TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB SUNTIK DEPO PROGESTIN TENTANG SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS SUPARTI SAMBUNGMACAN SRAGEN TAHUN 2012
KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun oleh :
TRI WAHYUNI INDRAWATI NIM : B09 116
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2012
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr Wb Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Tingkat Pengetahuan Akseptor KB Suntik Depo Progestin tentang Suntik Depo Progestin di BPS Suparti Sambungmacan Sragen Tahun 2012”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1.
Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta.
2.
Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
3.
Estri Kusumawati, S.ST., selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.
4.
Ny. Suparti, Amd.Keb, yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan data.
5.
Seluruh akseptor KB Suntik Depo Progestin di BPS Suparti Sambungmacan Sragen yang bersedia menjadi responden.
6.
Semua Dosen dan Staf Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta yang telah banyak membantu dan memberi dukungan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah.
iv
7.
Semua Pihak yang terkait dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak
kekurangannya, karena keterbatasan kemampuan penulis. Maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun demi penyempurnaan pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini. Wassalamu’alaikum Wr Wb
Surakarta,
Juli 2012
Penulis
v
Prodi D III Kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juli 2012 Tri Wahyuni Indrawati B09 116 TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB SUNTIK DEPO PROGESTIN TENTANG SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS SUPARTI SAMBUNGMACAN SRAGEN TAHUN 2012 xiii + 40 halaman + 4 tabel + 2 gambar + 15 lampiran ABSTRAK Latar Belakang :Permasalahan reproduksi masih banyak sekali yang harus dikaji, tidak hanya tentang organ reproduksi saja tapi ada beberapa aspek, salah satunya adalah kontrasepsi. Saat ini tersedia banyak metode atau alat kontrasepsi meliputi IUD, suntik, pil, implant, kontap, kondom (BKKBN, 2004). Salah satu kontrasepsi yang popular di Indonesia adalah kontrasepsi suntik. Kontrasepsi suntik yang digunakan adalah Noretisteron Enatal (NETEN), Depo Medroksi progesterone Acetat (DMPA) atau Depo Progestin dan Cyclofem.Berdasarkan survei pendahuluan yang peneliti peroleh di BPS ibu Suparti bulan Desember 2011 jumlah akseptor KB aktif sebanyak 344 jiwa, yang terdiri dari KB suntik depo progestin 151 ( 43,85 %), KB suntik satu bulanan 99 (28,77%), IUD sebanyak 47 (13,66%), implant 33 (9,59%), pil 13 (3,77%), kondom 1 ( 0,29%). Hasil wawancara dari 20 akseptor KB suntik Depo Progestin didapatkan ibu belum mengetahui tentang KB suntik Depo Progestin dikarenakan ibu tidak mau tahu tentang KB suntik Depo Progestin, dimana 4 ibu berpengetahuan baik, 11 ibu berpengetahuan cukup, 5 ibu berpengetahuan kurang. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan akseptor KB suntik depo progestin dalam kategori baik, cukup, kurang. Metode Penelitian : Jenis Penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di BPS Suparti Sambungmacan Sragen pada tanggal 5 Juni 2012 dengan sampel yaitu 45 akseptor KB menggunakan teknik pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner sedangkan teknik analisa uni variat. Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan tingkat pengetahuan akseptor KB suntik depo progestin dapat dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 3 responden (6,7%), pengetahuan cukup sebanyak 35 responden (77,8%), pengetahuan kurang sebanyak 7 responden (15,5%). Kesimpulan :Tingkat pengetahuan akseptor KB suntik depo progestin rata-rata berpengetahuan cukup sebanyak 35 responden (77,8%).Faktor yang mempengaruhi yaitu pendidikan, pengalaman dan informasi. Kata kunci : Pengetahuan, akseptor KB, Depo Progestin Kepustakaan : 24 literatur (2002 – 2010)
vi
MOTTO
v “Sesungguhya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”. (QS. Ar-Ra’d 13:11) v “Sesungguhnya hari kemarin bagaikan mimpi yang telah berlalu dan telah habis waktunya, sedangkan hari esok adalah harapan yang indah, adapun hari ini adalah realita yang sebenarnya”. (Penulis) v “Sahabat sejati adalah mereka yang sanggup berada disisimu ketika kamu memerlukan dukungan walaupun saat itu mereka sepatuhnya berada di tempat lain yang lebih sepantasnya”. (Penulis)
PERSEMBAHAN Rasa syukur Alhamdullilah kepada Allah SWT Karya Tulis Ilmiah ini kupersembahkan dengan tulus hati dan rasa cinta yang paling dalam kepada ·
·
·
·
·
Kedua orang tuaku tercinta dan kakak terima kasih atas kasih sayang, doa, perhatian, pegertian, dan motivasinya demi tercapainya cita – cita ku. Semua dosen terutama Ibu Estri Kusumawati, S.ST yang selama ini membimbing dan membantu saya dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Buat “Some One” yang selalu membantu ku, memberikan ku dukungan, dan semangat dalam menjalani hidup ini. Sahabat – sahabat ku Dwi, Eni, Ririn, Susi, Gading yang telah memberikan ku makna persahabatan yang sesungguhnya. Almamaterku tercinta.
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................
iii
KATA PENGANTAR ...................................................................................
iv
ABSTRAK .....................................................................................................
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................
vii
CURRICULUM VITAE ................................................................................
viii
DAFTAR ISI ..................................................................................................
ix
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................
xii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
xiii
BAB I
PENDAHULUAN .......................................................................
1
A. Latar Belakang .......................................................................
1
B. Perumusan Masalah ...............................................................
3
C. Tujuan Penelitian ...................................................................
3
D. Manfaat Penelitian .................................................................
4
E. Keaslian Penelitian .................................................................
4
F. Sistematika Penelitian ............................................................
6
TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................
8
A. Tinjauan Teori ........................................................................
8
1. Pengetahuan .....................................................................
8
2. Kontrasepsi .......................................................................
11
BAB II
ix
BAB III
BAB IV
BAB V
3. Depo Medroxy Progesteron Acetat (DMPA) ...................
16
B. Kerangka Teori.......................................................................
21
C. Kerangka Konsep ...................................................................
22
METODE PENELITIAN .............................................................
