ASUHAN KEBIDANAN PADA NY”Y” AKSEPTOR KB SUNTIK DEPO DENGAN SPOTTING DI BPS Hj.ISTIQOMAH SURABAYA
Disusun oleh PURNAWATI EKA LESTARI NIM : 0630111
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ARTHA BODHI ISWARA PRODI DIII KEBIDANAN SURABAYA 2008
KATA PENGANTAR Puji syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT , yang telah memberi rahmat dan hidayah Nya sehingga tersusunlah makalah ini. Makalah Asuhan Kebidanan ini dibuat sebagai bukti laporan praktek lapangan di BPS.Hj. ISTIQOMAH Surabaya. Dalam kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada Yth : 1. Prof. Dr. H. R. Soedibyo H.P. dr, DTM selaku Ketua STIKES ABI Surabaya 2. Hj.Istiqomah.Amd.Keb selaku pembimbing praktek 3. Lia hartanti, SST selaku Ketua Jurusan Prodi D III Kebidanan Stikes ABI 4. Shinta Nur R,, SSiT selaku pembimbing pendidikan 5. Dan semua pihak yang turut membantu terselsaikannya Asuhan Kebidanan ini. Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan ini , untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran dari pembimbing. Semoga makalah ini berguna bagi penyusun masa yang akan datang.
Surabaya, 19 Juli 2008
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. i KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii DAFTAR ISI .................................................................................................... iii BAB I ............................................................................................................... 1 PENDAHULUAN ........................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1 1.2 Tujuan .............................................................................................. 2 1.2.1
Tujuan umum ..................................................................... 2
1.2.2
Tujuan khusus .................................................................... 2
1.3 Ruang Lingkup................................................................................. 2 BAB II TINJAUAN TEORI ......................................................................... 3 2.1 Konsep Dasar KB Suntik ................................................................... 3 2.1.1
Definisi ................................................................................. 3
2.1.2
Mekanisme kerja .................................................................. 3
2.1.3
Bentuk suntikan KB ............................................................. 3
2.1.4
Efektifitas ............................................................................ 4
2.1.5
Keuntungan .......................................................................... 4
2.1.6
Kerugian ............................................................................... 4
2.1.7
Indikasi ................................................................................. 5
2.1.8
Kontra indikasi ..................................................................... 5
2.1.9
Cara pemberian ................................................................... 5
2.1.10 Efek samping ....................................................................... 5 2.2 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan ..................................................... 6 2.2.1
Pengumpulan data yang dikumpulkan ................................. 6
2.2.2
Mengintprestaikan data untuk mengidetifikai diagnosa/ Masalah ................................................................................ 6
2.2.3
Mengidentifikasi diagnosa / masalah potensial .................. 7
2.2.4
Menetapkan kebutuhan segera ............................................. 7
2.2.5
Menyusun asuhan yang menyeluruh .................................... 7
2.2.6
Implementasi ........................................................................ 7
2.2.7
Evaluasi ................................................................................ 7 iii BAB III TINJAUAN KASUS ....................................................................... 8
3.1 Pengkajian data ................................................................................... 8 3.2 Analisa data / diagnosa ....................................................................... 11 3.3 Diagnosa ............................................................................................. 11 3.4 Tindakan segera .................................................................................. 12 3.5 Intervensi............................................................................................. 12 3.6 Implementasi ....................................................................................... 12 3.7 Evaluasi ............................................................................................... 13 BAB IV PENUTUP ....................................................................................... 14 Kesimpulan ................................................................................................ 14 Pengkajian ............................................................................ 14 Diagnosa .............................................................................. 14 Diagnosa potensial ............................................................... 14 Tindakan segera ................................................................... 14 Intervensi.............................................................................. 14 Implementasi ........................................................................ 15 Evaluasi ................................................................................ 15 Saran ......................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1. Konsep Dasar KB dan Spotting 2.1.1. Pengertian Suntikan KB merupakan metode KB yang menjadi bagian gerakan keluarga berencana nasional serta peminatnya makin bertambah. Tingginya minat pemakaian suntikan KB karena aman, sederhana, efektif, tidak menimbulkan gangguan dan dapat dipakai pada pasca persalinan. (IBG Manuaba, Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan, 444)
2.1.2. Mekanisme kerja suntikan KB •
Mencegah ovulasi degnan cara menghalangi pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak terjadi pelepasan ovum.
