HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN KB SUNTIK 1 BULAN DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN AKSEPTOR KB DI BPS NY. YULIANA KABUPETEN LAMONGAN
Diah Eko Martini …………......……….…… ……
. .….ABSTRAK…… … ......………. …… …… . .….
Kontrasepsi hormonal 1 bulan merupakan Alat atau obat yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dimana bahan bakunya yang mengandung preparat estrogen dan progesterone. Preparat tersebut dapat memiliki efek samping terjadi perubahan berat badan, sehingga dari efek samping yang ditimbulkan inilah banyak akseptor KB yang enggan untuk menggunakannya dalam jangka waktu yang lama, selain itu peningkatan berat badan akan meningkatkan pula resiko penyakit vaskuler. Tujuan penelitian ini adalah menegetahui hubungan lama pemakaian KB suntik 3 bulan dengan perubahan berat badan akseptor KB di BPS Ny. Yuliana Kabupaten Lamongan. Desain penelitian ini adalah cross sectional, populasinya adalah semua akseptor KB Suntik 1 bulan yang berkunjung di BPS Ny. Yuliana dengan sampel sebanyak 35oranng yang diambil dengan menggunakan tehnik consecutive sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan buku register KB selanjutnya uji hipotesisnya menggunakan uji koefisien kontingensi . Hasil penelitian ini menunjukkan hampir sebagian responden lama pemakaian KB suntik 1 bulan berada pada kategori lama yaitu 26 orang ( 74,29% ), dan sebagian besar responden mengalami perubahan berat badan tidak normal yaitu 19 orang ( 54,29% ). Hasil uji statistik diperoleh p = 0,003 ( p < 0,05), sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan lama pemakaian KB suntik 1 bulan dengan perubahan berat badan akseptor KB di BPS Ny. Yuliana Kabupaten Lamongan. Oleh karena itu, tenaga kesehatan harus tetap melakukan penyuluhan bagi akseptor KB suntik 1 bulan untuk lebih mengatur pola makan dan pola aktivitas sehingga perubahan berat badan dapat diminimalkan Kata kunci : Lama Pemakaian, KB Suntik 1 Bulan, Perubahan Berat Badan
PENDAHULUAN. …… .
… …. Keluarga berencana merupakan suatu metode pengendalian kelahiran yang memungkinkan pasien untuk menunda atau mencegah reproduksi,mengatasi akibat dari beban kelebihan penduduk didunia (Hacker, 2001). Upaya kesehatan reproduksi harus memiliki kualitas yang sebaik-baiknya. Layanan kontrasepsi berkualitas tinggi mencakup penyediaan pilihan yang aman dan sesuai bagi wanita dan pria, Program harus menyediakan beragam jenis metode untuk memenuhi berbagai kebutuhan individu dan pasangan yang berbeda-beda. Program tersebut juga mencakup pemberian informasi yang akurat dan lengkap untuk wanita dan pria mengenai pilihan-pilihan yang cocok SURYA
dan memungkinkan mereka memilih secara bebas suatu metode yang paling sesuai dengan kebutuhan (Pendit, 2007). Beberapa macam metode kontrasepsi yang dapat digunakan adalah metode sederhana, hormonal, kontrasepsi tanpa hormonal, kontrasepsi dalam rahim dan kontrasepsi mantap (Saifuddin, 2004). Salah satu kontrasepsi yang paling diminati sekarang adalah kontrasepsi hormonal, yaitu obat yang mengandung preparat estrogen dan progesterone. Kontrasepsi hormonal tersedia dalam sejumlah bentuk yang berbeda yaitu pil, suntikan, implan(varney, 2006). Salah satu Kontrasepsi hormonal adalah jenis suntik 1 bulan dan 3 bulan. Dan yang sering dipakai 1 bulan karena mempunyai 17
