APLIKASI SIKLUS PRODUKSI DAN SIKLUS KEUANGAN KONSEP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Tujuan Belajar 1 Menjelaskan pengendalian siklus transaksi yang digunakan dalam proses bisnis produksi.
Alur Transasi pada Aplikasi Pengendalian Produksi Production Control
Production Departments
Inventory Status Reports
Inventory Control Inventory Status Reports
Raw Materials Finished Goods Factor Availability Report
Factor Availability Report
Cost Accounting
General Ledger
Alur Transasi pada Aplikasi Pengendalian Produksi Production Control
1
Production Order
2 3
Production Departments
2
Inventory Control
Production Order
Production Order
Journal Voucher N
Cost Accounting
Post to WIP Records
General Ledger
1 Journal Voucher
Materials Placed in Production
Alur Transasi pada Aplikasi Pengendalian Produksi Production Control
Production Departments
Inventory Control
Cost Accounting
Material Requisition
Attach to Completed Production Order
Material Requisition
Material Requisition
1 2
3
4
Material Requisition
2
1
General Ledger
1 2
3
Post to WIP Records
N Completed Production Order
N
2
Post to Inventory Records
Alur Transasi pada Aplikasi Pengendalian Produksi Production Control
Production Departments
Production Schedule
Production Schedule
1
Inventory Control
Cost Accounting
General Ledger
Journal Voucher
Journal Voucher
1 2
Conversion Costs Job Time Cards D
Job Time Cards
Post to WIP Records
Alur Transasi pada Aplikasi Pengendalian Produksi Production Control
Production Departments
Inventory Control
Cost Accounting
Production Status
Production Status
Completed Production Order
Completed Production Order
2
2
Production Order
2 Post to Inventory Records
General Ledger
Summarize Production Journal Voucher Completed Production Cost Report
To Management
Journal Voucher
Cost of Goods Manufactured
Pengendalian Produksi
Akuntansi Biaya memusatkan perhatian pada pada manajemen 3 persediaan manufaktur , yaitu: 1 2 3
Bahan baku Bahan dalam proses (WIP) Barang Jadi
Pengendalian Produksi
Apakah job costing? Adalah
prosedur dimana biaya didistribusikan pada pekerjaan tertentu atau pesanan produksi. Membutuhkan sistem pengendalian pesanan.
Apakah process costing? Adalah
prosedur dimana biaya diterapkan pada suatu proses atau rekening departemen secara periodik.
Pengendalian Produksi
Pada akhir setiap periode, biaya setiap proses dibagi jumlah unit yang diproduksi untuk menentukan biaya rata-rata per unit. “Costs” di job maupun process costing bisa berupa biaya standar atau aktual.
Pengendalian Produksi
Pengendalian Produksi melibatkan perencanaan produk apa yang akan diproduksi dan penjadualan produksi untuk memperoleh penggunaan sumber daya yang optimal. Kebutuhan produksi dasar disediakan oleh bill of materials dan master operation list.
Pengendalian Produksi
Penentuan produk apa yang akan dibuat dibutuhkan integrasi berikut: – – –
Permintaan produk Kebutuhan untuk membuat produk Sumber daya produksi yang tersedia
Pengendalian Persediaan
Pengendalian persediaan dilakukan dengan melalui beberapa catatan dan laporan persediaan. Catatan ini memberikan informasi berikut : – – –
Penggunaan persediaan Saldo persediaan Tingkatkan minimum dan maksimum persediaan
Pengendalian Persediaan
Apakah reorder point? Adalah
tingkatan persediaaan yang dibutuhkan agar bisa memproduksi barang tambahan untuk menghindari kondisi kehabisan persediaan.
Apakah economic order quantity (EOQ)? Adalah
jumlah pesanan yang meminimalkan total biaya persediaan
Pengendalian Persediaan
EOQ = economic order quantity R = kebutuhan barang periode saat ini S = biaya pembelian setiap kali pesan P = biaya unit I = biaya penyimpanan persediaan per periode dinyatakan sebagai persentase dari nilai persediaan periode EOQ = 2×R×S P×I
Pengendalian Persediaan
Apakah lead time? Adalah
jarak waktu antara pemesanan dan penerimaan barang.
Inventory usage rate adalah jumlah barang yang digunakan dalam satu periode. Reorder
rate
point = Lead time × Average inventory usage
Pengendalian Persediaan
Bagian penting dari pengendalian persediaan adalah evaluasi perputaran persediaan untuk menentukan umur, kondisi dan status persediaan. Pengendaliaan atas persediaan termasuk metode penyimpanan dan penanganan
Produksi Just-in-Time (JIT)
Produksi Just-in-time adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sistem produksi dimana bagian-bagian produk diproduksi hanya saat dibutuhkan dalam operasi yang berurutan. Sistem JIT berbeda dengaa sistem konvensional dimana persediaan barang dalam proses, bahan baku, dan barang jadi diminimalkan atau ditiadakan
Produksi Just-in-Time (JIT)
Pemasok
Operasi 2
Persediaan Bahan Baku
Persediaan Barang jadi
Operasi 1
Persediaan Bahan dalam Proses
Konsumen
Tujuan Belajar 2 Menjelaskan fitur proses bisnis akuntansi properti.
Aplikasi akuntansi properti
Aplikasi akuntansi properti memperhatikan aktiva tetap organisasi dan investasi Elemen penting dari pengendalian internal yang efektif adalah akurasi dan pemrosesan yang tepat waktu atas informasi terkait dengan aktiva tetap dan investasi.