•
Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma
•
Perubahan peristatik tuba falopii, sehingga konsep dihambat
•
Mengubah suasana endometrium, sehinggat idak sempurna untuk implantasi hasil konsepsi.
2.1.3. Bentuk Suntik KB 2.1.3.1. Depoprovera Mengandung progesteron sebanyak 150 mgr dalam betnuk partikel kecil. Suntik setiap 12 minggu keuntungan datang setiap 3 bulan. Kerugian sering terjadi kelambatan datang bulan sekalipun telah menghentikan suntikan,dapat terjadi perdarahan berkepanjangan di saat mensetruasi, perdarahan yang tidak teratur, badan terasa panas dan liang senggama kering.
2.1.3.2.Cyclofem Mengandung progesteron sebanyak 50 mg dan estrogen. Disuntikkan setiap bulan. Diharapkan dapt menstruasi setiap
bulan karena komponen estrogennya. Kerugiannya sering terjadi kegagalan menstruasi yang diharapkan setelah pemakaian beberapa bulan efeknya hampir sama dengan depoprovera. 2.1.3.3. Norigest Turunan dari testoteron. Disuntikan setiap 8 minggu kerugiannya hampir sama dengan depoprovera. 2.1.4. Keuntungan suntikan KB 1. Tingkat efektivitasnya tinggi 2. Pemberiannya sederhana setiap 8 sampai 12 minggu 3. Pencegahan kehamilan yang jangka panjang 4. Pengawasan medis yang ringan 5. Sedikit efek samping 6. Klien tidak perlu menyimpan obat suntik 7. Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai pre menopouse. 8. Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik 9. Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara 10. Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul 2.1.5. Keterbatasan Suntikan KB 1. Sering ditemukan gangguan haid seperti : -
Siklus haid yang memendek atau memanjang
-
Perdarahan yang banyak atau sedikit.
-
Perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak (spotting)
-
Tidak haid sama sekali.
2. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikut 3. Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering 4. Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual, virus Hepatitis B atau Infeksi virus HIV. 5. Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian 6. Pada penggunaan jangka panjang dapat sedikit menurunkan kepadatan tulang (denstias). 7. Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada vagina, menurunkan libido, gangguan emosi (jaran), sakit kepala, nervositas, jerawat.
8. Masih terjadi kemungkinan hamil 2.1.6. Yang dapat menggunakan suntikan progestin 1. Usia reproduksi 2. Nuli para dan yang telah memiliki anak 3. Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan yang memiliki efektivitas tinggi. 4. Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai 5. Setelah melahirkan dan tidak menyusui 6. Setelah abortus atau keguguran 7. Telah banyak anak tetapi tidak menghendaki tubektomi 8. Perokok 9. Sering lupa menggunakan kontrasepsi pil 10. Anemia defisiensi besi 11. Mendekati usia menopause yang tidak mau atau tidak boleh menggunakan pil kontrasepsi kombinasi. 2.1.7. Yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi suntikan progestin. 1. Hamil atau dicurigai hamil (resiko cacat pada janin 7 per 100.000 kelahiran) 2. Perdarahan pervaginan yang belum jelas penyebabnya 3. Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama amenorhoe 4. Menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara 5. Diabetes militus disertai komplikasi. 2.1.8. Waktu menggunakan kontrasepsi suntik progestin •
Setiap saat selama siklus haid, asal ibu tersebut tidak hamil.
•
Nilai hari pertama sampai hari ke 7 siklus haid
•
Pada ibu yang tidak haid, injeksi pertama dapat diebrikan setiap saat, asalkan saja ibu tersebut tidak hamil. Selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual.
•
Ibu yang menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan ingin mengganti dengan kontrasepsi suntikan. Bila ibu telah menggunakan kontrasepsi hormonal sebelumnya secara beanr dan ibu tersebut tidak hamil, suntukan pertama dapat segera diberikan tidak perlu menunggu sampai haid berikut datang.
•
Bila ibu sedang menggunakan kontrasepsi jenis lain dan ingin menggantinya dengan jenis kontrasepsi suntik yang lain lagi, kontrasepsi suntikan yang akan diberikan dimulai pada saat jadwal kontrasepsi suntik yang sebelumnya.
•
Ibu yang menggunakan kontrasepsi non hormonal dan ingin menggantinya dengan kontrasepsi hormonal, suntikan pertama kontrasepsi hormonal yang akan diberikan dapat segera diberikan, asal saja ibu tersebut tidak hamil, dan pemberiannya tidak perlu menunggu haid berikutnya datang. Bila ibu disuntik selama hari ke 7 haid, ibu tersbeut selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual.