Vol.03, No.XVI, Desember 2013
Hubungan Lama Pemakaian KB Suntik 1 Bulan dengan Perubahan Berat Badan Akseptor KB di BPS Ny. Yuliana Kabupaten Lamongan keunggulan utama adalah kesederhanaan cara pemberian serta durasi kerja yang lama(Anna, 2005). Akan tetapi tidak jarang Akseptor KB 1 bulan mengeluhkan berbagai efek samping dari KB suntik tersebut diantaranya adalah penambahan Berat badan. Pertambahan berat badan sebenarnya ini jarang disebabkan oleh progesteron dosis rendah, tetapi mungkin menjadi masalah bagi sebagian kecil pemakai estrriol dan turunan progesterone. Pertambahan ringan sebesar 1-2 kg sering kemudian menjadi stabil setelah pemakaian dilanjutkan tetapi sejumlah kecil wanita terus mengalami pertambahan berat badan moderat selama mereka memakai metode tersebut. Mekanisme utama tampaknya adalah peningkatan nafsu makan disertai peningkatan penimbunan simpanan lemak, walaupun mungkin juga terdapat efek anabolik ringan (Anna, 2005). Menurut data tahun 2010 jumlah Akseptor KB di Puskesmas lamongan sebanyak 1499 0rang, 760 (50,71%) diantaranya menggunakan KB suntik. Sedangkan di BPS Ny. Yuliana Kabupaten lamongan jumlah akseptor KB 105 orang, 63 (60%) diantaranya menggunakan KB suntik, dari jumlah tersebut 18 (28,57%) menggunakan KB suntik 3 bulan dan 45 (71,42%) menggunakan suntik 1 bulan. Berdasarkan data survey awal yang dilakukan penelitian pada tanggal 29 oktober 2011 dari 15 akseptor KB suntik 1 bulan didapatkan data 10 (66,67%) menyatakan mengalami penambahan Berat badan atau tambah gemuk. Dari jumlah tersebut, 7 (70%) orang menyatakan berat badanya meningkat setelah pemakaian lebih dari satu tahun dan 3 (30%) orang menyatakan berat badanya meningkat setelah pemakaian kurang dari satu tahun dengan Rata-rata kenaikan berat badanya mencapai 2,3 kg. Dari data tersebut didapatkan bahwa banyak akseptor KB yang mengalami kenaikan berat badan setelah pemakaian KB suntik 1 bulan. Faktor yang mempengaruhi perubahan berat badan akseptor KB suntik adalah adanya hormon progesteron yang kuat sehingga merangsang hormon nafsu makan SURYA
yang ada di hipotalamus. Dengan adanya nafsu makan yang lebih banyak dari biasanya tubuh akan kelebihan zat gizi. Kelebihan gizi oleh hormon progesteron dirubah menjadi lemak dan disimpan di bawah kulit. Perubahan berat badan ini akibat adanya penumpukan lemak yang berlebih hasil sintesa dari karbohidrat menjadi lemak (Mansjoer, 2003). Kegemukan atau bertambahnya berat badan akseptor KB suntik selain disebabkan oleh faktor hormonal juga disebabkan faktor yang lain diantaranya yaitu faktor genetik, faktor lingkungan, faktor psikis, faktor obat-obatan, dan aktivitas fisik (Anna, 2005). Kegemukan cenderung diturunkan, sehingga diduga memiliki penyebab genetik, terapi anggota keluarga tidak hanya berbagi gen, tetapi juga makanan dan kebiasaan gaya hidup, yang bisa mendorong terjadinya kegemukan. Faktor lingkungan (perilaku/gaya hidup) juga memegang peranan yang cukup berarti. Faktor psikis merupakan apa yang ada dalam pikiran seseorang bisa mempengaruhi kebiasaan makan karena banyak orang yang memberikan reaksi terhadap emosinya dengan makan. Obat-obatan tertentu (misalnya steroid dan beberapa