILA 21,5 cm menjadi 23,8 cm, Hb 9,8 gr% menjadi 11 gr%, pola makan ibu menjadi baik, berat badan mengalami kenaikan dari 38 kg
6
menjadi 43 kg, ANC teratur, tidak terjadi diagnosa potensial, dan ibu telah melaksanakaan semua anjuran bidan. Perbedaannya dalam kasus ini adalah dalam memberikan asuhan selama 21 hari.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis 1. Kehamilan a. Pengertian Kehamilan Periode kehamilan yang di hitung sejak hari pertama haid terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati yang menandai awal periode antepartum. Sebaliknya, periode prenatal adalah kurun waktu terhitung sejak hari pertama haid terakhir hingga kelahiran bayi yang menandai awal periode pasca natal (Varney, 2007). Periode antepartum dibagi menjadi tiga trimester, yang masing- maasing terdiri dari 13 minggu atau tiga bulan menurut hitungan kalender. Pembagian waktu ini diambil dari ketentuan yang mempertimbangkan bahwa lama kehamilan diperkirakan kurang lebih 10 bulan (Varney, 2007) Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir . Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (Sarwono, 2009).
7
8
b. Periode Kehamilan Periode kehamilan dikenal juga dengan istilah trimester kehamilan yaitu : 1) Trimester Pertama Seluruh periode zigot dan embriotik dan dua minggu pertama periode janin (dari total 10 minggu kehidupan setelah fertilisasi) berada pada 12 minggu pertama kehamilan dihitung dari masa menstrulasi terakhir, yang merupaka trimester pertama (Varney, 2007). 2) Trimester Kedua Trimester kedua, yaitu periode yang berlangsung selama 15 minggu, usia kehamilan ini mencakup minggu ke-13 hingga minggu ke-27 (varney, 2007). 3) Trimester Ketiga Trimester ketiga, yaitu periode yang berlangsung 13 minggu, usia kehamilan ini mencakup minggu ke-28 hingga minggu ke40 (varney, 2007). 2. Kekurangan Energi Kronis a. Pengertian Kurang energi kronis (KEK) adalah keadaan dimana remaja putri mengalami kekurangan gizi (kalori dan protein) yang berlangsung lama atau menahun. Istilah kurang energi kronis (KEK) merupakan istilah lain dari kurang energi protein (KEP) yang diperuntukkan
9
pada wanita yang kurus dan lemah akibat kurang energi yang kronis (WHO). b. Gizi Ibu Hamil Status gizi ibu hamil adalah masa dimana wanita memerlukan berbagai unsur gizi yang jauh lebih banyak daripada yang diperlukan dalam keadaan tidak hamil. Diketahui bahwa janin membutuhkan zat-zat gizi dan hanya ibu yang dapat memberikanya. Dengan demikian makanan ibu hamil harus cukup bergizi agar janin yang dikandungnya memperoleh makanan yang bergizi cukup. Selain itu status gizi ibu hamil juga hal yang sangat berpengaruh selama masa kehamilan. Kekurangan gizi tentu saja akan menyebabkan akibat yang buruk bagi ibu dan janinnya. Ibu dapat menderita anemia, sehingga suplai darah yang mengantarkan oksigen dan makanan pada janinnya akan terhambat, sehingga janin akan mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Di lain pihak kelebihan gizi pun ternyata dapat berdampak yang tidak baik juga terhadap ibu dan janin. Janin akan tumbuh besar melebihi berat normal, sehingga ibu akan sulit dalam proses persalinan (Astuti, 2012). c. Tanda Bahaya Kekurangan Energi Kronis Tanda-tanda terjadinya Kurang Energi Kronik (KEK), yaitu : 1) Lingkar Lengan Atas sebelah kiri kurang dari 23,5 cm. 2) Sering melahirkan bayi BBLR. 3) Vitalitas yang rendah (Kristiyanasari, 2010)
10
d. Etiologi Yang mempengaruhi keperluan gizi pada ibu hamil diantaranya yaitu : 1) Kebiasan dan pandangan wanita terhadap makanan. 2) Status ekonomi, ekonomi seseorang mempengaruhi dalam pemilihan makanan yang akan dikonsumsi sehari-harinya. 3) Pengetahuan zat gizi dalam makanan, pengetahuan yang dimiliki oleh seorang ibu mempengaruhi dalam pengambilan keputusan dan juga akan berpengaruh pada perilakunya. 4) Status kesehatan. Status kesehatan seorang kemungkinan sangat berpengaruh terhadap nafsu makannya. 5) Aktifitas, aktifitas dan gerakan berbeda-beda. 6) Suhu lingkungan, pada dasarnya suhu tubuh dipertahankan pada 36,5-37ºC untuk metabolisme yang optimum. 7) Berat badan, berat badan seorang ibu yang sedang hamil akan menentukan zat makanan yang diberikan agar kehamilannya dapat berjalan dengan lancar. 8) Umur, semakin muda dan semakin tua umur seorang ibu yang sedang hamil akan berpengaruh terhadap kebutuhan gizi yang diperlukan (Kristiyanasari, 2010).
11
e. Patofisiologi Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama kehamilan akan menimbulkan masalah, pada ibu, janin dan proses persalinan yaitu : 1) Terhadap Ibu Gizi kurang pada ibu hamil menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara lain : anemia, perdarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal dan mudah terkena infeksi. 2) Terhadap Persalinan Pengaruh gizi terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit
dan
lama, persalinan
belum
waktunya
(prematur), perdarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat. 3) Terhadap Janin Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengsruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus pada bayi, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, afiksia intra partum, bayi lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) (Kristiyanasari, 2010). f. Cara mengukur Lingkar Lengan Atas Pengukuran lingkar lengan atas pada kelompok wanita usia subur (WUS) adalah salah satu cara deteksi dini yang mudah dan dapat dilaksanakan oleh siapa saja, untuk mengetahui kelompok berisiko Kekurangan Energi Kronis (Supriasa,dkk,2012).
12
Cara pengukuran lingkar lengan atas dilakukan melakukan urutututan yang telah di tetapkan , ada 7 urutan pengukuran lingkar lengan atas yaitu: 1) Tetapkan posisi antara bahu dan siku. 2) Letakkan pita antara bahu dan siku. 3) Tentukan titik tengah lengan. 4) Lingkarkan pita LILA pada tengah lengan. 5) Pita jangan terlalu ketat. 6) Pita jangan terlalu longgar. 7) Cara pembacaan skala ukur harus selalu benar. Hasil pengukuran lingkar lengan atas ada dua kemungkinan yaitu kurang dari 23,5 cm dan diatas atau sama dengan 23,5 cm. Apabila hasil pengukuran <23,5 cm berarti berisiko KEK dan > 23,5 cm berarti tidak beresiko KEK (Supriasa, dkk, 2012). g. Penatalaksanaan Kekurangan Energi Kronis Pengukuran LILA adalah suatu cara untuk mengetahui resiko KEK pada wanita usia subur adalah : 1) Makanan cukup dengan pedoman gizi seimbang. 2) Pengukuran LILA. 3) Hidup sehat dengan cara makan-makanan yng bergizi. 4) Memeriksakan kehamilan kepetugas kesehatan (ANC) teratur (Supariasa, dkk, 2012).
13
B. Teori Manageman Kebidanan 1. Pengertian Manajemen kebidanan adalah suatu metode proses berfikir logis sistematis. Oleh karena itu manajemen kebidanan merupakan alur fikir bagi seorang bidan dalam memberikan arah atau kerangka dalam menangani kasus yang menjadi tanggung jawabnya (Estiwidani, dkk, 2008). 2. Pengkajian dalam manajemen kebidanan a. Data Subjektif 1) Identitas pasien Data yang didapat dari pasien a) Nama istri / suami Berguna untuk memperlancar komunikasi dalam asuhan sehingga tidak terlihat kaku dan lebih akrab (Astuti, 2012). b) Umur Umur perlu diketahui untuk guna mengrtahui apakah klien dalam kehamilan yang beresiko atau tidak. Usia dibawah 16 tahun dan di atas 35 tahun adalah usia kehamilan yang beresiko (Astuti, 2012). c) Suku / bangsa Ras, etnis dan keturunan harus diidentifikasikan dalam rangka memberikan perawatan yang peka budaya kepada klien dan keluarga (Astuti, 2012).
14
d) Agama Tanyakan pilihan agama klien dan berbagai praktik terkait agama yang harus diobservasi (Astuti, 2012). e) Pendidikan Tanyakan pendidikan tertinggi yang klien tamatkan, informasi ini membantu klinisi memahami klien sebagai individu dan memberi gambaran kemampuan baca-tulisnya dan tanyakan pengetahuan ibu terhadap pengetahuan kandungan
gizi
dalam
makanan
karena
dapat
mempengaruhi dalam pemilihan makanan (Astuti, 2012). f) Pekerjaan Penting untuk mengetahui apakah klien berada dalam keadaan utuh dan untuk mengkaji potensi kelahiran, prematur, dan terhadap bahaya lingkungan kerja, yang dapat merusak janin. g) Alamat rumah Alamat rumah klien perlu diketahui bidan untuk lebih memudahkan saat pertolongan persalinan dan
dapat
mengetahui jarak rumah dengan tempat rujukan (Astuti, 2012).