•
Ibu ingin mengganti AKDR dengan kontrasepsi hormonal. Suntikan pertama dapat diberikan pada hari pertama sampai hari ke 7 siklus haid atau dapat diberikan setiap saat setelah hari ke 7 siklus haid, asal saja yakin ibu tersebut tidak hamil.
•
Ibu tidak haid atau ibu dengan perdarahan tidak teratur, suntikan pertama dapat diberikan setiap saat, asal saja ibu tersebut tidak hamil dan selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual.
2.1.9. Spotting Spotting adalah perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak tetapi tidak berbahaya. Penangana Spotting •
Bila perdarahan atau spotting terus berlanjut atau setelah tidak haid namun kemudian terjadi perdarahan, maka perlu dicari penyebab perdarahan tersebut. Obatilah penyebab perdarahan tersebut dengan cara yang sesuai. Bila tidak ditemukan penyebabnya, tanyakan apakah klien masih ingin melanjutkan suntikan, dan bila tidak suntikan tidak dilanjutkan lagi dan carikan kontrasepsi jenis lain.
•
Perdarahan banyak atau memanjang (lebih dari 8 hari atau 2 kali lebih banyak dari perdarahan yang biasanya dialami pada siklus haid
normal) Jelaskan bahwa perdarahan yang banyak atau memanjang tersebut biasa ditemukan pada bulan pertama suntikan. •
Bila perdarahan yang terjadi mengancam kesehatan klien atau klien tidak dapat menerima perdarahan yang terjadi. Suntikan jangan dilanjutkan lagi. Pilihkan jenis kontrasepsi yang lain. Untuk mencegah anemia perlu diberi preparat besi atau makanan yang banyak mengandung zat beri.
2.2. Konsep Asuhan Kebidanan Adalah aktivitas atau intervensi yang dilaksanakan oleh bidan kepada klien yang mempunyai kebutuhan atau permasalahan khususnya bidang KIA dan KB. 2.2.1. Pengkajian Merupakan langkah awal komponen terpenting dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu akseptor KB suntik. 2.2.1.1.Data Subjektif A. Identitas Nama
:
Nama Suami :
Umur
:
Umur
:
Bangsa / Suku :
Bangsa / Suku :
Agama
:
Agama
:
Pendidikan
:
Pendidikan
:
Pekerjan
:
Pekerjan
:
Penghasilan
:
Penghasilan
:
Alamat
:
Alamat
:
Register
:
B. Alasan kunjungan C. Riwayat Kebidanan D. Riwayat Kesehatan E. Riwayat psikososial F. Riwayat KB G. Pola Kehidupan sehari-hari
2.2.1.2. Data Objektif 1. Pemeriksaan Umum a. Kesadaran b. Keadaan umum c. TB / BB d. TTV e. LILA 2. Pemeriksaan fisik a. Rambut : Hitam, ketombe, rontok b. Muka
: conjungtiva, sklera
c. Mulut
: Stomatitis, gigi
d. Leher
: Kelenjar getah bening, struma, vena jugularis
e.
Payudara : bentuk, areola, puting susu, keluaran, striae
f. Perut
: Linia, pembesaran, bekas luka,
g. Vulva
: luka parut, keluaran, varices, oedema
h. Anus
: Hemoroid, varices
i. Ektremitas : Odema, varices 2.2.2. Menginterprestasikan data untuk mengidentifikasi diagnosa atau masalah. Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosa atau masalah berdasarkan interprestasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan. 2.2.3. Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah potensial atau diagnosa potensial berdasarkan diagnosa atau masalah yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan. 2.2.4. Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera. Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien. 2.2.5. Menyusun rencana asuhan yang menyeluruh Dalam tahap ini direncanakan asuhan yang menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan
manajemen terhadap masalah atau diagnosa yang telah diidentifikasi atau antisipasi. 2.2.6. Implementasi Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah kelima di laksanakan dengan efisien dan aman. 2.2.7. Evaluasi Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dan asuhan yang tidak diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benarbenar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagai mana telah diidentifikasi didalam diagnosa dan masalah.