23
A. Jenis dan Rancangan Penelitian .............................................
23
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................
23
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ..............
24
D. Instrumen Penelitian...............................................................
25
E. Teknik Pengumpulan Data .....................................................
29
F. Variabel Penelitian .................................................................
29
G. Definisi Operasional Variabel ................................................
30
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ..................................
30
I. Etika Penelitian ......................................................................
33
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Tempat Penelitian .....................................
34
B. Hasil Penelitian ......................................................................
34
C. Pembahasan ............................................................................
36
D. Keterbatasan ...........................................................................
38
PENUTUP A. Kesimpulan ...........................................................................
39
B. Saran.......................................................................................
39
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Kisi-kisi Kuesioner ..................................................................
26
Tabel 3.3
Definisi Operasional Penelitian................................................
30
Tabel 4.1
Hasil Pengolahan Data .............................................................
34
Tabel 4.2
Tabel Kuantitas Responden Berdasarkan Kategori Tingkat Pengetahuan Akseptor KB Suntik Depo Progestin .................
xi
34
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori ........................................................................
21
Gambar 2.2 Kerangka Konsep .....................................................................
22
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Jadwal Penelitian
Lampiran 2
Surat Permohonan Ijin Uji validitas
Lampiran 3
Surat Keterangan Uji Validitas
Lampiran 4
Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 5
Surat Keterangan Penggunaan Lahan
Lampiran 6
Lembar Permohonan Responden
Lampiran 7
Lembar Pesetujuan Responden
Lampiran 8
Kuesioner
Lampiran 9
Tabulasi Kuesioner Uji Validitas Tingkat Pengetahuan akseptor KB suntik depo progestin
Lampiran 10
Hasil Uji Validitas Tingkat Pengetahuan akseptor KB suntik depo progestin
Lampiran 11
Hasil Reliabilitas Tingkat Pengetahuan akseptor KB suntik depo progestin
Lampiran 12
Tabulasi Kuesioner Penelitian Tingkat Pengetahuan akseptor KB suntik depo progestin
Lampiran 13
Hasil Uji Statistik Tingkat Pengetahuan akseptor KB suntik depo progestin
Lampiran 14
Tabel Nilai r Product Moment
Lampiran 15
Lembar Konsultasi
xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Salah satu masalah terpenting yang dihadapi oleh Negara berkembang seperti
di
Indonesia
yaitu
ledakan
penduduk.
Ledakan
penduduk
mengakibatkan laju pertumbuhan penduduk yang pesat hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan serta pola budaya pada masyarakat setempat. Untuk mengatasi permasalahan tersebut pemerintah Indonesia telah menerapkan program keluarga berencana (KB) yang dimulai sejak tahun 1968 dengan mendirikan Lembaga Keluarga Berencana Nasional (LKBN). Gerakan Keluarga Berencana Nasional bertujuan untuk mengontrol laju pertumbuhan penduduk dan juga untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (Hartanto, 2004). Visi Keluarga Berencana Nasional adalah Keluarga Berkualitas. Keluarga yang berkualitas adalah keluarga yang sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak ideal, berwawasan kedepan, bertanggung jawab, harmonis dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Misinya upaya menghormati hak-hak reproduksi, sebagai upaya integral dalam meningkatkan kualitas keluarga (Sarwono, 2006). Permasalahan reproduksi masih banyak sekali yang harus dikaji, tidak hanya tentang organ reproduksi saja tapi ada beberapa aspek, salah satunya adalah kontrasepsi. Saat ini tersedia banyak metode atau alat kontrasepsi meliputi IUD, suntik, pil, implant, kontap, kondom (BKKBN, 2004). Salah satu kontrasepsi yang popular di Indonesia adalah kontrasepsi suntik. 1
2
Kontrasepsi suntik yang digunakan adalah Noretisteron Enatal (NETEN), Depo Medroksi progesterone Acetat (DMPA) atau Depo Progestin dan Cyclofem. Metode kontrasepsi suntik banyak dipilih oleh akseptor KB karena mempunyai banyak keuntungan dibandingkan kontrasepsi lainya, bahwa popularitas kontrasepsi suntik sangat tinggi karena kontrasepsi suntik sangat memuaskan dan akseptor tidak perlu minum pil setiap hari atau mengukur suhu basal setiap hari dan tidak ada hubungan dengan saat senggama selain itu juga kontrasepsi suntik dapat dihentikan setelah 3 bulan dengan cara tidak suntik ulang, sedangkan IUD dan implant baik pemasangan atau pelepasan harus dilakukan oleh orang lain (Hartanto, 2004). Kontrasepsi suntik memiliki kelebihan dan kekurangan. Kekurangan dari kontrasepsi suntik adalah terganggunya pola haid diantaranya adalah amenorrheo, menoragia dan muncul bercak (spotting), terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentikan pemakaian, peningkatan berat badan (Saifuddin, 2006). Berdasarkan survei pendahuluan yang peneliti peroleh di BPS ibu Suparti bulan Desember 2011 jumlah akseptor KB aktif sebanyak 344 jiwa, yang terdiri dari KB suntik depo progestin 151 ( 43,85 %), KB suntik satu bulanan 99 (28,77%), IUD sebanyak 47 (13,66%), implant 33 (9,59%), pil 13 (3,77%), kondom
1 ( 0,29%). Hasil wawancara dari 20 akseptor KB suntik Depo
Progestin didapatkan 4 ibu berpengetahuan baik, 11 ibu berpengetahuan cukup, 5 ibu berpengetahuan kurang.
3
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti “Tingkat pengetahuan akseptor KB suntik Depo Progestin tentang suntik Depo Progrestin di BPS Suparti Sambungmacan Sragen”.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah “Bagaimana Tingkat Pengetahuan Akseptor KB Suntik Depo Progestin tentang Suntik Depo Progestin di BPS Suparti Sambungmacan Sragen tahun 2012?”.
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui tingkat pengetahuan akseptor KB Suntik Depo Progestin tentang suntik Depo Progestin di BPS Suparti Sambungmacan Sragen. 2. Tujuan Khusus a.