15
2) Riwayat pasien a) Keluhan Utama Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui alasan pasien datang ke fasilitas pelayanan kesehatan (Sulistyawati, 2009). b) Riwayat kebidanan (1) Menstruasi Adalah untuk mengetahui menarche, umur berapa haid pertama, teratur atau tidak, siklus haid, lama haid, banyaknya darah, dan sifat darah (cair atau ada gumpalan) disminorhoe atau tidak (Sulistyawati, 2009). (2) Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu. Untuk mengetahui berapa kali ibu hamil, apakah pernah abortus, jumlah anak, cara persalinan yang lalu, penolong persalinan, dan keadaan nifas yang lalu (Ambarwati dan wulandari, 2010). c) Riwayat Kesehatan Data dari riwayat kesehatan ini dapat kita gunakan sebagai penanda adanya penyulit masa hamil. Adanya perubahan fisik dan psikologi pada masa hamil yang melibatkan seluruh sistem dalam tubuh akan mempengaruhi organ yang mengalami gangguan. Beberapa data penting dalam riwayat kesehatan pasien yang perlu kita ketahui adalah apakah
16
pasien pernah atau sedang menderita penyakit, seperti jantung, diabetus militus, ginjal, hipertensi, dan heptits (Sulistyawati, 2009). d) Status perkawinan Ini penting untuk dikaji karena dari data ini kita akan mendapatkan gambaran mengenai suasana rumah tangga pasien. Beberapa yang dapat ditanyakan adalah sebagai berikut: (1) Tahun berapa saat ibu menikah pertama kali? (2) Status perkawinan (sah atau tidak) ? (3) Lama pernikahan ? (4) Ini adalah suami yang ke ? (Sulistyawati, 2009). e) Pola makan Ini penting untuk diketahui supaya kita mendapatkan gambaran bagaimana pasien mencukupi asupan gizinya selama hamil. Kita bisa menggali dari pasien tentang makanan yang disukai atau tidak disukai, seberapa sering dan banyak ia mengonsumsinya, sehingga jika kita memperoleh data yang
tidak sesuai dengan standar
pemenuhan, maka kita dapat memberikan klasifikasi dalam memberikan pendidikan kesehatan mengenai gizi ibu hamil. Beberapa yang perlu ditanyakan adalah menu, frekuensi, jumlah per hari, dan pantangan (Sulistyawati, 2009).
17
f)
Pola minum Kita juga harus memperoleh data dari kebiasaan pasien dalam memenuhi kebutuhan cairannya. Apalagi dalam masa kehamilan asupan cairan yang cukup sangat dibutuhkan. Beberapa yang perlu ditanyakan adalah frekuensi, jumlah per hari, dan jenis minuman (Sulistyawati, 2009).
g) Pola istirahat Istirahat sangat diperlukan oleh ibu hamil, oleh karena itu bidan perlu menggali pola kebiasaan istirahat ibu supaya diketahui hambatan yang mungkin muncul jika didapatkan data yang senjang. Beberapa yang perlu ditanyakan adalah berapa lama istirahat malam hari dan istirahat siang hari (Sulistyawati, 2009). h) Aktifitas sehari-hari Mengkaji aktifitas sehari-hari pasien karena data ini memberikan tentang seberapa berat aktifitas yang bisa dilakukan pasien dirumah (Sulistyawati, 2009). i) Personal higiene Perlu dikaji karena bagaimanapun juga hal ini akan mempengaruhi kesehatan pasien dan bayinya. Jika pasien mempunyai kebiaaan yang kurang baik dalam perawatan kebersihan dirinya, maka bidan harus dapat memberikan
18
bimbingan mengenai cara perawatan kebersihan dirinya. Beberapa yang dapat ditanyakan adalah berapa kali mandi, keramas, ganti baju, ganti celana dalam, dan menggosok gigi (Sulistyawati, 2009). j) Aktivitas seksual Walaupun hal ini merupakan hal yang privasi pasien, namun harus menggali dari kebiasaan ini, karena terjadi kasus beberapa keluhan dalam aktivitas seksual yang cukup menganggu pasien namun ia tidak tahu kemana harus berkonsultasi. Beberapa yang dapat ditanyakan frekuensi, dan ganguan (Sulistyawati, 2009). k) Respon keluarga terhadap kehamilan ini Hal ini sangat penting untuk kenyamanan psikologis ibu. Adanya respon positif dari keluarga terhadap kehamilan ini akan mempercepat proses adaptasi ibu dalam menerima peranya. Dalam menyajikan data ini dapat menanyakan langsung kepada pasien dan keluarga, respon keluarga sangat mendukung dalam pemenuhan gizi (Sulistyawati, 2009). l) Respon ibu terhadap kehamilan ini Dalam mengkaji data ini dapat menanyakan secara langsung kepada pasien bagaimana perasaanya tentang kehamilanya (Sulistyawati, 2009).
19
m) Respon ayah terhadap kehamilan ini Dalam mengkaji data ini kita dapat menanyakan secara langsung kepada suami pasien sendiri. Data ini sangat penting karena dapat kita gunakan sebagai salah satu acuan bagaimana kita nanti akan memberikan asuhan pada ibu dan bayinya. Jika suami memberikan respon positif maka akan mudah untuk melibatkan suami dalam perawatan, respon ayah
sangat
mendukung
tentang
pemenuhan
gizi
(Sulistyawati, 2009). n) Perencanaan KB Meskipun pemakian alat kontrasepsi masih lama, namun tidak ada salahnya kita mengkaji lebih awal agar pasien mendapatkan informasi sebanyak mungkin mengenai pilihan beberapa alat kontrasepsi (Sulistyawati, 2009). o) Adat istiadat setempat yang berkaitan dengan masa hamil Untuk mendapatkan data ini kita sangat perlu melakukan pendekatan terhadap keluarga pasien, terutama orang tua. Hal yang penting biasanya mereka anut berkaitan dengan masa hamil adalah menu makan untuk ibu hamil, misalnya ibu hamil harus pantang makanan yang berasal dari daging, ikan, telur, dan goreng-gorengan karena dipercaya akan menyebabkan kelainan pada janin (Sulistyawati, 2009).
20
b. Data Objektif Setelah data subjektif kita dapatkan, untuk melengkapi data kita dalam menegakkan diagnosis, maka harus melakukan pengkajian data objektif melalui pemeriksaan inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi yang dilakukan secara berurutan. 1) Keadaan umum Untuk mengetahui data ini kita cukup mengamati keadaan pasien secara keseluruhan (Sulistyawati, 2009). 2) Kesadaran Untuk mendapatkan gambaran tentang kesadaran pasien, kita dapat melakukan pengkajian tingkat kesadaran mulai dari keadaan composmentis (kesadaran maksimal) sampai dengan koma (pasien sedang tidak dalam keadaan sadar) (Sulistyawati, 2009). 3) Tanda- tanda vital a) Tekanan darah
: tekanan darah diukur mengunakan alat
tensimeter
dan
stetoskop.
Tekanan darah normal, sistolik antara 110 sampai 140 mmHg dan diastolik antara 70 sampai 90 mmHg (Astuti, 2012).
21
b) Nadi
: pemeriksaan nadi dilakukan dengan meraba
pulsasi
beberapa
pada
tempat,
arteri
seperti
di
arteri
brachialis, arteri radialis, dan arteri carotis. Frekuensi nadi, normal : 60100 kali / menit, takikardi > 100 kali / menit, dan bradikardi < 60 kali / menit (Astuti, 2012). c) Pernafasan
: frekuensi pernafasan, normal (16-24 kali
/
menit).
Bila
frekuensi
pernafasan lebih dari normal disebut takipneu,
sedangkan
kurang
dari
normal disebut bradipneu (Astuti, 2012). d) Suhu
: dalam keadaan normal suhu badan berkisar 36,5 – 37,2
0
C. Keadaan
diamana suhu badan lebih dari 37,2 0
C
disebut
demam
atau
febris.
Sedangkan hipotermia yang penting jika suhu badan mencapai 35
0
C
(Astuti, 2012). e) Tinggi badan
: mengetahui
tinggi
badan
sangat
penting untuk mengetahui ukuran
22
panggul ibu. Jika diketahui bahwa tinggi badan ibu dianggap terlalu pendek,
dikhawatirkan
panggul yang sempit
memiliki dan juga
dikhawatirkan proses persalinan tidak dapat dilakukan secara normal, yang tinggi badanya kurang dari 145 cm tergolong
resiko
tinggi
karena
kemungkinan besar persalinan kurang lancar (Astuti, 2012). f) Berat badan
: kenaikan berat badan dapat menjadi ukuran tentang perbaikan gizi (Astuti, 2012).
g) Lingkar lengan atas : Pengukuran LILA bertujuan untuk mendapatkan gambaran status gizi klien. Pada ibu hamil pengukuran LILA merupakan deteksi dini Kurang Energi Kronis (KEK). Ambang batas LILA pada WUS dengan resiko KEK adalah
23,5
cm
yaitu
menggunakan pita ukur 2012).
diukur (Astuti,
23
4) Pemeriksaan sistematis a) Kepala (1) Muka
: meliputi pemeriksaan, oedema dan cloasma gravidarum.
(2) Mata
: meliputi pemeriksaan, conjungtiva, sclera, dan oedema.
