PEMBUKAAN PERTEMUAN NASIONAL MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
EVALUASI DAN PERENCANAAN PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TAHUN 2016 TANGERANG, 9 MEI 2016
Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh, Salam Sejahtera Bagi Kita Semua, 1
Rapat Kerja Kesehatan Nasional MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Isu strategis yang berkembang di jajaran kesehatan di lapangan dan yang dihadapi di Tingkat Pusat Solusi dan terobosan yang ditawarkan Langkah-langkah yang perlu ditindaklanjuti oleh jajaran pemerintahan di Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota bersama masyarakat
Untuk mensukseskan Pembangunan Kesehatan
2
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
PEMBANGUNAN KESEHATAN 2015-2019
PROGRAM INDONESIA SEHAT
KELUARGA SEHAT
3 BUKU 1. Agenda Pembangunan Nasional 2. Agenda Pembangunan Bidang 3. Pembangunan Berdimensi Kewilayahan
3
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
4
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Pengetahuan, Ilmu
dan Model Penelitian Sebagai Bahan Pemikiran Program Pencegahan & Pengendalian Penyakit
5
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
‘Science’ began as soon as man started to ask question’ 6
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
? Manusia mulai
Beda Manusia dengan Hewan
‘Produk’ (Ilmu)
Berfikir (Pendekatannya melalui Metode Ilmiah)
7
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Hakekat Kegiatan Ilmu Menyusun Teori, Hukum, Dalil, Kaidah yang (relatif) benar dan berlaku umum untuk suatu kemanfaatan atau penyelesaian masalah tertentu
8
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Penggolongan Pengetahuan Menurut Pendidikan Bidang Ilmu
Sains (Alam)
Obyek Kajian
Alam
Pendekatan
‘Rasio’
Empiris
?
'Pertanyaan atau fenomena yang belum ada jawabannya'
Ilmu-Ilmu Sosial
Ilmu-Ilmu Budaya Citra/ Karya
Manusia Emp. / Normatif
"Sesungguhnya"
Normatif
"Sebaiknya" ‘Emosi’
Pengetahuan (Ilmu) 9
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Filsafat Cinta Kearifan (Thales)
Cinta Kebenaran (Plato) 10
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Kedokteran bukan hanya high tech, tetapi juga high touch; keduanya mempunyai nilai yang tak berbeda 11
Kaidah Ilmu
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Sebab
Akibat
1 sebab
1 akibat
1 sebab
Banyak akibat
Banyak sebab
1 akibat
Banyak sebab
Banyak akibat
• Pendekatan saat ini bergeser dari Sistem Linier ke Sistem Dinamik 12
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
‘System Thinking’
Memandang ‘masalah’ atau ‘peristiwa’ atau ‘kejadian’ secara menyeluruh (‘wholeness’), dan adanya keterkaitan antar bagian sistem (‘connectedness’) ‘Emerging discipline for understanding complexity and change’ (Maani, 2000) 13
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Memahami ‘Kejadian’
Fenomena Gunung Es
Kejadian
Pola
Struktur 14
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Mitochondrial activity is primary to product ATP. It should be in aerobic condition, change chemical metabolic energy in cytoplasm to ATP, energy that easily use by cell, for not only osmotic activity, but also cell’ mechanic, electric, and also chemical activity. This ATP production has been made by oxidative phosphorylation enzymes which has been known as respiration chain enzyme. There are 5 respiration chain enzyme complexes that may be impaired, complex I,II,III,IV,V.