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan akseptor KB Suntik Depo Progestin tentang suntik Depo Progestin dalam kategori baik.
b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan akseptor KB Suntik Depo Progestin tentang suntik Depo Progestin dalam kategori cukup. c.
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan akseptor KB Suntik Depo Progestin tentang suntik Depo Progestin dalam kategori kurang.
4
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Ilmu Pengetahuan Menambah informasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan yang lebih luas khususnya mengenai KB suntik Depo Progestin. 2. Bagi Penulis a. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan penulis dalam memahami tingkat pengetahuan akseptor KB Suntik Depo Progestin tentang suntik Depo Progestin. b. Mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang didapat di bangku kuliah tentang Keluarga Berencana dan pengalaman yang nyata. 3. Bagi Institusi a. BPS Memberikan masukan kepada BPS dalam program peningkatan pengetahuan tentang KB yang diminati, khususya KB suntik Depo Progestin. b. Pendidikan Menambah referensi perpustakaan dan sebagai sumber bacaan tentang pengetahuan KB suntik Depo Progestin.
E. Keaslian Penelitian 1. Atik Kristiyani (2006), dengan judul penelitian “Faktor-faktor yang berhubungan dengan Akseptor KB Memilih Kontrasepsi Suntik Depo Progestin di Puskesmas Pembantu Kalidaju Karangnongko Klaten”. Jenis penelitian deskriptif analitik dengan metode pendekatan secara cross
5
sectional, yang terdiri dari 40 responden dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian ada hubungan yang bermakna terhadap akseptor KB memilih KB suntik Depo Progestin dengan umur (r hitung = 0,480 > r table = 0,312), variabel pendidikan ada hubungan bermakna terhadap akseptor KB memilih KB suntik Depo Progestin dengan r hitung = 0,518 > r table = 0,312, terdapat hubungan antara variabel pengetahuan terhadap akseptor KB suntik dengan r hitung = 0,658 > r table = 0,312 dan tidak ada hubungan yang bermakna antara variabel penghasilan terhadap akseptor KB memilih KB suntik Depo Progestin dengan r hitung = 0,167 < r table = 0,312. 2. Hari Krisnawati (2008), dengan judul penelitian “Gambaran Karakteristik Akseptor Suntik Depo Progestin di RB Suko Asih Sukoharjo“. Jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan rancangan cross sectional, yang terdiri dari 47 responden dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian berdasarkan karakteristik umur ibu pengguna KB Suntik Depo Progestin yakni 21–35 tahun mendapat perolehan tertinggi yakni sebanyak 47 responden (64,38%), hasil perolehan tertinggi berdasarkan karakteristik pendidikan yakni SMU dengan jumlah 31 responden (42,48%), sedang karakteristik paritas, Multipara memperoleh jumlah tertinggi yakni sebanyak 43 responden (58,90 %) dan tingkat pengetahuan ibu tentang KB Suntik Depo Progestin sebagian besar cukup baik dengan jumlah 42 responden (57, 53 %). 3. Riana Entri (2010), dengan judul penelitian “Gambaran Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Kontrasepsi Suntik 3 Bulan di Krajan RT IV Kecamatan Siliragung Bayuwangi”. Jenis penelitian deskriptif
6
kuantitatif dengan menggunakan rancangan cross sectianal, yang terdiri dari 25 responden dan instrumen penelitian berupa kuesioner. Hasil penelitian dari 25 responden yakni 12 responden (48%) wanita pasangan subur berpengetahuan baik, 3 responden (12%) berpengetahuan cukup dan 10 responden (40%) berpengetahuan kurang. Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya, yaitu tingkat pengetahuan akseptor KB suntik Depo Progestin, jenis penelitian dan instrumen penelitian, sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang sebelumnya, yaitu lokasi penelitian, subyek atau responden penelitian, dan waktu penelitian.
F. Sistematika Penelitian BAB I
PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tentang landasan teori pengetahuan, tingkat pengetahuan, faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan, kontrasepsi
meliputi
pengertian
kontrasepsi,
macam-macam
kontrasepsi, keluarga berencana suntik Depo Progestin meliputi pengertian Kontrasepsi suntik Depo Progestin, jenis KB suntik, cara kerja KB suntik Depo progestin, keuntungan KB sunti Depo progestin, kerugian KB suntik Depo progestin, efektifitas KB
7
suntik Depo progestin, efek samping, indikasi KB suntik Depo progestin, dan yang kontra indikasi KB suntik Depo progestin, kerangka teori dan kerangka konsep. BAB III
METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi penelitian, waktu penelitian, populasi dan sampel dan tehnik pengambilan sampel, instrument penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, metode pengolahan data dan analisa data, etika penelitian.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang hasil penelitian, pembahasan dan keterbatasan.
BAB V
PENUTUP Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori 1. Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap obyek melalui indra yang dimiliki (mata, hidung, telinga, dan sebagainya). Pada waktu pengindraan sampai hasil pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap obyek (Notoatmodjo, 2010). Pengetahuan adalah kesan didalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca indranya yang berbeda sekali dengan kepercayaan (belief), takhayul (superstition) dan penerangan-penerangan yang keliru (misinformatiaon) (Soekanto, 2003). b. Tingkat Pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan yang dicakup di dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat, yakni : 1) Tahu (know) Tahu diartikan sebagai mengingat satu materi yang telah dipelajari
sebelumnya.