(3) Hidung : meliputi pemeriksaan, secret dan polip. (4) Telinga : meliputi pemeriksaan, tanda infeksi, serumen dan kesimetrisan. (5) Mulut
: meliputi
pemeriksaan,
keadaan
bibir,
stomatitis, dan karies (Astuti, 2012). b) Leher : meliputi pemeriksaan, pembesaran kelenjar limfe, pembesaran kelenjar tyroid (Astuti, 2012). c) Dada dan mammae : meliputi pemeriksaan, pembesaran, simetris, areola, puting, kolostrum, massa, nyeri tekan dan tumor (Astuti, 2012). d) Abdomen : meliputi pemeriksaan : (1) Inspeksi
:meliputi pemeriksaan, luka bekas operasi,
pembesaran perut, linea nigra, strie gravidarum (2) Palpasi
:meliputi pemeriksaan, kontraksi, tinggi
fundus uteri, letak, presentasi, posisi, dan penurunan kepala.
24
(3) Auskultasi :meliputi pemeriksaan denyut jantung bayi (Astuti, 2012). e) Genetalia : meliputi : (1) Vulva vagina dan perinium meliputi pemeriksaan, varises, luka, kemerahan, pengeluaran pervaginam, kelenjar bartolini (bengkak, massa). (2) Anus meliputi pemeriksaan hemoroid (Astuti, 2012). f) Ekstermitas : tangan dan kaki meliputi pemeriksaan, oedema, varices, kuku jari dan reflek patella (Astuti, 2012). 5. Pemeriksaan panggul Pada ibu hamil terutama primigravida perlu dilakukan pemeriksaan untuk menilai keadaan dan bentuk panggul apakah terdapat kelainan atau keadaan yang dapat menimbulkan penyulit persalinan. Alat untuk mengukur luar panggul yang paling sering digunakan untuk menilai keadaan panggul adalah jangka panggul dari martin, ukuran-ukuran panggul adalah : a) Distansia spinarum, yaitu jarak antara spina iliaka anterior superior kanan dan kiri dengan ukuran normal 23-26 cm. b) Distansia kristarum, yaitu jarak antara krista iliaka terjauh kanan dan kiri dengan ukuran sekitar 26-29 cm. c) Konjugata eksterna, yaitu jarak antar tepi atas simfisis dan prosesus spinosus lumbal V, dengan ukuran normal sekitar 18-20 cm.
25
d) Lingkar panggul, yaitu dari tepi atas simfisis pubis mengelilingi ke belakang melalui pertengahan SIAS dan ke ruas lumbal V
dan
kembali ke simfisis melalui pertengahan SIAS dan berakhir di tepi atas simfisis. Ukuran normal sekitar 80-90 cm (Astuti, 2012). 6. Pemeriksaan penunjang a) Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan laboratorium pada ibu hamil dengan kekurangan energi kronis meliputi pemeriksaan Hb, GDS, protein urine, dan hepatitis. b) Pemeriksaan USG untuk menetahui lokasi kehamilan, jumlah janin, organ kelamin, dan untuk mengetahui janin mengalami kelainan atau tidak (Astuti, 2012). 3. Interpretasi Data Dasar Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosis, masalah, dan kebutuhan pasien berdasrkan interpretasi yang benar atas data- data yang telah dikumpulkan. Langkah awal dari perumusan diagnosis atau masalah adalah pengolahan data dan analisis dengan menggabungkan data satu dengan lainya sehingga tergambar fakta. a. Diagnosa kebidanan Dalam bagian ini yang disimpulkan oleh bidan antara lain : 1) Paritas. Paritas adalah riwayat reproduksi seorang wanita yang berkaitan dengan kehamilanya (jumlah kehamilan). Di bedakan dengan
26
primi gravida (hamil yang pertama kali) dan multigravida (hamil yang kedua atau lebih). 2) Usia kehamilan dalam minggu. 3) Keadaan janin. 4) Normal atau tidak normal. Ny. X G.... P.... A.... umur ..... tahun ibu hamil dengan kekurangan energi kronis (Sulistyawati, 2009). b. Masalah Dalam asuhan kebidanan digunakan istilah masalah dan diagnosis. Kedua istilah tersebut dipakai karena beberapa masalah tidak dapat didefinisikan sebagai diagnosis, tetapi tetap perlu dipertimbangkan untuk membuat rencana yang menyeluruh. Masalah sering berhubungan dengan bagaimana wanita itu mengalami kenyataan terhadap diagnosisnya (Astuti, 2012). Ibu kurang pengetahuan tentang gizi dalam makanan (Kristiyanasari, 2010). c. Kebutuhan pasien Dalam bagian ini bidan menentukan kebutuhan pasien berdasarkan keadaan dan masalahnya (Astuti, 2012). Beri ibu pengetahuan tentang gizi dalam makanan harus terpenuhi walaupun saat mual (kristiyanasari, 2010). 4. Masalah Potensial Pada langkah ini mengidentifikasi masalah atau diagnosis potensial lain berdasarkan rangkaian masalah yang lain juga (Astuti, 2012).
27
Kekurangan gizi selama hamil dapat menimbulkan masalah baik pada ibu, persalinan, dan bayi. Masalah yang ditimbulkan oleh ibu
yang
kekurangan gizi dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara lain : anemia, perdarahan, dan terkena penyakit infeksi. Ibu hamil yang kekurangan gizi juga dapat mempengaruhi proses persalinan yang dapat mengakibatkan persalinan sulit, persalinan sebelum waktunya dan perdarahan setelah persalinan. Sehingga ibu hamil yang kekurangan gizi dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, cacat bawan, dan kematian neonatal (Kristiyanasari, 2010). 5. Penanganan Segera Dalam pelaksanaanya diharapkan pada beberapa situasi yang memerlukan penanganan segera dimana bidan harus segera melakukan tindakan untuk menyelamatkan pasien (Astuti, 2012). Penanganan segera yang dapat dilakukan pengukuran LILA, meningkatkan makanan yang yang bergizi, makanan cukup dengan pedoman gizi seimbang, hidup sehat, periksa kehamilan kepada petugas kesehatan (ANC) teratur (Supariasa,dkk, 2012). 6. Merencanakan Asuhan Kebidanan Direncanakan asuhan yang menyeluruh berdasarkan langkah yang sebelumnya. Semua perencanaan yang dibuat harus berdasarkan pertimbangan yang tepat, meliputi pengetahuan, teori yang up to date, perawatan berdasarkan bukti (avidance based care), serta divalidasikan
28
dengan asumsi mengenai apa yang di inginkan dan tidak di inginkan oleh pasien (Astuti, 2012). Perencanaanya meliputi : a. Beri ibu informasi tentang makanan yang cocok dengan ibu hamil. b. Beri ibu informasi cara pengolahan makanan yang benar. c. Beri pengetahuan pada ibu tentang zat gizi dalam makanan d. Pemberian makanan tambahan (Kristiyanasari, 2010). e. Anjurkan ibu untuk ANC teratur. f. Pengukuran LILA. g. Anjurkan ibu makan makanan yang bergizi (Supriasa, dkk, 2012). 7. Pelaksanaan Asuhan Kebidanan Realisasi dari perencanaan dapat dilakukan oleh bidan, pasien, atau anggota keluarga lain. Semua rencana yang telah di rencanakan di lakukan secara efisien (Astuti, 2012). Pelaksanaanya adalah : a. Memberikan ibu informasi tentang makanan yang cocok dengan ibu hamil yaitu diantaranya daging dan alternatifnya (daging, ikan, telur, dan kacang-kacangan), roti dan sereal yang tidak banyak diolah seperti makanan kering dan beras merah, susu dan hasil olahanya seperti keju dan yogurt. Buah dan sayuran lebih disarankan yang masih mentah b. Memberikan ibu informasi cara pengolahan makanan yang benar makanan yang aman bagi ibu hamil yaitu makanan kering seperti sereal, roti dan kacang. Sebaiknya makanan jangan terlalu lama disimpan untuk jenis sayuran segera dihabiskan setelah diolah. Susu
29
sebaiknya jangan terlalu lama terkena cahaya karena akan menyebabkan hilangnya vit B. c. Memberikan pengetahuan pada ibu tentang zat gizi dalam makanan, jika ibu memasuki masa ngidam dimana perut rasanya tidak mau diisi, mual dan rasanya tidak karuan. Walaupun dalam kondisi demikian ibu harus memenuhi kebutuhan gizinya dan juga bayinya. d. Memberikan makanan tambahan (Kristiyanasari, 2010). e. Menganjurkan ibu untuk ANC teratur. f. Pengukuran LILA. g. Menganjurkan ibu makan makanan yang bergizi, seperti kacangkacangan, sayuran hijau, kuning telur (asam folat). Susu, keju yoghurt ikan dan biji-bijian (kalsium). Dan zat besi diperoleh dari hati, wijen, daging merah (Supriasa, dkk, 2012). 8.
Evaluasi Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan asuhan yang kita berikan kepada pasien (Astuti, 2012). Evaluasi yang didapat adalah : a. Berat badan naik. b. Hasil pengukuran LILA telah didapat. c. Bila ibu hamil terdeteksi menderita KEK segera dirujuk sedini mungkin (Supriasa, dkk, 2012).
30
C. Landasan Hukum Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 369/MENKES/SK/III/2007. Asuhan selama kehamilan Kompetensi Ke-3 : Bidan memberi asuhan antenatal bermutu tinggi untuk mengoptimalkan kesehatan selama kehamilan yang meliputi : deteksi dini, pengobatan atau rujukan dari komplikasi tertentu. Dan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1464/MENKES/PER/X/2010, Tentang izin penyelengaraan praktik bidan : 1. Bahwa untuk malaksanakan ketentuan Pasal 23 ayat (5) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan perlu mengatur izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan. 2. Bahwa dalam rangka menyelaraskan kewenangan bidan dengan tugas pemerintah untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang merata. 3. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, perlu menetapkan kembali Peraturan Menteri Kesehatan tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan. Dalam peraturan ini ketentuan umum pasal 10 adalah : 1. Pelayanaan kesehatan ibu sebagaimana dimaksud pada pasal 9 pada huruf a diberikan pada masa pra hamil, kehamilan, masa persalinan, masa nifas, masa menyusui dan masa antara keduanya. 2. Pelayanan kesehatan ibu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi : a. Pelayanan konseling pada masa pra hamil.