15
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Kita terbiasakan diajar ‘berfikir linier/statis’
16
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Kita belum terbiasakan diajar ‘berfikir sistem/kesisteman’ 17
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Pemberantasan TBC dengan pendekatan ‘System Dynamics’ dalam membuat Analisis Kebijakan 18
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Pemberantasan TBC dengan Pendekatan ‘System Dynamics’ (Proses Membuat Kebijakan - ‘Policy
Making Process’)
Farid Anfasa Moeloek Peringatan Hari TB Internasional WHO – Depkes RI Jakarta 19
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Pola Pemberantasan Tuberkulosis (Faktor-faktor yang mempengaruhi)
1. Sistem (proses) penularan TBC (Diagram 5.1) 2. Sistem (proses) sosial masyarakat dan TBC (Diagram 5.2) 3. Sistem (proses) deteksi dan pengobatan TBC (Diagram 5.3) 4. Sistem Perilaku (kepatuhan) berobat dan persoalan Multi Drug-Resistant-TB (MDR-TB_ (Diagram 5.4) 5. Sistem (proses) pemberantasan TBC (Diagram 5.5) 6. Sistem (proses) pemberantasan TBC dengan strategi DOTS (Diagram 5.6)
20
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Dikutip dari:Yulfarida Arini 21
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Dikutip dari:Yulfarida Arini 22
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Dikutip dari:Yulfarida Arini
23
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Dikutip dari: Yulfarida Arini 24
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Dikutip dari: Yulfarida Arini 25
Struktur dari 6 ‘pola’ /’subsistem’ yang membentuk ‘kejadian/peristiwa’ TBC MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
MDR= Multi Drug Resistant
Dikutip dari: Yulfarida Arini 26
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Reference: Yulfarida Arini: Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap efektifitas pemberantasan penyakit tuberkulosis di Indonesia. Tesis Magister. Program Studi Pembangunan, Program Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung, 2003
27
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Indonesia TB No 3 di Dunia 28
Air Bersih Gizi Yang Baik
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
P
Rumah/Perumahan dgn
r
Sanitasi dan Lingkungan Yang Bersih/Baik
e
Perilaku Sehat
v a l
Olah Raga
TBC
Obat TBC ditemukan
e n
s i
Kemiskinan
Waktu
Kemakmuran 29
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Memahami ‘Kejadian’
Fenomena Gunung Es
Kejadian
Pola
Struktur ‘Mental Model’ 30
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Air Bersih Gizi Yang Baik
Rumah/Peruma
han dgn Sanitasi dan Lingkungan Yang Bersih/Baik Perilaku Sehat
Olah Raga Medis (DOTS)
31
Pendekatan Sistem
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
fy :
nf tala
, tion a d n Fou New n , y o r v Theo ation, g i w 9 lic m Ludal Syste nt, Appiller, 196 er me az Gen evelop ; G Br k D Yor
Ber
dalam mencari jawaban
Sistem (Terbuka)
Merupakan rangkaian dari berbagai sub-sistem untuk melaksanakan tugas dari fungsi masingmasing secara teratur, berkesinambungan, mantap, dan terpelihara
Sifat Sistem 1. Ada Input 2. Ada Proses 3. Ada Output 4. Ada Hierarki 32
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Sistem-Sistem Dalam Ilmu Kedokteran Sistem Imun
Tingkatan
Sistem Kardiovaskuler Sistem Hematopuitik
Kedokteran Dasar (Biomedik)
Molekul
Sistem Respiratorik
i is k i d ya p a an r Ha ih b gi b la le
Sistem Saraf Sistem Genetik Sistem Reproduksi Kedokteran Klinik
Sistem Penglihatan Sistem Pendengaran Sistem Pencernaan Sistem Metabolisme Sistem Endokrin Sistem Perilaku
Komunitas
Kedokteran Komunitas
Sistem Sosial-Budaya
33
a ar t An tem MENTERI KESEHATAN e m Si s REPUBLIK INDONESIA t s i S an ain d n ita ran u L Agama a k te lm r (Tuhan) te ok a I e d d K e Pa .I K Sistem SosialBudaya
Ilmu-Ilmu Peng.Sosial -Budaya
Sistem Kepribadian -Perilaku
Psikologi
Sistem Tubuh Manusia
I.Tubuh Manusia/ I.Kedokteran
Sistem Organisma Lain
Mikrobiologi, Parasitologi, dll
ng b a y u b-su em m il su sist h la dan rta g a ad em se yan n a ra sist usi lain ya e kt ari an m hin o ed elaj uh m iste aru K I. mp ub b-s ng t e u e m em n s m p t da e m sis
34
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
' e l o R k ) s c i n o S ' s
y, heor 7 T n io 97 f Act ndon, 1 o n e o o oluti n Pub, L , The Fre v E e a n nd th Macmill onditio 1978 a m te er n, nC l Sys ss, Colli e Huma , Londo a i c 1. So Free Pre y and th illan Pub r The Theo ier Macm n o i t ll 2. Ac ress, Co P
r
a P t t o c l a T (
'Sakit' merupakan kondisi dari gangguan atau defek dari sistem atau sub-sistem dari keterkaitan, interaksi dan inter-relasi dari sistem atau sub-sistem yang ada
35
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Konsep Sehat - Sakit
Lingkungan Fisik Perilaku Sosial Budaya
Genetik Sehat - Sakit
Waktu (Time) Umur (Age) 36
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
yaan a d u b e K a Kerangk ersal)
dayaan u b e K r o t k (7 Se
Univ
Keseniaan Bahasa
Relegi
Sistem Ekonomi
Fisik n a a y a ud ar: Keb stem Sosial u L n a i r Lingka n Tengah: S m Budaya a te r Lingka n Dalam: Sis ra Lingka
Sistem Teknologi
Sistem Pengetahuan
Organisasi Sosial
K
tja un
rat g in
ran
37
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Penelitian adalah proses mencari hal-hal yang belum diketahui (Research is the repeated search to the unknown)
38
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Tujuan Dasar Penelitian Kedokteran
Diagnosis Terapi Prognosis ‘Guidelines’ 39
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Protokol Penelitian Elemen-elemen
Tujuan
1. Pertanyaaan atau fenomena yg akan dijawab
Apa pertanyaan atau fenomena utamanya ?