BAB III TINJAUAN KASUS
Tanggal pengkajian : 19-07- 2008
Jam : 19.00 WIB
Oleh : Purnawati
3.1 Pengkajian Data A. Data Subjektif 1. Identitas Nama klien : Ny. “M”
Nama Suami : Tn. ”A”
Umur
: 29 tahun
Umur
: 31 tahun
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Suku/bangsa : Jawa / Indonesia Suku/bangsa : Jawa / Indonesia Pendidikan : SMA
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
Pekerjaan
: Pedagang
Penghasilan : -
Penghasilan
: Rp. 950.000
Alamat
Alamat
: Sidotopo Jaya
: IRT
: Sidoptopo Jaya Gg. IV / 17A
Gg.I V / 17A
2. Alasan kunjungan / Keluhan Utama Ibu datang ingin suntik ulang KB 3 Bulan dan mengatakan ada bercakbercak darah diluar haid, sudah 3 hari ini dan sering mengalami di bulan bulan sebelumnya, jumlahnya sedikit. 3. Riwayat Kebidanan 3.1. Riwayat Menstruasi Siklur Menstruasi : 28 hari
Disminorhe
: kadang-kadang
Lama
: 6 hari
Menarche
: 14 tahun
Warna
: merah
HPHT
: 01-06-08
Bau
: khas
Flour albus
: kadang-kadang
3.2. Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu No 1
Hamil Suami UK Jns Persal Penolong Penyulit BB/ PB ke ke 1 1 9 bln Spt B Bidan Tdk ada 2800/ 50
JK
H/M
Meneteki
♀
H
2 th
Rewayat KB Suntik
4. Riwayat kesehatan a. Riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit kronis seperti jantung ginjal, hipertensi, TBC b. Riwayat penyakit keluarga atau keturunan Ibu mengatakan tidak ada penyakit keturunan seperti hipertensi, jantung, asma. 5. Riwayat Psikososial Ibu kelihatan cemas, hubungan antara ibu dan suaminya baik, keluarga juga baik, respon ibu terhadap petugas kooperatif. 6. Riwayat KB Ibu mengatakan ikut KB suntik 3 bulanan sudah hampir 1,5 tahun dan sebelumnya belum menggunakan alat kontasepsi apapun 7. Pola kehidupan sehari-hari a. Pola nutrisi Sebelum : Ibu mengatakan makan 3x/ sehari dengan porsi nasi ½ piring, lauk, sayur, kadang buah, minum air putih ± 7 gelas / hari Selama : Ibu mengatakan makan 3x/ sehari dengan porsi nasi ½ piring, lauk, sayur, kadang buah, minum air putih ± 7 gelas / hari b. Pola Eliminasi Sebelum : Ibu mengatakan
BAB 1x/hr konsistensi lunak, tidak ada
darah BAK 3x/hr bau khas,jernih, tidak ada darah Selama :Ibu mengatakan
BAB 1x/hr konsistensi lunak, tidak ada
darah BAK 3x/hr bau khas,jernih, tidak ada darah c. Pola aktivitas Sebelum : Ibu mengatakan mengerjakan pekerjaan rumah seperti menyapu, mengepel, memasak dan mencuci serta merawat anaknya Selama : Ibu mengatakan mengerjakan pekerjaan rumah seperti menyapu, mengepel, memasak dan mencuci serta merawat anaknya
d. Pola istirahat / tidur Sebelum : Ibu mengatakan tidur siang ± 1 jam (13.00 – 14.00) tidur malam ± 7 jam (21.00 – 04.00) Selama
: Ibu mengatakan tidur siang ± 1 jam (13.00 – 14.00) tidur
malam ± 7 jam (21.00 – 04.00) e. Pola seksual Sebelum : Ibu mengatakan hubungan seksual 3x /minggu, tidak ada masalah dan tidak ada keluhan dalam berhubungan. Selama
: Ibu mengatakan hubungan seksual 3x /minggu, tidak ada
masalah dan tidak ada keluhan dalam berhubungan.