31
b. Pelayanan antenatal pada kehamilan. 3. Bidan dalam memberikan pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berwenang untuk : a. Penanganan kegawat-daruratan, dilanjutkan dengan rujukan. b. Pemberian tablet Fe pada ibu hamil. c. Penyuluhan dan konseling. Ketentuan pada pasal 13 adalah : 1. Selain kewenangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 10, pasal 11, dan pasal 12. Bidan yang menjalankan program pemerintah berwenang melakukan pelayanan kesehatan meliputi : a. Asuhan antenatal terintregrasi dengan intervensi khusus penyakit kronis tertentu dilakukan di bawah supervise dokter.
BAB III METODOLOGI
A. Jenis Studi Kasus Studi kasus dilakukan dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. Unit tunggal disini bisa berarti satu orang, sekelompok penduduk yang terkena masalah di suatu daerah. Meskipun di dalam studi kasus hanya terbentuk unit tunggal tetapi dianalisis secara mendalam dengan berbagai aspek yang cukup luas serta penggunaan berbagai teknik secara intergratif (Notoadmojo, 2010). Laporan studi kasus ini menggunakan metode deskriftif.
Metode
deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskrepsikan dan menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang kecenderungan yang tengah berlangsung (Notoadmojo, 2010). Laporan studi kasus ini adalah laporan tentang asuhan kebidanan ibu hamil dengan kekurangan energi kronis.
B. Lokasi Studi kasus Menjelaskan tempat atau lokasi itu dilakukan. Lokasi penelitian ini sekaligus membatasi ruang lingkup penelitian tersebut (Notoadmojo, 2010). Lokasi studi kasus tentang Asuhan Kebidanan
32
Ibu Hamil dengan
33
Kekurangan Energi Kronis ini telah dilaksanakan di BPS Yustina Tangen Sragen.
C. Subjek Studi Kasus Merupakan hal atau orang yang akan dikenai kegiatan pengambilan kasus (Notoadmojo, 2010). Subjek yang di kenai studi kasus adalah Ny. D umur 22 tahun G1P0A0 dengan Kekurangan Energi Kronis di BPS Yustina Tangen Sragen.
D. Waktu Studi Kasus Waktu pelaksanaan adalah merupakan batas waktu dimana kasus diambil (Notoadmojo, 2010). Pengambilan data pasien di laksanakan pada bulan Mei 2015.
E. Instrumen Studi Kasus Instrumen
penelitian
adalah
alat-alat
yang
digunakan
untuk
pengumpulan data. Instrumen penelitian berupa : formulir observasi dan data perkembangan berupa SOAP (Notoadmojo, 2010). Pada kasus ini instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data adalah format asuhan kebidanan pada ibu hamil dan data perkembangan SOAP.
34
F. Teknik Pengumpulan Data Cara atau metode yang digunakan untuk pengumpulan data. Dalam penelitian tidak hanya menggunakan satu cara pengumpulan data yaitu menggunkan metode wawancara (interview), dan dilengkapi observasi (pengamatan), (Notoadmojo, 2010). Memperoleh data dapat diperoleh dengan cara : 1. Data primer Data primer adalah secara langsung diambil oleh objek / objek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi (Riwidikdo, 2012). Metode yang digunakan untuk memperoleh data meliputi : a. Pemeriksaan fisik 1) Inspeksi adalah penggunaan penglihatan, untuk mendeteksi karakteristik normal atau tanda fisik tertentu dari bagian fungsi tubuh (Wartonah, 2006). Pada kasus ibu hamil dengan kekurangan energi kronis, inspeksi dilakukan dari kepala sampai kaki. 2) Palpasi adalah suatu teknis yang menggunakan indra peraba, tangan dan jari-jari adalah suatu instrumen yang sensitif dan digunakan untuk mengumpulkan data tentang turgor, bentuk kelembaban, vibrasi dan ukuran (Nursalam, 2004). Pada kasus ibu hamil dengan kekurangan energi kronis dilakukan pemeriksaan leopold, TFU, pergerakan janin, payudara, kelenjar thyroid, dan turgor kulit.
35
3) Auskultasi adalah mendengarkan bunyi yang terbentuk dari organ untuk mendeteksi perbedaan dari normal (Nursalam, 2004). Auskultasi dilakukan untuk mendengarkan detak jantung bayi dan detak jantung ibu. 4) Perkusi adalah suatu pemeriksaan dengan jalan mengetuk untuk membandingkan kiri-kanan setiap daerah permukaan tubuh dengan tujuan penghasilan suara (Nursalam, 2004). Perkusi dilakukan saat pemeriksaan reflek patela, pemeriksaan perut. b. Wawancara Wawancara adalah suatu metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan data, dimana peneliti mendapatkan keterangan atau informasi secara lisan dari seseorang sasaran penelitian, atau bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang lain tersebut. Jadi data tersebut diperoleh langsung dari responden melalui suatu pertemuan atau percakapan (Notoadmajo, 2010). Pada kasus ini wawancara dilakukan pada Ny. D. c. Observasi Pengamatan adalah suatu hasil perbuatan jiwa secara
aktif dan
penuh perhatian untuk menyadari adanya rangsangan. Mula-mula rangsangan dari luar mengenai indra, dan terjadilah pengindraan, kemudian apabila rangsangan tersebut menarik perhatian akan di lanjutkan adanya pengamatan. Dalam penelitian, pengamatan adalah suatu prosedur yang berencana, yang antara lain meliputi melihat,
36
mendengar, dan mencatat sejumlah dan taraf aktifitas tertentu atau situasi tertentu yang ada hubungannya dengan masalah yang di teliti. Jadi dalam melakukan observasi bukan hanya mengunjungi atau melihat saja, tetapi disertai jiwa atau perhatian khusus dan melakukan pencatatan-pencatatan (Notoadmojo, 2010). 2.
Data sekunder Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek peneliti. Peneliti mendapatkan data yang sudah dikumpulkan oleh pihak lain (Riwidikdo, 2012).
G. Alat-alat Yang Dibutuhkan Dalam melaksanakan studi kasus dengan judul Asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan kekurangan energi kronis, penulis menggunakan alat-alat sebagai berikut : 1. Alat- alat dan bahan dalam pengambilan data : a. Format asuhan kebidanan dengan ibu hamil dengan kekurangan energi kronis. b. Alat tulis 2. Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk melakukan pemeriksaan fisik dan observasi : a. Timbang berat badan b. Alat pengukur tinggi badan c. Tensimeter
37
d. Termometer e. Stetoskop f. Mettlin g. Refleks Hammer h. Pita Lila 3. Alat dan bahan pendokumentasian a. Status atau catatan medik pasien b. Dokumen yang ada c. Alat tulis
H. Jadwal Penelitian Dalam bagian ini diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai menyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian, beserta waktu berlangsungnya setiap kegiatan tersebut (Notoatmodjo, 2010). Jadwal kegiatan dan penelitian terlampir.
BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
I.
PENGKAJIAN A. IDENTTAS PASIEN
IDENTITAS SUAMI
1. Nama
: Ny. D
Nama
: Tn. W
2. Umur
: 22 Tahun
Umur
: 25 Tahun
3. Agama
: Islam
Agama
: Islam
4. Suku Bangsa : Jawa/Indonesia Suku Bangsa : Jawa/Indonesia 5. Pendidkan
: SMA
Pendidikan
: SMA
6. Pekerjaan
: IRT
Pekerjaan
: Swasta
7. Alamat
: Pungkruk 003/005, Ngepringan, Jenar, Sragen
B. ANAMNESA ( DATA SUBJEKTIF ) Tanggal : 08 mei 2015
Pukul 09.05 WIB
1. Keluhan utama pada waktu masuk: Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama, dengan keluhan sejak 2 hari yang lalu mual muntah, sering pusing, badan lemas, nafsu makan kurang dan cepat lelah saat beraktifitas. 2. Riwayat Menstruasi a. Menarche
: Ibu
mengatakan
haid
pertama
tahun b. Lama
: Ibu mengatakan lamanya 5-7 hari
c. Siklus
: Ibu mengatakan siklus haidnya 29 hari
38
umur
13
39
d. Banyaknya
: Ibu mengatakan ganti pembalut 2-3 kali sehari
e. Teratur/Tidak : Ibu mengatakan menstruasinya teratur setiap bulan f. Sifat Darah
: Ibu mengatakan sifat darahnya encer berwarna merah segar
g. Dismenorhe
: Ibu mengatakan tidak pernah nyeri perut pada saat datang haid
3. Riwayat hamil ini a. HPHT Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir tanggal 08 november 2014 b. HPL 15 Agustus 2015 c. Gerakan Janin Ibu mengatakan sudah merasakan gerakan janin d. Vitamin / jamu yang dikomsumsi Ibu mengatakan mengkonsumsi vitamin dari bidan e. Keluhan keluhan pada Trimester I : Ibu mengatakan mual muntah dan pusing Trimester II : Ibu mengatakan sering pusing, badan lemas, nafsu makan berkurang, dan cepat lelah saat beraktifitas. f. ANC : 2 kali, di bidan
40
g. Penyuluhan yang pernah didapat Ibu mengatakan pernah mendapat penyuluhan tentang tablet Fe di bidan. h. Imunisasi TT Ibu mengatakan pernah imunisasi TT satu kali pada saat sebelum menikah i. Kekhawatiran khusus Ibu mengatakan cemas dengan kehamilannya 4. Riwayat penyakit a. Riwayat Penyakit Sekarang Ibu mengatakan merasakan pusing, badan lemas dan cepat lelah. b. Riwayat Penyakit Sistematik 1) Jantung Ibu mengataka tidak berdebar debar pada dada kiri dan tidak mudah lelah saat beraktifitas. 2) Ginjal Ibu mengatakan tidak pernah merasa sakit perut bagian bawah dan tidak merasa sakit saat berkemih. 3) Asma Ibu mengatakan tidak pernah sesak nafas. 4) TBC Ibu mengatakan tidak pernah batuk yang berkepanjangan lebih dari 2 minggu.