Sistem Aplikasi akuntansi properti Property Transactions Investments and Fixed Assets
Periodic Comparison
Reconciliation of Discrepancies
Property Ledgers
Periodic Processing
Insurance and Replacement Costs Reports
Other Management Reports
Record in Property Ledgers
Depreciation Calculations
Aktiva Tetap
Aktiva Tetap adalah properti yang dapat disentuh seperti tanah, bangunan, mesin, perlengkapan dan furnitur yang digunakan dalam operasi normal bisnis. Investasi, seperti aktiva tetap, membutuhkan pencatatan yang terpisah
Aktiva Tetap
Ada empat tujuan aplikasi akuntansi aktiva tetap atau investasi, yaitu : 1. 2.
3.
4.
Menjaga catatan yang cukup. Menyediakan depresiasi dan atau amortisasi yang tepat Menyediakan evaluasi ulang atas asuransi dan tujuan penggantian Menyediakan pihak manajemen laporan untuk perencanaan dan pengendalian aktiva.
Aktiva Tetap
Apakah investment register? Adalah
daftar sistematis investasi yang dibuat untuk tujuan pengendalian.
Tujuan Belajar 3 Identifikasi dan menjelaskan komponen kunci atas sistem computer integrated manufacturing (CIM)
Sistem Manufaktur Cepat Tanggap
Sistem computer integrated manufacturing (CIM) mengintegrasikan sistem manufaktur fisik dengan sistem manufacturing resource planning (MRP II)
Sistem Manufaktur Cepat Tanggap
Sistem Manufaktur Cepat Tanggap adalah sistem CIM dimana sistem manufaktur fisik dan sistem manufacturing resource planning (MRP II) diintegrasikan dengan teknologi integrasi lanjut.
Sistem Manufaktur Cepat Tanggap Quick-Response Manufacturing System Computer Integrated Manufacturing System (CIM) Physical Manufacturing System
CADD
Manufacturing Resource Planning (MRP II)
CAM
MRP
Sistem Manufaktur Cepat Tanggap Advanced Integration Technologies
Distributed Databases
Distributed Databases
Computer-Based Information System
EDI
Automatic Identification
Sistem manufaktur fisik
Dua sub sistem yang mendukung secara langsung sistem manufaktur fisik/physical manufacturing system adalah: 1 2
CADD (computer-aided design and drafting) CAM (computer-aided manufacturing)
Sistem Manufacturing Resource Planning (MRP II)
Sistem MRP II system terdiri atas sistem materials requirements planning (MRP) sistem terkait untuk penjualan, penagihan dan pembelian. Singkatan MRP berarti penggunaan komputer dalam sistem produksi, perencanaan, dan pengendalian
Sistem manufaktur cepat tanggap
Perencanaan produksi
Penjadualan produksi
MRP
Akuntansi biaya
Pelaporan
Modul pemrosesan utama dalam MRP II Bill-of-Materials Module
Master Production Scheduling Module
Inventory Control Module
Routings File Module
MRP II
Production Order Module
Production Activity Control Module
Teknik Integrasi Lanjut
Automated identification memperkuat integrasi karena secara elektronik menandai produk dan barang sehingga dapat dibaca oleh mesin. EDI meningkatkan integrasi karena secara efektif mengintegrasikan sistem perusahaan dengan sistem pemasok dan konsumen.
Teknik Integrasi Lanjut
Distributed processing meningkatkan integrasi karena secara logik maupun fisik menggabungkan sumber informasi yang tersebar secara geografis menjadi satu sistem
Tujuan Belajar 4 Menjelaskan alur pemrosesan yang dibutuhkan untuk mendukung sistem manufacturing resource planning (MRP II).
Perencanaan Produksi
Bill-ofMaterials File
Master Production Plan Production Planning Program(s)
Master Operations File
Production Status File
Perencanaan Produksi
Production Orders
Material Requisitions
Routings Updated Production Status File
Penjadualan Produksi
Production Status File
Summary Report
Production Status Update
Updated Production Status File
Routing File
Production Loading File
Penjadualan Produksi
Production Loading File
Production Scheduling Program Summary Report
Production Schedules
Akuntansi Biaya
Production Status File
•Material Requisition Data •RTG Data
Production Data File
Cost Accounting Program(s)
Summary Report Updated Production Status File
Completed Production Order File
Resource Usage File
Pelaporan Inventory Processing Inventory Update
Inventory File
Updated Inventory File
Finished Goods Stock Status Report
Completed Production Order File
Completed Production Cost Report
Summary Report
Pelaporan Resource Usage Reporting
Report Generator
Resource Usage Reports
Resource Usage File
Tujuan belajar 5 Menjelaskan mengapa activity-based costing sangat relevan dengan sistem CIM
Activity-Based Costing
Teknik akuntansi tradisional mungkin tidak cukup untuk menangani lingkungan computer integrated manufacturing Mengapa? Karena
CIM menurunkan tenaga kerja langsung dan meningkatkan biaya overhead Biaya variabel menurun dan biaya aktiva tetap meningkat.
Activity-Based Costing
Activity-based costing (ABC) memperhitungkan beberapa tarif overhead, satu untuk setiap aktivitas manufaktur. ABC menggunakan tarif ini untuk membuat biaya produksi dari biaya atas aktivitas tertentu yang dilakukan selama proses produksi.
Activity-Based Costing
Apa saja contoh aktivitas? – – –
Mesin Penanganan bahan Stasiun inspeksi
Satu departemen mungkin berisi beberapa aktivitas yang berbeda.
Pertimbangan pengendalian intern khusus
Sistem manufaktur cepat tanggap secara intensif memastikan masalah pengendalian intern. Transaksi mungkin diproses tanpa campur tangan manusia atau persetujuan. Hal ini menghilangkan pengendalian konvensional yang terkait dengan pemisahan pekerjaan dalam transaksi.
TERIMA KASIH