Bisa
juga
diartikan
sebagai
tingkat
pengetahuan yang lebih rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa
8
9
orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain: menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya. 2) Memahami (comprehension) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara
benar
tentang
obyek
yang
diketahui
dan
dapat
menginterprestasi materi tersebut secara benar. Orang yang paham terhadap obyek atau materi yang dapat harus menjelaskan, menyebutkan, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya. 3) Aplikasi (application) Aplikasi merupakan kemapuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil atau sebenarnya, seperti rumus, metode, prinsip dan sebagainya 4) Analisis (Analysis) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan metri atau obyek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemapuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja, dapat
menggambarkan
atau
membuat
bagan,
membedakan,
memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya. 5) Sintesis (syinthesis) Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagaian-bagaian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu
10
kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasiformulasi yang ada. Misalnya dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat meringkaskan, dapat menyesuiakan dan sebagainya. 6) Evaluasi (Evaluation) Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kiteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kiteria-kiteria yang ada. c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
pengetahuan
menurut
Notoatmodjo (2010), yaitu : 1) Pengalaman Pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman sendiri maupun orang lain. Pengalaman yang sudah diperoleh dapat memperluas pengetahuan seseorang. 2) Pendidikan Pendidikan dapat membawa wawasan atau pengetahuan seseorang. Secara umum, seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas dibandingkan dengan seseorang yang tingkat pendidikannya lebih rendah. 3) Keyakinan Biasanya keyakinan diperoleh secara turun temurun dan tanpa adanya pembuktian terlebih dahulu. Keyakinan ini bisa mempengaruhi
11
pengetahuan seseorang, baik keyakinan itu sifatnya positif maupun negatif. 4) Fasilitas Fasilitas-fasilitas sebagai sumber informasi yang dapat mempengaruhi seseorang, misalnya radio, televisi, majalah, koran dan buku. 5) Penghasilan Penghasilan tidak berpengaruh langsung terhadap pengetahuan seseorang. Namun bila seseorang berpenghasilan cukup besar maka dia akan mampu untuk menyediakan atau membeli fasilitas-fasilitas sumber informasi. 6) Sosial budaya Kebudayaan setempat dan kebiasaan dalam keluarga dapat mempengaruhi pengetahuan, persepsi dan sikap seseorang terhadap sesuatu.
2. Kontrasepsi a. Pengertian Kontrasepsi Menurut Harnawatiajh (2009), kontrasepsi adalah suatu cara untuk
mencegah
terjadinya
kehamilan
yang
bertujuan
untuk
menjarangkan kehamilan, merencanakan jumlah anak dan meningkatkan keluarga untuk memberikan perhatian dan pendidikan yang maksimal pada anak.
12
1) Alat kontrasepsi Menurut Suratun dkk ( 2008), alat kontrasepsi adalah alat untuk mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat adanya pertemuan antara sel telur dengan sel sperma. 2) Akseptor KB Menurut Dinkes (2009), akseptor KB adalah peserta keluarga berencana pasangan usia subur dimana salah seorang menggunakan salah satu cara alat kontrasepsi untuk pencegahan kehamilan baik melalui program atau non program. b. Macam-macam kontrasepsi 1) Metode sederhana a) Tanpa alat (1) Metode suhu basal Dasarnya adalah naiknya suhu basal pada waktu ovulasi karena kadar progesteron naik antara 0,3-0,5 derajat celcius (Suratun dkk, 2008). (2) Metode kalender Pasangan suami istri tidak senggama pada saat suburnya istri. Masa subur wanita adalah masa ketika sel telur keluar dari indung telur, yaitu 14 hari sebelum haid yang akan datang atau hari ke 12 sampai hari ke 16 (Suratun dkk, 2008).
13
(3) Metode lendir serviks Menurut Suratun dkk (2008), metode lendir servik adalah perubahan kualitatif dan kuantitatif dari lendir servik yang dipengaruhi hormon ovarium. (4) Metode Amenorea laktasi Menurut Wiknjosastro (2008), metode amenorea laktasi adalah kontrasepsi yang mengandalkan pemberian Air Susu Ibu yang dikaitkan dengan adanya prolaktin yang menekan adanya ovulasi. b) Dengan alat (1) Kondom Kondom adalah selubung/sarung karet yang dapat terbuat dari berbagai bahan karet yang dapat terbuat dari berbagai bahan diantaranya latek (karet), plastik (vinil) atau bahan alami (produk hewani). (2) Diafragma Diafragma adalah kap berbentuk cembung, terbuat dari lateks (kater) yang insersikan kedalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutup servik. (3) Kimiawi (a) Spermicida Spermicida adalah bahan kimia yang dapat mematikan dan menghentikan gerak atau melumpuhkan
14
spermatozoa di dalam vagina, sehingga tidak dapat membuahi sel telur. (b) Tablet vagina Tablet vagina adalah yang berbentuk cairan pil atau tablet yang akan membentuk busa apabila kontak dengan mukosa vagina dengan bantuan gerakan-gerakan pada saat senggama. (c) Krim Krim adalah bahan kimia yang mudah mencair pada suhu tubuh, dan mudah menyebar keseluruh liang vagina (Suratun dkk, 2008). (4) Sterilisasi (a) Tubektomi Tubektomi adalah suatu kontrasepsi permanen untuk mencegah keluarnya ovum dengan cara tindakan mengikat dan memotong pada kedua saluaran tuba. (b) Vasektomi Vasektomi adalah suatu kontrasepsi permanen untuk mencegah keluarnya cairan seperma dengan cara tindakan mengikat dan memotong pada kedua saluran mani (vas defferent) (Suratun dkk, 2008).
15
2) Metode kontrasepsi efektif a) Kontrasepsi Hormonal (1) Oral kontrasepsi Oral kontrasepsi adalah suatu cara kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk pil atau tablet didalam strip yang berisi gabungan hormon estrogen dan progesteron atau yang hanya terdiri dari hormon progesterone saja (Suratun dkk, 2008). (a) Pil kombinasi Pil kombinasi adalah pil yang berisi dua hormone yaitu estrogen dan progesteron dalam jumlah sama selama 12 hari (Everett, 2008). (b) Pil progestin Pil progestin adalah pil yang berisi hormon progestin dalam jumlah sama selama 21 hari (Everett, 2008). (2) Implant Implant adalah system satu batang yang melepaskan levornorgestrel dengan dosis yang bertahap (Suratun dkk, 2008). (3) IUD IUD Adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan kedalam rahim yang bentuknya bermacam-macam terdiri dari polyethylene atau plastik (Suratun dkk, 2008).