41
5) Hepatitis Ibu mengatakan kuku, mata, kulit tidak terlihat kuning dan urine berwarna kuning. 6) DM Ibu mengatakan tidak mudah lapar, haus dan tidak sering BAK dimalam hari. 7) Hipertensi Ibu mengatakan tidak pernah tensinya lebih dari 140/90 mmHg. 8) Epilepsi Ibu mengatakan tidak pernah merasakan kejang sampai keluar busa dari mulut. 9) Lain lain Ibu mengatakan tidak mempunyai penyakit lain seperti HIV/AIDS atau PMS c. Riwayat penyakit keluarga Ibu mengatakan keluarganya ataupun keluarga suaminya tidak ada riwayat penyakit menurun (hipertensi, DM, hepatitis) dan menular (hepatitis, TBC) d. Riwayat keturunan kembar Ibu mengatakan keluarganya ataupun keluarga suaminya tidak ada riwayat keturunan kembar.
42
e. Riwayat operasi Ibu mengatakan belum pernah melakukan operasi apapun. 5. Riwayat perkawinan a. Status pernikahan : Sah, Kawin : Satu kali b. Kawin I
: Umur 21 tahun dengan suami umur 24 tahun. Lamanya 1 tahun.
6. Riwayat Keluarga Berencana Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi apapun 7. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
No 1
Tgl/Thn Partus
ANAK NIFAS Umur Keadaan Tempat Jenis Penolong Kehamilan Anak Partus Partus Jenis BB PB (bulan) Sekarang Kead Laktasi (P/L) (gram) (cm)
Hamil Sekarang
8. Pola Kebutuhan Sehari-hari a. Nutrisi 1) Sebelum hamil : Ibu mengatakan makan 3 kali sehari porsi sedang nasi, lauk tahu, tempe dan sayur. Minum air putih 6-7 gelas sehari 2) Selama hamil
: Ibu mengatakan makan 3 kali sehari porsi kecil dikarenakan adanya rasa mual dan muntah, menu nasi ½ piring, lauk tahu tempe, dan sayur. Minum 7-8 gelas sehari
43
b. Pola eliminasi 1) Sebelum hamil : Ibu mengatakan BAB 1 kali sehari. BAK 34 kali sehari konsistensi feses lembek,warna urine kuning jernih. 2) Selama hamil
: Ibu mengatakan BAB 1 kali sehari. BAK 56 kali sehari konsistensi feses lembek,warna urine kuning jernih.
c. Aktifitas 1) Sebelum hamil : Ibu mengatakan mengerjakan pekerjaan rumah tangga sendirian. 2) Selama hamil
: Ibu mengatakan pekerjaan rumah dibantu dengan suami.
d. Istirahat/Tidur 1) Sebelum hamil : Ibu mengatakan tidur siang ± 1 jam. Tidur malam ±8-9 jam 2) Selama hamil
: Ibu mengatakan kadang tidur siang ±1 jam. Tidur malam ±7-8 jam.
c. Pola seksualitas 1) Sebelum hamil : Ibu mengatakan 2 kali dalam seminggu dan tidak ada keluhan. 2) Selama hamil
: Ibu mengatakan 1 kali dalam seminggu dan tidak ada keluhan.
44
d. Personal Hygiene 1) Sebelum hamil : Ibu mengatakan mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari, ganti pakaian dalam 2 kali sehari. 2) Selama hamil
: Ibu mengatakan mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari, ganti pakaian dalam 2 kali sehari.
e. Psikososial budaya 1) Perasaan tentang kehamilan ini : Ibu mengatakan senang dan cemas dengan keadaan yang dialami. 2) Kehamilan
ini
direncanakan/tidak
:
Ibu
mengatakan
direncanakan 3) Jenis kelamin yang diharapkan : Ibu mengatakan laki-laki dan perempuan sama saja. 4) Dukungan keluarga terhadap kehamilan ini : Ibu mengatakan sangat mendukung 5) Keluarga yang tinggal serumah : Ibu mengatakan tinggal sendiri dengan suami. 6) Pantangan makanan : Ibu mengatakan tidak ada pantangan makanan apapun. 7) Kebiasaan adat istiadat dalam kehamilan : Ibu mengatakan mitoni pada kehamilan.
45
f. Penggunaan obat-obatan/rokok Ibu mengatakan ibu dan suami tidak menggunakan obat-obatan dan tidak merokok.
C. PEMERIKSAAN FISIK ( DATA SUBJEKTIF ) 1. Status Generalis a. KU
: Lemah
b. Kesadaran
: Composmentis
c. TTV TD
: 100/70 mmHg
R
: 24x/menit
N
: 80x/menit
S
: 36,50C
d. TB
: 154 cm
e. BB Sebelum hamil : 41 kg f. BB Sekarang
: 43 kg
g. LILA
: 22 cm
2. Pemeriksaan Sistematis a. Kepala 1) Rambut
: Lurus, kusam, tidak rontok
2) Muka
: Tidak oedema, pucat
46
3) Mata Oedema
: Tidak oedema
Conjungtiva
: Pucat
Sklera
: Putih
4) Hidung
: Simetris, bersih, tidak ada benjolan,
tidak ada sekret 5) Telinga
: Simetris, bersih, tidak ada serumen
6) Mulut/ gigi / gusi : Bibir kering, tidak ada stomatitis, tidak ada karies gigi. b. Leher 1) Kelenjar Gondok : Tidak ada pembesaran kelenjar gondok 2) Tumor
: Tidak ada benjolan
3) Kelenjar Limfe
: Tidak ada pembesaran limfe
4) Kelenjar Tyroid
: Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
c. Dada dan Axilla 1) Mammae a) Membesar
: Membesar
b) Tumor
: Tidak ada benjolan
c) Simetris
: Simetris, kanan dan kiri
d) Areola
: Hiperpigmentasi
e) Puting susu : Menonjol f) Kolostrum 2) Axilla
: Belum keluar
47
a) Benjolan
: Tidak ada benjolan
b) Nyeri
: Tidak nyeri
d. Ektremitas 1) Atas : Lengkap, jari tangan kanan dan kiri 2) Bawah a) Varices
: Tidak ada
b) Oedema
: Tidak ada
c) Reflek Patella
: Tidak dilakukan
d) Kuku
: Bersih, berwarna merah muda
3. Pemeriksaan Khusus Obstetri a. Abdomen 1) Inspeksi a) Pembesaran perut
: Sesuai dengan umur kehamilan
b) Bentuk Perut
: Memanjang
c) Linea Albican / nigra : Albican d) Strie Alba / Livide
: Alba
e) Kelainan
: Tidak ada
f) Pergerakan anak
: Sudah ada
2) Palpasi a) Kontraksi
: Tidak ada kontraksi
b) Leopold I
: TFU setinggi pusat, bagian fundus teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong)
48
c) Leopold II
: Kanan : Teraba bagian keras memanjang seperti papan (punggung). Kiri : Teraba bagian kecil-kecil janin (ekstermitas)
d) Leopold III : Bagian terbawah janin teraba bulat, keras, dan melenting (kepala). e) Leopold IV : Bagian terbawah janin belum masuk panggul. f) TFU Mc Donald : 24 cm. g) TBJ : TFU-12x155 (24-12)x155=1860 gram. 3) Auskultasi DJJ : Puctum maximum : Dibawah pusat sebelah kanan. Frekuensi
: 140 x/menit.
Teratur/tidak : Teratur. b. Pemeriksaan panggul 1) Kesan Panggul
: Normal
2) Distansia spinarum : 23 cm 3) Distansia cristarum : 26 cm 4) Konjugata eksterna : 18 cm 5) Lingkar panggul c. Anogenital 1) Vulva Vagina
: 80 cm
49
a) Varices
: Tidak dilakukan.
b) Luka
: Tidak dilakukan.
c) Kemerahan
: Tidak dilakukan.
d) Pengeluaran pervaginam : Tidak dilakukan. 2) Perineum a) Bekas Luka : Tidak dilakukan. b) Lain Lain
: Tidak dilakukan.
3) Anus a) Haemorhoid : Tidak dilakukan. b) Lain Lain
: Tidak dilakukan.
4. Pemeriksaan Penunjang a. Pemeriksaan Laboratorium Hb : 10 gr% b. Pemeriksaan Penunjang Lain Tidak dilakukan
II.
INTEPRETASI DATA Tanggal: 08 mei 2015
Pukul:10.00 WIB
A. Diagnosa Kebidanan Ny. D umur 22 tahun, G1P0A0 hamil 25+6 minggu, janin tunggal, hidup, intra uteri, letak memanjang, punggung kanan, presentasi kepala, bagian terbawah janin belum masuk panggul dengan Kekurangan Energi Kronis.