f. Personal hygiene Sebelum : Ibu mengatakan mandi 2x /hari, ganti CD 2x / hari Selama
: Ibu mengatakan mandi 2x /hari, ganti CD 2x / hari
B. Data Objektif 1. Pemeriksaan umum a. Kesadaran
: composmentis
b. KU
: baik
c. TTV
: T = 120 / 70 mmHg N = 88 x / menit
S
= 36°C
RR
= 24 x / menit
2. Pemeriksaan fisik - Rambut
: Bersih tidak ada ketombe
- Muka
: - Conjungtiva : tidak anemis - /- Sklera
: tidak ikterus - / -
- Flek-flek hitam : tidak ada -/- Mulut
: Stomatitis
: tidak ada stomatitis
Gigi - Leher
: tidak ada gigi caries
:- Pembesaran kelenjar getah bening : tidak ada -/- Struma : tidak ada struma -/- Pembesaran vena jugularis : tidak ada -/-
- Dada
: Simetris, tidak ada nyeri tekan
- Payudara : Bentuk
: Simestris
Areola
: Hiperpigmentasi +/+
Putting susu : menonjol +/+ Keluaran
: tidak ada -/-
Striae
: tidak ada -/-
- Perut -
Striae
: tidak ada
-
Linea
: tidak ada
-
Pembesaran
: tidak ada
-
Bekas Luka
: tidak ada
- Vulva Warna
: kemerahan
Luka parut
: tidak ada
Keluaran
: ada bercak darah, jumlahnya sedikit
Varises
: tidak ada
Adema
: tidak ada
- Anus
-
Hemorroid
: tidak ada
Varises
: tidak ada
Ekstremitas atas / bawah Varicest
: (-) / (-)
Oedema
: (-) / (-)
Reflek pattella
: Ka/Ki (+) /(+)
3.2 Identifikasi Masalah / Diagnosa Tgl / jam 19-07-07 19.00 WIB
Diagnosa / Masalah S : Ibu mengatakan setelah ikut KB suntik Akseptor lama ibu mengeluarkan bercak-bercak darah KB suntik 3 jumlahnya sedikit bulan (DEPO) O : TTV dengan spotting T : 120/70 mmHg S : 36°C N : 84 x /menit RR : 24 x / menit Keluaran : ada bercak darah jumlahnya sedikit Palpasi Abdomen : tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan pada daerah adneksa kanan dan kiri tidak ada nyeri tekan pada supra pubis - ibu datang tepat waktu sesuai dengan jadwal di kartu KB nya Data dasar
3.3 Antisipasi Masalah Potensial Potensial terjadi perdarahan
3.4 Kebutuhan Segera Kaji secara mendalam penyebab terjadinya spotting dengan memeriksa alat reproduksi ibu dan keadaan umum ibu 3.5 Intervensi • Tujuan
: Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 30 menit diharapkan ibu mengerti tentang keadaannya, dan spotting dapat segera berhenti
• Kreteria : TTV : Tensi
: 90-130/60 -90 mmHg
Nadi
: 60 – 100 x /menit
Suhu
: 36-37 °C
RR
: 18 -27 x/menit
Intervensi 1. Lakukan pendekatan terapeutik terhadap ibu.
Rasional 1. Ibu dapat kooperatif dengan petugas.
2. Beri kesempatan untuk
2. Mengekspresikan perasaan ibu
mengemukakan
dan dapat mengurangi
permasalahannya
kecemasan.
3. Beri penjelasan pada ibu tentang permasalahan /
3. Ibu mengetahui keadaan dirinya dan ibu merasa tenang.
keluhannya 4. Jelaskan efek samping dari KB suntik
efek samping KB suntik
5. Berikan HE dan terapi :
6.
4. Ibu paham dan mengerti akan
-
Nutrisi
-
Personal hygiene
5. Ibu paham dan melaksanakan anjurkan tersebut
Anjurkan ibu untuk kontrol lagi 6. Untuk deteksi adanya komplikasi apabila belum sembuh
7. Lakukan observasi
7. untuk mengkaji penyebab spotting
3.6 Implementasi Tgl/Jam
Diagnosa
Implementasi 1. Melakukan pendekatan terapeutik terhadap
19-07-08
Akseptor KB
19.05 WIB
suntik dengan
ibu dengan memperkenalkan diri berkata
spotting
dengan baik, sopan dan memberikan kesempatan klien untuk mengutarakan keluhannya. 2. Memberikan kesempatan kepada ibu untuk mengemukakan permasalahannya. Ibu mengatakan ikut KB suntik, mengalami bercak darah diluar siklus haid. 3. Memberi penjelasan tentang Permasalahan yang dialami oleh ibu : Gangguan perdarahan banyak atau memanjang (lebih dari 8 hari atau 2 x lebih banyak dari perdarahan yang biasanya dialami pada siklus haid normal) itu biasa ditemukan pada bulan pertama suntikan. 4. Menjelasakan efek samping dari KB suntik Sering ditemukan gangguan haid -
Siklus haid yang memendek atau memanjang
-
Perdarahan yang banyak atau sedikit
-
Perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak (spotting)
-
Tidak haid sama sekali
5. Memberikan He -
Nutrisi : menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang kaya akan gizi seperti, nasi, sayur, ikan daging, susu, buahbuahan dll.