anti depresi) bisa menyebabkan penambahan berat badan. Aktifitas fisik yang kurang kemungkinan merupakan salah satu penyebab utama dari meningkatnya angka kejadian obesitas. Seseorang cenderung yang mengkonsumsi makanan kaya lemak dan tidak memerlukan aktifitas fisik yang seimbang akan mengalami obesitas atau kegemukan. Dengan penimbunan lemak yang berlebihan dari pada yang diperlukan untuk fungsi tubuh akan membawa dampak atau merupakan faktor resiko untuk terjadinya berbagai jenis penyakit degeneratif, seperti diabetes melitus, hipertensi, penyakit jantung koroner, reumatik, dan berbagai jenis penyakit keganasan (kanker) dan gangguan kesehatan lain (Arif mansjoer, 2000). Dengan perubahan berat badan pada seseorang wanita ada yang beranggapan dapat mengurangi kecantikan, meskipun ada juga beranggapan 18
Vol.03, No.XVI, Desember 2013
Hubungan Lama Pemakaian KB Suntik 1 Bulan dengan Perubahan Berat Badan Akseptor KB di BPS Ny. Yuliana Kabupaten Lamongan
HASIL .PENELITIAN … 1. Data Umum 1) Karakteristik Responden (1) Distribusi Responden berdasarkan tingkat pendidikan
biasa saja tidak berpengaruh pada penampilan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu lebih mengoptimalkan peran petugas kesehatan dengan pemberian penyuluhan kesehatan atau konseling kepada akseptor KB tentang efek samping KB suntik dan cara penangananya sehingga akseptor bertambah mantap menggunakan KB suntik, terlebih mengetahui cara efektif dalam mengatasi masalah kenaikan berat badan, diantaranya mengatur pola makan dan melakukan aktivitas fisik. Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan lama pemakaian KB suntik 1 bulan dengan perubahan berat badan akseptor KB di BPS Ny.Yuliana Kabupaten Lamongan”..
Pendidikan 20
16
Tidak Sekolah
9
10 2
3
5
SD
0 Diagram 1. Karakteristik Responden Berdasarkan tingkat Pendidikan di BPS Ny. Yuliana Kabupaten Lamongan Pada Bulan Mei 2013 Diagram diatas menunjukkan bahwa hampir sebagian responden berpendidikan SMA yaitu 16 orang ( 45,7 %) dan sebagian kecil responden berpendidikan Tidak sekolah yaitu 2 orang ( 5,7 %).
METODE PENELITIAN.…
… .… Desain penelitian ini adalah cross sectional, sampelnya adalah semua akseptor KB Suntik 1 bulan yang berkunjung di BPS Ny. Yuliana bulan Mei 2013 dengan jumlah sampel sebanyak 35 orang yang diambil dengan menggunakan tehnik consecutive sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan buku register KB selanjutnya uji hipotesisnya menggunakan uji koefisien kontingensi .
(2) Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Diagram 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Akseptor di BPS Ny. Yuliana Kabupaten Lamongan Pada Bulan Mei 2013 Dari diagram 2 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden berumur 20-35 tahun yaitu 19 orang ( 54,3 %), dan sebagian kecil responden berumur > 45 tahun yaitu 2 orang ( 5,7 %).
SURYA
19
Vol.03, No.XVI, Desember 2013
Hubungan Lama Pemakaian KB Suntik 1 Bulan dengan Perubahan Berat Badan Akseptor KB di BPS Ny. Yuliana Kabupaten Lamongan (3) Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
(2) Perubahan Berat Badan Tabel 2 Distribusi Perubahan Berat Badan Akaseptor KB di BPS Ny. Yuliana Kabupaten Lamongan Pada Bulan Mei 2013
Pekerjaan 20
18
Tidak Bekerja
12 2
3
No 1. 2.