16
(4) Suntik Menurut
Suratun
(2008),
Terdapat
dua
jenis
kontrasepsi hormon suntikkan KB. (a) Yang hanya mengandung hormon progesterone 150 mg. (b) Yang mengandung 25 mg Medroxy progesterone acetat dan 5 mg estradiol cypionate yaitu cyclofem
3. Depo Medroxy Progesteron Acetat (DMPA) a. Pengertian DMPA atau Depo Progrestin adalah suatu sintesa progeston yang mempunyai efek seperti progesteron asli dari tubuh manusia (Saifuddin, 2003). KB suntik Depo Progestin atau DMPA adalah salah satu jenis KB suntik yang mengandung 150 mg Depo Medroxy Progesteron Acetat dan diberikan tiap 3 bulan sekali secara IM (Intra Muscular) (Saifuddin, 2003). b. Jenis KB Suntik 1) Golongan Progestin a) DMPA (Depo Medrocxy Progesterone Asetat) mengandung 150 mg DMPA diberikan 3 bulan sekali dengan cara disuntik intramuskuler (di bokong) (Hartanto, 2004). b) NET-EN (Norethindrone enanthate) = Noristerat
17
Mengandung 200 mg diberikan 2 bulan sekali dengan cara disuntik intramuskuler (Hartanto, 2004). 2) Golongan Progesteron dengan campuran estrogen preparat Cyclofem mengandung 50 mg hormon progesteron dan estrogen diberikan 1 bulan sekali secara IM (Handayani, 2010). c. Cara kerja KB suntik Depo Progestin atau DMPA Cara kerja KB suntik Depo Progestin menurut Saifuddin (2006), yaitu : b. Mencegah ovulasi c. Mengentalkan lendir servik sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma. d. Menghambat transportasi gamet oleh tuba e. Menjadikan selaput lendir rahim tipis d. Keuntungan KB suntik Depo progestin atau DMPA Keuntungan
KB
suntik
Depo
progestin
menurut
Saifuddin (2006), yaitu : 1) Sangat efektif. 2) Pencegahan kehamilan jangka panjang. 3) Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri. 4) Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI. 5) Klien tidak perlu menyimpan obat suntik. 6) Dapat digunakan oleh perempuan usia >35 tahun sampai pramenopause. 7) Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik.
18
8) Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara. 9) Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul. 10) Sedikit efek samping. 11) Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit jantung, dan gangguan pembekuan darah. e. Kerugian KB suntik Depo Progestin atau DMPA Kerugian KB suntik Depo Progestin menurut Saifuddin (2006), yaitu : 1) Gangguan
haid.
Siklus
haid
memendek
atau
memanjang,
perdarahan yang banyak atau sedikit, spotting, tidak haid sama sekali. 2) Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan (harus kembali untuk suntikan) 3) Tidak dapat dihentikan sewaktu - waktu. 4) Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering. 5) Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian. 6) Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual, Hepatitis B virus, atau infeksi virus HIV. 7) Pada penggunaaan jangka panjang dapat sedikit menurunkan kepadatan tulang. 8) Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada vagina, menurunkan libido, gangguan emosi, sakit kepala, serta jerawat.
19
f. Efektivitas KB suntik 1) Kontrasepsi suntik sangat efektif sebagai metode kontrasepsi. Kurang dari 100 wanita akan mengalami kehamilan dalam 1 tahun pemakaian DMPA, dan 2 per 100 wanita per tahun untuk pemakaian NET EN (Norethindrone Enanthate) (Hartanto, 2003). 2) Kontrasepsi suntik memiliki efektifitas yang tinggi, dengan 0,3 kehamilan per 100 perempuan per tahun. Asal penyuntikannya dilakukan secara benar, teratur dan sesuai jadwal yang telah ditentukan (Wiknjosastro, 2006). g. Efek samping KB suntik Depo Progestin atau DMPA Efek samping KB suntik Depo Progestin menurut Saifuddin (2006), yaitu : 3) Amenorhoe (tidak menstruasi) 4) Spotting (perdarahan bercak) 5) Meningkatnya atau menurunnya berat badan. h. Indikasi KB Suntik Menurut Saifuddin (2006), KB Suntik Depo Progestin atau DMPA bisa digunakan pada : 1) Usia reproduksi 2) Nulipara dan yang telah memiliki anak 3) Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan yang memiliki efektifitas tinggi 4) Ibu menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai
20
5) Pasca persalinan dan tidak menyusui 6) Setelah abortus atau keguguran 7) Anemia defisiensi besi 8) Perokok 9) Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi 10) Telah banyak anak, tetapi belum menghendaki Tubektomi. i. Kontra indikasi KB Suntik Menurut Saifuddin (2006), KB Suntik Depo Progestin atau DMPA tidak boleh digunakan pada akseptor dengan : 1) Wanita yang mengalami perdarahan pervaginam yang tidak diketahui penyebabnya. 2) Hamil atau dicurigai hamil. 3) Penderita Diabetes Millitus yang disertai komplikasi. 4) Menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara. 5) Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama Amenorhoe.
21
B. Kerangka Teori Tingkat Pengetahuan : - Tahu - Memahami - Aplikasi - Analisis - Sintesis - Evaluasi
Pengertian KB Suntik Depo Progestin Tentang KB Suntik Depo Progestin
Jenis KB Suntik Cara Kerja KB Suntik Depo Progestin Keuntungan KB Suntik Depo Progestin
Faktor yang mempengaruhi pengetahuan : - Pengalaman - Pendidikan - Keyakinan - Fasilitas - Penghasilan - Sosial budaya
Kerugian KB Suntik Depo Progestin Efektivitas KB Suntik Depo Progestin Efek samping KB Suntik Depo Progestin Indikasi KB Suntik Depo Progestin Kontra indikasi KB Suntik Depo Progestin
Gambar 2.1 Kerangka Teori Sumber : Lawrence Green dalam Notoatmodjo, (2010) (Dimodifikasi)
22
C. Kerangka Konsep Baik Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang KB Suntik Depo Progestin
Cukup
Kurang
Faktor yang mempengaruhi pengetahuan : - Pengalaman - Pendidikan - Keyakinan - Fasilitas - Penghasilan - Sosial budaya
Keterangan : : Tidak diteliti : Diteliti
Gambar 2.2 Kerangka Konsep
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau diskriptif suatu keadaan secara objektif. Penelitian kuantitatif adalah definisi pengukuran data kuantitatif dan statistik objektif melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau penduduk yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan frekuensi dan persentase tanggapan mereka (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini menggambarkan tingkat pengetahuan akseptor KB suntik Depo
Progestin
tentang
suntik
Depo
Progestin
di
BPS
Suparti
Sambungmacan, Sragen.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat atau lokasi penelitian dilaksanakan (Notoatmodjo, 2010). Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di BPS Suparti Desa Sambungmacan, Sragen. 2. Waktu Penelitian Waktu
penelitian
adalah
rentang
waktu
yang
digunakan
terlaksananya penelitian (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilakukan pada tanggal 5 Juni-11 Juni 2012.
