SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT PADA ACARA ROUNDTABLE DISCUSSION DENGAN TEMA “PENGANGKUTAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) YANG LAIK SECARA TEKNIS DAN AMAN BAGI LINGKUNGAN” Surabaya, 15-16 Agustus 2006 YTH. DIREKTUR PENGAWASAN PRODUK DAN BAHAN BERBAHAYA, BADAN POM DEPUTY PENGELOLAAN B3, KLH KEPALA DINAS LLAJ PROPINSI JAWA TIMUR KEPALA DINAS PERHUBUNGAN PROPINSI JAWA TENGAH KEPALA DINAS PERHUBUNGAN/LLAJ DI WIL. JAWA TIMUR PENGURUS ASOSIASI PENGUSAHA TRANSPORTASI B3 PARA PENGUSAHA ANGKUTAN B3 SERTA PARA UNDANGAN SEKALIAN ASSALAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABAROKATUH SALAM SEJAHTERA BAGI KITA SEMUA, TERLEBIH DAHULU MARILAH KITA PANJATKAN PUJI DAN SYUKUR KEHADIRAT ALLAH SWT. KARENA BERKAT RAHMAT-NYA PADA HARI INI KITA DAPAT BERKUMPUL UNTUK MENGHADIRI ACARA ROUNDTABLE DISCUSSION
DENGAN TEMA “PENGANGKUTAN
BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) YANG LAIK SECARA TEKNIS DAN AMAN BAGI LINGKUNGAN”. ACARA INI DISELENGGARAKAN SEBAGAI UPAYA PEMERINTAH UNTUK BERDISKUSI SECARA LANGSUNG DENGAN PARA PENGUSAHA ANGKUTAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) SEBAGAI UJUNG TOMBAK PENYELENGGARAAN ANGKUTAN B3 DI JALAN. SAUDARA-SAUDARA SEKALIAN YANG SAYA HORMATI
BERDASARKAN DATA YANG ADA PADA DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT, DIPEROLEH GAMBARAN PENYELENGGARAAN ANGKUTAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3), SEBAGAI BERIKUT :
1. JENIS BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) YANG DIANGKUT OLEH PARA OPERATOR ANGKUTAN B3 MENCAPAI 130 JENIS, DENGAN LIMA BESAR TERBANYAK ADALAH MINYAK PELUMAS BEKAS (18,8%), FLY ASH (8,2%), AKI BEKAS (4,9%), BAHAN BAKAR MINYAK (2,9%) DAN COPPER CHLORIDE (2,0%);
2. DOMISILI PERUSAHAAN ANGKUTAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) SEBAGIAN BESAR BERADA DI DKI JAKARTA (33,9%), JAWA BARAT (21,1%) DAN JAWA TIMUR (19,3%);
3. JENIS KENDARAAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGANGKUT BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) TERBANYAK ADALAH JENIS TANGKI (33,6%) DAN DUM TRUK TRONTON (32,1%). KONFIGURASI SUMBU TERBANYAK ADALAH 1-2.2 (55,60%) DAN 1-2 (16,67%);
4. DAERAH ASAL PENGANGKUTAN B3 TERBESAR BERASAL DARI JAWA BARAT (30,91%), JAWA TIMUR (16,36%) DAN BANTEN (14,55%). TUJUAN PERJALANAN ANGKUTAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) ADALAH JAWA BARAT (39,39%), JAWA TIMUR (15,15%) DAN BANTEN (12,12). SAUDARA-SAUDARA SEKALIAN YANG SAYA HORMATI DIDALAM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI BIDANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN SERTA PERATURAN PELAKSANAANNYA TELAH DITETAPKAN BAHWA PENGANGKUTAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) DISELENGGARAKAN DENGAN TUJUAN UNTUK MEWUJUDKAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN B3 YANG SELAMAT, AMAN, LANCAR, TERTIB DAN TERATUR, SERTA MAMPU MEMADUKAN
DENGAN MODA TRANSPORTASI LAINNYA, SEHINGGA DAMPAK NEGATIF DARI INTERAKSI FISIK, KIMIA DAN MEKANIK ANTAR BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) DENGAN MANUSIA, KENDARAAN LAINNYA MAUPUN LINGKUNGAN SEKITARNYA DAPAT DICEGAH. OLEH KARENA DALAM PROSES PENGANGKUTAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3), PEMERINTAH DALAM HAL INI KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP (KLH) DAN DEPARTEMEN PERHUBUNGAN CQ. DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT PERLU MELAKUKAN PENGATURAN DAN PENGAWASAN YANG KETAT KHUSUSNYA BERKAITAN DENGAN : 1. PERSYARATAN KENDARAAN; KENDARAAN PENGANGKUT BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) MEMILIKI PERSYARATAN-PERSYARATAN KHUSUS YANG BERBEDA DENGAN KENDARAAN ANGKUTAN ORANG ATAU KENDARAAN BARANG UMUM. PERSYARATAN TERSEBUT ANTARA LAIN HARUS DILENGKAPI DENGAN PLAKAT, NAMA PERUSAHAAN, JATIDIRI
PENGEMUDI,
KOTAK
OBAT,
ALAT
PEMADAM
KEBAKARAN
DAN
EMERGENCY CALL. 2. PERSYARATAN PENGEMUDI DAN PEMBANTU PENGEMUDI; SELAIN MEMENUHI PERSYARATAN SEBAGAI PENGEMUDI KENDARAAN, SEORANG PENGEMUDI DAN PEMBANTU PENGEMUDI ANGKUTAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) JUGA WAJIB MEMILIKI PENGETAHUAN KARAKTERISTIK BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) YANG DIANGKUT, MEMILIKI PENGETAHUAN MENGENAI KETENTUAN PENGANGKUTAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3), MEMILIKI KEMAMPUAN PSIKOLOGI SERTA FISIK YANG SEHAT DAN TANGGUH. 3. PERSYARATAN LINTASAN; KARENA SIFAT DAN RESIKONYA MAKA LINTASAN ANGKUTAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) DITETAPKAN OLEH DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
DENGAN
MEMPERHATIKAN
BAHWA
LINTASAN
YANG
DILALUI
MEMUNGKINKAN UNTUK DILEWATI OLEH KENDARAAN PENGANGKUT BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3). 4. PERSYARATAN PENGOPERASIAN.