-
Personal hygiene : Menganjurkan pada ibu untuk selalu menjaga
kebersihan daerah genetalianya 6. Menganjurkan ibu untuk kontrol apabila obat habis dan keluhan belum sembuh 7. memeriksa alt reproduksi ibu bila ada kemungkinan perlukaan atau penyakit lain yang menyebabkan terjadi perdarahan
3.7 Evaluasi Tanggal : 19-07-2008
Jam : 19.35 WIB
S : ibu mengatakan sudah mengerti tentang penjelasan yang telah diberikan. O : TTV: T : 110/70 mmHg S
: 37°C
N : 84 x /menit RR : 24 x / menit Keluaran : ada sedikit bercak darah A : Akseptor KB suntik depoprovera dengan spotting P :
1. Berikan HE dan terapi o Nutrisi o Personal hygiene o Vit K 15 mg o Pil KB aktif selama 15 hari diminum 3 x 1 o Fe 1 x 1 2. Anjurkan ibu untuk kontrol lagi apabila obat sudah habis dan
keluhan belum sembuh. 3. Kunjungan ulang tanggal 10-10-2008
BAB IV PENUTUP
Setelah penulis memberikan asuhan kebidanan pada akseptor KB Suntik dengan spotting di BPS Hj. Istiqomah Surabaya. Maka penulis dapat mengambil suatu kesimpulan serta saran dan semoga dapat diambil manfaatnya. 4.1. Kesimpulan 4.1.1. Pengkajian Merupakan langkah awal dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu bersalin untuk mengenali masalah dan keluhan sehingga keluhan klien dapat teratasi sesuai dengan objektif. 4.1.2. Analisa Data Setelah data terkumpul langkah selanjutnya adalah menginterprestasikan data dari data subjektif dan data objektif. 4.1.3. Diagnosa potensial Permasalahan yang muncul yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi bila memungkinkan dilakukan pencegahan. 4.1.4. Identifikasi kebutuhan segera Dari data yang terkumpul dapat menunjukkan satu situasi yang memerlukan tindakan segera sementara yang lain harus menunggu intervenís dan konsultasi atau kolaborasi dengan dokter. 4.1.5. Perencanaan / intervenís Merumuskan rencana asuhan sesuai dengan hasil pembahasan rencana asuhan bersama klien kemudia membuat kesepakatan bersama sebelum melaksanakan 4.1.6. Pelaksanaan Merupakan realisasi dari perencanaan tindakan yang diberikan sesuai dengan hasil diagnosa dan masalah yang muncul secara efektif dan efisien
4.1.7. Evaluasi Secara umum masalah dapat teratasi dan tidak terdapat masalah yang sangat serius, hanya saja masih memerlukan pengawasan dan perhatian khusus.
4.2. Saran Sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, terutama dalam bidang kebidanan, penulisan ingin menyampaikan beberapa sasaran sebagai berikut : 4.2.1. Klien Diharapkan melakukan kontrol ke bidan apabila sewaktu-waktu ada keluhan 4.2.2. Petugas (Bidan) Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan wewenang, dapat bekerjasama dengan klien dan dapat mengakui sedalam-dalamnya tentang masalah yang dialami untuk dapat memberikan asuhan kebidanan secara optimal. 4.2.3. Institusi Pendidikan Hendaknya dapat memberikan bimbingan kepada mahasiswa praktek baik dari segi teori atau ketrampilan secara maksimal agar mahasiswa dapat dengan mudah dan mandiri memberikan pelayanan dengan baik dan benar sesuai dengan protab yang ada. 4.2.4. Klinik Menetapkan dan mempertahankan protab yang sudah ada dan menerapkan managemen kebidanan dalam pelayanan KB.
DAFTAR PUSTAKA
Saifuddin, Abdul Bari, 2003 Buku Panduan Praktis Pelayanan Yayasan Bina Pustaka, Sarwono Prawirohadjo, Jakarta.
Kontrasepsi :
Manuaba IBG, 1998, Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluaran Berencana Untuk Pendidikan Bidan, EGC, Jakarta. Manuaba IBG, 1998, Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita, Arca : Jakarta. Wiknjosastro Hanifa, 2002. Ilmu Kebidanan : Yayasan Bina Pustaka, Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.