23
24
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi merupakan seluruh subjek dan objek dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti (Alimul, 2010). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah akseptor yang menggunakan KB suntik Depo Progestin di BPS Suparti Desa Sambungmacan, Sragen besar populasinya yaitu 151 akseptor KB Depo Progestin. 2. Sampel Sampel
adalah
sebagian
dari
populasi
terjangkau
yang
dapat dipergunakan sebagai subyek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2003). Menurut Riwidikdo (2008), apabila populasinya diatas 1000, sampel yang digunakan sekitar 10% sudah cukup, tetapi jika populasinya sekitar 100, sampelnya paling sedikit 30%, dan kalau populasinya 30, maka sampelnya harus 100%. Pada penelitian ini jumlah populasi akseptor KB suntik Depo Progestin sebanyak 151 orang. Maka peneliti mengambil sampel sebanyak 30% dari jumlah populasi, jadi sampel dalam penelitian ini adalah : 30 x 151 = 45,3 100
Jadi sampel yang diambil sebanyak 45 akseptor. 3. Teknik Pengambilan Sampel Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling yang didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti
25
sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah yang diketahui sebelumnya (Arikunto, 2002). Sampel yang menjadi subyek penelitian harus memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi: Kriteria inklusi, meliputi : 4. Akseptor KB suntik Depo Progestin minimal 1 tahun 5. Dapat membaca dan menulis 6. Akseptor bersedia untuk menjadi subyek penelitian. Kriteria ekslusi, meliputi : a) Akseptor KB suntik Depo Progestin kurang dari 1 tahun b) Tidak dapat membaca dan menulis c) Akseptor tidak bersedia untuk menjadi subyek penelitian.
D. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data (Notoatmojo, 2010). Dalam penelitian ini instrumen penelitian atau alat yang digunakan untuk pengambilan data adalah kuesioner. 1. Kuesioner Kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data atau suatu penelitian mengenai suatu masalah yang umumnya banyak menyangkut kepentingan umum atau banyak orang (Notoatmodjo, 2010).
26
2. Kisi-kisi kuesioner Tabel 3.1 Kisi-kisi kuesioner No. Indikator 1. Pengertian KB suntik Depo Progestin 2. Cara kerja suntik KB Depo Progestin 3. Keuntungan dan kerugian KB suntik Depo Progestin 4. Efek samping KB suntik Depo Progestin 5. Indikasi dan kontra indikasi KB suntik Depo Prpgestin Jumlah Soal
Positif 1, 3, 4
Negatif 2, 5
Total 5
6, 7, 10, 11
8, 9
6
12, 14, 16
13, 15
5
18, 19, 20, 21, 22 24, 26
17, 23
7
25, 27
4 27
3. Kriteria penilaian Kuesioner yang digunakan merupakan kuesioner tertutup atau closed ended dengan Variasi Dichotomous Choice yang terdiri dari 30 pernyataan serta ada jawabanya. Dalam kuesioner ini menggunakan pilihan jawaban “Benar” atau “Salah”. Jenis pernyataan dalam kuesioner ini bisa pernyataan positif dan negatif. Untuk pernyataan positif, apabila responden memilih pilihan jawaban “benar” mendapat skor 1 dan apabila responden memilih pilihan jawaban “salah” mendapat skor 0. Sedangkan untuk pernyataan negatif, apabila responden memilih pilihan jawaban “salah” mendapat skor 1 dan apabila responden memilih pilihan jawaban “benar” mendapat skor 0. Untuk mengetahui kuesioner untuk penelitian ini berkualitas, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan karakteristik seperti sejenis di luar lokasi penelitian. Instrumen penelitian sebelumnya
27
diuji validitas dan uji reliabilitas kemudian diolah dan dianalisis dengan dibantu program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 17. a. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument (Arikunto, 2006). Suatu instrument yang valid atau sahih berarti memiliki validitas tinggi, sebaliknya instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Suatu instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dan variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrument menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dan gambaran tentang validitas yang dimaksud (Arikunto, 2006). Uji validitas dilakukan di BPS Agnes Sambungmacan, Sragen dengan responden sebanyak 20 akseptor KB suntik Depo Progestin (Notoatmodjo, 2010). Untuk mengukur instrument yang telah dibuat menggunakan rumus korelasi product moment yaitu : r=
N(Sxy) - (SxSy) (NSx 2 - (Sx) 2 )( NSy 2 - (Sy)2 )
Ket: r
: Korelasi antara masing-masing item pertanyaan
N
: Jumlah responden
X
: Skor pertanyaan
Y
: Skor total pertanyaan
xy
: Skor pertanyaan dikalikan skor total
28
Untuk mengetahui apakah harga korelasi valid, maka angka korelasi harus dibandingkan dengan angka kritik tabel (Arikunto, 2006). Dari hasil uji validitas yang dilakukan di BPS Agnes Sambungmacan, Sragen dengan responden sebanyak 20 akseptor KB suntik Depo Progestin dari 30 soal 27 pertanyaan dinyatakan valid dan 3 pernyataan dinyatakan tidak valid. Nomor pernyataan yang tidak valid yaitu nomor 16, 23, dan 25 dan tidak dipakai karena 27 pertanyaan sudah mewakili semua aspek dalam kuesioner. Pernyataan dinyatakan valid bila rhitung > rtabel. Nilai rtabel untuk jumlah responden 20 dengan taraf signifikan 5% adalah 0,444 dan signifikan 1% adalah 0,561. b. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah keajegan alat ukur, artinya konsistenitas alat ukur, alat ukur digunakan saat ini pada waktu dan tempat tertentu akan sama apabila digunakan pada waktu dan tempat berbeda (Riwidikdo, 2008). Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2006). Reliabilitas dilakukan di BPS Suparti Sambungmacan, Sragen. Rumus Alpha Chronbach adalah sebagai berikut: 2 é k ù é Sab ù 1 r11 = ê ê a 2 t úû ë k - 1úû ë
Keterangan: r11
= Reliabilitas Instrument
29
k
= Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑αb2
= Jumlah varian butir
αt2
= Varians total
Instrumen dikatakan reliabel jika nilai Alpha Chronbach minimal 0,7 (Riwidikdo, 2008). Dinyatakan valid jika angka hitung > angka kritik tabel. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan program SPSS for Windows v.16.0. diperoleh nilai alpha sebesar 0,761. Oleh karena nilai alpha > 0,7 maka disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel.