50
Data Dasar DS : 1. Ibu mengatakan berumur 22 tahun 2. Ibu mengatakan ini adalah kehamilan yang pertama, dan belum pernah keguguran 3. Ibu mengatakan HPHTnya tanggal 08 november 2014. 4. Ibu mengatakan mengalami keluhan mual muntah, sering pusing sejak 2 hari yang lalu, badan lemas, nafsu makan kurang dan cepat lelah saat beraktifitas. DO : 1. KU
: Lemah
2. Kesadaran
: Composmetis
3. TTV TD : 100/70 mmHg
R : 24x/menit
N
S : 36,50C
: 80x/menit
4. TB
: 154 cm
5. BB Sebelum hamil : 41 kg 6. BB Sekarang
: 43 kg
7. LILA
: 22 cm
8. Hb
: 10 gr%
9. Inpeksi
51
a. Muka
: Tidak oedema, pucat
b. Mata
: Tidak ada oedema, conjungtiva pucat, dan
sklera putih. 10. Palpasi a. Kontraksi
: Tidak ada kontraksi
b. Leopold I
: TFU setinggi pusat, bagian fundus teraba
bulat, lunak, tidak melenting (bokong) c. Leopold II
: Kanan : Teraba bagian keras memanjang
seperti papan (punggung). Kiri : Tebaga bagian kecil-kecil janin (ekstermitas) d. Leopold III
: Bagian terbawah janin teraba bulat, keras, dan
melenting (kepala). e. Leopold IV
: Bagian terbawah janin belum masuk panggul.
f. TFU Mc Donald
: 24 cm.
g. TBJ
: TFU-12x155 (24-12)x155=1860 gram.
B. MASALAH 1. Ibu cemas dengan keadaannya dan khawatir dengan keadaan bayinya. 2. Ibu kurang pengetahuan tentang gizi ibu hamil.
52
C. KEBUTUHAN 1. Berikan support mental pada ibu. 2. Memberi pengetahuan pada ibu tentang gizi ibu hamil.
III.
DIAGNOSA POTENSIAL 1. Pada ibu : anemia, perdarahan, persalinan sulit dan terkena infeksi. 2. Pada bayi : abortus, bayi lahir mati, cacat bawaan, lahir dengan berat badan lahir rendah.
IV.
PENANGANAN SEGERA 1. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian makan tambahan dan terapi supaya kebutuhan gizi ibu dan janin tercukupi. 2. Pemberian tablet besi.
V.
PERENCANAAN Tanggal: 08 Mei 2015
Pukul: 10.10 WIB
1. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan. 2. Beri pendidikan kesehatan tentang ibu hamil dengan kekurangan energi kronis. 3. Beri pendidikan tentang gizi ibu hamil. 4. Anjurkan ibu untuk istirahat cukup, yaitu : malam 8 jam dan siang 1-2 jam.
53
5. Anjurkan ibu untuk rutin melakukan pemeriksaan ke bidan. 6. Beri tablet Fe 500 mg 1 x 1, vit C 250 mg 1 x 1, Kalk 250 mg 1 x 1 tablet dan beritahu cara minumnya. 7. Beri ibu makanan tambahan berupa susu ibu hamil 8. Beritahu ibu akan dilakukan kunjungan rumah 1 minggu lagi.
VI.
PELAKSANAAN Tanggal : 08 Mei 2015
Pukul:10.15WIB
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan pemeriksaan Lingkar Lengan Atas = 22 cm dan memberitahu ibu bahwa ibu mengalami Kekurangan Energi Kronis. 2. Memberi pendidikan kesehatan tentang ibu hamil dengan kekurangan energi kronis, yaitu keadaan dimana seorang wanita yang kekurangan energi kronis yang sudah berlangsung lama ata menahun. Untuk dapat mengetahui KEK dpat dilakukan pengukuran LILA, dan bila LILA kurang dari 23,5 berarti wanita itu mengalami KEK. 3. Memberi pendidikan tentang gizi ibu hamil adalah maa dimana wanita memerlukan berbagai unsur gizi yang jauh lebih banyak daripada yangdiperlukan dalam kedaan yang tidak hamil. Pemenuhan gizi pada ibu hamil dengan prinsip menu seimbang yaitu meliputi karbohidrat (gandum, beras, kentang, singkong), Protein (daging sapi, ayam, telur, susu, tempe), serat (sayur dan buah-buahan), vitamin (vitamin A, B, C, dan D, mineral kalsium, Fosfor, Fe), Cairan ( 2,5 – 3 Liter sehari).
54
4. Anjurkan ibu untuk istirahat cukup, yaitu : malam 8 jam dan siang 1-2 jam dan mengurangi kerja yang berat seperti mencuci atau ngepel. 5. Menganjurkan ibu untuk rutin melakukan pemeriksaan ke bidan. 6. Memberi tablet Fe 500 mg 1 x 1, vit C 250 mg 1 x 1, Kalk 250 mg 1 x 1 sebanyak 10 tablet. Cara minumnya tablet Fe diminum bersamaan dengan Vit C agar mempercepat penyerapan dan diminum terpisah dengan Kalk dan juga hindari diminum bersamaan dengan kopi, teh atau susu. 7. Beri ibu makanan tambahan berupa susu hamil 8. Beritahu ibu akan dilakukan kunjungan rumah 1 minggu lagi.
VII.
EVALUASI Tanggal: 08 Mei 2015
Pukul:10.25 WIB
1. Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaannya 2. Ibu telah mengerti dan paham tentang pendidikan kesehatan ibu hamil dengan kekurangan energi kronis. 3. Ibu telah mengerti dan paham tentang pendidikan kesehatan gizi ibu hamil. 4. Ibu bersedia untuk istirahat yang cukup dan tidak bekerja terlalu berat. 5. Ibu bersedia untuk rutin melakukan pemeriksaan ke bidan. 6. Ibu bersedia minum obat yang telah diberikan dengan teratur. 7. Ibu telah diberikan makanan tambahan berupa susu hamil.
55
9. Ibu sudah mengetahui bahwa akan dilakukan kunjungan rumah 1 minggu lagi.
56
CATATAN PERKEMBANGAN I
Tanggal: 15 Mei 2015
Pukul:14.30WIB
S : 1. Ibu mengatakan rasa pusingnya sudah berkurang 2. Ibu mengatakan sudah minum obat yang diberikan bidan. 3. Ibu mengatakan lemas sudah berkurang 4. Ibu mengatakan sudah meminum susu yang diberikan. 5. Ibu mengatakan sudah makan sesuai menu gizi seimbang 4 x sehari dengan porsi sedang menu nasi ½ piring, lauk tahu, tempe dan ikan, minum ±7 gelas air putih dan 1 gelas susu. 6. Ibu mengatakan cemas dengan keadaan kehamilanya.
O : KU
: Sedang
Kesadaran : Compos mentis TTV
: TD :100/70 mmHg N : 80 x/menit
LILA
: 22,5 cm
BB
: 44 kg
Hb
: 11 gr%
R : 20x/menit S : 360C
57
Inspeksi 1. Rambut
: Kusam, tidak mudah rontok.
2. Muka
: Tidak pucat.
3. Mata
: Conjungtiva merah muda, sklera putih.
Palpasi 1.
Kontraksi
: Tidak ada kontraksi
2.
Leopold I
: TFU setinggi pusat, bagian fundus teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong)
3. Leopold II
: Kanan : Teraba bagian keras memanjang seperti papan (punggung). Kiri : Teraba bagian kecil-kecil janin (ekstermitas)
4. Leopold III
: Bagian terbawah janin teraba bulat, keras, dan melenting (kepala).
5. Leopold IV
: Bagian terbawah janin belum masuk panggul.
6. TFU Mc Donald : 25 cm. 7. TBJ
: TFU-12x155 (25-12)x155=2015 gram.
A : Ny. D umur 22 tahun, G1P0A0 hamil 26+6 minggu, janin tunggal, hidup, intra uteri, letak memanjang, punggung kanan, presentasi kepala, bagian terbawah janin belum masuk panggul dengan Kekurangan Energi Kronis.
58
P : Tanggal: 15 Mei 2015
Pukul:15.00 WIB
1. Memberitahu ibu hasil pemerikaan 2. LILA : 22,5 cm dan memberitahu ibu bahwa ibu masih menderita KEK LILA ibu masih kurang dari 23,5 cm. 3. Menganjurkan ibu untuk tetap memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil dengan nutrisi gizi seimbang. 4. Menganjurkan ibu untuk tetap tidak bekerja yang terlalu berat. 5. Memberi obat Fe 500 mg 1 x 1, Kalk 250 mg 1 x 1, Vit C 250 mg 1 x 1 10 tablet (masih sisa 3 tablet) dan menganjurkan ibu untuk meminumnya teratur. 6. Memberi nutrisi susu hamil pada ibu dan ibu bersedia untuk meminum susu teratur. 7. Memberiahu ibu bahwa akan dilakukan kunjungan rumah 1 minggu lagi.