2. Latar belakang (signikikansi)
Apakah penelitian tsb penting?
3. Disain penelitiaan (termasuk waktunya)
Bagaimana struktur / bentuk penelitian tsb?
4. Subyek (kriteria, ‘sampling’)
Siapa, dan bagaimana cara seleksinya?
5. Variabel (prediktor, konfonding, keluaran)
Apa ukuran, bagaimana cara mengukurnya?
6. Statistik (hipotesis, jml.sampel, analisis)
Seberapa besar studi tsb, bagaimana menganalisa nya? 40
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Ilmu Emperik, sebagain besar menggunakan Matematik
Statistik 41
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Pengertian Dasar Statistik:
Variabelitas
Komperabilitas Generalisasi 42
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Sebab disebut : Variabel Bebas Akibat disebut:
Variabel Bergantung
43
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Kebergantungan hubungan sebab-akibat disebut HIPOTESIS (bila belum diuju kebenarannya) atau
TESIS (bila telah diuji kebenaannya) 44
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Ada Kontrol ?
n a g n n a a c iti n l a e R en P
Ada
Tidak Ada
Rancangan Analitik Ada Perlakuan ? Ada
Rancangan Eksperimental
Random?
Ya
Apakah penentuan individu di dalam kelompok dilakukan oleh peneliti
Tidak Ya
RCT
NRCT
Percobaan Klinik
Tidak
Tidak Ada
Rancangan NonEksperimental (Observasional)
'Cross Sectional'
Percobaan Komunitas
Rancangan Diskriptif Unit Pengamatan ? Populasi Studi Korelasi
'Case Control' 'Prosp. Cohort'
Individu
Laporan Kasus
Studi Kasus
'Cohort'
'Retrosp. Cohort'
Farid Anfasa Moeloek
45
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
di u t S el an d d o k i M lin eld K i o M What is log tas o i em muni d happening ? i p E Ko Survey Cross-Sectional What happened ? Case-
Control
TODAY
What will happen ?
Cohort
'
pa n a k 'T
What would happen ?
Historical Cohort
liti a n n A nsi a g can Interve n a R
46
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Question: “What is happening?” 47
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Question: “What happened?” 48
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Question: “What will happen?” 49
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
RCT=“Randomized Clinical Trial” (Eksperimental)
50
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Meta-Analisis
51
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
INTEGRATIVE LITERATURE
Overview (review article): Unsystematic Systematic review: Gathering, Evaluating, Presenting Evidence No Formal Statistical Methods Meta-analysis: Systematic Review plus Formal Statistical Analysis
52
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
‘Review Article’ ‘Systematic Review’ ‘Meta-Analysis’
INTEGRATIVE LITERATURE 53
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Evidence Based Medicine (EBM)
Proses sistematik untuk menemukan, menelaah, me-review, dan memanfaatkan hasil-hasil studi sebagai pengambil keputusan klinik Keterpaduan antara: • Bukti ilmiah yg berasal dari studi yg dipercaya (best research evidence)
• Keahlian klinik (clinical expertise) • Nilai-nilai yg ada pada masyarakat (patient value) 54
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
55
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
4 Langkah EBM 1. Memformulasikan pertanyaan ilmiah yg berkaitan dengan masalah penyakit
2. Penelusuran informasi ilmiah, berkaitan dengan masalah yg dihadapi 3. Penelaahan terhadap bukti-bukti yg ada 4. Menerapkan hasil penelaahan bukti-bukti ilmiah ke dalam praktek pengambilan keputusan
56
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Hasil Penelitian sebagai Bahan Pengambil Kebijakan
57
58
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
59
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
60
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Peta Jalan penelitian Vaksin Dengue
Roadmap Konsorsium Vaksin Dengue
61
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
62
LAPORAN EKSEKUTIF BULANAN SEKRETARIAT DITJEN P2P
63