E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah cara peneliti untuk mengumpulkan data yang akan dilakukan dalam penelitian (Alimul, 2010). Data yang diperoleh terdiri dari: 1. Data Primer Data primer didapat langsung dari sumbernya dan diperoleh dari jawaban atas pertanyaan yang disediakan melalui pengisian kuesioner oleh responden. Pengumpulan data dilakukan dengan cara membagikan kuesioner tentang KB Suntik Depo Progestin kepada responden. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang di dapat tidak secara langsung dari objek penelitian (Riwidikdo, 2009). Data sekunder didapatkan dari BPS Suparti yang dapat menunjang pelaksanaan penelitian ini, yaitu berupa data jumlah akseptor KB suntik Depo Progestin di BPS Suparti Sambungmacan, Sragen.
30
F. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan akseptor KB suntik Depo
Progestin
tentang
suntik
Depo
Progestin
di
BPS
Suparti
Sambungmacan Sragen. G. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti (Notoatmodjo, 2010). Tabel 3.2. Definisi Operasional No 1.
Definisi Alat Skala Kategori Operasional ukur Data Pengetahuan Pemahaman Kuesioner c. Baik : bila nilai Ordinal ibu tentang akseptor responden yang KB Suntik tentang diperoleh (x) > mean + 1 Depo lingkup KB SD Progestin Suntik Depo d. Cukup : bila nilai mean – Progestin 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD e. Kurang : bila nilai responden yang diperoleh ( x ) < mean – 1 SD (Riwidikdo, 2009) Variabel
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data 1.
Pengolahan Data Setelah data terkumpul maka langkah yang dilakukan selanjutnya adalah pengolahan data. Menurut Notoatmodjo (2010), proses pengolahan data ini terdiri dari 4 tahap :
31
a. Editing (Penyuntingan Data) Hasil wawancara atau angket yang diperoleh atau dikumpulkan melalui kuesioner perlu disunting (edit) terlebih dahulu. Apabila ternyata masih ada data atau informasi yang tidak lengkap, dan tidak mungkin dilakukan wawancara ulang, maka kuesioner tersebut dikeluarkan (drop out). b. Coding Sheet (Lembaran Kode) Lembaran atau kartu kode adalah instrument berupa kolomkolom untuk merekam data secara manual. Lembar atau kartu kode berisi nomor responden, dan nomor-nomor pertanyaan. c. Data Entry (Memasukkan Data) Mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode atau kartu kode sesuai dengan jawaban masing-masing pertanyaan. d. Tabulasi Tabulasi yaitu membuat table-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti. 2. Analisis Data Analisis data yang akan digunakan dalam penelitian adalah Analisis Univariat yaitu menganalisis terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari variabel (Notoatmodjo, 2010). Variabel yang dianalisis secara univariat meliputi:
32
a. Pengetahuan Selanjutnya hasil untuk mengetahui tingkat pengetahuan akseptor KB suntik Depo Progestin tentang suntik Depo Progestin, ditunjukan dengan rentang nilai dengan keterangan sebagai berikut : 1) Baik
: Bila responden (x) > mean + 1 SD
2) Cukup : Bila nilai mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD 3) Kurang : Bila nilai responden (x) < mean – 1 SD Untuk memperoleh nilai rata – rata (mean) dengan rumus menurut Riwidikdo (2010) :
Keterangan : x
: Nilai rata – rata
SX : Jumlah seluruh data n
: Banyaknya data
Untuk
mencari
simpangan
Riwidikdo (2009).
(Σ in=1 x 1 ) 2 åi=1 x - n (n - 1) n
sd =
2 1
Keterangan : sd : Simpangan baku xi
: Nilai dari data
n
: Banyaknya data
baku
dengan
rumus
menurut
33
Teknik analisis data dengan rumus sebagai berikut P=
x ´ 100% n
Dimana: P
: Prosentase
x
: Jumlah jawaban benar
n
: Jumlah dari seluruh item pertanyaan
I. Etika Penelitian (Landasan Hukum) Etika penelitian atau pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi : 1. Informed consent (Lembar Persetujuan) Pemberian informed consent ini bertujuan agar responden mengerti maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui dampaknya. Jika responden bersedia, maka harus menandatangani lembar persetujuan dan jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati keputusan tersebut. 2. Anonymity (Tanpa Nama) Bentuk penulisan kuesioner dengan tidak perlu mencantumkan nama pada lembar pengumpulan data, hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data. 3. Confidentiality (Kerahasiaan) Kerahasiaan
informasi
yang
telah
dikumpulkan
dijamin
kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan
dalam
hasil
penelitian
(Hidayat,
2009).
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di BPS Suparti yang beralamat di Sambungmacan, Sragen Tenaga kesehatan yang tersedia terdiri dari 1 bidan. Sarana prasarana cukup memadai antara lain 1 ruang periksa, 1 ruang bersalin dengan 3 ruang nifas. Pelayanan yang dapat diberikan yaitu bersalin, ANC, KIA, KB dan imunisasi. Rata-rata pasien per bulan sebanyak 174 pasien, untuk akseptor KB 48 akseptor.
B. Hasil Penelitian Responden dalam penelitian ini adalah akseptor KB Suntik Depo Progestin di BPS Suparti Sambungmacan, Sragen. Jumlah responden yang memenuhi kriteria inklusi ada 45 orang. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara memberi kuesioner kepada responden dan kemudian kuesioner dikembalikan kepada peneliti untuk diolah.