Petani
0 Diagram 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Akseptor di BPS Ny. Yuliana Kabupaten Lamongan Pada Bulan Mei 2013 Diagram diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden bekerja sebagai Swasta/wiraswasta yaitu 18 orang (51,4%) dan sebagian kecil responden bekerja sebagai Buruh tani/petani yaitu 2 orang (5,7%). 2) Data khusus (1) Lama Pemakaian KB Suntik 3 Bulan Tabel 1. Distribusi Lama Pemakaian KB Suntik 1 Bulan di BPS Ny. Yuliana Kabupaten Lamongan Pada Bulan Mei 2013 No
Lama Pemakaian
1. 2.
Baru (< 1tahun ) Lama (> 1tahun ) Jumlah
Frekwensi 9 26
Prosentase (%) 25,71 74,29
35
100
Tabel 1 diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden lama pemakaian KB suntik 1 bulan berada pada kategori lama yaitu 26 orang (74,29%) dan sebagian kecil responden lama pemakaian KB suntik 1 bulan berada pada kategori baru yaitu 9 orang ( 25,71 %).
SURYA
20
Perubahan Berat Badan Normal (< 2kg) Tidak Normal (> 2kg) Jumlah
Frekwensi 16 19
Prosentase (%) 45,71 54,29
35
100
Tabel 2 diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden perubahan berat badannya tidak normal yaitu 19 orang ( 54,29 %) dan hampir sebagian responden mengalami perubahan berat badan yang normal yaitu 16 orang ( 45,71 %). (3) Hubungan Lama Pemakaian KB Suntik 1 Bulan Dengan Perubahan Berat Badan Akseptor KB Tabel 3 Tabulasi silang Hubungan Lama Pemakaian KB Suntik 1 Bulan Dengan Perubahan Berat Badan Akseptor KB di BPS Ny. Yuliana Kabupaten Lamongan Pada Bulan Mei 2013 Lama Perubahan Berat Jumlah pemakaian Badan Normal Tidak Normal ∑ % ∑ % ∑ % Baru 8 88,9 1 11,1 9 100 Lama 8 30,77 18 69,23 26 100 Jumlah 16 45,8 19 54,2 35 100 Hasil Uji Koefisien kontingensi rs = 0,454 p = 0,003 Tabel 3 menunjukkan bahwa responden yang lama pemakaian KB Suntik 1 Bulan kategori Baru, hampir seluruhnya mengalami perubahan berat badan normal yaitu 8 orang (88,9%) dan responden yang lama pemakaian KB Suntik 1 Bulan kategori lama, sebagian besar mengalami perubahan berat badan tidak normal yaitu 18 orang (69,23%). Hasil uji koefisien kontingensi menunjukkan bahwa rs = 0,454 dan p = 0,003 dengan tingkat kemaknaan a = 0,05, dimana p < 0,05 maka terdapat hubungan Vol.03, No.XVI, Desember 2013
Hubungan Lama Pemakaian KB Suntik 1 Bulan dengan Perubahan Berat Badan Akseptor KB di BPS Ny. Yuliana Kabupaten Lamongan lama pemakaian KB Suntik 1 Bulan dengan Perubahan berat badan akseptor KB di BPS Ny. Yuliana Kabupaten Lamongan dengan nilai C = 0,454 yang artinya hubungan antara dua variabel berkekuatan sedang.
teori Notoatmodjo, S (2003) bahwa pengetahuan merupakan domain penting dalam membentuk tindakan seseorang dan tingkat pendidikan sangat berpengaruh terhadap tingkat persepsi dan pengetahuan seseorang.