Evaluasi Tanggal: 15 Mei 2015
Pukul:15.15 WIB
1. Ibu dan keluarga telah diberitahu kondisi dan keadaan ibu saat ini KU
: Sedang
TTV : TD : 100/70 mmHg N
: 80x/menit
LILA : 22,5 cm
R : 20x/menit S : 360C
59
2. Ibu bersedia untuk tetap memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil dengan nutrisi gizi seimbang. 3. Ibu bersedia untuk tetap tidak bekerja yang terlalu berat. 4. Ibu bersedia umtuk minum obat secara teratur Fe 500 mg 1 x 1, Kalk 250 mg 1 x 1, Vit C 250 mg 1 x 1 10 tablet dan menganjurkan ibu untuk meminumnya teratur. 5. Ibu bersedia untuk memenuhi nutrisinya dengan minum susu hamil dan ibu bersedia untuk meminum susu teratur. 6. Ibu telah mengetahui bahwa akan dilakukan kunjungan rumah 1 minggu lagi.
60
CATATAN PERKEMBANGAN II
Tanggal: 22 Mei 2015
Pukul:14.00WIB
S : 1. Ibu mengatakan rasa pusingnya sudah berkurang 2. Ibu mengatakan selalu minum obat yang diberikan bidan dengan teratur. 3. Ibu mengatakan lemas sudah berkurang 4. Ibu mengatakan sudah meminum susu yang diberikan. 5. Ibu mengatakan nafsu makanya sudah bertanbah makan 3 kali sehari dengan porsi sedang 6. Ibu mengatakan sudah tidak terlalu cemas dengan kehamilanya.
O : KU
: Sedang
Kesadaran : Compos mentis TTV
: TD
: 100/80 mmHg
R : 20x/menit
: 90 x/menit
S : 36,50C
N LILA
: 23 cm
BB
: 45 kg
Inspeksi 1. Rambut : Bersih, tidak mudah rontok.
61
2. Muka
: Tidak pucat.
3. Mata
: Conjungtiva merah muda sklera putih.
Palpasi 1. Kontraksi
: Tidak ada kontraksi
2. Leopold I
: TFU setinggi pusat, bagian fundus teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong)
3. Leopold II
: Kanan : Teraba bagian keras memanjang seperti papan (punggung). Kiri : Teraba bagian kecil-kecil janin (ekstermitas)
4. Leopold III
: Bagian terbawah janin teraba bulat, keras, dan melenting (kepala).
5. Leopold IV
: Bagian terbawah janin belum masuk panggul.
6. TFU Mc Donald : 26 cm. 7. TBJ
: TFU-12x155 (26-12)x155=2170 gram.
A: Ny.D umur 22 tahun, G1P0A0 hamil 27+6 minggu, janin tunggal, hidup, intra uteri, letak memanjang, punggung kanan, presentasi kepala, bagian terbawah janin belum masuk panggul dengan Kekurangan Energi Kronis.
62
P: Tanggal: 22 Mei 2015
Pukul:14.30 WIB
1. Memberitahu ibu hasil pemerikaan 2. LILA : 23 cm dan memberitahu ibu bahwa ibu masih menderita KEK LILA ibu masih kurang dari 23,5 cm. 3. Menganjurkan ibu untuk tetap memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil dengan nutrisi gizi seimbang. 4. Menganjurkan ibu untuk selalu memakan makanan tambahan seperti roti, bubur kacang ijo, dan susu 5. Mengajarkan ibu cara mengolah masakan yang benar, yaitu memilih sayuran yang masih segar, kemudian mencuci dengan bersih dan memasaknya jangan terlalu lama karena vitaminya larut dalam air. Dan memasak daging harus benar-benar matang. 6. Memberi obat Fe 500 mg 1 x 1, Kalk 250 mg 1 x 1, Vit C 250 mg 1 x 1 10 tablet (masih sisa 6) dan menganjurkan ibu untuk meminumnya teratur. 7. Memberi nutrisi susu hamil pada ibu dan ibu bersedia untuk meminum susu teratur. 8. Memberiahu ibu bahwa akan dilakukan kunjungan rumah 1 minggu lagi.
Evaluasi Tanggal: 22 Juni 2014
Pukul:15.15 WIB
1. Ibu dan keluarga telah diberitahu kondisi dan keadaan ibu saat ini KU
: Sedang
63
TTV : TD : 100/80 mmHg N
: 90x/menit
R:20x/menit S:36,50C
LILA : 23 cm 2. Ibu bersedia untuk tetap memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil dengan nutrisi gizi seimbang. 3. Ibu bersedia untuk tetap tidak bekerja yang terlalu berat. 4. Ibu telah mengetahui cara mengolah masakan yang benar dan mau melakukan sendiri. 5. Ibu bersedia umtuk minum obat secara teratur Fe 500 mg 1 x 1, Kalk 250 mg 1 x 1, Vit C 250 mg 1 x 1 10 tablet dan menganjurkan ibu untuk meminumnya teratur. 6. Ibu bersedia untuk memenuhi nutrisinya dengan minum susu hamil dan ibu bersedia untuk meminum susu teratur. 7. Ibu telah mengetahui bahwa akan dilakukan kunjungan rumah 1 minggu lagi.
64
CATATAN PERKEMBANGAN III
Tanggal: 29 Mei 2015
Pukul:14.30WIB
S : 1. Ibu mengatakan makan 4 kali sehari dengan porsi sedang. 2. Ibu mengatakan selalu minum obat teratur. 3. Ibu mengatakan sudah tidak merasa cemas lagi.
O : KU
: Baik
Kesadaran : Composmentis TTV
: TD : 100/70 mmHg N
: 80 x/menit
LILA
: 23,5 cm
BB
: 46 kg
R : 20x/menit S : 36,50C
Inspeksi 1. Rambut : Bercahaya, bersih, tidak rontok. 2. Muka
: Bersih
3. Mata
: Conjungtiva merah muda.
Palpasi 1.
Kontraksi
: Tidak ada kontraksi
65
2.
Leopold I
: TFU setinggi pusat, bagian fundus teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong)
3. Leopold II
: Kanan : Teraba bagian keras memanjang seperti papan (punggung). Kiri : Teraba bagian kecil-kecil janin (ekstermitas)
4. Leopold III
: Bagian terbawah janin teraba bulat, keras, dan melenting (kepala).
5. Leopold IV
: Bagian terbawah janin belum masuk panggul.
6. TFU Mc Donald
: 27 cm.
7. TBJ
: TFU-12x155 (27-12)x155=2325 gram.
A : Ny.D umur 22 tahun, G1P0A0 hamil 28+6 minggu, janin tunggal, hidup, intra uteri, letak memanjang, punggung kanan, presentasi kepala, bagian terbawah janin belum masuk panggul, normal.
P : Tanggal: 29 Mei 20145
Pukul:15.00 WIB
1. Memberitahu ibu bahwa keadaan ibu sudah baik dan sudah tidak mengalami kekurangan energi kronis. 2. Menganjurkan ibu untuk tetap memenuhi kebutuhan nutrisinya agar berat bayi dan ibu terus bertambah.
66
3. Memberikan tambahan obat pada ibu Fe 500 mg 1 x 1, Kalk 250 mg 1 x 1, Vit C 250 mg 1 x 1 10 tablet (masih sisa 9), dan memberitahu ibu untuk menghabiskan obatnya. 4. Menganjurkan ibu untuk kontrol lagi atau bila ada keluhan.
Evaluasi Tanggal: 29 Mei 2015
Pukul:15.15 WIB
1. Ibu sudah mengetahui dengan keadaanya saat ini. 2. Ibu bersedia untuk selalu memenuhi kebutuhan nutrisinya. 3. Ibu bersedia meminum obat teratur. 4. Ibu bersedia untuk kontrol lagi atau bila ada keluhan.