34
35
Hasil penelitian tingkat pengetahuan responden tentang KB Suntik Depo Progestin dapat dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 4.1 Hasil Pengolahan Data Tingakat Pengetahuan akseptor KB Suntik Depo Progestin Valid N
N 45
Mean 19.91
Std. Deviation 6.030
45
Berdasarkan tabel diatas Tingkat Pengetahuan akseptor KB Suntik Depo Progestin dapat dikategorikan 3, yaitu: 1. Baik
: Bila responden (x) > mean + 1 SD (x)>19,91+6,030 (x) >25,94
2. Cukup
: Bila nilai mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD 19,91-6,030≤(x)≤(19,91+6,03) 13,88≤(x)≤25,94
3. Kurang
: Bila nilai responden (x) < mean – 1 SD (x)<19,91-6,030 (x)<13,88
Dari data yang diperoleh disajikan dalam tabel kuantitas responden berdasarkan 3 kategori yaitu baik, cukup, kurang yang disajikan dalam tael berikut:
36
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden tentang Tingkat Pengetahuan Akseptor KB Suntik Depo Progestin Jumlah Prosentase No Ketegori Responden (%) 1 Baik 3 6,7 2 Cukup 35 77,8 3 Kurang 7 15,5 JUMLAH 45 100 Sumber : Data Primer Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden mempunyai pengetahuan baik tentang KB Suntik Depo Progestin yaitu 3 responden (6,7%), yang mempunyai pengetahuan cukup yaitu 35 responden (77,8%), yang mempunyai pengetahuan kurang yaitu 7 responden (15,5%). Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar akseptor KB Suntik Depo Progestin di BPS Suparti Sambungmacan, Sragen mempunyai pengetahuan cukup KB Suntik Depo Progestin yaitu 35 responden (77,8%).
C. Pembahasan Berdasarkan tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan akseptor KB Suntik Depo Progestin di BPS Suparti Sambungmacan berpengetahuan baik yaitu 3 responden (6,7%), cukup 35 responden (77,8%), kurang 7 responden (15,5%). Sebagian besar responden
mempunyai
pengetahuan
cukup.
Faktor-faktor
yang
mempengerahui pengetahuan yaitu pendidikan, pengalaman dan informasi. Berpengetahuan cukup kemungkinan dipengaruhi oleh pendidikan, dimana pendidikan akseptor KB Suntik Depo Progestin di BPS Suparti
37
Sambungmacan rata-rata berpendidikan akhir adalah SMP. Hal ini sesuai dengan teori Notoatmodjo (2007), bahwa pengetahuan dipengaruhi oleh faktor pendidikan formal. Pengetahuan sangat erat hubungannnya dengan pendidikan, dimana diharapkan bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya, sehingga seseorang semakin besar keinginan untuk memanfaatkan pengetahuan, ketrampilan dan pendidikan dalam berinteraksi dengan lingkungan. Selain itu juga berpengetahuan cukup dipengaruhi oleh pengalaman dan informasi, pengalaman ibu dapat karena ibu sudah sering menggunakan alat kontrasepsi sehingga ibu tahu tentang alat kontrasepsi dan ibu kurang informasi tentang KB suntik Depo Progestin karena di BPS Suparti tidak pernah memberi informasi yang lengkap mengenai KB suntik Depo Progestin. Hal ini sesuai dengan teori Soekanto (2003), bahwa pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh pengalaman yang pernah dialaminya akan menambah pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat informal. Seiring dengan pengalamannya mengeksplorasi lingkungan, informasi yang baru didapatnya digunakan untuk memodifikasi, manambah atau mengganti skema yang sebelumnya ada. Dari
pembahasan
diatas
dapat
diketahui
bahwa
terdapat
pengetahuan yang cukup pada responden tentang KB suntik Depo Progestin di BPS Suparti Sambungmcan, Sragen. Dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pendidikan, pengalaman, dan informasi.
38
D. Keterbatasan Dalam penelitian ini mempunyai kendala dan keterbatasan, yaitu : 1. Kendala Kendala yang terjadi saat penelitian adalah membutuhkan waktu yang banyak karena harus mengunjungi dari rumah ke rumah. 2. Keterbatasan Keteratasan dalam penelitian ini adalah: a. Variabel penelitian Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal sehingga hasil penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja. b. Kuesioner Kuesioner yang digunakan kuesioner tertututp sehingga responden hanya bisa menjawab benar atau salah sehingga tidak dapat menguraikan jawaban selain jawaban yang tersedia dan jawaban mereka belum bisa mengukur pengetahuan secara mendalam.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Dari hasil penelitian tingkat pengetahuan akseptor KB Suntik Depo Progestin di BPS Suparti Sambungmacan, Sragen dapat disimpulkan bahwa : 1. Tingkat pengetahuan akseptor KB Suntik Depo Progestin di BPS Suparti Sambungmacan, Sragen dalam kategori baik sebanyak 3 responden (6.7%). 2. Tingkat pengetahuan akseptor KB Suntik Depo Progestin di BPS Suparti Sambungmacan, Sragen dalam kategori cukup sebanyak 35 responden (77,8%). 3. Tingkat pengetahuan akseptor KB Suntik Depo Progestin di BPS Suparti Sambungmacan, Sragen dalam kategori kurang sebanyak 7 responden (15,5%).
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pengetahuan akseptor KB Suntik Depo Progestin, maka saran yang dapat peneliti berikan adalah: 1. Bagi Peneliti Selanjutnya Sebaiknya peneliti selanjutnya untuk mengembangkan variabel penelitian dan sampel penelitian lebih banyak.
39
40
2. Bagi institusi a. BPS Suparti Sambungmacan, Sragen Sebaiknya dapat lebih meningkatkan penyuluhan kesehatan pada masyarakat tentang KB Suntik Depo Progestin, sehingga pengetahuan akseptor KB lebih baik. b. Pendidikan Sebaiknya bisa menambah referensi tentang KB Suntik Depo Progestin. 3. Bagi Akseptor KB Suntik Depo Progestin Sebaiknya Akseptor KB Suntik Depo Progestin di BPS Suparti Sambungmacan, Sragen hendaknya mencari informasi lebih banyak tentang kontrasepsi pada umumnya dan kontrasepsi Suntik Depo Progestin pada khususnya.