PEMBAHASAN .…
.… Lama Pemakaian KB Suntik 1 Bulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir sebagian akseptor lama pemakaian KB suntik 1 bulan berada pada kategori Lama yaitu berkisar >1tahun memakai KB suntik 1 bulan tersebut. Lamanya seseorang memakai alat kontrasepsi dapat dipengatuhi oleh beberapa faktor yaitu efektifitas alat kontraepsi, umur dan pendidikan. Efektifitas kontrasepsi suntik dalam mengatur atau mencegah kehamilan memang sudah diakui oleh masyarakat apabila pemakaiannya tepat dan benar. Hal itu sesuai dengan teori Hanifa Wiknjosastro (2005) yang mengatakan bahwa keistimewaan suntik KB adalah efektifitasnya sangat tinggi dengan kegagalan kurang dari 1%, praktis, efektif, dan aman ,dapat menurunkan kemungkinan anemia dan tidak terbatas umur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar akseptor KB suntik 1 bulan berumur 20-35 tahun dan sebagian kecil berumur > 45 tahun, dimana umur tersebut termasuk usia yang tergolong usia muda dan produktif sehingga mereka beranggapan bahwa dengan hanya sekali suntik bisa efektif untuk tiga bulan ke depan dan tidak mengganggu pekerjaan yang dijalaninya. Hal ini sesuai dengan teori Notoadmojo, 2003 bahwa usia merupakan umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat berulang tahun, semakin bertambah umur maka tingkat pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki seseorang juga semakin bertambah. Walaupun hampir sebagian akseptor KB suntik 1 bulan berpendidikan SMA dan sebagian kecil tidak sekolah tetapi dengan melihat efektifitas kontrasepsi suntik yang diperoleh informasi baik dari petugas, teman atau tetangga maka ibu tersebut akan mengikuti atau menggunakan alat kontrasepsi tersebut. Kenyataan tersebut sesuai dengan
2. Perubahan Berat Badan Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar akseptor KB suntik 1 bulan mengalami peningkatan berat badan yang tidak normal yaitu lebih dari 2 kg. Adanya perubahan berat badan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi bertambahnya berat badan pada akseptor KB adalah kemungkinannya disebabkan oleh faktor pekerjaan dan penggunaan KB hormonal. Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar akseptor KB suntik 1 bulan bekerja sebagai wiraswasta dan sebagian kecil bekerja sebagai buruh tani atau petani. Pekerjaan sebagai wiraswasta tidak terlalu banyak mengeluarkan aktivitas dibandingkan buruh tani atau petani. Hal ini yang mungkin memicu terjadinya perubahan berat badan yang sesuai dengan teori bahwa baik meningkatkan aktifitas fisik dan mengurangi prilaku diam atau pasif dapat menurunkan kecenderungan genetik perubahan berat badan atau gemuk. Penggunaan alat kontrasepsi hormonal, dalam hal ini kontrasepsi suntik mempunyai salah satu efek samping yaitu dapat terjadi perubahan berat badan (Abdul Bari Saifudin, 2010). Hal itu terjadi salah satunya karena Estriol dan turunan progesteron yang menurut banyak ahli dapat merangsang pusat pengendali nafsu makan di hipotalamus sehingga akseptor KB lebih banyak mengkonsumsi makanan sehingga akan menambah lemak dalam tubuh yang akan mengubah berat badanya.
1.
SURYA
3.
Hubungan Lama Pemakaian KB Suntik 1 Bulan Dengan Perubahan Berat Badan Akseptor KB Hasil penelitian seperti pada tabel 3 menunjukkan bahwa akseptor KB suntik 1 bulan yang lama pemakaian KBnya kategori 21
Vol.03, No.XVI, Desember 2013
Hubungan Lama Pemakaian KB Suntik 1 Bulan dengan Perubahan Berat Badan Akseptor KB di BPS Ny. Yuliana Kabupaten Lamongan baru atau kurang dari 1 tahun, sebagian besar mengalami perubahan berat badan yang normal dan responden yang lama pemakaian KB suntik 1 bulan kategori lama, sebagian besar mengalami perubahan berat badan yang tidak normal dan Hasil uji koefisien kontingensi adalah dimana p < 0,05 berarti terdapat hubungan lama pemakaian KB suntik 1 bulan dengan perubahan berat badan akseptor KB di BPS Ny. Yuliana Kabupaten Lamongan. Faktor yang mempengaruhi bertambahnya berat badan pada akseptor KB suntik 1 bulan adalah dikarenakan oleh efek kerja hormon progestin (Abdul Bari Saifudin, 2010). Salah satunya efek estriol dan turunan progesteron menurut banyak ahli adalah dapat merangsang pusat pengendali nafsu makan di hipotalamus sehingga akseptor KB lebih banyak mengkonsumsi makanan sehingga akan menambah lemak di dalam tubuh yang akan mengubah berat badanya. Oleh karena itu, semakin lama akseptor menggunakan KB suntik 1 bulan maka penambahan lemak tubuh akan semakin banyak sehingga peningkatan berat badan akan semakin banyak pula. Dari uraian tersebut menunjukkan bahwa lamanya pemakaian KB Suntik 1 bulan mempengaruhi atau berhubungan dengan perubahan berat badan akseptor KB.