SETIAP KENDARAAN PENGANGKUT BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) HARUS MENGGUNAKAN PLAKAT YANG SESUAI DENGAN JENIS BAHAN BERBAHAYA YANG DIANGKUT. SETIAP KEMASAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) HARUS DILENGKAPI MARKING DAN LABEL YANG SESUAI DENGAN JENIS BAHAN BERBAHAYA YANG DIANGKUT.
SAUDARA-SAUDARA SEKALIAN YANG SAYA HORMATI WALAUPUN TELAH DILAKUKAN PENGATURAN DAN PENGAWASAN SECARA KETAT OLEH
PEMERINTAH,
NAMUN
KEKURANGAN-KEKURANGAN
HARUS YANG
KITA
AKUI
MENJADI
BAHWA
MASIH
PERMASALAHAN
BANYAK DALAM
PENYELENGGARAAN ANGKUTAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3), ANTARA LAIN : 1. PENGGUNAAN PLACARD DAN LABELING BELUM MENGACU PADA GLOBAL HARMONIZED SYSTEM (GHS). 2. BELUM MENGACU PADA HARMONISASI PENYELENGGARAAN B3 SESUAI DENGAN UNRTDG (UNITED NATION RECOMMENDATION OF TRANSPORT DANGEROUS
GOODS) ATAU ORANGE BOOKS. 3. KURANGNYA
KESADARAN
UNTUK
MEMASANG
LABELING/PLAKAT
PADA
KENDARAAN; 4. INDIKASI BANYAK TERJADINYA MUATAN LEBIH TERUTAMA PADA KENDARAAN YANG MENGGUNAKAN TANKI UNTUK MENGANGKUT B3. 5. KUALIFIKASI SDM TENTANG EMERGENCY RESPONS MASIH RENDAH.
UNTUK ITU KAMI MENGHIMBAU KEPADA PARA PENGUSAHA ANGKUTAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) AGAR SENANTIASA MEMENUHI KEWAJIBANKEWAJIBANNYA DALAM PENGOPERASIAN KENDARAANNYA. KHUSUS UNTUK ASOSIASI PENGUSAHA TRANSPORTASI BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (APT-B3) AGAR SENANTIASA MEMBIMBING ANGGOTANYA AGAR MEMENUHI SEMUA KETENTUANKETENTUAN
YANG
BERLAKU
DALAM
PENYELENGGARAAN
ANGKUTAN
BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN (B3). SAUDARA-SAUDARA SEKALIAN YANG SAYA HORMATI DALAM RANGKA MENGATASI PERMASALAHAN-PERMASALAHAN YANG BERKAITAN DENGAN PENGOPERASIAN ANGKUTAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) DI JALAN KAMI MENGHARAPKAN PERAN AKTIF, MASUKAN-MASUKAN SERTA DUKUNGAN DARI MASING-MASING PIHAK YANG TERKAIT BAIK REKAN-REKAN DI DAERAH, PARA PENGURUS APT-B3 DAN PARA PENGUSAHA ANGKUTAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3). MARILAH BERSAMA-SAMA KITA SATUKAN TEKAD DAN TUJUAN DEMI TERSELENGGARANYA ANGKUTAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) YANG EFEKTIF DAN EFISIEN DENGAN TETAP MENGUTAMAKAN ASPEK KESELAMATAN. DEMIKIAN BEBERAPA HAL YANG DAPAT KAMI SAMPAIKAN PADA DISKUSI KALI INI DAN ATAS PERHATIAN DARI SAUDARA-SAUDARA SEKALIAN KAMI UCAPKAN TERIMA KASIH. WASSALAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABAROKATUH.
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT TTD Ir. ISKANDAR ABUBAKAR, M.Sc