B. PEMBAHASAN Pembahasan meupakan bagian dari laporan kasus yang membahas kendala atau hambatan selama melakukan Asuhan Kebidanan pada klien. Kendala tersebut menyangkut kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus. Dengan adanya kesenjangan tersebut dapat dilakukan pemecahan masalah untuk perbaikan atau masukan demi meningkatkan asuhan kebidanan. Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny. D umur 22 tahun G1P0A0 dengan Kekurangan Energi Kronis di BPS Bidan Yustina Tangen Sragen membahas tentang kesenjangan yang terdapat dalam tinjauan teori dengan kenyataan yang penulis temukan sejak melakukan pengkajian, interpretasi
67
data, diagnosa potensial, antisipasi, rencana tindakan, implementasi data, ealuasi, penulis uraikan sebagai berikut : 1. Pengkajian Pada pengkajin penulis memperoleh data dari data subjektif dan data objektif. Data subjektif diperoleh dari hasil wawancara dengan pasien, sedangkan data objektif diperoleh dari hasil pemeriksaan pasien secara menyeluruh. Berdasarkan data subjektif yang diperoleh dari Ny. D yaitu Ibu mengatkan datang ke BPS untuk memeriksa kehamilan yang pertama, dengan keluhan sering pusing, badan lemas, nafsu makan berkurang dan cepat lelah saat beraktifitas dan dari hasil pemeriksaan fisik didapat LILA 22 cm, rambut kusam, conjungtiva merah muda, TD 100/70 mmHg, berat badan 43 kg. Kurang energi kronis (KEK) adalah keadaan dimana remaja putri mengalami kekurangan gizi (kalori dan protein) yang berlangsung lama atau menahun. Istilah kurang energi kronis (KEK) merupakan istilah lain dari kurang energi protein (KEP) yang diperuntukkan pada wanita yang kurus dan lemah akibat kurang energi yang kronis (WHO). Pada langkah ini penulis tidak menemukan adanya kesenjangan antara teori dan praktik yang ada di lahan. 2. Interpretasi Data Dalam interpretasi data diperoleh diagnosa kebidanan Ny. D umur 22 tahun G1P0A0 hamil 25+6 minggu, janin tunggal, hidup, intra uteri,
68
letak memanjang, punggung kanan, presentasi kepala, bagian terbawah janin belum masuk panggul dengan Kekurangan Energi Kronis. Masalah yang muncul pada kasus ini adalah ibu merasa cemas, panik dan takut dengan keadaan kehamilanya disebabkan ibu cepat lelah saat beraktifitas, pusing, dan nafsu makan yang berkurang. Kebutuhan yang diberikan pada ibu hamil Ny. D adalah memberikan informasi tentang keadaan kehamilannya yaitu informasi tentang KEK ( Kekurangan Energi Kronis). Masalah yang muncul pada ibu hamil dengan kekurangan energi kronis yaitu ibu merasa cemas dengan keadaan kehamilanya dan ibu merasa kurang pengetahuannya tentang gizi ibu hamil (Kristiyanasari, 2010). Pada langkah ini penulis tidak menemukan adanya kesenjangan antara teori dan praktik yang ada di lahan. 3. Diagnosa Potensial Pada kasus Ny. D dengan kekurangan energi kronis dapat terjadi diagnosa potensial yaitu resiko dan komplikasi pada ibu : anemia, perdarahan, persalinan sulit dan terkena infeksi dan pada bayi : abortus, bayi lahir mati, cacat bawaan, lahir dengan berat badan lahir rendah. Setelah dilakukan penanganan tidak terjadi diagnosa potensial karena adanya kerja sama yng baik antara petugas kesehatan dengan pasien. Diagnosa potensial yang dapat ditimbulkan oleh ibu
yang
kekurangan gizi dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu
69
antara lain terhadap Ibu : anemia, perdarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal dan mudah terkena infeksi. Terhadap Persalinan : persalinan sulit dan lama, persalinan belum waktunya (prematur), perdarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat. Terhadap Janin : keguguran, abortus pada bayi, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, afiksia intra partum, bayi lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) (Kristiyanasari, 2010). Pada langkah ini penulis tidak menemukan adanya kesenjangan antara teori dan praktik yang ada di lahan. 4. Penanganan Segera Tindakan antisipasi pada ibu hamil Ny. D dengan kekurangan energi kronis adalah kolaborasi dengan dokter dalam pemberian makanan tambahan supaya kebutuhan ibu dan janin terpenuhi, pemberian tablet besi dan pemberian terapi. Penanganan segera yang dapat dilakukan pengukuran LILA, meningkatkan makanan yang yang bergizi, makanan cukup dengan pedoman gizi seimbang, hidup sehat, periksa kehamilan kepada petugas kesehatan (ANC) teratur (Supariasa,dkk, 2012). Pada langkah ini penulis menemukan kesenjangan antara teori dengan lahan praktik yaitu pemberian tablet besi dikarenakan pasien mengalami anemia ringan.
70
5. Rencana Tindakan Dalam langkah perencanaan pada kasus Ny. D dengan kekurangan energi kronis yaitu beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan, beri pendidikan kesehatan tentang ibu hamil dengan kekurangan energi kronis, beri pendidikan tentang gizi ibu hamil, anjurkan ibu untuk istirahat cukup, beri terapi obat (Fe 500 mg 1 x 1, Kalk 250 mg 1 x 1, Vit C 250 mg 1 x 1), beri ibu makanan tambahan berupa susu ibu hamil, beritahu ibu akan dilakukan kunjungan rumah 1 minggu lagi. Perencanaanya meliputi : beri ibu informasi tentang makanan yang cocok dengan ibu hamil, beri pengetahuan pada ibu tentang zat gizi dalam makanan, pemberian makanan tambahan (Kristiyanasari, 2010), anjurkan ibu untuk ANC teratur, pengukuran LILA, anjurkan ibu makan makanan yang bergizi (Supriasa, dkk, 2012). Pada langkah ini penulis menemukan kesenjangan antara teori dengan lahan praktik yaitu pemberian tablet besi dikarenakan pasien mengalami anemia ringan. 6. Pelaksanaan Pada langkah ini pelaksanaan dilakukan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat, pada langkah ini penulis menemukan kesenjangan antara teori dengan lahan praktik yaitu pemberian tablet besi dikarenakan pasien mengalami anemia ringan.
71
7. Evaluasi Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 4 minggu didapatkan : keadaan umum ibu baik, ibu mengerti tentang gizi yang dibutuhkan ibu hamil, ibu bersedia mebgonsumsi tablet besi, ibu mengerti tentang makanan tambahan pada ibu hamil, berat badan ibu mengalami kenaikan dari 43 kg menjadi 46 kg, LILA bertambah dari 22 cm menjadi 23,5 cm, dan ibu bersedia ANC teratur.
BAB V PENUTUP
Pada tahap akhir dari pembuatan Karya Tulis Ilmiah tentang asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis penulis mencoba membuat kesimpulan dan beberapa saran guna meningkatkan asuhan kebidanan kususnya pada ibu hamil dengan kekurangan energi kronis penulis mengambil kasus di BPS Yustina Tangen Sragen. A. Kesimpulan 1. Pengkajian pada kasus Ny. D dengan kekurangan energi kronis sudah sesuai dengan teori, jadi antara teori dan lahan praktik tidak terdapat kesenjangan. 2. Interpretasi data pad Ny. D sudah sesuai dengan teori, jadi antara teori dan lahan praktik tidak ada kesenjangan. 3. Diagnosa potensial pada kasus Ny. D umur 22 tahun G1P0A0 hamil 25+6 minggu dapat terjadi diagnosa potensial yaitu resiko dan komplikasi pada ibu : anemia, perdarahan, persalinan sulit dan terkena infeksi dan pada bayi : abortus, bayi lahir mati, cacat bawaan, lahir dengan berat badan lahir rendah. Jadi antara teori dan lahan praktik tidak ada kesenjangan. 4. Penanganan segera pada ibu hamil Ny. D dengan kekurangan energi kronis sudah dilaksanakan. Pada langkah ini penulis menemukan kesenjangan antara teori dengan lahan praktik yaitu pemberian tablet besi dikarenakan pasien mengalami anemia ringan.
72
73
5. Perencanaan pada kasus Ny. D dengan kekurangan energi kronis sudah dilaksanakan. Penulis menemukan kesenjangan antara teori dengan lahan praktik yaitu pemberian tablet besi dikarenakan pasien mengalami anemia ringan. 6. Pelaksanann dalam pemberian asuhan pada Ny. D sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat sehingga didapat hasil yang maksimal. Penulis menemukan kesenjangan antara teori dengan lahan praktik yaitu pemberian tablet besi dikarenakan pasien mengalami anemia ringan. 7. Evaluasi pada ibu hamil dengan kekurangan energi kronis diberikan asuhan kebidanan selama 4 minggu didapatkan hasil yaitu : keadaan umum ibu baik, ibu mengerti tentang gizi yang dibutuhkan ibu hamil, ibu bersedia mebgonsumsi tablet besi, ibu mengerti tentang makanan tambahan pada ibu hamil, berat badan ibu mengalami kenaikan dari 43 kg menjadi 46 kg, LILA bertambah dari 22 cm menjadi 23,5 cm, dan ibu bersedia ANC teratur. 8. Pada kasus ini tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan lahan praktik B. Saran Dalam penulisan karya tulis ilmiah penulis memberikan saran kepada : 1. Bagi Profesi Diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan kekurangan energi kronis. 2. Institusi Rumah Bersalin
74
Diharapkan dapat menjadi masukan dan dapat lebih meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu hamil dengan kekurangan energi kronis. 3. Institusi Pendidikan Diharapkan
dapat
menambah
reverensi
bacaan
untuk
institusi
pendidikan, terutama tentang asuhan kebidanan ibu hamil dengan kekurangan energi kronis.
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, E.R, Wulandari, D. 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta : Mitra Cendikia Arisma. 2007. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran. Astuti, H.P. 2012. Asuhan Kebinanan Ibu I Kehamilan. Yogyakarta: Rohima Press. Depkes RI. 2007. ResikoIbuHamilKurangEnergiKronis (KEK) dan Anemia untukmelahirkanBayidenganBeratBadanLahirRendah (BBLR). PenelitianGizidanMakananjilid 21. Jakarta: DapertemenGizidanKesmas FKMUI, 2007 ______ .2012. AKI Di Indonesia. BadanPenelitiandanPengembanganKesehatan.
Jakarta:
______ .2007. Gawat-Darurat Obstetri Ginekologi & Obstetri Ginekologi Sosial untuk Profesi Bidan. Jakarta: EGC. Estiwidani, dkk. 2008. Konsep Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya. Kristiyanasari, W. 2010. Gizi Ibu Hamil. Yogyakarta: Nuha Medika. Kumalasari, Putri. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Ny. H dengan Kekurangan Energi Kronis di Puskesmas I Colomadu Karanganyar. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta. Thesis. Maryana, Dhina. 2009. Asuhan Kebidanan Ibu Hamil dengan Kekurangan Energi Kronis di Puskesmas Masaran II Sragen. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta. Thesis. Notoatmojo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Cipta.
Rineka
Proverawati, A, dkk. 2009. Gizi Untuk Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika. Proverawati, A, dkk. 2010. Ilmu Gizi Untuk Keperawatan Dan Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Sarwono, P. 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo. Sulistyawati, A. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika. Supriasa, N.I.D, dkk. 2012. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran ECG. Varney, H. 2007. Asuhan Kebidanan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran ECG.