KESIMPULAN DAN SARAN.
menggunakan KB suntik 1 bulan tersebut maka semakin banyak pula peningkatan Berat badan yang dialaminya. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa akseptor KB yang telah menggunakan KB suntik lebih dari 1 tahun maka berat badannya meningkat lebih dari 2 kg 2. Saran Dari kesimpulan diatas, peneliti dapat memberikan saran yang diharapkan bisa berguna, yaitu : 1) Bagi Akademik Diharapkan dapat memperkaya informasi tentang KB suntik 1 bulan untuk disampaikan kepada masyarakat dan menyediakan bahan bacaan khususnya tentang KB suntik 1 bulan. 2) Bagi Instansi Kesehatan Tenaga kesehatan diharapkan untuk melakukan penyuluhan kesehatan bagi pasangan usia subur yang mengikuti atau memakai alat kontrasepsi suntik 1 bulan untuk lebih mengatur pola makan dan aktivitas sehingga penambahan berat badan dapat diminimalkan. 3) Bagi Peneliti Selanjutnya Hendaknya mengambil sampel lebih banyak dan homogen dengan tempat yang berbeda sehingga hasil yang diperoleh representatif. .
. . .DAFTAR PUSTAKA
…
1. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa ; 1) Hampir sebagian akseptor KB suntik 1 bulan lama pemakaian berada pada kategori lama, di mana lama pemakaian rata-rata lebih dari 2 tahun. 2) Sebagian besar akseptor KB suntik1 bulan mengalami perubahan berat badan tidak normal, dimana peningkatan berat badan yang dialami selama pemakaian KB tersebut melebihi dari 2 Kg 3) Terdapat hubungan lama pemakaian KB suntik 1 bulan dengan perubahan berat badan akseptor KB di BPS Ny.Yuliana Kabupaten Lamongan, dimana semakin lama akseptor SURYA
.
. .
A.Aziz Alimul Hidayat. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Abdul Bari Saifudin. (2010), Buku Pedoman Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : YBP-SP Glasier. (2006). Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC Hacker. (2001). Esensial Obstetri dan Ginekologi. Edisi 2. Jakarta: EGC Hanifa
22
Wiknjosastro. (2005). Kandungan. Jakarta: YBP –SP
Ilmu
Vol.03, No.XVI, Desember 2013
Hubungan Lama Pemakaian KB Suntik 1 Bulan dengan Perubahan Berat Badan Akseptor KB di BPS Ny. Yuliana Kabupaten Lamongan Mansjoer, 2003. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 2 Edisi 3. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Pendit. (2007). Ragam Metode Kontrasepsi. Jakarta: EGC Poerwodarminto, (2000), Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka
Mufdillah. (2012). Panduan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Yogyakarta : Nuhamedika Press.
Soekidjo
Notoatmodjo, S.(2003). Ilmu Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Suharsimi Arikunto, (2008), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Supriasa, (2002), Penilaian Status Gizi, Jakarta:EGC
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika
SURYA
Notoatmodjo. (2003). Metode Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta
Varney.
23
(2006), Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi 4. Jakarta: EGC
Vol.03, No.XVI, Desember 2013